NILAI-NILAI MORAL DALAM KABA GADIH BASANAI KARYA PIRIN ASMARA ARTIKEL

NILAI-NILAI MORAL DALAM KABA GADIH BASANAI

  

KARYA PIRIN ASMARA

ARTIKEL

OLEH:

ZURYANI MAHADIZA

  

1310018512010

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

  

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG

  

NILAI-NILAI MORAL DALAM KABA GADIH BASANAI

KARYA PIRIN ASMARA

1). (2. (3.

  Zuryani Mahadiza Marsis Yetty Morelent 1) Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

  2) Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta E_mail

  

ABSTRACT

The purpose of this research is to describe the moral values in kaba Gadih Basanai by Pirin

Asmara which is kaba in Minangkabau people. The journal used is Abdurrahman (2013) about cultural

values, Bertens (2007) the theory is about ethics, and Samsudin Udin (1982) is about kaba theories. The

kind of this research is qualitative research by using descriptive method. The soarce of this research data

is kaba Gadih Basanai by Pirin Asmara in the form of VCD recordings. Step in analyzing data by

describing data which is related to moral values clarify data about moral values. Based on data analysis

put. Forward things as follows. First structures contained in kaba Gadih Basanai created by Pirin

Asmara, are: (a) plot, kaba Gadih Basanai describes the forward plot is story exposure from start to

fimish systematically and structured. The messenger presents the story of being five VCD records which

starts from Gadih Basanai 1, Gadih Basanai 2, Gadih Basanai 3, Gadih Basanai 4, and Gadih Basanai 5.

(b) the figures of this kaba Gadih Basanai are Gadih Basanai, Aliamad, Sutan Sabirullah (Rajo Angek),

Puti Ambun Suri, Puti Tari Mato, and Urang Ulando. (c) the theme in this story are about the strunggle of

the hard willed. (d) the message this kaba Gadih Basanai by Pirin Asmara are should in life have a desire

and strive to achieve what is desired and should not be careless about objects that do not know its

usefulness because it is fatul, then be a good leader and wise, and be careful in making decisious. Second

moral values in kaba Gadih Basanai by Pirin Asmara among others related to: (1) conscience, when

conscience is shown by an uncle to his nephew. (2) free and responsibility if viewed in term of freedom

of Gadih Basanai clearly visible when Gadih Basanai ask for a something to the duch king. (3) right and

obligations seen when the duty of an uncle saw his nephew being preseduted himself. There is no place

to live and a place to complain. (4) values and horms seen when the things asked to meet the kings is a

leader in his area and to meet the king must be adjusted to the existing rutes. Beside these four moral

values are also found cultural values, social values, and character values. Therefory, can be conclude that

kaba Gadih Basanai by Pirin Asmara many contain moral values such as the moral values of conscience,

freedom and responsibility, right obligations and value, horms cultural values, social values and also

character values.

  Keywords: Values, Moral, Kaba, Gadih Basanai Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan nilai-nilai moral dalam kaba

  Abstrak:

Gadih Basanai karya Pirin Asmara yang merupakan kaba dalam masyarakat Minangkabau. Jurnal yang

digunakan Abdurrahman (2013) tentang nilai-nilai budaya, Bertens (2007) teori tentang etika, dan

Samsudin Udin (1982) teori kaba. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan

metode deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah Kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara dalam

bentuk rekaman VCD. Langkah dalam menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang

berhubungan dengan nilai moral, mengklasifikasikan data tentang nilai-nilai moral. Berdasarkan analisis

data maka di kemukakan hasil sebagai berikut. Pertama struktur yang terdapat dalam kaba Gadih Basanai

karya Pirin Asmara, yaitu: (a) alur, kaba Gadih Basanai menggambarkan alur maju, yaitu pemaparan

cerita mulai dari awal sampai akhir secara sistematis dan terstruktur. Tukang kaba menyajikan cerita

menjadi lima rekaman VCD yang dimulai dari Gadih Basanai 1, Gadih Basanai 2, Gadih Basanai 3,

Gadih Basanai 4, dan Gadih Basanai 5. (b) tokoh dalam kaba Gadih Basanai ini adalah Gadih Basanai,

Aliamad, sutan Sabirullah (Rajo Angek), Puti Ambun Suri, Puti Tari Mato, dan Urang Ulando. (c) tema

dalam cerita ini yaitu tentang perjuangan orang yang berusaha dengan berkemauan keras dan akhirnya

berhasil mencapai cita-citanya. (d) amanat dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara ini yaitu

hendaklah dalam hidup berkemauan dan berusaha keras dalam mencapai apa yang dicita-citakan dan

  

kemudian jadilah pemimpin yang baik dan bijaksana, serta berhati-hatilah dalam mengambil keputusan.

  

Kedua nilai-nilai moral dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara diantaranya berkaitan dengan: (1)

hati nurani ketika hati nurani diperlihatkan oleh seorang mamak kepada kemenakannya. (2) kebebasan

dan tanggung jawab, kalau dilihat dari segi kebebasan Gadih Basanai ini terlihat jelas waktu Gadih

Basanai meminta suatu permintaan kepada raja Belanda. (3) Hak dan Kewajiban terlihat ketika kewajiban

seorang mamak melihat kemenakannya yang sedang teraniaya sendiri dan tidak ada tempat menompang

dan mengadu. (4) nilai dan norma terlihat ketika preman meminta menemui raja. Raja itu merupakan

pemimpin di daerahnya dan untuk menemui raja harus di sesuaikan dengan aturan yang ada. Selain

keempat nilai moral tersebut juga ditemukan nilai-nilai lain yang terdapat dalam kaba Gadih Basanai

karya Pirin Asmara yaitu, nilai budaya, nilai sosial, dan nilai karakter. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara banyak mengandung unsur nilai-nilai.

Seperti nilai moral hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban, nilai dan norma, nilai

budaya, nilai sosial, dan nilai karakter.

  Kata Kunci: Nilai-nilai, Moral, Kaba, Gadih Basanai PENDAHULUAN

  Karya sastra merupakan karya yang mencerminkan kejadian-kejadian yang ada di dalam masyarakat karena karya sastra biasanya dari realitas kehidupan manusia. Pengarang menciptakan nilai karya seindah mungkin agar pembaca bisa menikmati karyanya dan memahaminya dengan baik.Salah satu bentuk karya sastra yang menampilkan gagasan dan gambaran kehidupan adalah kaba dalam Rabab. Kaba dalam Rabab cenderung mengungkapkan masalah moral dan sikap para tokoh. Melalui kaba dalam Rabab, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh itulah, pendengar diharapkan dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang disampaikan dan diamanatkan.

  Di dalam Jurnal Krisna, E (2012:4) yang di terbitkan pada jurnal Udayana, Edisi Khusus Doktiral Vol.1 Fakultas Ilmu Budaya tahun 2012 mengatakan bahwa di masa lalu, kaba begitu populer bahwa itu tidak hanya terkenal di seluruh Kabupaten Pesisir Selatan tetapi juga di Malaysia. Karakter utama kaba telah menjadi karakter legendaris dalam masyarakat Pesisir Selatan karena intensitas nya hiperbolik, patriotisme dan kaba dianggap suci oleh masyarakat Pesisir Selatan.

  Pada jurnal penelitian sebelumnya yang dilakukan Abdurahman (2013:2) yang diterbitkan pada jurnal bahasa dan seni Vol. 4. No. 1. mengatakan gejala menurunnya peranan kaba dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, dewasa ini karena pengaruh globalisasi tidak dapat dielakkan lagi. Minangkabau akan lenyap dan masyarakat tidak mengenalnya lagi. Dengan demikian, berarti nilai-nilai berharga yang ada dalam sastra lisan itu lenyap dan tidak dapat dikembangkan dan dimanfaatkan bagi kehidupan mendatang.

  Penelitian yang dilakukan Mayeni D, (20013:412) dalam jurnal FBS UNP. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 2 Maret 2013 mengatakan bahwa salah satu sastra lisan Minangkabau adalah cerita rakyat, cerita Gadih Basanai. Ada dua tokoh yang menjadi peran utama dalam cerita tersebut, yaitu Aliamad dan Gadih Basanai yang membuktikan kesucian cinta mereka dengan pengorbanan yang dilakukan Sutan Aliamad. Sutan Aliamad rela mendaki Gunung Ledang untuk mendapatkan air hubungan nyawa demi rusak asusila oleh peradaban dan pergaulan kesembuhan Gadih Basanai. bebas. Manusia yang kurang Begitu juga dengan jurnal memperhatikan moral akan mengakibatkan

  Murdiono, M (2010:10) yang diterbitkan terjadinya penyimpangan dalam kehidupan pada jurnal FISE Universitas Negeri sosial masyarakat. Keadaan moral Yogyakarta dengan nama jurnal Strategi masyarakat tersebut yang di lihat dalam Internalisasi Nilai-nilai Religius dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara. Proses Pembelajaran, Mei 2010, Th. Berdasarkan uraian tersebut dapat

  XXIX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY. disimpulkan bahwa moral bagi manusia menjelaskan nilai dan moral merupakan sangatlah penting. Tanpa moral manusia dua konsep berbeda yang dalam akan cenderung berbuat jahat, berbuat pada penggunaannya seringkali disandingkan. hal-hal yang tidak berarti dalam kehidupan Nilai melalui cara memperbandingkannya masyarakat dan lingkungannya. Seseorang dengan fakta. Nilai berperanan dalam yang tidak bermoral biasanya akan suasana apresiasi atau penilaian dan melahirkan kejahatan yang berdampak akibatnya sering akan dinilai secara buruk bagi dirinya maupun orang lain, dan berbeda oleh orang banyak. Nilai selalu dari hal ini peneliti tertarik mengkaji kaba berkaitan dengan penilaian seseorang, Gadih Basanai karya Pirin Asmara. Dengan sementara fakta menyangkut ciri-ciri demikian, pengajaran moral dapat objektif saja. memberikan kontribusi untuk perubahan

  Berdasarkan Observasi lapangan pola pikir siswa dalam bentuk etika. dengan sahabat karib Pirin Asmara yang Berdasarkan uraian latar belakang bernama Ali Karma. Pirin Asmara adalah permasalahan tersebut, peneliti ingin salah seorang tukang kaba (rabab) yang melihat lebih dalam mengenai “Nilai-Nilai sangat terkenal khususnya daerah Moral dalam Kaba Gadih Basanai karya Minangkabau. Pirin Asmara pernah pergi Pirin Asmara ”. ke luar negeri salah satunya yaitu

  METODE

  Malaysia. Daerah yang pernah dikunjungi Jenis penelitian ini adalah

  Pirin Asmara dalam bakaba adalah Jawa, penelitian kualitatif deskriptif dengan Sumatera hampir seluruh daerah, dan menggunakan pendekatan deskriptif Bengkulu. Pirin Asmara lahir di Pesisir analisis. Ratna (2006:53) mengatakan Selatan khususnya daerah Batang Kapas bahwa metode deskriptif analisis (Trampatan Patiah) suku Sikumbang, dilakukan dengan cara mendeskripsikan nama istri beliau Raini, mempunyai anak fakta-fakta yang kemudian disusun 6 orang, 4 laki-laki dan 2 orang dengan analisis. Moleong (2010:6) perempuan. Pendidikan terakhir Pirin menyatakan bahwa penelitian kualitatif Asmara adalah PA (Pendidikan Agama) merupakan penelitian yang bermaksud setingkat SLTA. Lama berabab sekitar 40 untuk memahami fenomena tentang apa tahun. yang dialami subjek penelitian misalnya,

  Sesuai pendapat Bertens (2004:7) prilaku, persepsi, motivasi, tindakan yang menyatakan bahwa alam kodrat secara hoslistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada konteks kasus yang alamiah dan dengan memanfaatkan sebagai metode alamiah.

  Ratna (2006:47) mengatakan bahwa data dalam penelitian sastra adalah kata-kata, kalimat, dan wacana yang terdapat di dalam karya sastra. Data dalam penelitian ini adalah berupa kata-kata kalimat dan dialog yang terdapat dalamkaba Gadih Basanai karya PirinAsmara. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari kaba Gadih Basanai karya PirinAsmara dalam bentuk rekaman VCD. Data dalam penelitian ini adalah berupa kata-kata, kalimat dan dialog yang berhubungan dengan hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban, dan nilai dan norma. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, peneliti mendengar, menandai, mencatat, memahami, menghayati, mengidentifikasi, dan mengklasifikasikan bentuk-bentuk nilai- nilai moral dalam kaba Gadih Basanai pada Rabab Pesisir Selatan dengan menggunakan format inventarisasi data.

  Data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Mendengarkan dan mencatat dalam bentuk naskah kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara, (2) Melakukan transliterasi ke dalam bahasa Indonesia baku guna memahami tentang isi kaba yang akan diteliti, (3) Menandai aspek struktural dan nilai-nilai moral yang ditemukan dalam lembaran kerja, (4) Mengidentifikasi aspek struktural dan nilai-nilai moral yang ditemukan berdasarkan ungkapan moral yang berkaitan dengan data, (5) Menginventarisasikan data yang berhubungan dengan aspek struktural dan hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban, dan nilai dan norma dengan menggunakan format inventarisasi dan klasifikasi.

  Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik ketekunan pengamatan.Peneliti secara tekun memusatkan diri pada ucapan tokoh, ucapan narator dan tindakan tokoh yang terdapat di dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara yang relevan dengan persoalan yang dicari yaitu nilai-nilai moral dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Peneliti mengamati teks cerita di dalam Kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara secara mendalam agar data yang ditemukan dapat dikelompokkan sesuai kategori yang telah dibuat dengan tepat.

  Pengolahan data dengan teknik ketekunan pengamatan dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. (1) Mendengarkan Kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara melalui VCD kemudian mencatat kaba tersebut berbentuk naskah,(2) menginventarisasikan data dengan cara mencatat secara cermat tanpa melewatkan data kecil sekalipun, (3) mengidentifikasikan atau mengelompokkan data moral dengan cermat, (4) menginterpretasikan hasil klasifikasi data, (5) melakukan pembuktian data, dan (6) menyimpulkan hasil deskripsi dengan menulis laporan.

  Data yang telah diinventarisasi dan diklasifikasikan sesuai dengan format pencatatan, selanjutnya di analisis berdasarkan teori nilai moral sebagaimana telah dipaparkan pada BAB II. Untuk dikumpulkan, teknik analisis yang digunakan sebagai berikut.: (1) reduksi data yaitu memilih data yang penting dan membuang data tidak perlu. Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengidentifikasi data, kemudian hasil pengumpulan data yang berisi nilai-nilai moral tersebut dipilih berdasarkan fokus masalah penelitian dan data yang dianggap tidak perlu dibuang. (2) penyajian data, langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut ini. (a) pengkodean, pengkodean dilakukan agar memudahkan penulis dalam pemeriksaan dan membuat kesimpulan. (b) pembuatan tabel atau kisi- kisi analisis data, tabel dibuat berdasarkan butir-butir masalah yang dikaji dalam penelitian ini. (c) memasukkan data yang sudah dikodekan ke dalam tabel yang tersedia. (d) mengklasifikasikan data melalui penelusuran paparan narator dari ucapan dan tindakan tokoh yang dapat diabstraksikan sebagai data tematik yang dapat dikelompokkan atas moral yang berhubungan dengan hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban dan nilai dan norma. (3) mengintepretasikan data yaitu tahap pemberian makna dari data-data yang telah ada, artinya usaha penganalisis mengambil data-data imajinatif ke data- data objektif untuk memperoleh gambaran tentang aspek moral dalam Kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara.(4) Pembahasan secara praktis dan teoretis.(5) Membuat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian artinya menyimpulkan seluruh hasil temuan data interpretasi untuk penulisan laporan.

HASIL PENELITIAN

  Berdasarkan hasil penelitian tentang nilai-nilai moral dalam kaba

  Gadih Basanai karya Pirin Asmara

  ditemukan data sebagai berikut. Pertama, struktur kaba Gadih Basanai terdiri dari alur, tokoh, latar, tema dan amanat. (a) alur dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara ini adalah pengarang menyampaikan peristiwa dalam bentuk alur maju, (b) tokoh dalam kaba Gadih

  Basanai karya Pirin Asmara ini yaitu

  Gadih Basanai sebagai tokoh utama, Aliamad, Sutan Sabirulla (Rajo Angek), Puti Ambun Suri, Puti Tari Mato, dan Urang Ulando.(c) latar dalam kaba Gadih

  Basanai terletak di pantai Carocok, Pulau

  Cingkuak, dan Gunuang Ledang (Nagari Langang Sunyi) Pesisir Selatan dan daerah Gunuang Padang Sumatera Barat.

  (d) tema dalam kaba ini adalah tentang perjuangan orang yang berusaha dengan berkemauan keras dan akhirnya berhasil mencapai cita-citanya. (e) amanat dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara ini yaitu hendaklah dalam hidup berkemauan dan berusaha keras dalam mencapai apa yang dicita-citakan dan jangan ceroboh terhadap benda-benda yang belum diketahui kegunaannya karena itu akan dapat berakibat fatal, kemudian jadilah pemimpin yang baik dan bijaksana serta berhati-hatilah dalam mengambil keputusan dalam kehidupan. Kedua, nilai- nilai moral yang terdapat pada kaba Gadih

  Basanai karya Pirin Asmara terdapat

  empat nilai moral, (1) hati nurani, (2) kebebasan dan tanggung jawab, (3) hak dan kewajiban, (4) nilai dan norma. Berdasarkan identifikasi nilai-nilai moral dalam kaba Gadih Basanaikarya Pirin Asmara ditemukan sebanyak 33 data yang berhubungan dengan nilai-nilai moral. Data tersebut akan di jabarkan sebagai berikut. Bentuk nilai-nilai moral tersebut terdiri dari (1) hati nurani sebanyak 9 data, (2) kebebasan dan tanggung jawab 9 data, (3) hak dan kewajiban 9 data, dan (4) nilai dan norma 6 data.

  PEMBAHASAN

  Pada bagian ini akan dibahas hasil analisis data mengenaistruktur kaba

  Gadih Basanai karya Pirin Asmara dan

  nilai nilai moral kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara. Struktur kaba Gadih

  Basanai karya Pirin Asmara terdiri dari

  alur, tokoh, latar, tema, dan amanat. Kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara.

  Berdasarkan tokoh yang terdapat dalam kaba Gadih Basanai terdiri dari enam tokoh, yang terdiri dari (1) Gadih Basanai, (2) Sutan Aliamad, (3) Sutan Sabirullah (Rajo Angek), (4) Puti Ambun Suri, (5) Puti Tari Mato, (6) Raja Ulando. Latar atau tempat kejadian yang disajikan di dalam kaba Gadih Basanai adalah di daerah Carocok, Gunuang Ledang, dan Pulau Cingkuak Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Tema dalam kaba Gadih Basanai ini adalah tentang perjuangan orang yang berusaha dengan berkemauan keras dan akhirnya berhasil mencapai cita-citanya. Amanat dalam kaba Pirin Asmara ini yaitu hendaklah dalam hidup berkemauan dan berusaha keras dalam mencapai apa yang dicita-citakan dan jangan ceroboh terhadap benda-benda yang belum diketahui kegunaannya karena itu akan dapat berakibat fatal, kemudian jadilah pemimpin yang baikdan bijaksana kalau ingin hidup disenangi oleh rakyatnya, serta berhati-hati dalam mengambil keputusan dalam kehidupan.

  Nilai-nilai Moral Kaba Gadih

  Basanai Karya Pirin Asmara terdiri (1)

  hati nurani, (2) kebebasan dan tanggung jawab, (3) hak dan kewajiban, (4) Nilai dan Norma. Keempat nilai tersebut merupakan nilai-nilai moral yang terdapat dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara. Berdasarkan identifikasi nilai- nilai moral dalam kaba Gadih

  Basanai karya Pirin Asmara ditemukan

  sebanyak 33 data yang berhubungan dengan nilai-nilai moral. Data tersebut akan di jabarkan sebagai berikut. (1) hati nurani sebanyak 9 data, (2) kebebasan dan tanggung jawab 9 data, (3) hak dan kewajiban 9 data, dan (4) nilai dan norma 6data total keseluruhan nilai nilai moral dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara adalah sebanyak 3 data.

  Ditemukan (9) data mengenai hati nurani. Sembilan data tersebut akan dipaparkan sebagai berikut. (1)

  “Kalau di rumah badan ingin mati dan mau nampaknya bunuh diri tapi takut karena dosa”. (2) “Maksud kami bertanya, kalau boleh tau anak siapa yang menangis. (3) “Terbayang ibu karena merasa berdosa pada ibunya ketika semasa hidup”. (4) “Sebenarnya saya tidak senang ayah karena hati sudah seminggu berduka. Kata saya tadi tak disangka ibu yang sakit dan tidak disangka juga ayah datang ingin menjemput hari ini”. (5) Mendengar perkataan dari anak terpaksa ibu pergi melihat Gadih Basanai yang sedang menangis, apa yang kamu tangisi gadih coba katakan pada ibu sekarang. Maaf ibu dari tadi kukatakan bahwa aku tidak bisa memasak tapi ibu tidak percaya dengan perkataanku. (6) Gadih merasa tidak tahan menunggu dan merasa hatinya tidak Amad namun tapi saya kira dijanjikan saja”. (7) Tapi mengapa dia menangis siang dan malam, apakah dia setiap hari meratap teringat dan rindu pada Aliamad karena sampai sekarang di tetap seperti itu, kata ibunya. (8)Disana berkatalah Gadih Basanai kepadanya apakah uda ingat kepadaku selama di rantau, kadang saya makan dan kadang tidak begitulah takdir yang malang ini”. (9) Pertemukan kami sama raja karena ada yang perlu disampaikan, karena dubalang baik hati. Sekarang kami ingin menyampaikan pesan kepada raja yang sebenarnya. Ada dua orang yang seumuran datang untuk bertemu sama raja ada yang penting yang dibahas kepada raja”

  Ditemukan (9) data mengenai kebebasan dan tanggung jawab. Sembilan data tersebut akan dipaparkan sebagai berikut. (1) Ada dua orang yang seumuran datang untuk bertemu sama raja ada yang penting yang dibahas kepada raja. (2) Maksud kami datang kepada raja dari jauh biar tidak mengulang untuk kedua kalinya dalam sebulan. Setiap di hari kami mendengar tangisan dari Gadih Basanai yang siang dan malam makin menjadi-jadi ratap tangisnya begitu sebanarnya waktu kemaren kami ingin pulang tidak dihantarkannya kami oleh orang yang disana raja. (3) Kalau dipandang rumah besar sayangnya kotor dan sudah usang, serta halamannya sudah dipenuhi lumut dipandangi atapnya sudah ditutupi oleh akar-akar hingga keluar air mata ketika memandanginya. (4) Sebenarnya apa tujuan Ayah menjemput saya, karena selama ini Ayah tidak pernah menjemput saya ditambah lagi ia sedang dalam permainan. Kejadian ini terjadi hanya mengambil lidi sebanyak tiga helai dan kemudian dipukulkannya lidih tersebut pada Gadih Basanai, serta mantranya, setelah itu dia minumkan aia hubungan nyawa untuk Gadih Basanai tujuannya untuk mengerakkan tubuh gadih. (6) Sesampai di Muaro Padang sebelum pernikahan di mulai dan sebelum ucapannya sampai pada raja, kalau memang raja-raja ingin menikah denganku bahwa saya ingin melepaskan keinginan saya terlebih dahulu. (7) Kalau siangkak pandai bakucapi dan baruak pandai berdendang cuma itu yang keinginan Gadih Basanai. (8) Lalu kemudian raja sangat marah seperti mau membunuh semua karena penjaga ada tapi tidak berguna padahal gaji tiap bulan diberi. (9) Setelah kembali, kemudian bertanyalah mamaknya, kemana kalian menghilang baru sekarang pulang, namun begitu kita tetap membaca doa selamat karena kalian selamat sampai tujuan dan sekarang waktunya kita nikahkan anak kita ini.

  Ditemukan (9) data mengenai hak dan kewajiban. Sembilan data tersebut akan dipaparkan sebagai berikut. (1) Berkatalah ibu itu kepada pedagang tolong sampaikan kepada Sutan Rajo angek kalau kemenakannya tinggal seorang diri. (2) Mendengar hal seperti itu raja langsung mengajak pria yang baik itu untuk berangkat menuju rumah kemenakannya. Kemudian bersiaplah beliau memakai baju angkatan. (3) Setelah siap makan dan minum, siap merokok mamaknya. Gadih Basanai diantarkan ke tempat kamar Gadih Basanai yang spesial. (4) Berkatalah ibu kandungnya, anakku Sutan Aliamad jangan kau salahkan tadi kepadanya. (5) Mohon saya mau janji dahulu, kalau memang benar saya minta janji hingga seminggu atau dua minggu ataupun tiga minggu tapi kalau memang di izinkan permintaan ini saya tidak akan lama berjanji. (6) Berkatalah istri mamaknya dia sudah minta izin untuk berangkat menuju Pagai. Mendengar seperti itu langsung gadih merasa tidak tahan lagi dan merasa hilang nyawa terasa, tidak sanggup rasanya lagi. (7) Keinginan saya tidak terlalu sulit bahwa saya punya permintaan pada raja tolong carikan monyet yang pandai berdendang dan siangkak pandai bakucapi. (8) Wujudnya ke mana harus dicari. Ke mana dirinya harus saya cari begitulah kata Sutan Aliamad sambil melihat ke tengah laut. (9) Kemudian akhirnya Sutan Aliamad dengan Gadih Basanai membaca do’a selamat untuk pernikahannya agar pernikahan mereka berumur panjang dan rezeki dimudahkan karena dia takut nantinya kalau salah satu darinya tiada dan sebenarnya dia tidak ingin berpisah kalau hati sudah senang tinggal bersama istrinya.

SIMPULAN DAN SARAN

  Ditemukan (6) data mengenai nilai dan norma Enam data tersebut akan dipaparkan sebagai berikut. Ditemukan (6) data. Enam data tersebut akan dipaparkan sebagai berikut. (1) Lalu mengucapkan terima kasih, mendengar. senanglah hati yang mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya dan kemudian mengikhlaskan kata yang terlanjur diucapkan begitu katanya. (2) Kalau kami boleh meminta ke dubalang maafkanlah kami dubalang dan tolonglah kami sekali ini saja, kemudian berangkatlah dubalang langsung naik ke istana menuju rumah jauh sudah mengangkat tangan tuk meminta maaf kepada raja. (3) Begitulah dirinya sekarang, sedangkan dia sudah menjadi raja sekarang. Kalau raja sekarang mau pergi ke gelanggang ada dua dubalang yang meiringinya, sedang kerja dikawal kiri kanan. Bukannya dia itu raja nigari. (4) Sekarang Sutan Aliamad sedang di rumah Puti tari mato, dan duduklah Sutan Aliamad untuk bertanya kepada Tari mato. Mendengar anak mudah yang bertanya apa tujuan dan maksud yang sebenarnya yang dikatakan tari mato. (5) Sekarang apa saja resikonya akan saya hadapi, kemudian berkatalah Puti Tarimato kalau seandainya saya memberikan aia hubungan nyawa apakah kamu mau berjanji dulu. Bahwa janji yang dibuat tidak untuk dibeli dan tidak untuk diberi. (6) Setelah jam satu tepat waktu melangkah untuk keluar dari rumah itu dan tak ada yang akan menghadangnya begitu juga dengan pengawal di luar kalau melihat gadih ingin keluar langsung angkat tangan pengawal.

  Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat di simpulkan sebagai berikut. Pertama struktur yang terdapat dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara, yaitu: (a) alur, (b) tokoh, (c) latar, (d) tema, (e) amanat. Kedua nilai- nilai moral dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara yaitu yang berkaitan dengan (1) hati nurani, (2) kebebasan dan tanggung jawab, (3) hak dan kewajiban (4) nilai dan norma. Selain keempat nilai- nilai moral yang terdapat dalam kaba

  Gadih Basanai karya Pirin asmara juga

  ditemukan nilai lain seperti nilai sosial, nilai budaya dan nilai karakter. Berdasarkan identifikasi nilai-nilai menerapkannya baik pada diri sendiri moral dalam kaba Gadih Basanai karya maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Pirin Asmara ditemukan sebanyak 33 data yang berhubungan dengan nilai-nilai Catatan: Artikel ini ditulis oleh penulis

  Tesis di Pascasarjana Universitas Bung

  moral. Data tersebut akan di jabarkan Hatta dengan tim Pembimbing Dr. sebagai berikut. (1) hati nurani sebanyak 9

  Marsis, M.Pd. dan Dr. Yetty Morelent,

  data, (2) kebebasan dan tanggung jawab 9 M. Hum. data, (3) hak dan kewajiban 9 data, dan (4) nilai dan norma 6 data total keseluruhan

DAFTAR RUJUKAN

  nilai nilai moral dalam kaba Gadih

  Basanai karya Pirin Asmara adalah

  Abrar, M. 2016. Learning from Fables: sebanyak 33 data.

  Moral Values in Three Selected Berdasarkan hasil penelitian yang

  English Stories. Vol. 16 No. 1, telah dilakukan penulis tentang kaba 2016. Learning from Fables:

  Gadih Basanai karya Pirin Asmara ini,

  Moral Values. P-ISSN: 1411- penulis menyarankan kepada masyarakat 3031; E-ISSN: 2442-9651. untuk meningkatkan apresiasi sastra lisan

  Abdurrahman, 2003. Nilai-Nilai Budaya khususnya pendengar terhadap kaba

  dalam Kaba Minangkabau. Gadih Basanai karya Pirin Asmara ada Padang: Citra Budaya.

  baiknya pendengar memperkaya diri dengan membaca bacaan-bacaan yang Abdurrahman. 2013. Nilai Budaya dalam Kaba Gadih Basanai. Jurnal ISSN berkaitan dengan dinamika kehidupan 1411-3732. Jurnal Humaniora sosial budaya masyarakat Minangkabau. Fakultas Bahasa dan Seni (1-17). Di samping itu, secara khusus akan mudah FBSS. UNP. pula membandingkan atau memberi nilai

  Aryono, R. Nilai-Nilai Moral Dalam terhadap perkembangan kehidupan Dongeng Di Wilayah Eks- masyarakat Minangkabau yang terdapat Karesidenan Besuki. (Moral Value dalam kaba tersebut dengan aspek in The Fairytales of Ex-Residency kehidupan Minangkabau yang semestinya. Besuki). Artikel Hasil Penelitian

  Banyak aspek yang menarik dari kaba Mahasiswa 2013

  Gadih Basanai karya Pirin Asmara yang

  pantas dijadikan objek penelitian. Bertens, K. 2007. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Selanjutnya, baik dari segi aspek sosial, budaya, moral, maupun psikis. Salah satu

  Kaba Gombang Patuanan: Krisna, E. 2012.

  persoalan yang berkaitan dengan itu

  An Oral Literary Work Of

  adalah bagaimana aspek sudut pandang

  Minangkabau Pesisir Selatan

  budaya dan tindak kejiwaan para tokoh

  Regency, West Sumatra. Jurnal Education. International. Udayana

  cerita dalam kaba Gadih Basanai karya Bali. Pirin Asmara. Penulis berharap penelitian ini bisa menambah pengetahuan

  Mayeni, D. 2017. Struktur Dan Fungsi masyarakat tentang nilai-nilai moral yang Cerita Rakyat Gadih Basanai Pada Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 2 Maret 2013; Seri F 399 – 476.

  Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi

  Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosdakarya.

  Murdiono, M. 2018. Strategi Internalisasi Nilai-Nilai Moral Religius Dalam Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi. Strategi Internalisasi Nilai- nilai Religius dalam Proses Pembelajaran. Cakrawala Pendidikan, Mei 2010, Th. XXIX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY.

  Mayen, D. 2017 Struktur Dan Fungsi Cerita Rakyat Gadih Basanai Pada Masyarakat Surantih. Jurnal

  Ilmiah. FBS Universitas Negeri

  Padang.Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 2 Maret 2013; Seri F 399

  • – 476 Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori

  Pengkajian Fiksi . Yogyakarta: Gadja Mada University Press.

  Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Paradigma

  Sosiologi Sastra . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dokumen yang terkait

ANALISIS EFEKTIVITAS PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN SARANA AIR MINUM PROGRAM PAMSIMAS DI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

0 0 19

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT RESIKO PERBANKAN DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PROYEK INFRASTRUKTUR DI SUMATERA BARAT Wulan Febrina

0 0 11

REKAYASA TATAGUNA LAHAN UNTUK MEMPERKECIL EROSI DENGAN METODE USLE DI SUB DAS SUMPUR DALAM RANGKA MENJAMIN KESINAMBUNGAN SUMBER DAYA AIR DANAU SINGKARAK

0 0 13

MODIFIKASI TATA GUNA LAHAN DAS SUMANI UNTUK MEMPERKECIL EROSI BERDASARKAN METODE USLE DALAM RANGKA MENJAMIN SUMBERDAYA AIR DANAU SINGKARAK YANG BERKELANJUTAN

0 0 11

FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM KEBERHASILAN PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PADA KONTRAKTOR KECIL DI PASAMAN BARAT

0 0 12

PERANAN SMK KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM MENINGKATKAN SUMBERDAYA MANUSIA KAITANNYA DENGAN KETAHANAN KELUARGA (STUDI KASUS SMKN 10 PADANG)

0 1 12

KAJIAN INTERTEKS NOVEL SALAH ASUHAN KARYA ABDUL MUIS, WARISAN KARYA CHAIRUL HARUN, DAN RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI ARTIKEL

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE BERVARIASI PADA SISWA KELAS I SDN 12 BETUMONGA ARTIKEL

0 2 23

KONFLIK DAN NILAI-NILAI PADA NOVEL SANDIWARA LANGIT KARYA ABU UMAR BASYIER SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KOTA SOLOK ARTIKEL

0 12 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GERLACH DAN ELY SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM ARTIKEL

0 0 16