13.Proceding Cianjur Sukabumi I EDIT

INVENTARISASI DAN EKSPLORASI MINERAL LOGAM
DI DAERAH KABUPATEN CIANJUR DAN KABUPATEN SUKABUMI
PROVINSI JAWA BARAT (DIM-KIGAM FASE III), TA. 2004

Oleh :
Sahat Simanjuntak, Armin Tampubolon, Kisman, Selo H.J. Sihombing
SUBDIT MINERAL LOGAM
ABSTRACT
The investigation report is resulted from the third phase of joint exploration program
between Directorate of Mineral Resources Inventory and Korea Institute of Geoscience and Mineral
Resources (KIGAM) taking place within the Southern Mountains of West Java Region. There are two
methods that have been performed during this third phase investigation including diamond drilling
and general survey. The former took place around Mt.Cilangkap, southern part of Mt. Subang,
Tanggeung District, Cianjur Regency. While the latter took place within the mining concession area
belonging to Directorate General of Geology and Mineral Resources (WPP DJGSM).
Before conducting drilling activity, a grid system of soil geochemistry and systimatical
sampling from trenches around Celak quartz vein and Cigadobras quartz vein areas have been done.
The results obtained from these activities are the geochemical anomalies for Cu, Pb, Zn, Ag and Au in
soil and the interval values of gold contents ranging from 7.8 – 91.1 ppm in the trenches.
Diamond drilling in aimed to check subsurface geology in Mt. Cilangkap area was focussed
on four bore holes with a total depth of 310 m where the type of drilling machine used during this

activity is Koken OE-8. Nothing mineralisation zone has been accountered during this drilling activity.
Based on core description, three lithological units have been found, consisting of andesitic lava,
lapilli tuff and andesitic breccia.Propyllitic alteration is dominantly observed in most of samples
taken from drilling holes although some barren quartz veinlets can be found in core samples. There
are 70 samples taken during drilling activities. All of these samples have been analysed for Au,
indicating that the highest gold value is up to 0.142 ppm.
No gold mineralisation zone has been accountered. This is probably as result of normal
faulting system occurred in this region. In this case, Mt. Cilangkap area is inferred as foot wall of the
system so that the mineralisation is probably in too deep position and thus may has not been reached
by the drilling depth target.
The general survey conducted in WPP DJGSM area has not found an indication for metallic
deposit in terms of alteration or significant values of metallic elements. The chemical analysis results
of rock samples for Au range from 15 ppb to 65 ppb, while for stream sediment samples show a
maximum value of 186 ppb Au

.
1. PENDAHULUAN
Kerjasama eksplorasi mineral logam di
Peg. Selatan Jawa Barat dalam WPP DJGSM
antara Direktorat Inventarisasi Sumber Daya

Mineral (DIM) - Korea Institute of Geosince
and Mineral Resources (KIGAM) yang
berlangsung selama tiga tahun (2002-2004)
dibagi dalam tiga fase penyelidikan
(Gambar.1).Fase penyelidikan pendahuluan
dilaksanakan pada T.A 2002 Fase kedua
(TA.2003) merupakan fase lanjutan, bertujuan
untuk meneliti lebih rinci hasil penemuan
mineralisasi pada fase pertama serta
melanjutkan penyelidikan regional dalam
WPP DJGSM. Fase ketiga berupa kegiatan
pemboran uji geologi di daerah Gn. Cilangkap
(bagian Selatan Gn. Subang) Kecamatan

Tanggeung, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa
Barat dan penyelidikan regional di dalam
WPP yang belum selesai pada tahun
sebelumnya.
2. HASIL PENYELIDIKAN
TERDAHULU

Temuan hasil inventarisasi dan eksplorasi
yang dilaksanakan pada fase kedua (TA.2003,
Simanjuntak Sahat dkk) berupa penyelidikan
geokimia tanah dengan sistim kisi (Grid soil
sampling) disekitar urat kuarsa Celak dan
Cigadobras menemukan sejumlah anomali
unsur Cu, Pb, Zn,Ag dan Au serta hasil dari
tiga parit uji di daerah Gn Cilangkap yang
menunjukan kadar unsur logam terutama Au
7.8- 91.1 ppm. Diduga mineralisasi logam di
daerah ini diduga terbentuk di dalam batuan

Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
13-1

gunungapi Miosen Akhir, berupa urat kuarsa
berlapis, berongga dan cockade.
3. HASIL PENYELIDIKAN FASE III
3.1. Penyelidikan Rinci Pemboran Uji
Geologi di Daerah Gn. Cilangkap

Kecamatan Tanggeung Kab.Cianjur
3.1.1. Geologi Daerah Penyelidikan
Litologi daerah pemboran uji geologi
didominasi oleh batuan vulkanik terdiri dari
batuan tufa lapili dan breksi vulkanik (Gambar
2). Satuan batuan tufa menempati 2/3 daerah
penyelidikan. Singkapan batuan yang cukup
baik hanya ditemukan di sungai Cibuni yang
terletak di bagian utara lokasi pemboran.
Batuan breksi tersingkap baik disepanjang
sungai Cilangkap hingga pada tebing diatas
sungai atau pada lereng bagian bawah. Satuan
batuan ini dicirikan oleh warna abu-abu
kehijauan.Tampak mineral hitam telah
berubah menjadi klorit dan epidot, disertai
kandungan pirit halus tersebar, 1 sampai 3%
dengan intensitas lemah sampai kuat Secara
umum baik singkapan maupun bongkah
batuan telah mengalami ubahan hidrotermal,
sehingga batas kedua satuan batuan tersebut

agak sulit dibedakan. Struktur geologi yang
berkembang di daerah ini adalah sesar geser,
berarah tenggara-barat laut dan barat dayatimur laut, serta sesar normal berarah timurbarat dan tenggara-barat laut.
3.1.2. Ubahan dan Mineralisasi
Mineralisasi Gn. Cilangkap terletak di
lembah Sungai Cilangkap (Cabang Sungai
Cibuni) yang dipisahkan oleh sungai Cibuni
pada ketinggian 200 –500 m diatas permukaan
laut. Ubahan batuan yang berkembang
didaerah ini terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu :
(a)
Propilitisasi dicirikan oleh hadirnya
mineral klorit + epidot + karbonat + serisit.
(b)
Argilitisasi, dicirikan oleh hadirnya
mineral kaolinit + illite + serisit/paragonit (c)
Silisifikasi dicirikan oleh penambahan mineral
silica (SiO2) umumnya ditemukan pada zona
urat atau pada zona mineralisasi terutama
pada perbukitan terjal. Para penambang lokal

telah melakukan penambangan dengan cara
membuat lubang bukaan/adit yang pada
umumnya
berarah
ke
utara-selatan..
Sedikitnya ada 6 adit yang dijumpai, tetapi
hanya 3 adit yang dimasuki, karena sebagian
adit tertutup vegetasi yang rimbun dan
longsor.
Berdasarkan
pengamatan,
mineralisasi dalam satu adit berukuran lebar
1m, tinggi 1.5 m dengan arah 320° diperoleh

arah jurus dan kemiringan urat kuarsa dengan
arah jurus/kemiringan U320°/70°. Urat kuarsa
tersebut memperlihatkan sifat-sifat fisik antara
lain massif, keras dan kompak, berwarna putih
susu (milky quartz), tampak adanya residual

vuggy silica dan kalsedon. Mineral logam
yang teramati diantaranya pirit halus tersebar,
kalkopiorit, oksida tembaga, oksida mangan
dan oksida besi.
3.1.3. Hasil Pemboran Uji
Penyelidikan yang dilakukan pada tahun
2003 berupa pembuatan 3 (tiga) parit uji di
daerah Gn. Cilangkap ini menunjukan kisaran
kadar Au 7.8 – 91.1 ppm, sementara hasil
analisis kimia unsur yang diambil dari
singkapan
batuan
tufa
terkersikan
mengandung urat-urat kuarssa halus di puncak
Gn. Cilangkap menunjukan kadar Au 0.2
ppm...Posisi titik bor, azimuth, inklinasi dan
kedalaman lubang bor di daerah ini adalah
seperti pada Tabel 1.
Tabel 1.Rincian Lokasi Pemboran Uji

Geologi di daerah Gn.Cilangkap, Kec.
Tanggeung, Kab. Cianjur.
No.
Bor
CK.1
CK.2
CK.3
CK.3

Koordinat

Azimuth

Inklinasi

732236 mE
9196889 mN
732234 mE
9197035 mN
732233 mE

9197164 mN
732236 mE
9196893 mN

U90°

70°

Kedalaman (m)
60

U90°

70°

100

U330°

70°


80

U330°

70°

70

Sebanyak 70 conto batuan hasil dari inti
bor telah diambil dan dianalisis untuk
mengetahui kadar logamnya (Cu,Pb,Zn,Ag
dan Au). Hasil pengamatan inti bor dari
keempat lubang bor tersebut dapat dijelaskan
pada tabel 2 ,3, 4 dan 5 serta gambar 3 dan 4.
Tabel 2. Hasil pemerian lubang bor CK.1
Kedalaman
( m)

Pemerian


0.00-5.00

:

Soil,coklat kekuningan bercampur dengan
fragmen batuan berbutir halus.

5.00-17..90

:

Lava andesit, abu-abu kehijauan, halus,
terpropilitkan lemah, urat-urat kalsit
1mm-3 cm, minor pirit

17.90-60.00

:

Breksi Andesit, abu-abu kehijauan,
terpropilitkan lemah-sedang, urat-urat
kalsit, minor pirit.

Analisis kimia unsur sebanyak 8 conto
menunjukan kisaran kadar Cu : 21-107 ppm,
Pb: 15 – 26 ppm, Zn: 51-88 ppm Ag 1- 3 ppm
dan Au : 0.004 – 0.017 ppm.

Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
13-2

Tabel 3. Hasil pemerian lubang bor CK.2
Kedalaman
( m)

Pemerian

0.00-6.50

:

Soil,coklat kekuningan bercampur dengan
fragmen batuan berbutir kasar

6.50-14.16

:

Tufa, halus, kuning kecoklatan-abu-abu
kehijauan, bagian atas lapuk(6.50-9.00 m),
bagian tengah hingga bagian
bawah
terkloritkan lemah sampai sedang, pada
beberapa tempat terkaolinkan lemah (19.35
m)

:

Tufa lapili, abu-abu putih – abu-abu
kehijauan, porous, beberapa retak-retak,
bagian tengah hingga bagian
bawah
terpropilitkan lemah sampai sedang, urat
kalsit berbagai arah, limonit staining
mengisi retakan, minor pirit).

14.16-53.38

14.16-53.38

:

Tufa lapili, abu-abu putih – abu-abu
kehijauan, porous, beberapa retak-retak,
bagian tengah hingga bagian
bawah
terpropilitkan lemah sampai sedang, urat
kalsit berbagai arah, limonit staining
mengisi retakan, minor pirit).

Dari hasil analisis kimia unsur sebanyak 8
conto menunjukan kisaran kadar Cu : 44-142
ppm, Pb: 12 – 33 ppm, Zn: 47-83 ppm, Ag 13 ppm dan Au : 0.002 – 0.024 ppm.
Tabel 4. Hasil pemerian lubang bor CK.3
Kedalaman
( m)

Pemerian

0.00-6.00

:

Soil,coklat kemerahan hingga coklat abuabu, bercampur dengan fragmen batuan
berbutir kasar.

6.00-24.50

:

Pasir vulkanik, sedang-kasar, putih abu-abu
sampai abu-abu kekuningan.

24.50-40.00

40.00-80.00

Breksi andesit, coklat kehijauan, agak
lapuk, setempat retak-retak, terlimonitkan,
lapisan tipis pasir vuklanik, spotted pirit