PMK 32 2014 Sistem Penerimaan Negara Secara Elektronik

  PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 32/ PMK.05/ 2014

  5. Bank I ndonesia adalah Bank Sent ral Republik I ndonesia sebagaim ana diat ur dalam perat uran perundang- undangan yang m engat ur m engenai Bank I ndonesia.

  11. Kant or Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanj ut nya disebut KPPN Khusus Penerim aan adalah inst ansi vert ikal Direkt orat Jenderal Perbendaharaan yang berada di baw ah dan bert anggung j aw ab kepada Direkt ur Pengelolaan Kas Negara.

  10. Direkt orat Pengelolaan Kas Negara yang selanj ut nya disebut Dit . PKN adalah unit eselon I I pada kant or pusat Direkt orat Jenderal Perbendaharaan yang berada dibaw ah dan bert anggungj aw ab langsung kepada Direkt ur Jenderal Perbendaharaan.

  9. Bank Persepsi dan Pos Persepsi yang selanj ut nya disebut Bank/ Pos Persepsi adalah penyedia layanan penerim aan set oran penerim aan negara sebagai collect ing agent dalam sist em penerim aan negara m enggunakan surat set oran elekt ronik.

  8. Pos Persepsi adalah Kant or Pos yang dit unj uk oleh Kuasa BUN Pusat unt uk m enerim a set oran penerim aan negara.

  7. PT Pos I ndonesia ( Persero) yang selanj ut nya disebut Kant or Pos adalah badan usaha m ilik negara yang m em punyai unit pelaksana t eknis di daerah yait u sent ral giro/ sent ral giro gabungan/ sent ral giro gabungan khusus sert a Kant or Pos.

  6. Bank Persepsi adalah bank um um yang dit unj uk oleh Kuasa BUN Pusat unt uk m enerim a set oran penerim aan negara.

  4. Rekening Kas Um um Negara yang selanj ut nya disebut Rekening KUN adalah rekening t em pat penyim panan uang negara yang dit ent ukan oleh Ment eri Keuangan selaku Bendahara Um um Negara unt uk m enam pung seluruh penerim aan negara dan m em bayar seluruh pengeluaran negara pada Bank Sent ral.

  TENTANG SI STEM PENERI MAAN NEGARA SECARA ELEKTRONI K DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLI K I NDONESI A,

  3. Kas Negara adalah t em pat penyim panan uang negara yang dit ent ukan oleh Ment eri Keuangan selaku Bendahara Um um Negara unt uk m enam pung seluruh penerim aan negara dan unt uk m em bayar seluruh pengeluaran negara.

  2. Kuasa BUN Pusat adalah Direkt ur Jenderal Perbendaharaan.

  BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Perat uran Ment eri ini yang dim aksud dengan: 1. Bendahara Um um Negara yang selanj ut nya disingkat BUN adalah Ment eri Keuangan.

  MEMUTUSKAN: Menet apkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG SI STEM PENERI MAAN NEGARA SECARA ELEKTRONI K.

  b. bahw a sesuai dengan ket ent uan Pasal 7 ayat ( 2) huruf d Undang- Undang Nom or 1 Tahun 2004 t ent ang Perbendaharaan Negara, Ment eri Keuangan selaku Bendahara Um um Negara berw enang m enet apkan sist em penerim aan dan pengeluaran kas negara; c. bahw a berdasarkan pert im bangan sebagaim ana dim aksud dalam huruf a dan huruf b, perlu Mengingat : Undang- Undang Nom or 1 Tahun 2004 t ent ang Perbendaharaan Negara ( Lem baran Negara Republik I ndonesia Tahun 2004 Nom or 5, Tam bahan Lem baran Negara Republik I ndonesia Nom or 4355) ;

  a. bahw a dalam rangka m enyem purnakan penat ausahaan dan pert anggungj aw aban penerim aan negara, perlu m enerapkan sist em penerim aan negara secara elekt ronik dengan m em anfaat kan sist em t eknologi inform asi;

  Menim bang :

  12. Keadaan Kahar ( Force Maj eure) adalah suat u kej adian yang t erj adi diluar kem am puan dan kendali m anusia, t idak dapat dihindarkan, dan t idak t erbat as pada bencana alam , kebakaran, banj ir, pem ogokan um um , perang ( dinyat akan at au t idak dinyat akan) , pem beront akan, revolusi, m akar, dilaksanakan at au t idak dapat dilaksanakan sebagaim ana m est inya.

  13. User Accept ance Test yang selanj ut nya disingkat UAT adalah penguj ian yang dilakukan oleh Kuasa BUN Pusat at as sist em dan proses bisnis penat ausahaan penerim aan negara pada bank/ pos persepsi at au bank um um / devisa at au badan/ lem baga yang m engaj ukan perm ohonan unt uk m enj adi bank/ pos persepsi dengan persyarat an dan spesifikasi yang dit et apkan oleh Kuasa BUN Pusat .

  24. Set t lem ent Only adalah t ransaksi penerim aan negara yang t ercat at pada Sist em Set t lem ent ( m endapat kan NTPN) nam un t idak t erdapat pada dat a penerim aan negara dari sist em Bank/ Pos Persepsi.

  BAB I I I PENUNJUKAN BANK/ POS PERSEPSI Pasal 3 ( 1) Dalam rangka pelaksanaan Penerim aan Negara secara elekt ronik, Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib

  BAB I I RUANG LI NGKUP Pasal 2 ( 1) Penerim aan Negara yang diat ur dalam Perat uran Ment eri ini m eliput i seluruh Penerim aan Negara yang diset orkan yang dit erim a m elalui Bank/ Pos Persepsi dengan m enggunakan Kode Billing. ( 2) Penerim aan Negara sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dalam m at a uang rupiah dan m at a uang asing.

  29. Penerim aan Negara adalah uang yang m asuk ke Kas Negara.

  28. Kode Billing adalah kode ident ifikasi yang dit erbit kan oleh sist em billing at as suat u j enis pem bayaran at au set oran yang akan dilakukan Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or.

  27. Biller adalah Unit Eselon I Kem ent erian Keuangan yang diberi t ugas dan kew enangan unt uk m enerbit kan dan m engelola kode billing.

  26. Dokum en Elekt ronik adalah set iap inform asi elekt ronik yang dibuat , dit eruskan, dikirim kan, dit erim a, at au disim pan dalam bent uk analog, digit al, elekt rom agnet ik, opt ikal, at au sej enisnya, yang dapat dilihat , dit am pilkan, dan/ at au didengar m elalui kom put er at au Sist em Elekt ronik, t erm asuk t et api t idak t erbat as pada t ulisan, suara, gam bar, pet a, rancangan, fot o at au sej enisnya, huruf, t anda, angka, kode akses, sim bol at au perforasi yang m em iliki m akna at au art i at au dapat dipaham i oleh orang yang m am pu m em aham inya.

  25. Sist em Elekt ronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elekt ronik yang berfungsi m em persiapkan, m engum pulkan, m engolah, m enganalisis, m enyim pan, m enam pilkan, m engum um kan, m engirim kan, dan/ at au m enyebarkan inform asi elekt ronik.

  23. CA Only adalah penerim aan negara yang cat at an t ransaksi dan uangnya berada di Bank/ Pos Persepsi.

  14. Nom or Transaksi Penerim aan Negara yang selanj ut nya disingkat NTPN adalah nom or t anda bukt i pem bayaran/ penyet oran ke Kas Negara yang t ert era pada bukt i penerim aan negara yang dit erbit kan oleh sist em set t lem ent .

  22. Waj ib Set or adalah orang pribadi at au badan yang dit ent ukan unt uk m elakukan kew aj iban unt uk m enerim a unt uk kem udian m enyet orkan penerim aan negara m enurut perat uran perundang- undangan.

  21. Waj ib Bayar adalah orang pribadi at au badan yang dit ent ukan unt uk m elakukan kew aj iban m em bayar m enurut perat uran perundang- undangan yang berlaku.

  20. Waj ib Paj ak adalah orang pribadi at au badan, m eliput i pem bayar paj ak, pem ot ong paj ak, pem ungut perundang- undangan.

  19. Sist em Set t lem ent adalah sist em penerim aan negara yang dikelola oleh Direkt orat Jenderal Perbendaharaan yang m em fasilit asi penyelesaian proses pem bayaran dan pem berian NTPN.

  18. Laporan Harian Penerim aan Elekt ronik yang selanj ut nya disingkat LHP Elekt ronik adalah laporan harian penerim aan negara yang dibuat oleh Bank/ Pos Persepsi dalam bent uk arsip dat a kom put er.

  17. Bukt i Penerim aan Negara yang selanj ut nya disingkat BPN adalah dokum en yang dit erbit kan oleh Bank/ Pos Persepsi at as t ransaksi penerim aan negara dengan t eraan NTPN dan NTB/ NTP sebagai sarana adm inist rasi lain yang kedudukannya disam akan dengan surat set oran.

  16. Nom or Transaksi Pos yang selanj ut nya disingkat NTP adalah nom or bukt i t ransaksi penyet oran penerim aan negara yang dit erbit kan oleh Kant or Pos sebagai Pos persepsi.

  15. Nom or Transaksi Bank yang selanj ut nya disingkat NTB adalah nom or bukt i t ransaksi penyet oran penerim aan negara yang dit erbit kan oleh bank sebagai Bank Persepsi.

  Set or m elaksanakan penyet oran Penerim aan Negara m elalui sarana layanan Penerim aan Negara dalam bent uk: a. layanan pada loket / t eller ( over t he count er) ; dan/ at au b. layanan dengan m enggunakan Sist em Elekt ronik lainnya. ( 2) Sarana layanan Penerim aan Negara sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) disediakan oleh Bank/ Pos Persepsi.

  Pasal 4 ( 1) Bank um um / Kant or Pos yang dapat dit unj uk sebagai Bank/ Pos Persepsi sebagaim ana dim aksud dalam

  a. kecukupan j um lah Bank/ Pos Persepi yang dibut uhkan;

  d. keadaan kahar;

  c. pem berian im balan at as j asa pelayanan;

  b. j angka w akt u perj anj ian;

  a. hak dan kew aj iban;

  Pasal 5 ( 1) Dalam hal berdasarkan hasil UAT sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 ayat ( 5) dinyat akan bahw a sist em Penerim aan Negara pada bank um um / Kant or Pos t elah m em enuhi ket ent uan yang dipersyarat kan, Direkt ur Ut am a bank um um / Kant or Pos m enandat angani perj anj ian kerj a sam a sebagai Bank/ Pos Persepsi dengan Direkt ur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat . ( 2) Perj anj ian kerj a sam a sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) paling sedikit m em uat :

  Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat m enyam paikan penolakan dim aksud secara t ert ulis kepada Direkt ur Ut am a bank um um / Kant or Pos.

  Kuasa BUN Pusat dapat m enerim a at au m enolak perm ohonan bank um um / Kant or Pos sebagai Bank/ Pos Persepsi. ( 7) Dalam hal perm ohonan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) dit olak, Direkt ur Jenderal

  Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat m elaksanakan UAT at as sist em Penerim aan Negara pada bank um um / Kant or Pos. ( 6) Berdasarkan hasil UAT sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 5) , Direkt ur Jenderal Perbendaharaan selaku

  b. cakupan layanan bank pem ohon; dan c. kredibilit as bank pem ohon. ( 5) Dalam hal perm ohonan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) dit erim a, Direkt ur Jenderal

  I ndonesia; ( 4) Berdasarkan perm ohonan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) , Direkt ur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat dapat m enerim a at au m enolak perm ohonan t ersebut dengan m em pert im bangkan beberapa aspek ant ara lain:

  Pasal 3 ayat ( 2) harus m em enuhi persyarat an sebagai berikut :

  I ndonesia; 2. pernyat aan kesediaan unt uk diperiksa oleh BUN/ Kuasa BUN at as pelaksanaan pengelolaan set oran Penerim aan Negara yang dit erim a; 3. pernyat aan bahw a bank um um / Kant or Pos m em iliki sist em inform asi yang t erhubung secara online dengan sist em Penerim aan Negara Kem ent erian Keuangan Republik

  c. Surat Pernyat aan yang dit andat angani oleh Direkt ur Ut am a bank um um / Kant or Pos m engenai: 1. pernyat aan kesanggupan unt uk m em at uhi ket ent uan perundang- undangan Republik

  b. Salinan surat ket erangan m engenai peringkat kom posit , khusus unt uk bank um um ;

  Pusat . ( 3) Perm ohonan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) dilam piri dengan:

  g. bersedia m enandat angani perj anj ian sebagai Bank/ Pos Persepsi dengan Direkt ur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat . ( 2) Direkt ur Ut am a bank um um / Kant or Pos yang berm inat unt uk dit unj uk sebagai Bank/ Pos Persepsi m engaj ukan perm ohonan secara t ert ulis kepada Direkt ur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN

  f. lulus UAT yang dilaksanakan oleh Kuasa BUN Pusat ; dan

  e. m em iliki sist em inform asi yang t erhubung secara online dengan sist em Penerim aan Negara Kem ent erian Keuangan Republik I ndonesia;

  d. bersedia diperiksa oleh BUN/ Kuasa BUN at as pelaksanaan pengelolaan set oran Penerim aan Negara yang dit erim a;

  b. m em iliki peringkat kom posit m inim um 3 ( t iga) selam a 12 ( dua belas) bulan t erakhir, khusus unt uk bank um um ; c. sanggup m em at uhi ket ent uan perundang- undangan Republik I ndonesia;

  a. didirikan/ beroperasi di I ndonesia sesuai dengan perat uran perundang- undangan Republik I ndonesia;

  e. sanksi berupa denda dan/ at au pengenaan bunga yang harus dibayar karena pelayanan yang t idak sesuai dengan perj anj ian; dan f. t at a cara penyelesaian perselisihan. ( 3) Dalam hal berdasarkan hasil UAT sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 ayat ( 5) dinyat akan bahw a sist em penerim aan negara pada bank um um / Kant or Pos t idak m em enuhi ket ent uan yang dipersyarat kan, Direkt ur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat m enyam paikan perm int aan t ert ulis kepada Direkt ur Ut am a bank um um / Kant or Pos unt uk m em perbaiki sist em Penerim aan Negara sesuai ket ent uan yang dipersyarat kan. ( 4) Perbaikan sist em Penerim aan Negara sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) harus dilaksanakan dalam j angka w akt u yang dit et apkan oleh Direkt ur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat . Bank/ Pos Persepsi dapat m elaksanakan layanan Penerim aan Negara secara elekt ronik pada seluruh kant or cabang/ kant or cabang pem bant u/ unit layanan lainnya dengan ket ent uan sebagai berikut : a. m em iliki sist em inform asi yang t erhubung secara online dengan sist em Penerim an Negara Kem ent erian

  Keuangan Republik I ndonesia;

  b. bersedia diperiksa oleh BUN/ Kuasa BUN at as pelaksanaan pengelolaan set oran Penerim aan Negara yang dit erim a; dan c. m em bukukan set oran Penerim aan Negara dengan m engkredit rekening penerim aan pada Bank/ Pos Persepsi.

  BAB I V PELAKSANAAN USER ACCEPTANCE TEST ( UAT) Pasal 7 ( 1) Dalam rangka m em ast ikan bank um um / Kant or Pos dan/ at au Bank/ Pos Persepsi t elah m em enuhi persyarat an sist em Penerim aan Negara yang digunakan dalam penat ausahaan Penerim aan Negara secara elekt ronik, Kuasa BUN Pusat m elakukan UAT. ( 2) UAT sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dilaksanakan dalam hal:

  b. Bank/ Pos Persepsi m engem bangkan/ m enggunakan sist em baru; dan/ at au

  c. t erdapat perubahan perat uran perundang- undangan yang m engakibat kan perubahan pada sist em Penerim aan Negara. ( 3) Dalam hal diperlukan, Direkt ur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat dapat m elaksanakan

  UAT ulang/ t erbat as/ t uj uan khusus unt uk m enj aga kepat uhan Bank/ Pos Persepsi dalam penat ausahaan Penerim aan Negara secara elekt ronik.

  Pasal 8 UAT sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 7 m eliput i:

  a. penguj ian proses bisnis ( business process t est ing) unt uk m em ast ikan bahw a proses bisnis yang disediakan oleh bank um um / Kant or Pos dan/ at au Bank/ Pos Persepsi sesuai dengan ket ent uan yang dipersyarat kan oleh Kuasa BUN Pusat ;

  b. penguj ian sist em inform asi dan t eknologi ( syst em t est ing) unt uk m em ast ikan bahw a sist em yang disediakan/ digunakan oleh bank um um / Kant or Pos dan/ at au Bank/ Pos Persepsi t elah m endukung proses bisnis yang dit et apkan dan t elah sesuai dengan persyarat an yang dit et apkan oleh Kuasa BUN Pusat ; dan

  c. penguj ian at as pelaporan t ransaksi ( report t est ing) unt uk m em ast ikan bahw a laporan dan dat a yang dihasilkan bank um um / Kant or Pos dan/ at au Bank/ Pos Persepsi sesuai dengan persyarat an yang dit et apkan oleh Kuasa BUN Pusat .

  Pasal 9 Ket ent uan lebih lanj ut m engenai pelaksanaan UAT t erm asuk persyarat an at as pengem bangan sist em Penerim aan Negara Bank/ Pos Persepsi diat ur dengan Perat uran Direkt ur Jenderal Perbendaharaan ( Collect ing Agent Requirem ent ) . BAB V REKENI NG PENERI MAAN NEGARA Pasal 10 ( 1) Dalam rangka pelaksanaan Penerim aan Negara secara elekt ronik, KPPN Khusus Penerim aan m em buka rekening penerim aan pada Bank/ Pos Persepsi berkenaan. ( 2) Rekening penerim aan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) digunakan unt uk m enam pung Penerim aan Negara set iap hari pada Bank/ Pos Persepsi. ( 3) Rekening penerim aan pada Bank/ Pos Persepsi sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) t erdiri dari:

  a. rekening penerim aan dalam m at a uang Rupiah; dan b. rekening penerim aan dalam m at a uang asing. ( 4) Saldo rekening penerim aan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) w aj ib dilim pahkan seluruhnya ke sub Rekening KUN penerim aan set iap akhir hari kerj a.

  Pasal 11 ( 1) Unt uk m enerim a pelim pahan Penerim aan Negara dari rekening penerim aan sebagaim ana dalam Pasal I ndonesia. ( 2) Rekening sub Rekening KUN penerim aan di Bank I ndonesia sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) t erdiri dari : a. Sub Rekening KUN penerim aan dalam m at a uang Rupiah; dan b. Sub Rekening KUN penerim aan dalam m at a uang asing.

  ( 3) Saldo rekening sub Rekening KUN penerim aan set iap akhir hari kerj a dipindahbukukan ke Rekening KUN.

  BAB VI PENYETORAN PENERI MAAN NEGARA Pasal 12 Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or m enyet orkan Penerim aan Negara ke Bank/ Pos Persepsi m enggunakan Kode Billing. Pasal 13 ( 2) Kode Billing sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dapat diperoleh dengan cara:

  a. Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or m elakukan perekam an dat a ke sist em Penerim aan Negara; at au

  b. dit erbit kan oleh pej abat yang berw enang di Direkt orat Jenderal Paj ak, Direkt orat Jenderal Bea Dan Cukai, at au Direkt orat Jenderal Anggaran. ( 3) Dalam hal Kode Billing diperoleh dari perekam an oleh Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) huruf a, Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or bert anggungj aw ab at as kelengkapan dan kebenaran dat a pem bayaran berkenaan. ( 4) Dalam hal Kode Billing diperoleh dari penerbit an oleh pej abat yang berw enang di Direkt orat Jenderal

  Paj ak, Direkt orat Jenderal Bea Dan Cukai, at au Direkt orat Jenderal Anggaran sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) huruf b, pej abat yang berw enang di Direkt orat Jenderal Paj ak, Direkt orat Jenderal Bea Dan Cukai, at au Direkt orat Jenderal Anggaran bert anggungj aw ab at as kelengkapan dan kebenaran dat a pem bayaran berkenaan. ( 5) Ket ent uan lebih lanj ut m engenai pej abat yang berw enang unt uk m enerbit kan Kode Billing sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) huruf b dit et apkan m asing- m asing oleh Direkt ur Jenderal Paj ak, Direkt ur

  Jenderal Bea Dan Cukai, dan Direkt ur Jenderal Anggaran.

  BAB VI I PENATAUSAHAAN PENERI MAAN NEGARA Bagian Kesat u Penat ausahaan Penerim aan Negara Pada Biller Pasal 14 ( 1) Kem ent erian Keuangan m enyediakan sarana perekam an dat a t ransaksi Penerim aan Negara pada sist em Penerim aan Negara sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 13 ayat ( 1) . ( 2) Sarana perekam an dat a t ransaksi Penerim aan Negara sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dikelola oleh Biller. ( 3) Biller sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) t erdiri at as:

  a. Direkt orat Jenderal Paj ak;

  b. Direkt orat Jenderal Bea Dan Cukai; dan c. Direkt orat Jenderal Anggaran. ( 4) Sarana perekam an dat a t ransaksi Penerim aan Negara yang dikelola oleh Direkt orat Jenderal Anggaran sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) huruf c t erm asuk unt uk t ransaksi penerim aan non anggaran. ( 5) penerim aan non anggaran sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 4) m eliput i:

  a. set oran sisa Uang Persediaan/ Tam bahan Uang Persediaan;

  b. pengem balian belanj a;

  c. penerim aan Perhit ungan Fihak Ket iga; dan d. penerim aan hibah langsung.

  Pasal 15 Ket ent uan lebih lanj ut m engenai j enis Penerim aan Negara dan t at a cara perekam an dat a t ransaksi Penerim aan Negara dalam rangka penerbit an Kode Billing diat ur oleh m asing- m asing Biller.

  ( 1) Biller m enerbit kan Kode Billing unt uk set iap t ransaksi pem bayaran. ( 2) Kode Billing sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) m em iliki m asa kedaluw arsa. ( 3) Masa kedaluw arsa sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) unt uk m asing- m asing j enis Penerim aan Negara dit et apkan oleh m asing- m asing Biller.

  Pasal 17 Kode Billing sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 16 dikirim kan ke Sist em Set t lem ent . Bagian Kedua Penat ausahaan Penerim aan Negara Pada Bank/ Pos Persepsi Pasal 18 ( 1) Bank/ Pos Persepsi m enerim a penyet oran Penerim aan Negara berdasarkan Kode Billing yang disam paikan oleh Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or. ( 2) Bank/ Pos Persepsi w aj ib m enerim a set iap set oran Penerim aan Negara dari Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ ( 3) Bank/ Pos Persepsi w aj ib m em berikan pelayanan kepada set iap Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or baik nasabah m aupun bukan nasabah. ( 4) Bank/ Pos Persepsi dilarang m engenakan biaya at as t ransaksi set oran Penerim aan Negara kepada Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or. ( 5) Kepada Bank/ Pos Persepsi yang m elanggar ket ent uan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) , ayat ( 3) , dan ayat ( 4) dikenakan sanksi adm inist rat if berupa denda. ( 6) Besaran denda sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 5) dit et apkan dalam perj anj ian kerj a sam a ant ara Direkt ur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat dengan Bank/ Pos Persepsi.

  Pasal 19 ( 1) Dalam hal t ransaksi Penerim aan Negara dilakukan m elalui sarana layanan Penerim aan Negara dalam bent uk loket / t eller ( over t he count er) pada Bank/ Pos Persepsi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 3 ayat ( 1) huruf a, Bank/ Pos Pesepsi w aj ib m elakukan hal- hal sebagai berikut :

  a. m enginput Kode Billing yang diberikan Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or ke dalam sist em aplikasi pem bayaran unt uk m em peroleh inform asi det ail pem bayaran; b. m elakukan konfirm asi kebenaran dat a set oran kepada Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or; dan c. m encet ak dan m em berikan BPN yang dit era NTB/ NTP dan NTPN kepada Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or. ( 2) Dalam hal t ransaksi Penerim aan Negara dilakukan m elalui sarana layanan Penerim aan Negara dalam bent uk layanan dengan m enggunakan Sist em Elekt ronik lainnya sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 3 ayat ( 1) huruf b, Bank/ Pos Pesepsi w aj ib m elakukan hal- hal sebagai berikut :

  a. m enam pilkan det ail t ransaksi pem bayaran berdasarkan Kode Billing pada Sist em Elekt ronik;

  b. m em int a konfirm asi kebenaran dat a set oran kepada Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or;

  c. m encet ak/ m em berikan BPN yang dit era NTB/ NTP dan NTPN dalam bent uk st ruk dan/ at au Dokum en Elekt ronik; dan d. m enyediakan layanan pencet akan ulang BPN kepada Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or.

  ( 3) Bank/ Pos Persepsi m engkredit kan set iap t ransaksi Penerim aan Negara sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) ke rekening penerim aan pada Bank/ Pos Persepsi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 10 ayat ( 1) . ( 4) Transaksi Penerim aan Negara sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) yang t elah dit erbit kan BPN, t idak dapat dibat alkan oleh Bank/ Pos Persepsi. ( 5) Dalam hal BPN yang dit erbit kan oleh Bank/ Pos Persepsi belum dit era NTPN, Bank/ Pos Persepsi m em berikan/ m em berit ahukan NTPN at as t ransaksi Penerim aan Negara berkenaan kepada Waj ib Paj ak/

  Waj ib Bayar/ Waj ib Set or, paling lam bat sat u hari kerj a berikut nya set elah m em peroleh NTPN dari Sist em Set t lem ent . ( 6) Pem bayaran yang dilakukan oleh Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or diakui sebagai pelunasan kew aj iban sesuai dengan t anggal bayar yang t ert era pada BPN. ( 7) Dalam hal t erdapat kesalahan yang m enyebabkan t erj adinya pem bayaran ganda, kelebihan pem bayaran yang t erj adi dapat dikem balikan kepada Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or. ( 8) Pengem balian kelebihan pem bayaran sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 7) dilaksanakan dengan berpedom an pada ket ent uan perat uran perundang- undangan yang m engat ur m engenai m ekanism e pengem balian Penerim aan Negara. ( 9) Dalam hal Bank/ Pos Persepsi t elah m engkredit t ransaksi Penerim aan Negara ke rekening penerim aan pada Bank/ Pos Persepsi sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) nam un billing/ t agihan dim aksud t elah t erbayar, Bank/ Pos Persepsi dapat m endebet rekening penerim aan pada Bank/ Pos Persepsi at as t ransaksi bersangkut an. sanksi adm inist rat if berupa surat peringat an sam pai dengan pencabut an penunj ukan sebagai Bank/ Pos Persepsi. ( 11) Mekanism e pem berian sanksi adm inist rat if sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 10) diat ur dalam perj anj ian kerj a sam a ant ara Direkt ur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat dengan Bank/

  Pos Persepsi.

  Bagian Ket iga Penat ausahaan Penerim aan Negara Pada Sist em Set t lem ent

  Pasal 20 Berdasarkan Kode Billing, Sist em Set t lem ent m em berikan konfirm asi at as perm int aan pem bayaran yang disam paikan oleh Bank/ Pos Persepsi Pasal 21

  ( 1) Set elah Sist em Set t lem ent m em berikan konfirm asi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 20, Sist em Set t lem ent m enerbit kan NTPN. ( 3) Penyam paian NTPN sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 2) m erupakan not ifikasi at as dit erim anya pem bayaran di rekening Kas Negara.

  Bagian Keem pat Penat ausahaan Penerim aan Negara Pada KPPN Khusus Penerim aan

  Pasal 22 KPPN Khusus Penerim aan m elakukan penat ausahaan t erhadap dat a Penerim aan Negara yang diperoleh dari Sist em Set t lem ent , Bank/ Pos Persepsi, dan Bank I ndonesia. Pasal 23 Penat ausahaan dat a Penerim aan Negara yang dilakukan oleh KPPN Khusus Penerim aan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 22 m eliput i: a. pencat at an at as t ransaksi Penerim aan Negara;

  b. penelit ian at as ket epat an j um lah uang yang dilim pahkan ke sub Rekening KUN penerim aan;

  c. pencat at an at as t ransaksi pelim pahan Penerim aan Negara berdasarkan not a debet yang disam paikan oleh Bank/ Pos Persepsi dan not a kredit dari Bank I ndonesia; d. penyam pain NTPN yang diperoleh dari Sist em Set t lem ent kepada Bank/ Pos Persepsi dalam hal t erdapat penerbit an BPN t anpa t eraan NTPN; dan e. penyusunan laporan Penerim aan Negara.

  BAB VI I I PELI MPAHAN PENERI MAAN NEGARA DAN PENYAMPAI AN LAPORAN OLEH BANK/ POS PERSEPSI Pasal 24 ( 1) Penerim aan Negara yang dit erim a oleh Bank/ Pos Persepsi dalam m at a uang Rupiah set elah Pukul

  15.00 w akt u set em pat pada hari kerj a sebelum nya sam pai dengan Pukul 15.00 w akt u set em pat hari kerj a berkenaan w aj ib dilim pahkan dari rekening penerim aan dalam m at a uang Rupiah dan harus dit erim a di rekening sub Rekening KUN penerim aan dalam m at a uang Rupiah paling lam bat Pukul 16.30 WI B. ( 2) Penerim aan Negara yang dit erim a oleh Bank Persepsi dalam m at a uang asing set elah Pukul 15.00 w akt u set em pat pada hari kerj a sebelum nya sam pai dengan Pukul 15.00 w akt u set em pat hari kerj a berkenaan w aj ib dilim pahkan dari rekening penerim aan dalam m at a uang asing dan harus dit erim a di rekening sub Rekening KUN penerim aan dalam m at a uang asing paling lam bat Pukul 16.30 WI B. ( 3) Transaksi Penerim aan Negara yang dilim pahkan dari rekening penerim aan dalam m at a uang Rupiah dan rekening penerim aan dalam m at a uang asing ke rekening sub Rekening KUN penerim aan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat ( 2) j uga t erm asuk t ransaksi Penerim aan Negara yang belum dit erbit kan NTPN. ( 4) Kepada Bank/ Pos Persepsi yang t erlam bat / kurang m elakukan pelim pahan penerim aan negara sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) , ayat ( 2) , dan ayat ( 3) dikenai sanksi adm inist rat if berupa denda.

  Direkt ur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat dengan Bank/ Pos Persepsi.

  Pasal 25 Pelim pahan at as Penerim aan Negara dalam m at a uang asing sebagaim ana dalam Pasal 24 ayat ( 2) yang t elah dilim pahkan m elalui bank koresponden Bank I ndonesia di luar negeri nam un belum dit erim a di sub Rekening KUN penerim aan dalam m at a uang asing pada neraca diakui sebagai cash in t ransit .

  Pasal 26 ( 1) Bank/ Pos Persepsi m enyam paikan LHP Elekt ronik kepada KPPN Khusus Penerim aan dengan ket ent uan sebagai berikut : a. LHP Elekt ronik disam paikan m elalui port al Kem ent erian Keuangan;

  b. LHP Elekt ronik berisi dat a Penerim aan Negara yang dit erim a set elah Pukul 15.00 w akt u set em pat pada hari kerj a sebelum nya sam pai dengan Pukul 15.00 w akt u set em pat hari kerj a berkenaan;

  c. LHP Elekt ronik t erdiri dari not a debet pelim pahan, daft ar nom inat if penerim aan, dan rekening koran; dan ( 2) LHP Elekt ronik sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) disam paikan paling lam bat Pukul 09.00 WI B pada hari kerj a berikut nya at au w akt u lain yang dit et apkan oleh BUN/ Direkt ur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat . ( 3) Kepada Bank/ Pos Persepsi yang m elanggar ket ent uan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan ayat

  ( 2) dikenakan sanksi adm inist rat if berupa surat peringat an sam pai dengan pencabut an penunj ukan sebagai Bank/ Pos Persepsi. ( 4) Mekanism e pem berian sanksi adm inist rat if sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) diat ur dalam perj anj ian kerj a sam a ant ara Direkt ur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat dengan Bank/

  Pos Persepsi.

  BAB I X REKONSI LI ASI PENERI MAAN NEGARA Pasal 27 Dalam rangka m enj am in validit as dan akurasi dat a Penerim aan Negara, KPPN Khusus Penerim aan m elakukan:

  a. rekonsiliasi t ransaksi; dan b. rekonsiliasi kas.

  Pasal 28 ( 1) Rekonsiliasi t ransaksi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 27 huruf a dilakukan dengan m em bandingkan dat a set oran Penerim aan Negara yang dit erim a dari Bank/ Pos Persepsi dengan dat a

  Penerim aan Negara yang t ercat at pada Sist em Set t lem ent . ( 2) Rekonsiliasi t ransaksi sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dilakukan secara harian. ( 3) Rekonsiliasi t ransaksi sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) m enghasilkan 3 ( t iga) j enis dat a, sebagai berikut : a. Kesesuaian Dat a ( Set t led) ;

  b. CA Only; dan/ at au c. Set t lem ent Only.

  Pasal 29 ( 1) Dalam hal t erdapat dat a CA Only sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 28 ayat ( 3) huruf b, KPPN

  Khusus Penerim aan m elakukan hal- hal sebagai berikut :

  a. m enerbit kan dan m enyam paikan NTPN kepada Bank/ Pos Persepsi; dan

  b. m em erint ahkan Bank/ Pos Persepsi unt uk segera m elim pahkan ke rekening sub Rekening KUN- penerim aan dalam hal dana at as dat a CA Only belum dilim pahkan. ( 2) Dalam hal t erdapat dat a Set t lem ent Only sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 28 ayat ( 3) huruf c, KPPN

  Khusus Penerim aan m elakukan hal- hal sebagai berikut :

  a. m enyam paikan NTPN kepada Bank/ Pos Persepsi;

  b. m em erint ahkan Bank/ Pos Persepsi m elakukan perbaikan LHP Elekt ronik dalam hal dat a Set t lem ent Only t idak t erdapat dalam LHP Elekt ronik yang dibuat oleh Bank/ Pos Persepsi; dan

  c. m em erint ahkan Bank/ Pos Persepsi unt uk m elim pahkan ke rekening sub Rekening KUN Penerim aan dalam hal dana at as dat a Set t lem ent Only belum dilim pahkan. ( 3) Dalam hal t erdapat Penerim aan Negara dengan st at us CA only at au Set t lem ent Only yang t idak kekurangan pelim pahan oleh Bank/ Pos Persepsi.

  Pasal 30 ( 1) Rekonsiliasi kas sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 27 huruf b dilakukan dengan m em bandingkan j um lah uang yang dilim pahkan ke sub Rekening KUN penerim aan dengan kew aj iban pelim pahan oleh

  Bank/ Pos Persepsi berdasarkan t ransaksi Penerim aan Negara pada hari kerj a berkenaan. ( 2) Dokum en yang digunakan dalam rekonsiliasi kas sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) m eliput i:

  a. not a debet dan rekening koran yang dit erim a dari Bank/ Pos Persepsi;

  b. not a kredit dan rekening koran sub Rekening KUN penerim aan; dan c. LHP Elekt ronik. ( 3) Dalam hal j um lah uang yang dilim pahkan oleh Bank/ Pos Persepsi lebih besar dari kew aj iban pelim pahan pada hari berkenaan, KPPN Khusus Penerim aan m elakukan pengem balian at as kelebihan pelim pahan t ersebut paling lam bat 5 ( lim a) hari kerj a sej ak dokum en perm int aan pengem balian dim aksud dit erim a secara lengkap dan benar. ( 4) Dalam hal j um lah uang yang dilim pahkan oleh Bank/ Pos Persepsi lebih kecil dari kew aj iban pelim pahan pada hari berkenaan, KPPN Khusus Penerim aan m em erint ahkan Bank/ Pos Persepsi m elakukan pelim pahan at as kekurangan pelim pahan t ersebut . ( 5) Kepada Bank/ Pos Persepsi yang m elakukan kekurangan pelim pahan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 6) Besaran denda sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 5) dit et apkan dalam perj anj ian kerj a sam a ant ara Direkt ur Jenderal Perbendaharaan selaku Kuasa BUN Pusat dengan Bank/ Pos Persepsi.

  Pasal 31 Rekonsiliasi Penerim aan Negara dalam rangka penyusunan laporan keuangan sat uan kerj a dilakukan sesuai dengan perat uran perundang- undangan m engenai sist em akunt ansi dan pelaporan keuangan pem erint ah pusat . BAB X GANGGUAN JARI NGAN Pasal 32 Gangguan j aringan dalam pengelolaan Penerim aan Negara secara elekt ronik t erdiri at as:

  a. gangguan yang m enyebabkan Biller t idak dapat m enerbit kan Kode Billing;

  b. gangguan yang m enyebabkan Bank/ Pos Persepsi t idak dapat m enerim a inform asi dat a set oran at as Kode Billing dari Sist em Set t lem ent ;

  c. gangguan yang m enyebabkan Bank/ Pos Persepsi t idak dapat m enerim a NTPN set elah m elakukan perint ah bayar at as t ransaksi Penerim aan Negara; dan d. gangguan yang m engakibat kan t erganggunya proses pelim pahan Penerim aan Negara dan/ at au penyam paian LHP Elekt ronik kepada KPPN Khusus Penerim aan sesuai dengan ket ent uan.

  Pasal 33 ( 1) Dalam hal t erj adi gangguan yang m enyebabkan Biller t idak dapat m enerbit kan Kode Billing sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 32 huruf a, Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or m elaksanakan penyet oran Penerim aan Negara secara m anual. ( 2) Tat a cara penyet oran Penerim aan Negara secara m anual sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) diat ur oleh m asing m asing Biller.

  Pasal 34 Dalam hal t erj adi gangguan yang m enyebabkan Bank/ Pos Persepsi t idak dapat m enerim a inform asi dat a set oran at as Kode Billing dari Sist em Set t lem ent sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 32 huruf b, Bank/ Pos Persepsi m em bat alkan set oran dan m engem balikan Kode Billing kepada Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or.

  Pasal 35 ( 1) Dalam hal t erj adi gangguan yang m enyebabkan Bank/ Pos Persepsi t idak dapat m enerim a NTPN set elah m elakukan perint ah bayar at as t ransaksi Penerim aan Negara sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 32 huruf c:

  a. Bank/ Pos Persepsi m engirim kan kem bali perm int aan NTPN dengan m engirim kan dat a t ransaksi yang sam a dengan t ransaksi sebelum nya; b. dalam hal Bank/ Pos Persepsi m asih belum m enerim a NTPN set elah dilakukan perm int aan c. dalam hal NTPN diperoleh set elah BPN dit erbit kan dan diserahkan kepada Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or, Bank/ Pos Persepsi m enyam paikan kem bali BPN salinan yang t elah dilengkapi dengan NTPN kepada Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or.

  ( 2) Bank/ Pos Persepsi w aj ib m elim pahkan Penerim aan Negara yang t elah diberikan perint ah bayar nam un t idak m endapat kan NTPN sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) . ( 3) Dalam hal gangguan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) t erj adi pada layanan dengan m enggunakan

  Sist em Elekt ronik lainnya sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 3 ayat ( 1) huruf b, Bank/ Pos Persepsi m elakukan hal- hal sebagai berikut : a. m em berikan inform asi st at us set oran yang dilakukan oleh Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib

  Set or m elalui sarana call cent er at au layanan inform asi nasabah lainnya; dan b. m enyediakan fasilit as pencet akan ulang BPN.

  Pasal 36 ( 1) Dalam hal t erj adi gangguan yang m engakibat kan t erganggunya proses pelim pahan Penerim aan Negara dan/ at au penyam paian LHP Elekt ronik sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 32 huruf d, Bank/ Pos

  Persepsi m em berit ahukan t erj adinya gangguan dim aksud kepada KPPN Khusus Penerim aan secara t ert ulis pada hari berkenaan. ( 2) Dalam hal gangguan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) disebabkan oleh gangguan kom unikasi dat a

  KPPN Khusus Penerim aan dengan disert ai surat ket erangan dari Bank I ndonesia yang m enyat akan t elah t erj adi gangguan kom unikasi dat a dalam pelaksanaan pelim pahan berkenaan.

  BAB XI KOREKSI DATA DAN PENGEMBALI AN PENERI MAAN NEGARA Pasal 37 ( 1) Perm ohonan koreksi at as t ransaksi Penerim aan Negara yang t elah m endapat kan NTPN dan diset or ke Kas Negara oleh Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or diaj ukan kepada m asing- m asing Biller. ( 2) Perm ohonan koreksi at as t ransaksi Penerim aan Negara Bukan Paj ak dan Penerim aan Non Anggaran dapat disam paikan m elalui inst ansi pem erint ah pem ilik t agihan. ( 3) Biller m elakukan penelit ian, penguj ian, dan perubahan at as dat a t ransaksi Penerim aan Negara berdasarkan perm ohonan koreksi sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dan/ at au ayat ( 2) . ( 4) Biller m enyam paikan perubahan dat a t ransaksi Penerim aan Negara sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 3) kepada KPPN Khusus Penerim aan. ( 5) Tat a cara pengaj uan, penelit ian, dan penguj ian t erhadap perm ohonan koreksi at as kesalahan penginput an elem en dat a billing diat ur lebih lanj ut oleh m asing- m asing Biller.

  Pasal 38 Berdasarkan perubahan dat a t ransaksi Penerim aan Negara sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 37, KPPN Khusus Penerim aan m elakukan penyesuaian t erhadap dat a t ransaksi Penerim aan Negara yang dit at ausahakan. Pasal 39 ( 1) Perm ohonan pengem balian at as kelebihan/ kesalahan penyet oran/ pem bayaran Penerim aan Negara oleh Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or diaj ukan kepada Biller at au inst ansi pem erint ah pem ilik t agihan. ( 2) Tat a cara pengem balian at as kelebihan/ kesalahan penyet oran/ pem bayaran Penerim aan Negara sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) berpedom an pada perat uran perundang- undangan yang m engat ur m engenai m ekanism e pengem balian Penerim aan Negara.

  BAB XI I KEADAAN KAHAR ( FORCE MAJEURE) Pasal 40 ( 1) Dalam hal t erj adi Keadaan Kahar ( Force Maj eure) , Bank/ Pos Persepsi dibebaskan dari t anggung j aw ab at as ket erlam bat an at au kegagalan dalam m elaksanakan ket ent uan yang diat ur dalam Perat uran

  Ment eri ini. ( 2) Bank/ Pos Persepsi harus m em berit ahukan Keadaan Kahar ( Force Maj eure) sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) secara t ert ulis kepada Dit . PKN dalam w akt u paling lam bat 14 ( em pat belas) hari kalender set elah t erj adinya Keadaan Kahar ( Force Maj eure) .

  I MBALAN JASA PELAYANAN, DAN PENGGANTI AN ATAS BI AYA PELI MPAHAN

  Pasal 41 ( 1) Kepada Bank/ Pos Persepsi diberikan im balan at as j asa pelayanan Penerim aan Negara unt uk set iap Kode Billing yang berhasil dit ransaksikan. ( 2) Kode Billing yang berhasil dit ransaksikan sebagaim ana dim aksud pada ayat ( 1) dibukt ikan dengan t erbit nya NTB/ NTP dan NTPN. ( 3) Besarnya im balan at as j asa pelayanan Penerim aan Negara dit et apkan berdasarkan Keput usan Ment eri Keuangan.

  Pasal 42 Kepada Bank Persepsi yang m elayani Penerim aan Negara dalam m at a uang asing diberikan penggant ian at as biaya pelim pahan dari rekening persepsi m at a uang asing ke sub Rekening KUN penerim aan dalam m at a uang asing, selain im balan j asa pelayanan Penerim aan Negara sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 41.

  Tat a cara pengaj uan im balan j asa pelayanan Penerim aan Negara sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 41 dan penggant ian at as biaya pelim pahan Penerim aan Negara dalam m at a uang asing sebagaim ana dim aksud dalam

  Pasal 42 diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Direkt ur Jenderal Perbendaharaan. BAB XI V KETENTUAN PERALI HAN Pasal 44 ( 1) Dalam hal Waj ib Paj ak/ Waj ib Bayar/ Waj ib Set or belum dapat m elakukan penyet oran m enggunakan

  Kode Billing, penyet oran Penerim aan Negara dilaksanakan m enggunakan surat set oran sebagaim ana diat ur dalam Perat uran Ment eri Keuangan Nom or 99/ PMK.06/ 2006 t ent ang Modul Penerim aan Negara sebagaim ana t elah beberapa kali diubah t erakhir dengan Perat uran Ment eri Keuangan Nom or 37/ PMK.05/ 2007. ( 2) Dalam hal KPPN Khusus Penerim aan belum dapat beroperasi, fungsi KPPN Khusus Penerim aan dalam rangka pelaksanaan Penerim aan Negara secara elekt ronik dilaksanakan oleh Direkt orat Pengelolaan

  Kas Negara- Direkt orat Jenderal Perbendaharaan c.q. Sub. Direkt orat Penerim aan Negara.

  BAB XV PENUTUP Pasal 45 Perat uran Ment eri ini m ulai berlaku pada t anggal diundangkan. Agar set iap orang m enget ahuinya, m em erint ahkan pengundangan Perat uran Ment eri ini dengan penem pat annya dalam Berit a Negara Republik I ndonesia. Dit et apkan di Jakart a pada t anggal 10 Februari 2014 MENTERI KEUANGAN REPUBLI K I NDONESI A, t t d. MUHAMAD CHATI B BASRI

  Diundangkan di Jakart a pada t anggal 10 Februari 2014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSI A REPUBLI K I NDONESI A, t t d.

  BERI TA NEGARA REPUBLI K I NDONESI A TAHUN 2014 NOMOR 200