INDIKATOR KINERJA ATAU PERJANJIAN KINERJ (3)
INDIKATOR KINERJA ATAU PERJANJIAN KINERJA
Di Susun Sebagai Tugas Mata Kuliah: Evaluasi Kinerja Sektor Publik
Dosen Pengampu : Bunga Chintia Utami, S.IP, ME
Disusun Oleh :
Nama
NIM
Kelas
: ELISABETH ANGRENI
: 1663201079
: 46 Reguler
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2018
PERJANJIAN KINERJA
Satuan Kerja : Pengadilan Negeri IA Pekanbaru
Tahun
No
1
2
3
4.
: 2016
Sasaran Strategis
Peningkatan
Perkara
Indikator Kinerja Utama
Penyelesaian a. Persentase mediasi yang
diselesaikan (perdata)
b. Persentase mediasi yang
diselesaikan menjadi akte
perdamaian (perdata)
c. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan (perdata,
pidana, PHI)
d. Persante perkara yang
disesaikan (perdata, pidana,
tipikor, PHI)
e. Persantase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu 5 bulan (pidana biasa)
Peningkatan
aksebilitas Persentase perkara yang tidak
putusan hakim
mengajukan upaya hukum
Banding. Kasasi dan
Peninjauan kembali
Peningkatan
efektifitas a. Persentase berkas yang
pengelolaan
penyelesaian diajukan banding dan kasasi
perkara
dan PK yang disampaikan
secara lengkap
b. presentase berkas yang
diregister dan siap
didistribusikan ke majelis
c. persentase penyampaian
pemberitahuan relaas putusan
tepat waktu,tempat dan para
pihak
d. persentase penyitaan tepat
waktu dan tempat
e.ratio majelis hakim terhadap
perkara
Peningkatan
aksesibilitas a. persentase perkara prodeo
masyarakat terhadap peradilan diselesaikan
(acces to justice)
b. persentase (amar) putusan
perkara yang dapat diakses
secara online
Target
100%
1%
100%
85%
85%
85%
100%
100%
100%
10%
1:180
100%
95%
No
5.
6
Sasaran strategi
Indikator kinerja utama
target
Peningkatan
kepatuhan Persentase
permohonan
terhadap putusan peradilan
eksekusi atas putusan perkara
perdata yang berkekuatan
hukum
tetap
yang
ditindaklanjuti
Peningkatan pelayanan prima a. persentase pengelolaan
dalam penyelesaian perkara
aparatur
peradilan
yang
diselesaikan tepat waktu
b. persentase perngelolaan
Barang
Milik
10%
90%
90%
Negara
peradilan tepat waktu
c. persentase pengaduan
100%
masyarakat peradilan yang
ditindak lanjuti
d. persentase temuan hasil
100%
pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti
e. persentase responden yang
puas
terhadap
90%
pelayanan
peradilan
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2016 (Dipa 01 dan Dipa 03) : Rp.
14.798.846.000
Pekanbaru,22 Februari
2016
Pihak kedua,
Ketua,
H.A.S PUDJOHARSOYO, SH.,M.Hum
Nip. 196008221985121001
Pihak pertama,
Panitera,
Sekretaris,
H. LAVIP DWIYA I MIKO, SH,MH
Nip. 1964111011987021001
YURNIDA, SE
Nip. 196209301989032001
Soal :
1. Apakah sasaran dalam perjanjian kinerja Realiable (dapat tercapai)?
Jawab: Iya, karena dalam perjanjian kinerja suatu perusahaan atau instansi pemerintahan harus
memiliki perencanaan yang maksimal. Pada dasarnya suatu kegiatan yang dilakukan oleh para
pegawai harus dilandaskan pada tugas dan fungsi, wewenang, tanggungjawab, kerjasama, dan
telah ditetapkan dalam struktur organisasi. Tercapainya suatu perjanjian kinerja karena adanya
kerjasama dan komunikasi yang baik antar pegawai satu dengan yang lainnya.
2. Apakah sasaran bisa diukur (measure mert)?
Jawab: Iya, karena pengukuran suaru kinerja merupakan salah satu target suatu kerja yang harus
tercapai. Setiap pegawai Pengadilan Negeri IA Pekanbaru harus menyusun SKP didasarkan pada
RKT instansi. Dalam menyusun SKP harus memperhatikan jenis kegiatan yang dilakukan
pegawai sehingga dapat diuraikan dengan jelas dan dapat diukur. kinerja. Kegiatan yang
dilakukan oleh seorang pegawai tersebut harus dapat diukur dengan cara kuantitas dalam bentuk
angka seperti jumlah satuan, jumlah hasil, dan lain sebagainya maupun dengan cara kualitas
seperti hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi dan juga pelayanan kepada
masyarakat memuaskan, dan juga lain-lain. Kegiatan yang dilakukan pegawai mesti berlandaskan
lingkup tugas jabatan masing-masing. Kegiatan yang dilakukannya juga harus sesuai dengan
kemampuannya serta memiliki target waktu sehingga kegiatan yang dilakukan mesti dapat
ditentukan waktunya. Pegawai yang tidak menyusun SKP dapat dijatuhi hukuman sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin pegawai. Kuantitas
merupakan ukuran jumlah atau banyaknya hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai
sedangkan kualitas merupakaan ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai oleh seorang
pegawai. Dan daripada itu sebuah kegiatan tentu memerlukan dana, karena besaran jumlah
anggaran yang digunakan setiap hasil kerja oleh seorang pegawai.
3. Apakah sasaran diturunkan dalam bentuk kegiatan/program? (Jika iya, berikan 3 contoh)
Jawab: iya,untuk mencapai visi dan misi yang ada didalam pengadilan negeri IA dengan efektif
dan efisien terdapat program atau kegiatan yang telah terlaksana yaitu :
a. kepuasan masyarakat dalam peradilan
b. Pengelolaan barang milik negara peradilan tepat waktu
c. pengelolaan aparatur peradilan
Di Susun Sebagai Tugas Mata Kuliah: Evaluasi Kinerja Sektor Publik
Dosen Pengampu : Bunga Chintia Utami, S.IP, ME
Disusun Oleh :
Nama
NIM
Kelas
: ELISABETH ANGRENI
: 1663201079
: 46 Reguler
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2018
PERJANJIAN KINERJA
Satuan Kerja : Pengadilan Negeri IA Pekanbaru
Tahun
No
1
2
3
4.
: 2016
Sasaran Strategis
Peningkatan
Perkara
Indikator Kinerja Utama
Penyelesaian a. Persentase mediasi yang
diselesaikan (perdata)
b. Persentase mediasi yang
diselesaikan menjadi akte
perdamaian (perdata)
c. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan (perdata,
pidana, PHI)
d. Persante perkara yang
disesaikan (perdata, pidana,
tipikor, PHI)
e. Persantase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu 5 bulan (pidana biasa)
Peningkatan
aksebilitas Persentase perkara yang tidak
putusan hakim
mengajukan upaya hukum
Banding. Kasasi dan
Peninjauan kembali
Peningkatan
efektifitas a. Persentase berkas yang
pengelolaan
penyelesaian diajukan banding dan kasasi
perkara
dan PK yang disampaikan
secara lengkap
b. presentase berkas yang
diregister dan siap
didistribusikan ke majelis
c. persentase penyampaian
pemberitahuan relaas putusan
tepat waktu,tempat dan para
pihak
d. persentase penyitaan tepat
waktu dan tempat
e.ratio majelis hakim terhadap
perkara
Peningkatan
aksesibilitas a. persentase perkara prodeo
masyarakat terhadap peradilan diselesaikan
(acces to justice)
b. persentase (amar) putusan
perkara yang dapat diakses
secara online
Target
100%
1%
100%
85%
85%
85%
100%
100%
100%
10%
1:180
100%
95%
No
5.
6
Sasaran strategi
Indikator kinerja utama
target
Peningkatan
kepatuhan Persentase
permohonan
terhadap putusan peradilan
eksekusi atas putusan perkara
perdata yang berkekuatan
hukum
tetap
yang
ditindaklanjuti
Peningkatan pelayanan prima a. persentase pengelolaan
dalam penyelesaian perkara
aparatur
peradilan
yang
diselesaikan tepat waktu
b. persentase perngelolaan
Barang
Milik
10%
90%
90%
Negara
peradilan tepat waktu
c. persentase pengaduan
100%
masyarakat peradilan yang
ditindak lanjuti
d. persentase temuan hasil
100%
pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti
e. persentase responden yang
puas
terhadap
90%
pelayanan
peradilan
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2016 (Dipa 01 dan Dipa 03) : Rp.
14.798.846.000
Pekanbaru,22 Februari
2016
Pihak kedua,
Ketua,
H.A.S PUDJOHARSOYO, SH.,M.Hum
Nip. 196008221985121001
Pihak pertama,
Panitera,
Sekretaris,
H. LAVIP DWIYA I MIKO, SH,MH
Nip. 1964111011987021001
YURNIDA, SE
Nip. 196209301989032001
Soal :
1. Apakah sasaran dalam perjanjian kinerja Realiable (dapat tercapai)?
Jawab: Iya, karena dalam perjanjian kinerja suatu perusahaan atau instansi pemerintahan harus
memiliki perencanaan yang maksimal. Pada dasarnya suatu kegiatan yang dilakukan oleh para
pegawai harus dilandaskan pada tugas dan fungsi, wewenang, tanggungjawab, kerjasama, dan
telah ditetapkan dalam struktur organisasi. Tercapainya suatu perjanjian kinerja karena adanya
kerjasama dan komunikasi yang baik antar pegawai satu dengan yang lainnya.
2. Apakah sasaran bisa diukur (measure mert)?
Jawab: Iya, karena pengukuran suaru kinerja merupakan salah satu target suatu kerja yang harus
tercapai. Setiap pegawai Pengadilan Negeri IA Pekanbaru harus menyusun SKP didasarkan pada
RKT instansi. Dalam menyusun SKP harus memperhatikan jenis kegiatan yang dilakukan
pegawai sehingga dapat diuraikan dengan jelas dan dapat diukur. kinerja. Kegiatan yang
dilakukan oleh seorang pegawai tersebut harus dapat diukur dengan cara kuantitas dalam bentuk
angka seperti jumlah satuan, jumlah hasil, dan lain sebagainya maupun dengan cara kualitas
seperti hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi dan juga pelayanan kepada
masyarakat memuaskan, dan juga lain-lain. Kegiatan yang dilakukan pegawai mesti berlandaskan
lingkup tugas jabatan masing-masing. Kegiatan yang dilakukannya juga harus sesuai dengan
kemampuannya serta memiliki target waktu sehingga kegiatan yang dilakukan mesti dapat
ditentukan waktunya. Pegawai yang tidak menyusun SKP dapat dijatuhi hukuman sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin pegawai. Kuantitas
merupakan ukuran jumlah atau banyaknya hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai
sedangkan kualitas merupakaan ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai oleh seorang
pegawai. Dan daripada itu sebuah kegiatan tentu memerlukan dana, karena besaran jumlah
anggaran yang digunakan setiap hasil kerja oleh seorang pegawai.
3. Apakah sasaran diturunkan dalam bentuk kegiatan/program? (Jika iya, berikan 3 contoh)
Jawab: iya,untuk mencapai visi dan misi yang ada didalam pengadilan negeri IA dengan efektif
dan efisien terdapat program atau kegiatan yang telah terlaksana yaitu :
a. kepuasan masyarakat dalam peradilan
b. Pengelolaan barang milik negara peradilan tepat waktu
c. pengelolaan aparatur peradilan