Abstrak Permen No 37 Tahun 2012
SNI – BAJA TULANGAN BETON – PEMBERLAKUAN
2012
PERMENPERIN NO. 37/M-IND/PER/2/2012; BN TH.2012/N0.261; LL KEMENPERIN:
13 HLM.
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR
NASIONAL INDONESIA (SNI) BAJA TULANGAN BETON SECARA WAJIB
ABSTRAK :
- Dalam rangka optimalisasi pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI) Baja Tulangan Beton Secara Wajib dan kelancaran
dalam proses perdagangan internasional atas produk dimaksud
terkait dengan perubahan nomor Harmonize System (HS) Tahun
2012, perlu mengatur kembali dan menetapkan Peraturan Menteri
Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia
(SNI) Baja Tulangan Beton Secara Wajib
- Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah : UU No. 5 Tahun 1984,
UU No. 7 Tahun 1994, UU No. 10 Tahun 1995 sebagaimana telah
diubah dengan UU No. 17 Tahun 2006, UU No. 8 Tahun 1999, UU
No. 32 Tahun 2004, PP No. 17 Tahun 1986, PP No. 102 Tahun 2000,
PP No. 38 Tahun 2007, PERPRES No.47 Tahun 2009 sebagaimana
telah beberapa kali diubah dengan terakhir PERPRES No.91 Tahun
2011, PERPRES No. 24 Tahun 2010 sebagaimana telah beberapa
kali diubah dengan PERPRES No.92 Tahun 2011, KEPPRES No. 78
Tahun 2001, KEPPRES No. 84/P Tahun 2009 sebagaimana telah
diubah dengan KEPPRES No. 59/P Tahun 2011, PERMENDAG No.
62/M-DAG/PER/12/2009 sebagaimana telah diubah dengan
PERMENDAG No. 22/M-DAG/PER/5/2010, PERMENPERIN No.
86/M-IND/PER/9/2009,
PERMENPERIN
No.
105/MIND/PER/10/2010, PERATURAN KEPALA BSN No. 1 Tahun 2011.
- Dalam Peraturan Menteri ini diatur tentang Pemberlakuan Standar
Nasional Indonesia (SNI) Baja Tulangan Beton Secara Wajib dengan
menetapkan batasan istilah yang digunakan dalam pengaturannya.
Memberlakukan 3 (tiga) jenis Baja Tulangan Beton secara wajib SNI
dan Nomor Pos Tarif / Harmonize System (HS). Pemberlakuan SNI
07-2052-2002, SNI 07-0065-2002, atau SNI 07-0954-2005 secara
wajib dikecualikan bagi Baja Tulangan Beton yang memiliki
kesamaan Nomor Harmonize System (HS) dengan Nomor HS
sebagaimana tersebut diatas wajib memiliki Surat Pertimbangan
Teknis apabila digunakan: Sebagai contoh uji dalam rangka
penerbitan SPPT-SNI; memiliki fungsi bukan digunakan untuk
konstruksi beton dan memiliki spesifikasi dan/atau standar yang
berbeda; sebagai bahan baku produk tujuan ekspor.. Baja Tulangan
Beton yang diperdagangkan di dalam negeri, yang berasal dari hasil
produksi dalam negeri atau impor wajib memenuhi ketentuan SNI
yaitu dengan menerapkan SNI dan memiliki SPPT-SNI serta
membubuhkan tanda SNI dengan cara emboss pada setiap produk.
Produk baja tulangan Beton yang tidak memenuhi ketentuan SNI
harus ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. LSPro yang telah
ditunjuk wajib melaporkan atas penerbitan SPPT SNI kepada
Direktur Jenderal Pembina Industri dan Kepala BPKIMI selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak penerbitan SPPT-SNI.
Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penerapan
dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembina Industri yang
dilaksanakan oleh PPSP. Pengawasan dilakukan mulai dari pra
pasar sampai dengan peredaran produk di pasar sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam setahun. Dalam melaksanakan
pembinaan BPKIMI dapat memberikan teguran tertulis dan sanksi
terhadap LSPro yang tidak menyampaikan laporan. Pelaku Usaha,
LSPro dan Laboratorium Penguji yang melakukan pelanggaran
terhadap Peraturan Menteri ini dikenakan sanksi.
CATATAN
:
- Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,
6 Maret 2012, ditetapkan 27 Februari 2012.
Petunjuk Teknis pelaksanaan dan pengawasan penerapan SNI Baja
Tulangan Beton ditetapkan oleh Direktur Jenderal BIM.
Pelaku usaha yang telah memiliki SPPT-SNI Baja Tulangan Beton
sebelum Peraturan Menteri ini, harus telah menyesuaikan sesuai
ketentuan dalam Peraturan Menteri ini selambat-lambatnya 1 (satu)
tahun sejak diberlakukannya Peraturan Menteri ini.
SPPT-SNI Baja Tulangan Beton yang diterbitkan sebelum
diundangkan Peraturan Menteri ini dinyatakan masih berlaku sesuai
dengan masa berlaku SPPT-SNI yang bersangkutan.
Peraturan pelaksanaan yang diatur berdasarkan Peraturan Menteri
Perindustrian No. 06/M-IND/PER/2/2008 dinyatakan masih berlaku
sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diganti berdasarkan
Peraturan Menteri ini.
Pada saat Peraturan Menteri ini diundangkan Peraturan Menteri
Perindustrian No. 06/M-IND/PER/2/ dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
2012
PERMENPERIN NO. 37/M-IND/PER/2/2012; BN TH.2012/N0.261; LL KEMENPERIN:
13 HLM.
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR
NASIONAL INDONESIA (SNI) BAJA TULANGAN BETON SECARA WAJIB
ABSTRAK :
- Dalam rangka optimalisasi pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI) Baja Tulangan Beton Secara Wajib dan kelancaran
dalam proses perdagangan internasional atas produk dimaksud
terkait dengan perubahan nomor Harmonize System (HS) Tahun
2012, perlu mengatur kembali dan menetapkan Peraturan Menteri
Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia
(SNI) Baja Tulangan Beton Secara Wajib
- Dasar Hukum Peraturan Menteri ini adalah : UU No. 5 Tahun 1984,
UU No. 7 Tahun 1994, UU No. 10 Tahun 1995 sebagaimana telah
diubah dengan UU No. 17 Tahun 2006, UU No. 8 Tahun 1999, UU
No. 32 Tahun 2004, PP No. 17 Tahun 1986, PP No. 102 Tahun 2000,
PP No. 38 Tahun 2007, PERPRES No.47 Tahun 2009 sebagaimana
telah beberapa kali diubah dengan terakhir PERPRES No.91 Tahun
2011, PERPRES No. 24 Tahun 2010 sebagaimana telah beberapa
kali diubah dengan PERPRES No.92 Tahun 2011, KEPPRES No. 78
Tahun 2001, KEPPRES No. 84/P Tahun 2009 sebagaimana telah
diubah dengan KEPPRES No. 59/P Tahun 2011, PERMENDAG No.
62/M-DAG/PER/12/2009 sebagaimana telah diubah dengan
PERMENDAG No. 22/M-DAG/PER/5/2010, PERMENPERIN No.
86/M-IND/PER/9/2009,
PERMENPERIN
No.
105/MIND/PER/10/2010, PERATURAN KEPALA BSN No. 1 Tahun 2011.
- Dalam Peraturan Menteri ini diatur tentang Pemberlakuan Standar
Nasional Indonesia (SNI) Baja Tulangan Beton Secara Wajib dengan
menetapkan batasan istilah yang digunakan dalam pengaturannya.
Memberlakukan 3 (tiga) jenis Baja Tulangan Beton secara wajib SNI
dan Nomor Pos Tarif / Harmonize System (HS). Pemberlakuan SNI
07-2052-2002, SNI 07-0065-2002, atau SNI 07-0954-2005 secara
wajib dikecualikan bagi Baja Tulangan Beton yang memiliki
kesamaan Nomor Harmonize System (HS) dengan Nomor HS
sebagaimana tersebut diatas wajib memiliki Surat Pertimbangan
Teknis apabila digunakan: Sebagai contoh uji dalam rangka
penerbitan SPPT-SNI; memiliki fungsi bukan digunakan untuk
konstruksi beton dan memiliki spesifikasi dan/atau standar yang
berbeda; sebagai bahan baku produk tujuan ekspor.. Baja Tulangan
Beton yang diperdagangkan di dalam negeri, yang berasal dari hasil
produksi dalam negeri atau impor wajib memenuhi ketentuan SNI
yaitu dengan menerapkan SNI dan memiliki SPPT-SNI serta
membubuhkan tanda SNI dengan cara emboss pada setiap produk.
Produk baja tulangan Beton yang tidak memenuhi ketentuan SNI
harus ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. LSPro yang telah
ditunjuk wajib melaporkan atas penerbitan SPPT SNI kepada
Direktur Jenderal Pembina Industri dan Kepala BPKIMI selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak penerbitan SPPT-SNI.
Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penerapan
dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembina Industri yang
dilaksanakan oleh PPSP. Pengawasan dilakukan mulai dari pra
pasar sampai dengan peredaran produk di pasar sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam setahun. Dalam melaksanakan
pembinaan BPKIMI dapat memberikan teguran tertulis dan sanksi
terhadap LSPro yang tidak menyampaikan laporan. Pelaku Usaha,
LSPro dan Laboratorium Penguji yang melakukan pelanggaran
terhadap Peraturan Menteri ini dikenakan sanksi.
CATATAN
:
- Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,
6 Maret 2012, ditetapkan 27 Februari 2012.
Petunjuk Teknis pelaksanaan dan pengawasan penerapan SNI Baja
Tulangan Beton ditetapkan oleh Direktur Jenderal BIM.
Pelaku usaha yang telah memiliki SPPT-SNI Baja Tulangan Beton
sebelum Peraturan Menteri ini, harus telah menyesuaikan sesuai
ketentuan dalam Peraturan Menteri ini selambat-lambatnya 1 (satu)
tahun sejak diberlakukannya Peraturan Menteri ini.
SPPT-SNI Baja Tulangan Beton yang diterbitkan sebelum
diundangkan Peraturan Menteri ini dinyatakan masih berlaku sesuai
dengan masa berlaku SPPT-SNI yang bersangkutan.
Peraturan pelaksanaan yang diatur berdasarkan Peraturan Menteri
Perindustrian No. 06/M-IND/PER/2/2008 dinyatakan masih berlaku
sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diganti berdasarkan
Peraturan Menteri ini.
Pada saat Peraturan Menteri ini diundangkan Peraturan Menteri
Perindustrian No. 06/M-IND/PER/2/ dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.