HUBUNGAN MUTU, INDIKATOR KINERJA KUNCI, DAN KINERJA PELAYANAN RUMAH SAKIT (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT AUMAKES) | Dewi | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 961 2750 1 PB

HUBUNGAN MUTU, INDIKATOR KINERJA KUNCI, DAN KINERJA
PELAYANAN RUMAH SAKIT
(STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT AUMAKES)

RELATIONSHIP QUALITY, KEY PERFORMANCE INDIKATOR (KPI), AND
PERFORMANCE OF HOSPITAL SERVICES
(CASE STUDY IN AUMAKES HOSPITALS)

Arlina Dewi, Aris Suparman Wijaya, Fradita Eka Sukardi
Program Studi Manajemen Rumahsakit, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183
Email : dewikoen@yahoo.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Muhammadiyah dan ‘Aisyah memiliki visi 2020 yaitu
menjadi penggerak utama terwujudnya jejaring antar kelompok sosial yang
mendukung masyarakat sehat mandiri serta visi 2015. Sehingga dilakukan
penelitian terhadap 40 RS dibawah naungan Aumakes pada tahun 2009, dari
data tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang mutu 40
RS dibawah naungan Aumakes.
Tujuan penelitian: Tujuan penelitian yaitu 1). Untuk menganalisis

hubungan mutu Rumah Sakit dengan Indikator Kinerja Kunci atau Key
Performance Indikator (KPI), 2) untuk mengetahui hubungan mutu Rumah
Sakit dengan BOR dan 3). Untuk mengetahui mutu RS dengan ALOS.
Metode: jenis penelitian mengambil data sekunder pada tahun 2009
dengan rancangan analisis kuantitatif dengan metode study retrospektif.
Lokasi penelitian di 40 Rumah sakit dibawah naungan Aumakes. Analisis
data menggunakan analisis kuantitatif dengan program statistik Korelasi.
Hasil: Data statistik korelasi terdapat hubungan yang signifikan
antara mutu dengan KIP dengan nilai signifikansi 0,00 dan korelasi kuat
0,719. Terdapat hubungan yang signifikan antara mutu RS dengan BOR yaitu
nilai signifikannya sebesar 0,016 dengan korelasi lemah 0,394. Tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara mutu dengan ALOS dengan nilai
signifikansi 0,831.
Kata Kunci : Mutu Rumah Sakit, Indikator Kinerja Kunci (KPI), BOR, ALOS.

ABSTRACT

Background: Muhammadiyah and 'Aisha had a vision of 2020 is going to be a
major driver of the establishment of networks between social groups that
support healthy communities self-reliant and vision of 2015. Thus conducted a

study of 40 hospitals under the auspices of Aumakes in 2009, from that data,
researchers interested in conducting research on the quality of 40 hospitals
under the auspices of Aumakes.
Purpose: The research objective is 1). To analyze the relationship of the
hospital quality with Key Performance Indicators (KPI), 2) to analyze the
relationship of the Hospital Quality with BOR and 3). To analyze the
relationship of the hospital quality with ALOS.
Methods: Types of research taking secondary data in 2009 with the design of
the quantitative analysis method of retrospective study. Location of the study in
40 hospitals under the auspices of Aumakes. Analyzed using quantitative with
correlation statistical program.
Result:. Correlation statistical data shows significant relationship exists
between the quality and KPI with significance values is 0.00 and with strong
correlation is 0.719. There is a significant relationship between hospital quality
and BOR with significant value is 0.016 by weak correlation 0.394. There was
no significant relationship between the quality and ALOS which is significance
values 0.831.
Keyword Hospital quality, Key Performance Indicators (KPI), BOR, ALOS

1


kinerja

PENDAHULUAN
Jurnal Hospital Performance

yang

indikator

diukur

dengan

tepat.

Adapun

yang


Improvement: Trend in Quality and

dimensi

Efficiency a Quantitativ analysis of

tergantung

visi

yang

harus

Performance Improvement in U.S,

dipertimbangkan

untuk


sistem

melakukan study kasus terhadap

pelayanan

beberapa RS di berbagai negara,

klinis, Efisiensi Produksi, personal,

diikuti selama 3 tahun menyatakan

akuntabilitas sosial dan reaktifitas,

bahwa

safety, focus terhadap pasien).2

Length


of

Stay

and

yang

ditugaskan

kesehatan

(efisiensi

berkorelasi

Rumah sakit di Indonesia

dengan pengeluaran rumah sakit


berdiri sesuai dengan undang-

untuk

undang

Readmission

sangat

setiap

pasien,

kecenderungan

untuk

tentang


Rumah

sakit

sebagai pelayanan kesehatan bagi

menurunkan biaya rumah sakit

masyarakat.

yang meningkat. Namun, tidak

sakit

hanya

Akreditasi

adalah


rumah

pengakuan

yang

saja

yang

diberikan kepada rumah sakit oleh

kualitas

dan

Pemerintah melalui badan yang

efisiensi RS, namun juga diikuti


berwenang (KARS) karena rumah

kasus

mortalitas,

sakit telah memenuhi standar

komplikasi serta pengobatan awal

pelayanan yang telah ditentukan.3

jika pasien terdiagnosa secara

Dewasa ini, globalisai menuntut

awal dari suatu penyakit.1

pengembangan mutu pelayanan


ALOS

mempengaruhi

morbiditas,

Jurnal

hubungan

Key

dan

fasilitas

yang

Performance Indicator (KPI) pada

dilaksanakan

model manajemen kinerja rumah

berkelanjutan. Sistem Akreditasi

sakit, menyatakan model kinerja

yang telah banyak dilaksanakan.

menggunakan

Rumah sakit seharusnya tetap

(Planning,

siklus

PIMAR

Implementing,

melakukan

secara

harus

pelaporan

arif

dan

tentang

Measuring, Analysing, Readjusting)

indikator-indikator

pelayanan

akan menentukan proses tujuan

rumah sakit dapat dipakai untuk

Anjuran

mengetahui tingkat pemanfaatan,

akreditasi

oleh

pelayanan

Depkes RI beresensi peningkatan

rumah sakit. Indikator-indikator

mutu pelayanan dilakukan untuk

berikut bersumber dari sensus

pengendalian

harian

(Bed

(tujuh) standar Self Assessment

Occupancy Rate), ALOS (Average

dari Komisi Akreditasi Rumah

Length of Stay), TOI (Turn Over

Sakit (KARS). Pada Juni 2011,

Interval), BTO (Bed Turn Over),

Kementrian Kesehatan Republik

GDR dan NDR (Gross Death Rate

Indonesia bersama dengan KARS

dan Nett Death Rate).

menyusun

mutu,

dan

efisiensi

rawat

inap

BOR

Adapun Key Performance

mutu

melalui

standar

7

akreditasi

rumah sakit yang dijakan sebagai

indikator

acuan bagi rumah sakit. Tujuan

kinerja kunci adalah ukuran yang

penyelenggaraan dari akreditasi

mencerminkan bagaimana suatu

adalah

organisasi

customer focused di rumah sakit.

Indicator

(KPI)

atau

rumah

sakit

mengukuhkan

melaksanakan suatu aspek yang

Manfaat

spesifik dari kinerja. KPI juga

adalah

merupakan salah satu representasi

mutu pelayan rumah sakit.4 Bila

dari Critical Success Factors (CSF)

rumah sakit semakin bermutu, jasa

yang merupakan aktivitas kunci

pelayanan mereka menjadi lebih

utama yang dibutuhkan dalam

disukai oleh pelanggan. Persentase

mencapai tujuan dalam rencana

utilisasi fasilitas (satu diantaranya

strategis rumah sakit. Matrik Key

persentasi hunian rawat inap yaitu

Performance

BOR) akan menjadi lebih tinggi,

menjelaskan

Indicators
performa

kinerja

yang hendak dicapai oleh rumah

lain

budaya

yang diharapkan

terjadinya

peningkatan

nilai efisiensi akan bertambah.
Muhammadiyah & ‘Aisyiyah

sakit disertai langkah-langkah apa

memiliki visi 2020 yaitu menjadi

saja yang harus dilakukan untuk

sebagai

merealisasikan objek strategi dari

terwujudnya

suatu rumah sakit.

kelompok sosial yang mendukung

penggerak
jejaring

utama
antar

1

masyarakat sehat dan mandiri

harapan bagi masyarakat untuk

serta visi 2015, maka peran dan

membantu meningkatkan status

tanggungjawab

kesehatan

pelayanan

kesehatan di lingkungan organisasi
Muhammadiyah
Keberadaan

menjadi

melalui

akses dan kualitas pelayanan.
Sepengetahuan peneliti belum

jelas.

amal

usaha

pernah

diadakan

di

bidang

tentang

Mutu

Muhammadiyah

kemudahan

penelitian

Rumah

kesehatan (AUMAKES) diharapkan

hubungannya

dapat memberikan nilai tambah

kinerja kunci atau Key Performence

bagi masyarakat. Fasilitas yang

Indikator (KIP), kinerja pelayanan

tersedia dan kemampuan personel

(BOR) dan (ALOS). Namun telah

kesehatan

yang

bekerja

dilakukan penelitian, yaitu:

AUMAKES

dapat

memberikan

di

dengan

Sakit,

indikator

Judul Penelitian

Hasil Penelitian

Penerapan Strategi Manajemen

ada hubungan yang bermakna dari proses

Pengembangan

beberapa pokja per Self Assessment, dengan

Mutu

dan

Hubungannnya Dengan Kinerja

kinerja

Utilisasi Fasilitas serta Kinerja

efektifitas dan efisiensi utilisasi fasilitas unit

Keuangan di RS. Haji Medan5

rawat inap (BOR)

Evaluasi Manajemen Mutu Rumah

delapan prinsip sistem manajemen mutu yang

Sakit

terkandung dalam ISO 9001:2008 sudah dapat

Roemani

Muhammadiyah

Semarang tahun 2010.6

laba

(laba-ROI)

melalui

variabel

dipenuhi oleh RS Roemani Muhammadiyah
Semarang walaupun masih terdapat beberapa
kekukangan,

tetapi

dapat

segera

untuk

diperbaiki.

2

Pengaruh

Mutu

Pelayanan

Hasil

yang

diperoleh

pada

Importance

terhadap Tingkat kepuasan Pasien

Performance Anayisis (IPA) 55,66%, tangible,

Rawat Inap Kelas III di Rumah

60%, reliability, 50 %, responsiveness, 57,14% ,

Sakit

assurance, 66,67% merasa puas terhadap

Roemani

Muhammadiyah

Semarang.7

dimensi emphaty. Hasil Uji-T tidak ada
perbedaan antar tingkat kepentingan dengan
kinerja. Hasil uji-F 5 variabel mutu signifikan.
Pada uji regresi, tangible pengaruh paling kuat
terhadap

kepuasan

pasien

rawat

inap

(koefisien regresi 0,313) dan responsiveness
pengaruh paling lemah (koefisien sebesar
0,055).

Aisiyah

BAHAN DAN CARA
Jenis penelitian ini adalah
penelitian

menggunakan

sekunder

dengan

data

rancangan

yang

berada

dalam

naungan Aumakes. Sampel yang
diambil dari 72 Rumah sakit
Aumakes

yang

mengembalikan

analisis kuantitatif dengan metode

survey pemetaan Aumakes yaitu

cross-sectional berdasarkan study

40 RS.8
Objek yang digunakan pada

restrospektif tahun 2009. Metode
data

penelitian ini adalah data sekunder

sekunder disusun oleh Ardisyah, J

dari survei pemetaan Amal Usaha

(Peneliti

Muhammadiyah dana Aisyiah di

pengumpulan

data

pada

Kependudukan
Universitas

yaitu

Pusat
dan

Gadjah

Study

Kebijakan

bidang kesehatan.
Dari hasil pengumpulan data

Mada-PSKK

UGM). Data dilakukan pada april-

sekunder,

mei 2009 dan diterbitkan tahun

adalah pengolahan atau analisis

2010.

yang

data yang telah diperoleh. Analisis

didapatkan dari sebagian besar

yang digunakan dalam penelitian

Rumah Sakit Muhammadiyah dan

ini

Data

sekunder

adalah

langkah

analisis

selanjutnya

kuantitatif

1

untuk mengetahui apakah mutu rs

hubungan antara mutu rs dengan

berupa standar rs berpengaruh

ALOS, Ha: Terdapat hubungan

terhadap indikator kinerja kunci

mutu rs dengan ALOS.

atau key perormance indicator
(KPI);

dan

apakah

mutu

RS

berpengaruh terhadap BOR dan
ALOS

dengan

menggunakan

HASIL
Penelitian

ini

menganalisis

hubungan antara mutu rs dengan

program statistic SPSS correlation

indikator

bivariate.

hubungan antara mutu rs dengan

Hipotesis dari penelitian kali

kinerja

kunci

RS,

BOR dan hubungan antara mutu

ini adalah 1). H0: Tidak terdapat

dengan

hubungan antara mutu rs dengan

penelitian yang diperoleh dari 40

indikator

Ha:

RS dibawah naungan Aumakes

Terdapat hubungan antara mutu

sebagian besar berada diwilayah

RS dengan indikator kinerja kunci.

Jawa timur yaitu sebesar 57,5%,

2) H0: tidak terdapat hubungan

kemudian Jawa tengah 22,5%, DIY

antara mutu rs dengan BOR, Ha:

Jogja 10%, DKI Jakarta 7,5% dan

Terdapat hubungan antara mutu rs

yang paling sedikit dibandung

dengan BOR. 3). H0: tidak terdapat

yaitu 2,5%.

kinerja

kunci,

ALOS.

Adapun

hasil

Tabel 1. Profil Rumah Sakit dibawah naungan Aumakes
Nama RS
RS. Islam Jakarta Cempaka Putih
RSIA Muhammadiyah Taman Puring, Jakarta
RS. Islam Jakarta Pondok Kopi
RS Muhammadiyah Bandung
RSU PKU Muh. Merden Banjarnegara
RS PKU Muhammadiyah Sruweng
RS PKU Muhammadiyah Gombong
RS Islam Muhammadiyah Kendal
RSIA Aisyiyah Klaten
RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan
RSIA 'Aisyiyah Purworejo
RSU PKU Muhammadiyah Sragen
RS Muhammadiyah Wonogiri

Kab/Kota
Jakarta Pusat
Jakarta Selatan
Jakarta Timur
Kota Bandung
Kab.Banjarnegara
Kab. Kebumen
Kab. Kebumen
Kab. Kendal
Kab. Klaten
Kab. Pekalongan
Kab. Purworejo
Kab. Sragen
Kab. Wonogiri

Provinsi
DKI Jakarta
DKI Jakarta
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah

1

RSU PKU Muhammadiyah Bantul
RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
RS Ibu dan Anak PKU Muhamadiyah Kotagede
RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi
RS Islam Fatimah Banyuwangi
RSI Muhammadiyah Sumberrejo - Bojonegoro
RS 'Aisyiyah Bojonegoro
Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik
RSM Surya Melati Kediri
RSU Muhammadiyah Siti Khodijah
RS Muhammadiyah Lamongan
RS Muhammadiyah Babat
RS Islam 'Aisyiyah Nganjuk
RSU 'Aisyiyah Ponorogo
RSAB Siti Fatimah Kraksaan, Probolinggo
RS Siti Khodijah Sepanjang
RSAB Muhammadiyah Tuban
RSM Saras Mulya Bandung Tulungagung
RSU Aminah Blitar
RS Muhammadiyah Kediri
RSI Siti Aisyah Madiun
RS Islam Aisyiyah, Malang
RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto
RSAB Muhammadiyah Kota Probolinggo
RSIA Siti Aisyiyah Surabaya
RS Muhammadiyah Surabaya

Kab. Bantul
Kab.Kulon Progo
Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta
Kab. Banyuwangi
Kab. Banyuwangi
Kab. Bojonegoro
Kab. Bojonegoro
Kab. Gresik
Kab. Kediri
Kab. Kediri
Kab. Lamongan
Kab. Lamongan
Kab. Nganjuk
Kab. Ponorogo
Kab. Probolinggo
Kab. Sidoarjo
Kab. Tuban
Kab.Tulungagung
Kota Blitar
Kota Kediri
Kota Madiun
Kota Malang
Kota Mojokerto
Kota Probolinggo
Kota Surabaya
Ko7ta Surabaya

D.I.Yogyakarta
D.I.Yogyakarta
DI Yogyakarta
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur

Tabel 2. Distribusi Aumakes berdasarkan Wilayah
Provinsi
DI Yogyakarta
DKI Jakarta
Jabar
Jateng
Jatim
Total
Adapun tipe Rumah Sakit
Muhammadiyah

dan

Aisiyah

dibawah naungan Aumakes yaitu

Jumlah
4
3
1
9
23
40

Persen
10,00
7,50
2,50
22,50
57,50
100,00

sebagian bedar tipe RS tipe D
42,5%, RS tipe C 42,5%, RS Khusus
7,5% dan tipe B ada 2,5%.

Tabel 3. Tipe RS Aumakes

1

Tipe RS
Rumah Sakit Khusus
Tipe B
Tipe C
Tipe D
Tidak ada keterangan
Total

Jumlah RS
3
1
17
17
2
40

Persentase
7,5
2,5
42,5
42,5
5
100

Status Akreditasi Rumah Sakit

Sudah memiliki renstra dan SPM,

Aumakes sebagian besar belum

69,2 % sudah memiliki hospital

pernah

bylaws dan 48,7% sudah memiliki

diakreditasi

sebesar

72,5%, yang sudah terakreditasi 5

medical staff bylaws.

pelayanan

Tingkat optimalisasi hunian rawat

sebesar

12,5%,

RS

dengan akreditasi 12 pelayanan

inap (BOR) di RS Aumakes 55%

ada 10% dan 16 pelayanan 5%.

sudah optimal, sedangkan 37,5%

Rumah Sakit Aumakes yang
sudah

memiliki

pengembangan

mutu

renstra

belum optimal dan 7,5% tidak
memilki data tentang BOR.

sebanyak

51,3%.
Adapun

Renstra

dan

Hospital guidelines di RS Aumakes
sebanyak 66,7%
Tabel 4. Tingkat optimalisasi Hunian rawat Inap (BOR)
Tingkat Hunian
Jumlah RS
BOR < 60%
15 RS (37,5 %)
BOR optimal (60-85%)
22 RS (55,0 %)
BOR > 85%
0 RS (0,0 %)
Tidak ada data
3 RS (7,5 %)
Adapun ketersediaan fasilitas
berikut:
Rumah sakit Aumakes sebagai
Tabel 5. Ketersediaan Fasilitas Rumah Sakit Aumakes
Fasilitas
Tempat Tidur Kelas I
Tempat Tidur Kelas II
Tempat Tidur Kelas III

Rata-Rata (X)
10,03
22,83
34,18

1

Tempat Tidur Kelas Utama
Tempat Tidur Kelas VIP
Tempat Tidur Kelas Khusus
Jumlah Poliklinik

2,10
6,25
5,75
9,48

PEMBAHASAN
Berdasarkan data deskriptip
standar pelayanan mutu pelayanan
didapatkan bahwa nilai minimum
dari standar mutu sebesar 1 dan
nilai maksimum dari standar mutu
sebesar 23 yaitu RSI Jakarta 1
dengan nilai total dari standar
mutu sebesar 26. Adapun rata-rata
dari

nilai

standar

mutu

RS

Aumakes sebesar 10,28. Adapun
nilai standar mutu RS aumakes
diatas rata-rata sebesar 37,5%.
Data
Performance

Data derkriptip Bed Occupancy
Rate

(BOR)

menunjukan

nilai

minimum sebesar 27,5% dan nilai
maksimum sebesar 83% yaitu RSM
Jatim 14. Nilai BOR menurut
standar Depkes yaitu 60-85%.
Adapun tingkat optimalisasi BOR
dari RS Aumakes sebesar 55% (22
RS Aumakes), dan yang belum
optimal BOR terdapat 37,5% (15
RS Aumakes) dan yang tidak
memiliki data BOR 7,5% (3 RS
Aumakes yaitu RSI Jakarta 3, PKU

deskriptip

Key

Indikator

(KPI)

menunjukan bahwa nilai minimum
dari KPI sebesar 0 dengan kategori
7,5 % tidak ada data dari pihak RS
dan15 % KPI belum pernah diukur
sama sekali. Nilai maksimum dari
KPI sebesar 47 yaitu RSM Jatim 8.
Dengan nilai total dari KPI sebesar
60. Adapun rata-rata dari KPI yaitu

Jateng 8, RSM Jatim 15).
Data

deskriptip

Average

Length of Stay (ALOS) menunjukan
nilai minum sebesar 2 hari yaitu
PKU DIY 2 dan ALOS makmimum
10,39 hari yaitu PKU Jateng 5.
Dengan Rata-rata ALOS 3,78 hari.
Nilai

ALOS

menurut

standar

depkes selama 6-9 hari. Adapun
nilai ALOS < 6 hari terdapat 80%.

15,79. Adapun nilai KPI diatas
rata-rata yaitu 35%.

1

Tabel 4.6. Data Statistik Korelasi Bivariate
Korelasi
p value (sig)
Nilai korelasi
Mutu-KPI
0,000
0,719
Mutu-BOR
0,016
0,394
Mutu-ALOS
0,831
0,039
Jurnal hubungan KPI pada
Adapun hubungan antara
mutu rs dengan key performance

model manajemen kinerja rumah

indicator

sakit, menyatakan model kinerja

(KPI)

menggunakan
Correlasi

dengan

data

bivariate

statistik
didapatkan

menggunakan

siklus

(Planning,

PIMAR

Implementing,

bahwa nilai signifikasi sebesar

Measuring, Analysing, Readjusting)

0,000 yang artinya adalah adanya

akan menentukan proses tujuan

hubungan yang signifikan antara

kinerja

mutu dengan KPI, dengan pearson

indikator yang tepat.2

correlation sebesar 0,719 yang
artinya

adanya

korelasi

kuat

yang

diukur

dengan

Hubungan Mutu RS dengan
BOR

berdasarkan

uji

statistik

menunjukan

angka

antara mutu RS dengan KPI. Mutu

korelasi

sangat

key

signifikansi sebesar 0,016 dengan

performance indokator, dimana key

nilai pearson correlation 0,394

performance indokator merupakan

yang

ukuran yang mencerminkan suatu

hubungan yang signifikan antara

organisasi

sakit

mutu RS dengan BOR. Menurut

melaksanakan suatu aspek yang

penelitian Triwahyuni, dkk, 2012

spesifik dari kinerja.9

adanya pengaruh mutu pelayanan

berkaitan

dengan

rumah

Hubungan system mutu dan

artinya

bahwa

adanya

terhadap pasien rawat inap yang

kinerja (quality and performance

signifikan

tentang

pelayanan

indicator) berkaitan juga dengan

dokter dan pelayanan perawat

visi dan misi suatu rumah sakit

terhadap

karena mutu akan menurunkan

berkaitan

manajemen.10

dengan rentang BOR tiap bulannya

kepuasan
dengan

rawat

pasien
inap,

selama satu tahun 62-71%.

1

Hubungan signifikan tentang
BOR 5 rumah sakit

di Eropa

analisis swot, dan memiliki RS
pesaing ditiap daerah masing-

(Romania). Berdasarkan data RS

masing.

Aumakes

RS

memungkinkan dengan mutu RS

BOR

dibawah rata-rata dengan BOR

terdapat

Aumakes

yang

55%

memiliki

optimal.2

yang

Adapun

optimal

faktor

yang

dikarenakan

RS

Adapun, BOR yang memiliki

memiliki letak yang strategis, atau

tingkat optimalisasi tinggi seperti

masyarakat yang berada disekitar

RSM Jatim 14, memiliki BOR 83%

rumah

dan nilai standar mutu diatas rata-

sakit

Muhammadiyah

lebih

percaya

ketika mereka

rata yaitu 12. RS Jatim 14 yang ada

berobat di RSM atau di PKU.

di kabupaten tersebut terdapat 5

Namun, hal ini butuh dilakukan

RS, dengan RS Pesaing berupa

penelitian lebih lanjut lagi agar

RSUD, RS NU

data dan hipotesa yang didapatkan

dan RS Khusus,

namun BOR di RS Jatim 14 oprimal

lebih valid.

dengan mutu RS diatas rata-rata.

Hubungan Mutu RS dengan

Hal ini mendukung bahwasanya

ALOS berdasarkan uji statistik

mutu rs yang baik maka akan

korelasi

mengoptimalisasi BOR. Dari jurnal

signifikansi sebesar 0,831 dengan

yang saya dapatkan, bahwanya

tingkat korelasi 0,039 yang artinya

mutu

mempengaruhi

tidak terdapat hubungan yang

kinerja pelayanan. Namun, dari

signifikan antara mutu rs dengan

data yang ada ternyata terdapat

ALOS. Hal ini disebabkan karena

ketidaksesuaian antara mutu rs

rata-rata ALOS di 40 RS Aumakes

dengan BOR, hal itu terbukti ada

3,776 hari, sehingga dibawah nilai

41% RS yang memiliki mutu

standar ALOS berdasarkan Depkes

dibawah rata-rata namun BOR nya

RI.4

RS

optimal

akan

(60-85%).

Data

yang

menunjukan

Adapun

jurnal

angka

yang

diperoleh dari 40 RS Aumakes

menyatakan tidak hubungan ALOS

Setiap

antara 5 RS yang ada d Eropa

rumah

sakit

memiliki

1

(Rumania) dengan data statistic

2,5%

menggunakan perhitungan Annova

Sedangkan, 7,5% RS Aumakes

Univariate F=1,41, sig=0,24>0,05.2

tidak memiliki data BOR dan ALOS

Jurnal

Performance

namun memiliki rawat inap, yaitu

Improvement: Trend in Quality and

RSM Jatim 15, RSI Jakarta 3 dan

Efficiency a Quantitativ analysis of

PKU Jateng 8. Data tersebut tidak

Performance Improvement in U.S,

terdapat hubungan yang signifikan

melakukan study kasus terhadap

antara mutu RS dengan ALOS, hal

beberapa RS di berbagai negara

ini bisa dikarenakan nilai ALOS

yang

tidak ada yang memenuhi standar

Hospital

diikuti

selama

3

tahun

BOR

menyatakan bahwa Length of Stay

Depkes

and

kemungkinan

Readmission

sangat

tidak

6-9

optimal.

hari.

Adapun

penyebab

berkorelasi dengan pengeluaran

yang

rumah sakit pada setiap pasien,

disebabkan pendeteksian dini dari

adanya

suatu penyakit, baik itu karena

kecenderungan

ALOS

kurang

dari

ALOS

diagnosa

6

hari

mempengaruhi keuangan, kualitas

ketepatan

ataupun

dan efisiensi RS, diikuti kasus

karena alat laboratorium yang

morbiditas, mortalitas, komplikasi

memadai

serta pengobatan awal jika pasien

penatalaksanaan sedini mungkin

terdiagnosa secara awal dari suatu

dan sembuh, atau pasien yang

penyakit.1

rawat inap terlalu banyak dan

sehingga

Data yang ada menunjukkan

kurang tempat tidurnya sehingga

17,5 % rumah sakit yang tidak

pasien dipulangkan cepat. Hal ini

memiliki data ALOS dan sisanya

berkaitan dengan mutu rs, jika

82,5%

yang

mutu rs bagus maka ALOS juga

memenuhi standar. Dari ALOS

mungkin akan mengecil, hanya

17,5% yang tidak memiliki data

saja belum ada penelitian yang

ALOS tetapi BOR yang optimal

mendukung

sebesar 7,5% yaitu RS PKU DIY 3,

standar ALOS 6-9 hari. ALOS yang

RSM Jatim 3 dan RSM Jatim 1 dan

Dokumen yang terkait

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG | Rimiyati | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1146 3274 1 PB

0 0 11

PENGUKURAN KINERJA ASRI MEDICAL CENTER DALAM PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD | Listiowati | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1761 4869 1 PB

0 0 17

PERSEPSI KEPUASAN PASIEN PADA KUALITAS PELAYANAN DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | Embrik | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 957 2739 1 PB

0 1 27

ANALISIS KINERJA DAN BUDAYA MUTU DI IGD RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA II | Santosa | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1094 3130 1 PB

0 2 13

EVALUASI CITRA RUMAH SAKIT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL | Albana | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1110 3182 1 PB

0 0 27

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Loyalitas Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Islam Hidayatullah Yogyakarta | Ariyani | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1960 6950 1 PB

0 1 7

Kinerja Pusat Pertanggungjawaban Rumah Sakit dalam Perspektif Balanced Scorecard | Nurcahya | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 2349 6476 1 PB

1 1 6

Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul | Harmatiwi | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 2346 6573 1 PB

0 2 8

Kualitas Pelayanan an Kepuasan Pasien Rumah Sakit: Kasus Pada Pasien Rawat Jalan | Supartiningsih | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 2342 6470 1 PB

0 1 6

Analisa Segmentasi Pasar Rumah Sakit X | Kusumastiti | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 2801 8152 2 PB

1 6 9