07 subyek penelitian ok
PENETAPAN
SUBYEK/ OBYEK PENELITIAN
Disampaikan Oleh:
Erwin Setyo Kriswanto
Sumber:
NANIK SETIJOWATI
SUBYEK PENELITIAN
– Dalam topik penelitian, sudah ditentukan
subjek penelitian sebagai populasi,
populasi yaitu
kelompok besar dimana hasil penelitian
akan diterapkan.
– Dalam perencanaan penelitian, penentuan
subjek penelitian lebih terkait pada
sampel,
sampel yaitu kelompok kecil dari
populasi, yang akan digunakan dalam
penelitian.
– Karakteristik subjek penelitian yang akan
digunakan sebagai sampel harus dituliskan
secara lengkap.
– Pengambilan sampel penelitian berkaitan erat
dengan validitas eksternal atau sejauh
mana hasil penelitian nantinya dapat
digeneralisasikan.
METODE PENENTUAN SUBYEK
DALAM PENELITIAN STUDI KASUS
Definisi
Populasi target
Kumpulan dari satuan/unit yang ingin
kita buat inferensi/generalisasinya
Populasi studi/terjangkau
kumpulan dari satuan/unit dimana kita
mengambil sampel
Sampel
bagian dari populasi studi yg diambil
untuk dilakukan pengukuran
Populasi target
Pop.studi/
terjangkau
sample
Mengapa sampling?
Jumlah populasi yg sangat besar
Homogenitas
Menghemat waktu, biaya dan tenaga
(efisien)
Faktor ketelitian
Syarat sampel ideal
Menghasilkan gambaran yang
tepat karakter populasi
(representatif)
Dapat menentukan presisi
(ketepatan) dari hasil penelitian.
Sederhana dan mudah
dilaksanakan
Informasi banyak dan biaya
rendah.
Bagaimana Prosedurnya???
Prosedure Sampling
Tentukan Populasi Target dan Terjangkau
Identifikasi kerangka sampling
Pilih Tehnik Sampling
Tetapkan Besar Sampel
Kumpulkan data
Populasi Target dan Terjangkau
•
•
•
•
Populasi target
Sasaran Akhir penerapan hasil penelitian
Bersifat umum biasanya dibatasi karakteristik
demografis (Contoh: usia, jenis kelamin, suku, dll),
karakteristik klinis (Contoh: penderita TB kategori I,
Penderita diare akut, dll)
Populasi terjangkau
Bagian dari populasi target yang dapat dijangkau peneliti
Dibatasi tempat dan Waktu
Contoh: Pengetahuan Murid SMU N 1 Kota Medan
tentang HIV AIDS
Kerangka Sampling
Daftar dari semua unsur sampel dalam
populasi
Cth :
Daftar penduduk kecamatan X
Jumlah penderita TBC dari Puskesmas X
Daftar murid SMU 1 Negeri Medan
= Consecutive
Teknik sampling dikembangkan
membantu para peneliti melakukan
generalisasi dari hasil penelitian yang
telah dilakukan.
Generalisasi bisa dilakukan lewat
penaksiran (estimation) parameter
populasi maupun generalisasi lewat
pengujian hipotesis (testing of
hypothesis) tentang keadaan parameter
di populasi.
Non probability sampling
Consecutive sampling
Pemilihan subjek berdasarkan kriteria yg telah
ditetapkan
Convenient sampling/accidental sampling
Pemilihan sampel tanpa kriteria, tanpa
sistematika tertentu
Quota sampling
Sampel yang akan diambil telah ditentukan
jumlah dan kriterianya. Kalau jumlah tersebut
sudah dicapai maka sipengumpul data berhenti,
Snowball Sampling
Menentukan sampel dalam jumlah kecil
pada awal
Kemudian sampel awal diminta untuk
mengajak temannya
AA
BB
11
CC
11
BB
22
CC
22
CC
33
BB
33
CC
44
CC
55
CC
66
Probability Sampling/Acak
Acak sederhana(Simple
Random Sampling)
Sistematis (Systematic
Random Sampling
Sampel strata (Stratified
Random Sampling)
Klaster (Cluster sampling)
Bertingkat/bertahap
(Multistage)
Acak Sederhana
Pengambilan sampel sedemikian rupa
sehingga setiap unit dasar (indvidu)
mempunyai kesempatan yang sama
Cara yang paling sederhana, paling ideal
Keuntungan: ketepatan yg tinggi
Kerugian : harus ada kerangka sampling.
Cara: dengan undian, tabel random,
komputer
Acak Sederhana
Randomisasi
Acak Stratifikasi
Pengambilan sampel dengan membagi
populasi menjadi beberapa strata dan
setiap strata homogen
Keuntungan : ketepatan tinggi, Standar
deviasi lebih kecil
Kerugian : harus mengetahui kondisi
populasi, sulit membuat kelompok.
Acak stratifikasi
strata
sampel
Acak Sistematis
Yang diambil secara acak adalah unsur
pertama, selanjutnya secara sistematis
sesuai langkah yg ditetapkan
keuntungan : kerangka sampling tidak
mutlak
lebih mudah, biaya relatif rendah.
Kerugian : terdapat kecendrungan tertentu.
Acak sistimatis
penentuan secara
sistematis
Acak klaster
Populasi dibagi didalam kelas, didalam
kelas terdapat semua variasi yang akan
diteliti
Ciri :
didalam kelas seheterogen mungkin
Antar kelas sehomogen mungkin
Klaster
acak kelas
Kelas
(dlm heterogen)
Sampel Stratified
ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
Sampel Cluster
$
$
@
$
$
$
$
@
@
@
@
@
&
&
&
&
&
&
Contoh
:
Penelitian
untuk mengetahui penggunaan internet di
wilayah Belimbing kota malang.
Kesulitan membuat kerangka populasi karena
jumlah satuan analisis yang banyak (warga
belimbing kota malang)
Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW.
Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui teknik
random, diperoleh 3 RW
Masing-masing RW memiliki 11,12 dan 14 RT
Masing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KK
Dari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang
menggunakan internet.
Acak bertingkat (Multistage)
Pengambilan sampel dengan banyak
tahap.
Contoh : untuk penelitian di seluruh
Indonesia, langkah awal mengacak
propinsi, kemudian mengacak kabupaten
dst sampai ketingkat yg paling kecil.
Bertingkat
Bagaimana Menentukan Besar
sampel??????
Penentuan Besar Sampel
Syarat penting untuk suatu generalisasi
atau inferensi
Semakin homogen populasi, semakin kecil
sampel, semakin heterogen populasi,
semakin besar sampel
Tujuan penentuan besar sampel :
1. mewakili populasi (representativeness)
2. keperluan analisis
Penentuan Besar sampel
Tergantung:
Biaya yg tersedia, waktu dan tenaga
Tujuan dan desain penelitian
Variasi dalam variabel (objek penelitian) dan banyak
variabel
Skala pengukuran
Hipotesis (one tail dan two tail) serta Alpha dan betha
yang ditetapkan
Presisi : ketepatan yang dikehendaki (ditentukan
peneliti)
Rencana analisis
Beberapa contoh menentukan
sample size
Populasi kurang dari 10.000
n= N
1 + N (d²)
N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan yang diinginkan
Menentukan ukuran sampel menurut Gay
Ukuran minimum sampel yang dapat
diterima bedasarkan pada desain
penelitian yang digunakan, yaitu :
Metode deskriptif, minimal 10% populasi
untuk populasi yang relatif kecil min 20%
Metode deskriptif-korelasional, minimal 30
subyek
Metode ex post facto, minimal 15 subyek per
kelompok
Metode eksperimental, minimal 15 subyek per
kelompok
METODE PENENTUAN
SUBYEK/ OBYEK
DALAM PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Eksperimen/Uji klinik
Uji klinik dasar
Keluaran+
Diberikan
pajanan
Follow up
Keluaran-
Populasi
terjangkau
Inklusi
Eksklusi
Sampel
terjangkau
Randomisasi
Keluaran+
Tdk diberikan
pajanan
Follow up
Keluaran-
Terima Kasih Atas Perhatiannya
SUBYEK/ OBYEK PENELITIAN
Disampaikan Oleh:
Erwin Setyo Kriswanto
Sumber:
NANIK SETIJOWATI
SUBYEK PENELITIAN
– Dalam topik penelitian, sudah ditentukan
subjek penelitian sebagai populasi,
populasi yaitu
kelompok besar dimana hasil penelitian
akan diterapkan.
– Dalam perencanaan penelitian, penentuan
subjek penelitian lebih terkait pada
sampel,
sampel yaitu kelompok kecil dari
populasi, yang akan digunakan dalam
penelitian.
– Karakteristik subjek penelitian yang akan
digunakan sebagai sampel harus dituliskan
secara lengkap.
– Pengambilan sampel penelitian berkaitan erat
dengan validitas eksternal atau sejauh
mana hasil penelitian nantinya dapat
digeneralisasikan.
METODE PENENTUAN SUBYEK
DALAM PENELITIAN STUDI KASUS
Definisi
Populasi target
Kumpulan dari satuan/unit yang ingin
kita buat inferensi/generalisasinya
Populasi studi/terjangkau
kumpulan dari satuan/unit dimana kita
mengambil sampel
Sampel
bagian dari populasi studi yg diambil
untuk dilakukan pengukuran
Populasi target
Pop.studi/
terjangkau
sample
Mengapa sampling?
Jumlah populasi yg sangat besar
Homogenitas
Menghemat waktu, biaya dan tenaga
(efisien)
Faktor ketelitian
Syarat sampel ideal
Menghasilkan gambaran yang
tepat karakter populasi
(representatif)
Dapat menentukan presisi
(ketepatan) dari hasil penelitian.
Sederhana dan mudah
dilaksanakan
Informasi banyak dan biaya
rendah.
Bagaimana Prosedurnya???
Prosedure Sampling
Tentukan Populasi Target dan Terjangkau
Identifikasi kerangka sampling
Pilih Tehnik Sampling
Tetapkan Besar Sampel
Kumpulkan data
Populasi Target dan Terjangkau
•
•
•
•
Populasi target
Sasaran Akhir penerapan hasil penelitian
Bersifat umum biasanya dibatasi karakteristik
demografis (Contoh: usia, jenis kelamin, suku, dll),
karakteristik klinis (Contoh: penderita TB kategori I,
Penderita diare akut, dll)
Populasi terjangkau
Bagian dari populasi target yang dapat dijangkau peneliti
Dibatasi tempat dan Waktu
Contoh: Pengetahuan Murid SMU N 1 Kota Medan
tentang HIV AIDS
Kerangka Sampling
Daftar dari semua unsur sampel dalam
populasi
Cth :
Daftar penduduk kecamatan X
Jumlah penderita TBC dari Puskesmas X
Daftar murid SMU 1 Negeri Medan
= Consecutive
Teknik sampling dikembangkan
membantu para peneliti melakukan
generalisasi dari hasil penelitian yang
telah dilakukan.
Generalisasi bisa dilakukan lewat
penaksiran (estimation) parameter
populasi maupun generalisasi lewat
pengujian hipotesis (testing of
hypothesis) tentang keadaan parameter
di populasi.
Non probability sampling
Consecutive sampling
Pemilihan subjek berdasarkan kriteria yg telah
ditetapkan
Convenient sampling/accidental sampling
Pemilihan sampel tanpa kriteria, tanpa
sistematika tertentu
Quota sampling
Sampel yang akan diambil telah ditentukan
jumlah dan kriterianya. Kalau jumlah tersebut
sudah dicapai maka sipengumpul data berhenti,
Snowball Sampling
Menentukan sampel dalam jumlah kecil
pada awal
Kemudian sampel awal diminta untuk
mengajak temannya
AA
BB
11
CC
11
BB
22
CC
22
CC
33
BB
33
CC
44
CC
55
CC
66
Probability Sampling/Acak
Acak sederhana(Simple
Random Sampling)
Sistematis (Systematic
Random Sampling
Sampel strata (Stratified
Random Sampling)
Klaster (Cluster sampling)
Bertingkat/bertahap
(Multistage)
Acak Sederhana
Pengambilan sampel sedemikian rupa
sehingga setiap unit dasar (indvidu)
mempunyai kesempatan yang sama
Cara yang paling sederhana, paling ideal
Keuntungan: ketepatan yg tinggi
Kerugian : harus ada kerangka sampling.
Cara: dengan undian, tabel random,
komputer
Acak Sederhana
Randomisasi
Acak Stratifikasi
Pengambilan sampel dengan membagi
populasi menjadi beberapa strata dan
setiap strata homogen
Keuntungan : ketepatan tinggi, Standar
deviasi lebih kecil
Kerugian : harus mengetahui kondisi
populasi, sulit membuat kelompok.
Acak stratifikasi
strata
sampel
Acak Sistematis
Yang diambil secara acak adalah unsur
pertama, selanjutnya secara sistematis
sesuai langkah yg ditetapkan
keuntungan : kerangka sampling tidak
mutlak
lebih mudah, biaya relatif rendah.
Kerugian : terdapat kecendrungan tertentu.
Acak sistimatis
penentuan secara
sistematis
Acak klaster
Populasi dibagi didalam kelas, didalam
kelas terdapat semua variasi yang akan
diteliti
Ciri :
didalam kelas seheterogen mungkin
Antar kelas sehomogen mungkin
Klaster
acak kelas
Kelas
(dlm heterogen)
Sampel Stratified
ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
Sampel Cluster
$
$
@
$
$
$
$
@
@
@
@
@
&
&
&
&
&
&
Contoh
:
Penelitian
untuk mengetahui penggunaan internet di
wilayah Belimbing kota malang.
Kesulitan membuat kerangka populasi karena
jumlah satuan analisis yang banyak (warga
belimbing kota malang)
Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW.
Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui teknik
random, diperoleh 3 RW
Masing-masing RW memiliki 11,12 dan 14 RT
Masing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KK
Dari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang
menggunakan internet.
Acak bertingkat (Multistage)
Pengambilan sampel dengan banyak
tahap.
Contoh : untuk penelitian di seluruh
Indonesia, langkah awal mengacak
propinsi, kemudian mengacak kabupaten
dst sampai ketingkat yg paling kecil.
Bertingkat
Bagaimana Menentukan Besar
sampel??????
Penentuan Besar Sampel
Syarat penting untuk suatu generalisasi
atau inferensi
Semakin homogen populasi, semakin kecil
sampel, semakin heterogen populasi,
semakin besar sampel
Tujuan penentuan besar sampel :
1. mewakili populasi (representativeness)
2. keperluan analisis
Penentuan Besar sampel
Tergantung:
Biaya yg tersedia, waktu dan tenaga
Tujuan dan desain penelitian
Variasi dalam variabel (objek penelitian) dan banyak
variabel
Skala pengukuran
Hipotesis (one tail dan two tail) serta Alpha dan betha
yang ditetapkan
Presisi : ketepatan yang dikehendaki (ditentukan
peneliti)
Rencana analisis
Beberapa contoh menentukan
sample size
Populasi kurang dari 10.000
n= N
1 + N (d²)
N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan yang diinginkan
Menentukan ukuran sampel menurut Gay
Ukuran minimum sampel yang dapat
diterima bedasarkan pada desain
penelitian yang digunakan, yaitu :
Metode deskriptif, minimal 10% populasi
untuk populasi yang relatif kecil min 20%
Metode deskriptif-korelasional, minimal 30
subyek
Metode ex post facto, minimal 15 subyek per
kelompok
Metode eksperimental, minimal 15 subyek per
kelompok
METODE PENENTUAN
SUBYEK/ OBYEK
DALAM PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Eksperimen/Uji klinik
Uji klinik dasar
Keluaran+
Diberikan
pajanan
Follow up
Keluaran-
Populasi
terjangkau
Inklusi
Eksklusi
Sampel
terjangkau
Randomisasi
Keluaran+
Tdk diberikan
pajanan
Follow up
Keluaran-
Terima Kasih Atas Perhatiannya