Konsep e-Learning secara Global

  Learning ManagementSystem berbasis IT – Sessi 2 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M. Kampus IKOPIN – 11 Desember 2010

  Konsep e-Learning secara Global Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  1 Kemajuan Iptek 1.

  Kemajuan IPTEK, khususnya teknologi informasi dan komunikasi (Information, Communication and

  Technology atau

  ICT), ternyata mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita sehari-hari.

  2. Kemajuan IPTEK khususnya ICT seirama dengan kemajuan pembangunan ekonomi di suatu negara.

  Itulah sebabnya maka pengguna teknologi informasi khususnya Internet sebagian besar berada di Negara- negara maju.

  3. Dengan kata lain, informasi berada di mana saja di sekitar kita. Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  2 Kemajuan Iptek

  1. Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone),

  2. Video Information Technologies (video tape, video text, video messaging),

  3. Data Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele collaboration), dan

  4. Kombinasi dari teknologi yang dituliskan diatas (audio/data, video/data, audio/video). Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  3 Pengertian e-Learning e-Learning merupakan suatu teknologi 1. informasi yang relatif baru di Indonesia. e-Learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ 2. yang merupakan singkatan dari ‘electronic’ dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-Learning berarti pembelajaran 3. dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Karena itu, maka e-Learning sering disebut 4. pula dengan ‘on-line course’. Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  4 Pengertian e-Learning Apakah ini disebut e-Learning ?

  1. Kalau saya mengajar dg menggunakan OHP dg transparan di depan kelas !

  2. Saya mengajar dg menggunakan kamera & proyektor dg materi tersimpan di ponsel ! Kalau saya mengajar dg mengupload bahan

  3. kuliah di internet ! Kalau saya mengajar dg memutar Video ttg

  4. Amazon.com ! Dosen Bhs Inggris memutar audio mp3 berisi 5. conversation native speaker ! Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  5 Pengertian e-Learning Input-Proses- Output

  1. Definisi e-Learning versi penyaji : (kegiatan belajar mengajar)

  Proses pembelajaran tentang suatu topik tertentu dg menggunakan (file digital) bahan/konten ajar yang diproses dg (peralatan yg menggunakan sumberdaya listrik) perangkat elektronika pemroses aplikasi (PC/Laptop, Kamera, Ponsel, Gadget, dll), yang terhubung dg perangkat tampilan hasil proses (monitor, proyektor, storage, dll).

  2. Kenapa Jaringan Internet tidak dilibatkan ? Kalau dilibatkan namanya menjadi WebSite- Learning.

  3. e-Learning + Internet = Website-Learning Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  6 Pengertian e-Learning Titik berat e-Learning :

  1. Content atau konten/bahan ajar berbasis file digital (bisa diedit, disimpan, ditampilkan, dicetak & direproduksi)  swa-kelola

  2. Pemroses aplikasi mempunyai sistem operasi yg berdiri sendiri. Selain PC, beberapa ponsel mempunyai sistem operasi.

   bagian IT Konektivitas antar perangkat. Mis. USB,

  3. Pararel Port printer, HDMI, Wireless, dll. 

  bagian IT Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  7 Pengertian e-Learning Dikti ttg e-Learning :

  Pasal 31 UUD45 : 1.

  2. e-Learning identik dg Kelas Jauh. Kelas jauh itu tidak diperkenankan oleh Dikti, dg alasan degradasi kualitas pengajaran. Kalau Universitas Terbuka ? Saran : Sertifikasi Microsoft, terserah belajarnya pakai 3. cara apa, yg penting saat Ujian Sertifikasi-nya mampu mengerjakan. Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  8 Alasan Penggunaan Internet  Menggunakan Internet adalah suatu kebutuhan untuk mendukung pekerjaan/tugas sehari-hari,

   Tersedianya fasilitas jaringan (Internet infrastructure) & koneksi Internet (Internet Connections),

   Semakin tersedianya piranti lunak pembelajaran (management course tools)

   Ketrampilan jumlah orang yang mengoperasikan atau menggunakan Internet, dan

   Kebijakan yang mendukung pelaksanaan program yang menggunakan Internet Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  9 Pengguna Internet Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  10 Pengguna Internet Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  11 Pengguna Internet Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  12 Pengguna Internet Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  13 Pengguna Internet Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  14 Pemanfaatan Internet untuk e-Learning

  Walaupun jumlah pengguna Internet naik secara 1. tajam, namun pemanfaatan untuk pembelajaran masih terbatas. Larangan Kelas Jauh ?

  2. Malaysia : Internet dan ICT sudah dimanfaatkan di sekolah lanjutan.

  SMART School, bekerjasama dengan Telekom

  Malaysia, sekolah memanfaatkan IT dan Internet untuk keperluan proses belajar dan mengajar, juga dipakai untuk tujuan efisiensi manajemen pengelolaan pendidikan.

  Pejabat dapat memonitor pelaksanaan dari proses belajar dan mengajar di sekolah secara lebih mudah. Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  15 Pemanfaatan Internet untuk e-Learning 1.

  Tertarik pada bidang pendidikan, mencarinya melalui topik ‘education’ di berbagai Websites. Topik lain ?

  2. Kalau tertarik e-Learning bisa mengakses Websites

  antara lain :

  Digitalthink, Fortune e-Learning, UniNet, Unesco- UnitwinNet, SeameoNet, dsb-nya. Coba !

  1. Di LN : Akses informasi melalui Internet dan

  mengirim pesan melalui email, chat atau telepon  pemanfaatan e-Learning untuk kemajuan pendidikan menjadi tumbuh dan berkembang dengan pesat.

  2. Bagaimana pemanfaatan e-Learning untuk

  pembangunan pendidikan di Indonesia ? Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  16 Pemanfaatan Internet untuk e-Learning Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  17

  1. Pemanfaatan Internet untuk e-Learning di Indonesia pada tahap ‘baru mulai’.

  2. Infrastruktur yg belum mendukung sepenuhnya 

  pemerataan infrastruktur

  3. Terbantu oleh swasta  Warnet (Internet Kiosk) sedikit banyak mendukung.

  4. Pemerintah membangun jaringan telepon, listrik dan lainnya. Termasuk regulasi  UU & tarif.

  5. Warung Informasi dan Teknologi atau WARINTEK

  (Technology Information Kiosk) yang diselenggarakan oleh Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi dan PDII-LIPI baru dimulai bulan Agustus 2000 kini tumbuh dan berkembang pesat

  Kebijakan untuk e-Learning Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  18  Pemerintah membentuk Kantor Menteri Negara

  Informasi dan Teknologi. Di tiap Departemen/Kementerian bahkan ada unit yang menangani teknologi informasi ini.

   Di Depdiknas misalnya ada Pustekkom atau Pusat Teknologi dan Komunikasi untuk Pendidikan; di tiap Universitas ada Pusat Komputer, dll.

   Cyberlaws di Indonesia yang juga pernah dibahas dan disiapkan  UU ITE Internet & Transaksi Elektronik Kebijakan untuk e-Learning Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  19e-Learning kini banyak digunakan oleh para penyelenggara pendidikan terbuka dan jarak jauh.

   Dulu hanya Universitas Terbuka yang diijinkan menyelenggarakan pendidikan jarak jauh.

   Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional

  No.107/U/2001 (2 Juli 2001) tentang ‘Penyelenggaraan

  Program Pendidikan Tinggi Jarak Jauh’, maka perguruan

  tinggi tertentu yang mempunyai kapasitas menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh menggunakan e-Learning. Masih berlaku ? UU Sisdiknas

   Lembaga-lembaga pendidikan non-formal seperti kursus-kursus, juga telah memanfaatkan keunggulan e-Learning ini untuk program-programnya.

  Karakteristik e-Learning Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  20 1.

  Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana interaksi dosen dan mahasiswa relatif lebih mudah, tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler

  2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks)

  3. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer/web

  sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja. Bikin susah ? Cari aja !

  4. Memanfaatkan jadual pembelajaran, kurikulum, hasil

  kemajuan belajar dan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer; Karakteristik e-Learning

  1. Pemanfaatan Internet berpengaruh terhadap tugas

  dosen dalam proses pembelajaran. Makin ringan ? 2. Dulu, proses belajar mengajar didominasi oleh peran dosen, karena itu disebut the era of lecture. Materi ada di otak sang dosen.

  3. Kini, proses belajar dan mengajar, banyak didominasi

  oleh peran dosen dan buku digital (the era of lecture

  and e-book), 4.

  Dan pada masa mendatang proses belajar dan mengajar akan didominasi oleh peran Dosen, buku digital dan teknologi (the era of lecture, e-book and technology). Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  21 Kelebihan & Kekurangan e-Learning

  Contoh SMART School di Malaysia

  1. Kurikulum sifatnya holistik dimana pengetahuan,

  ketrampilan dan nilai (values) diintegrasikan dengan kebutuhan di era informasi ini. Kurikulumnya bersifat

  competency based curriculum

  2. Melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai

  dasar kompetensi yang ingin dicapai dengan bantuan komputer

  3. Melakukan penilaian dengan memanfaatkan

  teknologi informasi , dan

  4. Menyediakan material pembelajaran seperti buku, komputer, multimedia, studio, dll yang memadai.

  Dapat diakses dengan mudah dosen maupun siswa. Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  22 Kelebihan & Kekurangan e-Learning

  Contoh SMART School di Malaysia

  Penggunaan

  ICT khususnya Internet bisa 5. mendorong murid menjadi lebih aktif belajar (active learners),

  6. Dimungkinkan adanya berbagai variasi yang dapat dilakukan dalam proses belajar dan mengajar,

  7. Diperolehnya ketrampilan yang berganda (konvensional & ICT) dan dicapainya efisiensi.

  8. Harian Sunday Star (30 Juni 2002) : SMART School adalah contoh sekolah masa depan. Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  23 Kelebihan & Kekurangan e-Learning

  Manfaat penggunaan Internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh antara lain sbb:

  1. Tersedianya fasilitas e-Moderating dimana dosen dan

  mahasiswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas Internet tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. Makin capek ? Kerja 24 jam ? 2. Dosen & mahasiswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui Internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari

  3. Mahasiswa dapat belajar atau me-review bahan ajar

  setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer/web. Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  24 Kelebihan & Kekurangan e-Learning Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  25 Manfaat penggunaan Internet, khususnya dalam

  pendidikan terbuka dan jarak jauh antara lain sbb: 4.

  Bila mahasiswa memerlukan tambahan informasi, dapat melakukan akses di Internet secara mudah.

  5. Melakukan diskusi melalui Internet yg dapat diikuti

  dg jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

  6. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif. Dosen lebih nyante ? Dosen jadi minder ?

  7. Relatif lebih efisien. Misal, jarak, sibuk bekerja, pekerja mobilitas tinggi, di luar negeri, dsb-nya.

  Kelebihan & Kekurangan e-Learning Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  26 Kekurangan & kritik :

  1. Kurangnya interaksi antara dosen dan mahasiswa atau bahkan antar mahasiswa itu sendiri.

  Memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar  Humanisme ?

  2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau

  aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial  Peluang Bisnis ?

  3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

  4. Semula Dosen berbasis pembelajaran konvensional,

  kini dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT  Ya ikut Diklat aja ...? Kelebihan & Kekurangan e-Learning

  Kekurangan & kritik : 5.

  Mahasiswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. Dosen frustasi ?

  6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas Internet  infrastruktur jaringan internet & perangkat terkait.

  7. Kurangnya sumberdaya trainer yang mengetahui dan memiliki ketrampilan terkait dg Internet.

  8. Kurangnya penguasaan bahasa pemrograman

  komputer. Aplikasi instan yg bersifat CMS (Content Management System), salah satunya MOODLE, untuk Learning Management System. Bergeser ke konten yg lebih praktis. Mis. PDF, Word, JPG, SWF, dll Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  27 Pertimbangan Pemanfaatan e-Learning (1). Analisis Kebutuhan (Need Analysis) 1.

  Apakah memang memerlukan e-Learning ?. Setiap lembaga menentukan teknologi pembelajaran sendiri yang berbeda satu sama lain.

  2. Diadakan analisis kebutuhan atau need analysis. Kalau

  analisis ini telah dilaksanakan dan jawabannya adalah membutuhkan atau memerlukan e-Learning, maka tahap berikutnya adalah membuat studi kelayakan.

  Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  28

Pertimbangan Pemanfaatan e-Learning Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  29 (1). Analisis Kebutuhan (Need Analysis)

  1. Apakah secara teknis dapat dilaksanakan

  (technically feasible). Adakah Jaringan Internet, infrastruktur pendukungnya & tenaga teknis.

  2. Apakah secara ekonomis menguntungkan

  (economically profitable). Apakah dengan

  e- Learning, kegiatan pembelajaran yang dilakukan

  menguntungkan secara finansial. Dosen nombok ? 3. Apakah secara sosial penggunaan e-Learning tersebut diterima oleh masyarakat (socially

  acceptable). Prasangka & kecurigaan ?

  3. Studi kelayakan dg komponen penilaiannya :

Pertimbangan Pemanfaatan e-Learning Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  pelajaran, cakupan, topik yang relevan dan satuan kredit semester.

  2. Learner analysis, seperti latar belakang pendidikan mahasiswa, usia, jkl, status pekerjaan, dsb-nya.

  3. Learning context analysis, seperti kompetensi

  pembelajaran apa yang diinginkan hendaknya dibahas secara mendalam di bagian ini.

  4. Instructional analysis, seperti bahan ajar apa yang

  dikelompokan menurut kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yg mudah hingga yg sulit, ds-nya.

  Course content and learning unit analysis, seperti isi

  30 (2). Rancangan Instruksional, aspek2-nya : 1.

Pertimbangan Pemanfaatan e-Learning Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  31 (2). Rancangan Instruksional, aspek2-nya :

  5. State instructional objectives. Tujuan instruksional ini

  dapat disusun berdasarkan hasil dari analisis instruksional.

  6. Construct criterion test items. Penyusunan test ini

  dapat didasarkan dari tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

  7. Select instructional strategy. Strategi instruksional dapat ditetapkan berdasarkan fasilitas yang ada.

Pertimbangan Pemanfaatan e-Learning Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  32 (3). Interface Design

  Perlu dilakukan uji dari platform atau working template yang telah dirancang. Model berbasis HTML-style bisa jadi kemudian tidak bisa dioperasikan. Pakai Blog & MOODLE bisa dipertimbangkan, krn bersifat CMS yg instan.

  (4). Tahap Pengembangan 1.

  Pengembangan hardware fasilitas ICT

  Prototype bahan ajar dan rancangan instruksional

  yang akan dipergunakan terus dikembangkan dan dievaluasi secara kontinu.

Pertimbangan Pemanfaatan e-Learning Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  33 (5). Pelaksanaan Prototype yang lengkap bisa dipindahkan ke komputer

  (LAN) dengan menggunakan format misalnya format HTML. Uji terhadap prototype hendaknya terus menerus dilakukan.

  (6). Evaluasi 1.

  Tahap Uji Coba, sebelum program dimulai, dg beberapa sampel Dosen & Mahasiswa untuk ikut mengevaluasi.

  yang relatif lama, karena prototype perlu dievaluasi secara terus menerus. Masukan dari orang lain atau dari siswa perlu diperhatikan secara serius.

  Kesimpulan Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  34 1.

  Cepat atau lambat, kita pasti dihadapkan pada pilihan menggunakan atau tidak menggunakan e-Learning, sangat tergantung pada : 1.

  Kebutuhan,

  2. Fasilitas pendukungnya yang memadai,

  3. Tersedianya fasilitas jaringan internet,

  4. Tersedianya software pembelajaran,

  5. Kemampuan dan ketrampilan yang mengoperasikannya, 6. Adanya dukungan kebijakan, peraturan, dana, dsb-nya.

  2. Perlunya analisis kelayakan untuk menjawab apakah

  memang memerlukan e-Learning. Secara teknis, ekonomis & sosial kemasyarakatan. Kesimpulan

  tertentu membuat program dengan memanfaatkan teknologi e-Learning, hendaknya dilakukan persiapan yang matang. Bila tidak, maka akuntabilitas menggunakan teknologi informasi tersebut tidak akan mampu menjawab apa yang diinginkan.

  Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  35 Learning ManagementSystem berbasis IT – Sessi 2 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M.

  Kampus IKOPIN – 11 Desember 2010 Bersambung ke sessi 3 Haryoso Wicaksono - IKOPIN - 11 Desember 2010

  36