BAB 1 PENDAHULUAN - Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Wajib Pajak PBB (Pajak Bumi dan Bangunan)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Sampai sekarang tingkat kesadaran masyarakat wajib pajak terhadap wajib pajaknya masih dianggap sangat rendah dan tidak sesuai seperti yang diharapkan. Pada umumnya masyarakat seakan masih kurang percaya terhadap keberadaan pajak dikarenakan mereka menganggap pajak seperti memberatkan, pembayarannya sering mengalami kesulitan, ketidak pahaman masyarakat akan apa yang dimaksud pajak, bagaimana pajak dan sulitnya menghitung dan melaporkan pajak tersebut. Saat masyarakat telah memiliki kesadaran dalam membayar pajak maka mereka akan melakukan wajib pajak mereka secara sukarela dan bukan karena keterpaksaan.

  Kesadaran dalam membayar pajak tidak hanya semata-mata untuk menumbuhkan sikap patuh, taat dan disiplin tetapi juga diikuti oleh sikap kritis. Masyarakat di negara maju memang telah merasakan manfaat pajak yang mereka bayar. Seperti dalam bidang kesehatan, pendidikan, sosial, sarana dan prasarana transportasi yang cukup maju dan biaya operasional aparat negara yang berasal dari pajak yang mereka bayar. Beberapa bukti bahwa pemerintah mengolah dana pajak dengan baik yaitu pelayanan medis secara gratis, jaminan sosial, sekolah murah, alat-alat transportasi modern dan masih banyak lagi yang lainnya. Maka dari itu dengan digalakkannya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak ini akan diharapkan Indonesia dapat menuju kesejahteraan yang selama ini diharapkan.

  Pajak merupakan iuran wajib rakyat untuk negaranya yang bersifat memaksa menurut undang-undang dan tidak mendapatkan timbal balik secara langsung tetapi melainkan digunakan untuk pembayaran pengeluaran kepentingan umum. Pajak memiliki peranan yang sangat penting untuk kehidupan suatu negara guna untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pelaksanaan pembangunan.

  Pajak dipandang sebagai bagian yang sangat penting dalam pemasukan negara. Pajak sekarang ini merupakan sumber pemasukan yang cukup besar selain minyak dan gas bumi yang memang merupakan sumber pemasukan besar negara. Pada dasarnya pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara merupakan bentuk dari kewajiban dan turut serta sebagai wajib pajak untuk senantiasa melaksanakan kewajiban perpajakannya untuk pengeluaran dan pembangunan negara.

  Dalam pelaksanaan perpajakan oleh wajib pajak tidak selamanya berjalan dengan lancar, sering kali di jumpai beberapa faktor yang mempengaruhi terhambatnya perpajakan oleh wajib pajak. Faktor-faktor yang timbul dalam pelaksanaan perpajakan banyak di jumpai, dalam hal ini faktor-faktor tersebut berupa pengetahuan perpajakan oleh wajib pajak, sanksi denda yang diberikan oleh si wajib pajak, pendidikan wajib pajak, penyuluhan tentang perpajakan, pendapatan kepala keluarga perbulan dan kepercayaan kepada petugas pajak.

  Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak Negara yang dikenakan terhadap bumi dan atau bangunan berdasarkan Undang-Undangan Nomor 12 tahun 1985 tentang PBB sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1994.

  Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan pajak yang bersifat kebendaan atau pajak yang bersifat objektif dalam arti besarnya pajak yang terutang ditentukan ole keadaan objek yaitu bumi / tanah dan atau bangunan. Keadaan subjek pajak (siapa yang membayar pajak) tidak ikut menentukan besarnya pajak yang terutang.

  Regresi logistik merupakan salah satu analisis multivariate yang berguna untuk memprediksi variabel dependen berdasarkan variabel independen.

   Teknik

  statistik ini digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variable independen atau lebih (X) terhadap satu variable dependen (Y), dengan syarat:

  1. Variabel dependen harus merupakan variable dummy yang hanya punya dua alternatif. Dalam hal ini di nilai dari tingkat kesadarannya yaitu sadar atau tidak sadar, dimana jika responden menjawab sadar maka akan kita beri skor 1 dan jika responden menjawab tidak sadar maka kita beri skor 0.

2. Variabel independen mempunyai skala data interval atau rasio.

  Regresi logistik ini tidak seperti pada regresi linier biasa. Regresi logistik tidak mengasumsikan hubungan antara variabel dependen dan independen secara linier. Regresi logistik merupakan regresi non linier dimana model yang ditentukan akan mengikuti pola data yang berupa data kategorik. Regresi logistik memiliki beberapa kelebihan yaitu tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel

  dependen yang digunakan dalam model, variabel-variabel dependen dalam regresi

  logistik bisa merupakan campuran dari variabel kontinu, diskrit, dan dikotomis, serta regresi logistik sangat bermanfaat digunakan apabila distribusi respon atas variabel hasil diharapkan nonlinier dengan satu atau lebih variabel dependen.

  Penaksiran parameter pada model ini menggunakan metode maksimum likelihood dengan pengujian hipotesisnya menggunakan tes likelihood rasio. Pendugaan koefisien model regresi logistik tidak dapat dilakukan dengan metode kuadrat terkecil (ordinary least squares) karena pelanggaran asumsi kehomogenan ragam.

  Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti ingin mengetahui faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi kesadaran wajib pajak PBB dan peneliti melakukan penelitian dalam suatu karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul “Faktor Yang Mempengaruhi Kesadaran Wajib Pajak PBB (Pajak Bumi dan Bangunan)”.

1.2 Rumusan Masalah

  Permasalahan yang ingin diketahui oleh peneliti adalah faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi kesadaran wajib pajak PBB, peneliti menentukan enam faktor dari banyak faktor yang ada. Keenam faktor yang akan dibahas yaitu sanksi denda , kepercayaan kepada petugas pajak

  1 , pengetahuan perpajakan

  

2

  ( ), penyuluhan

  3 4 , pendidikan 5 dan pendapatan wajib pajak

  6

  merupakan faktor-faktor yang bisa berpengaruh terhadap kesadaran wajib pajak PBB .

1.3 Batasan Masalah 1.

  Peneliti hanya mengambil enam faktor dari banyak faktor yang ada sebagai batasan masalah yaitu pengetahuan perpajakan, pendidikan, sanksi denda, penyuluhan, pendapatan kepala keluarga dan kepercayaan kepada petugas pajak. Pajak yang dimaksud adalah hanya membahas mengenai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

  2. Data yang digunakan adalah data hasil kuesioner.

  3. Objek penelitian wajib pajak PBB yaitu masyarakat yang bertempat tinggal di Perumnas Simalingkar Lingkungan XXI.

  4. Metode yang digunakan adalah regresi logistik

1.4 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesadaran wajib pajak PBB, serta untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara : 1.

  Sanksi denda terhadap kesadaran wajib pajaknya 2. Pengetahuan perpajakan terhadap kesadaran wajib pajak 3. Kepercayaan terhadap petugas pajak terhadap kesadaran wajib pajak 4. Penyuluhan terhadap kesadaran wajib pajak 5. Pendapatan wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak 6. Pendidikan wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak 7. Kepercayaan kepada petugas pajak terhadap kesadaran wajib pajak

1.5 Tinjauan Pustaka

  Regresi logistik adalah suatu model matematik yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara satu atau beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen yang bersifat dikotomus (binary) (Yasril dan Kasjono, Heru Subaris, 2009).

  Model yang digunakan pada regresi logistik adalah:

  Log (P / 1

  1

  

1

X

  2 X 2 i X i (1.1) – p) = β + β + β + …. + β

  Dimana : P = kemungkinan bahwa = 1

  , , = variabel independen

  1 2 … ,

  , , = koefisien regresi

  1 … ,

  Rumus untuk fungsi logistik yaitu :

  

1

  (1.2) = (

  − ( )) 1+ ˗

  Persamaan linear logistik berganda yang digunakan :

  (1.3)

  1

  1

  2

  2

  = ⋯ + Jika nilai g(x) dimasukkan pada fungsi x, maka rumus fungsi x yaitu :

  1

  (1.4) =

  1+ −( 0+ 1 1+ 2 2+⋯+ ) Persamaan bentuk umum dari regresi logistik biner : =

  − 1+

  = nilai koefisien regresi logistik untuk variabel ke-i = nilai standard error untuk variabel ke-i = variabel bebas yang digunakan = taraf nyata

  2

  adalah peluang kejadian kelompok pertama

  1

  (1.8) Keterangan :

  1− 2

  Rumus untuk menyatakan odds ratio : 1 1− 1 2

  (1.7) Keterangan :

  −

  2

  ,

  >

  = (1.6) wilayah kritis :

  = nilai koefisien untuk variabel-variabel konstan e = bilangan natural (2,7182818...) Statistik w untuk uji signifikansi parameter regresi logistik :

  = peluang tingkat suatu kejadian ( ) = nilai estimasi logit

  (1.5) Keterangan :

  adalah peluang kejadian kelompok kedua Analisis regresi logistik adalah satu pendekatan model matematis yang digunakan untuk menganalisis hubungan satu atau beberapa variabel independen dengan sebuah variabel dependen kategori yang bersifat dikotom / binary (Sutanto dan Luknis, 2012).

  Regresi logistik (multiple regresi logistik) merupakan jenis regresi yang mempunyai ciri khusus, yaitu variabel dependen-nya berbentuk variabel kategorik (terutama yang dikotomus, artinya yang terdiri dari dua kelompok, misalnya sehat/sakit, baik/kurang baik, dan lain-lainnya) (Riyanto Agus, 2012).

  Uji Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kualitas instrumen (butir-butir pertanyaan) yang digunakan. Pengujian validitas untuk penelitian ini menggunakan bantuan sofware SPSS 17.0, nilai validitas akan ditunjukan pada kolom Corrected Item. Item (pertanyaan) yang dinyatakan valid apabila nilai dari Corrected Item > dari nilai r-tabel (Helmi Syafrizal, dkk 2008).

  Untuk melakukan uji validitas secara manual dalam penelitian ini menggunakan tabel t-student untuk menghitung dengan menggunakan nilai α = 5% (0,05).

  (1.9)

  =

  2

  • Untuk melakukan uji validitas secara manual dalam penelitian ini menggunakan tabel t-student untuk menghitung .

  Ʃ − Ʃ Ʃ =

  (1.10)

  

2

  2

  2

  2

)

(Ʃ − Ʃ

  Ʃ −

  Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukuran digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukuran tersebut reliabel (Helmi Syafrizal, dkk 2008). Suatu variabel dinyatakan reliabel apabila nilai dari

  Cronbach Alpha > 0,60. Untuk menghitung uji reliabilitas Cronbach Alpha setiap

  variabel dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mencari nilai varians setiap pertanyaan dari persamaan (1.11).

  2

  2 Ʃ Ʃ −

  2

  (1.11)

  =

  Dimana : = nilai variabel k = 1,2,...,m n = jumlah responden

  Untuk menghitung uji reliabilitas Cronbach Alpha secara keseluruhan :

  2 Ʃ (1.12)

  Ʃ

  2 ā = 1 − −1

  Dimana : k = Jumlah pertanyaan 1 = Nilai peluang

  2

  = Jumlah dari setiap pertanyaan Ʃ

  2

  = Total jumlah pertanyaan

  Ʃ

  Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan yang digunakan untuk membiayai pengolahan sebuah negara (Widodo, Atim dan Andreas 2010).

  Pajak adalah iuran rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat di paksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat di tunjukkan dan yang di gunakan untuk membayar pengeluaran umum (Rochmat Sumitro, 1988).

  Pajak adalah iuran rakyat kepada negara (yang dapat di paksakan) yang terutang oleh wajib pajak membayarnya berdasarkan peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang dapat di gunakan untuk menyelenggarakan pemerintah (Brotodiharjo, 1982).

  Pajak adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di gunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah (Mardiasmo, 2002).

  Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak Negara yang dikenakan terhadap bumi dan atau bangunan berdasarkan Undang-Undangan Nomor 12 tahun 1985 tentang PBB sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1994. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan pajak yang bersifat kebendaan atau pajak yang bersifat objektif dalam arti besarnya pajak yang terutang ditentukan ole keadaan objek yaitu bumi / tanah dan atau bangunan. Keadaan subjek pajak (siapa yang membayar pajak) tidak ikut menentukan besarnya pajak yang terutang (Widodo, Atim dan Andreas, 2010).

1.6 Kontribusi Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan atau masukan untuk Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan tentang faktor-faktor yang dapat menghambat seorang wajib pajak dalam melaksanakan wajib pajaknya agar pelaksanaan wajib pajak dapat berjalan tanpa hambatan dan untuk masyarakat agar lebih meningkatkan kesadarannya terhadap wajib pajak guna untuk pembangunan nasional

1.7 Metodologi Penelitian

  Dalam penelitian ini dilakukan beberapa penerapan metode untuk menyelesaikan permasalahan. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara:

  1. Mengambil sampel dengan menggunakan teknik Coveniece Sampling (sampling kemudahan).

  2. Pengumpulan data yang dilakukan dengan kuesioner yang dibagikan kepada wajib pajak PBB yaitu responden yang bertempat tinggal di Perumnas Simalingkar Lingkungan XXI.

  3. Dilakukan uji validitas terhadap data yang ada untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukuran itu mengukur secara tepat.

  4. Dilakukan uji reliabilitas terhadap data untuk mengetahui kualitas instrumen (butir-butir pertanyaan) yang digunakan.

  5. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas maka dilakukan pengujian untuk regresi logistik untuk mendapat model regresi logistik.

  6. Dilakukan Perhitungan peluang responden untuk mengetahui sejauh mana peluang setiap responden terhadap kesadaran wajib pajak PBB.