MORFOLOGI KABA PUTI NILAM CAYO
M ORFOLOGI KA BA PUTI NILAM CAYO Morphology of Kaba Puti Nilam Cayo
A rriyanti
Balai Bahasa Provinsi Sumatra Barat, Simpang Alai, Cupak Tangah, Pauh, Padang, 25162, Telepon: 081363421652, Pos-el: uwo_rantie@yahoo.co.id Naskah masuk: 25 Maret 2013, disetujui: ..., revisi akhir:
Abstrak: Makalah ini bertujuan untuk mengkaji morfologi kaba Puti Nilam Cayo dengan menerapkan teori morfologi cerita rakyat Vladimir Propp. Apa yang telah ditelaah oleh Propp atas cerita rakyat Rusia diterapkan untuk melihat fungsi pelaku dan rumusan struktur salah satu cerita tradisional Minangkabau tersebut. Selain menguraikan fungsi pelaku, makalah ini juga membahas skema dan pola cerita termasuk distribusi fungsi di kalangan pelaku serta cara-cara pengenalan pelaku. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Dari hasil pembahasan ditemukan bahwa kaba Puti Nilam Cayo mengandung sembilan belas fungsi pelaku dengan empat pergerakan cerita.
Kata Kunci: morfologi, fungsi, skema, pola, pelaku
Abstract: This paper is an endeavor to study morphology of Kaba Puti Nilam Cayo by applying the morphology theory of folktale written by Vladimir Propp. What Propp has studied on the Russian folktale is to reveal the character function and the structure of one of the Minangkabau tradi- tional folktales. Besides describing the character function, this paper attempts to study scheme and pattern of the story including function distribution among the characters as well as the ways of characters introduction. The method used is descriptive qualitative method. The results of the research indicate that Puti Nilam Cayo consists of nineteen character functions and four story movements.
Key words: morphology, function, scheme, pattern, characters
1. Pendahuluan
Kaba merupakan salah satu khazanah ditinggalkan dan menjadi bagian dari masa kekay aan sastra lisan m asy arakat
lalu. Saat ini orang dimanjakan d engan M inang kabau. Trad isi tersebut d ahulu
teknologi komunikasi yang memudahkan sud ah m enjad i bagian d ari kehid up an
p erhubungan d i antara mereka. W aktu sehari-hari masyarakat Minangkabau. Or-
untuk bermain-main d engan keindahan ang Minang terkenal sangat piawai dalam
tradisi lisan menjadi semakin berkurang. berkomunikasi secara lisan. Hal tersebut
Akibatnya, kaba hanya menjadi tradisi masa dimungkinkan karena p ada saat itu alat
lalu yang sudah tidak sesuai lagi dengan bantu komunikasi sangat terbatas sehingga
p erkembangan zaman. Oleh karena itu, membuat mereka harus berko munikasi
perlu satu upaya untuk melestarikan tradisi secara langsung.
tersebut. Salah satunya ad alah d eng an Seiring dengan kemajuan yang terjadi
meneliti kaba tersebut.
di seg ala bid ang , term asuk cara Kaba ad alah kisah p anjang , isiny a berko m unikasi, trad isi bakaba semakin
hampir sama dengan hikayat atau novel,
METASASTRA , Vol. 6 No. 2 , Desem ber 2013: 17—32
disampaikan dalam bentuk prosa berirama, Dalam makalah ini, p enulis tertarik dan dipertunjukkan oleh penutur profesional
untuk menelaah morfologi kaba Puti Nilam (Djamaris, 2002: 77—78). Kata kaba dalam
Cayo. Penelaahan ini menggunakan teori Kamus Bahasa M inangkabau- Indonesia
morfologi yang dikemukakan oleh Vladimir memiliki dua makna. Pertama, kata kaba
Pro p p d alam bukuny a M orfologi Cerita yang berarti ‘ kabar’ , ‘ berita’, dan ‘warta’.
Raky at (1987). M akalah ini akan Kedua, kata kaba yang bermakna ‘cerita’ dan
mend eskrip sikan bentuk kerangka kaba ‘ hikay at’ (2009: 323). D ari d ua makna
tersebut. Kerangka kaba akan terlihat dari tersebut, makna ked ua, yaitu kaba yang
pend eskrip sian bentuk fungsi dan p eran berarti cerita menjadi acuan pembahasan
tokoh dalam kaba Puti Nilam Cayo. Metode dalam makalah ini.
p enelitian yang akan d igunakan ad alah Biasanya, kaba diceritakan oleh tukang
meto d e d eskrip tif d an analisis. Meto d e kaba menggunakan bahasa Minang sebagai
deskriptif dan analisis digunakan untuk medianya. Sebagai sastra lisan, pengarang
menggambarkan fakta-fakta, sifat-sifat, dan kaba tidak dikenal. Dalam kaba hanya ada
hubungan antarfenomena yang diselidiki tukang kaba atau tukang cerita y ang
secara sistematis, faktual, dan akurat dari m eny am p aikan cerita o rang lain. Jad i,
sampel p enelitian melalui p ersepsi yang tukang kaba tid ak bertang g ung jaw ab
tepat (Rustapa dalam Murad, 1996:3). terhadap kebenaran atau ketidakbenaran di
Teknik y ang d ig unakan d alam dalam kaba tersebut (Nasri, 2007: 1—2).
p enelitian ini adalah stud i kepustakaan Kaba sebagai sastra lisan Minangkabau
dengan beberapa tahap, yaitu pengumpulan
d ata, p em bacaan d an p eng analisisan. p ertunjukan. Kaba d ap at had ir d alam
d ihad irkan d alam berbag ai bentuk
Dalam p enganalisisan ini, kutip an d ari pertunjukan saluang. Di w aktu lain, kaba
bahasa Minangkabau d iterjemahkan ke juga tampil dalam pertunjukan randai, rabab,
d alam bahasa Ind o nesia berd asarkan dendang, atau sijobang. Keberagaman bentuk
pemahaman teks, bukan kata d emi kata p ertunjukan y ang m eng had irkan kaba
(harfiah) atau kalimat demi kalimat. tersebut menjadi kekayaan tradisi yang tidak
ternilai harganya. Untuk itu, perlu suatu
2. Kajian Teori
usaha g una m elestarikan trad isi lisan Minangkabau tersebut.
Dalam kajian teo ri, istilah morfologi bermakna ‘kajian mengenai bentuk’. Dalam
Salah satu kaba yang menjadi bagian bidang botani, istilah morfologi bermakna dari kekayaan tradisi lisan Minangkabau
‘kajian mengenai bagian-bagian komponen adalah kaba Puti Nilam Cayo. Kaba tersebut
tumbuh-tumbuhan serta hubungan antara dituliskan oleh Sjamsuddin Sutan Rad jo
satu d engan yang lainny a yang d ilihat Endah. Kaba yang dapat dikelompokkan ke
secara keseluruhan’. Istilah yang sama juga
d ip akai d alam bid ang linguistik, y aitu tersebut pertama kali diterbitkan oleh CV
d alam jenis kaba klasik M inang kabau
cabang linguistik yang mengkaji morfem Pustaka Indonesia, Bukittinggi pada tahun
dan kombinasinya (KBBI, 2008:930). 1960 dan dicetak oleh percetakan Andalas
Bukittinggi. Kaba tersebut ditulis d alam Selain d i d alam bid ang bo tani d an bahasa
linguistik, ternyata istilah morfologi juga menggunakan ejaan lama berjud ul Puti
M inang kabau
d eng an
dipakai untuk menganalisis cerita rakyat. N ilam Tjajo . Setelah p enerbitan y ang
O rang p ertama y ang m em p erkenalkan pertama, kaba Puti Nilam Cayo mengalami
istilah morfo logi dalam cerita rakyat itu beberapa kali penerbitan ulang, seperti yang
adalah Vladimir Propp. Pada tahun 1928 ia
d iterbitkan o leh p enerbit CV Pustaka membuktikan bahwa konsep morfologi juga Ind o nesia, Bukittinggi dan penerbit Kristal
d ap at diterapkan pad a p enelitian sastra Multimed ia, Bukittinggi pada bulan Juli
(cerita rakyat). Dari hasil pengamatannya, tahun 2004.
ia menyimpulkan bahwa morfologi adalah
A RRI YAN T I :M ORFOLOGI K ABA P UTI N I LAM C AYO
suatu pemerian cerita berdasarkan bagian- morfologi cerita rakyat. bagian komponen dan pertalian komponen antara satu ko m p o nen d an ko m p o nen
1. Fung si I Seo rang ang go ta keluarga lainnya sehingga mencakup i seluruh isi
m ening g alkan rum ah (D efinisi: cerita (Propp, 1987:21).
ketiadaan . Lambang: β ). Pada dasarnya teori morfologi berangkat
2. Fung si II Satu larang an d iucap kan dari teori struktural. Dalam morfologi cerita
w ira (D efinisi: rakyat yang dilihat bukan struktur secara
kep ad a
larangan. Lambang: γ ). keseluruhan, m elainkan hany a bentuk
struktur alur atau plot suatu cerita. Ketika
3. Fungsi III Larangan dilanggar (Definisi: bentuk struktur alur tersebut telah
pelanggaran . Lambang: δ ).
d itemukan, p ersamaan cerita yang satu
4. Fungsi IV Penjarah/ penjahat membuat Persamaan cerita akan terungkap dengan
d eng an y ang lainny a akan terlihat.
percobaan untuk meninjau (Definisi: menggunakan teori ini w alaupun sebuah
tinjauan. Lambang: ε ). cerita m em iliki tem a y ang berbed a.
Persam aan tersebut
V Penjarah m enerim a berdasarkan kerangka (fungsi dan peran)
d ap at
d ilihat
5. Fung si
m aklum at/ info rm asi tentang yang terdapat dalam sebuah cerita.
m ang sany a (D efinisi: peny ampaian. M enurut Pro p p (d alam
Junus,
Lambang: ζ ).
1988:63—64), beberap a cerita m emiliki kerangka yang sama. Untuk sampai pada
VI Penjahat m enco ba kerangka yang sama d ibutuhkan suatu
6. Fung si
m em p erd ay a m ang sany a d eng an kerangka cerita pokok. Dalam penyusunan
tujuan untuk memilikinya atau memiliki kerangka cerita pokok tersebut, suatu cerita
kep uny aanny a (D efinisi: muslihat.
d ap at d iklasifikasikan berd asarkan tiga
Lambang: η ).
unsur, y aitu p elaku, p end erita, d an perbuatan yang diistilahkan dengan motif,
7. Fung si VII M ang sa terp erd aya d an sedangkan perbuatan yang dilakukan oleh
dengan demikian tanpa sepengetahuannya to ko h d isebut fungsi. Unsur y ang
m em bantu m usuhny a (D efinisi: diutamakan dalam hal ini adalah perbuatan,
muslihat. Lambang: θ ) bukan p elaku atau penderita. Perbuatan y ang ad a d alam sebuah cerita bersifat
8. Fung si VIII Penjarah m eny ebabkan konstan, hanya dilakukan oleh orang yang
kesusahan atau keced eraan kep ad a berbeda.
seo rang anggo ta keluarga (Definisi: kejahatan: Lambang:A).
M enurut Pro p p (d alam Teeuw , 2003:239), fungsi adalah tindak tokoh yang
Fung si VIIIa Seo rang ahli keluarga
d ibatasi d ari seg i m akna untuk jalan kekurangan sesuatu atau ingin memiliki lako nny a. Sebag ai co nto h, 1) seo rang
sesuatu (Definisi: kekurangan. Lambang: anggota meninggalkan rumah (entah siapa
a).
orangnya: orang tua, adik, raja, dan lain- lain); 2) tokoh utama atau pahlawan terkena
9. Fungsi IX Kecelakaan atau kekurangan larangan atau pantangan tertentu; dan 3)
d im aklum kan; w ira d im inta atau tabu atau larangan dilanggar.
d ip erintah, ia dibenarkan p ergi atau diutus (Definisi: perantaraan peristiwa
Dari hasil penelitiannya terhadap cerita penghubung. Lambang: B). rakyat Rusia, Propp menggeneralisasikan 31
fungsi cerita pokok (Propp, 1987:28—74).
10. Fung si X Pencari setuju atau Berikut ini adalah 31 fungsi cerita pokok
memutuskan untuk bereaksi (Definisi: menurut Pro p p yang d ianggap sebagai
tindakan. Lambang: C).
METASASTRA , Vol. 6 No. 2 , Desem ber 2013: 17—32
11. Fungsi XI Wira meninggalkan rumah tuntutan palsu (Definisi: tuntutan palsu. (Lambang: kepergian. Lambang: ).
Lambang: L).
25. Fung si XXV Suatu tugas yang sulit disiapkan untuk w ira (Definisi: tugas
12. Fungsi XII W ira d iuji, d iintero gasi, berat. Lambang: M).
d iserang ,
d an
lainny a
y ang
m em p ersiap kan
26. Fung si XXVI Tug as d iselesaikan p enerimaan sesuatu alat magis atau
w ira ke
arah
(Definisi: penyelesaian. Lambang: N). pembantu (Definisi: fungsi pertama do-
27. Fungsi XXVII Wira dikenali (Definisi: nor. Lambang: D).
pengecaman. Lambang: Q).
13. Fungsi XIII Wira bereaksi atas tindakan-
28. Fungsi XXVIII Wira palsu atau penjarah tindakan bakal pemberi (Definisi: reaksi
d id ed ahkan/ terbo ng kar ked o kny a wira. Lambang: E).
(Definisi: pendedahan. Lambang: Ex).
14. Fungsi XIV Wira memperoleh agen/ alat
29. Fungsi XXIX W ira d iberi rup a baru sakti (D efinisi: pembekalan atau
(Definisi: penjelmaan. Lambang: T). penerimaan alat sakti. Lambang: F).
30. Fungsi XXX Penjarah palsu dihukum
(Definisi: hukuman. Lambang: U). diantarkan, atau d ipandu ke tempat-
15. Fung si XV W ira
d ip ind ahkan,
tempat terdapatnya objek yang dicari
31. Fung si XXXI W ira kaw in d an naik (Definisi: perpindahan di antara ruang, di
takhta (Definisi: perkawinan. Lambang: antara dua negeri, panduan. Lambang: G).
W).
16. Fungsi XVI Wira dan penjarah terlibat Fung si-fung si tersebut d ileng kap i
d i d alam p ertarung an (D efinisi: dengan tujuh orang pemegang peran atau pergelutan/perkelahian. Lambang: H).
pelaku dalam sebuah cerita, yaitu 1) tokoh jahat; 2) pemberi; 3) p eno long; 4) puteri
17. Fungsi XVII W ira ditand ai (Definisi: mahkota (orang yang dicari) dan ayahnya; penandaan. Lambang: J).
5) yang disuruh; 6) w ira atau pahlaw an (pencari atau korban); dan 7) seorang yang
18. Fung si XVIII Penjarah d itew askan menyamar sebagai wira. (Definisi: kemenangan. Lambang: I).
Hal yang p erlu d ip erhatikan ad alah
19. Fungsi IX Kecelakaan atau kekurangan bahw a tid ak semua fungsi tersebut ad a aw al dapat diatasi (Definisi: kebutuhan
dalam sebuah cerita. Dalam sebuah cerita terpenuhi . Lambang: K).
bisa jad i hanya meng and ung beberap a fung si saja. Hal tersebut jug a akan
20. Fung si XX W ira p ulang (D efinisi: diterapkan di dalam makalah ini. Hanya kepulangan. Lambang: ). fungsi-fungsi tertentu yang akan terungkap
21. Fung si XXI W ira d ikejar (D efinisi: di dalam pembahasan nantinya. pengejaran. Lambang: Pr).
3. Hasil dan Pembahasan
22. Fungsi XI Wira diselamatkan (Definisi: penyelamatan. Lambang: Rs).
3.1 Fungsi Pelaku, Skema, dan Pola Cerita
23. Fungsi XXIII Wira yang tidak dikenali Pada bagian ini akan dibahas mengenai tiba d i negerinya atau d i negeri lain
fungsi-fungsi pelaku yang ditemukan dalam (Definisi: kepulangan tanpa dikenali.
kaba Puti Nilam Cayo sebagaimana yang Lambang: O).
diuraikan oleh Propp. Fungsi-fungsi tersebut juga akan dilengkapi dengan ringkasan isi
24. Fungsi XXIV Wira palsu mengajukan
A RRI YAN T I :M ORFOLOGI K ABA P UTI N I LAM C AYO
cerita. Sajian ringkasan isi akan memberikan diundanglah para peramal datang ke kejelasan mengenai fungsi pelaku. Berikut
istana. Kebetulan negeri yang dirajai ini akan disajikan hasil analisis fungsi dalam
oleh Rajo Angek memiliki tukang ramal kaba Puti Nilam Cayo.
yang hebat-hebat.
(O) Situasi Awal (lambang: α)
B . IV.
PENJARAH MEMBUAT PERCOBAAN UNTUK MENINJAU
D alam kaba Puti N ilam Cay o y ang
(Definisi: tinjauan. Lambang:
m enjad i situasi aw al ad alah d eskrip si
kerajaan Saribunian yang diperintah oleh
1. Tinjauan oleh penjarah untuk mendapatkan Raja Alam Sati, ayahanda Gombang Alam
d an Puti A m bun Suri. Pad a aw alny a, 1 butir-butir keterangan mengenai wira ( ε ). mereka hidup dengan damai. Akan tetapi,
Rajo A ngek Garang mendengar kabar akibat terlalu p ercaya d engan ram alan
bahw a Raja A lam Sati akan meramal tukang tenung dari negeri Rajo Angek, Raja
p eruntung an Puti A m bun Suri. Ia
A lam Sati berniat membunuh p utrinya. mendapatkan informasi tersebut dari Go m bang A lam y ang tid ak m enerim a
berita yang tersebar dengan cepat di p erlakuan ayahandanya mencoba untuk
kalang an p ara tukang tenung d i melindungi adiknya. Ia berusaha untuk
neg eriny a. Untuk m ey akinkan hal meyakinkan ayahnya bahwa hasil ramalan
tersebut, ia mengundang para tukang itu belum tentu benar. A kan tetapi, Raja
tenungnya untuk datang ke istana. Ia Alam Sati yang telah dipengaruhi oleh para
ingin m enany akan secara lang sung tukang ram al tetap kukuh d eng an
kep ad a m ereka kebenaran berita keputusannya. A khirnya, Gombang Alam
tersebut dan menyusun rencana jahat membaw a adiknya pergi dari istana dan
untuk mencelakakan Raja Alam Sati dan masuk ke dalam hutan.
keluarganya.
C. V. PENJARAH MENERIMA MAKLUMAT
3.1.1 Fungsi Pelaku pada Pergerakan I TENTANG MANGSANYA (Definisi: penyampaian. Lambang:
A. I. SEORANG ANGGOTA KELUARGA ς)
MENINGGALKAN RUMAH (Definisi:
Ketiadaan. Lambang: β)
1. Penjarah menerima keterangan mengenai
wira ( ς 1 ). Rajo A ng ek Garang
1. Kepergian saudara-mara yang lebih tua m end ap atkan info rm asi m eng enai
kebenaran bahwa Raja Alam Sati akan ( β ) . Diceritakan bahwa Raja Alam Sati melihat p eruntungan nasib anaknya. dan Puti A ndam Dew i dikarunia dua
Para peramal menyampaikan informasi orang anak yang tampan dan cantik,
bahwa Raja Alam Sati memang sedang yaitu Gombang Alam dan Puti Ambun
mencari para peramal untuk meramal Suri. Terhadap Gombang A lam, Raja
nasib anak perempuannya. Mereka juga Alam Sati tidak pernah meragukan hal-
menyamp aikan kep ad a Rajo A ngek hal keramat yang mengiringinya. Akan
Garang bahwa Raja Alam Sati meminta tetapi, tidak begitu halnya dengan Puti
bantuan mereka untuk meramal Puti
A m bun Suri.
Untuk
m elihat
Ambun Suri.
peruntungan anak keduanya tersebut, Raja A lam Sati meminta perto longan
D.VI. PENJARAH MENCOBA
p ara p eram al/ tukang tenung d ari
MEMPERDAYA
MANGSANYA
negeri Rajo Angek Garang. Ia berharap
DENGAN
TUJUAN UNTUK
peruntungan Puti Ambun Suri sebaik
MEMILIKINYA ATAU MEMILIKI
p eruntung an
kakakny a,
m aka
KEPUNYAANNYA (Definisi: muslihat. Lambang: η)
METASASTRA , Vol. 6 No. 2 , Desem ber 2013: 17—32
3. Penjarah menggunakan penipuan atau
MUSUHNYA (Definisi: muslihat.
paksaan ( 3 η ). Mengetahui bahw a Raja
Lambang: θ)
A lam Sati hendak meramal putrinya, timbullah niat jahat di dalam diri Rajo
1. W ira bereaksi terhadap bujuk/muslihat Angek untuk memperdayai Raja Alam
penjarah ( θ 1 ) . Raja A lam Sati percaya Sati. Rajo A ngek telah lama menaruh
begitu saja dengan ramalan para tukang kebencian terhadap raja itu.
tenung y ang sebenarny a ing in Untuk memperdayai Raja A lam Sati,
memperdayainya. Karena tidak berpikir Rajo Angek memerintahkan para peramal
panjang, Raja Alam Sati masuk ke dalam untuk memberikan ramalan p alsu. Jika
perangkap tukang ramal. Raja Alam Sati mereka melihat peruntungan Puti Ambun
telah terp erd ay a d an secara tid ak Suri baik, mereka d ip erintahkan untuk
langsung telah membantu para peramal mengatakan kebalikannya. Oleh karena itu,
serta Rajo A ng ek Garang untuk Puti A mbun Suri harus dilenyapkan dari
mencelakai dirinya dan keluarganya. istana. Raja A lam Sati harus membunuh
F. VIII. PENJARAH MENYEBABKAN
putrinya itu. Begitu juga sebaliknya. Jika
KERUSUHAN ATAU KECEDERAAN
p ara p eramal melihat p eruntungan Puti
KEPADA SEORANG ANGGOTA
A m bun Suri jelek, m ereka harus
KELUARGA (Definisi: Kejahatan.
mengatakan baik.
Lambang: A)
“ Lah tibo sagalo tukang tanuang. M amintak radjo angek Garang, mano kalian kasamonjo.
13. Penjarah memerintahkan pembunuhan Kalian diimbau radjo Alam dalam nagari
(A 13 ). D iceritakan bahw a ay ahand a Saribunian, manjuruah tanuang Ambun Suri,
Go mbang A lam p ercaya begitu saja anak kanduang radjo nantun. Kok elok
dengan hasil ramalan tukang tenung. paruntungan padja nantun, kok injo lai
Dengan marahnya, ia segera mengambil batuah, katokan injo anak tjilako. Tak elok
p ed ang hend ak m em bunuh anak ditaruh dalam nagari. Elok dibunuah hiduik-
kandungnya sendiri. Tanpa menyelidiki hiduik. Anak tjilako sisiak buruak. Djikalau
terlebih d ahulu, Raja A lam Sati basuo pandapatan bahaso buruak untuang
langsung mengambil keputusan untuk anak, katokan elok padja nantun” (Endah,
melenyapkan Puti Ambun Suri karena 1960: 10).
d ikhaw atirkan akan mend atangkan ‘Para peramal telah datang. Raja Angek
bencana bagi istana. Dalam klasifikasi berkata kepada mereka, “ Wahai kalian
Propp, fungsi muslihat ini masuk dalam semua para peramal. Kalian dipanggil
kelo mp o k tertentu d engan lambang oleh Raja Alam dari kerajaan Sari Bunian. 13 (A ).
Ia menyuruh kalian untuk meramal Ambun Suri, anak kandung raja itu. Jika
G. IX. KECELAKAAN ATAU
KEKURANGAN DIMAKLUMKAN,
peruntungan anak itu baik, kalian harus
WIRA DIMINTA ATAU DIPERINTAH,
mengatakan jelek. Harus disingkirkan
IA DIBENARKAN PERGI ATAU
dari negeri. Harus dibunuh hidup-hidup.
DIUTUS (Definisi: perantaraan peristiwa
Anak itu membawa celaka. Jika kalian
penghubung. Lambang: B)
menemukan bahwa peruntungan anak
itu jelek, katakanlah
bahw a
5. W ira yang diusir, dipindahkan dari rumah peruntungannya baik” ’. (B 5 ). Gombang A lam yang membela
E. VII. MANGSA TERPERDAYA DAN
ad ikny a d an tid ak d ap at menerima
DENGAN DEMIKIAN
TANPA
keputusan ayahnya diusir dari istana.
SEPENGETAHUANNYA MEMBANTU
Berd ua d eng an ad ikny a, Go m bang
A lam meningg alkan istana. Mereka
A RRI YAN T I :M ORFOLOGI K ABA P UTI N I LAM C AYO
memasuki hutan belantara dan tidak “ Turun urang nan banjak, badjalan-djalan pernah kembali lagi ke istana itu sampai
masuak samak. Tibo di ateh batu gadang, mereka dewasa (Endah, 1960:12).
tadanga urang manangih. Diliek dipandang njato, tampak anak sadang manangih. Hibo
H. XI. WIRA MENINGGALKAN RUMAH
rasonjo mandangakan. D ihampiri padja
(Definisi: kepergian. Lambang: )
nantun.
Di hutan, Go mbang A lam d an Puti Sanan bakato Dang Tuanku. Mano kau upiak. Ambun Suri makan seadanya. Pada suatu
M angapo di siko. Mangapo upiak manangih. hari Gombang A lam menangkap seeko r
D jo sia adiak di siko, katonjo Radjo burung . Say ang sekali, m ereka tid ak
nantun” ( Endah, 1960: 18). mempunyai api untuk membakar burung
‘Orang yang banyak itu turun, berjalan itu. Untuk mencari ap i, Gombang A lam
menyusuri semak. Sampai di sebuah batu terp aksa p ergi mening g alkan ad iknya.
besar terdengar suara orang sedang
A w alny a Puti A m bun Suri tid ak m au menangis. Setelah diamati, tampaklah ditinggal sendirian. A kan tetapi, setelah
seorang anak sedang manangis. Hati diyakinkan oleh kakaknya bahwa ia akan
mereka iba mendengar tangisan anak itu. kembali dengan membawa api, ia bersedia
Mereka menghampiri anak itu. Raja menunggu di dalam hutan.
Rambun Sati lalu bertanya, “ Hai upik. “ Bakato Gombang Alam kapado adiaknjo.
Sedang apa engkau di sini? Mengapa Kalau baitu kato adiak, tingga adiak duduak
engkau menangis? Dengan siapa engkau di siko. Hambo badjalan mantjari api. Elok-
di sini?” , kata raja itu’. elok adiak di siko. D itjari api pambaka buruang” (Endah, 1960: 16).
J. XIII. WIRA BEREAKSI ATAS
TINDAKAN-TINDAKAN BAKAL
‘Gombang Alam berkata kepada adiknya.
PEMBERI (Definisi: reaksi wira.
Kalau begitu kata adik, tinggallah adik
Lambang: E)
duduk di sini. Saya pergi mancari api.
Hati-hati adik di sini. Biar saya pergi
2. W ira menjawab (atau tidak menjawab) mencari api untuk membakar burung’.
sesuatu teguran (E 2 ). Puti A mbun Suri
I. XII. WIRA DIUJI, DIINTEROGASI,
yang sedang menangis terkejut dengan
DISERANG, DAN LAIN-LAIN YANG
kehad iran Raja Ram bun Sati d an
MEMPERSIAPKAN WIRA KE ARAH
ro mbongannya. Ketika d itanyai oleh
PENERIMAAN SESUATU ALAT
Raja
Ram bun
Sati p erihal
MAGIS ATAU PEMBANTU (Definisi:
keberadaannya di dalam hutan itu, Puti
fungsi pertama donor. Lambang: D)
Ambun Suri pun menceritakan bahwa ia berada di hutan itu berdua dengan
2. Donor menegur dan menginterogasi wira kakaknya. Kakaknya pergi mencari api (D 2 ). Diceritakan bahwa Raja Rambun
untuk m em bakar burung . N am un, Sati dari negeri Pantai A meh sedang
sampai saat ini, ia belum juga kembali. berburu d i d alam hutan. Sed ang
Ia khaw atir kakaknya itu telah mati asyiknya berburu, ia dan rombongan
dimakan oleh harimau. mendengar suara tangisan anak kecil.
“ Sanan mandjawab A mbun Suri. Lorong Setelah dicari, mereka melihat seorang
kapado hambo di siko. Kami baduo anak kecil sedang duduk di atas sebuah
badunsanak. Injo kapatang mantjari api batu sambil menangis menghiba-hiba.
pamanggang buruang nangko. Sampai kini Raja Ram bun Sati d an ro m bo ng an
indak datang. Kamano garan tuan kanduang. segera mend ekati anak kecil itu. Ia
Antah ditangkok dek harimau. Bakato sadang menegur dan menanyakan sebab anak
manangih” (Endah, 1960: 18). itu menangis dan sendirian di dalam
‘Ambun Suri menjawab, “ Hamba berada hutan.
di dalam hutan ini berdua dengan kakak
METASASTRA , Vol. 6 No. 2 , Desem ber 2013: 17—32
hamba. Kemarin, ia pergi mencari api Ia sangat senang karena Rambun Sati kini untuk membakar burung ini. Sampai saat
telah memiliki seorang saudara perempuan ini ia belum juga kembali. Entah di mana
yang selama ini tidak dimilikinya. kakakku itu barad a. Mungkin telah ditangkap oleh harimau” , katanya sambil
3.1.2 Fungsi Pelaku pada Pergerakan II
menangis’.
A. VIII. PENJARAH MENYEBABKAN K.
KERUSUHAN ATAU KECEDERAAN DIANTARKAN, ATAU DIPANDU KE
XV. WIRA
DIPINDAHKAN,
KEPADA SEORANG ANGGOTA TEMPAT-TEMPAT TERDAPATNYA
KELUARGA (Definisi: Kejahatan. OBJEK YANG DICARI (Definisi:
Lambang: A)
perpindahan di antara ruang, di antara dua negeri, panduan. Lambang: G)
10. Penjarah mengarahkan supaya wira dibuang ke dalam laut (A 10 ). Diceritakan bahw a
2. Dia bergerak di atas tanah atau di atas air ketika Gombang Alam hendak mencari (G 2 ). Ketika Raja Ram bun Sati
api untuk menghidupkan kayu bakar, mend ap ati Puti A mbun Suri d ud uk
ia samp ai d i sebuah lad ang jagung. menangis seorang diri di dalam hutan,
Ketika ia sedang kebingungan mencari timbul rasa kasihan melihat anak itu. Ia
pemilik ladang, tiba-tiba pemilik ladang pun mengajak Puti A mbun Suri ikut
itu langsung memukulinya. Ia menuduh dengannya. Puti Ambun Suri pun tidak
Gombang A lam sebagai pencuri yang keberatan ketika ia diajak o leh Raja
selama ini sering mencuri jagung d i Rambun Sati. Dengan menaiki gajah,
ladangnya. Gombang A lam mencoba berang katlah ro m bo ng an kecil itu
meyakinkan pemilik ladang itu bahwa meninggalkan hutan.
bukanlah seo rang p encuri. “ Kan io samaso itu, dinaikkan Ambun ka ateh
ia
Keberad aannya d i ladang itu hanya gadjah. Gadjah babaliak pulang baburu.
untuk mencari ap i. Sayang sekali, si D iiriangkan kudo anak mantari. Urang
p etani tid ak memp ercayai kata-kata baburu bahati suko. Barapo galak, sorak-sorai.
d an tetap M andarap bunji tapak kudo” (Endah, 1960:
Go m bang
A lam
memukulinya. Go mbang A lam yang 18).
tidak berdaya dipukuli sampai jatuh ‘Ketika itu, Puti Ambun Suri dinaikkkan
pingsan. Setelah pingsan, ia dimasukkan ke atas punggung gajah. Gajah itu pun
ke dalam karung dan dibuang ke laut kembali p ulang . D i belakangny a
d alam keadaan hidup -hid up. Dalam meng iring i kud a para m antri raja.
klasifikasi Propp, fungsi muslihat ini Sem uany a merasa senang. M ereka
dimasukkan ke dalam kelompok khusus dengan lambang (A tertawa dan bersorak-sorai. Bunyi tapak 10 ).
kuda terdengar berderap-derap’.
B. XIV. WIRA MEMPEROLEH AGEN L. XXIII. WIRA YANG TIDAK DIKENALI,
SAKTI (Definisi: pembekalan atau TIBA DI NEGERINYA ATAU DI
penerimaan Alat Sakti. Lambang: F) NEGERI LAIN (Definisi: kepulangan
tanpa dikenali. Lambang: O)
6. Agen itu muncul dengan sendirinya secara tiba- tiba (F 6 ). D iceritakan bahw a
Diceritakan bahw a Raja Rambun Sati Gombang Alam yang telah dibuang ke membawa Puti Ambun Suri ke istananya.
laut o leh p etani jagung selamat dan Kedatangan Puti A mbun Suri d isambut
terd amp ar d i sebuah p ulau. Selama dengan sukacita oleh ibunda raja tersebut.
setahun ia terapung-ap ung d i lautan Ia sangat senang melihat rupa Puti Ambun
tanpa terluka sedikit pun. Hal itu terjadi Suri. Kerind uanny a terhad ap anak
karena kekeram atan y ang telah perempuan terobati ketika melihat gadis itu.
dimilikinya sejak ia lahir.
A RRI YAN T I :M ORFOLOGI K ABA P UTI N I LAM C AYO
“ Kalau diliek padja nantun batjajo muko Garagasi tidak mencium bau manusia lain dipandangi. A nak kiramaik djo batuah.
di pondoknya.
Kasayangan bapa djo mande. Raso diambuih Setelah seminggu di pondoknya, raksasa anak ka gadang” (Endah, 1960: 8).
pun kembali berburu. Saat itulah, Gombang ‘ Kalau d ilihat anak itu, mukany a
Alam mengajak Puti Nilam Cayo melarikan bercahaya ketika dipandangi. Kelihatan
diri dari pondok raksasa. Mereka hendak bahwa ia anak keramat yang memiliki
kembali pulang setelah sekian lama berada tuah. Ia kesayangan ayah dan bunda.
di hutan itu. Puti Nilam Cayo yang telah Mereka tid ak sabar lagi melihatnya
bertahun-tahun d itaw an o leh raksasa tumbuh besar’.
sangat senang mend ap ati d iriny a akan terbebas d ari cengkeraman raksasa yang
C. XV. WIRA
DIPINDAHKAN,
kejam itu. Selama ini, ia tidak pernah berani
DIANTARKAN, ATAU DIPANDU KE
melarikan diri. Letak pondok raksasa yang
TEMPAT-TEMPAT TERDAPATNYA
sang at terp encil m em buatny a takut
OBJEK YANG DICARI (Definisi:
melarikan diri. Kedatangan Gombang Alam
perpindahan di antara ruang, di antara
memberi semangat baru bagi Puti Nilam
dua negeri, panduan. Lambang: G)
Cay o . D engan bantuan p em ud a itu, ia berharap dapat kembali berkumpul dengan
2. Dia bergerak di atas tanah atau di atas air (G 2
orang tua yang telah lama ditinggalkannya. ). Go m bang A lam d ip ukuli d an Hal yang sama juga dirasakan oleh Gombang
d im asukkan ke d alam karung o leh Alam. Ia ingin segera pergi mencari adiknya, petani jagung yang mengira ia seorang
yang tidak diketahui lagi keberadaanya sejak pencuri. Setelah itu, si petani membuang
ia meninggalkannya untuk mencari api. Gombang Alam ke laut. Peristiwa inilah
yang menghantarkan Gombang A lam
E. XXII. WIRA DISELAMATKAN ( Definisi:
ke sebuah p ulau y ang d ihuni o leh
penyelamatan. Lambang: Rs)
raksasa Garagasi dan Puti Nilam Cayo. Ia tero mbang-ambing di tengah laut
2. W ira melarikan diri sambil meninggalkan selama setahun. Selama d i laut, ia
objek-objek penghalang di tengah jalan (Rs dihempaskan ombak dan digigit oleh 2 ). Gombang Alam dan Puti Nilam ikan. Karena kekeramatannya, ia tidak
Cayo d engan m ud ahnya p ergi d ari terluka dan selamat sampai di sebuah
pondok raksasa. Hal itu dimungkinkan pulau.
karena raksasa Garagasi tidak sedang berada di pondoknya. Jadi, tidak ada
D. XX. WIRA PULANG (Definisi:
y ang m eng halang i m ereka untuk
kepulangan. Lambang: )
melarikan d iri d ari p o nd o k raksasa Gombang A lam terdampar di sebuah
Garag asi. Halang an y ang m ereka pulau yang dihuni oleh raksasa Garagasi. Di
jumpai dalam perjalanan pulang adalah pulau itu, raksasa juga menawan Puti Nilam
beratnya med an yang harus mereka Cay o .
lalui. Hutan yang sangat lebat, bukit menyelamatkannya. Setelah diselamatkan
Gad is itulah
y ang
telah
dan lembah yang terjal, serta binatang o leh Puti Nilam Cayo , Go mbang A lam
buas yang sewaktu-waktu bisa muncul dibawa ke pondok raksasa. Kebetulan saat
d i hadap an mereka, tid ak membuat itu raksasa sedang tidak di pondoknya. Ia
mereka kehilangan semangat untuk p ergi berburu. Ketika raksasa p ulang,
menemukan jalan pulang. Satu persatu Gombang Alam disembunyikan oleh Puti
halangan itu mereka lew ati, samp ai Nilam Cayo di dalam sebuah lubang. Hal
akhirny a, m ereka bertem u d eng an itu dilakukan Puti Nilam Cayo agar raksasa
seo rang p ertapa tua yang kemud ian m em beri mereka m ustika keram at.
METASASTRA , Vol. 6 No. 2 , Desem ber 2013: 17—32
D eng an bantuan m ustika itulah, inginkan? Seratus tahun hamba bertapa. p erjalanan Gombang A lam d an Puti
Baru kali ini melihat orang” , kata orang Nilam Cayo menjadi lebih mudah.
tua itu’
3.1.3 Fungsi Pelaku pada Pergerakan III
C. XIII. WIRA BEREAKSI ATAS
A. XI. WIRA MENINGGALKAN RUMAH TINDAKAN-TINDAKAN BAKAL (Definisi: pemergian. Lambang: ‘!) PEMBERI (Definisi: reaksi wira. Lambang: E)
Setelah bermufakat, Gombang A lam dan Puti Nilam Cayo memutuskan untuk
2. W ira menjawab (atau tidak menjawab) m elarikan d iri d ari p o nd o k raksasa
sesuatu teguran (E 2 ). Awalnya Gombang Garagasi. Kepergian Gombang A lam dan
Alam dan Puti Nilam Cayo sangat takut Puti Nilam Cayo adalah untuk menemukan
melihat orang tua pertapa itu. Setelah kembali keluarga mereka yang telah lama
ditegur dan ditanyai perihal keberadaan ditinggalkan. Gombang Alam ingin mencari
mereka di goa itu, Gombang Alam dan
ad iknya yang ditinggalkannya di hutan, Puti Nilam Cay o menjad i leg a d an sedangkan Puti Nilam Cayo ingin mencari
menceritakan kisah p elarian mereka ayah-ibunya yang telah lama ditinggalkan.
dari raksasa Garagasi.
B . XII. WIRA DIUJI, DIINTEROGASI,
“ M andjawab si Gombang Alam. Ampunlah
DISERANG, DAN LAIN-LAIN YANG
hambo dek niniak. Ampun baribu kali ampun.
MEMPERSIAPKAN WIRA KE ARAH
Ditjaritokan kaadaan parasaian. M angko
PENERIMAAN SESUATU ALAT
kami datang ka mari. Kami ditawan Garagasi.
MAGIS ATAU PEMBANTU (Definisi:
Raksasa gadang manangkok. Itulah sabab
fungsi pertama donor. Lambang: D)
kami lari sampai sasek ka mari” (Endah, 1960: 33).
2. Donor menegur dan menginterogasi wira ‘Gombang Alam menjawab, “ Ampunkan (D 2 ). Dalam pelarian mereka, Gombang
kami ninik. Ampun beribu kali ampun” . Alam dan Puti Nilam Cayo sampai di
Ia pun menceritakan nasib mereka. Kami sebuah hutan yang sangat lebat. Setelah
datang ke mari karena ditawan raksasa beberap a saat menyusuri hutan itu,
Garagasi. Raksasa itu sangat besar dan m ereka m elihat sebuah g o a batu.
menangkap kami. Itulah sebabnya kami Mereka p un m emasuki go a itu d an
melarikan diri dan sampai ke tempat ini’. melihat seorang lelaki tua sedang duduk di atas sebuah batu. A walnya, mereka sang at takut. A kan tetap i, setelah
D. XIV. WIRA MEMPEROLEH AGEN
mereka mem inta m aaf karena telah
SAKTI (Definisi: pembekalan atau
mengganggu o rang tua itu, mereka
penerimaan Alat Sakti. Lambang: F)
m enjad i leg a karena o rang tua itu sangat baik. Ia menanyakan p erihal
2. Agen itu ditunjukkan (F 2 ). Alat sakti yang keberadaan mereka di goa itu.
didapatkan oleh Gombang A lam dan Puti Nilam Cayo adalah mustika naga.
“ Sanan bakato rang tuo. Apo makasuik datang Mustika itu diperoleh dari seekor naga ke mari. A po adjaik dalam hati. Saratuih yang menjaga sebuah tempat keramat. tahun hambo batapa, baru kini maliek urang, N ag a itu m em berikan m ustika itu katonjo rang batapa” (Endah, tt: 33) karena m elihat Go m bang A lam ‘Orang tua itu berkata, “ Apa maksud
membaw a to ng kat sakti p emberian kalian datang ke mari. Apa yang kalian
kakek tua. Jika digosok, mustika tersebut dapat mengabulkan setiap permintaan
d an keing inan siap a saja y ang
A RRI YAN T I :M ORFOLOGI K ABA P UTI N I LAM C AYO
memilikinya. enak, lengkap dengan kudapannya.
3. Agen itu disediakan (F 3 ). Ketika melarikan
G. XXXI. WIRA KAWIN DAN NAIK
d iri d ari rum ah raksasa Garag asi,
TAKHTA (Definisi: perkawinan.
Gombang A lam dan Puti Nilam Cayo
Lambang: W * )
sampai di sebuah hutan keramat. Di Dalam perjalanan mencari jalan pulang hutan tersebut, m ereka m em asuki bersama Puti Nilam Cayo, mereka bertemu sebuah gua. Ternyata, d i dalam gua
d eng an ro m bo ng an d ari negeri Camin tersebut bersemadi seorang kakek tua. Talayang. Di dalam rombo ngan tersebut Kakek itu memberikan sebuah benda terdapat seekor gajah sakti. Keberad aan keramat kepada Gombang Alam. Alat gajah sakti tersebut dimaksudkan untuk sakti itu berupa sebuah tongkat yang mencari seseorang sebagai pengganti raja memiliki tuah. negeri Camin Talayang yang telah mangkat.
E. XV. WIRA
DIPINDAHKAN,
Karena tid ak m em iliki keturunan d an
DIANTARKAN, ATAU DIPANDU KE
saudara lain sebagai pengganti raja, para
TEMPAT-TEMPAT TERDAPATNYA
pemuka negeri terpaksa mencari orang lain
OBJEK YANG DICARI (Definisi:
sebagai p engganti raja. Ketika bertemu
perpindahan di antara ruang, di antara
d eng an Go m bang A lam , g ajah sakti
dua negeri, panduan. Lambang: G)
langsung mengangkat pemuda itu dengan belalainya dan mendudukkannya di atas
2. Dia bergerak di atas tanah atau di atas air
punggungnya.
(G 2 ). Setelah mendapatkan agen sakti
D i saat itu Go m bang A lam belum
d ari p ertap a tua d an nag a sakti, mengetahui maksud dari peristiwa tersebut. Gombang A lam dan Puti Nilam Cayo
Ketika diberitahukan bahwa ia telah dipilih m elanjutkan p erjalanan. D eng an
o leh g ajah sakti m enjad i raja Cam in bantuan m ustika nag a, p erjalanan
Talay ang , Go m bang A lam lang sung mereka menjadi lebih mudah. Mereka
menolak karena ia merasa tidak mampu meminta kuda kepada mustika naga.
untuk menjadi seorang raja. A kan tetapi, Pada saat itu muncullah dua ekor kuda
rombongan dari karajaan Camin Talayang yang gagah dan perkasa. Dengan kuda
telah meyakini bahw a gajah sakti tid ak itulah, mereka melanjutkan perjalanan
mungkin melakukan kesalahan. Gombang mencari keluarga mereka.
Alamlah orang yang tepat sebagai pengganti raja mereka.
F. XIX. KECELAKAAN
ATAU
KEKURANGAN AWAL DIATASI
YANG TIDAK (Definisi: kebutuhan terpenuhi. Lambang:
H. XXIII.
WIRA
DIKENALI, TIBA DI NEGERINYA K) ATAU DI NEGERI LAIN (Definisi: kepulangan tanpa dikenali. Lambang: O)
5. Objek yang dicari diperolehi dengan secara
Setelah Go m bang A lam bersed ia To ngkat keramat d an mustika naga
terus melalui penggunaan agen sakti (K 5 ).
menjad i raja, berang katlah ro m bo ng an secara terus menerus digunakan oleh
menuju negeri Camin Talayang. Setelah Gombang A lam dan Puti Nilam Cayo
beberapa lama berjalan, mereka sampai di untuk memud ahkan p erjalanan d an
kerajaan M and ang Kam ulan, y aitu memenuhi kebutuhan mereka. Dengan
negerinya ayah dan ibu Puti Nilam Cayo. menggunakan mustika naga, muncullah
Pada kesempatan itulah, Puti Nilam Cayo dua ekor kuda yang besar dan gagah
bertemu kembali d engan ayah-ibu yang perkasa. Ketika mereka lap ar, hanya
telah lama ditinggalkan setelah bertahun- dengan meminta kepada mustika naga,
tahun disekap oleh raksasa Garagasi. tersedialah semua makanan yang enak-
I. XXXI. WIRA KAWIN DAN NAIK
METASASTRA , Vol. 6 No. 2 , Desem ber 2013: 17—32
TAKHTA (Definisi: perkawinan.
Setelah Gombang Alam naik takhta dan
Lambang: W * * )
menjadi raja di kerajaan Camin Talayang, serta menikahi Puti Nilam Cayo, ia teringat
Kebahagiaan Gombang Alam dan Puti
ay ah-bund a y ang telah N ilam Cayo menjad i semakin leng kap ditinggalkannya dalam waktu yang cukup setelah Gombang A lam diangkat menjadi lama. Gombang A lam pun telah bertemu raja negeri Camin Talayang. Begitu juga
d eng an
d ulu ketika Puti Nilam Cayo bertemu kembali ditinggalkannya di d alam hutan. Setelah
kem bali
d eng an
ad ik y ang
d eng an ayah-ibuny a. Pad a saat itulah berd iskusi d eng an Puti A m bun Suri,
d ip utuskan untuk
m elaksanakan
Gombang Alam memutuskan untuk pulang pernikahan Gombang Alam dan Puti Nilam dan mencari ayah-bundanya. Cayo secara besar-besaran. Ayahanda Puti
N ilam Cay o sang at senang karena
B. IX. KECELAKAAN ATAU
mendapat menantu yang gagah, sekaligus
KEKURANGAN DIMAKLUMKAN,
juga seorang raja.
WIRA DIMINTA ATAU DIPERINTAH, J. XXVII. WIRA DIKENALI (Definisi:
IA DIBENARKAN PERGI ATAU IA pengecaman. Lambang: Q)
DIUTUS (Definisi: perantaraan peristiwa penghubung. Lambang: B)
Pesta pernikahan Gombang Alam dan Puti Nilam Cayo d iad akan secara besar
3. W ira dibenarkan meninggalkan rumah (B 3 ). besaran. Bany ak tam u y ang d atang ,
Go mbang A lam ingin mencari ayah- termasuk raja-raja dari negeri tetangga.
ibunya yang telah lama tidak bertemu.
A y ahand a Puti N ilam Cay o jug a Untuk itu, ia melakukan p erjalanan m eng und ang Raja Ram bun Sati d an
mencari mereka. Kepergiannya itu pun permaisurinya, yaitu Puti Ambun Suri yang
dengan sepengetahuan istrinya. A kan dulu diselamatkannya dari dalam hutan. Di
tetap i, ia hany a berp am itan untuk pesta itulah, Puti A mbun Suri mengenali
berjalan-jalan melihat rakyatnya. Berkat mempelai pria sebagai kakaknya yang telah
bantuan benda keramat, dengan cepat lama menghilang. Ia sangat bahagia karena
ia dapat bertemu dengan ayah-ibunya. bisa bertemu lagi dengan kakaknya.
C. X. PENCARI SETUJU ATAU
“ Kan io A mbun Suri. D itantang njato
MEMUTUSKAN
UNTUK
Gombang Alam. Saketek injo tidak lupo maliek
BERTINDAK BALAS (Definisi:
rupo Gombang A lam. A ia mato gurak
permulaan tindak balas. Lambang: C)
gumarai, djatuah satu djatuah duo. Lah basah pipi nan montok” (Endah, 1960: 45).
Gombang A lam menyetujui keinginan adiknya untuk mencari ayah-ibu yang telah
‘Puti Ambun Suri menantap Gombang lama mereka tinggalkan. Puti Ambun Suri
A lam. Ia yakin laki-laki itu ad alah mengirimi Gombang A lam sebuah surat
Gombang Alam. Ia tidak pernah lupa menyatakan keinginannya untuk bertemu d eng an rupa Go m bang A lam . A ir
ay ah-ibuny a. Setelah matanya jatuh berd erai membasahi
d eng an
baik-burukny a, pipinya yang montok’.
m em p ertim bang kan
Gombang A lam pun memutuskan untuk pergi mencari kedua orang tuanya.
3.1.4 Fungsi Pelaku pada Pergerakan IV
D. XI. WIRA MENINGGALKAN RUMAH (Definisi: kepergian. Lambang: )
A. VIIIa. SEORANG ANGGOTA KELUARGA
KEKURANGAN
Setelah berpamitan dengan Puti Nilam
SESUATU ATAU INGIN MEMILIKI
Cayo dan Puti Ambun Suri, Gombang Alam
SESUATU (Definisi: kekurangan.
meninggalkan istana. Tujuannya hanya Lambang: a ) satu, yaitu mencari orang tuanya. Walaupun
A RRI YAN T I :M ORFOLOGI K ABA P UTI N I LAM C AYO
tidak mengetahui nasib dan keberadaan or- Gombang Alam yang tidak mempunyai ang tuanya, Gombang A lam tetap yakin
petunjuk apapun mengenai keberadaan bahwa ia akan menemukan mereka.
orang tuanya sangat terbantu dengan adanya mustika keramat tersebut.
E. XIV. WIRA MEMPEROLEH AGEN SAKTI (Definisi: pembekalan atau
8. Kutukan atas seseorang dihapuskan (K 8 ).
penerimaan Alat Sakti. Lambang: F)
D eng an bantuan m ustika keram at pemberian naga sakti, Gombang Alam
dengan mudah dapat menemui orang diusir dari istana, Gombang Alam tidak
1. Alat itu dipindahkan secara terus (F 1 ). Sejak
tuanya. Ternyata, mereka telah jatuh pernah lagi mendengar kabar mengenai
m iskin d an hid up terlunta-lunta. kedua orang tuanya. Untuk itulah, ia
Semenjak kepergiaan Gombang A lam kembali d an pulang menemui o rang
dan Puti A mbun Suri, kerajaan yang tuany a. D eng an bantuan m ustika
d uluny a m eg ah serta neg eri y ang keramat pemberian naga sakti, ia dapat
m akm ur hancur terkena kutukan menemui o rang tuany a. A g en sakti
karena m eng usir anakny a y ang tersebut secara terus menerus digunakan
keramat. Sejak saat itu, meraka hidup o leh
d alam kemiskinan. Go mbang A lam memudahkan urusannya.
Go m bang
A lam
untuk
sangat sed ih menghadapi kenyataan tersebut. D eng an bantuan m ustika
F. XV. WIRA
DIPINDAHKAN,
keramat, seluruh istana dan negeri yang
DIANTARKAN, ATAU DIPANDU KE
hilang kembali seperti sediakala. Raja
TEMPAT-TEMPAT TERDAPATNYA
A lam Sati sang at bersy ukur d an
OBJEK YANG DICARI (Definisi:
m em inta m aaf atas kekeliruanny a
perpindahan di antara ruang, di antara
selama ini. Gombang Alam pun dengan
dua negeri, panduan. Lambang: G)
besar hati mem aafkan ked ua o rang
tuanya.
). Untuk menemukan orang tua
3. Dia dipandu (G 3
y ang
tid ak
d iketahui
H. XX. WIRA PULANG (Definisi:
keberad aanny a, Go m bang A lam
kepulangan. Lambang: )
m em anfaatkan ag en sakti y ang diperolehnya dari orang tua pertapa.
Setelah berdiskusi dengan Puti Ambun M ustika keram at m em p erm ud ah
Suri, Gombang Alam memutuskan untuk pertemuannya dengan orang tuanya.
p ulang d an m encari ay ah-bund any a. Secara ajaib, setelah m em inta p ad a
D eng an bantuan m ustika keram at, ia mustika keramat, ia langsung sampai di
langsung sampai di hadapan orang tuanya hadapan kedua orang tuanya.
yang terny ata telah jatuh miskin sejak kep erg ianny a d ulu. D eng an bantuan
G. XIX. KECELAKAAN
ATAU
mustika keramat, seluruh kerajaan yang
KEKURANGAN AWAL DIATASI
telah hancur kembali sep erti sed ia kala.
(Definisi: kebutuhan
terpenuhi.
Setelah tinggal beberapa lama dengan ayah
Lambang: K)
dan ibunya, Gombang Alam pun menjemput Puti A mbun Suri. Bersama-sama mereka
5 terus melalui penggunaan agen sakti pulang kembali ke kerajaan ayah-ibunya. (K ). Orang tua yang telah lama ditinggalkan
5. Objek yang dicari diperolehi dengan secara
I. XXIII.
WIRA
YANG TIDAK
akhirny a d ap at d item ukan d eng an
DIKENALI, TIBA DI NEGERINYA
m em inta bantuan p ad a m ustika
ATAU DI NEGERI LAIN (Definisi:
keramat. Mustika itu sungguh berjasa
kepulangan tanpa dikenali. Lambang: O)
d alam m em p ertem ukan Go m bang Gombang A lam melakukan perjalanan
A lam d an ked ua o rang tuany a. mencari ayah dan ibunya. Berkat bantuan
METASASTRA , Vol. 6 No. 2 , Desem ber 2013: 17—32
bend a keram at, d engan cep at ia d ap at yang laki-laki bernama Sari Alam dan yang bertem u d eng an ay ah-ibuny a. D i saat
perempuan bernama Sari Bulan. Dengan meninggalkan istana, ia hanya memakai
demikian, berakhirlah cerita Puti Nilam Cayo pakaian biasa. Ia menyamar menjadi rakyat
dengan akhir yang bahagia. Situasi akhir ini kebanyakan sehingga tid ak seorang p un
oleh Propp diberi lambang (X). yang mengenalinya. Kemunculan Gombang
D ari uraian fung si p elaku y ang
A lam d i had ap an o rang tuany a p un ditemukan dalam empat pergerakan cerita aw alny a tid ak d isad ari o leh m ereka.
tersebut, struktur cerita dalam kaba Puti Go mbang A lam telah menjelma menjadi
Nilam Cay o akan tamp ak sep erti skema pria dew asa yang gagah perkasa. Mereka
berikut.
tidak lagi mengenali Gombang Alam kecil yang dulu mereka usir dari istana. Gombang
I. βεδηθ 1 A 13 B 5 2 D E 2 G 2 O
10 F II. A orang tuanya bahwa yang ada di hadapan 6 G 2 Rs 2
mereka adalah anak kandungnya.
2 E 2 F 3 G 2 OW III. D *
J. XXVII. WIRA DIKENALI (Definisi:
* ) Setelah fung si-fung si utam a d an
6 B 3 IV. a
1 G 3 K 5 K C F 8 OQW
pengecaman. Lambang: Q)
Ketika Gombang Alam bertemu kembali kelompok-kelompok khusus yang ada di
d alam kaba Puti Nilam Cayo dijabarkan, tidak mengenali sosok anak yang telah lama
d engan o rang tuany a, aw alny a mereka
p o la-p o la tertentu d alam kaba tersebut pergi itu. A kan tetapi, akhirnya, mereka
ditemukan. Secara keseluruhan, kaba Puti dapat mengenali anaknya itu. Begitu juga
Nilam Cayo dapat dipolakan sebagai berikut. sebaliknya, Gombang Alam juga langsung
10 _______ Rs II. A 2 ………… mengenali kedua orang tuanya. Walaupun m ereka berp akaian co mp ang -camp ing ,
a 6 _______ W * Gombang A lam tidak lupa dengan sosok
I. A _______ <Y
…………….. III. _______ Q ayah dan ibunya.
Keterangan:
K. XXXI. WIRA KAWIN DAN NAIK
I. A-<Y adalah awal munculnya kejahatan
TAKHTA (Definisi: perkawinan.
yang menyebabkan Gombang Alam dan
Lambang: W * )
Puti A mbun Suri d iusir d ari istana, Perkaw inan d an naik takhta belum
samp ai akhirnya, Puti A m bun Suri mengakhiri cerita. Situasi akhir dalam kaba
berp isah d engan Go mbang A lam d i Puti Nilam Cayo ini adalah ketika Gombang
dalam hutan. Beruntung, ia ditemukan Alam dan Puti Ambun Suri bertemu kembali
dan dibawa ke istana Raja Rambun Sati. dengan orang tuanya. Mereka berkumpul
Sejak saat itu, ia tinggal di istana raja kembali setelah terpisah sekian lama. Setelah
itu.
menghabiskan waktu beberapa lamanya di
a 6 -W ad alah aw al m unculny a istana ayah-ibunya, Go mbang A lam d an
keing inan Go m bang A lam untuk Puti A m bun Suri kem bali ke kerajaan bertemu kembali dengan orang tuanya. masing -masing. M ereka hid up bahag ia Setelah berhasil menemukan o rang
d eng an p asang an masing -m asing . Puti tuanya, mereka pun kembali berkumpul
A m bun Suri m end ap atkan keturunan
seperti sediakala.
seo rang anak laki-laki yang kelak akan menggantikan ayahandanya menjadi raja.
10 II. A -Rs 2 ad alah munculnya kejahatan Kehad iran anak jug a m eleng kap i
lain yang menyebabkan Gombang Alam kebahagiaan Gombang Alam dan Puti Nilam
dibuang ke laut dan berpisah dengan Cayo. Mereka dikaruniai dua orang anak,
adiknya. Hal ini juga menjad i sebab