PERAN KOMUNITAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA UKM (DITINJAU DARI FAKTOR INTERNAL)

  Jur nal Riset Manajemen dan Bi snis (JRMB) Fakul tas Ekonomi UNIAT Vol.3, No.1 Februar i 2018: 1 - 10 P-ISSN 2527–7502 E-ISSN 2581-2165

  

PERAN KOMUNITAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA UKM

( DI TINJAU DARI FAKTOR I NTERNAL)

  1

  2

  , , 3 Basuki Toto Rahmanto Siti Nurjanah Ika Suhar tanti Dar mo 1-3

  Fakultas Bisnis, Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, Jakar ta, Indonesia E-mail kor espondensi :

  • bs_uq@yahoo.co.i d

  Infor masi Ar tikel ABST RACT Dr aft awal:16 Des 2017

  Small medi um ent er prises have lar ge cont ribution on an Revisi : 19 Feb 2018 economy, and it ’s ver y impor t ant t o develop SME in number s

  Dit er ima : 24 Feb 2018 and qual it y since SME may pr ovi de new income for soci et y,

  Avail abl e onli ne: 28 Feb 2018 especially in Indonesia whi ch has small pr opor ti on of ent er preneur s. Fir m per formance, has been st udied by many r esear cher s and it ’s ver y i nt er est ing t opics because ever y

  Keyw or ds: Internal Factor, or ganizat ion want s t o achi eve t he best performance. To SME’ s performance i mpr ove t heir per formance, or gani zat ion (including SME) need t o enhance t heir knowledge, t hat t hey can get by j oi n some

  Tipe Ar tikel : Resear ch paper ent er preneur communit y. Tangan Di At as (TDA) ia one of t he l ar gest ent er pr eneur communit y in Indonesia which has many act ivit ies t o devel op t heir member s. This st udy aims t o analize t he effect of int er nal fact or s on SME per for mance t hat become TDA member. The r esul t of t his st udy shows t hat i nter nal fact or s effects t he SME perfor mace.

  Diter bitkan oleh Fakultas

  UKM member i kan kont r i busi yang cukup besar dal am sebuah

  Ekonomi Univer si tas Islam

  per ekonomian. Untuk itu, sangat penting untuk selalu

  Att ahi riyah

  mengembangkan UKM bai k secar a kuantitas maupun kuali tas, t er l ebih jumlah wir ausahawan di Indonesia masi h ter golong sedikit. Semua or ganisasi, pada dasar nya sel al u menghendaki adanya ki ner ja yang ter us meningkat, dengan ber gabung di suatu komuni tas, dihar apkan par a anggot a dapat memper ol eh i nsight bar u dan juga memper luas jar ingan yang akan membantu dalam kegiatan bisnis. Tangan Di Atas, mer upakan komunitas wi r ausaha t er besar di Indonesia dan cukup aktif. Peneli tian i ni ber tujuan untuk menganal isa apakah faktor - faktor i nter nal ber pengar uh ter hadap kiner ja UKM yang t er gabung pada komunitas TDA. Dar i hasil peneli tian, menunjukkan bahwa faktor i nt er nal ber pengar uh ter hadap kiner ja UKM.

  PERAN KOMUNITAS DALAM Pedoman Sitasi : Rahmanto, B. T., Nur janah, S., & Dar mo, I.S. ( 2018). MENINGKATKAN KINERJA UKM (DITINJAU DARI FAKTOR INTERNAL). Jur nal Riset Manaj emen

  dan Bisnis (JRMB) Fakult as Ekonomi UNIAT , 3(1), 1-10

1. Pendahuluan

  Per tumbuhan ekonomi suatu negar a tentunya ditunj ang oleh ber bagai aktivitas i ndividu – indi vi dunya, dalam ber bagai aktivit as, khususnya akt ivit as yang dilakukan oleh par a pel aku Usaha Mikr o Kecil dan Menengah. Pembangunan ekonomi akan lebi h mantap jika ditunjang oleh par a wir ausahaw an unt uk member ikan ber bagai pel uang dan menyediakan lapangan peker jaan yang tidak mungki n hanya diupayakan oleh pemer i nt ah dengan sumber daya yang t er bat as. Oleh kar ena itu, wi r ausaha mer upakan faktor pent ing dalam mendor ong per tumbuhan ekonomi, baik dalam jumlah maupun kual itas wir ausaha i tu sendi r i, sehi ngga keber adaannya per l u didukung untu k ter us ber tambah (Wahyuni ngsih, 2009) . Ter dapat ber bagai faktor yang menyebabkan per tumbuhan UMKM di Indonesi a meningkat, tentunya faktor -faktor t er sebut dapat ber asal dar i inter nal maupun ekster nal yang dihar apkan faktor – faktor ter sebut dapat meningkat kan kiner j a UMKM.

  Sel ai n itu, dar i ber bagai kajian menyatakan bahwa UMKM memi liki t ingkat ket ahanan yang lebih baik dibandi ngkan dengan usaha besar di masa kr isi s. Hal t er sebut dapat di bukt i kan dar i per ist iwa kr i sis ekonomi 1997/ 1998 di mana t er dapat penur unan dr astis pangsa output usaha besar dar i 58.4% pada t ahun 1997 menjadi 49.8% pada tahun 1998. Sedangkan pangsa output untuk usaha mi kr o kecil dan menengah masi ng – masing mengalami peni ngkat an dar i 17.7% pada tahun 1996 menjadi 29% pada r entang tahun 2000. Data ter sebut menunjukkan bahwa UMKM memi liki sistem yang uni k yang didukung dar i fakt or i nter nal untuk ter us memper t ahankan dan meningkat kan ki ner janya (Bakce, 2008). Menur ut Kement er i an Koper asi dan Usaha Kecil dan Menengah (2005), pembangunan ekonomi hanya dapat dicapai dengan adanya siner gi kebijakan dan pr ogr am pembangunan ekonomi lintas sektor al, dan t entunya di per lukan adanya siner gi pr ogr am pembangunan antar inst ansi pemer intah, ser ta siner gi ant ar a kebijakan pemer intah dengan dunia usaha dan masyar akat. Untuk mewujudkannya, per lu adanya per an Koper asi dan UMKM sebagai motor inovasi dan per tumbuhan ekonomi nasional yang mampu member ikan lapangan ker ja bagi 99.45% tenaga ker ja di Indonesia, menyediakan 43.8% kebutuhan bar ang dan jasa nasi onal, ser ta member ikan kontr i busi ter hadap PDB Nasional sebesar 56.72%.

  Pada dasar nya, untuk mengembangkan usahanya, par a wir ausahawan selalu dituntut untuk melakukan evaluasi ter hadap pencapaiannya set iap t ahun mel al ui ber bagai faktor yang ada, khususnya fakt or – faktor inter nal pada UMKM. Unt uk i tu, par a wir ausahawan harus ter us updat e ter hadap ber bagai perkembangan, mel akukan eval uasi atas semua kebijakan yang dil akukan, dan mengembangkan jar ingan. Ti dak her an, saat ini banyak sekali komunit as – komuni tas wir ausahaw an yang di bentuk untuk menjadi wadah bagi par a w ir ausahawan untuk ter us meningkat kan pengetahuannya yang pada dasar nya, semua tujuan yang ingin dir aih adalah untuk meningkat kan ki ner janya. Salah sat u komunitas yang saat i ni memi liki banyak jar i ngan di sel ur uh wilayah I ndonesia adalah komuni tas bisnis Tangan di Atas atau dapat disebut TDA. Komuni tas bi sni s Tangan Di Atas (TDA) mer upakan komunitas wir ausaha ter besar di Indonesia yang mer upakan w adah ber gabungnya par a wir ausahaw an Indonesia. TDA didir ikan pada bul an Januar i tahun 2006 ol eh Badr oni Yuzir man dan 6 pengusaha lainnya yang memili ki visi membentu k pengusaha – pengusaha tangguh dan sukses yang memiliki kontr ibusi posi tif bagi per adaban. Pada tahun 2017, TDA memil iki seki tar 15.000 anggot a komunitas dan hadir di 61 kot a di sel ur uh Indonesia dan di 4 negar a, yaitu Singapur a, Honkong, Mesi r , dan Austr alia (Tangan Di Atas, 2017) .

  Per lu adanya upaya untuk mengopti mal isasi kiner ja UMKM yang ada. Selain it u jika dikaji, di bali k ketangguhan par a wir ausahawan UMKM, upaya pengembangan UMKM masih ter kendal a pengel ol aan usaha yang masih tr adisi onal , kualit as sumber daya manusi a yang belum memadai, skal a dan t eknik pr oduksi, kapabi litas i novasi yang masi h r endah, ser ta masih t er bat asnya akses pada lembaga keuangan, khususnya per bankan yang per lu di tingkat kan (Si yamti nah, Sulistyo, & Rahmani, 2011). Sehingga, hal -hal ter kai t dengan faktor – faktor inter nal yang ada pada par a pelaku UMKM, khususnya par a pelaku yang t er gabung dalam komunitas Tangan Di Atas sangat menar i k

  Volume 3, No 1, Februari 2018: 1 - 10 untuk di kaji . Mengingat, jejar ing dan peni ngkat an pengatahuan sangat penting bagi par a wir ausahaw an.

2. Kajian Pustaka

  Indonesia mer upakan negar a dengan pot ensi ekonomi yang sangat besar dengan sumber daya alam yang mel impah, t enaga ker ja muda dal am jumlah besar , dan mengal ami per tumbuhan ekonomi yang cukup st abil dengan r at a – r at a 5% per tahun. Hal t er sebut menunjukkan bahw a Indonesi a memi liki peluang besar untuk menjadi negar a ber pendapatan menengah pada t ahun 2025. Untuk mencapai tar get t er sebut, Indonesi a har us meningkat kan per tumbuhan ekonominya menjadi 7% per tahun. Pemanfaatan teknologi di gital, khususnya bagi par a pelaku UMKM dapat member i kan per tumbuhan yang dibutuhkan, yaitu sebesar 2% (Deloitte, 2015).

  UMKM di Indonesia member ikan kont r ibusi yang besar bagi per ekonomian dan sudah membukt i kan eksitensi nya selama kr i sis ekonomi , di mana UMKM membukt ikan ketangguhannya dalam melewati kr isi s ekonomi pada tahun 1997/ 1998 jika di bandi ngkan dengan usaha besar . Menur ut Undang-Undang Nomor 20 t ahun 2008 tent ang Usaha Mi kr o, Keci l, dan Menengah (UMKM), maka definisinya dapat dijel askan sebagai ber ikut: Usaha Mikr o Mer upakan usaha pr odukti f milik or ang per or angan dan/ at au badan usaha per or angan yang memenuhi kr i ter ia Usaha Mikr o sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 denagn kepemi likan Asset maksimal Rp 50.000.000,- dan omset maksimal Rp 300.000.000,- Usaha Kecil Mer upakan usaha ekonomi pr oduktif yang ber dir i sendi r i, yang di lakukan oleh or ang per or angan atau badan usaha yang bukan mer upakan anak per usahaan at au bukan cabang per usahaan yang di miliki , dikuasai, ataumenjadi bagi an baik langsung maupun ti dak langsung dar i usaha menengah atau beasar yang memenuhi kr iter ia sesuai dengan Undang-Undang, dapat di ukur dengan ti ngkat kepemilikan aset lebih besar dar i Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 500.000.000,- dan omset lebih besar dar i Rp 300.000.000,- sampai dengan Rp 3.000.000.000,-.

  Usaha Menengah Mer upakan usaha ekonomi pr oduktid yang ber dir i sendir i , yang dilakukan oleh or ang per seor angan atau badan usaha yang bukan mer upakan anak per usahaan at au cabang per usahaan yang dimili ki , dikuasai, atau menjadi bagian bai k langsung maupun tidak l angsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan ber si h at au hasi l penjualan t ahunan sebagaimana di at ur dalam Undang-Undang. Dalam hal ter sebut, t ingkat kepemilikan asset nya ber kisar lebih besar dar i Rp 500.000.000,- sampai dengan Rp 10.000.000,-, sedangkan omset nya ber kisar lebih besar dar i Rp 2.500.000.000,- sampai dengan Rp 50.000.000.000,-

  Dar i ber bagai st udi, Usaha Kecil, Mikr o dan Menengah memegang per anan penting dal am per ekonomian di Indonesia. Akan tet api, pengelol aannya belum maksimal sehi ngga akan sangat sul it untuk ber kembang. Untuk i tu, sangat di butuhkan per an aktif dar i ber bagai pihak untuk meningkat kan kiner ja UMKM, dimulai dar i pi hak UMKM sendir i , kar ena jika ti dak ada moti vasi dar i dalam internal UMKM akan sangat susah. Selain it u, per an ser ta pemeri nt ah mer upakan hal penting untuk menunjang peni ngkatan kiner ja UMKM melal ui ber bagai bentuk dukungan, seper ti pelatihan, subsidi, kebijakan har ga, dan akses per modalan yang sangat di butuhkan ol eh par a pelaku usaha. Per anan pi hak swast a juga tidak kalah penti ng mel alui ber bagai kegiatan. Penget ahuan yang di per oleh oleh ber bagai pelaku usaha besar akan member i kan i nsight bagi par a pelaku UMKM. Sel ai n w aw asan yang di per oleh dar i pelatihan, pendampingan yang di lakukan oleh pi hak swast a juga dapat menunjang peni ngkat an kiner ja UMKM yang ada, dan t entunya akses per modalan untuk membant u mengembangkan ki ner ja UMKM.

  2.1 Kinerja UMKM Set iap or ganisasi pasti menghendaki adanya ki ner ja or ganisasinya t er us mengalami peni ngkatan.

  Kiner ja yang r endah mencer mi nkan adanya pencapaian pada suatu or gani sasi yang masi h per lu di tingkat kan. Menur ut Ranto ( 2007), ki ner ja mer upakan ser angkai an kegi at an manajemen yang member ikan gambar an mengenai sejauh mana hasi l yang sudah di capai dalam melaksanakan tugas dan tanggung j awabnya dalam akuntabi litas publ ik bai k ber upa keber hasilan maupun kekur angan yang ter jadi. Sebagi an besar , per usahaan mengukur kiner janya ber dasar kan tingkat penjualan dan laba per usahaan dalam kur un w aktu ter tentu. Peni laian kiner ja suatu or ganisasi sendir i ser ing di ar t ikan dengan kata assessment, dan kiner ja per usahaan mer upakan sesuatu yang dihasilkan ol eh suat u per usahaan dalam per i ode ter tentu dengan mengacu pada standar yang dit et apkan. Penilaian kiner ja mer upakan penentuan secar a per iodi k efektivitas oper asional suatu or ganisasi, bagian or ganisasi, dan kar yaw annya ber dasar kan sasar an, standar , dan kr iter ia yang telah di tetapkan sebel umnya. Selain itu, kiner ja ser i ng diukur dengan membandi ngkan ant ar a kinerj a aktual dan kiner ja yang dir encanakan (Devani & Setiawar nan, 2015).

  Ki ner ja mer upakan gambar an mengenai ti ngkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiat an/ pr ogr am/ kebi jakan dal am mewujudkan sasar an, tujuan, mi si , dan visi or gani sasi yang t er tuang dalam str at egic planning suatu or gani sasi (Mahsun, 2009). Pengukur an ki ner ja mer upakan hal yang sangat pent ing bagi manajemen dan pi hak – pihak yang ter libat dalam or ganisasi untuk melakukan eval uasi ter hadap ki ner ja per usahaan dan per encanaan di masa mendatang. Pengukur an kiner ja or ganisasi, tentunya tidak semata-mata diukur dengan menggunakan i ndikat or kiner ja keuangan, kar ena ada ber bagai indi kat or yang sebai knya diukur secar a kompr ehensif untuk melihat kiner ja or ganisasi secar a kesel ur uhan.

  2.2 Faktor I nternal

  Aspek Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang ada di sebuah per usahaan mer upakan asset, dengan sumber daya manusia yang ber kuali tas dihar apkan pr odukt ivitas dan kiner ja per usahaan dapat di tingkat kan.

  Ber bagai st udi mengenai bagai mana sumber daya manusi a ter hadap kiner ja per usahaan, khususnya mengenai pengel ol aan SDM menunjukkan bahwa pengelolaan SDM yang t epat dapat meningkat kan ki ner ja or ganisasi. Hasil peneli tian yang di lakukan oleh MacDuffie (1995) menunjukkan bahw a aspek pengel ol aan SDM ber pengar uh signifi kan ter hadap kiner ja per usahaan, ter ut ama jika aspek ter sebut memi liki keter kai tan ter hadap si st em pr oduksi. Sumber daya manusi a sendir i dapat diar tikan sebagai or ang atau penduduk dengan kesel ur uhan penget ahuan, kecakapan, per il aku, dan kemampuan nyat a ataupun pot ensi yang dapat digunakan untuk pembangunan sosial ekonomi masyar akat (Ngadi & Abdur abim, 2009).

  Aspek Keuangan Pengel ol aan keuangan yang baik, pada dasar nya akan t er cer mi n dar i akuntabili tas setiap kegiat an yang ada di sebuah or gani sasi . Tanpa adanya moni tor i ng ter hadap pengeluar an dan pener imaan or ganisasi. Selain it u, bagai mana per usahaan ter sebut melakukan pengelolaan ter kai t dengan sumber daya keuangan yang ada juga mer upakan fakt or kunci , ter utama untuk mempert ahankan eksi st ensinya dan juga untuk mel akukan ekspansi . Bagi par a analis, lapor an keuangan mer upakan media yang paling penti ng untuk menil ai pr est asi dan kondi si ekonomis suatu per usahaan (Agustin, 2016). Anali sis lapor an keuangan pada dasar nya digunakan untuk melihat kondisi per usahaan saat ini dan juga menggambar kan kemungki nan – kemungki nan di masa depan.

  Volume 3, No 1, Februari 2018: 1 - 10 Aspek Pemasar an Pada dasar nya, kondisi bisnis ber sifat di namis dengan ber bagai per ubahan yang ada, ter ut ama ji ka di kai tkan dengan pr efer ensi masyar akat yang lebih fluktuatif mengi kuti per ubahan yang ada.

  Dengan perubahan per i laku konsumen, maka akan ber pengar uh juga ter hadap per mintaan bar ang/ jasa yang di konsumsi, sehi ngga par a pemangku kebi jakan har us l ebih jeli dalam mer umuskan kebijakan str at egi pemasar an yang dimul ai dar i pembuatan pr oduk, penetapan har ga, lokasi, dan yang ti dak kalah penti ng adalah str at egi pr omosi. Str ategi pemasar an yang ada hendaknya memper ti mbangkan situasi dan keadaan per usahaan bai k keadaan inter nal maupun ekst er nal. Li ngkungan int er nal per usahaan t er dir i dar i kekuatan – kekuat an yang langsung ber kai tan dengan per usahaan yang mempengar uhi kemampuannya untuk mel ayani pasar , yaitu antar a lai n: per usahaan, pemasok, par a pelanggan, par a pesaing, dan masyar akat umum. Sedangkan l ingkungan ekster nal per usahaan lebi h ber sifat kemasyar akatan yang lebi h besar dan mempengar uhi semua pelaku dal am per usahaan. Adapun l ingkungan t er sebut ter dir i dar i lingkungan demogr afis, kependudukan, lingkungan ekonomi, lingkungan fi sik, lingkungan teknologi, dan l ingkungan sosi al / budaya (Hidayat , Putong, & Sar i, 2014). Aspek Tekni s, Oper asional , dan R&D Per kembangan industr i yang pesat memaksa setiap or gani sasi har us lebi h i novatif. Baik dar i sisi pener apan si st em yang tepat dan pemanfaatan teknologi yang mengikuti per kembangan jaman, dan dengan sel al u menget ahui penggunaan teknologi ter kini di har apkan dapat menunjang kiner j a per usahaan, ter ut ama penggunaan t eknologi yang ser ba digital dan t er komputer isasi yang pada dasar nya har us dimi liki oleh semua pelaku usaha, ter masuk di dalamnya par a pelaku UMKM. Konsep pengaplikasian pener apan si st em yang baik juga akan menunjang adanya pener apan manajemen kuali tas yang lebih bai k yang pada akhi r nya akan ber dampak pada kiner ja suatu or ganisasi. Ar ti dar i kual itas dalam dunia industr i didasar kan pada tujuan dasar dalam mencapai kesuksesan dalam memper oleh pr ofi t dengan pr oduk at au jasa yang diber ikan kepada konsumen (Nugroho, 2015) .

2.3. Pengembangan Hipotesis

  Ber bagai penelit ian menunjukkan bahwa t er dapat pengar uh dar i fakt or – faktor i nt er nal ter hadap kiner ja per usahaan, faktor – faktor inter nal dipandang memili ki pengar uh yang besar t er hadap kel angsungan suatu or gani sasi. Ber dasar kan st udi yang dilakukan oleh (Munizu, 2010), faktor – faktor i nt er nal ber pengar uh positf ter hadap kiner ja usaha mi kr o dan kecil ( UMK) di Sul awesi Sel at an. Begitu juga peneli tian yang dilakukan oleh (Riyar di, 2009). Penel itian yang dil akukan oleh Dr agni c (2014) menyatakan bahw a UMKM mer upakan pemicu utama per kembangn ekonomi, di mana ji ka dilakukan pengel ol aan yang benar t ent unya akan meningkat kan kiner janya, dar i peneliti an t er sebut ditemukan bahwa t er dapat pengar uh positif antar a fakt or int er nal dan ekster nal ter hadap kiner ja per usahaan. selain i tu, studi yang di lakukan oleh Radzi & et al (2017) di Malaysi a juga menunjukkan adanya pengar uh positi f dar i faktor – fakt or inter nal t er hadap kiner j a UMKM. H1: Ter dapat pengar uh faktor -fakt or internal ter hadap kiner ja UKM pada komuni tas TDA

3. Metode Penelitian

  3.1. Desain Penelitian

  Peneliti an ini menggunakan pendekat an kor elasional dimana akan diuji hubungan antar var iabel yang di hi potesiskan. Ber dasar kan w aktu pengumpulan data, peneliti an ini mer upakan peneli tian cr oss-sectional, yait u data yang di per oleh dal am satu wakt u mel al ui kegi at an sur vey.

  3.2. Populasi dan Sampel

  Tar get populasi pada penel itian i ni adal ah Usaha Kecil Menengah di bawah Komuni tas TDA (Tangan Di Atas) Indonesi a. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan car a nonpr obabilit y

  

sampling di mana seti ap UKM tidak memil iki kesempat an yang sama untuk ambil bagi an dal am

peneliti an. Justifi kasi wil ayah penelit ian di lakukan di wilayah Jabot abek.

3.3. Data dan Variabel Penelitian

  Dalam peneli tian ini menggunakan dat a pr i mer dan dat a sekunder . Populasi dalam peneliti an i ni adalah Usaha Keci l Menengah di bawah komunitas TDA di Indonesia dan metode pengambilan sampel di lakukan dengan car a nonpr obabili ty sampl ing di mana setiap UKM tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi bagian dar i peneliti an. Peneliti an ini dianal isis menggunakan r egr esi linear dengan SPSS. Ber ikut mer upakan var iabel dan indikator dalam penel itian i ni:

  Tabel 1. Variabel Indepent Deskripsi Variabel I ndependent Variabel I ndikator Variabel

  Aspek SDM mel iputi tingkat pendidikan, kepemi mpinan, pengal aman, moti vasi dan ketr ampil an. Aspek Keuangan meli puti sumber modal, ti ngkat keuntungan, akumulasi modal. Faktor -fakt or

  Aspek Pemasar an meliput i per mi ntaan yang Fakt or Int er nal bar ang, pr omosi, sal ur an dist r ibusi, inovasi, ber pengar uh dar i pener apan elect r onic mar ket ing. l uar or gani sasi

  Aspek Tekni k dan Oper asional mel iputi (Muizu, 2010) ket er sediaan bahan baku, mesin dan pengendalian kual itas

  Aspek R&D Spendi ng yai tu keter sediaan depar t emen SDM.

  Tabel 2. Variabel Dependent Variabel Laten Deskripsi Variabel Variabel I ndikator

  Pengukur an umum atas output yang menghasi lkan r eliabili tas data untuk Per tumbuhan Penjual an keefektivan dan efekt ivitas sebuah pr ogr am

  Evaluat ion Division Ki ner ja UKM

  (eca.state.gov) dan Muni zu, Per tumbuhan Modal 2010

  Per tumbuhan Tenaga Ker ja Per tumbuhan Pasar Per tumbuhan Laba

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

  4.1. Anal isis Deskr i pti f Kar akt er i stik r esponden dalam penel itian ini dibagi menjadi beberapa kl asi fikasi untuk menggambar kan anggota TDA. Dalam peneliti an i ni , mayor i tas anggota TDA ber usia 26-40 tahun dengan pr osent ase sebesar 71%, kemudi an usia > 40 t ahun sebesar 16%, dan usia 18-25 tahun sebesar 13%.

  Volume 3, No 1, Februari 2018: 1 - 10

  Gambar 1. Usia Responden Gambar 2. Alasan menjadi anggota TDA

  Ber dasar kan gambar 2, sebagaian besar anggot a TDA ter tar ik untuk menj adi anggota TDA kar ena ingi n menambah ilmu dan wawasan (60%), kemudian untuk menambah jar ingan/ r elasi (33%), dan unt uk mengembangkan bisnis (7%).

  Ber dasar kan gambar 3, mayor itas anggota TDA dalam penelitian ini memiliki lama

ber w ir ausaha dalam jangka w aktu 2-4 tahun, yait u sebesar 71%, selanjutnya 5-7 tahun

sebesar 24%, lainnya sebesar 7%, dan jangka w aktu 8-10 tahun sebesar 2%.

  Gambar 3. Lama Berwirausaha

  Gambar 4. Omset

Dalam penelitian ini, anggot a TDA yang memiliki omset >100 juta memiliki pr opor si paling

besar dengan pr osentase sebesar 33%, kemudian 0-10 juta sebesar 29%, 11-50 juta sebesar

24%, 51-100 juta sebesar 11%, dan lainnya sebesar 3%.

4.2. Regr esi Linier Berganda

  Uji nor malit as dil akukan untuk mel ihat data yang sudah disebar melalui kuesioner t er di str ibusi nor mal. Pada peneli tian i ni , nilai si gnifikansi lebih besar dar i 0.05, sehingga dapat di simpulkan bahw a data ber distr i busi nor mal .

  Tabel 3. Uji Normalitas Tabel 4. Uji Heterokedastisitas

Uji heter oskedastisitas digunakan untuk menget ahui adanya penyimpangan

heter oskedastisitas, yaitu ketidaksamaan vari an dar i r esidual untuk semua model r egr esi.

Model r egr esi dinyatakan tidak memiliki masalah penyimpangan apabila nilai si gnifikansinya

Volume 3, No 1, Februari 2018: 1 - 10

  

> 0,05, dan dar i tabel 4, nilai si gnifikansi nya 0,73 yang ber art i di atas >0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahw a tidak ter jadi heter oskedastisit as.

  Tabel 5 . Koefisien dan Uji T

  Ber dasar kan tabel 5, maka per samaan regr esi l inear dapat disimpul kan sebagai ber ikut: Y (Ki ner ja) = 0.153 + 0.325 X1 (Fakt or Int er nal) + e Sehingga, dengan nilai konst ant a 0.153, ber ar ti jika fakt or inter nal ber nilai (0), maka kiner ja (Y) ber nilai 0.153. Akan t etapi, jika var iabel independen mengalami kenai kan sebesar 1, maka kiner j a (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.325.

  Ber dasar kan tabel 5, faktor i nt er nal memili ki t hi tung sebesar 6,585, sedangkan nil ai t tabel adalah sebsar 2.023 dan nil ai signifikansi sebesar 0.000. Hal ter sebut menunjukkan bahwa fakt or inter nal ber pengar uh ter hadap kiner ja UKM anggota komunitas TDA. Hal ter sebut menunjukkan bahw a pada dasar nya par a anggot a komunitas har us memi liki kesadar an unt uk melakukan pengel ol aan dar i fakt or inter nal or ganisasi dengan melihat ber bagai aspek, seper ti sumber daya manusia, aspek keuangan, aspek tekni k oper asioanl , dan aspek pasar dan pemasar an unt uk ter us meningkat kan kiner janya. Selain i tu, ber dasar kan hasil penel itian t er sebut, per an TDA dalam mengembangkan kiner ja anggota sudah cukup bagus, akan tetapi masi h per lu dimaintain dan di tingkat kan.

  5. Keter batasan dan Agenda Penelitian Mendatang

  Keter bat asan dalam penel itian i ni adalah bel um mengakomodi r demogr afi sektor usaha kecil menengah ber ger ak di sektor usaha. Agenda peneli tian mendatang di har apkan demogr afi bisa di br eakdown ke sektor usaha par a anggota TDA sehingga bi sa di kaji lebih dalam t er kai t sektor usaha par a anggot a komunitas TDA,

  6. Kesimpulan

  Peneliti an ini ber tujuan untuk menganal isa faktor int er nal ter hadap ki ner ja UKM yang t er gabung pada Komunitas TDA. Dal am penel itian ini,. Begi tu, semaki n besar juga har apan par a anggot anya untuk dapat melakukan shar ing penget ahuan, dan meningkat kan kiner janya melalui komuni tas TDA. Untuk i tu, TDA juga per lu dit ingkat kan dengan car a melakukan edukasi mengenai ber bagai hal ter kait dengan aspek sumber daya manusia, aspek keuangan, aspek teknik oper asonal, aspek pasar dan pemasar an. Selain i tu, per lu juga bagi par a anggota TDA dan juga pengurus untuk keper luan per baikan mengenai faktor yang dapat juga mempengar uhi suatu bisnis.

  Daftar Pustaka

  Agustin, E. (2016). Analisi s Rasio Keuangan untuk Penilai an Kiner ja Keuangan pada PT Indofar ma (Per ser o) Tbk. (Ber dasar kan Keputusan Menter i BUMN Nomor : KEP-100/ MBU/ 2002). eJour nal Il mu Administr asi Bisnis, 4 (1) , 103-115. Bakce, D. (2008). Meningkat kan Per anan Usaha Kecil dan Menengah Melal ui Rekonstr uksi Str at egi

  Industr i. Jur nal Poeli tik Vol ume 4, No.1, 233-266. Deloitte. (2015). UKM pemi cu kemajuan Indonesia. Deloitt e. Devani, V., & Setiawar nan, A. (2015). Pengukur an Ki ner ja Per usahaan dengan Menggunakan Met oda Bal ance Scor ecar d. Jur nal Sains, Teknologi dan Industr i, Vol . 13, No.1, 83-90.

  Dr agni c, D. (2014) . Impact of Inter nal and Ext er nal Factor s on the Per for mance of Fast-Gr owing Small and Medium Busi ness. Management, Vol. 19, I ssue 1, 119-159. Er l ina. (2009). Anali sis Ki ner ja Per usahaan dengan Met ode Balance Scor e Car d ( BSC) dan SWOT.

  Jur nal Penel itian I lmu Tekni k Vol.9, No.1, 48-57. Hidayat, C., Put ong, I., & Sar i, R. K. (2014). Inter depensi St r at egi Pemasar an ter hadap Kiner ja Per usahaan ( Suatu Penel itian pada Per usahaan Asur ansi Indonesi a yang Sudah Go Publ ic).

  Binus Business Review Vol. 5, No.1, 18-27. Kement er i an Koper asi dan Usaha Keci l dan Menengah. (2005). Per an Usaha Mi kr o, Kecil, dan

  Menengah dalam Pembangunan Ekonomi Nasional. Kement er ian Koper asi dan Usaha Kecil dan Menengah. MacDuffie, J. (1995). Human Resour ce Bundles and Manufactur ing Per for mance: Or gani zati onal.

  Industr ial & Labour Rel at ions Review 48 (2), 197-221. Mahsun, M. (2009). Pengukur an Ki ner ja Sekt or Publi k Edisi 1. Yogyakar t a: BPFE-Yogyakar t a. Munizu, M. (2010). Pengar uh Fakt or -Faktor Ekster nal dan Int er nal ter hadap Ki ner ja Usaha Mi kr o dan Kecil (UMK) di Sul awesi Sel atan. Jur nal Manajemen dan Kewir ausahaan, Vol. 12, No. 1,

  33-41. Ngadi , & Abdur abi m, A. Y. (2009). Per spekti f Sumber Daya Manusia dal am Pengembangan Badan Usaha. Jur nal Kependudukan Indonesia Vol. IV, No. 2, 79-96.

  Nugr oho, M. (2015). Model Peningkatan Kiner ja Oper asional melalui Pr aktek-pr akt ek Manajemen Kualitas pada Industr i Kecil Menengah (IKM) di Kot a Semar ang. Pr oceedi ng, 2nd CBAM Confer ence in Busi ness, Accounti ng, and Management , 422-434.

  Radzi, K. M., & et al. (2017). The Impact of Inter nal Factor s on Small Business Success: A Case of Small Enter pr ises Under the Felda Scheme. Asian Academy of Management Jour nal, Vol. 22, No. 1, 27-55.

  Ranto, B. (2007). Analisi s Hubungan Antar a Moti vasi, Pengetahuan Kewir ausahaan, dan Kemandir ian Usaha ter hadap Kiner ja Pengusaha pada Kawasan Industr i Kecil di Daer ah Pulogadung. Jur nal Usahaw an No.10 TH XXXVI.

  Ri yar di, A. (2009). Fakt or Inter nal dan Ekster nal yang Mempengar uhi Kiner ja Keuangan PDAM Kota Sur akar ta. JEJAK, Vol. 2, No.1, 44-51. Siyamt inah, Sulistyo, H., & Rahmani , E. (2011). Model Peningkatan Kiner ja Mel al ui Kapabili tas

  Inovasi Pada UKM di Semar ang. Semi nar Nasi onal I lmu Ekonomi Ter apan Fakultas Ekonomi UNI MUS. Tangan Di Atas. (2017). www.t angandiatas.com. Di ambil kembal i dar i htt ps:/ / w ww.tangandiat as.com/ sejar ah-pr ofil-pendir i / Wahyuningsih, S. (2009). Per anan UKM dalam Per ekonomi an Indoenesi a. Mediagr o, Vol. 5, No.1, 1- 14.

  Volume 3, No 1, Februari 2018: 1 - 10