Makalah Ekonomi Pokok Permasalahan Ekono

Makalah Ekonomi : Pokok Permasalahan Ekonomi dan Sistem Ekonomi
Posted by GSN on 11:13.
belajar,cara,ekonomi,menghafal,pelajaran,remaja,sekolah,survey,tugas,tugas kelompok,tugas
makalah,tugas sekolah - No comments

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan bahwa ilmu ekonomi sangat berguna dan bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari. Demikian ilmu pengatahuan menempatkan kedudukannya
sejajar dengan ilmu lain. Peranan pemerintah dalam perekonomian negara di bagi menjadi 2,
yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Dimana pada jangka panjang pemerintah harus
menghantarkan masyarakat kepada kemakmuran, kesejahteraan lahir dan batin, serta harus
menghadapi masalah jangka panjang seperti masalah pertumbuhan ekonomi. Sedangkan
dalam jangka pendek pemerintah di tuntut untuk selalu dapat membantu menciptakan iklim
usaha yang kondusif mendukung semua pihak. Sedangkan dipihak lain masih harus
menghadapi masalah-masalah ekonomi jangka pendek yang terkenal dengan istilah ‘tiga
penyakit pokok ekonomi. Dan sesungguhnya keberhasilan pemerintah dalam jangka panjang
tidak terlepas dari kemampuan menangani masalah-masalah ekonomi jangka pendek ini.
Sistem Ekonomi sangat berpengaruh besar pada keberhasilan pemerintah dalam
mencapai misi memakmurkan dan mensejahterakan perekonomian masyarakatnya.Bahkan

tidak hanya pemerintah, pihak swasta pun menggunakan sistem ekonomi demi tercapainya
kemakmuran dan kesejahteraan baik untuk diri sendiri ataupun pihak-pihak lainnya.
Dengan adanya keterkaitan ini maka masalah ekonomi dan sistem ekonomi dapat
mempengaruhi kegiatan ekonomi.

RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.

Apa saja permasalahan pokok ekonomi?
Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi?
Apa sajakah macam-macam sistem ekonomi?
Bagaimana sistem ekonomi di Indonesia?
TUJUAN PENULISAN
Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap para rekan-rekan segenerasi penerus
bangsa dapat peka dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang akan terjadi pada
masalah ekonomi yang akan terus berkembang.Dengan kepekaan inilah maka perkembangan
masalah ekonomi di setiap waktunya dapat teranalisa.Sehingga di masa yang akan datang

diharapkan para generasi baru dapat menciptakan sistem perekonomian yang sesuai dengan
harapan dan juga sesuai dengan keadaan yang ada.

METODE PENULISAN
Dalam makalah ini penulis menggunakan metode studi literatur, dimana kami
menjadikan bacaan-bacaan dari beberapa media sebagai sumber informasi.
1.1 SISTEMATIKA PENULISAN
Penulis membagi makalah ini kedalam tiga bagian besar, yang masing-masingnya
memiliki poin-poin tertentu.
Pada BAB I kami lebih menekankan pada pengenalan pokok-pokok masalah.Pada poin
1.1 penulis menuliskan latar belakang penulis mengenai ketertarikan penulis terhadap
permasalahan pokok ekonomi dan sistem ekonomi.Pada poin 1.2 penulis mulai menjelaskan
permasalahan pokok ekonomi dan sistem ekonomi secara masing-masing sembari dijelaskan
juga keterkaitan antara keduanya.Pada poin 1.3 penulis mencantumkan tujuan penulis.Pada
poin 1.4 dijelaskan tentang metode yang penulis pakai dalam membuat karya tulis ini.Dan
pada poin 1.5 penulis menuliskan sistematika penulisan, sebagaimana yang tertera pada
lembar yang sedang anda lihat sekarang ini.
Pada BAB II kami menuliskan pembahasan mengenai masalah-masalah yang sudah
penulis rumuskan pada BAB I satu per satu.Khusus untuk sistem ekonomi di Indonesia kami
bahas pada bab baru yaitu BAB III Aplikasi Teori dan Kelayakan

Pada BAB IV kami awali dengan penutup, lalu kesimpulan berdasarkan hasil informasi
yang penulis dapatkan, juga pada bab ini kami sampaikan beberapa saran dari penulis pribadi.
BAB II
PEMBAHASAN
PERMASALAHAN POKOK EKONOMI
Permasalahan pokok ekonomi dibagi dua menjadi masalah ekonomi klasik dan masalah
ekonomi modern.
A. Permasalahan Ekonomi Modern
1. Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to produce)
Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua barang
dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dapat diproduksi. Suatu masyarakat ekonomi harus
menentukan barang dan jasa apa saja yang akan diproduksi, barang dan jasa mana yang akan
diprioritaskan, barang dan jasa apa yang akan diproduksi kemudian, serta barang dan jasa apa
yang tidak dapat diproduksi. Ini merupakan masalah bagaimana mengalokasikan sumber
daya yang ada (sumber daya alam, manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Menentukan cara barang diproduksi (how to produce)
Metode produksi atau teknologi mana yang akan digunakan ? Di sini, diperlukan penggunaan
metode produksi atau teknologi yang paling efisien, artinya yang dapat menghasilkan suatu
barang dan jasa dengan pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah. Ilmu ekonomi

memandang teknologi sebagai faktor penting dalam proses produksi. Namun, masih banyak
faktor penting yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan manajerial,
iklim, kemampuan finansial, dan sikap mental.
3. Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (to whom) ,

Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah masalah tentang keadilan
dan pemerataan distribusi. Bagaimana memberi balas jasa atas warga yang bekerja lebih
banyak daripada yang lainnya.Masalah distribusi juga terkat dengan pertanyaan bagaimana
memberi jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan hasil produksi di dalam
ekonomi, sekalipun tidak ikut berproduksi seperti anak-anak sekolah dan orang tua jompo.
Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan
masyarakat yang bersangkutan. Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu
berhak mendapatkan barang dan jasa secara adil dalam jumlah yang sama, tetapi bagi
masyarakat utilitarian yang dimaksud dengan adil adalah pembagian barang atau jasa sesuai
dengan kebutuhan masing-masing .
B. Masalah Ekonomi Klasik
Pada tahun 1870 berkembang teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith. para
penganut teori tersebut mengemukakan bahwa permasalahan ekonomi merupakan satu
kesatuan proses yang terdiri dari proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
kesejahteraan/kemakmuran masyarakat dipengaruhi oleh :

1. Masalah Pokok Ekonomi
a. Konsumsi, setiap kebutuhan manusia atau masyarakat didesak oleh kebutuhan-kebutuhan
atau keinginannya dalam menentukan jenis barang-barang dan jasa yang hendak digunakan
atau dikonsumsi.
b. Produksi, masalah produksi berkaitan erat dengan produk (barang dan jasa) apa yang akan
diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi, menggunakan berapa tenaga kerja. Dalam
kegiatan produksi, tidak terlepas dari cara penggunaan bahan mentah, peralatan (modal),
tenaga kerja, dan teknologi yang menentukan kapasitas produksi atau kemampuan
memproduksi barang dan jasa.
c. Distribusi, msalah distribusi adalah bagaimana menyalurkan barang dan jasa dari produsen
sampai ke konsumen serta saluran distribusi apa yang akan digunakan. misalnya lewat
distributor, agen, atau saluran lainnya
d. Pertumbuhan, masalah pertumbuhan ekonomi menyangkut bertambahnya pendapatan
nasional, di antaranya bertambahnya pendapatan/ masyarakat. Pertumbuhan juga berkaitan
erat dengan kelangsungan hidup manusia. Pokok masalahnya adalah bagaimana kehidupan
ekonomi berjalan terus menerus dengan sumber daya alam yang semakin berkurang,
sementara pertambahan penduduk dan kebutuhan masyarakat terus meningkat.
2. Masalah Ekonomi Lokal Dan Masalah Ekonomi Global
a. Masalah Ekonomi Lokal
Masalah ekonomi dapat dipelajari dari berbagai sudut pandang yang dianalisis berdasarkan

pendekatan letak geografis, menimbulkan konsep ekonomi regional (regional econimics) atau
ekonomi lokal yang menyelidiki tata ruang sumber-sumber yang langka serta hubungannya
dengan pengaruh terhadap lokasi berbagai macam usaha kegiatan baik ekonomi maupun
social. Ilmu ekonomi ini berguna karena dapat memberikan petunjuk mengenai arah
kebijakan dan manfaat dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi lokal atau dapat
dikelompokkan menjadi dua permasalahan yaitu sebagai berikut:
1) Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi
Masalah ini berhubungan dengan bagaimana mengatur perekonomian dari waktu ke
waktu (bulan, triwulan, semester, dan tahun). Ada tiga permasalahan yang sering muncul,
yaitu:

a)

Inflasi berhubungan dengan masalah kestabilan harga- harga barang dan jasa.

b)

Pengangguran atau kesempatan kerja.

c)


Ketidakstabilan neraca pembayaran suatu Negara.

2) Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi
Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi yaitu bagaimana
mengendalikan perekonomian supaya terjadi keseimbangan antara pertumbuhan penduduk,
pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Masalah jangka
panjang juga mengatur untuk dapat menghindari masaJah ekonomi tersebut dalam waktu
yang lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, dua puluh tahun, dan seterusnya)
Masalah ekonomi jangka pendek, misalnya inflasi atau kenaikan tingkat harga umum
secara terus menerus, sebagai akibat keadaan jumlah uang yang beredar lebih banyak
dibandingkan dengan mengatur jumlah barang, dapat diatasi dengan mengatur jumlah uang
yang beredar. Mengurangi jumlah uang yang beredar dapat dilakukan dengan menaikkan
tingkat suku bunga bank, dengan harapan orang yang meminjam berkurang dan yang
menabung meningkat, sehingga jumlah uang yang beredar berkurang. Disamping itu, juga
dapat ditempuh dengan cara pemerintah menjual surat- surat berharga, misalnya setifikat
Bank Indonesia, kepada masyarakat dengan harapan uang yang beredar di masyarakat dapat
di tarik oleh bank. Untuk mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a)


Kebijakan uang ketat (tight money policy) contoh: Politik diskonto (menaikkan dan
menurunkan tingkat bunga), pasar terbuka (kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk
menjual surat- surat berharga berupa SBI), meningkatkan kas rasio yaitu perbandingan antara
modal dengan dana pinjaman, kredit selektif (kebijaksanaan bank sentral untuk memperketat
pemberian kredit).

b)

Kebijakan fiskal yaitu menentukan tarif pajak yang tingi dengan harapan pajak yang ditarik
pemerintah banyak, sehingga uang yang beredar sedikit. Dapat pula dengan anggaran surplus
yaitu penerimaan pemerintah lebih banyak dibandingkan pengeluarannya

c)

Kebijaksanaan bidang produksi yaitu dengan cara mempertinggi jumlah produksi, membeli
subsidi kepada produse, sehingga produksi lebih produktif untuk menghasilkan jumlah
produksi lebih banyak. Pemerintah dapat pula mendorong pengusaha untuk menanamkan
modalnya (invenstasi) baru.

d)


Kebijaksanaan perdagangan interaksional yaitu dengan cara menurunkan biaya impor,
dengan harapan barang dan jasa yang beredar di masyarakat dalam negeri melimpah.

e)

Kebijaksanaan bidang harga yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam menetapkan harga
maksimum bagi barang dan jasa.
Ketidakstabilan neraca pembayaran atau difisit surplus neraca pembayaran merupakan
masalah ekonomi suatu Negara. Pengertian neraca pembayaran adalah catatan transaksitransaksi internasional.
Defisit neraca pembayaran tidak berarti buruk dalam jangka pendek sebab, hal ini
merupakan kondisi aliran modal ke luar lebih banyak dibandingkan modal yang masuk.
Masalah ini dapat diselesaikan dengan meningkatkan penerimaan ekspor yang lebih besar
dibandingkan kewajiban membayar impor, akan tetapi dalam jangka panjang merupakan
masalah. Begitu pula sebaliknya, apabila neraca pembayaran surplus berkepanjangan tidak
baik, neraca pembayaran akan baik apabiia dibeianjakan. Devisa yang terakumulasi hanya
akan mendorong tingkat harga umum naik.

b. Masalah Ekonomi Global
Akhir- akhir ini mungkin kalian sering mendengar kata global atau globalisasi. Secara

sederhana, kata globalisasi mengandung pengertian menyatunya negara- negara di dunia
menjadi negara yang sangat besar. Globalisasi terjadi akibat berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi komunikasi dan sarana transportasi, sehingga batas- batas negar
menjadi kurang berarti secara ekonomi. Pengaruh globalisasi dapat kalian rasakan dari segi
budaya musik yang didengarkan remaja Singapura, Jepang. Amerika, bahakan negara-negar
di Afrika. Begitu pula jenis mode pakaian, dan makanan yang hampir sama di berbagai
negara. Masalah ini dialami pula di bidang ekonomi, yang dikenal dengan globalisasi
ekonomi; mengandung pengertian semakin menyatunya kegiatan ekonomi antara negara di
dunia. Berbagai contoh dapat kalian lihat terciptanya globalisasi ekonomi. diantaranya
sebagai berikut.
1) Bidang Produksi
Dewasa ini kalian akan sering mengalami kesulitan dalam menentukan dimana produk
tersebut dibuat. Misalnya untuk produk pakaian yang dibuat di Perancis, kapasnya dari Cina,
kainnya dibuat di Indonesia, kancingnya dari Itali, benangnya dari Amerika, dirancang dan
dibuat di Perancis. Dengan keadaan seperti itu, dapatkah produk tersebut buatan Perancis?
Masalah serupa dapat kalian temukan pada industri- industri mobil, elektronik, computer,
pesawat terbang, dan sebagainya. Hal itu terjadi karena sangat jarang suatu negara yang dapat
memproduksi suatu barang dari hulu sampai hilir. Di samping itu, penggunaan bahan dari
negara lain juga dilakukan dengan alas an efisiensi; apabila salah satu bahan diproduksi
sendiri biayanya terlalu mahal.

2) Bidang Tenaga Kerja
Mungkin kalian sering mendengar bahwa di Jakarta banyak terdapat orang asing bekerja pada
suatu kantor atau banyak tenaga i kerja kita yang bekerja di luar negeri. Hal ini dapat saja
terjadi, dan sekarang menjadi wajar, karena siapa pun apabial ada kesempatan dan memenuhi
syarat maka ia dapat bekerja dimana pun. Misalnya sebuah perusahaan di Indonesia
memperkerjakan orang Philipina karena kemampuannya berbahasa Inggris, atau
memperkerjakan orang Jepang karena etos kerjanya yang tinggi.
3) Bidang modal
Globalisasi ekonomi memudahkan pengusaha mendapatkan modal untuk memperluas
perusahaannya. Misalnya perusahaan tambak ikan di Indonesia memerlukan modal untuk
memperluas tambaknya, dapat saja meminjam modal dari Hongkong, karena tingkat bunga di
Indonesia dianggap terlalu mahal.
Masalah ekonomi global semakin kompleks seiring dengan dorongan perdagangan bebas.
Negara berkembangan semakin ketinggalan dalam banyak hal; misalnya masuknya barangbarang negara maju mudah (tanpa proteksi), akan menimbulkan ketergantungan, kualitas
sumber daya manusia yang ketinggalan, produk- produk dalam negeri yang tidak laku karena
kualitas, dan harga produk luar yang lebih baik.
Bagaimana akibat dari masalah ekonomi global dan perdagangan bebas itu terhadap masalah
ekonomi nasional? Jawabannya dapat beraneka ragam. Salah satunya adalah pereknomonian
nasional kalah dalam bersaing. Oleh karena itu, agar tidak ketinggalan, harus memenangkan
persaingan. Ada tiga cara untuk memenangkan persaingan yaitu:

a) Meningkatkan efisiensi yaitu dengan cara melakukan penghematan di segala bidangdan
sector kegiatan ekonomi; misalnya menghilangkan biaya yang tidak perlu (efisiensi
ekonomis), dan pengalokasian sumber daya yang terbaik (efisiensi teknis)
b) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu meningkatkan kemampuan.
keterampilan, etos kerja yang tinggi, ulet. dan tidak mudah menyerah. Berbagai cara dapat
dilakukan. seperti melalui pendidikan. pemagangan, latihan kerja. dan lain- lain.
c) Mengadakan progam penelitian dan pengembangan (research and development) atau
litbang. Dengan tujuan untuk: perbaikan, penyesuaian ide- ide serta pengembangan yang
berakhir dengan suatu produk yan lebih bermanfaat. Penelitian dan pengembangan berkaitan
erat dengan penemuan (invention) yang mencakup penemuan metode- metode baru, teknikteknik produksi baru, dan produk- produk baru, serta pembahanian (innovation) yaitu
membawa penemuan baru ke masyarakat (pasar). Perekonomian yang efisien akan mampu
memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi dana harga yang murah, sedangkan
sumberdaya yang berkualitas dan penelitian yang baik akan memungkinkan perekonomian
untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan kemungkinan lebih murah.
PENGERTIAN SISTEM EKONOMI
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua
negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap
negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai
dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang
terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing
bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya
adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek)
serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau
objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau
masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat
berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem
kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan
kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud
meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan,
cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi,
serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek)
tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa
aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis,
untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia.
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai
perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan
dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan
menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara
untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen,
pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya)
sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan
dapat dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan
sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab
pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

1.

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
2.

a)
b)
c)

a)

MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh
dan berkembang yang sesuai dengan situasi kondisi serta ideologi negara
yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem
ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat atau komando, sistem
ekonomi pasar dan sitem ekonomi campuran.
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang
diterapkan oleh masyarakat zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi ini,
nilai-nilai sosial, kebudayaan, dan kebiasaan masyarakat setempat sangat
berpengaruh kuat. Dalam bidang produksi, biasanya mereka hanya
memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh karena itu, sistem ekonomi
tradisional ini sangat sederhana sehingga tidak lagi bisa menjawab
permasalahan ekonomi yang semakin berkembang.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional, sebagai berikut:
aturan yang dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan;
kehidupan masyarakatnya sangat sederhana;
kehidupan gotong-royong dan kekeluargaan sangat dominan;
teknologi produksi yang digunakan masih sangat sederhana;
modal yang digunakan sedikit;
transaksi jual beli dilakukan dengan cara barter;
kegiatan produksi sepenuhnya bergantung pada alam dan tenaga kerja;
hasil produksi terbatas hanya untuk keluarga atau kelompoknya saja.
Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando
Sistem ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi
sosialis atau terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan sistem
ekonomi yang menghendaki pengaturan perekonomian dilakukan oleh
pemerintah secara terpusat. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi ini
peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx.
Ia adalah seorang ahli flsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang
terkenal berjudul Das Capital. Dalam sistem ekonomi komando, semua
kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan oleh pemerintah. Pihak swasta
tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian. Semua
permasalahan perekonomian yang meliputi what, how, dan for whom
semuanya dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat sehingga
semua alat produksi dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando
banyak dianut oleh negara-negara di Eropa Timur dan Cina.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri Sistem Ekonomi
Terpusat adalah sebagai berikut:
semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat;
kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur
oleh negara;
semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh
individu atau pihak swasta tidak diakui.
Sistem ekonomi sosialis memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
yang dimiliki oleh sistem ekonomi ini, diantaranya :
Tingkat infasi dan pengangguran dapat ditangani dengan baik , sebab
perekonomian di kendalikan oleh pemerintah pusat;

b)
c)
a)
b)
c)

3.

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

Kegiatan produksi dan distribusi dapat dilaksanakan dengan mudah,
sebab pemerintah memiliki seluruh sumber daya dan faktor-faktor
produksi;
Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh
pemerintah.
Kelemahan Sistem Ekonomi Terpusat, diantaranya sebagai berikut :
menghambat kreativitas masyarakat dalam melakukan kegiatan
perekonomian sebab kegiatan perekonomian telah diatur dan ditentukan
oleh pemerintah pusat;
terjadinya monopoli yang merugikan masyarakat;
terjadinya ketidaksesuaian barang yang dibutuhkan oleh masyarakat,
yang disebabkan oleh sulitnya pemerintah daam menghitung semua
kebutuhan masyarakat.
Contoh negara yang dapat dikatakan mendekati sistem ekonomi
komando adalah Kuba, Rusia, Korea Utara, dan RRC, walaupun RRC saat
ini
mulai
meninggalkan
sistem
ekonomi
komando
dalam
perekonomiannya.
Sistem Ekonomi Pasar
Dalam beberapa buku sumber, istilah sistem ekonomi pasar disebut
juga sebagai laissez-faire. Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis
yang artinya “biarlah mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
mereka”. Selain di istilahkan laissez-faire, Sistem ekonomi pasar disebut
sebagai sistem ekonomi kapitalis. Istilah ini muncul dikarenakan dalam
sistem ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight Liberalisme” (sistem
persaingan bebas), artinya siapa yang memiliki dan mampu
menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efsien akan dapat
memenangkan pertarungan dalam bisnis. Paham yang mengagungkan
kekuatan modal sebagai syarat dalam memenangkan pertarungan
ekonomi disebut Kapitalisme. Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi
pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang terkenal berjudul An Inquiry into
the Nature and Causes of the Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan
bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya
diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Teori ini
kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi
pasar merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan pereekonomian
yang didasarkan kepada Mekanisme pasar yaitu interaksi antara
permintaan dan penawaran suatu barang yang kegiatannya tergantung
pada kekuatan modal yang dimiliki oleh setiap individu.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar, di antaranya sebagai berikut:
setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi;
perekonomian diatur oleh mekanisme pasar;
peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap
individu untuk menguasai sumber-sumber ekonomi sehingga dapat
menciptakan efsiensi;
peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil;
hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik
perseorangan yang dilindungi sepenuhnya oleh negara;
setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan;
kegiatan perekonomian selalu berdasarkan keadaan pasar.

a)
b)
c)

a)
b)
c)

4.

Sistem ekonomi pasar memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
yang dimiliki oleh sistem ekonomi ini, diantaranya :
Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan
perekonomian, sebab masyarakat diberi kebebasan dalam menentukan
kegiatan perekonomian;
Kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab terjadinya
persaingan yang ketat;
Efsiensi dan efektivitas penggunaan faktor-faktor produksi dapat
tercapau dengan baik, sebab tindakan ekonomi yang dilakukan
didasarkan kepada motif pencrian keuntungan yang sebesar-besarnya.
Kelemahan sistem ekonomi pasar, diantaranya sebagai berikut:
Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan prinsip yang
belaku adalah free fght liberalism, dimana kunci untuk memenangkan
persaingan adalah modal;
Tidak tertutup kemungkinan munculnya monopoli yang merugikan
masyarakat;
Terapat kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan golongan
pekerja sehingga yang kaya lebih kaya dan yang miskin bertambah
miskin.
Contoh negara yang sistem ekonominya mendekati sistem ekonomi
pasar adalah Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa lainnya seperti
Perancis, Kanada, Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia,
Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis,
Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg,
Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania,
Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia,
Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal
lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe,
Georgia, Irlandia dan San Marino. Juga beberapa negara di kawasan Asia
seperti Hongkong , Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan
Singapura , India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan,
Thailand dan Turki. Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika.
Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di
Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme
sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol
Verde, Côte D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi,
Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan suatu tata cara kehidupan
perekonomian yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi
masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk
menentukan kegiatan-kegiana ekonomi yang ingin mereka jalankan.
Sistem ekonomi campuran sering kali disebut sebagai perpaduan
antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando, maksudnya
pemeintah dan masyarakat atau pihak swasta bekerja sama dalam
memecahkan masalah ekonomi sehingga perekonomian tidak lepas
kendali. Kegiatan perekonomian pada sistem ini diserahkan kepada
kekuatan pasar.

a)
b)
c)
d)
e)
f)

Sistem ekonomi campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas
upaya untuk menghapus kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi
pasar dan sistem ekonomi terpusat. Pemikiran selanjutnya mengenai
sistem ekonomi campuran didasarkan pada fakta di lapangan yaitu tidak
ada satu negara yang menerapkan sistem ekonomi pasar atau sistem
ekonomi komando secara murni. Atau sebaiknya, di suatu negara yang
menganut sistem ekonomi pasar, pemerintah masih turut mengendaikan
beberapa sektor yang di anggap menguasai hajat hidup orang banyak.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran, di antaranya sebagai berikut:
hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada
pembatasan dari pemerintah;
kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap
individu memiliki hak untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya;
kepentingan umum lebih diutamakan;
campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut
faktor-faktor yang menguasai hajat hidup orang banyak.
pelaku ekonomi terdiri atas individu, pemerintah dan swasta.

BAB III
APLIKASI TEORI DAN KELAYAKAN
3.1 SISTEM EKONOMI PANCASILA
Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi
komando, Sistem ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran.
Sisten ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi
Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi maka
dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi Ekonomi
berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam
pembangunan
ekonomi
masyarakat
berperan
aktif,
sementara
pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta
menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan keejahteraan
masyarakat.
Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, daya
kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak
merugikan kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya
dan usaha warga negaranya dalam membangun perekonomian.
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian
kita karena bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa
Indonesia adalah sebagai berikut :

a) Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitau manusia
dan bangsa lain;
b) Sistem “Etatisme”, negara sagat dominan serta mematikan potensi dan
daya kresi unit-unit ekonomi di luar sektor negara
c) Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu keompok dalam bentuk
monopoli yang mergikan masyarakat.
d) Landasan perekonomian Indonesia adalah pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4
UUD 1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagau berikut :
e) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan;
f) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara;
g) Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
h) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi
ekonomi
dengan
prinsip
kebersamaan,
efsiensi
berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Selain tercantum dalam penjelasan Pasal 33 UUD 1945, demokrasi
ekonomi tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai cta-cita
sosial dengan ciri-cirinya. Selanjutnya, setiap Tap MPR tentang GBHN
mencantumakn demokrasi ekonomi sebagai dasar pelaksanaan
pembangunan dengan ciri-ciri posiif yang selalu harus dipupuk dan
dikembangkan. Ciri-ciri positif diuraikan dalam poin-poin berikut :
a) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan;
b) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara;
c) Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
d) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi
ekonomi
dengan
prinsip
kebersamaan,
efsiensi
berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e) Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan
yang layak;
f) Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat;
g) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
salam batas-batas yang tidak merugikan kepentngan umum;
h) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dgunakan dengan
pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat;
i) Fakir miskin dan anak-anka terlantar dipelihara oleh negara.
Pemikiran tokoh- tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita,
diantaranya :
1) Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga
dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal
33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama

2)

3)

4)

5)

berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi
liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan
kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta
sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan
kekeluargaan
Pemikiran Wipolo
Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro
tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23
september 1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat
menolak sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sector swasta yang
merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik
Pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran
Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan
sebagai penolakan terhadap sector swasta.
Pemikiran Mubyarto
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan
juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis
adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis,
manusia
dipandang
sebagai
mahluk
rasional
yang
memiliki
kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.
Pemikiran Emil Salim
Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi
pasar dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem
tersebutlah tercapai keseimbangan antara sistem komando dengan
sistem pasar. “lazimnya suatu sistem ekonomi bergantung erat dengan
paham-ideologi yang dianut suatu negara”.Sumitro Djojohadikusumo
dalam pidatonya di hadapan School of Advanced International Studies di
Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949, menegaskan bahwa yang dicitacitakan bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi campuran.
Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan
oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam
lingkungan usaha swasta.
SISTEM EKONOMI KERAKYATAN
Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada
kekuatan ekonomi rakyat. Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai
kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan
(popular) yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi
apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya
disebut sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi sektor
pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan terutama
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus
mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya.
Secara ringkas Konvensi ILO169 tahun 1989 memberi defnisi ekonomi
kerakyatan adalah ekonomi tradisional yang menjadi basis kehidupan
masyarakat local dalam mempertahan kehidupannnya. Ekonomi
kerakyatan
ini
dikembangkan
berdasarkan
pengetahuan
dan
keterampilan masyarakat local dalam mengelola lingkungan dan tanah
mereka secara turun temurun. Aktivitas ekonomi kerakyatan ini terkait

dengan ekonomi sub sisten antara lain pertanian tradisional seperti
perburuan, perkebunan, mencari ikan, dan lainnnya kegiatan disekitar
lingkungan alamnya serta kerajinan tangan dan industri rumahan.
Kesemua kegiatan ekonomi tersebut dilakukan dengan pasar tradisional
dan berbasis masyarakat, artinya hanya ditujukan untuk menghidupi dan
memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya sendiri. Kegiatan ekonomi
dikembangkan untuk membantu dirinya sendiri dan masyarakatnya,
sehingga tidak mengekploitasi sumber daya alam yang ada.
Gagasan ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya alternatif
dari para ahli ekonomi Indonesia untuk menjawab kegagalan yang dialami
oleh negara negara berkembang termasuk Indonesia dalam menerapkan
teori pertumbuhan. Penerapan teori pertumbuhan yang telah membawa
kesuksesan di negara-negara kawasan Eropa ternyata telah menimbulkan
kenyataan lain di sejumlah bangsa yang berbeda. Salah satu harapan
agar hasil dari pertumbuhan tersebut bisa dinikmati sampai pada lapisan
masyarakat paling bawah, ternyata banyak rakyat di lapisan bawah tidak
selalu dapat menikmati cucuran hasil pembangunan yang diharapkan itu.
Bahkan di kebanyakan negara negara yang sedang berkembang,
kesenjangan sosial ekonomi semakin melebar. Dari pengalaman ini,
akhirnya
dikembangkan
berbagai
alternatif
terhadap
konsep
pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi
tetap merupakan pertimbangan prioritas, tetapi pelaksanaannya harus
serasi dengan pembangunan nasional yang berintikan pada manusia
pelakunya.
Pembangunan
yang
berorientasi
kerakyatan
dan
berbagai
kebijaksanaan yang berpihak pada kepentingan rakyat. Dari pernyataan
tersebut jelas sekali bahwa konsep, ekonomi kerakyatan dikembangkan
sebagai upaya untuk lebih mengedepankan masyarakat. Dengan kata lain
konsep ekonomi kerakyatan dilakukan sebagai sebuah strategi untuk
membangun kesejahteraan dengan lebih mengutamakan pemberdayaan
masyarakat. Menurut Guru Besar, FE UGM ( alm ) Prof. Dr. Mubyarto,
sistem Ekonomi kerakyatan adalah system ekonomi yang berasas
kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, dan menunjukkan pemihakan
sungguh – sungguh pada ekonomi rakyat Dalam praktiknya, ekonomi
kerakyatan dapat dijelaskan juga sebagai ekonomi jejaring ( network )
yang menghubung – hubungkan sentra – sentra inovasi, produksi dan
kemandirian usaha masyarakat ke dalam suatu jaringan berbasis
teknologi informasi, untuk terbentuknya jejaring pasar domestik diantara
sentara dan pelaku usaha masyarakat.
Sebagai suatu jejaringan, ekonomi kerakyatan diusahakan untuk siap
bersaing dalam era globalisasi, dengan cara mengadopsi teknologi
informasi dan sistem manajemen yang paling canggih sebagaimana
dimiliki oleh lembaga “ lembaga bisnis internasional, Ekonomi kerakyatan
dengan sistem kepemilikan koperasi dan publik. Ekomomi kerakyatan
sebagai antitesa dari paradigma ekonomi konglomerasi berbasis produksi
masal ala Taylorism. Dengan demikian Ekonomi kerakyatan berbasis
ekonomi jaringan harus mengadopsi teknologi tinggi sebagai faktor
pemberi nilai tambah terbesar dari proses ekonomi itu sendiri. Faktor
skala ekonomi dan efsien yang akan menjadi dasar kompetisi bebas

menuntut keterlibatan jaringan ekonomi rakyat, yakni berbagai sentrasentra kemandirian ekonomi rakyat, skala besar kemandirian ekonomi
rakyat, skala besar dengan pola pengelolaan yang menganut model siklus
terpendek dalam bentuk yang sering disebut dengan pembeli .
Berkaitan dengan uraian diatas, agar sistem ekonomi kerakyatan tidak
hanya berhenti pada tingkat wacana, sejumlah agenda konkret ekonomi
kerakyatan harus segera diangkat kepermukaan. Secara garis besar ada
lima agenda pokok ekonomi kerakyatan yang harus segera diperjuangkan.
Kelima agenda tersebut merupakan inti dari poitik ekonomi kerakyatan
dan menjadi titik masuk ( entry point) bagi terselenggarakannya system
ekonomi kerakyatan dalam jangka panjang.
Peningkatan disiplin pengeluaran anggaran dengan tujuan utama
memerangi praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam segala
bentuknya; Penghapusan monopoli melalui penyelenggaraan mekanisme ;
persaingan yang berkeadilan ( fair competition) ; Peningkatan alokasi
sumber-sumber penerimaan negara kepada pemerintah daerah.;
Penguasaan dan redistribusi pemilikan lahan pertanian kepada petani
penggarap ; Pembaharuan UU Koperasi dan pendirian koperasi-koperasi
dalam berbagai bidang usaha dan kegiatan.
Yang perlu dicermati peningkatan kesejahteraan rakyat dalam konteks
ekonomi kerakyatan tidak didasarkan pada paradigma lokomatif,
melainkan pada paradigma fondasi. Artinya, peningkatan kesejahteraan
tak lagi bertumpu pada dominasi pemerintah pusat, modal asing dan
perusahaan konglomerasi, melainkan pada kekuatan pemerintah daerah,
persaingan yang berkeadilan, usaha pertanian rakyat sera peran koperasi
sejati, yang diharapkan mampu berperan sebagai fondasi penguatan
ekonomi rakyat. Strategi pembangunan yang memberdayakan ekonomi
rakyat merupakan strategi melaksanakan demokrasi ekonomi yaitu
produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dan dibawah pimpinan dan
pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat lebih
diutamakan ketimbang kemakmuran orang seorang. Maka kemiskinan
tidak dapat ditoleransi sehingga setiap kebijakan dan program
pembangunan harus memberi manfaat pada mereka yang paling miskin
dan paling kurang sejahtera. Inilah pembangunan generasi mendatang
sekaligus memberikan jaminan sosial bagi mereka yang paling miskin dan
tertinggal.
Yang menjadi masalah, struktur kelembagaan politik dari tingkat
Kabupaten sampai ke tingkat komunitas yang ada saat ini adalah lebih
merupakan alat control birokrasi terhadap masyarakat. Tidak mungkin
ekonomi kerakyatan di wujudkan tanpa restrukturisasi kelembagaan
politik di tingkat Distrik. Dengan demikian persoalan pengembangan
ekonomi rakyat juga tidak terlepas dari kelembagaan politik di tingkat
Distrik. Untuk itu mesti tercipta iklim politik yang kondusif bagi
pengembangan ekonomi rakyat. Di tingkat kampung dan Distrik
bisadimulai dengan pendemokrasian pratana sosial politik, agar benarbenar yang inklusif dan partisiporis di tingkat Distrik untuk menjadi
partner dan penekan birokrasi kampung dan Distrik agar memenuhi
kebutuhan pembangunan rakyat.
SISTEM YANG MENGUTAMAKAN KEADILAN

Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang
berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan
materialisme); Kemanusiaan yang adil dan Beradab (tidak mengenal pemerasan atau
eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, Asas kekeluargaan, sosionasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan kehidupan
ekonomi rakyuat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial
(persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama bukan kemakmuran orangseorang).
Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia.
Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus.
Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang
berdasar Pancasila, dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.
Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-butir Demokrasi Ekonomi
(kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983, 1988), yang meliputi
penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23 dan butir-butir yang berasal dari
Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik yang berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis
pekerjaan. Dalam GBHN 1993 butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal
18 UUD 1945. Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999, butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak
disebut lagi dan diperkirakan dikembalikan ke dalam Pasal-Pasal asli UUD 1945.
Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan moral luhur, yang
menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai pemegang kedaulatan, rakyat
sebagai ummat yang dimuliakan Tuhan, yang hidup dalam persaudaraan satu sama lain,
saling tolong-menolong dan bergotong-royong.

BAB IV
PENUTUP
4.1SIMPULAN
Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari, terdapat beberapa permasalahan yang mendasar
dan harus dicarikan jalan keluarnya atau solusinya. Solusi yang ada untuk mengatasi hal ini,
kita membutuhkan sistem ekonomi yang tepat dan sesuai dengan kondisi permasalahan
ekonomi yang ada.Masalah ekonomi yang ditemui akan selalu berbeda dan berkembang di
tiap waktu nya.Oleh sebab itulah diperlukan pengembangan dalam hal ilmu ekonomi, agar
masalah ekonomi yang ada senantiasa diimbangi oleh pemecahannya yang berupa sistem
ekonomi.
Keterkaitan erat antara masalah ekonomi dan sistem ekonomi inilah sehingga kegiatan
ekonomi dapat benar-benar berjalan.Karena keduanya ini memiliki peranan yang sangat besar
dan penting dalam ruang lingkup ekonomi.Jika saja tidak seimbang, maka dikhawatirkan
akan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan seperti misalnya krisis atau kemiskinan dalam
masyarakat.
4.2SARAN
1. Disarankan kita sebagai generasi masa depan membangun sistem ekonomi yang sesuai,
stabil, dan konstan.
2. Perlunya penyuluhan-penyuluhan pengaplikasian sistem ekonomi kepada masyarakat kurang
mampu agar mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan supaya tetap bertahan dikala
sistem ekonomi yang dipakai mengalami masa kemerosotan atau bahkan kegagalan.Juga
dipersiapkan dalam menghadapi masalah-masalah ekonomi.
3. Peningkatan kualitas pendidikan diperkirakan akan menciptakan generasi penerus yang
cerdas dan matang dalam menghadapi masalah ekonomi dan juga dalam mempersiapkan
sistem ekonomi baru.
4. Keterlibatan hukum dalam masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi dapat
mengefektifkan beberapa hal.Sehingga dengan adanya aturan dalam masyarakat akan
memudahkan pemerintah adatu masyarakat itu sendiri dalam melakukan kegiatan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
http://darvanws-babel.blogspot.com/2012/04/masalah-pokok-ekonomi-indonesia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
http://jangan-takutmiskin.blogspot.com/2012/03/masalah-pokok-ekonomi.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/masalah-masalah-pokok-perekonomianindonesia/
Tim Penyusun HKMJ, LKS Ekonomi X SMA Semester I.Solo: CV Haka MJ