BAB II Tinjauan Umum Tentang Izin Penebangan Pohon di Kota Medan A. Pengertian Izin - Prosedur Penebangan Pohon Pada Dinas Pertamanan Kota Medan Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

BAB II Tinjauan Umum Tentang Izin Penebangan Pohon di Kota Medan A. Pengertian Izin Izin merupakan salah satu instrumen yang paling banyak digunakan dalam

  hukum administrasi. Pemerintahan menggunakan ijin sebagai sarana yuridis untuk mengemudikan tingkah laku para warga. Izin juga suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan undang-undang atau peraturan pemerintah, untuk dalam keadaan

   tertentu menyimpang dari ketentuan-ketentuan larangan perundangan.

  Dengan memberi izin, penguasa memperkenankan orang yang memohonnya untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu yang sebenarnya dilarang. Ini menyangkut perkenan bagi suatu tindakan yang demi kepentingan umum

   mengharuskan pengawasan khusus atasnya.

  Izin juga dapat dilihat dari arti yang sempit yang tujuannya adalah mengatur tindakan-tindakan yang oleh pembuat undang-undang tidak seluruhnya dianggap tercela, namun dimana ia menginginkan dapat melakukan pengawasan

   sekedarnya.

  Jadi, yang pokok pada izin adalah bahwa suatu tindakan dilarang, terkecuali diperkenankan, dengan tujuan agar dalam ketentuan-ketentuan yang disangkutkan dengan perkenan dapat dengan teliti diberikan batas-batas tertentu bagi tiap

   11 kasus. 12 Philipus Mandiri Hadjon, Pengantar Hukum Perizinan, Penerbit Yuridika,1993, hal 2 13 Ibid Ibid

B. Bagian dari Pohon

  Semua orang pasti tahu apa arti penting pohon bagi dunia dan bagi kehidupan kita, akan tetapi berapa banyak orang yang sadar apa sebenarnya arti pohon bagi kehidupan kita? Memberi oksigen, mencegah banjir, mencegah longsor dan sebagainya, itu sering terdengar dalam debat kita. Tetapi faktanya, saat semua tahu pohon itu pemberi oksigen bagi kita, masih banyak juga yang menebangnya, kita semua tahu bahwa pohon dapat mencegah banjir tetapi masih banyak juga pohon yang mengaliri sungai-sungai kita, semua tahu bahwa pohon bisa mencegah longsoran tetapi masih banyak juga yang tidak perduli terhadap

   kegunaan pohon di pinggiran sungai dan tebing.

  Terlebih dahulu kita akan membahas mengenai pohon dan susunannya, agar dapat lebih memahaminya.

  Pohon itu terdiri dari batang pohon, yang artinya batang adalah bagian pohon dimulai dari pangkal akar sampai ke bagian bebas cabang. Menurut botani, batang termasuk pula cabang dan ranting. Batang berfungsi sebagai tempat tumbuh cabang dan ranting tunas, serta daun. Selain itu, batang berfungsi juga sebagai lalu lintas bahan makanan dari akar ke daun melalui kulit dalam, dan sebagai

   penyimpan bahan makanan cadangan.

  Kemudian bagian-bagian batang pohon dan kegunaannya adalah dapat dilihat sebagai berikut:

15 Rioardi, arti penting pohon bagi kehidupan, http://rioardi.wordpress.com/tentang-pohon/arti-

  16 diakses tanggal 26 Maret 2013 a) Bagian pangkal umumnya tak bermata kayu, digunakan untuk kayu bangunan.

  b) Bagian tengah dan ujung memiliki mata kayu, digunakan untuk industri kayu atau pabrik kertas, papan buatan dan, lain-lain.

  c) Bagian percabangan dikhususkan untuk industri kayu.

  

  d) Bagian cabang dan ranting dimanfaatkan untuk kayu bakar. Kemudian pohon itu juga terdiri dari kulit batang, yaitu kulit yang terdapat pada bagian terluar batang pohon. Ada dua bagian kulit batang pohon, yaitu: a)

  Kulit bagian luar yang mati, mempunyai ketebalan yang bervariasi menurut jenis pohon.

  

b) Kulit bagian dalam yang bersifat hidup dan tipis.

  Kulit batang pohon berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian terdalam, terhadap kemungkinan pengaruh dari luar yang merusak, misalnya iklim, serangan serangga, hama, kebakaran, dan perusak-perusak kayu lainnya. Selain itu, kulit batang pohon berfungsi sebagai jalan bahan makanan dari daun ke bagian-bagian

   tanaman.

  Penebangan adalah perbuatan menebang atau memotong pohon dengan cara

   apapun yang dapat mengakibatkan pohon tersebut rusak atau mati.

  Mungkin kita belum mengerti sepenuhnya kegunaan pohon dalam kehidupan kita, oleh karena itu kita harus memahami pengertian pohon. Menurut 17 batasan umum, pohon adalah tumbuhan yang batangnya berkayu dan bercabang. 18 Ibid, hal 6 19 Ibid, hal 7 Batang pohon utama berdiri dan berukuran lebih besar disbanding cabang- cabangnya. Banyak tumbuhan yang berdaun, namun tidak masuk dalam kategori pohon. Ada juga tumbuhan berbatang kayu tapi tidak meninggi, tetapi cenderung

   menyebar menutupi tanah.

  Menurut ekologist, yaitu orang yang ahli dalam bidang ekologi, definisi pohon adalah suatu organisme dari komponen ekosistem yang berinteraksi satu dengan yang lainnya, serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Karenanya pohon yang tumbuh di satu tempat, berbeda dengan pohon yang tumbuh di tempat lainnya. Batang pohon yang ukurannya paling besar adalah penghubung utama antara akar dengan tajuk pohon. Dari akar tersebut, batang pohon dengan lapisan kulit bernama kambium menyalurkan air dan mineral ke tajuk pohon atau kanopi. Setelah diolah dari kanopi asupan dan air dan mineral yang telah diolah

   disebarkan ke seluruh bagian pohon melalui cabang-cabang.

  Jadi, untuk dapat menebang pohon itu juga tidak dapat sembarangan. Harus tetap ada prosedur yang dijalankan, dan mendapatkan izin dari pihak yang berwenang mengeluarkan izin tersebut. Karena izin penebangan pohon tidak dapat dikeluarkan oleh pihak yang tidak berwenang, sehingga timbul syarat yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan penebangan pohon.

C. Izin penebangan pohon

  Demikian juga dalam hal penebangan pohon, tidak dapat dilakukan secara 21 sembarangan. Apabila akan melakukan penebangan terhadap pohon di Kota Medan harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kota Medan sebagai berikut:

  

1. Syarat-syarat Permohonan Izin:

  a) Foto copy KTP Pemohon.

  b) Surat Permohonan ditujukan kepada Walikota melalui Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman.

  c) Foto lokasi pohon yang akan ditebang.

  d) Keterangan jumlah pohon yang akan ditebang.

  e) Surat Pernyataan bersedia mentaati semua peraturan yang berlaku diantaranya membayar retribusi, penggantian pohon mulai diameter terendah 0 s/d 50 cm keatas dengan pembayaran retribusi terendah Rp.500.000 dan tertinggi Rp.800.000,- sesuai besaran diameter pohon.

  f) Membayar biaya izin penebangan pohon bagi kepentingan tujuan tertentu.

  Izin penebangan pohon yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas kepada Pemohon untuk melaksanakan penebangan pohon atas pohon yang dikuasai Pemerintah dengan alasan-alasan tertentu, diluar pohon-pohon yang keropos dan yang sangat membahayakan.

  Dasar Hukumnya adalah Peraturan Daerah No.7 Tahun 2006 tentang Izin Penebangan Pohon. SK Walikota No.8 tahun 2006 tentang tata Cara Persyaratan

24 Pemberian Izin Penebangan Pohon.

2. Instansi yang Memberi Izin Penebangan Pohon

  Kemudian Instansi yang berhak memberikan izin penebangan pohon di Kota Medan adalah Dinas Pertamanan Bidang Pertamanan.

   Instansi Pemberi Pertimbangan:

  a) Aduan laporan masyarakat (RT/ RW/ Kelurahan) terhadap pohon yang keropos dan membahayakan umum.

  b) Permohonan dari instansi yang berkepentingan dengan alasan- alasannya.

  Teknis pemrosesan: Yang bersangkutan/ berkepentingan menyampaikan surat permohonan kepada Walikota melalui Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman.

  Bentuk Izinnya berupa Surat izin Penebangan Pohon, kemudian jangka waktu penyelesaian izin yaitu 6 (enam) hari tergantung lengkapnya persyaratan.

  Jangka waktu berlakunya izin adalah satu surat izin berlaku 1 kali kegiatan sesuai yang dimohon.

  Dalam hal ini dibahas mengenai Peraturan Daerah tentang Penertiban Penebangan Pohon, umumnya yaitu:

  

  a) Setiap orang / badan yang akan melakukan penebangan pohon yang berada diluar kawasan hutan harus mendapat ijin dari Bupati atau pejabat yang ditunjuk;

  24 Ibid 25 Ibid 26 b) Penebangan pohon diluar kawasan hutan wajib memperhatikan prinsip- prinsip konservasi; c)

  Penebangan tersebut diatas harus dilaksanakan secara selektif dengan diikuti usaha-usaha konservatif sesuai petunjuk teknis instansi yang berwenang;

  d) Ijin dapat diberikan kepada perorangan atau badan, berlaku 1(satu) kali;

  e) Sebagai tanda legalitas, hasil tebangan yang memiliki ijin wajib ditandai

   dengan “Tok Kayu Rakyat”.

  Hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penebangan pohon yaitu:

   1.

  Permohonan Penebangan Permohonan disampaikan oleh pemohon secara tertulis yang dilengkapi dengan:

  Nama dan jenis pohon

  • Ukuran pohon (diameter dan tinggi)
  • Lokasi pohon (wilayah kota, kecamatan, kelurahan, nama jalan, peta lokasi
  • yang menggambarkan titik pohon yang diusulkan
  • 2.

  Permohonan dapat disampaikan kepada Dinas Pertamanan

  Dinas Pertamanan Menerima permohonan penebangan pohon yang disampaikan oleh pemohon maupun permohonan yang disampaikan Suku Dinas Pertamanan, kemudian

  27 28 Ibid Sumber Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Jakarta.go.id.prosedur pelayanan penebangan pohon.news, diakses tanggal 31 Mei 2013

  Kepala Dinas Pertamanan dan Pemahaman memerintahkan TP4 untuk melakukan Pembahasan Awal permohonan dimaksud.

   3.

  Suku Dinas Pertamanan Menerima permohonan penebangan pohon yang disampaikan oleh

  • pemohon maupun permohonan yang disampaikan melalui Seksi Dinas Pertamanan Kecamatan.
  • maupun permohonan yang disampaikan melalui Seksi Dinas Pertamanan Kecamatan.

  Menerima permohonan penebangan pohon yag disampaikan oleh pemohon

  • melakukan hal-hal sebagai berikut:

  Setelah menerima permohonan penebangan pohon, Suku Dinas harus

  a) Men survey pohon dimaksud baik jenis, umur, ukuran dan lokasi.

  b) Melakukan analisis untuk menyimpulkan tentang pohon dimaksud.

  c) Memberikan rekomendasi beserta surat permohonan penebangan pohon dari pemohon kepada Kepala Dinas Pemakaman dan

  Pertamanan

  d) Membuat surat pengantar kepada Kepala Dinas Pertamanan dan

  Pemakaman Dan kemudian kepala seksi pertamanan kecamatan dapat menerima surat permohonan penebangan dan melakukan survey ke lapangan untuk mendata pohon yang diusulkan ditebang beserta lokasinya

  Hal selanjutnya yaitu mengenai Surat Izin:

  4. Penertiban Surat Izin

  

  • Surat izin ditandatangani oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman setelah mempelajari Berita Acara rapat TP4.
  • Surat izin memuat dengan jelas hal-hal sebagai berikut:

  a) Jenis, jumlah, dimensi dan lokasi pohon

  b) Jenis, bentuk, waktu pelaksanaan kompensasi

  c) Besarnya kompensasi yang harus dibayarkan dan waktu pelaksanaannya.

  5. Penyampaian Surat Izin

   Surat izin penebangan disampaikan kepada pemohon setelah

  ditandatangani oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman dengan tembusan juga disampaikan kepada yang bersangkutan, pada hari yang sama.

  6. Laporan Rencana Pelaksanaan

   Sebelum pelaksanaan penebangan pemohon harus melaporkan rencana

  pelaksanaan tersebut kepada pengelola wilayah/ daerah yang bersangkutan, untuk mendapat petunjuk teknis dan diberikan Surat Tugas Pengawasan sebagai unsur pengawas yang mendampingi selama pengawasan.

  7. Hal Pembahasan di TP4

   Pembahasan tersebut akan dilakukan setalah menerima surat rekomendasi dari

  Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Setelah itu akan dilakukan 31 Sumber Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Op.cit 32 Ibid 33 Ibid pembahasan mengenai konsep awal penempatan dan pemilihan jenis pohon yang akan ditebang. Kemudian pembahasan rancangan survey yang akan dilakukan serta persiapan-persiapan survey lainnya.

   8.

  Survey Lapangan dan Penilaian Fisik Disini dibahas bagaimana cara melakukan analisis terhadap kondisi pohon dan lokasi (analisis kelayakan pohon untuk ditebang serta lingkungan fisik di sekitarnya). Kemudian akan dilakukan pertimbangan berbagai perizinan yang telah dikeluarkan terlebih dahulu, setelah itu membuat Berita Acara survey dan penilaian yang ditandatangani oleh unsur-unsur terkait (PNS), dan disetujui oleh Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas terkait serta diketahui oleh Ketua TP4.

  Setelah selesai maka Berita Acara dibuat berdasarkan hasil rapat pembahasan oleh TP4, dimana apabila pemohon penebangan disetujui harus diberikan alasan yang jelas. Begitu juga apabila permohonan penebangan pohon ditolak harus diberikan alasan yang jelas, serta bentuk-bentuk dan jenis kompensasi yang disyaratkan untuk dipenuhi serta waktu pelaksana kompensasi.

  Sedangkan di Tegal, Pemerintah Kota Tegal akan meminta ganti rugi 50 pohon ukuran sedang untuk tiap satu pohon berusia puluhan tahun yang ditebang tanpa izin.

  Urusan penebangan pohon ini juga diatur dalam Perda No06 Tahun 1999 Tentang Penebangan Pohon. Pada perda itu diatur pohon yang bagaimana yang bisa ditebang dan lainnya. Kalau sesuai bicara sanksi sesuai peraturan perundang- undangan disebutkan membayar denda Rp1 juta jika melakukan penebangan pohon tanpa izin.

  Di Kota Medan belum terdapat sanksi yang tegas mengenai hukuman bagi orang yang melakukan penebangan pohon tanpa izin, tetapi di Banyuwangi-Jawa Timur Bupati lantas memaparkan aturan penebangan pohon, yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Kebersihan dan Keindahan Kota/Desa. Ada ketentuan, merusak berbagai jenis tanaman aset daerah di fasilitas umum dikenai sanksi kurungan penjara selama- lamanya tiga bulan atau denda Rp 50.000. Perkecualian bila ada alasan tertentu yang dibenarkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) serta bupati, pohon aset pemerintah itu boleh juga ditebang asal mengikuti prosedur yang berlaku.

3. Fungsi Pohon

  Penebangan pohon secara liar menyebabkan hutan alam di Indonesia menjadi rusak. Dapat dilihat juga di alam telah terjadi proses hubungan timbal balik,

  

  seperti:

  a) Produsen

  Ketergantungan antar komponen selalu melibatkan unsur tanaman. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Rantai makanan dan piramida makanan, misalnya. Ketiganya menempatkan tanaman pada posisi strategis, yaitu sebagai penyedia makanan atau produsen. Oleh karena itu, bila tanaman yang bertindak sebagai produsen sampai terganggu keberadannya atau bahkan terancam kepunahan, dapat dipastikan semua makhluk hidup lain pun akan terancam kepunahan pula.

  b) Menahan Laju Air dan Erosi

  Fungsi pohon lainnya adalah untuk menahan laju air. Menurut penelitian, pohon mampu membuat lebih banyak air yang terserap ke dalam tanah 60-80 persen. Dengan kemampuan ini, keberadaan pohon dapat meningkatkan cadangan air tanah. Selain dapat menahan laju air, akar pohon berfungsi erosi tanah. Tanah yang terkikis akan masuk ke aliran sungai dan menyebabkan terjadinya endapan.

  c) Menjaga Kesuburan Tanah

  Air hujan yang langsung jatuh ke tanah dapat menyebabkan lapisan tanah bagian atas yang berhumus dan subur menjadi tergerus sehingga mengakibatkan menurunnya kesuburan tanah. Bila permukaan tanah banyak ditanami pohon, saat hujan turun, butir-butir airnya tidak langsung menimpa permukaan tanah, tetapi ditahan oleh daun, ranting, dan batang pohon, sehingga mengurangi gaya gerus air terhadap tanah.

  d) Menghasilkan Oksigen dan Mengurangi Karbondioksida Oksigen adalah gas yang diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas.

  Sementara pohon, memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis yang menghasilkan gas oksigen dan gula. Di saat bersamaan atau saat fotosintesis berlangsung, tanaman menghisap gas karbondioksida. Gas karbondioksida adalah gas yang sangat beracun. Bila dalam jumlah yang berlebihan, akan menimbulkan efek rumah kaca. Berdasarkan penelitian, setiap 1 hektar hutan tropis dapat mengubah 3,7 ton CO2 menjadi 2ton O2. e) Lingkungan Menjadi Nyaman

  Lingkungan yang rindang dan banyak ditumbuhi pepohonan akan terasa lebih nyaman, sejuk, mencegah kebisingan dan kepanasan, serta menambah indah pemandangan. Hal tersebut akibat proses evapotrenspirasi pada tanaman dapat menyebabkan suhu disekitarnya lebih rendah dan kadar kelembapannya meningkat.

  f) Mengurangi Zat Pencemar Udara

  Kegiatan pabrik banyak menghasilkan asap tebal yang pekat dan mengandung karbondioksida. Begitu pula, kegiatan pembakaran yang menggunakan bahan bakar minyak. Selain karbondioksida, asap tersebut mengandung sulfur dioksida dan asam sulfat. Zat-zat tersebut apabila bercampur dengan air hujan akan menghasilkan hujan asam yang membahayakan kesehatan kulit serta menimbulkan korosi.

  Disamping itu, kita dapat melihat suatu contoh dari nilai ekologis dari

   populasi pohon aren seperti konservasi lahan dan airnya.

  Bumi Nusantara ini tersusun oleh daratan yang begitu luas dengan variasi relief permukaan yang sangat unik, dari yang datar, miring, jurang hingga lembah- lembah dari yang mudah dicapai oleh manusia hingga sudut-sudut yang sangat sulit untuk dirambah tangan-tangan manusia. Namun, bumi yang begitu indah ini pada berbagai wilayah sering terancam bencana longsor dan erosi, terutama pada wilayah dengan kemiringan yang terjal. Bukan tidak mungkin kejadian tersebut 37 mengancam keselamatan manusia yang hidup disekitarnya. Erosi yang berkepanjangan juga dapat menghasilkan lahan-lahan kritis dan tidak mampu menjadi lahan yang memproduksi berbagai kebutuhan manusia. Dalam hal ini perlu dilakukan upaya untuk meminimalkan kejadian tersebut melalui tindakan

   yang bersifat konservasi lahan.

  Salah satu upaya konservasi lahan yang telah dikenal luas oleh masyarakat adalah secara vegetatif. Metode vegetatif ini sering dikatakan pula sebagai cara pengelolaan lahan miring dengan menggunakan tanaman sebagai sarana konservasi tanah (Seloliman, 1997). Jika air hujan yang deras mengenai

   permukaan tanah (top soil) yang strukturnya remah, maka erosi dapat terjadi.

  Tidak dipungkiri bahwa keberadaan pohon aren sangat penting bagi konservasi lahan dan air di wilayah pegunungan. Secara keseluruhan, pohon aren memang sangat ideal bagi konservasi lahan dan air karena mudah diperbanyak dengan biji. Jumlah biji yang dihasilkan oleh setiap pohon juga sangat sulit dijangkau oleh manusia dengan bantuan musang, tahan terhadap penyakit dan kekeringan, mampu menahan partikel tanah, mampu melindungi top soil dari terpaan air hujan dan dapat menambah bahan organic serta berumur relatif

   panjang.

  Pohon aren yang memiliki daun yang cukup lebat dan batang yang tertutup dengan lapisan ijuk sangat efektif untuk menahan turunnya air hujan langsung ke

   permukaan tanah.

  38 39 Ibid 40 Ibid, hal 43

  Partikel tanah akan terhindar dari jatuhan butir-butir air hujan yang deras sehingga mencegah terjadinya erosi. Selain itu, perakaran pohon aren cukup dalam dan melebar sehingga sangat bermanfaat untuk mengikat partikel-partikel tanah. Hal tersebut dapat mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor. Peranan ini sangat penting untuk wilayah lereng-lereng dan tebing-tebing perbukitan. Bagian- bagian pohon aren yang sudah melapuk juga sangat bermanfaat dalam menambah kandungan bahan organik tanah secara periodik sehingga menjaga keberlanjutan

   kesuburan tanah.

  Selain berperan dalam konservasi lahan, keberadaan populasi aren di wilayah pegunungan juga sangat penting bagi konservasi air. Bahan organik tanah yang ditambahkan oleh populasi aren dapat berfungsi menyerap dan menahan air hujan dalam waktu yang lebih lama. Perakaran pohon aren yang dalam dan menyebar luas juga dapat membantu air hujan meresap ke lapisan tanah yang lebih dalam dan tertahan disana untuk waktu yang lama. Tajuk pohon aren juga menyebabkan air hujan gerakan air hujan secara lambat mengenai permukaan tanah sehingga diperlukan waktu lebih lama untuk meresap ke dalam tanah, tersimpan dalam

   pori-pori tanah, dan air tidak mengalir di permukaan tanah (run-off).

  Meski kaya dengan beragam flora dan fauna, Indonesia juga memiliki tingkat keterancaman dan kepunahan spesies, termasuk kekayaan jenis palma ini.

  Kepunahan atau kelangkaan bisa terjadi karena bencana alam atau ulah masyarakat melalui eksploitasi besar-besaran tanpa memperhatikan 42 keberlanjutannya. Yang justru paling mengancam keberlangsungan palma ini adalah eksploitasi besar-besaran oleh masyarakat melalui penebangan untuk mengambil pati pohon ini. Sementara itu dalam hal populasi, terdapat kaitan antara penyebaran pohon aren dengan musang (Paradoxirus fasciatus). Buah aren matang adalah makanan yang disukai musang. Hewan ini berperan sebagai agen penyebar alami populasi aren hingga ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau

   oleh manusia.

  Selain musang, pohon aren juga bermanfaat untuk fauna lain. Batang pohon aren liar pada umumnya ditumbuhi oleh berbagai jenis epifit. Sebagai inang epifit, pohon aren mempunyai peran sangat penting karena memberikan tempat hidup

   nyaman bagi perkembangan spesies tersebut.

  Berbagai jenis burung di alam ternyata juga memanfaatkan bagian dari pohon aren untuk mempertahankan siklus hidupnya. Berbagai jenis serangga pun hidup nyaman di pohon aren yang tumbuh liar di alam karena posturnya yang lebat dan

   batangnya yang dipenuhi dengan ijuk serta tumbuhan epifit.

D. Manfaat Penebangan Pohon

  Kumpulan pohon alami adalah hutan. Di dalamnya banyak sekali terdapat jenis pohon dan bisa mencapai hingga 4000 pohon. Sebelum tahun 2000, hutan Indonesia dianggap paru-paru dunia karena hutannya masih banyak. Konon, lebih dari 67% hutan dunia itu telah berada di wilayah Indonesia. Namun, karena ada

  44 45 Ibid, hal 46

  orang-orang yang tidak bertanggung jawab, hutan Indonesia banyak dihilangkan

   dalam kurun waktu yang begitu singkat.

  Tetapi manfaat dari penebangan pohon tersebut yaitu untuk mengindari timbulnya korban akibat tertimpa ranting pohon. Karena pohon yang ditebang itu sudah cukup tua. Daunnya pun hampir tidak ada sehingga ditebang agar tidak tumbang mengenai orang. Sejumlah pohon dengan usia cukup tua memang banyak di Kota Medan, pohon-pohon tersebut ada di Lapangan Merdeka, Taman Teladan, Taman Ahmad Yani dan sejumlah ruas jalan. Pohon-pohon tersebut perlu perawatan agar tidak memakan korban lagi. Untuk pohon yang masih hijau tapi sudah tua, akan dipangkas dahannya. Sedangkan pohon yang tidak hijau lagi, akan ditebang dan menggantinya dengan pohon yang baru seperti peremajaan pohon. Hal tersebut juga mendapat respon yang baik dari masyarakat karena banyak yang mengaku was-was saat melintas di bawah pohon-pohon tua.

  Pohon-pohon itu memang sudah layak ditebang karena rawan tumbang sehingga bisa memakan korban, tetapi sebenarnya dalam hal penebangan pohon, tidak selamanya bersifat merugikan.

Dokumen yang terkait

Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota Medan )

7 103 69

Perolehan Izin Praktik Dokter Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

16 156 73

Prosedur Perolehan Izin Usaha Pada Rumah Toko Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

6 73 82

Prosedur Penebangan Pohon Pada Dinas Pertamanan Kota Medan Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

3 74 98

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Izin Penebangan Pohon pada Dinas Pertamanan Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2002

3 72 71

BAB II IZIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. Pengertian dan Fungsi Izin 1. Pengertian Izin - Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota

0 0 16

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERIZINAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN A. Pengertian Tempat Hiburan - Prosedur Perolehan Izin Tempat Hiburan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Peraturan Daerah Kota Medan Peraturan Daerah (Perda)

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Prosedur Perolehan Izin Tempat Hiburan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Peraturan Daerah Kota Medan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan No 37 Tahun 2002, Tentang Pendirian Lokasi Usaha Rekreas

0 1 26

BAB II PENGATURAN IZIN PRAKTIK DOKTER A. Pihak-Pihak Yang Berwenang Mengeluarkan Izin - Perolehan Izin Praktik Dokter Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 4 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perolehan Izin Praktik Dokter Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 2 16