Peningkatan Proses Pembelajaran PKN Melalui Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Nilai di Kelas Iisekolah Dasar Pembangunan UNP - Universitas Negeri Padang Repository
Peningkatan Proses Pembel elajaran PKN Melalui Penggunaan Pendeka katan Pembelajaran
Nilai Di K i Kelas Iisekolah Dasar Pembangunan UNP P
Oleh: Reinita
Universitas Negeri Padang
Abstract
PKN learning processes es that still have conventional with domina nated by causerie
method which it make the e student feel difficult to understand and pract ctice their attitude
in daily activity. So that, t , the teacher have to improve PKN leaning pro rocess with values
clarification technique sam ample which it can make clear how to behave ve in daily activity
and also can make easy y internal and personal attitude process to o the student. The
experiments in the class s s should have done with collaboration betwee een examiner with
the teacher in second gra rade of pembangunan elementary school with ith use qualitative
and quantitative approach ch. The data of experiments are: 1) the plannin ning of learning, 2)
the process of learning, 3) 3) the evaluation of learning. The data is from om the teacher and
the student in second grad ade. The collecting of data with use observatio tion technique, and
experiment. The analysis d s data is done with simple qualitative and quan antitative analysis.
The result of experiment i t is showed that the process of learning with th use VCT sample
can make improve PKN le learning process at second grade. In fact, we e can see from the
planning of learning proce ocess, the learning process, the evaluation of l f learning which is
learned the knowledge, a , attitude and skill. So that, the student can n understand and
practice is with their dail ily activity. The student’s value is improve fr from 6.85 become
7.26 in the first step and 8. 8.57 in the second step.Keywords: Pembelajaran n PKN, Pembelajaran nilai model percontohan an.
penanaman nilai-nilai, n , norma, moral sesuai
PENDAHULUAN
Tujuan pendidikan an nasional budaya bangsa Indonesia tanpa diwujudkan melalui pencapaia aian tujuan dari mengenyampingkan p pengajaran konsep/ setiap pembelajaran yang ditua tuangkan melalui pengetahuan moral p pada siswa. dengan kurikulum setiap pembelajaran an. Pembelajaran harapan nilai, moral ters rsebut dapat diterapkan PKn termasuk salah satu pem mbelajaran wajib dalam kehidupan sehar ari-hari bermasyarakat, yang diajarkan ditingkat SD.
D. Pembelajaran berbangsa dan bernegara ara. Hal tersebut sesuai PKn merupakan pembelajaran an tentang nilai- dengan Depdiknas (2003 (2 : 20) yang nilai/afektif yang lebih lebih d ditekankan pada menyatakan “Pembelaj lajaran PKn adalah
149 PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P mu Pendidikan | Diterbitkan Online | http://ejournal rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P Diterbitkan Online | http://ejournal
pembelajaran yang men pembentukan sikap dan tindak diharapkan dapat diwujudkan da sehari-hari siswa sebagai ind keluarga, masyarakat, bangsa da bersifat multi ranah (ranah afektif, ranah psikomotor) yang pada ranah afektif. PKn memil siswa dapat berfikir kritis, pa berkembang secara dinamis, b dengan bangsa lain. Depdikn yang menyatakan bahwa tujuan PKn adalah agar siswa dapat : 1 rasional, kreatif dalam mena kewarganegaraan, 2)berpartisip bertanggung jawab, bertindak dalam kegiatan masyarakat, bernegara, 3) berkembang sec demokratis untuk membentuk d karakter bangsa Indonesia aga bersama dengan bangsa lain da dunia secara langsung dan tekhnologi informasi.
mu Pendidikan | rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
engarah pada akan moral yang dalam kehidupan ndividu, anggota dan negara”. h kognitif, ranah ng penekanannya iliki tujuan agar partisipatif, aktif, bisa berinteraksi iknas (2006:271) an mata pelajaran
1)Berfikir kritis, nanggapi isu-isu ipasi secara aktif, dak secaa ceras
, berbangsa dan ecara positif dan diri berdasarkan agar dapat hidup dalam percaturan n memanfaatkan
Mengingat penti diemban oleh mata pelaj sebagai pelaksana pendid perlu menyadari dan ber tujuan pembelajaran PK dalam membelajarkan P dan menggunakan strateg pembelajaran yang coc masing ranah dalam pemb
Berdasarkan wa serta studi dokumen, mengungkapkan bahwa g kewalahan dalam proses Berbagai kendala-kend masalah yang dirasakan kurang berhasil membe utuh yang meliputi ranah psykomotor. Guru belu merancang pembelajara mengembangkan indik pembelajaran serta pen afektif dan psikomotor. dalam melaksanakan membelajarkan ranah afe
150
ntingnya tujuan yang lajaran PKn maka guru idikan di Sekolah Dasar ertanggung jawab agar
Kn secara utuh dapat PKn mampu memilih tegi, metode dan model ocok dengan masing- mbelajaran PKn. wawancara, observasi guru kelas II SD a guru merasa sulit dan es pembelajaran PKn. ndala atau masalah- an guru terutama guru belajarkan PKn secara ah kognitif, afektif, dan lum memahami dalam aran terutama dalam dikator dan tujuan enilaian untuk ranah or. Guru merasa sulit pembelajaran untuk afektif dan psikomotor. PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P Diterbitkan Online | http://ejournal
Guru merasa sulit merancang, m mengolah penilaian untuk ran psikomotor. Siswa kurang t pembelajaran, selesai pembe hanya mampu menguasai belum mampu menghayati da sikap dalam kehidupan sehar sekolah maupun di rumah konsep yang dipelajari.
Permasalahan-permasala dirasakan guru dalam pembela masalah pada merancang pem pelaksanaan pembelajaran, p pembelajaran berpengaruh te membuat rendahnya keterlibata pembelajaran, siswa kurang pembinaan sikap, siswa kuran kejelasan nilai moral diterapkannya, sulit untuk m dan mempersonalisasikan nila dirinya, hasil belajar yang dip pada pemahaman konsep, siswa dalam belajar, siswa kurang men
mu Pendidikan | rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
, melakukan serta anah afektif dan tertarik dengan belajaran siswa konsep atau dan menerapkan hari-hari baik di sesuai dengan alahan yang lajaran PKn baik mbelajaran, pada pada penilaian terhadap siswa atan siswa dalam ng mendapatkan ang mendapatkan yang harus menginternalisasi ilai moral pada iperoleh terbatas wa kurang tertarik endapat berbagai pengalaman dalam hal ke mempengaruhi terhadap h
Dalam rangka m dan hasil pembelajaran menggunakan berbagai masing mempunyai keun mencapai setiap ranah p berbagai pendapat meny merupakan salah pembelajaran afektif yan tepat digunakan untuk m SD guna mengatasi dihadapi guru yang berpe belajar siswa. Salah satu
VCT adalah VCT model Ahmad (1985:45) m
Clarification /pengungkap
pendekatan yang digun pengajaran afektif deng dalam pendekatan ini sis emosional nilainya mela rasional, melalui klari kebenaran, kebaikan, ketepatannya, membantu
151
kehidupan, hal ini dapat p hasil belajar PKn. meningkatkan proses ran PKn guru dapat ai macam pendekatan, unggulan dalam rangka pembelajaran. Dengan enyatakan bahwa VCT satu pendekatan ang di rasa ampuh dan membelajarkan PKn di permasalahan yang pengaruh terhadap hasil tu model pembelajaran percontohan. Menurut menyatakan: Value apan nilai merupakan unakan sebagai label ngan singkatan VCT, siswa dibina kesadaran elalui cara yang kritis arifikasi dan menguji kelayakan, keadilan, tu kejelasan nilai moral PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P Diterbitkan Online | http://ejournal
yang harus dikaji dan dite meningkatkan kadar cara bela dan cara mengajar guru ya gairah dan menyenangkan, keterpaduan proses pembela keterpaduan antara dunia per dunia nyata.
Dengan pengguna pembelajaran VCT Percontoha memberikan pemahaman pembinaan sikap dan mela melalui percontohan dari gur langsung siswa. Guru dapa pemahaman pengetahuan, pe dan melatih berprilaku melal dari guru, pengalaman langsun model percontohan merupaka yang berupaya mengungkapk melalui contoh-contoh, cerit sebagai media stimulus. Cerita digunakan harus mampu men dan kejiwaan siswa dan menyen siswa yang pada akhirnya ak
mu Pendidikan | rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
iterapkan siswa, elajar siswa aktif yang manusiawi,
, meningkatkan lajaran kognitif, ersekolahan dan naan model han, guru dapat pengetahuan, elatih berprilaku uru, pengalaman pat memberikan pembinaan sikap lalui percontohan sung siswa. VCT kan model VCT pkan nilai/sikap rita dan kasus ta dan kasus yang enyeret perasaan yentuh hati nurani akan melahirkan argumen dan klarifika
(Ahmad 1985:61).
Sehubungan permasalahan yang dir dalam proses pembelajara solusinya. Dalam rangka dari masalah yang dih maka peneliti melakuka kelas dengan judul : Pembelajaran PKn melalu
Clarifikation Technique Pembangunan UNP”.
Secara umum pe untuk mendeskripsikan pembelajaran PKn mela model Percontohan Pembangunan UNP. Sec ini bertujuan untuk Perencanaan Pembelaja penggunaan VCT model
II SD Pembangunan pembelajaran PKn mela
152
ikasi pendirian siswa dengan adanya dirasakan dan dialami aran PKn di kelas II SD ka mengupayaka solusi ihadapi guru tersebut, kan penelitian tindakan
: “Peningkatan Proses alui Penggunaan Values
ue di kelas II SD LITIAN
penelitian ini bertujuan n peningkatan proses lalui penggunaan VCT di kelas
II SD ecara khusus, penelitian uk mendeskripsikan: ajaran PKn melalui el Percontohan di kelas n UNP, pelaksanaan lalui penggunaan VCT PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P Diterbitkan Online | http://ejournal
model Percontohan di k Pembangunan UNP, da pembelajaran PKn melalui pe model Percontohan di k Pembangunan UNP. suatu pendekatan yang dapat pendidikan nilai-nilai. Men
engklarifikasian i pengevaluasian/ bagaimana orang apa kepercayaan kan beberapa n mendudukan rtentu”. enyatakan: Value pengungkapan/ pendekatan yang engajaran afektif
tohan dan Langkah- unaannya dalam Model Percontohan
suai/cocok digunakan n sebagai pembelajaran
ication / VCT adalah
nilainya melalui cara melalui klarifikasi dan elayakan/ keadilan dan bdul (1995) menyatakan nggulkan untuk proses mping untuk mencapai if dan psikomotor”. Dari atas dapat simpulkan
153
VCT model Per model VCT yang berup nilai siswa melalui c kasus-kasus sebagai Cerita/kasus yang digun melibatkan perasaan dan menyentuh hati nurani akhirnya akan melahi
VCT Model Perconto langkah Penggun Pembelajaran PKn Pengertian VCT M
Selanjutnya Abd pembelajaran yang diung dan hasil afektif, disam proses dan hasil kognitif d beberapa pendapat di a bahwa Value Clarifica pendekatan yang sesu dalam pembelajaran PKn nilai afektif, moral.
ini siswa dibina kesadaran emesional n yang kritis rasional me menguji kebenaran/ kela ketetapannya.
lue Clarification
The procees of people come to establishcertain
Simon dan Howe (1972:19) men
II SD at dipakai dalam enurut pendapat enyatakan bahwa
II SD dan penilaian penggunaan VCT kelas
kelas
Tehnique ), dalam pendekatan i mu Pendidikan | rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
pembinaan nilai merupakan pe digunakan sebagai label pen dengan singkatan VCT (Valu
clarification atau klarifikasi/
Ahmad (1985: 41) men
nilai-nilai adalah proses dari p menghargai, berpusat pada ba memiliki/ memegang beberap tertentu dan menduduka kepercayaan tertentu dan beberapa pola-pola prilaku terte
valuing. His focus is on how p hold certain beliefs and e behavion pettenrns ” artinya “P
“Values Clarification is Th
ercontohan merupakan rupaya mengungkapkan contoh-contoh cerita, i media stimulus. unakan harus mampu an kejiwaan siswa dan ni siswa yang pada hirkan argumen dan PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P Diterbitkan Online | http://ejournal
klarifikasi pendirian dari s 1985:61). Seterusnya menurut H menyatakan VCT model Perc suatu model VCT yang dilakuk bercerita dan mengangkat apa
Dapat disimpulkan bahw Percontohan adalah suatu tekni
VCT dengan menggunakan cerita, kasus-kasus sebagai m yang digunakan guru untuk nilai yang dimiliki siwa, kemud pembinaan nilai kepada siswa. nilai tersebut bisa menjadi po siswa.
Langkah-langkah Pemb Model Percontohan.
Menurut Ahmad (1985:61 langkah-langkah pembelajaran Percontohan adalah sebagai Menyediakan media stimulus contoh keadaan/perbuatan yang nilai kontra sesuai denga pembelajaran, rakit dalam ben mampu menyeret perasaan kejiw
mu Pendidikan | rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
siswa (Ahmad t Hamid Al-lamri rcontohan adalah ukan guru dengan pa yang menjadi hwa VCT model nik pembelajaran n contoh-contoh media stimulus mengklarifikasi udian melakukan
a. Dengan tujuan pola prilaku bagi
mbelajaran VCT
:61) menyebutkan an VCT model gai berikut: a) s berupa contoh- ng memuat nilai- gan topik/target entuk cerita yang jiwaan siswa, dan menyentuh hati nurani media stimulus melalui atau siswa. c) Mem beberapa saat kepada si dengan diri sendiri atau d pertanyaan guru (yang disiapkan sesuai dengan Penyimpangan pertanyaa tambahan bila jawaban Dalam skenario pertany pertanyaan tentang: (1)K (2) pertanyaan tentang m saja yang dimuat dalam pelaku dari kasus tersebu ketidak layakkannya, (4) dilanggar oleh setiap objektifitas berfikir sisw pertanyaan yang bersif Menentukan argumen dan melalui pertanyaan g individual, kelompok Pembahasan/ pembuktian sudah mulai menanamka pelajaran dan konsep ses
154
ni siswa. b)Lontarkan i pembacaan oleh guru mberikan kesempatan siswa untuk berdialog u dengan sesama teman. ng skenarionya sudah an sikap yang dibina). aan bisa terjadi sebagai ban perlu perumusan. nyaan hendaknya ada
Kesan emosional siswa, masalah atau kasus apa m cerita, (3) siapa saja but dan apa kesalahan/
) hal-hal apa saja yang p pelaku, (5) angkat iswa dengan membuat sifat personifikasi. e) an klarifiasi pendiririan guru yang bersifat k dan klasikal.
f) an argumen (disini guru kan jarum target nilai esuai materi pelajaran). PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P Diterbitkan Online | http://ejournal
g) Penyimpulan (bisa dimulai langsung klasikal, pada a memberikan kesimpulan dan tanggapan siswa kedalam k pelajaran).
Pendekatan kualitatif penelitian tindakan kelas. Menu Bigland dalam Sugiono (2006:1 bahwa “pendekatan kualitatif d suatu prosedul penelitian yang data berupa kata-kata tertu perilaku yang diamati dari or sumber informasi”. Pendekatan untuk perbaikan dan menin pembelajaran PKn di k Pembangunan UNP.
Subjek dalam peneliti siswa kelas II SD Pembanguna jumlah siswa 20 orang dan s kelas II SD Pembangunan penelitian yang dibutuhkan da ini adalah : data kualitatif dan yang berupa kualitas rencana
mu Pendidikan | rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
ai dari kelompok akhirnya guru n membelokkan konsep/ materi dengan jenis nurut Bogdan dan
6:14) menyatakan digunakan untuk ng menghasilkan rtulis/lisan, serta orang-orang atau tan ini dilakukan ingkatan proses kelas
II SD litian ini adalah nan UNP dengan satu orang guru an UNP. Data dalam penelitian n data kuantitatif na pembelajaran, pelaksanaan pembel pembelajaran, dengan pen Percontohan. Data dip terteliti, yakni guru dan Pembangunan UNP. adalah observasi, studi d lapangan dengan alat le lembar catatan lapangan analisis data menggunaka kualitatif seperti yang d dan Huberman (1992:1 data dimulai dengan m pengumpulan data sa terkumpul. Data tersebut masalah yang diteliti, d dan terakhir penyimpu Tahap analisis yang berulang-ulang begit dikumpulkan pada setiap data dalam setiap tindaka
Analisis data kuan ini dilakukan terhadap direduksi, baik data peren PKn, pelaksanaan pemb
155
elajaran, penilaian penggunaan VCT model diperoleh dari subjek an siswa kelas II SD i dokumen dan catatan lembar observasi dan n dan dokumen. Teknik kan model analisis data ditawarkan oleh Miles
:18-20) yakni, analisis menelaah data sejak sampai seluruh data ut direduksi berdasarkan diikuti penyajian data, pulan atau verivikasi. demikian dilakukan itu data selesai iap tahap pengumpulan kan. antitatif pada penelitian ap data yang telah rencanaan pembelajaran belaaran PKn maupun PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P Diterbitkan Online | http://ejournal
data penilaian pembelajaran rumus : p = x 100 % ( Sugiono 1997)
Materi pembela disampaikan mengarah sedangkan aspek afektif/ tingkah laku belum terlak
PKn
nceramahi, memberikan nsep materi sekali-kali bersifat pasif hanya urang melibatkan siswa n mental/ psikis. Jarang an mencontohkan serta bertingkah laku. elajaran PKn yang h pada aspek kognitif, sikap dan psikomotor/ aksana.
aran PKn
ng tidak dapat membina siswa, Penilaian yang menyangkut posedur tulis dengan sempurna.
156
Pelaksanaan pen berbentuk tes untuk m dengan membuat instrum objektif dan isian singka guru kepada penetapan bentuk dan jenis penil
Penilaian Pembelajaran
guru lebih banyak menc penjelasan, tentang kons tanya jawab, siswa b mendengarkan guru kura baik secara fisik maupun membina nilai/ sikap dan melatih untuk berbuat / be
HASIL DAN PENELITIAN a. dilaksanakan (studi awal) Perencanaan Pembelajaran PK
Pelaksanaan Pembelajara
, metode tanya materi; dituliskan k pengiring masih embelajaran lebih berpusat pada guru yang sikap dan perbuatan si ditulis hanya yang m penilaian dan belum ditul
guru, bahwa : pembelajaran etahuan/ konsep aspek afektif dan umusan tujuan tidomen, masih embelajaran yang gunakan metode enggunakan KKO nalkan langsung ur dan belum ilan yang hendak an; menggunakan
kan Kn (RPP PKn)
n PKn dengan 7).
mu Pendidikan | rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
RPP yang dirancang Pengembangan indikator memfokuskan pada aspek penge dengan jumlah yang terbatas, as psikomotor terabaikan, rum pembelajaran belum multid mencerminkan kondisional pem bersifat konvensional menggu ceramah dan tanya jawab, meng yang tidak dapat dioperasiona oleh siswa, tidak terukur menetapkan standar keberhasila dicapai, kegiatan Pembelajaran istilah skenario pembelajaran, jawab, penjelasan (ceramah), m judul sub materi saja, dampak p tetap dirumuskan, skenario pem
enilaian hanya yang menilai aspek kognitif men (soal) dengan jenis kat, belum didasarkan an prosedur penilaian, ilaian serta instrumen penilaian yang sesuai d dengan tujuan manfaat hidup rukun, ( (7)menjelaskan akibat pembelajaran PKn. hidup tidak rukun.
b. elah tindakan Indikator Bahasa sa Indonesia terdiri dari
Hasil penelitian setela dilaksanakan4 indikator yaitu : (1) ) Menuliskan jawaban RPP ini disusun seca ecara kolaboratif pertanyaan sesuai isi tek teks yang didengarkan, antara peneliti dengan guru ru kelas II SD Pembangunan UNP dengan n menggunakan dengan kalimat sendiri, (3 (3) Menyebutkan cerita
VCT model percontohan. Dilak aksanakan dengan sehari-hari dengan ba bahasa yang mudah dua siklus, siklus I terdiri dari ri dua pertemuan dipahami, (4) Menangg ggapi cerita kegiatan yaitu siklus I pertemuan 1 1 dan siklus I sehari-hari yang dibacak cakan teman. Indikator pertemuan 2 dan siklus II te terdiri dari dua matematika adalah mene nentukan bilangan yang pertemuan yaitu siklus 2 per ertemuan 1 dan memiliki nilai besar dan n n nilai kecil. siklus II pertemuan 2.
Langkah-langkah h pembelajaran yaitu : Perencanaan disusun n untuk 2 x
(a) aitu : 1) melakukan
Kegiatan awal yait pertemuan 6 jam pelajaran n (6x35 menit)
appersepsi/ pembuk ukaan pembelajaran berdasarkan kurikulum KTS SP 2006 pada dengan menyanyikan n n nyanyian hidup rukun, pembelajaran PKn di kelas II S SD dengan tema 2) menyampaikan tuju juan pembelajaran yang lingkungan. Indikator yang dir irumuskan untuk hendak dicapai, 3) m mempersiapkan cerita
PKn terdiri dari 7 indikator or yaitu sebagai ketidak rukunan yang g akan disampaikan. berikut, (1) Menyebutkan conto toh-contoh hidup
(b) rdiri : Langkah
1 Kegiatan inti Terd rukun, (2)menuliskan arti hidup up rukun melalui melontarkan media st stimulus cerita ketidak contoh hidup rukun, (3) ) menjelaskan rukunan di rumah dan an di sekolah, langkah 2 pentingnya hidup, (4) menulis liskan semboyan memberikan kesemp patan kepada siswa hidup rukun, (5) membedaka kan hidup rukun beberapa saat untuk b berdialog dengan diri dengan hidup tidak rukun, (6 (6) menjelaskan sendiri/ sesama tem man sebangku, depan
157 PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P mu Pendidikan | Diterbitkan Online | http://ejournal rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P Diterbitkan Online | http://ejournal
belakang, kiri kanan, dan mengamati raut wajah dan k sebagai masukan sikap sis sebelum guru membina sika dapat mengenal pentingnya h rumah, kemudian guru men sikap siswa tersebut, diantar amat baik, baik, cukup, memiliki sikap hidup ruk melakukan dialog terpimpin melalui pertanyaan-pertanyaa
Langkah 4 penentuan klarifikasi pendirian siswa yait pendapat/ sikapmu terhadap sik dan sikap hidup tidak rukun ? menyetujui untuk bersikap ruku di sekolah, apa alasanya? d langkah 5 pembahasan da argumen/ guru menanamkan ja dan konsep pelajaran s pembelajaran. mencontohkan siswa untuk menuliskan seb untuk hidup rukun, menulisk pelaku dalam cerita ketidak
mu Pendidikan | rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
n guru bertugas n komentar siswa siswa bagi guru ikap siswa untuk a hidup rukun dan encatat masukan taranya ada yang , kurang dalam ukun, langkah 3 pin dengan siswa yaan. n argumen dan aitu : Bagaimana ikap hidup rukun,
? apakah kamu kun di rumah dan dan seterusnya, dan pembuktian jarum target nilai sesuai materi n dan meminta ebuah semboyan skan nama-nama ak rukunan di sekolah, guru mem menceritakan kembali k kerukunan yang pernah d di rumah dan di sekola orang siswa untuk memb jumlah kata dalam teks rukun di rumah. (c)
menyimpulkan pelajar Sikap hidup rukun ad sikap hidup tidak tercela, 2) Sikap hidup dengan baik dan sika harus ditolak/ dijauhi, sikap rukun sesama anggota keluarga di ru adalah sikap yang tentram, sikap tidak yang selalu ribut, terja rukun dapat menciptak
Tiap pertemuan dirubah sesuai dengan ditemukan tetapi langka
158
minta siswa untuk ke depan kelas cerita h dilakukan/ dialaminya lah, meminta beberapa mbaca teks hidup rukun ks bacaan hidup tidak gkah 6 menyimpulkan bersama guru jaran yaitu tentang : 1) adalah sikap ang baik, rukun adalah sikap up rukun harus diterima ikap hidup tidak rukun i, 3) Menyetujui adanya a teman dan sesama rumah, 4) Sikap rukun g selalu bisa damai, k rukun adalah sikap rjadi pertengkaran, sikap takan kedamaiaan. n indikator ada yang an kekurangan yang kah pembelajaran yang
Kegiatan akhir langk pelajaran siswa
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P Diterbitkan Online | http://ejournal
dipakai sesuai dengan langkah model percontohan.
Pada siklus I pertemuan pertemuan 2 siswa mengalam proses pembelajaran tetapi sete pada RPP : guru belum menca jawaban untuk soal-soal yang dan berbentuk non tes, Hal karena guru beranggapan kunc ada dan tidak dicantumkan. Pad guru belum mampu membuat ce menyentuh hati nurani siswa, da menyampaikan tujuan pembe siswa. Hal ini disebabkan ole terbiasa merakit/ mengarang ce mengupas hati nurani siswa dan menyampaikan tujuan pemb belum menyampaikan dengan mimik dan gerakan badan yang cerita. Hal ini disebabkan ole terlatih dalam menyampaikan belum meminta pendapat d pendirian siswa secara penyebabnya karena kelupaa
mu Pendidikan | rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
ah-langkah VCT an 1 dan siklus I lami peningkatan telah diamati dan cantumkan kunci ng berbentuk tes l ini disebabkan nci jawaban tidak ada pelaksanaan : cerita yang dapat dan masih belum belajaran kepada leh guru belum cerita yang dapat an belum terbiasa belajaran, guru an menggunakan ng sesuai dengan leh guru kurang an cerita. guru dan klarifikasi berkelompok, aan saja, siswa belum mengetahui tujua akan dicapai, disebabka menyampaikan tujuan belum menyimak ce melibatkan fisik dan men terhadap cerita, dan sisw klarifikasi pendirian disebabkan oleh guru tid dan klarifikasi kelompok.
Setelah diamati d pertemuan 1 dan per melanjutkan penelitian ke dan pertemuan
2 kekurangan-kekurangan y Pada siklus 2 per selesai dilaksanakan m dapat direfleksi, sehing berikut :
Berdasarkan pa dilakukan pada siklus II diketahui bahwa denga Percontohan dalam pem meningkatkan perenca pembelajaran PKn,
159
uan pembelajaran yang kan karena guru lupa pembelajaran, siswa cerita guru dengan ental secara bersamaan, swa belum memberikan secara kelompok, tidak meminta pendapat
. dan direfleksi siklus 1 pertemuan 2, peneliti ke siklus 2 pertemuan 1 untuk memperbaiki n yang ada pada siklus1. ertemuan 1 dan 2 telah maka hasil penelitian ngga hasilnya sebagai pada hasil refleksi
II pertemuan (2) dapat gan penggunaan VCT mbelajaran telah dapat ncanaan pelaksanaan dan telah dapat PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P Diterbitkan Online | http://ejournal
meningkatkan pelaksanaan pembelajaran PKn, semuanya s kualifikasi Sangat Baik, bila dengan proses pembelajaran dilakukan dengan pembelajara jawab.
Cooditional, Degree ), 5)
, tempat dan yang engan Depdiknas (2006 ahwa: Langkah-langkah ebagai berikut : 1)
b) Bentuk dan jenis penilaian/ soal-soal dan ria penilaian, 10) Sudah
Mencantumkan metode encantumkan langkah- , 8) Mencantumkan pembelajaran, 9) Sudah ian yang meliputi : a)
ndar kompetensi dan g terkait dengan tema embangkan indikator engacu pada standar etensi dasar terkait dari sudah memenuhi , D (Audien, Behavior, 5) Telah mencantumkan
160
Hal ini sesuai den : 239) menyebutkan bah pengamatan RPP seb Menentukan identitas (te hari dan tanggal, a menetapkan standar
deskripsi materi, 6) M pembelajaran, 7) Men langkah pembelajaran, sumber dan media/ alat pe mencantumkan penilaian Prosedur penilaian, b) penilaian, c) Instrumen pe kunci jawaban, d) Kriteria mencantumkan nama, menyetujui RPP.
P secara lengkap, 2)mencantumkan stand kompetensi dasar yang peristiwa, 3) Mengem pembelajaran yang me kompetensi dan kompete pembelajaran yang persayaratan A, B, C, D
Hal ini menunjukkan b tindakan penelitian dapat dila dengan menggunakan metode Percontohan dapat meningk pembelajaran PKn siswa di Pembangunan UNP.
an menggunakan PP tersebut telah menyeluruh dan ristik siswa pada memuat materi an telah memuat yang harus ada ri dari : 1)
PKn
an penilaian a sudah mendapat ila dibandingkan ran PKn yang ran konvensional bahwa hipotesis ilakukan, dimana de VCT Model gkatkan proses di kelas II SD
mu Pendidikan | rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
VCT model Percontohan, RPP disusun secara sistematis, m telah memperhatikan karakteris tingkat kelas rendah, telah m standar sebagai bahan kajian semua komponen-komponen y dalam RPP yang terdiri Mencantumkan identitas RPP
Setelah tindakan dengan
PEMBAHASAN Perencanaan pembelajaran PK
(tema, kelas/ semester, alokasi waktu), 2) kompetensi mata PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P Diterbitkan Online | http://ejournal
pelajaran, 3) menetapkan kom mata pelajaran, 4)mengemban mata pelajaran, 5) merum pelajaran, 6)mancantumkan de 7) merancang kegiatan mata p metode pembelajaran, 9)meneta pembelajaran/ prosedur, bent instrumen penilaian, 10)menu nama yang membuat dan menye
pembelajaran PKn ada (membina keterampilan d kritis, analisis, dan k (membina sikap me menyerap suatu nilai rasional), 3) Psikom membina keterampilan, t membina hubungan soc mantap).
sanaan pembelajaran n
an PKn
, termasuk keterampilan ocial secara layak dan
an di sekolah yang gi siswa untuk dirinya, if mengajar dengan melatih siswa untuk a teman didalam kelas, arga di rumah. kegiatan i, moral yang dilakukan rkan PKn ini sesuai hmad (1985 ; 7) lah target pembelajaran yang diharapkan dalam dalah : 1) Kognitif dan kemahiran berfikir kreatif), 2) Afektif melalui keterampilan i secara mental dan omotor (kemampuan
161
Setelah pelaksa dengan menggunakan selesai, guru melakuka
Penilaian Pembelajaran
continue learning skill ya
Pelaksanaan Pembelajaran PK
% pada siklus II, dari aspek siswa 4,44% meningkat mbina kesadaran ng hidup saling kolah, membantu uk hidup saling berbagi di rumah dan diterapkan dan disenamg guru semakin aktif mencontohkan dan m berprilaku rukun sesama berlatih sampai ke keluar pembinaan konsep nilai, guru saat membelajark dengan pendapat Ah menyebutkan : Sejumlah
jaran PKn setelah han dilaksanakan enggunaan VCT up saling berbagi. ggunaan metoda t baik, meningkat
PKn
ompetensi dasar angkan indikator umuskan tujuan deskripsi materi, pelajaran (awal, etapkan penilaian ntuk dan jenis, nuliskan tempat, yetujui RPP.
mu Pendidikan | rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
Guru sudah dapat mem emosional nilai siswa tentang berbagi di rumah dan di seko kejelasan nilai moral untuk
Pelaksanaan pembelajar menggunakan VCT Percontoha menurut langkah-langkah pen Percontohan untuk meteri hidup Kualifikasi pencapaian pengg dari aspek guru sudah sangat b dari 94, 44 % menjadi 97,22% dan kualifikasi pencapaian da sangat baik meningkat dari 94,4 menjadi 97,22 %.
VCT Percontohan kan penilaian dengan PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P Diterbitkan Online | http://ejournal
menggunakan instrumen pe dirancang dalam RPP baik berbentuk tes objektif dan isian menilai tujuan pembelajaran ranah kognitif. Dan penilaian menggunakan daftar ceklis pengamatan untuk menilai kete pembelajaran yang mengarah afektif dan psikomotor.
siswa kelas rendah yang
ognitif, afektif , dan
nelitian di atas dapat rikut : ncanaan Pembelajaran an menggunakan VCT pat meningkatkan taraf belajaran. Untuk i PKn serta menilai ara terpadu/ menyeluruh
RAN
e) sistesa, f) evaluasi, 2) eliputi : a) menerima, erespon, d) menghayati kan, 3)Penialain ranah a)Gerakan reflek, b) sadar, c) kemampuan puan dibidang fisik harmonisan, ketepatan,
tan, b) pemahaman, c)
162
psikomotor , dan sesuai
Selesai melaksanakan guru melakukan pengolahan nil PKn dengan memberikan nil yang berasal dari rata-rata nilai ditambah nilai ranah afektif, di nilai ranah psikomotor, dengan dari rata-rata nilai kognitif, afe adalah 8, 57. Dari 19 orang sis 19 orangnya mencapai target k ditetapkan. Hal ini telah pendapat Nana (2007 23) m Penilaian pembelajaran PKn KTSP yang dilakukan oleh mencakup tiga ranah penilai Penilaian ranah kognitif yang
PKn dirancang dengan model percontohan dapa perencanaan pemb membelajarkan materi pembelajaran PKn secara meliputi domain kog
Dari hasil pene disimpulkan sebagai berik Pertama, Perenc
SIMPULAN DAN SARA Simpulan
Pengetahuan dan ingatan penerapan, d)analisis, e) Ranah afektif yang mel b)memperhatikan, c) mer nilai, e) mengonisasika bertindak) meliputi : a keterampilan gerakan s perceptual, d)kemampu seperti kekuatan, keha gerakan skill.
Kn berdasarkan leh guru harus laian yaitu : 1) ng meliputi : a)
penilaian yang penilaian yang ian singkat untuk n yang meliputi n yang berbentuk is dan format tercapaian tujuan rah pada ranah n penilaian PKn ilai pembelajaran ilai akhir siswa lai ranah kognitif ditambah dengan an rata-rata kelas fektif,psikomotor siswa kelas II, ke t ketuntasan yang sesuai dengan menyebutkan :
mu Pendidikan | rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
ai dengan karakteristik g senang belaja sambil
- rata nilai dari psikomotor yang
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P Diterbitkan Online | http://ejournal
mendengarkan cerita, dim pembelajaran dirancang berdas langkah VCT model percontoha
Kedua, Pelaksanaan pem dengan menggunakan VCT mod kepada siswa secara multi dom itu dapat membina sikap/ nilai juga dapat membelajarakan kon terpadu siswa dapat mema menghayati nilai/ sikap, perbuatan sehubungan dengan rukun dan saling berbagi yang d
Ketiga, Penilaian pem dengan menggunakan VCT mod dapat membuat terlaksananya secara menyeluruh untuk tujua yang mengarah pada aspek k psikomotor pada materi hidup r berbagi dengan menggunakan tes dan non tes dengan berb instrumen penilaian, sehingga n betul-betul berasal dari rata- aspek kognitif, afektif, psi diperoleh siswa.
mu Pendidikan | rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
imana langkah asarkan langkah- han. embelajaran PKn odel percontohan, omain, disamping ai dan psikomotor onsep PKn secara mahami konsep,
, melaksanakan an konsep hidup diajarkan guru. mbelajaran PKn odel percontohan a penilaian PKn uan pembelajaran kognitif, afektif, rukun dan saling n yang berbentuk rbagai jenis dan a nilai PKn siswa
Saran
Disarankan kepa terkait seperti : Dinas Dinas Pendidikan Tingk Barat, Dinas Pendidikan Kecamatan, LPMP (Lem Pendidikan) agar dapat m
Clarification technique
untuk meningkatkan ke melalui kesempatan m penataran, MGMP (Mus Pelajaran), KKG (Kelom kegiatan-kegiatan lainnya
Disarankan kepa untuk menyarankan ke melaksanakan penelitian menyediakan sarana menunjang keberhasil meningkatkan proses pe terutama dalam pengg percontohan dalam pemb
Disarankan kepa dapat menunjukkan ket bersikap dan bertingkahl
163
pada lembaga/instansi s Pendidikan Nasional, gkat Provinsi Sumatera an Tingakat Kabupaten embaga Penjamin Mutu mengembangkan Value model Percontohan ke profesionalan guru mengikuti penataran- usyawarah Guru Mata mpok Kerja Guru) dan ya. pada kepala sekolah kepada guru kelasnya an tindakan kelas dan a prasarana yang silan guru dalam pembelajaran di kelas, ggunaan VCT model belajaran PKn. pada guru kelas, agar eteladanan diri dalam hlaku dalam kehidupan sehari-hari dan menerapkan an VCT model Joyce Bruce, Weil Marsh sha, and Calhoun Emily percontohan dalam pembelajara ran PKn. .2009. Models of T Teaching. Boston New
York San Fran ansisco Mexico city Disarankan kepada siswa setelah Montreal Toronto nto London Madrid
Munich Paris Ho Hong Kong Singapore mengikuti pembelajaran PKn n dengan VCT Tokyo Cape Town n Sydney model percontohan supaya dap apat bersikap dan Nana Sujana dan Arifi ifin Daeng.1988. Cara
belajar siswa af afektif dalam Proses
yang dipelajari dalam kehidu dupan sehari-hari Sidney B. Simon, Lelan and W. Howe Howard Krischenbaum.1972
72. Values mulai dari dalam kelas, sekolah, ah, dan di rumah. Clarification a Ha andbook of Practicial
Strategies for Tea eachers and Students .
Hart Publishing C Compeny, inc. New York.
Ahmad Kosasih Djahiri.19 .1985. Strategi Soemantri, N.196 967. Pendidikan
Pengajaran Afektif Nilai M i Moral VCT dan Kewarganegaraan n di Sekolah. Bandung: Games dalam VCT. B Bandung: IKIP
IKIP Bandung. Bandung.
Syaiful Sagala.2003. Kon onsep dan Makna Depdiknas.2006. Kurikulum t tingkat Satuan Pembelajaran. Ban andung: Alfabeta.
Pendidikan Jenjang Pend endidikan Dasar.
Jakarta: Depdiknas. BSNP NP.
164 PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu P mu Pendidikan | Diterbitkan Online | http://ejournal rnal.unp.ac.id/index.php/pedagogi