KARAKTERISTIK DARI UMAT takwa ALLAH

KARAKTERISTIK DARI UMAT ALLAH
Friday, 28 June 2013 08:44

PDT. ALLAN PASUHUK

Wahyu 14:12 “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah
dan iman kepada Yesus.

Wahyu 14:12 berada dalam konteks pekabaran tiga malaikat Wahyu 14:6-12. Hal penting di
pekabaran tiga malaikat bukanlah angka tiganya, bukan bukanlah malaikatnya, bukanlah tiga
malaikatnya, tetapi isu penting di perikop ini adalah masalah perbaktian, masalah penyembahan.
Menyembah Allah atau menyembah binatang. Setelah dipaparkan dalam ayat 6-11 maka muncullah
ayat 12 “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan
iman kepada Yesus.
Ada tiga hal penting yang perlu kita kira renungkan dalam pembukaan Sabat ini sebagai umat
Masehi Advent hari Ketujuh yang sedang menantikan kedatanganNYA.
Yang pertama adalah ketekunan orang-orang kudus. Ketekunan umat sisa. Kedua adalah menuruti
perintah Allah dan ketiga iman Yesus.

Mari kita lihat yang Pertama, ketekunan.
Apa yang dimaksud dengan ketekunan?

Dalam bahasa aslinya (Yunani-hupomone) ketekunan ini sinonim atau sama dengan ketabahan,
kesabaran. Dalam arti orang Kristen yang tahan berdiri (tekun, sabar, tabah) menghadapi berbagai
kesulitan (2 Korintus 1:6; 2 Tes 1:4; 2 Petrus 1:6). Kita semua pernah mengalami kesulitan. Ketekunan
berarti sabar, tabah menghadapi berbagai kesulitan. Itulah sebabnya Paulus bermegah/bersukacita
dalam kesengsaraan karena kesengsaraan menimbulkan ketabahan/ketekunan. Ted Roberts dalam
bukunya “Pure Desire” mengatakan bahwa ketekunan adalah “integritas ditengah-tengah
penderitaan/kesukaran. Adalah hal yang biasa apabila dikatakan bahwa kita mempertahankan
integritas pada saat segala-sesuatu berjalan dengan baik/normal. Tetapi hal yang sukar
mempertahankan integritas pada saat segala sesuatu berjalan dengan tidak baik/abnormal. Contoh
saat masalah ekonomi melanda, saat sakit, saat ada masalah keluarga,dll. Integritas juga adalah
saudara pada saat tidak seorangpun mengawasi, atas saudara saat menghadapi situasi yang berat.
Situasi yang berat ini bermacam-macam. Contohnya, sedang kesulitan uang dan menemukan
dompet yang berisi uang di jalan, mau dikembalikan atau disimpan.
Contoh lain, keinginan untuk korupsi, untuk mencuri,
untuk berzinah saat kita yakin tidak ada seorangpun yang tahu/lihat. Dalam konteks wakyu 14:12
kita akan memiliki integritas apabila kita selalu

1. sadar akan kehadiran Tuhan contoh Yusuf Tidak ada yang tahu kalau saya lakukan ini, Yusuf tahu
jawabannya, Allah tahu. Kejadian 39:9 “Bagaimana mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini
dan berbuat dosa terhadap Allah


2. Senantiasa merindukan kedatangan Tuhan. Walaupun kedatangan Yesus kelihatannya selalu
tertunda, walaupun keraguan, dan ketakutan senantiasa menimpa, umat sisa, tidak pernah
kehilangan harapan. Umat yang sisa akan setia sampai akhir. Mereka tahu bahwa Dia, adalah Allah
yang setia, satu saat akan datang kembali. Walaupun diliputi oleh berbagai pandangan2 palsu,
ajaran2 palsu, diancam, mereka tetap menunggu dengan setia. Contoh Pengalaman Nuh, saat air
bah. Diolok, didalam bahtera dicaci karena setelah di dalam bahtera nanti hari ke7 barulah hujan
turun. Nuh tetap setia bahwa pasti akan ada hujan.
.
Jadi sebagai umat Allah dua hal agar kita boleh tekun/sabar/tabah/memiliki integritas adalah
selalu/senantiasa sadar akan kehadiran Tuhan dan kedua selalu merindukan kedatangan Tuhan.
Kesadarang akan kedatangan Tuhan yg segera akan membuat kita selalu waspada.

Hal kedua yang ditekankan dalam Wahyu 14:12 adalah Menurut hukum Allah/perintah Allah
Pada zaman Perjanjian Lama, dan Baru, zaman Yesus, zaman rasul2 (jemaat mula2),
menyucikan/berbakti pada hari Sabat bukanlah merupakan tanda khusus karena semua berbakti
pada hari Sabat; saat ini pada saat hampir semua orang Kristen berbakti pada hari Minggu, berbakti
pada hari Sabat menjadi tanda pembeda yang sangat nyata. Umat sisa tidak malu mengaku menurut
hukum Allah, termasuk penyucian hari Sabat.


Hal ketiga: Iman Yesus
Faith of Jesus artinya iman yg dimiliki Yesus. Bahasa Indonesia Iman kepada Yesus, iman bagaimana
yang dimiliki Yesus?

1. Iman yang dimiliki Yesus adalah iman yang tidak cinta diri tetapi iman untuk melayani bahkan
sampai mati. Matius 20:28 “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan
untuk melayani dan memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Serve, tiga jenis
serve:
a. Diakon serve melayani anggota pada hari sabat, layani dalam arti kumpul uang. Melayanani motif
kumpul uang/mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Simson dan Delilah, Delilah melayani Simson
agar mendapatkan uang yang banyak dari para pemimpin orang Yahudi.
b. Serve di badminton, tenis meja, bola volley. Serve untuk mematikan lawan. Melayani, serve
tetapi tujuannya adalah untuk mematikan yang kita layani. Contohnya Daud melayani Uria

c. Serve yang Yesus maksudkan, melayani tanpa pamrih, bahkan nyawanya sekalipun. Anak kecil
yang memberikan sarapannya kepada Yesus untuk memberi makan 5000 orang, janda yang
memberikan semua miliknya menjadi persembahan di bait Allah. Saudara2 Yesus memiliki iman yang
tidak mementingkan diri sendiri dalam melayani sesama.

2. Iman yang dimiliki Yesus adalah iman yang memuliakan Bapa

Yohanes 14:13 dan apapun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa
dimuliakan di dalam Anak.
Yohanes 17:4 “Aku telah memuliakan Engkau di bumi dengan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau
berikan kepada-Ku untuk Kulakukan. Dari lahir hingga mati, Yesus hidup bukan untuk kemuliaannya
sendiri tetapi semata-mata utk kemuliaan Bapanya. Tidak memusingkan kemuliaan sendiri. Mereka
yang memiliki iman Yesus tidak akan pernah hidup untuk kepentingannya sendiri tetapi untuk
kemuliaan Allah. Allah sejalah yang menjadi pusat iman mereka.

3. Iman Yesus sangat erat kaitannya dengan pekerjaan dan misi Yesus Kristus di bumi ini. Dia datang
dengan misi rangkap yaitu: menyelamatkan orang berdosa (Lukas 19:10) dan menghancurkan
pekerjaan setan (1 Yoh 3:8).
Sebagai umat sisa kita memiliki tiga misi:
a. Memulihkan hukum Allah, saat orang katakan hukum sudah dipalangkan kita tetap mengangkat
hukum Tuhan termasuk hari Sabat.
b. Menyatakan tabiat Allah kepada dunia. Tabiat siapa yang saudara tunjukkan kepada orang lain.
Wahyu 14:4 orang yang ditebus adalah mereka yang mengikuti Anak Domba kemana saja Dia pergi.
c. Menyiapkan dunia bagi kedatangan Tuhan. John Stott mengatakan “We are called out of the
world to be sent back to the world”

Saudara saudara pembaca Rebuska dimanapun berada, marilah kita menjadi umat Allah di akhir

zaman, umat sisa yang tekun, sabar, tabah, berintegritas. Marilah kita setia dalam menuruti perintah
Allah termasuk hari Sabat dan marilah kita memiliki iman Yesus, iman yang tidak cinta diri, iman yang
memuliakan Bapa dan iman yang setia menjalankan misa Sorga.