Pemanfaatan Serat Lidah Mertua (Agave Angustifolia Haw) dan Kulit Pisang Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas

LAMPIRAN 1
Alat dan Bahan yang Digunakan

1. Beaker Glass

3. Micrometer

2. Blender

4. Wadah

51

5. Cetakan Kertas

6. Neraca Digital

7. Digester

52


8. Tensile Strength Terster

10. Kertas DLM : KP (100:0)%

9. Tearing Strength Tester

11. Kertas DLM : KP (80:20)%

12. Kertas DLM : KP (60:40)%

13. Kertas DLM : KP (40:60)%

14. Kertas DLM : KP (20:80)%

15. Kertas DLM : KP (0:100)%

53

LAMPIRAN 2
Perhitungan


1. Menghitung Gramatur Kertas Daun Lidah Mertua dan Kulit Pisang

Gramatur Kertas (gr/m2)

=

a. Gramatur Kertas Pada Komposisi (100 : 0)% Pulp Daun Lidah Mertua dan
Pulp Kulit Pisang
Massa kertas = 0,920 gr = 92 x 10-5 Kg
Panjang Kertas = 10 cm = 0,1 m
Lebar Kertas = 10 cm = 0,1 m
Luas kertas = 0,1 m x 0,1 m = 0,01 m2

Gramatur Kertas =

= 92 gr/m2

b. Gramatur Kertas Pada Komposisi (80 : 20)% Pulp Daun Lidah Mertua dan
Pulp Kulit Pisang

Massa kertas = 0,662 gr = 66,2 x 10-5 Kg
Panjang Kertas = 10 cm = 0,1 m
Lebar Kertas = 10 cm = 0,1 m
Luas kertas = 0,1 m x 0,1 m = 0,01 m2

Gramatur Kertas =

= 66,2 gr/m2

c. Gramatur Kertas Pada Komposisi (60 : 40)% Pulp Daun Lidah Mertua dan
Pulp Kulit Pisang
Massa kertas = 0,753 gr = 75,3 x 10-5 Kg
Panjang Kertas = 10 cm = 0,1 m

54

Lebar Kertas = 10 cm = 0,1 m
Luas kertas = 0,1 m x 0,1 m = 0,01 m2

Gramatur Kertas =


= 75,3 gr/m2

d. Gramatur Kertas Pada Komposisi (40 : 60)% Pulp Daun Lidah Mertua dan
Pulp Kulit Pisang
Massa kertas = 0,508 gr = 50,8 x 10-5 Kg
Panjang Kertas = 10 cm = 0,1 m
Lebar Kertas = 10 cm = 0,1 m
Luas kertas = 0,1 m x 0,1 m = 0,01 m2

Gramatur Kertas =

= 50,8 gr/m2

e. Gramatur Kertas Pada Komposisi (20 : 80)% Pulp Daun Lidah Mertua dan
Pulp Kulit Pisang
Massa kertas = 0,601 gr = 60,1 x 10-5 Kg
Panjang Kertas = 10 cm = 0,1 m
Lebar Kertas = 10 cm = 0,1 m
Luas kertas = 0,1 m x 0,1 m = 0,01 m2


Gramatur Kertas =

= 60,1 gr/m2

2. Menghitung Densitas Kertas Daun Lidah Mertua dan Kulit Pisang

Densitas Kertas (gr/m3)

=

a. Densitas Kertas Pada Komposisi (100 : 0)% Pulp Daun Lidah Mertua dan
Pulp Kulit Pisang
55

Gramatur Kertas

= 92,0 gr/m2

Tebal Kertas = 0,35 mm = 35 x 10-5 m


Densitas Kertas =

= 2,628 x 105 gr/m3 = 262,8 103 gr/m3

b. Densitas Kertas Pada Komposisi (80 : 20)% Pulp Daun Lidah Mertua dan
Pulp Kulit Pisang
Gramatur Kertas = 66,2 gr/m2
Tebal Kertas = 0,30 mm = 30 x 10-5 m

Densitas Kertas =

= 2,206 x 105 gr/m3 = 220,6 x 103 gr/m3

c. Densitas Kertas Pada Komposisi (60 : 40)% Pulp Daun Lidah Mertua dan
Pulp Kulit Pisang
Gramatur Kertas = 75,3 gr/m2
Tebal Kertas = 0,27 mm = 27 x 10-5 m

Densitas Kertas =


= 2,788 x 105 gr/m3 = 278,8 x 103 gr/m3

d. Densitas Kertas Pada Komposisi (40 : 60)% Pulp Daun Lidah Mertua dan
Pulp Kulit Pisang
Gramatur Kertas = 50,8 gr/m2
Tebal Kertas = 0,25 mm = 25 x 10-5 m

Densitas Kertas =

= 2,032 x 105 gr/m3 = 203,2 x 103 gr/m3

e. Densitas Kertas Pada Komposisi (20 : 80)% Pulp Daun Lidah Mertua dan
Pulp Kulit Pisang
Gramatur Kertas = 60,1 gr/m2
Tebal Kertas = 0,10 mm = 10 x 10-5 m = 10-4 m
56

Densitas Kertas =


= 601 x 103 gr/m3

3. Menghitung Indeks Tarik Kertas Daun Lidah Mertua dan Kulit
Pisang

Indeks Tarik (Nm/gr)

=

a. Indeks Tarik Kertas Pada Komposisi (100 : 0)% Pulp Daun Lidah Mertua
dan Pulp Kulit Pisang
Gramatur Kertas = 92,0 gr/m2
Ketahanan Tarik = 0,67 kN/m = 0,67 x 103 N/m

Indeks Tarik Kertas =

= 7,28 Nm/gr

b. Indeks Tarik Kertas Pada Komposisi (80 : 20)% Pulp Daun Lidah Mertua
dan Pulp Kulit Pisang

Gramatur Kertas = 66,2 gr/m2
Ketahanan Tarik = 0,78 kN/m = 0,78 x 103 N/m

Indeks Tarik Kertas =

= 11,78 Nm/gr

c. Indeks Tarik Kertas Pada Komposisi (60 : 40)% Pulp Daun Lidah Mertua
dan Pulp Kulit Pisang
Gramatur Kertas = 75,3 gr/m2
Ketahanan Tarik = 0,73 kN/m = 0,73 x 103 N/m

Indeks Tarik Kertas =

= 9,69 Nm/gr

57

d. Indeks Tarik Kertas Pada Komposisi (40 : 60)% Pulp Daun Lidah Mertua
dan Pulp Kulit Pisang

Gramatur Kertas = 50,8 gr/m2
Ketahanan Tarik = 0,59 kN/m = 0,59 x 103 N/m

Indeks Tarik Kertas =

= 11,61 Nm/gr

e. Indeks Tarik Kertas Pada Komposisi (20 : 80)% Pulp Daun Lidah Mertua
dan Pulp Kulit Pisang
Gramatur Kertas = 60,1 gr/m2
Ketahanan Tarik = 0,85 kN/m = 0,85 x 103 N/m

= 14,14 Nm/gr

Indeks Tarik Kertas =

4. Menghitung Indeks Sobek Kerta Daun Lidah Mertua dan Kulit Pisang

Indeks Sobek (mN)


=

a. Indeks Sobek Kertas Pada Komposisi (100 : 0)% Pulp Daun Lidah Mertua
dan Pulp Kulit Pisang
Gramatur Kertas = 92,0 gr/m2
Ketahanan Sobek = 1331,16 mN = 1331,16 x 10-3 N

Indeks Sobek Kertas =

= 0,014469 Nm2/gr

b. Indeks Sobek Kertas Pada Komposisi (80 : 20)% Pulp Daun Lidah Mertua
dan Pulp Kulit Pisang

58

Gramatur Kertas = 66,2 gr/m2
Ketahanan Sobek = 1073,96 mN = 1073,96 x 10-3 N

Indeks Sobek Kertas =

= 0,016223 Nm2/gr

c. Indeks Sobek Kertas Pada Komposisi (60 : 40)% Pulp Daun Lidah Mertua
dan Pulp Kulit Pisang
Gramatur Kertas = 75,3 gr/m2
Ketahanan Sobek = 715,36 mN = 715,36 x 10-3 N

Indeks Sobek Kertas =

= 0,009500 Nm2/gr

d. Indeks Sobek Kertas Pada Komposisi (40 : 60)% Pulp Daun Lidah Mertua
dan Pulp Kulit Pisang
Gramatur Kertas = 50,8 gr/m2
Ketahanan Sobek = 578,93 mN = 578,93 x 10-3 N

Indeks Sobek Kertas =

= 0,011396 Nm2/gr

e. Indeks Sobek Kertas Pada Komposisi (20 : 80)% Pulp Daun Lidah Mertua
dan Pulp Kulit Pisang
Gramatur Kertas = 60,1 gr/m2
Ketahanan Sobek = 894,20 mN = 894,20 x 10-3 N

Indeks Sobek Kertas =

= 0,014878 Nm2/gr

59

SNI 0436:2009

Standar Nasional Indonesia


hBS
ek

Kertas – Cara uji ketahanan sobek –
Metode Elmendorf



ICS 85.060

Badan Standardisasi Nasional

60

hBS

ek



6



SNI 0436:2009

Daftar isi

Daftar isi.....................................................................................................................................i
Ruang lingkup................................................................................................................... 1

2

Acuan normatif.................................................................................................................. 1

3

Istilah dan definisi............................................................................................................. 1

4

Simbol dan singkatan ....................................................................................................... 2

5

Pengambilan contoh......................................................................................................... 2

6

Cara uji ............................................................................................................................. 2

Bibliografi................................................................................................................................. 5

hBS

1



Prakata .....................................................................................................................................ii

ek



62
i

SNI 0436:2009

Prakata

hBS

Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Perumus SNI 85• , Teknologi Kertas dan telah
dibahas dalam rapat konsensus lingkup Panitia Teknis pada 23 Juli 2007 di Jakarta yang
dihadiri oleh wakil-wakil dari pemerintah, produsen, konsumen, tenaga ahli, Asosiasi Pulp
dan Kertas Indonesia dan institusi terkait lainnya. SNI ini juga telah melalui konsensus
nasional yaitu jajak pendapat pada tanggal 5 Mei 2008 s.d 5 Agustus 2008 dan langsung
disetujui menjadi Rancangan Akhir SNI (RASNI) untuk ditetapkan menjadi SNI.



Standar Nasional Indonesia (SNI) Kertas - Cara uji ketahanan sobek - Metode Elmendorf
merupakan revisi dari SNI 14- 0436-1989. Standar ini, perlu direvisi pada substansi untuk
menyesuaikan dengan standar ISO dan TAPPI yang diacu dan adanya kemajuan teknologi
pada industri kertas.

ek



63
ii

SNI 0436:2009

Kertas - Cara uji ketahanan sobek - Metode Elmendorf

1

Ruang lingkup



Standar ini menetapkan cara uji ketahanan sobek lembaran kertas menurut metode
Elmendorf.
Standar ini tidak berlaku untuk karton gelombang, tapi dapat untuk komponenkomponennya.
Standar ini tidak berlaku untuk menentukan ketahanan sobek silang mesin lembaran kertas
atau karton yang highly directional.

hBS

2

Acuan normatif

Untuk acuan tidak bertanggal, sebaiknya digunakan dokumen normatif edisi terakhir.
SNI 0402, Kertas, karton dan pulp - Kondisi ruang dan pengkondisian lembaran untuk
pengujian.

3

ek

SNI 1764, Kertas dan karton - Cara pengambilan contoh.

Istilah dan definisi

3.1
ketahanan sobek
gaya dalam milinewton (mN) yang diperlukan untuk menyobek kertas pada kondisi standar
3.2
indeks sobek
ketahanan sobek kertas dalam milinewton dibagi dengan gramatur kertas dalam gram per
meter persegi
3.3
highly directional
arah sobek yang menyimpang tegak lurus ke arah garis sobek



3.4
kondisi standar
0
kondisi ruang pengujian lembaran pulp, kertas dan karton dengan suhu 23 C ±0 1 C dan
RH 50 % ± 2 %
CATATAN Apabila kondisi ruang seperti diatas tidak dapat atau sulit dicapai, maka diperkenankan
menggunakan kondisi ruang pengujian dengan suhu 27 0C ± 1 0C dan RH 65 % ± 2 %.

3.5
kelembaban relatif (RH)
perbandingan antara kandungan uap air dalam udara pada suhu dan tekanan tertentu
dengan kandungan uap air jenuh pada suhu dan tekanan tertentu, dinyatakan dalam persen

64
1 dari 5

SNI 0436:2009

4
4.1

RH adalah relative humidity (kelembaban relatif )

Pengambilan contoh



5

Simbol dan singkatan

Contoh kertas diambil sesuai dengan SNI 1764.
6

Cara uji

6.1 Prinsip uji

hBS

Setumpuk lembaran contoh uji, yang sudah mengalami penyobekan awal kemudian disobek
menggunakan pendulum pada jarak tertentu. Gaya sobek yang ditimbulkan oleh pendulum
bergerak dalam bidang yang tegak lurus terhadap bidang contoh uji. Usaha untuk
menyobek contoh uji diindikasikan dengan hilangnya energi potensial dari pendulum.
Gaya sobek rata-rata adalah usaha dibagi jarak total, diindikasikan oleh skala pendulum atau
tampilan digital. Ketahanan sobek ditentukan dari rata-rata gaya sobek dan jumlah lembaran.
Peralatan

ek

6.2

6.2.1 Alat uji ketahanan sobek metode Elmendorf dengan perlengkapan sebagai berikut.
a) Alat penjepit yang terdiri dari sebuah penjepit statis dan sebuah penjepit yang dapat
bergerak bersama sektor pendulum.
b) Sektor pendulum dengan kapasitas 2000 mN, 4000 mN, 8000 mN, 16000 mN,
32000 mN, 64000 mN (200 gf, 400 gf, 800 gf,1600 gf, 3200 gf, 6400 gf).
c) Alat penahan sektor pendulum.
d) Jarum penunjuk dan skala.
e) Pisau.



Keterangan gambar:
A Pendulum
B Jarum penunjuk
C Penahan pendulum (stopper)
D Penahan pendulum yang dapat
diatur
E Kaitan pendulum
F Skala
G Pisau
H Penjepit statis
I Penjepit pada pendulum

Gambar 1 - Alat uji ketahanan sobek metode Elmendorf

65
2 dari 5

SNI 0436:2009

6.2.2
6.3

Pemotong contoh uji
Persiapan contoh uji

a) Simpan contoh uji pada kondisi ruang pengujian sesuai dengan SNI 0402.



b) Siapkan 40 lembar contoh uji berbentuk empat persegipanjang dengan ukuran antara
50 mm ± 2 mm dan 76 mm ± 2 mm, masing-masing untuk arah mesin dan silang mesin.
CATATAN Ukuran contoh uji tergantung dari disain penjepit yang digunakan. Dimensi lebar dan
panjang contoh uji adalah 50 mm x 63 mm, 50 mm x 65 mm atau 63 mm x 76 mm.

6.4

Prosedur

hBS
ek

a) Pastikan alat uji sudah terkalibrasi.
b) Siapkan sektor pendulum pada kedudukan awal dan jarum penunjuk pada titik nol.
c) Pasang 4 lembar contoh uji pada alat penjepit dengan posisi vertikal searah lebar contoh
uji.
d) Lakukan penyobekan awal dengan mempergunakan pisau yang tersedia pada alat uji
hingga jarak sobek yang tersisa 43,0 mm 0,5 mm.
e) Tekan alat penahan sektor pendulum sedemikian rupa sehingga pendulum mengayun
bebas.
f) Tahan pendulum setelah sobekan menyeluruh dan kembalikan pada kedudukan awal
tanpa mengganggu kedudukan jarum penunjuk.
g) Catat angka pada skala yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk. Bila arah sobekan
menyimpang tegak lurus ke arah garis sobek, hasil uji dibatalkan dan pengujian diulang. Bila
yang demikian terjadi lebih dari sepertiga jumlah pengukuran maka hasil uji sobek untuk
silang mesin tidak berlaku.
h) Lakukan pengujian 10 kali dengan contoh uji yang sama masing-masing untuk arah
mesin dan silang mesin.
CATATAN
Lakukan pengujian seperti prosedur di atas, hingga pembacaan berada antara 20%
sampai 80% dari pembacaan skala penuh. Apabila pembacaan lebih besar dari 80% maka kapasitas
sektor pendulum diganti dengan yang lebih besar, demikian juga untuk pembacaan lebih kecil dari
20% kapasitas sektor pendulum diganti dengan yang lebih kecil.

6.5

Pernyataan hasil

6.5.1 Ketahanan sobek dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Fxp
X =
n



dengan pengertian:
X
adalah ketahanan sobek dinyatakan dalam milinewton (mN);
F
adalah pembacaan skala rata-rata, dinyatakan dalam milinewton (mN);
n
adalah jumlah lembar contoh uji;
p
adalah faktor pendulum (biasanya 2, 4, 8, 16, 32, 64).

66
3 dari 5

SNI 0436:2009

6.5.2 Indek sobek dihitung dengan rumus sebagai berikut.
X
Y =

gramatur (g/m2)



dengan pengertian:
Y
adalah indek sobek dinyatakan dalam milinewton meterpersegi per gram (mN m 2/g),
X
adalah ketahanan sobek dinyatakan dalam milinewton (mN).
6.6 Laporan hasil uji
Pada laporan dicatat:
Ketahanan sobek untuk arah mesin dan silang mesin.
Gramatur contoh uji.

hBS

a)
b)

ek



67
4 dari 5

SNI 0436:2009

Bibliografi

ISO 1974:1990(E), Paper – Determination of tearing resistance (Elmendorf method).



Technical Association for the Pulp and Paper Industry (TAPPI) 414 om - 04 , Internal tearing
resistance of paper (Elmendorf - type method).

hBS
ek



68
5 dari 5



ek



6

hBS



ek



7

hBS


hBS
ek



BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4
Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270
Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn@bsn.or.id

71

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan Kariogenik dengan Metode Ceramah dan Diskusi Terhadap Pengetahuan Anak-anak Penderita Karies Gigi di SD Negeri 068004 Perumnas Simalingkar Medan 2015

0 0 10

Pengaruh Penyuluhan tentang Makanan Kariogenik dengan Metode Ceramah dan Diskusi Terhadap Pengetahuan Anak-anak Penderita Karies Gigi di SD Negeri 068004 Perumnas Simalingkar Medan 2015

0 0 16

Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Dan Kulit Buah Pisang yang Difermentasi Berbagai Bioaktivator Terhadap Performans Kambing Kacang Jantan Lepas Sapih

0 1 16

Pemanfaatan Fungi Aspergillus flavus, Aspergillus tereus, dan Trichodermaharzianumuntuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Bruguiera cylindrica di Desa Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan

0 0 11

Pengaruh Variasi Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Konsentrasi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 0 11

Pengaruh Variasi Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Konsentrasi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 1 10

Pengaruh Variasi Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Konsentrasi Rantai Panjang Polyisoprenoid Semai Mangrove Sejati Minor Berjenis Sekresi Xylocarpus granatum Koenig

0 0 10

Analisis Kerugian dan Pemetaan Sebaran Serangan Rayap Pada Bangunan SMP Negeri Di Kota Pekanbaru

0 0 17

Analisis Kerugian dan Pemetaan Sebaran Serangan Rayap Pada Bangunan SMP Negeri Di Kota Pekanbaru

0 0 14

LAMPIRAN 1 Reliabilitas dan Daya Beda Aitem Skala Grandparenting Style Pengolahan I Reliability Statistics

0 0 26