4. Konsep PBKL SMA, 080410-Final
PBKL
1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. PP Nomor 25 Tahun 2000 tentang Otonomi Daerah
4. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. PP 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kab/Kota
6. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
7. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
8. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
9. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permen 22 dan 23 Tahun 2006
10.Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Permen Nomor 24 Tahun 2006
11.Permendiknas nomor 12,13,16,Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
12.Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
13.Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
14.Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana
15.Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
PBKL
16.Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 BAB III pasal 14 ayat
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 BAB III pasal 14 ayat
1
1 U U ntuk SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat dapat ntuk SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal. memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal.
Peraturan Pemerintah nomor 17 Tahun 2010 pasal 34
Peraturan Pemerintah nomor 17 Tahun 2010 pasal 34 Pendidikan berbasis keunggulan lokal adalah pendidikan yang
Pendidikan berbasis keunggulan lokal adalah pendidikan yang diselenggarakan setelah memenuhi Standar Nasional Pendidikan diselenggarakan setelah memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan keunggulan kompetitif dan/atau dan diperkaya dengan keunggulan kompetitif dan/atau komparatif daerah. komparatif daerah.
Peraturan Pemerintah nomor 17 Tahun 2010 pasal 35 ayat 2
Peraturan Pemerintah nomor 17 Tahun 2010 pasal 35 ayat 2
Pemerintah kabupaten/kota melaksanakan dan/atauPemerintah kabupaten/kota melaksanakan dan/atau memfasilitasi perintisan program dan/atau satuan pendidikan memfasilitasi perintisan program dan/atau satuan pendidikan yang sudah atau hampir memenuhi Standar Nasional Pendidikan yang sudah atau hampir memenuhi Standar Nasional Pendidikan untuk dikembangkan menjadi program dan/atau satuan untuk dikembangkan menjadi program dan/atau satuan pendidikan bertaraf internasional dan/atau berbasis keunggulan pendidikan bertaraf internasional dan/atau berbasis keunggulan lokal. lokal.
PBKL KEGIATAN KEGIATAN HASIL HASIL KETERANGAN KETERANGAN PROGRAM BBE-LIFE SKILL YANG DIGULIRKAN OLEH
PEMERINTAH PADA TAHUN 2002 SAMPAI DENGAN 2004 KURANG OPTIMAL ESENSI PROGRAM LIFE-
ESENSI PROGRAM LIFE- SKILL BELUM SKILL BELUM TERIMPLEMENTASIKAN TERIMPLEMENTASIKAN SECARA KOMPREHENSIF SECARA KOMPREHENSIF PROGRAM SMA BERBASIS PROGRAM SMA BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL KEUNGGULAN LOKAL KELA KELA U U
TAN (BKLK) 2005 TAN (BKLK) 2005 KURANG
OPTIMAL ESENSI PROGRAM LIFE-
ESENSI PROGRAM LIFE- SKILL BELUM SKILL BELUM TERIMPLEMENTASIKAN TERIMPLEMENTASIKAN SECARA KOMPREHENSIF SECARA KOMPREHENSIF PELAKSANAAN KTSP SEJAK PELAKSANAAN KTSP SEJAK TAHUN 2007 TAHUN 2007 BAIK BAIK MAMPU MENGAKOMODIR MAMPU MENGAKOMODIR PBKL PBKL
Program Sekolah Rintisan Program Sekolah Rintisan
PBKL 2007 PBKL 2007 BAIK BAIK TERNYATA MAMPU TERNYATA MAMPU MEMACU SEKOLAH MEMACU SEKOLAH UNTUK MEMENUHI 8 SNP UNTUK MEMENUHI 8 SNP PBKL Senge, 2000 Setiap orang akan terus belajar melalui pengalaman berinteraksi dengan lingkungan.
Pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik diharapkan juga mengilhami mereka ketika menghadapi problema dalam kehidupan sesungguhnya
David P. Ausubel (Ausubel, 1978) dan Jerome S. Bruner (Bruner, 1977),
Proses pembelajaran dalam pendidikan akan menjadi lebih menarik, memberi kegairahan pada semangat belajar peserta didik, jika peserta didik melihat kegunaan, manfaat, makna dari pembelajaran guna menghadapi berbagai persoalan kehidupan yang dihadapinya saat ini bahkan di masa depan Bettencourt
(dalam Suparno, 1997) Realitas yang ada di sekeliling siswa sehari-hari, misalnya yang berupa potensi daerah yang menjadi keunggulan lokal, akan membantu mempercepat siswa untuk mengkonstruksi pemikirannya menjadi suatu pengetahuan yang bermakna bagi dirinya. Potensi daerah atau keunggulan lokal adalah potensi yang kontekstual yang dapat diangkat sebagai bahan pembelajaran yang menarik di sekolah. PBKL
PBKL
PBKL
UNESCO (1999)
LEARNING TO KNOW,
LEARNING TO DO,
LEARNING TO BE,LEARNING TO LIVE TOGETHER
UURI NO 20 TAHUN 2003
“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”
Panduan KTSP tentang
1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
2. Belajar untuk memahami dan menghayati
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
PBKL (Morris. Et el. 1962tentang113)tentang
1. Sekolah memberi peluang untuk pengembangan dirinya serta mobilitas sosial
2. Sekolah mengembangkan kompetensi individu sebagai pekerja, masyarakat serta orang tua
3. Sekolah memberikan kontribusi untuk perkembangan ekonomi masyarakat
4. Sekolah membantu memecahkan masalah sosial (Caldel dan Spinks (1992)
Otoritas sekolah dalam MBS
1. Pengetahuan ( Knowledge ) ; otoritas keputusan yang berkaitan dengan kurikulum, tujuan dan sasaran pendidikan.
2. Teknologi ( Technology ) ; otoritas mengenai pemanfattan sarana dan prasarana pembelajaran.
3. Kekuasaan ( Power ) ; otoritas dalam membuat keputusan.
4. Material ( Material ) ; kewenangan mengenai penggunaan fasilitas, pengadaan dan peralatan alat-alat sekolah.
5. Manusia ( People ) ; otoritas atas keputusan mengenai sumber daya manusia, pengembangan profesionalisme dan dukungan terhadap proses pembelajaran.
6. Waktu ( Time ) ; otoritas mengalokasikan waktu.
7. Keuangan ( Financial ) ; otoritas dalam mengalokasikan dana pendidikan.
PBKL Keunggulan lokal merupakan bagian dari
Keunggulan lokal adalah segala sesuatu sumber daya lokal/ daerah tertentu dan yang merupakan ciri khas kedaerahan yang sumber daya memiliki kriteria mengandung mencakup aspek ekonomi, budaya, nilai pengetahuan, teknologi dan teknologi informasi dan komunikasi, keterampilan (skill) dalam ekologi, hasil bumi, kreasi seni, tradisi, memanfaatkannya dan dipandang memiliki
nilai ekonomi, bermanfaat bagi kehidupan pelayanan, jasa, sumber daya alam,
manusia, aset (sumber persediaan), sumber daya manusia atau lainnya yang kemampuan untuk memenuhi dan menjadi keunggulan suatu daerah. menangani sesuatu dan sarana yang(Dedidwitagama,2007) dihasilkan oleh kemampuan atau pemikiran seseorang (Fauzi tentang 2006).
Keunggulan Lokal (KL) adalah suatu proses dan realisasi peningkatan nilai dari suatu potensi daerah sehingga menjadi produk/jasa atau karya lain yang bernilai tinggi, bersifat unik dan berkeunggulan komparatif.
sarana transportasi , sarana wisata/rekreasi , sarana irigasi/pengairan, PLTA AIR tentang SDA dapat diperbaharui Air di daratan juga dapat membentuk cekungan membentuk danau /bendungan, laut air, tanah, hutan, hewan dan tumbuhan. menanam sumber daya alam pertanian. Tanah banyak dimanfaatkan untuk Tanah tentang dan holtikultura yang meliputi berbagai jenis sayuran Pertanian meliputi tanaman untuk makanan pokok, seperti padi, jagung dan sagu. Palawija terdiri dari ubi-ubian dan kacang-kacangan; dan buah-buahan.
Hewan tentang hewan liar dan hewan piaraan. . Sumber daya alam adalah segala sesuatu Hewan tentang yang tersedia di alam hewan liar dan hewan piaraan. . dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. sumber daya alam yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. SDA tidak dapat Biasanya sumber daya alam yang tidak diperbaharui dapat diperbarui berasal dari barang tambang (minyak bumi dan batu bara) dan bahan galian (emas, perak, timah, besi, nikel dan lain-lain).
Sumber daya manusia (SDM) didefinisikan sebagai manusia dengan segenap potensi yang dimilikinya yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk menjadi makhluk sosial yang adaptif dan transformatif dan mampu mendayaguna- kan potensi alam di sekitarnya secara seimbang dan berkesinambungan Pengertian adaptif artinya mampu menyesuaikan diri terhadap tantangan alam, perubahan IPTEK dan perubahan sosial budaya. Pengertian transformatif artinya mampu memahami, menerjemahkan dan mengembangkan seluruh pengalaman dari kontak sosialnya dan kontaknya dengan fenomena alam, bagi kemaslahatan dirinya di masa depan, sehingga yang bersangkutan merupakan makhluk sosial yang berkembang berkesinambungan. pendekatan keruangan
Potensi Geografi adalah potensi
(spatial approach)
yang berhubungan dengan lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi
pendekatan lingkungan (ecological approach) pendekatan kompleks wilayah (integrated approach)
Budaya adalah segala kegiatan orang atau masyarakat yang melampaui dirinya Dan melakukan pembaharuan-pembaharuan terus.Diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia (Referensi Kuncoroningrat). Ciri khas budaya masing-masing daerah tertentu (yang berbeda dengan daerah lain)
Sikap menghargai kebudayaan daerah sehingga menjadi keunggulan lokal
PBKL bentuk peninggalan benda-benda purbakala Potensi yang berhubungan
(WISATA)
dengan riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah).
Tradisi yang masih dilestarikan (WISATA) Panduan Penyusunan KTSP dari BSNP Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dll, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik.
KOMPETENSI berdasarkan Tujuan Nasional KOMPETENSI tersebut terdiri atas
Pengetahuan (Knowledge) Imajinasi (Immagination)
Keterampilan (Skill) Pengetahuan (Knowledge) Pengalaman (Experience)
Kecakapan Emosi (Emotion)
Kemandirian Hasrat (Passion)
Kreativitas Kesehatan Karakter (Character)
Akhlak Sikap (Attitude) Ketaqwaan Keterampilan (Skill)
Kewarganegaraan Kesehatan (Health)
Pengetahuan (Knowledge) Sikap (Attitude)
MEMILIKI VISI AWAL PENGETAHUAN PENINGKATAN
IMAJINASI
I M LEBIH BANYAK P PENGETAHUAN PENGALAMAN L E PENGALAMAN M KECINTAAN PADA E DAERAH N EMOSI KECAKAPAN HIDUP T
PESERTA DIDIK A KETERAMPILAN YANG KETERAMPILAN LEBIH BAIK S
I KESEHATAN YANG KESEHATAN P LEBIH BAIK B K SIKAP KEPERCAYAAN DIRI L KARAKTER BUDI PEKERTI KEMAUAN
PBKL
Menggali dan mencari semua informasi dan pengetahuan mengenai PBKL. Sehingga memiliki
PENGETAHUAN
pengetahuan yang cukup mengenai PBKL secara utuh sebelum melaksanakannya. menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada
PERSUASI
warga sekolah yang lain menyampaikan tujuan dan manfaat dari program PBKL.
KEPUTUSAN
menetapkan keputusan untuk mengimplementasikan PBKL pelaksanaan PBKL di sekolah.
IMPLEMENTASI
tahapan seluruh warga sekolah selalu mencari informasi dan perkembangan mutakhir mengenai
KONFIRMASI Implementasi PBKL.
Daya Dukung tentang KT MP K EKSTERNAL KEUNGGULAN LOKALtentang TEMA JENIS KOMPETENSI PNG MU MP IMP SDASDMBUDAYA GEOGRAFIS SEJARAH ANALISIS KL KL MP MU INTERNAL SKP PD BS
Tahap Inventarisasi Keunggulan Lokal Tahap Analisis
Tahap Penentuan Tema Keunggulan Lokal Tahap Penentuan Jenis Keunggulan Lokal
Tahap Inventarisasi Kompetensi Tahap Penjabaran Kompetensi
Tahap Strategi Implementasi Tahap Implementasi PBKL
Tahap Inventarisasi Keunggulan Lokal
Pada tahap ini panitia menginventarisasi seluruh keunggulan lokal yang ada di daerah. Keunggulan lokal dari setiap aspek yaitu aspek Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam,
Geografis, Sejarah dan Budaya diinventarisasi melalui teknik observasi, wawancara, dan studi literatur.
Tahap Analisis
Tahap ini menganilis semua keunggulan lokal yang ada dari berbagai aspek dengan cara mengelompokkan keunggulan lokal yang saling berkaitan satu sama lain. Dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, dan hambatan serta tantangan dari internal dan eksternal sekolah serta menganalisis semua kesiapan dan kebutuhan guna mengimplementasikan program PBKL dengan strategi yang dipilih
Tahap Penentuan Tema Keunggulan Lokal
Setelah setiap keunggulan lokal dikelompokkan maka berlanjut pada tahap menentukan tema yang akan di angkat dalam implementasi PBKL. Tema ini bersifat sebagai sebuah ide pokok dari keunggulan lokal yang akan di usung dan lebih bersifat sebagai sebuah label
Tahap Penentuan Jenis Keunggulan Lokal
Jenis Keunggulan Lokal adalah kompetensi yang akan diberikan pada peserta didik sebagai ciri khas dari sekolah tersebut. Kompetensi ini akan memperkaya SKL yang telah ada.
Tahap Inventarisasi Kompetensi
Yang paling penting dalam implementasi PBKL di sekolah adalah menginventarisasi kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diinginkan dalam Jenis Keunggulan Lokal.
Kegiatan ini diharapkan dapat melibatkan sebanyak mungkin tenaga pendidik atau para ahli di bidang tema PBKL tersebut. Diharapkan kompetensi-kompetensi ini dapat memperkaya kompetensi yang ada di Standar Isi.
Tahap Penjabaran Kompetensi
Pada tahap ini kompetensi yang ada di petakan ke pada tiga elemen kompetensi yaitutentang Knowledge (Pengetahuan)
Skill (keterampilan) Attitude (sikap)
Tahap Strategi Implementasi
Kompetensi knowledge (Pengetahuan) strateginya adalah dengan cara mengintegrasikan pada mata pelajataran yang relevan atau melalui Muatan Lokal. Kompetensi Skill (Keterampilan) strateginya adalah dengan menetapkan Mata Pelajaran Keterampilan.
Kompetensi Attitude (Sikap)dapat dilakukan dengan cara
Pengembangan Diri, Mata Pelajaran PKn, Mata Pelajaran Agama
atau Budaya Sekolah.
Strategi implentasi disesuaikan dengan kemampuan masing
masing sekolah sebagai hasil analisis faktor eksternal dan internal
- Manajemen Sekolah yang efektif dan efisien dalam manajemen kurikulum dan pembelajaran, manajemen kesiswaan, manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen bimbingan konseling, manajemen hubungan masyarakat, manajemen sarana prasarana
- Kadar daya usaha yang gigih dari seluruh warga seko>Kemampuan berorientasi kepala sekolah, guru dan karyawan;
- Tema PBKL yang betul-betul dirasakan manfaatnya oleh peserta di>Pembinaan yang berkelanjutan dari Dinas Kabupaten, Dinas Provinsi dan Direktorat • Kerjasama dengan faktor eksternal sekolah;
- Kredibilitas dan kewibaw
- Pencitraan Publik PBKL ; Bahwa implementasi PBKL dapat menjadikan sekolah memiliki karakteristik keunggulan lokal
Peserta didik:
1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budaya daerah tempat siswa berada;
2.Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan mengenai lingkungan daerah yang berguna bagi dirinya, masyarakat, dan negara;
3.Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerah, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya daerah dalam rangka menunjang pembangunan nasional; 4.Berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat dan pemerintah daerah.
5.Memiliki bekal pengetahuan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Bagi peserta Didik
- Memberikan rasa percaya diri, hal ini dapat terjadi karena peserta didik akan memiliki kompetensi yang spesifik dan berbeda dengan kompetensi peserta didik dari sekolah lain;
- Memberikan pengetahuan yang mendalam akan lingkungan sekitar sehingga memiliki keterampilan memecahkan masalah yang ada di sekitar lingkungan;
• Memahami nilai-nilai budaya daerah sehingga akan membentuk
karakter yang baik pada setiap peserta didik
Bagi Sekolah:
- Terciptanya kebersamaan pada warga sekolah karena
memiliki komitmen yang sama untuk mengusung “Tema PBKL”;
- Terbentuknya iklim dan budaya sekolah yang kondusif;
- Terwujudnya suasana belajar mengajar yang kondusif;
- Memiliki nilai jual kepada masyarakat
Bagi Pemerintah:
- Meningkatkan kecintaan terhadap daerah yang akan
sekaligus berdampak mengurangi arus urbanisasi;
- Mengurangi angka pengangguran, karena lulusan dari
sekolah yang mengimplentasikan PBKL akan memiliki jiwa entrepreneurship yang cukup tinggi