S TE 1002410 Chapter5

BAB V
SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
1.

Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa kondisi alam di sekitar
Sungai Cibatarua layak untuk dibangunnya PLTMH, karena lokasi yang
berada di lereng gunung sehingga memiliki kontur tanah yang keras dan
mengandung bebatuan sehingga tingkat abrasi di daerah ini relatif kecil.
Daerah ini juga memiliki curah hujan yang stabil yang berkisar dari
1500-3000 mm pertahunnya.

2.

Studi kelayakan yang dilakukan menunjukan bahwa Sungai Cibatarua
memiliki kualitas dan kuantitas air yang layak karena debit air yang stabil
dan konstan mencapai 5100 Liter/detik. Sungai Cibatarua memiliki air
terjun yang memiliki head yang cukup tinggi yaitu Air Terjun Panyairan
yang memiliki head hingga 63 meter. Hal ini menunjukan bahwa potensi
yang bisa dikembangkan dari Sungai Cibatarua dapat bermanfaat sebagai

PLTMH bagi masyarakat sekitar.

3.

Daya hidrolik yang bisa dihasilkan mencapai 3248 kW dan daya yang
bisa terbangkitkan oleh turbin mencapai 2404 kW.

4.

Studi kelayakan mekanikal dan elektrikal yang dilakukan di CV.
Cihanjuang menunjukan bahwa turbin yang cocok untuk PLTMH di
Sungai Cibatarua yaitu Turbin Cross Flow tipe TC 15 BO 650 dengan
daya yang dihasilkan mencapai 1 MW.

5.

Jarak dari lokasi ke Desa Pakenjeng yaitu sekitar 4,11 km dari lokasi titik
perencanaan PLTMH, daya yang dihasilkan didistribusikan dengan
penghantar N2XBY 1 x 150 rm 0,6/1,2 kV dengan jatuh tegangan sebesar
12,01 V. Sehingga lokasi ini layak dibangun PLTMH karena jaraknya

dekat dengan PLTMH.

Angga Ardhika Mujizat, 2015
ANALISIS KELAYAKAN PEMBUATAN PLTMH DI DESA PAKENJENG SEBAGAI DESA MANDIRI ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

80

B. Implikasi
1. Dengan adanya analisa kelayakan ini dapat menjadi referensi atau acuan
bagi pemerintah setempat khususnya Kabupaten Garut untuk membangun
PLTMH untuk memenuhi kebutuhan listrik di Desa Pakenjeng.
2. Dengan adanya analisa kelayakan ini dapat menjadi acuan atau referensi
untuk mencari potensi energi di daerah lain.
3. Analisa kelayakan ini bisa menjadi tolak ukur atau acuan standar
kelayakan bagi suatu potensi untuk dibangunnya PLTMH.
4. Bisa menjadi acuan bagi pemerintah untuk menjadikan daerah yang
terisolir dari jaringan listrik menjadi daerah yang mandiri energi.

C. Rekomendasi

1.

Bagi mahasiswa dan peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkannya
menjadi perencanaan dan perancangan.

2.

Bagi mahasiswa dan peneliti sangat disarankan untuk mencari potensi di
daerah lain yang masih terisolir dan masih kekurangan atau tidak adanya
jaringan listrik.

3.

Bagi lembaga terkait, agar dapat menjadi bahan acuan untuk
pembangunan PLTMH di daerah-daerah yang kekurangan energi listrik.