Analisis Kualitas Layanan Jaringan WLAN Dengan Metode QoS Pada Taman Internet Kota Batam
83
Analisis Kualitas Layanan Jaringan WLAN Dengan Metode QoS Pada
Taman Internet Kota Batam
1 1 Yuli Siyamto*Universitas Putera Batam; Jl. R. Soeprapto, Batu Aji, Kota Batam; telp/fax : (0778) 700 1000 1 Program Studi Sistem Informasi, UPB, Batam 1 e-mail: * ysiyamto46@gmail.com
Abstrak
Pemerintah Kota Batam dalam upaya mencapai Batam Digital Island, telah berinovasidengan berbagai cara. Salah satunya adalah melengkapi taman-taman hijau Kota Batam dengan
fasilitas jaringan internet Wireless LAN. Pada implementasinya di lapangan timbul suatu
permasalahan, yaitu melambatnya koneksi layanan jaringan internet pada waktu-waktu tertentu.
Melambatnya koneksi jaringan internet WLAN disebabkan adanya peningkatan jumlah pengguna
layanan jaringan internet baik yang menggunakan laptop maupun smartphone. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas layanan jaringan internet WLAN di taman
internet Kota Batam. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode QoS (Quality of
Service) yang meliputi nilai throughput, packet loss, delay dan jitter. Penelitian ini menggunakan
2 alat bantu pengukuran yaitu software Axence NetTools dan Iperf. Pengumpulan data penelitian
menggunakan cara wawancara dan observasi dengan mengukur langsung ke lokasi penelitian.
Standar penilaian kualitas jaringan WLAN yang digunakan adalah standar TIPHON
(Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks). Hasil akhir
penelitian ini diperoleh gambaran kualitas jaringan internet pada taman internet Kota Batam
berada di level 3 (Good). Artinya kualitas jaringan WLAN sudah baik dan sesuai kepentingan
dan kebutuhan masyarakat Kota Batam pengguna layanan.Kata kunci : WLAN, QoS, Taman Internet
Abstract
Batam City Government in an effort to reach Batam Digital Island, has innovated invarious ways. One of them was to complete the green parks of Batam City with internet facilities.
In its implementation a problem arises, namely the slowing down of internet network service
connections at certain times, due to an increase in the number of users of internet network services
using both laptops and smartphones. This study aimed to determine the extent of the quality of
WLAN internet network services. The method used in the research was the QoS which included
throughput values, packet loss, delay and jitter. This study used 2 measurement tools, namely
Axence NetTools and Iperf software. Data collection uses interviews and observations by
measuring directly to the research location. The standard for assessing the quality of WLAN
networks used is the TIPHON standard. The final results of this study obtained an overview of
the quality of the internet network on the Batam City internet park at level 3 (Good). This meant
that the quality of the WLAN network was good and in accordance with the interests and needs
of the people of Batam City, the service users.Keywords : WLAN, QoS, Internet Park
Oktober 2018 | Vol. 3 | No. 2 | ISSN : 2541-2647 Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI)
Analisis Kualitas Layanan Jaringan WLAN Dengan 84
Metode QoS Pada Taman Internet Kota Batam
1. PENDAHULUAN
Batam digital island yang merupakan salah satu program kerja dari Pemerintah Kota
Batam telah 10 tahun berjalan. Keberadaannya ditandai dengan dibangunnya beberapa titik
hotspot atau jaringan Wireless LAN di Kota Batam. Jaringan wireless adalah sekumpulan
komputer yang saling berhubungan melalui media penghubung (udara) dan bisa untuk bekerja sama serta berbagi fasilitas satu sama lainnya hingga membentuk sebuah kelompok (Kadir & Tone, 2015). Secara teori, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan yaitu mode
ad-hoc dan mode infrastruktur (Syahrial, Munadi, & Malik Nasution, 2015). Di awal
pembangunannya ada 20 titik hotspot yang dibangun. Program Batam digital island selaras dengan program pemerintah pusat. Mengutip dari pernyataan Bapak Rudiantara selaku Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) bahwa pemerintah saat ini terus berusaha mendorong pemerataan akses internet di seluruh daerah Indonesia. Beliau pun sangat terbuka atas penerapan teknologi dari berbagai metode demi tercapainya pemerataan tersebut (Zendrato, 2016).
Salah satu pemerataan akses internet di seluruh wilayah Indonesia adalah inovasi dari Pemerintah Kota Batam. Pemerintah Kota Batam memadukan taman-taman hijau kota dengan fasilitas jaringan Wireless LAN. Jaringan WLAN sangat efektif digunakan didalam sebuah kawasan atau gedung. Dengan performa dan keamanan yang dapat diandalkan, pengembangan jaringan WLAN menjadi tren baru pengembangan jaringan menggantikan jaringan wired. Solusi dari pengembangan WLAN dapat mencakup sebuah kawasan rumah, kantor kecil, perusahaan hingga ke area-area publik(Puspitasari, 2011). Alhasil taman-taman hijau Kota Batam dapat berfungsi sebagai penghijauan, taman bermain keluarga, berolahraga, kegiatan masyarakat, serta tempat mengakses internet. Keberadaannya menjadi salah satu daya tarik masyarakat Kota Batam untuk datang ke taman-taman kota. Pengunjung yang memanfaatkan jaringan hotspot didominasi oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Pelajar dan mahasiswa datang berinternet untuk menyelesaikan tugas, mendowload file ataupun bermain game. Keunggulan jaringan WLAN di taman internet Kota Batam adalah kecepatan koneksi jaringan yang baik, murah, lingkungan yang teduh dan sejuk, sehingga sangat tepat sebagai tempat nongkrong.
Dari 20 titik taman internet yang dibangun, ada 3 taman internet yang paling baik kondisinya sampai sekarang. Yaitu taman internet Kartini, Gajah Mada dan Wijaya Kusuma. Setelah mengalami perbaikan dan pembangunan ulang, jumlah pengunjung dan pengguna taman meningkat cukup pesat. Peningkatan jumlah pengguna internet juga dipengaruhi
internet
peningkatan jumlah pengguna laptop dan smartphone. Hal ini dimungkinkan karena harga laptop dan smartphone bekas di Kota Batam jauh lebih murah dibandingkan dengan daerah lain. Namun peningkatan jumlah pengguna internet menimbulkan permasalahan. Beberapa pengguna mengeluhkan turunnya kecepatan jaringan internet pada waktu-waktu tertentu. Kecepatan akses
internet menurun terutama pada waktu sore hari dan akhir pekan. Hal tersebut harus segera
didalami dan diberikan solusi oleh Pemerintah Kota Batam. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menganalisis kualitas jaringan. Hasil penelitian Iwan Iskandar dan Alvinur Hidayat tentang keluhan lambatnya akses layanan internet, sehingga perlu dilakukan penelitian pengukuran Quality of Service (QoS) jaringan internet . Parameter yang digunakan adalah
Throughput, Delay, Jitter, Packet Loss yang diuji pada layanan social media, e-mail, file
download , dan streaming (Iskandar & Hidayat, 2015). Hasil analisa penelitian ini dapat dijadikan
masukan Pemerintah Kota Batam dalam mencari solusi permasalahan. Pada akhirnya agar
Siyamto 85
kualitas jaringan yang maksimal sehingga kenyamanan masyarakat Kota Batam sebagai pengguna layanan dapat tercipta dengan baik.
2. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode tindakan
(action research) yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu : 1) Diagnosing yaitu melakukan identifikasi masalah-masalah pokok yang ada guna menjadi dasar melakukan penelitian. Masalah utama dalam penelitian ini adanya peningkatan jumlah pengguna dan turunnya kecepatan akses pada taman internet Kota Batam. 2) Action Planning yaitu merencanakan pengukuran dengan waktu pengukuran pada jam padat yaitu pada hari senin sampai dengan jumat jam 15.00 - 19.00 dan hari sabtu sampai dengan minggu jam 05.30
- – 11.00 dan jam 15.00 –21.00. 3) Action Taking yaitu melakukan pengambilan data untuk access point yang sudah ditentukan dengan parameter QoS. Beberapa parameter quality of service yang dipergunakan yaitu : throughput, delay, packet
loss, dan jitter (Iskandar & Hidayat, 2015). Pengukuran throughput, delay dan packet loss
menggunakan aplikasi perangkat lunak Axence Nettools, pengukuran jitter menggunakan aplikasi perangkat lunak iperf. 4) Evaluating yaitu melakukan evaluasi dan analisis terhadap hasil pengambilan data dengan Standar TIPHON. 5) Learning yaitu data dipelajari dan dianalisa untuk mendapatkan sebuah kesimpulan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mengambil obyek di Taman Internet Wijaya Kusuma Sekupang Batam. Pengukuran dilakukan saat client terkoneksi jaringan dengan kondisi memutar video dari youtube. Dari hasil pengambilan data didapatkan nilai througput, delay dan packet loss serta jitter, dimana proses pengukurannya menggunakan software Axence NetTools dan Iperf. Hasil pengukuran adalah sebagai berikut: 1.
Throughput Hasil pengukuran yang dilakukan selama 7 hari dapat dilihat hasil monitoring WLAN sebagai berikut:
Tabel 1 Nilai Throughput Hari Waktu Throughput ( %) Senin 15.00 60,9
- – 19.00 Selasa
15.00 – 19.00 66,3 Rabu 15.00 – 19.00 58,9 Kamis 15.00 63,1
- – 19.00 Jumat
15.00 – 19.00 23,9 Sabtu 05.30 – 11.00 48,1
15.00 32,6
- – 21.00 Minggu
05.30 40,2
- – 11.00 15.00 61,3
- – 21.00 Rata-Rata 50,59
Analisis Kualitas Layanan Jaringan WLAN Dengan 86
Metode QoS Pada Taman Internet Kota Batam
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa throughput pada hari senin sampai dengan kamis sore berada pada pada nilai 58% sampai 66%. Jika di rata-rata dan di analisis dengan standar TIPHON, maka throughput pada jaringan taman internet Kota Batam masih berada pada kategori Bagus (Good). Sedangkan di waktu jumat sore, sabtu dan minggu pagi, terjadi penurunan throughput menjadi 23,9% hingga 48,1%. Sehingga nilai indeks throughput yang sebelumya berada di indeks level 3 (Bagus), turun menjadi indeks level 2 (Sedang). Dari hal diatas, maka permasalahan yang dikeluhkan pengguna tentang penurunan kecepatan akses jaringan internet benar adanya. Salah satu faktor yang berpengaruh yaitu peningkatan jumlah pengguna layanan internet dengan laptop maupun smartphone. Nilai indeks throughput akan kembali pada indeks level 3 (Bagus) pada minggu sore, dimana para remaja dan pelajar lebih banyak mempersiapkan pelajaran di rumah. 1)
Delay
Hasil pengukuran delay dapat dilihat hasil monitoring WLAN sebagai berikut: Tabel 2 Nilai Delay
Hari Waktu (wib) Delay (ms) Senin 15.00 – 19.00
4 Selasa
15.00
3
- – 19.00 Rabu
15.00
3
- – 19.00 Kamis
15.00
4
- – 19.00 Jumat
15.00 – 19.00
10 Sabtu
05.30
24
- – 11.00
15.00
9
- – 21.00 Minggu
05.30 – 11.00 131 15.00 – 21.00
3 Rata-rata 21,22 Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa terjadi delay yang cukup tinggi pada sabtu dan minggu pagi yaitu 24 dan 131 ms. Namun jika diambil rata-rata, maka delay pada jaringan taman
internet Kota Batam masih berada pada indeks 4 dengan kategori Sangat Bagus (Excellent).
2) Packet Loss
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap perangkat jaringan WLAN didapat nilai packet dalam persentase (%) sebagai berikut:
loss
Tabel 3 Nilai Packet Loss Hari Waktu (wib) Packet Loss (%) Senin
15.00
1
- – 19.00 Selasa
15.00 – 19.00 Rabu
15.00
- – 19.00 Kamis
15.00
- – 19.00 Jumat
15.00 – 19.00 Sabtu 05.30 – 11.00
15.00
- – 21.00 Minggu
05.30
- – 11.00
Jitter
Hari Waktu (wib) Jitter (ms) Senin
15.00
Siyamto 87
15.00 – 21.00
2 Rata-Rata 0,33 Dari tabel 3, maka dapat dianalisis bahwa packet loss yang terjadi sangat kecil terjadi.
Dengan nilai persentase yang berkisar antara 0-2%, maka packet loss pada jaringan taman internet Kota Batam berada pada indeks 4 dengan kategori Sangat Bagus (Excellent). 3)
Dalam proses pengukuran jitter selama 7 hari menggunakan Iperf dapat dilihat hasil monitoring WLAN sebagai berikut: Tabel 4 Nilai Jitter
- – 19.00 Selasa
- – 19.00
- – 19.00 Jumat
- – 19.00
- – 11.00
- –21.00
Throughput 50,59
Dari tabel 5, nilai indeks 3,75 didapatkan dari total nilai indeks tiap parameter QoS dibagi dengan jumlah item parameter. Nilai total rata-rata indeks 3,75 kemudian dikomparasikan dengan standar TIPHON. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai QoS untuk kualitas jaringan pada Taman internet berada pada posisi indeks level 3 dengan kategori Bagus.
4 Sangat Bagus Total Rata-Rata 3,75 Bagus
Jitter 0,02
4 Sangat Bagus
Packet Loss 0,33
4 Sangat Bagus
Delay 21,22
3 Bagus
Tabel 5 Rekapitulasi Parameter QoS Parameter Rata-Rata Pengukuran Indeks Standar TIPHON
15.00
Dari tabel 4, maka dapat dilihat bahwa jitter yang terjadi sangat kecil terjadi. Dengan nilai yang berkisar antara 0 sampai dengan 0,059, maka jitter pada jaringan taman internet Kota Batam berada pada indeks 4 dengan kategori Sangat Bagus (Excellent). Berdasarkan hasil pemaparan parameter QoS yang telah diukur dan dilakukan rata-rata, maka nilainya akan direkapitulasi ke dalam tabel Rekapitulasi Parameter QoS sebagai berikut.
0,059 Rata-Rata 0,02
15.00
05.30
0,03 Sabtu 05.30 – 11.00
15.00
15.00
0,05 Rabu 15.00 – 19.00 0,007 Kamis
15.00 –21.00 0,047 Minggu
Analisis Kualitas Layanan Jaringan WLAN Dengan 88
Metode QoS Pada Taman Internet Kota Batam
4. SIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah berjalan, dapat disimpulkan sebagai berikut: hasil pengukuran Quality Of Service jaringan WLAN di Taman internet Kota Batam menunjukkan nilai rata-rata indeks 3,75, artinya kualitas jaringan internet berada pada kategori bagus. Sehingga pada garis besarnya, jaringan WLAN Taman internet Kota Batam sudah baik, sesuai kepentingan dan mampu melayani kebutuhan masyarakat Kota Batam sebagai pengguna layanan.
5. SARAN Saran untuk penelitian selanjutnya adalah penggunaan lebih dari satu metode analisis jaringan, seperti RSSI (Received Signal Strength Indicator) sehingga hasil yang didapatkan lebih akurat.
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian kepada
Masyarakat (DRPM) atas pendanaan penelitian yang telah diberikan. Kepada LPPM STT Ibnu Sina yang telah memberi ruang publikasi untuk penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Kadir, A., & Tone, K. (2015). Analisa Kerja Access Point Jaringan Wireles Pada Universitas Al Asyariah Mandar. Jurnal Ilmu Komputer FiKom Unasman, 1(1), 4 –7. Syahrial, Munadi, R., & Malik Nasution, A. (2015). Analisis Perbandingan Kualitas Jaringan
Wireless LAN ( WLAN ) dengan Menggunakan Antena Eksternal Yagi 2 , 4 GHz dan Grid 2 , 4 GHz. Seminar Nasional Dan Expo Teknik Elektro. Zendrato, N. (2016). Analisis Pemanfaatan Bandwith Pada Off-Time Kantor Menggunakan
Mikrotik Dan Radius Server. Sinkron, 1(1), 25 –29. Puspitasari, N. F. (2011). Analisis RSSI ( Receive Signal Strength Indicator ) Terhadap
Ketinggian Perangkat Wi-Fi di Lingkungan Indoor. Jurnal Ilmiah Dasi, 15(4), 32 –38. Iskandar, I., & Hidayat, A. (2015). Analisa Quality of Service ( QoS ) Jaringan Internet Kampus ( Studi Kasus : UIN Suska Riau ). Jurnal CoreIT, 1(2), 67–76.