AHSP GALIAN LERENG TANAH LUNAK
RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Volume I: Umum Bagian – 1: Pekerjaan Tanah
SDA
KATA PENGANTAR
Konsep pedoman ini merupakan hasil kajian dari berbagai pedoman analisa harga satuan pekerjaan dan referensi-referensi yang ada. Konsep ini selanjutnya akan dibahas pada Kelompok Umum dari Gugus Kerja Pendayagunaan Sumber Daya Air Bidang Bahan dan Geoteknik pada Sub-Panitia Teknis Sumber Daya Air yang berada di bawah naungan Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, Departemen Pekerjaan Umum.
Proses pembahasan yang akan dimulai dari Kelompok Bidang Keahlian Bahan dan Geoteknik, Rapat Gugus Kerja, Rapat Teknis dan Rapat Konsensus pada tingkat Sub- Panitia Teknis Sumber Daya Air yang kemudian Rapat Penetapan pada Panitia Teknis sesuai dengan mekanisme proses pembuatan pedoman di Departemen Pekerjan Umum.
Pelaksanaan pembahasan untuk masing-masing tingkatan harus dihadiri oleh anggota panitia, nara sumber, konseptor dan tim editor dari permusan pedoman ini. Komposisi anggota panitia dan nara sumber harus memperhatikan keterwakilan para pemangku kepentingan yaitu antara lain: pemerintah, pakar, konsumen dan produsen dengan komposisi yang seimbang.
Dalam pelaksanaan workshop ini diharapkan masih banyak masukan dari berbagai pemangku kepentingan untuk penyempurnaanya agar pedoman yang disusun ini dapat menjadi panduan pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur SDA yang aplikatif.
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 2004, tentang Sumber Daya Air bahwa pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air harus berdasarkan norma, standar, pedoman dan manual (NSPM). Sehubungan dengan hal tersebut, pada saat ini telah tersusun NSPM yang umumnya mengenai tata cara perencanaan, cara uji mutu pekerjaan dan spesifikasi teknis bahan serta konstruksi dari bangunan air yang akan dibangun.
Namun berkenaan dengan amanat undang-undang tersebut di atas selain NSPM tersebut perlu juga adanya suatu pedoman analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) untuk berbagai unit atau komponen bangunan yang akan dibangun. Selama ini AHSP yang ada dan telah dikenal orang yaitu Analisa BOW (Burgelike Openbare Werken) yang dibuat pada zaman Belanda yaitu sekitar tahun 1921 dengan berdasarkan kemampuan tenaga manusia dan ketersediaan bahan yang ada saat itu.
Sehubungan dengan kondisi saat ini, baik dari penggunaan teknologi pembangunannya juga adanya tuntutan akuntabilitas keuangan, maka tuntutan akan adanya suatu AHSP yang dibakukan sebagai pedoman ini, nantinya diharapkan akan dijadikan panduan pembuatan harga satuan pekerjaan untuk berbagai kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Ke- PU-an khususnya di Bidang Sumber Daya Air.
Pemberlakuan dari Keppres No. 80/2005 memformulasikan komponen harga satuan pekerjaan meliputi komponen bahan, tenaga kerja atau upah, dan alat bantu. Sehubungan Komponen-komponen tersebut termasuk pula berbagai komponen kecil-kecil yang cukup rumit jika dirinci lebih jauh, maka cukup dirinci perlu komponen overhead yang ditetapkan sebesar 5%. Maka perhitungan harga satuan pekerjaan secara keseluruhan adalah komponen-komponen tersebut diatas yaitu bahan, tenaga kerja atau upah, dan alat bantu merupakan suatu real cost yang ditambah overhead 5% serta keuntungan 10% dari real cost-nya
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum
Bagian – 1. Pekerjaan Tanah
1 RUANG LINGKUP
Pedoman ini menetapkan besaran indeks komponen harga satuan pekerjaan tanah yang meliputi: bahan bangunan, indeks tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap unit satuan volume pekerjaan tanah baik secara manual (tenaga manusia) dan juga secara mekanis (alat berat)
Pedoman ini meliputi pekerjaan galian tanah biasa, tanah keras, tanah berbatu, lumpur, dan tanah cadas yang didalamnya termasuk kedalaman galian, pengangkutan serta penimbunan baik secara manual dan juga mekanis.
2 ACUAN NORMATIF
- Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Spesifikasi Teknik, Volume I: Umum, Bagian – 1. Pekerjaan Tanah.
3 ISTILAH DAN DEFINISI
3.1. Analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) adalah kumpulan indeks-indeks komponen harga satuan pekerjaan berupa kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan satuan unit atau volume pekerjaan;
3.2. Faktor konversi adalah faktor perbandingan volume persatuan berat antara tanah hasil pengerjaan dengan tanah dalam kondisi lepas.
3.3. Galian tanah berbatu adalah galian tanah pada lapisan tanah yang mengandung batu.
3.4. Galian tanah biasa adalah galian tanah pada lapisan tanah yang dapat digali dengan cangkul.
3.5. Galian tanah cadas adalah galian tanah pada lapisan tanah keras yang dapat digali dengan bantuan alat pemecah.
3.6. Galian tanah keras adalah galian tanah pada lapisan tanah padat tidak mudah pecah yang dapat dikerjakan dengan bantuan alat pemecah.
3.7. Galian tanah lumpur adalah galian tanah pada lapisan tanah lunak dan berair.
3.8. Harga satuan dasar ialah harga masing-masing tenaga kerja, bahan dan peralatan di lokasi pekerjaan, misal upah tukang kayu Rp 50.000/hari; harga bahan batu kali Rp
150.000/m 3 , dan alat pahat beton Rp 7.500/buah.
3.9. Harga satuan pekerjaan (HSP) adalah harga yang harus dibayar untuk menyelesaikan satu jenis pekerjaan. HSP merupakan hasil perkalian antara indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan perlatan dengan harga dasarnya masing-masing.
3.10. Indeks (kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan) ialah kebutuhan berbagai tenaga kerja, bahan dan peralatan yang dihitung berdasarkan hasil kajian lapangan untuk berbagai variasi kondisi lapangan.
3.11. Pekerjaan secara manual atau tenaga manusia adalah pekerjaan yang dibuat/dikerjakan dengan tenaga manusia tanpa peralatan mesin.
3.12. Pekerjaan tanah adalah semua kegiatan yang dilakukan terhadap tanah untuk mencapai terbentuknya suatu ruang konstruksi maupun konstruksi yang terbuat dari
3.13. Satuan pekerjaan adalah satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas, volume dan unit.
3.14. Tanah adalah semua jenis material tanah, mulai dari tanah lunak (lumpur) sampai tanah keras (batuan).
3.15. Timbunan tanah adalah proses penimbunan tanah baik secara manual atau secara mekanis
3.16. Upah kerja adalah biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, didapat dari hasil perkalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dengan harga dasar satuan upah untuk masing-masing tingkat keahliannya.
3.17. Variable time adalah waktu yang dibutuhkan peralatan saat bekerja seperti moving, hauling, gusur, ambil posisi yang nilainya sangat bervariasi.
4 SINGKATAN ISTILAH Singkatan Kepanjangan
Istilah
cm centimeter
Satuan panjang
kg kilogram
Satuan berat
m atau m’ Meter panjang
Satuan panjang
m 2 Meter persegi
Satuan luas
m 3 Meter kubik
Satuan volume
OH Orang hari Satuan tenaga kerja per-hari OB
Orang bulan Satuan tenaga kerja per-bulan LS
Lump sum Satuan volume paket pekerjaan
5 KETENTUAN DAN PERSYARATAN
Persyaratan umum dalam pedoman penyusunan analisa harga satuan pekerjaan ini adalah :
a) Besaran indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan ini berlaku untuk seluruh Indonesia. Besaran harga satuan pekerjaan mungkin berbeda untuk masing-masing daerah yang berdasarkan harga satuan dasar bahan dan upah tenaga kerja sesuai dengan kondisi setempat sesuai dengan.
b) Besaran indeks dihitung berdasarkan spesifikasi bahan dan cara pengerjaan serta produktivitas setiap jenis pekerjaan sesuai dengan standar atau pedoman yang berlaku secara nasional ataupun kondisi setempat.
c) Volume pekerjaan dapat dihitung berdasarkan gambar teknis yang telah disetujui (misal gambar detail desain/shop drawing/as built drawing), atau besaran volume pekerjaan (BoQ) yang telah tertera pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
d) Jam kerja efektif untuk para tenaga kerja diperhitungkan selama 7(tujuh) jam per hari.
e) Indeks bahan, upah (tenaga) dan juga ada yang termasuk peralatannya ini dipakai untuk menghitung harga satuan pekerjaan.
f) Harga satuan pekerjaan adalah hasil AHSP ditambah maksimum 15%-nya yang merupakan komponen 5% overhead cost dan keuntungan 10%.
6 INDEKS KOMPONEN HARGA SATUAN PEKERJAAN
Pelaksanaan tanah ini meliputi pekerjaan galian dan timbunan tanah yang dapat dilaksanakan baik secara manual dengan tenaga manusia dan juga secara mekanisasi.
6.1 S ECARA M ANUAL MENGGUNAKAN T ENAGA M ANUSIA
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
Mandor OH 0,005
A.2 1 2 m Tebas tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari tanaman/ tumbuhan
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,005
A.3 1 Pohon, Cabut tunggul tanaman keras minimum diameter 15 cm dengan membuang sisa tunggul kayu dan akar-akar nya Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,005
B. Analisa harga satuan pekerjaan galian tanah
B.1 Uitset trase saluran pembawa dan pembuang
1m 1 Uitset trase saluran pembawa tersier dan pembuang
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
Juru Ukur OH 0,04 Peralatan Water pas
bh 0,001
B.2 Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus
1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus
Kebutuhan Satuan Indeks
Bahan 3 Kaso 4/6 cm m 0,005 Papan 3 2/20 m 0,005 Paku
kg 0,2 Tenaga Kerja
Tukang kayu
OH
Kepala tukang kayu
OH 0,05 Pekerja OH 0,05 Mandor OH 0,005
Peralatan Water pas
bh 0,001
B.2 Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan
1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan
Kebutuhan Satuan Indeks
Bahan 3 Kaso 4/6 cm m 0,01 Papan 3 2/20 m 0,01
Paku kg 0,4 Tenaga Kerja
Tukang kayu
OH
Kepala tukang kayu
OH 0,1 Pekerja OH 0,1 Mandor OH 0,01
Peralatan Water pas
bh 0,001
B.3 Galian tanah biasa
a) 1 m 3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil
atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Kebutuhan Satuan Indeks
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
0,526 mandor OH 0,053
Tukang gali
OH
c) 1 m 3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan
perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,01
d) 1 m 3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan
perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
0,516 mandor OH 0,05
Pekerja
OH
e) 1 m 3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,06
B.4 Galian tanah keras
a) 1 m 3 Galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan
dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
0,625 mandor OH 0,06 Peralatan Jack Hammer bh 0,01
Tenaga Kerja
Tukang gali
OH
b) 1 m Galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
0,775 mandor OH 0,07 Peralatan Jack Hammer bh 0,01
Tukang gali
OH
c) 1 m mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Kebutuhan Satuan Indeks
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
0,516 mandor OH 0,05
Pekerja
OH
e) 1 m 3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,06
B.5 Galian tanah berbatu
a) 1 m 3 Galian tanah berbatu pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
0,833 mandor OH 0,083
Tukang gali
OH
b) 1 m 3 Galian tanah berbatu pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan
2 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
1,083 mandor OH 0,108
Tukang gali
OH
c) 1 m 3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,01
d) 1 m 3 menggangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan
perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
0,516 mandor OH 0,05
Pekerja
OH
e) 1 m 3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,06
B.6 Galian tanah lumpur B.6 Galian tanah lumpur
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
0,833 mandor OH 0,083
Tukang gali
OH
b) 1 m 3 Galian tanah lumpur pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih
kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
1,083 mandor OH 0,108
Tukang gali
OH
c) 1 m 3 menggangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan
perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,01
d) 3 1m mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan
perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
0,516 mandor OH 0,05
Pekerja
OH
e) 1 m 3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,06
B.7 Galian tanah cadas
a) 1 m 3 Galian tanah cadas dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan
dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
Tukang gali
OH
mandor OH 0,125
b) 1 m 3 Galian tanah cadas dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat
pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
Tukang gali
OH
mandor OH 0,14
c) 1 m 3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,01
d) 1 m 3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan
perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
0,516 mandor OH 0,05
Pekerja
OH
e) 1 m 3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,06
B.8 Peledakan Batuan
Peleaksanaan peledakan batuan biasanya harus dilakukan oleh suatu badan yang berwenang atau perusahaan yang telah mempunyai izin resmi misalnya PT. Dahana. Perhitungan biaya untuk cara ini, sangat ditentukan oleh tingkat kekerasan atau jenis batuannya, posisi lokasi dan dimensi batuannya. Untuk keperluan harga satuan diperlukan deskripsi kondisi-kondisi tersebut yang kemudian akan dapat dihitung harga satuannya dari pelaksana peledakannya.
C. A NALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH
3 C.1 1 m Timbunan tanah dengan bahan tanah telah tersedia di lokasi rencana timbunan termasuk perataan dan pemadatan.
a) 1 3 m Timbunan tanah
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,04
b) 1 3 m Pemadatan tanah
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,05
C.2 1 m 3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan pemadatan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,01
C.4 1 m 3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan
dan pemadatan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,052
3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak angkut C.5 1 m setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja
mandor OH 0,06
6.2 S ECARA M EKANISASI MENGGUNAKAN A LAT - ALAT B ERAT
Pekerjaan tanah secara mekanisasi yang dalam hal ini menggunakan alat-alat berat diantaranya Buldozer, Excavator, Shovel, Loader, Scraper, Dump Truck dan lainnya; untuk perhitungan harga satuannya dianalisa dengan cara menghitung produksi peralatannya dengan berbagai variabel kondisinya. Untuk menghitung harga satuan pekerjaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Inventarisasi Data
2) Evaluasi dan Analisis Data-data
3) Menentukan Metode Pelaksanaan
4) Analisis Produksi Alat
5) Analisis Kebutuhan Alat
6) Analisis Biaya Penggunaan Alat
7) Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
A. Inventarisasi Data
Inventarisasi data meliputi antara lain :
1) Desain, ukuran dan spesifikasi teknis.
2) Topografi atau keadaan medan.
3) Jenis atau karakter atau fisik material bahan pekerjaan.
4) Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan.
5) Personalia atau kualifikasi personalia menyangkut operator dan mekanik.
6) Lain-lain misalnya, bahan pendukung seperti air minum, air pendingin mesin, mandi dan cuci serta ketersediaan suku cadang.
A.1 Spesifikasi teknis
Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tanah, pertama-tama harus dilakukan pekerjaan perencanaan pelaksanaan kegiatan yang diasumsikan sesuai dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Sesuai dengan spesifikasi teknik bahan timbunan harus sudah ditentukan secara pasti
b. Hasil pemadatan harus mencapai minimum 90% berat isi kering standar proctor SNI 03-1742-1989, Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah.
c. Hasil stripping top soil harus dibuang ke tempat yang telah ditentukan
d. Selama proses pemadatan, tanggul harus dilindungi dari hujan.
A.2 Desain, ukuran dan Topografi atau Keadaan Permukaan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul
a. Desain dan ukuran/dimensi termasuk gambar dan potongan dari berbagai bangunan yang yang akan dibuat harus sudah fix
b. Sesuai dengan spesifikasi teknik bahan timbunan,harus sudah dipastikan akan diambil dari borrow area seperti pada peta topografi.
c. Lokasi pembuangan hasil striping top soil harus sudah dipastikan
Material untuk bahan urugan yang akan dipadatkan harus ditentukan lokasinya sesuai dengan peta topografi serta masing-masing jenis materialnya harus memenuhi spesifikasi teknisnya, misalnya saja faktor-faktor diantaranya untuk swell < 45%,
3 shrinkage < 10%, Berat Jenis bank > 1.200 kg/m 3 dan loose > 1.000 kg/m , seperti Tabel B.1.
A.4 Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melaksanakan pekerjaan
Untuk menghitung produktifitas berbagai peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan harus diketahui spesifikasi teknisnya. Berbagai parameter yang perlu ditampilkan sebagai indikator dari spesifikasi teknis diantaranya: Merek, Daya mesin, Draw Bar Pull, Harga Pokok Pembelian, Umur operasi, Daya (berat) angkut/dorong, Dimensi dan Kapasitas blade, Kecepatan maju/mundur, Kecepatan putar, Kemampuan tanjak dan umur ekonomis, seperti Tabel B.2.
A.5 Kualifikasi personalia manajemen, operator dan mekanik
Data kualifikasi manajer atau site engineer termasuk juga operator dan mekanik tentang background pendidikan, pengalaman efektif serta Job Factor seperti Tabel B.3.
A.6 Data Lain-lain
Berbagai data lain yang diperlukan diantaranya: lokasi sumber air untuk keperluan air bersih serta untuk pemadatan; ketersediaan bahan bakar jika lokasi pekerjaan cukup terpencil perlu ada stock sendiri; serta suku cadang peralatannya.
B. Evaluasi dan Analisis Data-data
Kondisi pekerjaan harus dievaluasi dan dianalisis untuk memperhitungkan pengaruhnya terhadap tingkat produktifitas peralatan yang akan digunakan. Beberapa parameter yang perlu ditinjau adalah diantaranya: Altitude lokasi, Volume Pekerjaan, Topografi medan lapangan dan lingkungan, Jumlah hari kerja yang tersedia, Kondisi atau sifat fisik material, Kondisi untuk masing-masing jenis peralatan, seperti Tabel B.4.
C. Menentukan Metode Pelaksanaan
Untuk mementukan metode pelaksanaan umumnya yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan ialah tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya yang menyangkut hal-hal sebagai berikut:
1) Tepat Waktu : Pola pengoperasian peralatan sedemikian rupa sehingga produksi alat maximum per satuan waktu tanpa over load dengan waktu non produktif sekecil mungkin atau dengan kata lain mengupayakan waktu produktif maximum atau waktu non produktif minimum.
2) Tepat Mutu : Pemilihan peralatan yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan maupun medan lapangan.
3) Tepat Biaya : Mengusahakan management peralatan yang mudah melalui: • Jumlah tiap jenis peralatan dan kombinasinya yang sesuai • Mengurangi merk yang beragam. • Mengutamatakan penggunaan peralatan berfungsi ganda (multi
purpose).
D. Analisis Produksi Alat
Armada peralatan yang akan digunakan sesuai metoda kerja terdiri dari : - Bulldozer;
- Excavator; - Dump Truck; - Compactor; - Water Tanker, - dll.
E. Analisis Kebutuhan Jumlah Alat
Untuk mengefisienkan waktu atau memaksimumkan produktifitas, maka perlu di analisis berapa peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Analisis ini bersesuaian dengan prinsip tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya, untuk itu maka dianalisis berbagai jenis pekerjaan yang terkait berapa jumlah alat, lokasi, kondisi medan serta lingkungannya sebagai berikut:
a) Pekerjaan stripping top soil pada bakal saluran
b) Pekerjaan stripping top soil di borrow area
c) Pekerjaan galian saluran
d) Pekerjaan galian borrow area dengan power shovel
e) Pekerjaan pembuangan hasil galian dengan dump truk
f) Pekerjaan pengangkutan material dengan dump truck.
g) Pekerjaan penghamparan
h) Pekerjaan Penyiraman i)
Pekerjaan Pemadatan dengan Vibroller Compactor j)
Pekerjaan akhir (finishing) tanggul, cutting dengan excavator Dan kemudian Rekaareaulasi Analisis Kebutuhan Alat yang meliputi berbagai aspek yang
diperhitungkan adalah sebagai berikut:
a) Stripping top soil rencana saluran
b) Pekerjaan galian saluran
c) Stripping top soil borrow area
d) Pengambilan bahan dari borrow area
e) Pembuatan dan pemadatan tanggul f)
Finishing
F. Analisa Biaya Per-Jam Pengunaan Alat
Untuk analisa biaya per-jam penggunaan alat yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1). DATA
1. Merk 2. Model/Type
3. Tenaga ; N (m 3 )
4. Kapasitas ; q (m 3 )
5. Umur Ekonomis (Thn) 6. Jam kerja per tahun ; h (jam) 7. Harga Pokok; (Rp) x 1000 8. Harga bahan pokok, Hbp:
- Ban (Rp) x 1000 - Pipa-pipa (Rp) x 1000 - Rubber Sleeve (Rp) x 1000 - Ponton apung (Rp) x 1000
9. Harga sisa HS = 10% (HP-Hbp) Rp. x 1000 10. Harga Penyusutan (HP-Hbp-Hs) Rp. x 1000
2). ANALISA BIAYA
a) Biaya pemilikan 1. Penyusutan
(HP − H − Hs) D =
hp
( Rp / jam ) ................................................................................... (01)
UE.h
2. Bunga Modal
UE + 1 Hp Bm = (
(Rp/jam) ...................................................................................... (02)
(Rp/jam) ................................................................................... (03)
2UE
b) Biaya Operasi
1. Bahan bakar BBM = 0,8.N.S H bbm (Rp/jam) .............................................................. (04)
2. Bahan Oil Pelumas a. Mesin
BBO m = ( + )N.H BBP (Rp/jam) ........................................................................ (05)
b. Transmisi
BBOT = ( +
)N bbp (Rp/jam) ............................................................................. (06)
c. Hidraulic Oil
BBH = ( +
)N.H bbh (Rp/jam) ........................................................................... (07)
d. Grease
S BBG =
N.H bbg (Rp/jam) ................................................................................... (08)
E e. Filter-filter BFF = 0,5 (BBM + BBO + BBH + BBG (Rp/jam)...........................................
(09) 3. Bahan Pokok
a. Ban = bb (Rp / jam).................................................................................. (10)
b. Pipa-pipa = Hbp (Rp / jam).......................................................................... (11)
c. Rubber Slovel = Hbr (Rp / jam) ................................................................... (12)
d. Ponton pipa = Hpp (Rp / jam)...................................................................... (13)
4. Operator ... (Rp / jam) ........................................................................................ (14)
c). Biaya Pemeliharaan/Peralatan
(HP - H )
BPP = f bbp (Rp/jam) ...................................................................................... (15)
UE
Dari biaya yang tertera pada butir a) + b) + c), jumlah keselurahannya adalah TOTAL BIAYA PENGGUNAAN PERALATAN (Rp/jam)
Sehubungan dengan Analisis Biaya Per-Jam Penggunaan Alat, kemudian dilakukan Rekaareaulasi Hasil Analisis yang meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Stripping top soil rencana saluran
b) Galian Saluran
c) Striping Borrow area
d) Pengambilan bahan dari borrow area
e) Penghamparan bahan
f) Penyiraman
g) Pemadatan
h) Finishing tanggul
G. Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya yaitu butir A s.d F, maka dibuat Harga Satuan Pekerjaan yaitu dengan mengisi Formulir Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan di bawah ini untuk pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
a) Pembuatan Saluran
b) Pembuatan Badan Tanggul
JENIS PEKERJAAN
URAIAN PEKERJAAN
KUANTITAS PEKERJAAN
PRODUKSI ALAT
Q=
m 3 /jam
Harga Satuan
No. URAIAN SATUAN KUANTITAS
JUMLAH
Dasar
I. BAHAN
II. TENAGA KERJA
1. Mandor/Pengawas
2. Pengatur/Kepala Tukang
3. Pekerja/Tukang
4. Pekerja/Laden
III. PERALATAN SUB TOTAL
IV. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN 10% Termasuk Biaya tidak langsung
V. JUMLAH HARGA atau BIAYA; B (Rp/jam)
VI. HARGA SATUAN PEKERJAAN;
(Rp/m )
LAMPIRAN – A (informatif)
CONTOH SOAL PEMBUATAN SALURAN DENGAN CARA MANUAL
Pekerjaan pembuatan saluran panjang 1 km yang harus diselesaikan dalam waktu 6 bulan terdiri dari: a. Pekerjaan galian dengan kedalaman 2 m dan hasil galian dibuang sejauh 150 m, volume galian 50.000 m 3 b. Pembuatan tanggul dengan bahan tanah diambil dari Borrow Area dengan jarak angkut 120 m,
volume timbunan tanggul 20.000 m 3
c. Kondisi jalan kerja (jalan hantar) adalah tanah biasa (asli alam) merupakan hamparan rumput.
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
Dalam perhitungan ini diambil harga satuan bahan/upah/peralatan sebagai harga satuan dasar seperti pada Tabel A.1.
1. 1m 1 Uitset trase saluran pembawa tersier dan pembuang Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar Jumlah Harga (Rp) (Rp) Tenaga Kerja
1.200 Juru Ukur OH 0,04 85.000 3.400 Peralatan Water pas bh
Keuntungan dan Overhead
Harga satuan pekerjaan
2. 1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar Jumlah Harga (Rp)
(Rp) Bahan
Kaso 4/6 cm
3 Papan 2/20 m 0,005
1.560 Tenaga Kerja Tukang kayu
2.025 Kepala tukang
OH 0,05 45.000 2.250 Pekerja
OH 0,05 30.000 1.500 Mandor
230 Peralatan
OH 0,005 45.900
Water pas
Keuntungan dan Overhead
Harga satuan pekerjaan
3. 1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar Jumlah Harga
(Rp) (Rp)
Bahan 3 Kaso 4/6 cm m 0,01
5.400 Paku kg 0,4 7.800 3.120 Tenaga Kerja Tukang kayu
Papan 3 2/20 m 0,01
4.050 Kepala tukang
OH 0,1
Pekerja OH 0,1
Mandor OH 0,01
Water pas
bh 0,001
Jumlah
4. 3 1m Galian tanah biasa pada saluran sedalam kurang dari 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut kurang dari
3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar Jumlah Harga
(Rp) (Rp) Tenaga Kerja Pekerja
12.000 mandor OH 0,04 45.900 1.836
Keuntungan dan Overhead
Harga satuan pekerjaan
5. 3 1m Galian tanah biasa pada saluran sedalam 1m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih dari 3 m termasuk perataan
dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar Jumlah Harga
(Rp) (Rp) Tenaga Kerja Pekerja
Keuntungan dan Overhead
Harga satuan pekerjaan
6. 1m 3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar Jumlah Harga
(Rp) (Rp) Tenaga Kerja Pekerja
37.500 mandor OH 0,06 45.900 2.754
Keuntungan dan Overhead
Harga satuan pekerjaan
7. 3 1m Timbunan tanah (hanya mengatur bentuk timbunan)
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar Jumlah Harga
(Rp) (Rp) Tenaga Kerja Pekerja
Keuntungan dan Overhead
Harga satuan pekerjaan
8. 1m 3 Pemadatan tanah (tanah telah ditebar/dibentuk sesuai dengan desain)
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar Jumlah Harga
(Rp) (Rp) Tenaga Kerja Pekerja
Keuntungan dan Overhead
Harga satuan pekerjaan
Lampiran A.1
HARGA SATUAN DASAR TENAGA KERJA DAN BAHAN
No. Uraian
Satuan
Harga Satuan Dasar Ket.
(Rp)
I. Tenaga Kerja
OH 40.500,00
3 Kepala Tukang OH 45.000,00
4 Mandor
OH 45.900,00
5 Jaga Malam
OH
II. Bahan
1 Pasir Urug
m3
2 Pasir Pasang
m3
3 Pasir Beton
m3
4 Batu kali / Batu belah
m3
5 Batu Pecah 5/7
m3
6 Batu Pecah 2/3
m3
7 Batu Pecah ½
m3
8 Batu Bata
bh 360,00
9 Semen ( PC )
50 kg
15 Kayu Papan Borneo Super
m3
16 Kayu balok Borneo Super
m3
17 Kayu Papan Terentang/Albasiah
m3
18 Besi Beton φ 10 mm
12 m’
19 Besi Beton φ 12 mm
12 m’
20 Kawat Beton
kg
22 Besi Siku L -40.40.3,6
6 m’
23 Besi Plat Tebal 1 mm; 1,2 x 2,4 m lbr
24 Paku 5 – 10 cm
kg
26 Paku Triplex
33 Triplex Tebal 4 mm
lbr
34 Triplex Tebal 9 mm
43 Meni Besi kg
45 Dempul Tembok kg
48 Kran Air bh 18.000,00
49 Pipa PVC ( AW ) φ ½ “
4 m’
50 Pipa PVC ( AW ) φ ¾ “
4 m’
51 Pipa PVC ( AW ) φ 1 “
4 m’
53 Pipa PVC ( AW ) φ 4 “
4 m’
54 Seng Gelombang BJLS 28
lbr
55 Seng Gelombang BJLS 30
lbr
56 Pipa GIP φ ¾”
6 m’
57 Pipa GIP φ 1”
6 m’
LAMPIRAN – B (informatif)
CONTOH SOAL PEMBUATAN SALURAN DENGAN CARA MEKANIS
Pekerjaan pembuatan saluran panjang 10 km yang harus diselesaikan dalam waktu 3 bulan terdiri dari:
d. Pekerjaan galian dengan kedalaman 3 m dan hasil galian dibuang sejauh 1.000 m, volume galian 150.000 m 3
e. Pembuatan tanggul dengan bahan tanah diambil dari Borrow Area dengan jarak angkut 8 km, volume tanggul 70.000 m 3
f. Kondisi jalan kerja (jalan hantar) adalah tanah biasa (asli alam) merupakan hamparan rumput.
PENYELESAIAN
Pekerjaan tersebut diatas harus diselesaikan tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
I Inventarisasi Data
II Evaluasi dan Analisis Data-data
III Menentukan Metode Pelaksanaan
IV Analisis Produksi Alat
V Analisis Kebutuhan Alat
VI Analisis Biaya Penggunaan Alat
VII Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
B. 1. Inventarisasi Data
Inventarisasi data meliputi antara lain :
1) Desain, ukuran dan spesifikasi teknis.
2) Topografi atau keadaan medan.
3) Jenis atau karakter atau fisik material bahan pekerjaan.
4) Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan.
5) Personalia atau kualifikasi personalia menyangkut operator dan mekanik.
6) Lain-lain misalnya, bahan pendukung seperti air minum, air pendingin mesin, mandi dan cuci serta pencicilan lokasi dan ketersediaan suku cadang.
1). Desain, ukuran dan spesifikasi teknis
a. Bahan timbunan harus diambil dari Borrow area yang telah ditentukan
b. Hasil pemadatan harus mencapai cone index 15 dan tidak boleh retak atau pecah.
c. Stripping top soil harus dituangkan ke tempat yang telah ditentukan
d. Selama proses pemadatan, tanggul harus dilindungi dari tempaan hujan apabila terjadi.
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
2). Topografi dan Keadaan Permukaan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul
Gambar B.1 Perspektif Kondisi Permukaan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul 17 dari 50
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
Gambar B.2 Penampang Potongan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul 18 dari 50
3). Jenis Material bahan pekerjaan
No. Lokasi
Spesifikasi
Nilai
1. Daerah galian bakal Tanah Liat saluran
Swell factor (Sf)
43 % volume
Shrinkage factor (Sh.f)
10 % volume
Berat Jenis (BJ): Bank;
2.020 kg/m 3
Loose, 1.660 kg/ m 3
2. Daerah Borrow Area Tanah Biasa
- Swell Factor
- Srinkkage factor
- Berat Jenis: Bank;
1.900 kg/ m 3 dry 2.020 kg/ m 3 wet
loose
1.510 kg/ m 3 dry 1.600 kg/ m 3 wet
- cone index 15
- Static atau dynamic load 4 ton - Kecepatan lintas 1,5 km/jam
Jumlah lindasan n = 2 (single drum) = 1(double drum)
- tebal perlapis 0,2
3. Top soil
Berat Jenis: Bank
1.370 kg/ m 3
Loose
950 kg/ m 3
Swell factor
30 % volume
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
4). Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melaksanakan pekerjaan
Jenis Peralatan
No. Spesifikasi Teknis
Satuan Bulldozer Excavator Dumptruck
Track Whell Shovel
Conveyor
1 Merek
Merek Komatsu Komatsu
Isuzu
Komatsu Komatsu Barata
Priestman
Model D50A-16 PC-200 TXD-40 D-44.S W-40 MGD-100 120 MK II 2 Tenaga (N) Hp 110 105 125 90 72 11 108
3 Harga Pokok (Hp) x Rp.1000 117,000
4 Telah Beroperasi (HO) x 1000 jam 3 4 4 5.5 6.5 3.5 3.5 5 Berat Operasi (BO) x 1000 kg 10 18.5 11.4 10.94 6.83 0.98 13.98 6 Draw Bar Pull (p) x 1000 kg 12.3
mm 3720 8 Kapasitas (Blade, bucket dan
7 Panjang Blade (p)
m3 1.85 0.7 5.7 1.2 1.2 0.7
bowel) (q)
9 Tingkat kecepatan (V): -
Maju F-1
3.2 7.2 0.5 1.62 F-2
km/jam
2.6 3.6 11-20
5.3 14 F-3
km/jam
2.7 18.7-35
km/jam
km/jam
9.1 68-120
- Mundur R-1
3.5 3.8 7.2 0.5 R-2
km/jam
km/jam
R-3
km/jam
R-4 km/jam 10 Max Digging Depth (MDD) m 0.372 7.725
11 Max Digging Rich (MDR) m 10.705 6.45
12 Max Digging Angle (MDA)
Derajat
Max Digging Height (MDR) m 6.02 13 Bucket Digging Force (BDF) x 100 kg 12.5
14 Kecepatan Swing (m) Rp.m 8 9 Utk dump truck 15 Dimensi
dan M.S adalah - Panjang (Track)
m 3,920 3.3 - Lebar (Track,drum)
m 2,780 0.75 2.03 Ukuran Bok
- Tinggi (body)
m 2,865
16 Cycle Time : (CT) 0 Swing angle (45-90)
0.20-0.26 0.18-0.23 (90-180)
0 menit
menit 0.26-0.31 0.23-0.27
V-Shape Loading
menit 0.75 0.7
V-Corras Loading
menit 0.75 0.65
17 Conversion factor untuk cycle time (r) = Digging depth (Max)
20 dari 50
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
Jenis Peralatan
No. Spesifikasi Teknis
Satuan Bulldozer Excavator Dumptruck
Track Whell
Shovel
Conveyor
18 Buck, Blade fill factor; (Bf) Utk material Easy
1-1,1 1-1,1 1-1.1 Tanah asli Average
1,1-0,9
0,9-1 0.95-1.0 0.85-0.25 Rather Difficult
0,9-0,7
0,7-0,6 0,8-9,0 0.9-0.95 0.8-0.85 Difficult 0,6-0,4 0,4-0,5 0.85-0.9 0.75-0.8
19 Dumping height (Dh) m 6,365 2.6 2.6
m 0.94 0.94 21 Frequency (Fr)
20 Dumping reach (Dr)
HZ 54
22 Dinamic Power (DP) x 1000 kgt 4 23 Kemampuan Tanjak (KT) Derajat 35 20 38
24 Umur Ekonomis
Satu hal yang paling penting diketahui disamping data-data diatas adalah Mengenai KONDISI PERALATAN
21 dari 50
5°). Data Operator Dan Mekanik
Kualifikasi
No. Jenis Peralatan Operator Mekanik Sertifikat Perjalanan Sertifikat Pengalaman
SIMP (III)
4000 jam (Back Hoe & Shovel)
SIPP II
SIPP I
4. Dump Truck
SIMP (II)
SIPP
6. Motor Scraper
7. Belt Conveyor
8. Water Tanker
5b). Data Porject Manager Curriculum Vitae
1. Nama
: Ir. Rezzy Miller
2. Diposisikan pada proyek Ini sebagai
: Manager
3. Pendidikan :
a. Formal
: S1 – Teknik
b. Informal
1. Construction Management
2. Engineering Management
3. Small Project Management
No. Posisi
Pada Proyek
Nilai Proyek
1. Manager
Irigasi Sumut
Rp. 500.000.000,-
2. Manager
Irigasi Baro Raya
6). Data Lain-lain
1. Sumber Air : Air dapat diperoleh + 50 m Base Camp dengan menggunakan pompa untuk keperluan air minum, mandi dan cuci dan untuk pekerjaan pemadatan dapat diperoleh dari sungai + 500 m dari site tanggul dengan menggunakan water tanker.
2. Bahan Bakar : Lokasi/ site cukup terpencil + 250 km dari kota (sumber bahan baker) jadi perlu Fuel Tanker untuk penyediaan bahan bakar baik untuk stock maupun untuk distribusi ke site peralatan operasi.
3. Suku Cadang : Suku cadang fast moving part dapat disediakan melalui agen tunggal
di kota
a -dat
a is Dat
s Anali
asi dan alu
Ev
B.
Tabel B. Kualifikasi Personalia
No. Materi Sasaran Evaluasi
Evaluasi Jenis Alat Kualifikasi
1. Operator dan Mekanik
Berdasarkan :
1. Kriteria klasifikasi operator dan
D. Truck
2. Data/Curriculum operator dan
Excavator
Baik
mekanik, maka kualifikasi adalah Loader
Water Tanker
1. Kriteria klasifikasi manajemen
Faktor Manajemen
2. Data atau CV Manajer:
FM = 0,90
Faktor manajemen dengan kualifikasi baik
Catatan: Cuaca berdasarkan Ramalan Cuaca antara Juni sampai Agustus 1995, cuaca terang dan panas dengan temperatue rata-rata 32 °C, Panas sedikit berdebu
Tabel B. Job Faktor
FAKTOR
No.
E Total
Eco E AM Em E M
1. Dump Truck
4. Track Loader
6. Wheel Loader
7. Power Shovel
8. Water Tanker
B.3 Menentukan Metode Pelaksanaan
Dasar Pertimbangan
A. Tepat Waktu : Pola pengoperasian peralatan sedemikian rupa sehingga produksi alat maximum per satu satuan waktu tanpa over load dengan waktu non produktif sekecil mungkin atau dengan kata lain mengusahakan waktu produktif maximum dan waktu non produktif minimum.
B. Tepat Mutu : Pemilihan peralatan yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan maupun medan lapangan.
C. Tepat Biaya : Mengusahakan management peralatan yang mudah melalui: - Jumlah tiap jenis peralatan dan kombinasinya yang sesuai
- Mengurangi merk yang beragam. - Mengutamatakan penggunaan peralatan berfungsi ganda (multi
purpose). Dengan pertimbangan di atas maka pekerjaan dilakukan dengan metoda sebagai
berikut:
1). Stripping Top Soil pada Bakal Saluran
Stripping top soil atau pengupasan direncana lokasi saluran dilakukan secara memanjang dengan merubah posisi blade bulldozer dari melintang menjadi serong ° (angle) sebesar 55 sesuai spesifikasi alat. Dengan demikian pengupasan dilakukan secara continous loading untuk menghidarkan waktu non produktif bulldozer pada masa gerakan mundur apabila pengupasan dilakukan melintang selanjutnya dalam hal ini pembuangan hasil pengupasan menjadi beban excavator pada waktu proses penggalian dimana excavator sekaligus berfungsi sebagai loader terhadap Dump Track.
2). Pekerjaan Galian Saluran
Permukaan hasil pengupasan tidak boleh rusak dan mengingat lebar atas permukaan saluran hanya 9 m masih lebih kecil dari jarak jangkauan excavator 10.7 m, maka penggalian dapat dilakukan dari 1 (satu) sisi saluran dengan sudut swing untuk dumping ke Dump Truck 180".
dilakukan dalam beberapa grup yang sesuai dan bekerja secara simultan (paralel) pekerjaan galian dimulai saat pekerjaan pengupasan selesai.
3). Pekerjaan di Borrow Area
3.1 Pengupasan Pekerjaan pengupasan di borrow area dengan luas yang cukup untuk bahan
timbunan dilakukan setelah selesai pengupasan rencana lokasi bakal saluran dengan memindahkan bulldozer ke borrow area area dari daerah saluran. Setelah selesai, kemudian bulldozer dipindahkan ke daerah timbunan untuk pekerjaan penghamparan.
3.2 Pengambilan Bahan Timbunan Bahan timbunan dalam kondisi asli sehingga penggunaan track atau wheel
loader kurang efektif. Karena itu, sebagai pemuat ke dump truck digunakan excavator tipe power shovel.
Dapat dipastikan untuk pekerjaan ini diperlukan beberapa excavator. Jadi untuk memudahkan pengoperasian, maka pekerjaan dilakukan dalam beberapa grup yang bekerja secara simultan. Dalam kegiatan ini penggunaan motor scrapper dan atau belt conveyor tidak dianjurkan karena resikonya besar.
4). Pekerjaan Pembuatan Tanggul
Memperhatikan ukuran design badan tanggul dengan lebar atas 5 m dan lebar dasar 11 m dan tingkat kepadatan pada tiap titik harus sama, sementara bulldozer sebagai penghampar memerlukan ruang gerak ber-manuver, serta sifat pisik tanah akan melar pada waktu prose pemadatan, maka material bahan tanggul dihamparkan dan dipadatkan dengan lebar 11 m lapis demi lapis. Mempertimbangkan keadaan medan lapangan dan arah aliran/distribusi bahan tanggul maka untuk memudahkan pengoperasian, terlebih dahulu dibangun badan tanggul A menyusul kemudian badan tanggul B. Setalah ukuran tinggi badan tanggul dengan kepadatan yang dipersyaratkan dicapai, maka pekerjaan dilanjutkan dengan excavator untuk pembentukan penampang tanggul dan saluran sesuai design.
B.4 Analisis Produksi Alat
Armada peralatan yang akan digunakan sesuai metoda kerja terdiri dari : - Bulldozer; - Excavator; - Dump Truck; - Compactor; - Water Tanker.
Dalam analisis ini akan ditampilkan :
1. Analisis produksi per unit alat.
2. Jumlah unit yang dibutullkan
1). Analisis Produksi Alat
DAERAH GALIAN
1. Bulldozer
No. Subject
Hasil 1. Draw bar pull side dump P = Gvw x Kt (kg)
Formulasi
Data
Stripping top soil
(gaya dorong buang
= (Bo+Bm) x Kt
saluran.
sampling).
= (Bo+Bj.q Cos a) Kt
Kt = 0,9
P = 9907.25 kg
Bo = 10,000 kg
P.spec = 12.300 kg
Bj = 950 kg/m'
P < P.spec. a q = 1,85 m 3 belum terjadi slip.
a = 55 0 P kg
V = 2,97 kg/jam (km/jam)
2. Kecepatan dorong V V = N.75 3600
N = 100 Hp
P x 1000
P = 9907.25
V.spec = 2,7 km/jam dengan F 2
Q = 1542 m 3 /jam B loading
3. Produksi (Countinous
Q = Cos.aV
Q m'/jam)
V = 2700 m/jam
Catatan : Disini cycle time tidak diperhitungkan karena continous loading.
2. Excavator
N o.
Subject Formulasi Data Hasil l.
Cta= 0.286 mcnit (mcnit)
Cycle time actual Cta Cta= Ctspec x r
Galian saluran
= Ctspec x r
Ctspec = 0,26 r = 1.1
Produksi
Sf = 43 % Q=m 3 B/Jam
Q = 60.Q,E
Q(m 3 B /Jam)
Cta(I+Sf)
Cta=0,286 =67,78
Q = 0,7 m 3
= 60.Q.E.CF G =0.66
Cta
Cp = 0,699
3. Dump Truck
No. Subject
Hasil I. Rimpul membawa
Formulasi
Data
Pa = 210 kg muatan Pa (kg)
Pa= (GVW x RR - GUW Sin a) 2/3
Daerah galian
GVW = Bo + q.Bj
RR = 50 kg/ton Bo = 11,4 ton q = 5,7 m3 Bj = 1,66 ton/m3
a=2 0 2. Rimpul kosong
Pk = 645 kg Pk (kg) GVW = Bo 3. Kccepatan angkut
Pk=(GVW xRR+GVW Sin a) 2/3
Va = 160 km/jam Va (km/jam)
Va = N.75 x 3,6
V spec= 12.0 (F4) digunakan P4 dengan 42,3% power dan Va = 68 km/jam
4. Krcepatan balik (kosong)
Vk = 52.3 km/jam vk (km/jam)
Vk = N . 75 x 3, 6
V spec =35 F3) Cycle time Ct (menit)
Pa
Ct = 5,91 loading Exc't
Ct W aiting time (W t +
Wt = ±f 0,5 menit
Loading time (Lt) +
Lt = qdt X C tex
Carry time (Cat) +
y ex
Dumpling time (dt)
q dt = 5,7 m3
Return time (Ft)
q ex = 0,7 m3
Fix time (F2)
Va Va = 68 km/jam
dt = ± 0,3 menit Dt = D x 60
VX
Vk = 35 km/jam
Ft = ± 0,2 menit
6. Produksi
Q = 23,74cm 3 B/jam Q (m3 B/jam)
Q = 60.q.E
q = 5,7 m3
Ct(I+St)
E = 0,587
= 33,94m31/jam
= 60.qxE x CF CF = 0,699
Cta
St = 0,43
2). Analisis Produksi Daerah Borrow Area
1. Bulldozer
No. Subject
Hasil 1. Draw bar pull
Formulasi
Data
Stripping top Soil borrow area Pld = 10,581 kg a). P. (kg) loading
PId = GVW x Kt (datar)
= (Bo + Bm) Kt
Kt = 0,9
P spec = 12.300
Bo = 10.000 kg
P < P Spec
Bm =q x Bj
Bj = 950 kg/m3
belum terjadi slip.
q = 1,85 m3
Area = 9843.6 kg b) P (kg) Unloading
P lt = (l.sin.a) GVW x Kt
(bidang miring turun)
a=4
Pud = GVW x Kt (datar)
Pud = 8000 kg
= Bo+Kt Pun = (l Sin a) GUW x Kt (bidang miring naik).
Pun = 9627,8 kg
Kecepatan dorong
N.75
Vd(km/jam)
Vdd = 2,8 km/jam
PLd
N.75 Vdt 3600 = × (turun)
Kecepatan rata-rata
Vrd
dorong = (turun)
Vrd = 2,9
Kecepatan mundur
V spec = 2.7 km/jam 3. Vm(km/jam)
dengan F2.
Kecepatan rata-rata
V spec = 3.5 km/jam 4. Cycle time Ct (menit)
Ft = 0,1 5 menit
Ct =
+ Ft VF2 = 2,7 km/jam D = 114,1 m
dengan R.1
VF2
Vr1
Vr1 = 3,5 km/jam
Ct = 4,63
60.q.E
q = 1,85 m3
13 m3 B/jam
5. Produksi Q(m3
Ct(1 + sf )
shf = 0,l
17 m3 L/jam
B/jam)
E = 0,70
11,7 m3 C/jam
60.q.E
sf = 0,3
CF Ct = 0,769
Ct
2. Power Shovel
No. Subject
Hasil 1. Cycle time actual
Formulasi
Data
Ct = 0,27 Cta (menit)
Cta = Ct spee x r
Galian borrow area
Ct spee = 0,27 r = 1
82,1 m3 B/Jam Produksi
60.q.E
q = 0,7 m
102,6 m3 L/Jam 2. Q (m3 B/Jam)
Cta(1 + sf )
E = 0,66
Sf = 0,25
73,9 m3 C/Jam
60.q.E
CF = 0,55
CF Shf = 0,1
Cta
3. Dump Truk
No. Subject
Formulasi
Data Hasil
1 Rimpull membawa muatan
Pa (3500) = (GW x RR) 2/3
RR = 50 kg/ton
Pa 3500 = 666 kg
Pa (kg) 3500 = (Bo + Bm) RR x 2/3 = (Bo + q.Bj) RR x 2/3
Bo = 11,4 ton q = 5,7 m3 Bj = 1510 kg/m3
Pa (kg) 4500 Pa(kg) 4500 = (GW x RR + GUW x sin)
a = (0,5) 0 Pa 4500 = 783 kg
2/3 = (RR + sin a) 2/3 GVW 2 Rimpull kosong Pk (3500) = (GW x RR) 2/3
Pk (kg) 3500 = Bo x RR x 2/3
Pk (kg) 4500 Pk(kg) 4500 = (Bo x RR - Bo x sinA) 2/3
Pk 4500 = 314 kg
3 Kecepatan angkut
Va (km/jam) 3500 Va 3500 =
Pa (3500)
Va (km/jam) 4500 N.75
4 Kecepatan angkut rata-rata Vr = 46,88 Vra (km/jam)
Va (3500) + Va (4500)
V spec = (35-68) 2 pada F3 5 Kecepatan kosong
Vk (km/jam) 3500 Vk 3500 =
Pk (3500)
Vk (km/jam) 4500 N.75
6 Kecepatan kosong rata-rata Vrk (km/jam)
Vk (3500) + Vk
Vrk = 98
V spec = 68 ) 2 7 Cycle time : Ct (menit)
Vrk =
Ct = Waiting time (Wt) +
Wt = + 0,5 menit
Loading time (Lt) + Lt = Carry Time (Cat) + qdt x C tex Dumping time (dt) +
qex
Return time (Rt) +
qdt = 5,7 m3
Flx time (Ft)
qex = 0,7 m3
Ctex = 0,27 menit
Cat D = × 60
Vra D = 8 km Vra = 46 km/jam
= Rt D × 6 Vrk
Vrk = 68 dt + 0,3 menit Ft = + -2 menit
8 Produksi
7,77 m3 B/Jam Q (m3 B/Jam)
60 . q . E shf = 10%
q = 5,7 m3
9,7 m3 l/Jam
Ct ( 1 + sf )
E = 0,587
7 m3 C/Jam
Sf = 0,25
60 . q . = E ×
CF Ct = 0,8
Ct
3). Analisis Produksi Daerah Pembuatan Tanggul
1. Bulldozer
No. Subject
Formulasi
Data Hasil
Pa = 11,164 kg P (kg) loading
1 Drawbar pull Pa = GVW x KT
Kt = 0.6
GVW = Bo + ( qdt.Bj)
Bo = 10 ton
Pspec = 12,300 kg
qdt = 5.7 m3
Pa < Pspec
Bj = 1,51 ton/m3
2 Kecepatan gusur
V = 2,6 km/ jam V (km/jam) loading
Vspec = 2,6 (F1)
Pa
3 Produksi Continous Loading
Q = 1083,3 m3 B/jam Q (m3 B/ Jam)
VxAXE
A = 0,744 m2
E = 0,70
1354 m3 L/jam
( 1 + sf )
St = 0,25
974,87 m3 C/jam
A= ℓ+1
Shf = 0,10 CF = 0,8 ℓ = 3,72 t = 0,2
2. Water Tanker
No. Subject
1 Rimpull, angkut air (kg)
Pa = (GW x RR + GUW x sin a) 2/3
RR = 50 kg/ton
Pa = 878,2 kg
GVW = Bo + (q. Bj)
Bo = 6,0 ton q = 5000 liter Bj = 1000 kg/m3
a = (0,5) 0
2 Rimpull kosong Pk = (GW x RR + GUW x sin a) 2/3
Pk = 212.5 kg
Pk (kg) 3500
3 Kecepatan angkut
N.75
N =125 Hp
38.43 km/jam (F2)
Va (km/jam) Va =
Pa
4 Kecepatan kosong km/jam
Vk (km/jam) N.75
Vk =
× 3.6 F3 = 60 km/jam
Pk
5 Cycle time : Ct (menit)
Ct = Waiting time (Wt) +
Wt = 0
Loading time (Lt) + Carry Time (Cat) +
qwt
Lt =
Dumping time (dt) + Return time (Rt) +
qpompa
Flx time (Ft)
qwt = 5000 l
l/menit
Cat = D × 60
Va D = 500 m Va = 38,43 km/jam
dt =
qwt
r r = 395,52 l/menit
Rt =
Vk Vk = 60 km/jam Ft = 0,2 menit
6 Produksi Q (m3 B/Jam)
= 60 . q . E q = 5 m3
Q = 12,05 m3/Jam
× CF E = 0,663
Ct
Ct = 0,8
3. Compactor
No. Subject
Hasil 1. Produksi
Formulasi
Data
Q = 127,6 m3 C/jam Q (m3 B/Jam)
LxVX1x100
− xE
L = 0,75 m
V = 1,5 kam/jam
= 139,8 m3 B/jam
t = 0,2 m
L = adalah lebar drum
E = 0,567
V = adalah kecapatan lintas
n = 1 (double drum)
t = adalah tebal tanah gembur E = adalah job efisiensi n = adalah jumlah lintasan
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A
REKALKULASI HASIL ANALISIS PRODUKSI
Produksi (m3 B/jam)
No Pekerjaan
Power
Dump
Water Vibrator
Keterangan
Bulldozer Backhoe
shovel
truk
Tanker
Roller
1 Stripping top soil rencana saluran
2 Stripping top soil borrow area
3 Galian saluran
4 Pengambilan bahan dari borrow area
5 Pembuatan dan pemadatan tanggul - Penghamparan
- Penyiraman
- Pemadatan
6 Finishing
37 dari 50
B.5. Analisis Kebutuhan Jumlah Alat
1. Pekerjaan stripping top soil pada bakal saluran :
1. Volume pekerjaan
= 47.336 m3 B
2. Pekerjaan selesai
:T
= 2 hari = 16 hari
3. Produksi alat bulldozer
:Q
= 1542 m3 B/jam
4. Jumlah alat :
= Q . T 1542 x 16
Ditetapkan …
= 1,91 unit N = 2 unit bulldozer
Catatan :
1. Untuk menentukan jumlah alat dari 1,76 untu menjadi 1 atau 2 unit diperlukan analisis ekonomi agar diperoleh nilai benefit optimal
2. Dalam buku ini tidak ditampilkan
2. Pekerjaan galian saluan
1. Volume pekerjaan :
a. Volume design
:V 1 = 150.000 m3 B.
b. Volume stripping : V 2 = 47.336 m3 B.
c. Jadi volume V = V 1 +V 2 = 197.336 m3 B.
2. Pekerjaan selesai :
a. Waktu tersedia
: 72 hari
b. Waktu stripping
: -2 hari
c. Waktu finishing
: -3
hari +
Jadi pekerjaan selesai
: 67 hari : 536 hari
3. Produksi alat excavator Back hoe
: 67,8 m3 B/jam
4. Jumlah alat
= Q.T 67,8x536
V 197.336
= 5,43 unit
Diterapkan …n = 6 unit excavator
3. Pekerjaan pembuangan hasil galian dengan dump truk.
1. Perbandingan keseimbangan excavator dengan dump truck :
Qex 67,8
= Qdt 23,74
= 2,85 Ditetapkan…