ANTESEDEN AUDIT DELAY PADA EMITEN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA
ANTESEDEN AUDIT DELAY PADA EMITEN LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA
Dionysia Kowanda
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma [email protected]
Rowland Bismark Fernando Pasaribu
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma [email protected]
Fikriansyah
Jurusan Akuntansi FE Universitas Gunadarma
ABSTRACT
This study aims to examine and analyze empirically the effect of net profit margin, debt to equity ratio, company size, type of industry, reputable company KAP, the audit committee, the age of the company, and insider ownership in the issuer's audit delay LQ45 in Indonesia Stock Exchange period 2008 -2013. Results of the study are partially, DER, CLASS, COMMITTEE, and Age significant effect on Audit Delay, while NPM, Size, and Insider Ownership no significant effect on the Audit Delay. Based on the coefficient of determination, it turns out all independent variables can only explain Audit Delay variation of 10.4 percent.
Keywords : audit delay, net profit margin, debt to equity ratio, size of company, type of industry, reputable company kap, the audit committee, the age of the company, insider ownership
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis secara empiris pengaruh net profit margin, debt to equity ratio, ukuran perusahaan, jenis industri perusahaan, reputasi KAP, komite audit, umur perusahaan, dan insider ownership terhadap audit delay pada emiten LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013. Hasil penelitian adalah secara parsial, DER, CLASS, KOMITE, dan Age berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay, sementara NPM, Size, dan Insider Ownership tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay. Berdasarkan koefisien determinasi, ternyata seluruh variabel independen hanya mampu menjelaskan variasi Audit Delay sebesar 10,4 persen.
Kata Kunci: audit delay, net profit margin, debt to equity ratio, ukuran perusahaan, jenis industri, reputasi kap, komite audit, umur perusahaan, kepemilikan internal
PENDAHULUAN
2012, Indonesia telah menjadi negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Dengan
Perkembangan investasi
resistensinya terhadap krisis keuangan global mengalami peningkatan seiring dengan
di
Indonesia
dibanding negara-negara tetangga, perekono- pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan
mian Indonesia tumbuh sebesar 5,7% di tahun adanya titik terang.Indonesia menjadi salah
2013 dan menjadikannya sebagai “Negara satu negara berkembang dengan kekuatan
dengan perekonomian paling stabil selama ekonomi global di Asia. Dengan Produk
lima tahu n terakhir” oleh publikasi terkemuka Domestik Bruto (PDB) yang diperkirakan
dunia The Economist .
telah menembus angka US$ 1 trilyun di tahun
JRAK, Volume 12, No 1 Februari 2016
dapat mencapai angka 5,8 – 6,2%. Ekspansi
6.22 6.49 6.26 ekonomi
berikutnya
diharapkan dapat
6 5.78 5.02 mencakup pertumbuhan yang lebih inklusif
dengan angka PDB per-kapita yang diharapkan dapat tumbuh sebanyak 4 kali lipat
di tahun 2020 (Standard Chartered Report).
0 Salah satu faktor kesuksesan ekonomi
Indonesia dipicu oleh pertumbuhan kelas menengah dan pertumbuhan ekonomi makro yang stabil. Indonesia kini termasuk di dalam
negara MINT (Mexico, Indonesia, Nigeria and
Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi
Turki),
yakni
negara-negara dengan
perekonomian paling menarik bagi investor Sumber : IMF, 2014
Indonesia oleh IMF
jangka
panjang
karena karakteristik
demografis-nya.
Indonesia telah tumbuh sebesar 6,2% di tahun 2012 dan di tahun 2014, pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat diharapkan akan
Gambar2 Grafik Angka Realisasi Investasi di Indonesia 2009-2013 (USD Billion) Excl. Oil, Gas, and Financial Sector
Sumber : BKPM Indonesia, 2014
Industri Makanan
Listrik, Gas dan Air
Gambar 3
Grafik Presentase Realisasi InvestasiSumber: BKPM Indonesia, 2014
ANTESEDEN AUDIT DELAY …………..……....………………………..…..……(Kowanda, Pasaribu, & Fikriansyah)
Dari Grafik di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi pasar modalnya dan perusahaan- angka realisasi investasi di indonesia dari
perusahaan yang menggerakkan ekonomi. tahun 2009-2013 mengalami pertumbuhan
Perusahaan-perusahaan besar bersaing untuk yang cukup signifikan diberbagai sektor oil,
multinasional.Untuk gas, dan financial. Namun angka realisasi
menjadi
perusahaan
mencapainya, dibutuhkan modal untuk investasi masih terus didominasi oleh investor
berinvestasi dengan mendaftarkan sahamnya asing
di pasar modal. Perusahaan publik yang dibandingkan dengan investor lokal (Domestic
terdaftar di pasar modal diharuskan untuk Direct Investment). Jumlah realisasi investasi
menyampaikan laporan keuangan sebagai yang dilakukan oleh investor domestik
wujud tanggung jawab manajemen kepada mengalami
ketahun.Namun angka jumlah realisasi Di sisi lain, kebutuhan akan laporan investasi tersebut masih jauh bila kita
keuangan semakin tinggi, namun laporan bandingkan dengan penanaman modal yang
keuangan yang dibutuhkan oleh para investor dilakukan oleh investor asing. Investasi dan
adalah laporan keuangan yang memiliki penanaman modal diindonesia sangat beragam
keandalan, relevan, mudah dipahami dan dengan berbagai sektor seperti yang dapat kita
membutuhkan kecepatan dan ketepatan lihat pada Grafik 1.4 mengenai jumlah
laporan keuangan. Maka dari itu perusahaan realisasi penanaman modal berdasarkan sektor
membutuhkan adanya pihak eksternal atau tahun 2014. pihak independen yang tidak memihak yaitu
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa akuntan publik. Akuntan publik adalah tingkat pertumbuhan investasi di Indonesia
akuntan yang memiliki izin dari Menteri memang cukup signifikan dan menarik
Keuangan atau pejabat yang berwenang perhatian para investor untuk menyimpan
lainnya untuk menjalankan praktik akuntan modalnya di Indonesia. Namun akibat
publik (Standar Professional Akuntansi 2001). pelemahan investasi dan ekspor pertumbuhan
Perusahaan membutuhkan akuntan publik ekonomi Indonesia pada tahun 2015
untuk menjamin kebenaran laporan keuangan diperkirakan mencapai 5,2 persen, sedikit
perusahaan sesuai dengan kinerja perusahaan dibawah proyeksi Bank Dunia yang dirilis Juli
yang sesungguhnya. Kantor Akuntan Publik 2014 lalu, yaitu sebesar 5,6 persen.
(KAP) yang independen objektif dan memiliki Pertumbuhan
keahlian sangat diperlukan dalam melakukan diperkirakan mencapai 5,1 persen, lebih
audit laporan keuangan perusahaan publik. rendah dari 5,2 persen yang sebelumnya
Peran KAP ini menjadi sangat penting, dimana diperkirakan. Indonesia Economic Quarterly,
laporan auditnya akan menjadi pengesahan edisi Desember 2014, yang dikeluarkan Bank
akan kebenaran kinerja perusahaan yang Dunia (WorldBank, 2015).
tergambar di laporan keuangan perusahaan Pertumbuhan investasi di indonesia
publik. KAP akan mengeluarkan pendapat atas dapat kita lihat dengan banyaknya jumlah
kewajaran laporan keuangan perusahaan yang perusahaan yang mendaftarkan diri di Bursa
telah diaudit.
Efek Indonesia. Sampai saat ini jumlah Menurut Boynton dan Johnson (2006) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
audit laporan keuangan adalah “a systematic
process of objectively obtaining and perusahaan dari berbagai sektor yaitu sektor
Indonesia (go public) sebanyak 507
evaluating evidence regarding assertions pertanian, pertambangan, industri dasar dan
about economic actions and events to kimia, aneka industri, industri barang
ascertain the degree of correspondence konsumsi, property
between these assertions and established infrastruktur dan tranportasi, keuangan,
dan real
estate,
criteria and communicating the results to perdagangan jasa dan investasi (Sumber :
interested users ". Tujuan audit atas laporan BEI). Peningkatan jumlah perusahaan yang
keuangan oleh Akuntan Publik (auditor terdaftar di bursa efek tidak terlepas dari
independen) adalah untuk menyatakan pertumbuhan ekonomi yang meningkat.
pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal Investasi memegang peranan penting dalam
material, posisi keuangan, hasil usaha, pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kondisi
perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan perekonomian di Indonesia dapat dilihat dari
Prinsip Akuntansi Berlaku Umum di
JRAK, Volume 12, No 1 Februari 2016
keputusan Ketua diaudit dapat meningkatkan kepercayaan para
Indonesia. Laporan keuangan yang telah
No.X.K.2
lampiran
Bapepam-LK No.Kep-346/BL/2011 tentang pengguna laporan keuangan atas laporan
“Penyampaian Laporan Keuangan Berkala keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan.
Emiten dan Perusahaan Publik”. Peraturan ini Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan
menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan Penyajian
wajib disertai laporan akuntan dalam rangka Akuntansi Keuangan (IAI, 2007), laporan
audit atas laporan keuangan, dan disampaikan keuangan harus memenuhi empat karakteristik
kepada Bapepam-LK paling lambat pada akhir kualitatif yang merupakan ciri khas informasi
bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan laporan keuangan yang berguna bagi para
keuangan perusahaan.
faktanya bahwa banyak yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat
pemakainya.Keempat karakteristik tersebut
Namun
perusahaan yang melakukan pelanggaran diperbandingkan.Untuk mendapatkan infor-
mengenai keterlambatan penyampaian laporan masi yang relevan tersebut, terdapat beberapa
keuangan. Berdasarkan surat pengumuman kendala, salah satunya adalah kendala
yang dikeluarkan oleh BEI yaitu Peng-SHT- ketepatan waktu. Hal ini sesuai dengan PSAK
00003/BEI.PG/01-2015 mengenai penyam- No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan
paian laporan keuangan Interim 30 September paragraf 43, yaitu jika terdapat penundaan
2014 terdapat perusahaan yang belum yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka
menyampaikan laporan keuangan. Hingga 29 informasi yang dihasilkan akan kehilangan
Januari 2015 yang merupakan batas akhir relevansinya. Oleh karena itu, audit atas
Laporan Keuangan dan laporan keuangan perlu dilakukan agar para
penyampaian
terdapat beberapa pengguna laporan keuangan merasa lebih
pembayaran
denda,
perusahaan tercatat yang belum memenuhi yakin atas kualitas laporan keuangan yang
kewajiban tersebut yaitu PT Borneo Lumbung dikeluarkan oleh perusahaan. Selain itu audit
Energi & Metal Tbk. (BORN), PT Leo terhadap laporan keuangan yang dilakukan
Investments Tbk. (ITTG) dan PT Truba Alam oleh auditor independen akan memberikan
Manunggal Engineering Tbk. (TRUB). Atas manfaat-manfaat antara lain, menambah
dasar hal tersebut diatas, Bursa melakukan kredibilitas laporan keuangan, mengurangi
penghentian sementara perdagangan Efek PT kecurangan perusahaan, danmemberikan dasar
Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. yang lebih dipercaya untuk pelaporan pajak
(BORN) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dan laporan keuangan lain yang harus
sejak sesi I Perdagangan tanggal 30 Januari diserahkan kepada pemerintah.
memperpanjang suspensi Di Indonesia, ketepatan waktu penyajian
dan
perdagangan Efek untuk PT Leo Investment laporan keuangan perusahaan kepada publik
Tbk. (ITTG), dan PT Truba Alam Manunggal diatur dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang
Engineering Tbk. (TRUB). “Pasar Modal” yang diperketat dengan
Berdasarkan contoh kasus diatas dapat Peraturan No.X.K.2 lampiran keputusan Ketua
disimpulkan bahwa terdapat hal-hal yang Bapepam-LK No.Kep-36/PM/2003 mengenai
terjadinya keterlambatan “Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
mempengaruhi
penyampaian laporan keuangan.Maka dari itu Berkal a”. Sulistyo (2010) menguraikan bahwa
atas kasus-kasus mengenai keterlambat peraturan tersebut kemudian tidak berlaku bagi
laporan keuangan banyak dilakukan oleh perusahaan publik yang efeknya tercatat di dua
peneliti terdahulu. Studi Sunaningsih dan bursa sekaligus (Bursa Efek Indonesia dan
Rohman (2014) meneliti faktor-faktor yang Bursa Efek negara lain) sejak diterbitkannya
mempengaruhi audit delay, yaitu Ukuran Peraturan No. X.K.7 lampiran keputusan
Perusahaan, Debt to Asset Ratio, Earning Per Ketua Bapepam-LK No. Kep-40/BL/2007
Share , Jenis Industri Perusahaan, Opini yang menyatakan batas waktu penyampaian
Auditor dan Reputasi KAP. Hasil dalam laporan keuangan tahunan kepada Bapepam-
penelitiannya menunjukkan bahwa earning per LK disesuaikan mengikuti ketentuan di negara
share (EPS) dan opini auditor berpengaruh lain. Untuk menyempurnakan peraturan-
negatif dan signifikan terhadap audit peraturan sebelumnya, pada tanggal 5 Juli
delay .Sedangkan ukuran perusahaan, Debt to 2011 Bapepam-LK menerbitkan Peraturan
Asset Ratio (DAR), jenis industri, dan reputasi
ANTESEDEN AUDIT DELAY …………..……....………………………..…..……(Kowanda, Pasaribu, & Fikriansyah)
Kantor Akuntan Publik (KAP) tidak signifikan terhadap audit delay pada perusahaan LQ45 di dalam mempengaruhi panjang pendeknya
BEI periode 2008-2013. 4) Pengaruh jenis audit delay .
industri perusahaan terhadap audit delay pada Sumartini dan Widhiyani (2014)
perusahaan LQ45 di BEI periode 2008-2013. menguji pengaruh Opini Auditor, Solvabilitas,
5) Pengaruh reputasi KAP terhadap audit Ukuran KAP, dan Laba/Rugi terhadap audit
delay pada perusahaan LQ45 di BEI periode delay. Penelitian dilakukan pada perusahaan
2008-2013. 6) Pengaruh komite audit pertambangan di BEI tahun 2009-2012. Hasil
terhadap audit delay pada perusahaan LQ45 di penelitian menunjukkan bahwa opini audit dan
BEI periode 2008-2013. 7) Pengaruh umur laba/rugi tahun berjalan secara parsial
perusahaan terhadap audit delay pada berpengaruh negatif sementara solvabilitas
perusahaan LQ45 di BEI periode 2008-2013. perusahaan dan ukuran kantor akuntan publik
8) Pengaruh kepemilikan saham pihak internal tidak berpengaruh terhadap audit delay.
(Insider Ownership) terhadap audit delay pada Puspitasari dan Lastrini (2014) melakukan
perusahaan LQ45 di BEI periode 2008-2013. penelitian pengaruh Ukuran Perusahaan, Anak
9) Pengaruh profitabilitas, solvabilitas, ukuran Perusahaan, Leverage, dan ukuran KAP
perusahaan, jenis industri perusahaan, reputasi terhadap audit delay.Penelitian dilakukan pada
KAP, komite audit, umur perusahaan dan
50 Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun kepemilikan saham pihak internal (Insider 2009-2011. Hasil penelitian menunjukkan
Ownership ) secara simultan terhadap audit bahwa Ukuran perusahaan berpengaruh negatif
delay pada perusahaan LQ45 di BEI periode terhadap audit delay pada perusahaan yang
2008-2013.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Temuan lain studinya adalah bahwa leverage dananak
KAJIAN LITERATUR
perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay . Sementara, Ukuran KAP berpengaruh
Audit delay tidak terlepas dari Teori negatif terhadap audit delay.
Agensi (Agency Theory), Teori Kepatuhan Pratama dan Adiwibowo (2014) juga
(Compliance Theory), dan Teori Sinyal (Signal melakukan hal yang sama namun dengan
Theory ). Menurut Jensen and Meckling (1976) variabel yang berbeda yaitu Ukuran
dalam Angruningrum dan Wirakusuma (2013) Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, dan
Teori keagenan merupakan perjanjian antara Ukuran Kantor Akuntan Publik. Penelitian
principal dengan dilakukan pada perusahaan yang terdaftar
agent.Implementasi dari teori keagenan berupa secara konsisten di LQ45 pada Bursa Efek
perjanjian yang berisi proporsi hak dan Indonesia periode tahun 2010-2013. Hasil
masing-masing pihak.Teori penelitiannya menunjukkan bahwa semua
kewajiban
keagenan juga mengimplikasikan adanya variabel
asimetri informasi, ketika tidak semua keadaan mempengaruhi variabel dependen yaitu audit
diketahui oleh kedua belah pihak dan sebagai delay dan Timeliness. Hasil penelitian ini
akibatnya ada konsekuensi yang tidak menunjukkan bahwa variabel solvabilitas dan
dipertimbangkan oleh pihak-pihak tersebut. jenis perusahaan berpengaruh signifikan
Sehingga laporan keuangan yang disampaikan terhadap audit delay. Ukuran perusahaan
dengan segera dan tepat waktu dapat berpengaruh signifikan tetapi dengan arah
asimetri tersebut.Asimetri yang berlawanan.Berdasarkan pemaparan
mengurangi
informasi (Information Asymmetry), yaitu singkat diatas penelitian ini bertujuan
suatu kondisi dimana principal tidak memiliki melakukan penelitian tindak lanjut berkenaan
informasi yang mencukupi mengenai kinerja dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
agen dan tidak pernah merasakan bagaimana ketepatan waktu pelaporan (Audit Delay).
usaha agen memberikan kontribusi pada hasil Adapun tujuan penelitian ini ingin
actual perusahaan.Auditor merupakan pihak menganalisis dan menguji secara empiris: 1)
mampu menjembatani Pengaruh profitabilitas terhadap audit delay
yang
diyakini
kepentingan antara pihak prinsipal dengan pada perusahaan LQ45 di BEI periode 2008-
agen dalam mengelola keuangan perusahaan. 2013. 2) Pengaruh solvabilitas terhadap audit
Laporan keuangan auditan merupakan hasil delay pada perusahaan LQ45 di BEI periode
akhir proses akuntansi yang menyajikan 2008-2013.3)Pengaruh ukuran perusahaan
informasi yang berguna dalam pengambilan
JRAK, Volume 12, No 1 Februari 2016
Informasi yang prinsipal bahwa laporan keuangan yang
keputusan prinsipal dan dapat meyakinkan
Audit Delay.
diperlukan oleh pemakai laporan keuangan disajikan berkualitas memenuhi kriteria
bukan hanya disajikan secara akurat namun relevansi dan reliabilitas.
juga harus disajikan secara tepat waktu agar Dalam kerangka teori kepatuhan
nilai kemanfaatan dari informasi yang (Compliance
terkandung didalam laporan keuangan tetap Sunaningsih dan Rohman (2014) menjelaskan
bernilai. Informasi akan berkurang atau akan dua perspektif dasar sesuai literatur sosiologi
hilang nilai dan daya gunanya apabila mengenai kepatuhan individu pada hukum,
informasi yang disampaikan terlambat dan yaitu instrumental dan normatif. Perspektif
tidak tepat waktu atau Audit delay. Audit delay instrumental mengasumsikan individu secara
atau disebut juga audit report lag, merupakan utuh didorong oleh kepentingan pribadi dan
mempengaruhi timeliness tanggapan terhadap perubahan inisiatif yang
faktor
yang
publikasi laporan keuangan. Lamanya audit berhubungan dengan perilaku. Sedangkan
delay tergantung dari jangka waktu auditor perspektif normatif berhubungan dengan apa
pekerjaan audit. yang dianggap orang sebagai moral dan
dalam menyelesaikan
Pelaksanaan audit memerlukan adanya berlawanan dengan kepentingan pribadi.
audit berupa penyusunan Tuntutan kepada perusahaan publik di
perencanaan
anggaran waktu (time budget) yang merupakan Indonesia atas kepatuhan terhadap ketepatan
suatu pedoman audit tetapi tidak absolut. Salah waktu penyampaian laporan keuangan tahunan
satu akibat langsung jika anggaran waktu tidak telah diatur dalam Peraturan No.X.K.2
terealisasi adalah terjadinya keterlambatan lampiran keputusan Ketua Bapepam-LK
pelaporan keuangan karena auditor mungkin No.Kep- 346/BL/2011 tentang “Penyampaian
terpaksa menyimpang dari anggaran waktu, Laporan Keuangan Berkala Emiten dan
jika terjadi perubahan kondisi.Lamanya delay Perusahaan Publik”. Peraturan ini menyatakan
audit juga berbeda-beda, berikut adalah bahwa batas waktu penyampaian laporan
studi empiris yang keuangan tahunan disertai laporan akuntan
beberapa
hasil
menunjukkan hal tersebut: Pada perusahaan kepada Bapepam-LK dalam rangka audit
jasa (sektor tersier) yang terdaftar di BEI laporan keuangan adalah pada akhir bulan
(Bursa Efek Indonesia) periode tahun 2011 ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan
dan 2012 waktu rata-rata audit delay adalah keuangan perusahaan.
78,73 hari dengan audit delay terpendek Selain Teori Keagenan (Agency Theory),
adalah 56 hari dan audit delay terpanjang dan Teori Kepatuhan (Compliance Theory)
adalah 105 hari (Sunaningsih dan Rohman, terdapat pula Teori Signal (Signaling
untuk perusahaan Theory). Teori Sinyal (Signaling Theory)
sementara
pertambangan waktu rata-rata audit delay adalah tindakan yang diambil oleh manejemen
adalah 81 hari dengan audit delay terpendek perusahaan dimana manajemen adalah pihak
dilakukan oleh Resource Alam Indonesia Tbk yang
pada tahun 2009 adalah 27 hari dan audit perusahaan dan prospek perusahaan di masa
delay terpanjang dilakukan oleh ATPK depan secara lebih lengkap dan akurat
Resources pada tahun 2009 adalah 176 hari dibanding investor atau pihak eksternal
(Sumartini dan Widhayani, 2014); Lebih lainnya. Oleh karena itu, manajemen
lanjut, Puspitasari dan Lastrini (2014) berkewajiban memberikan sinyal mengenai
menunjukkan waktu rata-rata audit delay pada kondisi perusahaan kepada pihak luar yang
perusahaan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek membutuhkan.Sinyal
Indonesia) periode tahun 2009-2011 adalah keuangan perusahaan dapat diberikan melalui
mengenai
kondisi
120,7 hari dengan audit delay terpendek laporan keuangan.Sinyal yang diberikan, baik
dilakukan oleh PT. Bhakti Investama Tbk, PT. good news atau
Intiland Development Tbk, PT. Hotel Sahid mempengaruhi harga saham.Maka, sinyal dari
bad news , dapat
Jaya International Tbk adalah 91 hari dan perusahaan sangat berguna bagi pengguna
audit delay terpanjang dilakukan oleh PT. laporan keuangan untuk mengambil keputusan
Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (Pratama dan Adiwibowo, 2014).
adalah 197 hari. Terakhir adalah hasil studinya Pratama dan Adiwibowo (2014) yang
ANTESEDEN AUDIT DELAY …………..……....………………………..…..……(Kowanda, Pasaribu, & Fikriansyah)
menunjukkan bahwa waktu rata-rata audit berbagai penelitian yang dilakukan peneliti delay pada perusahaan yang terdaftar secara
terdahulu menyatakan bahwa Perusahaan besar konsisten di LQ45 periode tahun 2009-2012
diduga akan menyelesaikan proses auditnya adalah 64,51 hari dengan audit delay
lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil. terpendek adalah 23 hari dan audit delay
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu terpanjang adalah 98 hari.
manajemen perusahaan yang berskala besar
insentif untuk mengukur kemampuan dalam menghasilkan
delay dikarenakan keuntungan (Profitabilitas) baik dari tingkat
mengurangi
audit
perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor penjualan, aset, modal maupun saham tertentu.
secara ketat oleh investor, pengawas Profitabilitas
permodalan dari pemerintah. Pihak-pihak ini efektivitas kegiatan operasional yang dapat
menggambarkan
tingkat
sangat berkepentingan terhadap informasi dicapai perusahaan (Angruningrum dan
yang termuat dalam laporan keuangan. Wirakusuma, 2013). Menurut Che-Ahmad
Jenis Industri Perusahaan. Jenis (2008) dalam Angruningrum dan Wirakusama
Perusahaan merupakan variabel independen (2013) apabila profitabilitas rendah, maka
sebagai variabel auditor akan melakukan tugas auditnya dengan
yang
diberlakukan
dummy.Jenis perusahaan dalam penelitian ini lebih hati-hati karena adanya risiko bisnis yang
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu Perusahaan lebih tinggi sehingga akan memperlambat
Keuangandan Perusahaan non keuangan. proses audit dan menyebabkan penerbitan
Untuk Perusahaan keuangan diberi kode laporan auditan yang lebih panjang.
dummy 0, sedangkan untuk Perusahaan non Solvabilitas. Solvabilitas seringkali
keuangan diberi kode dummy 1. disebut leverage ratio. Carslaw dan Kaplan
Kualitas auditor (1991) mengungkapkan bahwa proporsi
Reputasi KAP.
sangatlah menentukan kredibilitas laporan relative dari hutang terhadap total asset
keuangan, dimana dalam hal ini kualitas mengindikasikan kondisi keuangan dari
auditor berdampak pada audit delay.Sebagian perusahaan. Weston dan Copeland (1995)
besar auditor berpengalaman umumnya dalam Kartika (2011) menyatakan bahwa rasio
mempunyai intuisi yang lebih baik dalam leverage mengukur tingkat aktiva perusahaan
mendeteksi suatu ketidakwajaran (Mulyono, yang telah dibiayai oleh penggunaan
2003:17) dalam Kartika (2011).Kantor hutang.Dengan
Akuntan Publik yang bereputasi baik, merupakan kemampuan suatu perusahaan
demikian
solvabilitas
diperkirakan dapat melakukan audit lebih untuk membayar semua hutang-hutangnya
efisien dan memliki fleksibilitas yang lebih baik jangka pendek maupun jangka
besar untuk menyelesaikan audit sesuai panjang.Tingginya rasio debt to equity
jadwal.Sehingga informasi dapat lebih cepat mencerminkan tingginya resiko keuangan
diterima pengguna laporan keuangan di dalam perusahaan.Tingginya resiko ini menunjukkan
keputusan ekonomi.Kantor adanya kemungkinan bahwa perusahaan
pengambilan
Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau
organisasi akuntan publik yang memperoleh hutangnya baik berupa pokok maupun
izin sesuai dengan peraturan perundang- bunga.Resiko
undangan, yang berusaha di bidang pemberian mengindikasikan
jasa profesional dalam praktek akuntan publik. mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan
bahwa
perusahaan
Komite Audit. Petunjuk pelaksanaan keuangan merupakan berita buruk yang akan
kerja dan pembentukan komite audit telah mempengaruhi kondisi perusahaan di mata
diatur dalam Surat Edaran BAPEPAM No. masyarakat. Pihak manajemen cenderung
SE-03/PM/2000 yang kemudian diubah menunda penyampaian laporan keuangan
melalui keputusan ketua BAPEPAM Nomor: berisi berita buruk. (Ukago,2005) dalam
Kep-29/PM/2004 peraturan nomor IX.I.5. Kartika (2011).
Emiten yang go public harus memiliki komite
audit yang beranggotakan paling sedikit tiga Perusahaan adalah besar kecilnya suatu
Ukuran Perusahaan.
Ukuran
orang dengan dipimpin oleh komisaris perusahaan.Ukuran perusahaan dapat diukur
independen dan sisanya merupakan anggota dari total total aktiva, total penjualan, jumlah
eksternal yang mempunyai background dan tenaga kerja dan sebagainya. Adapun dari
menguasai akuntansidan atau keuangan.
JRAK, Volume 12, No 1 Februari 2016
Sementara itu, Umur perusahaan dan dapat meningkatkan kehati-hatian auditor dihitung dari pertama kali perusahaan listing di
terhadap laporan keuangan perusahaan Bursa Efek Indonesia sampai dengan tahun
tersebut yang dapat berakibat memanjangkan penelitian petronila (2007) dalam Lianto dan
waktu audit.Ini karena perusahaan dengan Kusuma (2010).
rasio solvabilitas yang tinggi memiliki kondisi
keuangan yang tidak sehat dan cenderung (Insider Ownership). Struktur kepemilikan
Kepemilikan Saham Pihak Internal
manajemen dan dijelaskan Aryati, Lindasari (2007, 244) dalam
melakukan
kesalahan
dan Adiwibowo (2014) Juanita dan Satwiko (2012) dibagi dua yaitu
fraud.Pratama
menjelaskan bahwa Solvabilitas berpengaruh kepemilikan oleh pihak dalam negeri dan
signifikan terhadap audit delay.Sejalan dengan kepemilikan oleh pihak luar negeri.
penelitian yang dilakukan oleh Angruningrum Perusahaan yang kepemilikkannya dipegang
dan Wirakusuma (2013), Puspitasari dan Sari pihak luar negeri akan cenderung lebih
(2012), Kartika (2011), Lianto dan Kusuma bertanggungjawab
(2010).Namun berbanding terbalik dengan keuangannya. Perusahaan akan berusaha
terhadap
laporan
penelitian yang dilakukan oleh Sunaningsih mempertahankan reputasinya agar pihak luar
dan Rohman (2014), Sumartini dan Widhayani tetap mau menanamkan dananya.
(2014), Juanita & Satwiko (2012) dan Santoso (2012).Dari uraian tersebut, maka dirumuskan
Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit
hipotesis :
Delay
H 2 : Solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay Profitabilitas (NPM) adalah kemampuan perusahaan
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
berdasarkan perbandingan total jumlah laba
Audit Delay
bersih dengan total jumlah pendapatan perusahaan. Profitabilitas merupakan salah
Menurut Petronila (2007) dalam satu variable independent dengan meng-
Puspitasari dan Lastrini (2014) mendefinisikan gunakan NPM sebagai proksi.Pratama dan
ukuran perusahaan sebagai besar kecilnya Adiwibowo (2014) menjelaskan bahwa
perusahaan yang diukur dengan menggunakan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan
total aset yang dimiliki perusahaan atau total terhadap audit delay. Sejalan dengan penelitian
aktiva perusahaan yang tercantum dalam yang dilakukan oleh Angruningrum dan
laporan keuangan perusahaan akhir periode Wirakusuma (2014), Sugiarto (2012), Juanita
yang diaudit menggunakan logaritma. Variabel dan Satwiko (2012), Santoso (2012), Kartika
diukur dengan (2011), dan Kartika (2009). Namun
ukuran
perusahaan
menggunakan logaritma natural dari total aset berbanding terbalik dengan penelitian Lianto
perusahaan. Carslaw dan kaplan (1991) dan Kusuma (2010).Dari uraian singkat
mengemukakan alasan dasar yang menjelaskan tersebut, maka dirumuskan hipotesis :
kenapa ukuran perusahaan memiliki dampak
H 1 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay adalah: a) bahwa terhadap Audit Delay
perusahaan yang besar memiliki kontrol internal yang lebih kuat daripada perusahaan
Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit Delay
kecil. Kontrol internal yang kuat dapat mengurangi dan meminimalisir terjadinya
Solvabilitas merupakan kemampuan kesalahan dalam pencatatan laporan keuangan; perusa-haan menutupi seluruh kewajiban-
b) Perusahaan besar mempunyai dorongan kewajibannya. Solvabilitas juga mengindi-
pihak eksternal yang lebih kuat untuk dapat kasikan jumlah modal yang dikeluarkan oleh
menyelesaikan auditnya. Pihak-pihak tersebut investor dalam rangka menghasilkan laba.
antara lain seperti investor, kreditor, asosiasi Menurut Carslaw dan Kaplan (1991) proporsi
perdagangan, dan agen kolektor; c) Perusahaan hutang dan modal dapat dijadikan ukuran
besar lebih bisa mendorong dan memberikan kondisi keuangan perusahaan.Porsi hutang
tekanan yang lebih besar terhadap auditor yang lebih banyak terhadap modal perusahaan
untuk menyelesaikan proses audit dengan memberikan sinyal berita buruk (bad news)
cepat.Beberapa penelitian terdahulu yang
ANTESEDEN AUDIT DELAY …………..……....………………………..…..……(Kowanda, Pasaribu, & Fikriansyah)
menemukan pengaruh yang signifikan yang dalam Pratama dan Adiwibowo (2014) diberikan ukuran perusahaan terhadap audit
menemukan bahwa masa audit yang dilakukan delay antara lain penelitian yang dilakukan
oleh kantor akuntan publik yang besar lebih oleh Carslaw dan Kaplan (1991), Puspitasari
pendek daripada kantor akuntan publik yang dan Lastrini (2014), Angruningrum dan
lebih kecil. Kantor Akuntan Publik yang besar Wirakusuma (2013), Puspitasari dan Sari
cenderung memiliki intensitas yang lebih kuat (2012), Kartika (2011) dan Kartika (2009).
untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya walaupun beberapa penelitian seperti yang
dengan lebih cepat untuk menjaga reputasinya. dilakukan oleh Pratama dan Adiwibowo
Kantor akuntan publik besar juga memiliki (2014), Sunaningsih dan Rohman (2014),
sumber daya manusia yang lebih banyak Juanita dan Satwiko (2012), Santoso (2012),
daripada kantor akuntan publik yang lebih Lianto dan Kusuma (2010), Sianipar dan
kecil sehingga dapat memungkinkan kantor Tantular (2010) menghasilkan hasil yang
akuntan publik besar untuk memiliki berbeda. Berdasarkan uraian diatas, maka
fleksibilitas tinggi dalam penjadwalan audit dirumuskan hipotesis:
dan lebih efisien (Gilling, 1977) dalam
H 3 : Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan Pratama dan Adiwibowo (2014).Beberapa terhadap Audit Delay
penelitian terdahulu menyatakan bahwa Reputasi
KAP berpengaruh signifikan
Pengaruh Jenis Industri Perusahaan
terhadap Audit Delay (Puspitasari dan Lastrini,
terhadap Audit Delay
2014; Kusumawardani, 2013; Santoso, 2012; Puspitasari dan Sari, 2012; Iskandar dan
Persediaan sulit untuk diaudit dan Trisnawati, 2010).Sebaliknya, studi yang merupakan daerah dimana kesalahan material
dilakukan Pratama dan Adiwibowo (2014), sering terjadi (Carslaw
Sunaningsih dan Rohman (2014), Sumartini 1991).Penelitian yang dilakukan oleh Iskandar
dan Kaplan,
dan Widhiyani (2014), Angruningrum dan dan Trisnawati (2010) menemukan bahwa
Wirakusuma (2013), Juanita dan Satwiko perusahaan dengan jenis perusahaan keuangan
(2012), Kartika (2011), Sianipar dan Tantular memiliki waktu audit yang lebih pendek
(2010) dan Kartika (2009) justru menyatakan daripada perusahaan dengan jenis perusahaan
hal sebaliknya. Dari uraian diatas, maka non keuangan. Perusahaan keuangan dapat
dirumuskan hipotesis:
H 5 : Reputasi KAP berpengaruh signifikan cepat karena memiliki sedikit inventory
mengumumkan laporan keuangannya lebih
terhadap Audit Delay sehingga auditor dapat mengurangi bagian proses audit yang tersulit tersebut. Selain itu,
Pengaruh Komite Audit terhadap Audit
asset yang dimiliki oleh perusahaan keuangan
Delay
sebagian besar berbentuk aset moneter sehingga lebih mudah untuk diukur.Beberapa
Sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK penelitian
dalam surat edaran No. SE- 03/PM/2000 signifikan Jenis Industri Perusahaan terhadap
yang menemukan
pengaruh
dinyatakan bahwa emiten publik harus Audit Delay antara lain penelitian yang
mempunyai komite audit yang beranggotakan dilakukan oleh Pratama dan Adiwibowo
paling sedikit tiga orang dengan dipimpin oleh (2014),
komisaris independen dan sisanya merupakan (2010).Namun berbanding terbalik dengan
anggota eksternal. Menurut Mumpuni (2011) penelitian yang dilakukan oleh Sunaningsih
dalam Angruningrum dan Wirakusuma (2013) dan Rohman (2014). Dari uraian tersebut,
semakin banyakanggota dalam komite audit maka dirumuskan hipotesis:
suatu perusahaan maka semakin singkat audit
yang dilakukan oleh signifiikan terhadap Audit Delay
H 4 : Jenis Indutri Perusahaan berpengaruh
delay .Penelitian
Angruningrum dan Wirakusuma (2013) menyatakan bahwa keterlambatan penyam-
Pengaruh Reputasi KAP terhadap Audit
paian laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh
Delay
jumlah komite audit.Dari uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis :
H 6 : Jumlah Komite Audit berpengaruh Rachmawati (2008) dan Ashton et al. (1987)
Penelitian yang
dilakukan
oleh
signifikan terhadap Audit Delay
JRAK, Volume 12, No 1 Februari 2016
Bursa Efek Indonesia dan secara konsisten
Pengaruh Umur Perusahaan terhadap
masuk kedalam daftar LQ45 untuk periode
Audit Delay
2013. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam Penelitian Petronila (2007) dalam Lianto dan
sampaidengan
penelitian iniadalah purposive sampling, yaitu Kusuma (2010) menunjukkan bahwa umur
pemilihan sampel secara tidak acak yang perusahan berpengaruh negative terhadap
informasinya didapat dengan menggunakan Audit Delay. Semakin lama umur perusahaan
pertimbangan tertentu dimana umumnya suatu perusahaan maka jangka waktu
disesuaikan dengan tujuan atau masalah pelaporan auditnya akan semakin cepat
penelitian. Sampel penelitianini adalah demikian pula sebaliknya. Penelitian yang
perusahaan yang sahamnya terdaftar di Bursa dilakukan oleh Lianto dan Kusuma (2010)
Efek Indonesia dengankriteria sebagai berikut: menunjukkan adanya pengaruh dari Umur
1) Laporan keuangan perusahaan yang Perusahaan terhadap Audit Delay.Dari uraian
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 diatas, maka dirumuskan hipotesis:
– 2013; 2) Laporan keuangan perusahaan
H 7 : Umur Perusahaan bepengaruh signifikan likuiditas 45 (LQ45) yang dipublikasikan terhadap Audit Delay
berturut-turut di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008 dan 2014 dengan tanggal
Pengaruh Kepemilikan Saham Pihak
tutup tahun buku pada 31 Desember setiap
Internal terhadap Audit Delay
tahunnya; 3) Laporan keuangan perusahaan likuiditas 45 (LQ45) yang secara konsisten
Struktur kepemilikan dijelaskan dalam masuk kedalam daftar perusahaan LQ45 Aryati, Lindasari (2007, 244) dibagi dua yaitu
selama 4 periode berturut-turut yaitu tahun kepemilikan oleh pihak dalam negeri dan
2012-2013; 4) Laporan keuangan pada tahun kepemilikan oleh pihak luar negeri.
2008 - 2013 yang telah diaudit oleh KAP Perusahaan yang kepemilikkannya dipegang
(Kantor Akuntan Publik) serta mencantumkan pihak luar negeri akan cenderung lebih
laporan auditor independen; 5) Laporan bertanggungjawab terhadap laporan keu-
keuangan menampilkan data yang mendukung angannya.
penelitian, yaitu laporan keuangan yang mempertahankan reputasinya agar pihak luar
minimal mengandung laporan posisi keuangan tetap mau menanamkan dananya. Perusahaan
dan laporan laba/rugi perusahaan. dengan kepemilikan asing memiliki sistem dan fasilitas yang lebih baik sehingga akan
Teknik Pengumpulan Data
memudahkan auditor dalam proses auditnya. Pola pikir perusahaan asing dianggap lebih
Teknik yang digunakan dalam penelitian maju sehingga akan mempengaruhi kinerja
ini adalah browsing dari berbagai website pekerjanya. Kinerja pekerjanya yang baik akan
yang dibutuhkan oleh peneliti. Pengumpulan memperkecil kemungkinan audit report lag
data dalam penelitian ini dilakukan dengan karena auditor dapat terbantu dengan
dokumentasi, yaitu dengan internalcontrol yang ada. Dari uraian diatas,
metode
mengumpulkan data sekunder.Sekaran dan maka dirumuskan hipotesis:
Bougie (2009, h.184) mendefinisikan data sekunder
sebagai
data yang harus
H 8 :Insider Ownership berpengaruh signifikan dikumpulkan karena mengandung informasi terhadap Audit Delay
menyangkut
penelitian yang sedang dilakukan.Data sekunder dalam penelitian ini
METODA PENELITIAN
berupa laporan keuangan tahunan perusahaan (annual report), ICMD (Indonesian Capital
Populasi dan Sampel
Market Directory), serta hasil unduh dari www.idx.co.id yang merupakan website resmi
Populasi dari penelitian ini adalah 45
Bursa Efek Indonesia.
perusahaan yang terdaftar kedalam indeks LQ45 dengan jumlah sample populasi
Definisi Operasional Variabel
sebanyak 23 perusahaan yangterdaftar di
ANTESEDEN AUDIT DELAY …………..……....………………………..…..……(Kowanda, Pasaribu, & Fikriansyah)
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Ukuran Perusahaan = Ln ( 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡) asosiatif, yaitu penelitianyang menggambarkan hubungan antara variabel dependen dengan
Jenis Industri Perusahaan. Jenis variabelindependen. Untuk menguji hipotesis
Perusahaan merupakan variabel independen yang diajukan, variabel dalam penelitian
yang diberlakukan sebagai variabel dummy. inidiklasifikasikan menjadi dua, yaitu variabel
Jenis perusahaan dalam penelitian ini dependen
menjadi dua, yaitu independen (variabel bebas) yang akan
Perusahaan Keuangan dan Perusahaan dijelaskan sebagai berikut:
nonkeuangan. Perusahaan keuangan diberi
kode dummy 0, sedangkan Perusahaan non waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan
adalah rentan
keuangan diberi kode dummy 1. keuangan tahunan, diukur berdasarkan
Reputasi KAP. Ukuran Kantor Akuntan lamanya hari yang dibutuhkan untuk
Publik (KAP) merupakan variabel independen memperoleh laporan auditor independen atas
yang bersifat dummy dengan mengelompokkan audit laporan keuangan tahunan perusahaan,
para auditor yang berasal dari KAP yang sejak tanggal tahun tutup buku perusahaan
bekerjasama dengan KAP Internasional dan yaitu per 31 Desember sampai tanggal tertera
termasuk dalam ”The BigFour” dan KAP yang pada laporan auditor independen (Pratama dan
tidak bekerjasama dengan KAP internasional Adiwibowo,2014)
yang termasuk “The Big Four”. KAP tersebut Profitabilitas. Profitabilitas (NPM)
antara lain : KAP Drs. Haryanto Sahari & adalah kemampuan perusahaan menghasilkan
Rekan (Price Waterhouse & Coopers); laba bersih berdasarkan perbandingan total
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & jumlah laba bersih dengan total jumlah
Young); Osman Bing Satrio & Rekan pendapatan
(Deloitte); dan Shiddharta, Siddharta & merupakan salah satu variable independent
perusahaan.
Profitabilitas
Widjaja (KPMG-Klynveld Peat Marvick dengan menggunakan NPM sebagai proksi.
Goerdeler). Perusahaan yang diaudit oleh KAP “The Big Four” diberi kode dummy 1 dan yang
Net Profit Margin (NPM) = Laba bersih
diaudit oleh KAP selain KAP yang
setelah pajak / Penjualan Bersih
bekerjasama dengan KAP “The Big Four” diberi kode dummy 0.
Solvabilitas. Solvabilitas merupakan Komite Audit. P etunjuk pelaksanaan kemampuan perusahaan menutupi seluruh
kerja dan pembentukan komite audit telah kewajiban kewajibannya. Solvabilitas juga
diatur dalam Surat Edaran BAPEPAM No. mengindikasikan
SE-03/PM/2000 yang kemudian diubah dikeluarkan oleh investor dalam rangka
melalui keputusan ketua BAPEPAM Nomor: menghasilkan laba.Pada penelitian ini,
Kep-29/PM/2004 peraturan nomor IX.I.5. solvabilitas diukur menggunakan rasio total
Emiten yang go public harus memiliki komite hutang ke total ekuitas atau yang disebut Debt
audit yang beranggotakan paling sedikit tiga to Equity Ratio (DER).
orang dengan dipimpin oleh komisaris
DER = Total Utang / Total Ekuitas
independen dan sisanya merupakan anggota eksternal yang mempunyai background dan
menguasai akuntansi dan atau keuangan. Petronila (2007) dalam Puspitasari dan
Ukuran Perusahaan.
Menurut
Komite audit diukur dengan cara sebagai Lastrini (2014) mendefinisikan ukuran
berikut :
perusahaan sebagai besar kecilnya perusahaan (Jumlah komite audit dengan Background yang diukur dengan menggunakan total aset
Accounting / Finance) / Total komite audit yang dimiliki perusahaan atau total aktiva
Umur Perusahaan. Umur perusahaan perusahaan yang tercantum dalam laporan
dihitung dari pertama kali perusahaaan listing keuangan perusahaan akhir periode yang
di Bursa Efek Indonesia sampai dengan tahun diaudit menggunakan logaritma. Variabel
penelitian Petronila (2007) dalam Lianto dan ukuran
menggunakan logaritma natural dari total aset
Kepemilikan Saham Pihak Internal.
perusahaan. Struktur kepemilikan dilihat dari kepemilikan saham pada perusahaan selama periode
JRAK, Volume 12, No 1 Februari 2016
pengamatan per tahun. Variabel ini adalah hari yang dilakukan oleh Telekomunikasi variabel dummy dengan ketentuan kode 1 jika
Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2008. kepemilikan luar negeri dan 0 jika kepemilikan
Tingkat kemampuan perusahaan untuk dalam negeri.
menghasilkan laba dengan menggunakan rasio Net Profit Margin (NPM) dapat dilihat dari
HASIL PENELITIAN
tabel diatas bahwa rata-rata NPM yaitu hanya sekitar 19% selama periode penelitian. Hal ini
Deskriptif Statistik
menunjukkan bahwa perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 hanya mampu Deskripsi
melakukan tingkat keuntungan sebesar 19% menunjukkan jumlah data yang digunakan
dan perusahaan mampu untuk menekan biaya dalam penelitian ini serta menunjukkan nilai
dan melakukan antisipasi apabila terjadi maksimum, nilai minimum, dan nilai rata-rata
pelonjakkan biaya operasional. selama periode dari masing-masing variabel yaitu Variabel
penelitian tingkat kemampuan perusahaan dalam penelitian ini meliputi variabel
dalam menghasilkan laba atas penjualan yang Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusa-
terendah atau mengalami kerugian yaitu haan, Jenis Industri Perusahaan, Reputasi
sebesar -0,12% yang dilakukan oleh XL KAP, Komite Audit, Umur Perusahaan, dan
Axiata Tbk pada tahun 2008 dan tingkat Kepemilikan saham pihak internal (Insider
keuntungan tertinggi yaitu sebesar 44,39% Ownership). Hasil olah data deskriptif dapat
yang dilakukan oleh Bank Central Asia Tbk dilihat pada tabel 1.
pada tahun 2011. Didalam indeks LQ45 terdapat keberagaman sektor industri sehingga
Tabel 1. rasio NPM tidak relevan karena tingkat NPM Deskripsi Statistik
antara sektor yang satu dengan sektor lainnya
Variabel N Min
berbeda.Sebagai contoh
perusahaan consumer food and beverage
NPM 138 -0,12
biasanya tipis karena perusahaan sektor ini
lebih mengutamakan volume penjualan yang
tinggi, dibandingkan dengan margin yang
JENIS 138
tinggi namun barang tidak laku terjual. Namun
KAP 138
apabila kita bandingkan dengan perusahaan
property bisa mempunyai rasio NPM yang
tinggi, apalagi jika perusahaan tersebut Sumber : data sekunder yang diolah, 2015 mengelola property di lokasi premium dengan
OWNER 138
nilai jual dan bangunannya yang terus Dari tabel 1 diatas dapat diperoleh
meningkat.
beberapa informasi sebagai berikut: Selama Apabila dikomparasi jumlah ekuitas periode penelitian, jumlah rata-rata audit delay
yang dimiliki seluruh emiten nampaknya yang dilakukan oleh emiten yang tergabung
perusahaan menggunakan leverage yang cukup dalam indeks LQ45 yaitu 62,46 hari yang
tinggi dalam mendanai aktivitas operasional. menandakan
Hal ini dapat terlihat dari rata-rata DER melaksanakan kewajibannya untuk menyam-
sebesar 248% yang memang dari beberapa paikan informasi laporan keuangan kepada
analisis merasa bahwa kewajiban lancar pada Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan
modal pemegang saham tidak boleh melebihi Bapepam-LK yaitu kurang dari 90 Hari. Hal
80%, dan utang jangka panjang harus kurang ini menunjukkan bahwa emiten yang
dari modal pemegang saham sebesar 50% atau tergabung dalam indeks LQ45 merupakan
mengatakan bagaimana perusahaan yang taat dan displin dalam
kreditur
akan
perusahaan tersebut dijalankan atau bunga atas penyampaian laporan keuangan. Adapun
kepemilikan (James O Gill dan Moira Chatton, jangka waktu penyelesaian audit (audit delay)
2008). Tingkat rasio DER yang terendah yaitu tercepat yaitu 16 hari yang dilakukan oleh
sebesar 15,36% yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk pada tahun tahun 2013 dan audit delay terlama yaitu 131
2011. Hal ini mengindikasikan bahwa memang
ANTESEDEN AUDIT DELAY …………..……....………………………..…..……(Kowanda, Pasaribu, & Fikriansyah)
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Jasa Marga, PT Perusahaan Gas Negara memiliki manajemen perusahaan yang sangat
dan PT Telekomunikasi Indonesia, sektor konservatif secara fiskal.Namun berbeda
pertambangan yang terdiri dari 3 perusahan halnya dengan PT Bank Nasional Indonesia
yaitu PT Adaro Energy, PT Vale Indonesia pada tahun 2008 yang memiliki tingakt DER
dan PT Indo Tambangraya Megah, sektor Jasa yang sangat tinggi yaitu sebesar 1207%.Hal ini
dan Investasi yang terdiri dari 2 perusahaan juga mengindikasikan bahwa PT Bank
yaitu PT AKR Corporindo dan PT United Nasional Indonesia memiliki resiko yang
Tractors kemudian sektor Properti yang terdiri sangat besar karena jumlah hutangnya lebih
dari 1 perusahaan yaitu PT Lippo Karawaci. besar daripada modal yang dimilikinya.Maka
Terlihat jelas bahwasanya memang terdapat dari itu kemampuan perusahaan sangat
keberagaman sektor namun dalam penelitian terbatas dalam hal memenuhi sumber-sumber
ini hanya membagi kedalam 2 jenis lainnya.
perusahaan yaitu sektor keuangan sebanyak 5 Ukuran perusahaan yang dapat dilihat
perusahaan dan non keuangan sebanyak 18 dari jumlah aktiva yang dimiliki masing
dengan bantuan variabel dummy. Adapun masing emiten sangat beragam.Jumlah aktiva
point 1 oleh sektor keuangan dan point 0 untuk dalam variabel ini menggunakan bantuan
sektor non keuangan.
logaritma natural
Reputasi Kantor Akuntan Publik dalam kesenjangan dari jumlah aktiva yang dimiliki
dikarenakan terdapat
penelitian ini menggunakan bantuan variabel masing-masing perusahaan. Jumlah rata-rata
dummy yang dibagi kedalam 2 macam yaitu aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yang