2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran - Peraturan Akademik 2011

PERATURAN
REKTOR UNIVERSITAS KHAIRUN
NOMOR: 062/H44/AK/2011
Tentang
PERATURAM AKADEMIK
REKTOR UNIVERSITAS KHAIRUN,
Menimbang: a. bahwa Universitas Khairun sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi mempunyai visi
Maju dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, berbasis
kepulauan dan kemajemukan bagi kesejahteraan dan kemanusiaan ;
b. Bahwa untuk mencapai visi tersebut, diperlukan upaya untuk menghasilkan
luaran yang berkualitas pada jenjang pendidikan Diploma dan Sarjana sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan dinamika masyarakat;
c. bahwa Keputusan Rektor Universitas Khairun Nomor 060/A/H46/2005 tentang
Peraturan Akademik Universitas Khairun perlu dilakukan penyesuaian
dengan berbagai kebijakan dan peraturan perundang-undangan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b
dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Rektor tentang Peraturan Akademik.
Mengingat

: 1. Undang-Undang Namor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5007);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2010
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 112
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
5. Keputusan Presiden Nomor 51/M/2009 tentang Pengangkatan Rektor
Universitas Khairun Periode tahun 2009- 2013;
6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa jo Keputusan
Menteri
Pendidikan
Nasional
Republik

Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti
Pendidikan Tinggi.
7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 184/U/2001 Tentang Pedoman
Pengawasan-Pengendalian dan Pembinaan Progam Diploma, Sarjana dan
Pascasarjana di Perguruan Tinggi;
8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 026/O/2005 tentang
Statuta Universitas Khairun;

1

9. Keputusan

Direktur Jenderal Pendididikan Tinggi Nomor 34/Dikti/Kep/2002
tentang Perubahan dan Peraturan Tambahan Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Nomor 08/Dikti/Ket/2002 tentang Petunjuk Teknis Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 184/U/2001 Tentang Pedoman
Pengawasan Pengendalian dan Pembinaan Progam Diploma, Sarjana dan
Pascasarjana di Perguruan Tinggi;

Memperhatikan : Rapat Senat tanggal 9 Februari 2011,

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PERATURAN AKADEMIK.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :
(1) Universitas adalah Universitas Khairun.
(2) Fakultas adalah Fakultas Hukum,
Fakultas Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Fakultas Pertanian, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Sastra dan
Budaya, Fakultas Teknik, dan Fakultas lain yang kemungkinan akan didirikan.
(3) Senat perguruan tinggi merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi pada Universitas
Khairun.
(4) Pimpinan Universitas adalah Rektor dan Pembantu Rektor.
(5) Pimpinan Fakultas adalah Dekan dan Pembantu Dekan.
(6) Unsur pelaksana akademik adalah Fakultas, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, dan Lembaga lain yang sesuai sifatnya dapat menjalankan fungsi sebagai
pelaksana kegiatan akademik.
(7) Unsur pelaksana administrasi adalah Biro.
(8) Unsur penunjang adalah unit pelaksana teknis seperti perpustakaan, laboratorium, dan

pelaksana teknis lain yang sesuai sifatnya dapat menjalankan fungsi penunjang pelaksana
kegiatan akademik.
(9) Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung program
studi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.
(10) Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan akademik dan/atau pendidikan profesional yang diselenggarakan atas dasar
suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum.
(11) Bagian adalah jurusan yang tidak mempunyai program studi
(12) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan pada perguruan tinggi dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
(13) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
(14) Peraturan akademik adalah seperangkat aturan sebagai pedoman yang mengatur
mekanisme pengelolaan kegiatan Tri Dharna Perguruan Tinggi.
(15) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di Universitas Khairun.
(16) Sistem kredit semester yang selanjutnya disingkat SKS adalah beban belajar mahasiswa
dan beban pembelajaran dosen dalam sistem kredit semester.

(17) Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 18 (delapan belas) minggu kuliah
atau kegiatan terjadwal lainnya.

2

(18) Satuan Kredit Semester (SKS) adalahi takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar
yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1
(satu) jam perkuliahan atau 2 (dua) jam praktikum, atau 4 (empat) jam kerja lapangan, yang
masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 (satu-dua) jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2
(satu-dua) jam kegiatan mandiri.
(19) Silabi mata kuliah adalah uraian singkat meliputi tujuan, prasyarat, materi, dan bobot kredit
suatu mata kuliah.
(20) Matakuliah ialah bahan ajar yang merupakan beban studi mahasiswa sebagai jenjang
pendidikan untuk memiliki kemampuan nalar (kognitif) sikap/ kepribadian (efektif) , dan
kinerja (psikomotorik)
(21) Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian
dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan
mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
(22) Kelompok Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan

pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan
ketrampilan tertentu.
(23) Kelompok Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran
yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan
ketrampilan yang dikuasai.
(24) Kelompok Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran
yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam
berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai.
(25) Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian
dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan
bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
(26) Indeks Prestasi selanjutnya disingkat IP adalah ukuran kemajuan belajar pada semester
tertentu.
(27) Indeks Prestasi Komulatif selanjutnya disingkat IPK adalah ukuran kemajuan belajar sejak
dari semester pertama sampai semester dimana diadakan perhitungan atau evaluasi.
(28) Tugas Akhir adalah tugas akademik yang dibebankan kepada mahasiswa untuk
menyelesaikan perkuliahannya yang dapat berupa penulisan skripsi, laporan magang serta
tugas akhir dalam bentuk lain disesuaikan dengan program studinya.
(29) Skripsi adalah adalah tugas akhir mahasiswa Strata 1, berupa karya tulis ilmiah berdasarkan
hasil penelitian lapangan, penelitian laboratorium, dan atau penelitian kepustakaan.

(30) Ujian komprehensip adalah ujian kemampuan menguasai berbagai mata kuliah dari suatu
program studi secara menyeluruh dan terpadu dalam memecahkan suatu masalah.
(31) Program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan yang selanjutnya disebut program Pendidikan
Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan
lulusan S1 Kependidikan dan S1/D IV Non-Kependidikan yang memiliki bakat dan minat
menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional
pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik profesional pada pendidikan anak
usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

BAB II
KURIKULUM
Pasal 2
(1)
(2)

(3)

Kurikulum Universitas Khairun terdiri dari kurikulum inti dan kurikulum institusional yang
penyusunannya dengan melibatkan para pemangku kepentingan.
Kurikulum inti dan kurikulum institusional terdiri atas kelompok matakuliah pengembangan

kepribadian, matakuliah keilmuan dan keterampilan, matakuliah keahlian berkarya,
matakuliah perilaku berkarya, dan matakuliah berkehidupan bermasyarakat.
Kurikulum inti dan kurikulum institusional disusun melalui suatu semiloka atau lokakarya
yang dilakukan oleh fakultas dengan melibatkan lembaga-lembaga yang relevan,

3

(4)

masyarakat profesi, dan pengguna lulusan, kemudian ditetapkan oleh Dekan atas
persetujuan Rektor.
Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama suatu program studi yang bersifat:
a. dasar untuk mencapai kompetensi lulusan;
b. acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi;
c. berlaku secara nasional dan internasional;
d. lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang;
e. kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi, dan
pengguna lulusan.
Pasal 3


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) merupakan kelompok bahan kajian dan
pelajaran dalam kurikulum untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian
mantap, dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan
kebangsaan;
Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan
keterampilan tertentu;
Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang
bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan

keterampilan yang dikuasai.
Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang
bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya
menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai; dan
Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan
bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
Pasal 4

Komposisi Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional ditentukan oleh masing-masing Program
Studi dengan mempertimbangkan komposisi perbandingannya meliputi:
(1) Kurikulum inti program sarjana berkisar antara 40% - 80% dari jumlah SKS kurikulum
program sarjana.
(2) Kurikulum inti program diploma sekurang-kurangnya 40% dari jumlah SKS kurikulum
program diploma.
BAB III
SISTEM KREDIT SEMESTER
Pasal 5
Sistem kredit semester bertujuan memberi kemungkinan bagi penyajian program pendidikan yang
bervariasi dan fleksibel sehingga :

a. memberi keleluasaan kepada mahasiswa untuk memilih program pendidikan tertentu sesuai
dengan tuntunan pendidikan.
b. meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan pendidikan.
c. tercapainya tujuan penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan Statuta Universitas
Khairun.
Pasal 6
(1) Dalam pelaksanaan perkuliahan digunakan Satuan Kredit Semester (SKS).
(2) Setiap mata kuliah yang disajikan pada setiap semester ditetapkan harga SKS yang
menyatakan bobot mata kuliah.

4

Pasal 7
(1) Dalam penyelenggaraan seminar matakuliah yang diselenggarakan melalui penyajian pada
suatu forum dengan nilai setara 1 (satu) kredit semester.
(2) Untuk praktikum, penelitian, kerja lapangan dan sejenisnya, nilai kredit semester sama
dengan penyelesaian kegiatan selama dua sampai lima jam per minggu untuk satu semester
atau keseluruhannya 32 sampai 80 jam per semester.
(3) Nilai satu kredit semester untuk praktikum adalah beban tugas di laboratorium sebanyak dua
sampai tiga jam per minggu selama satu semester.
(4) Nilai satu Kredit Semester untuk penelitian dan penyusunan skripsi adalah beban tugas
penelitian sebanyak tiga sampai empat jam selama satu bulan, dimana satu bulan dianggap
setara dengan 25 hari kerja
(5) Nilai satu kredit semester untuk Kerja Lapangan dan sebagainya adalah beban tugas di
lapangan sebanhyak empat sampai lima jam perminggu selama satu semester.
BAB IV
BEBAN DAN WAKTU STUDI
Pasal 8
(1) Beban studi program sarjana sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS
dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 8
(delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan
selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah.
(2) Mahasiswa boleh terdaftar lebih dari satu program studi atau jurusan di lingkungan
Universitas Khairun dalam masa studinya yang pelaksanaannya diatur oleh Rektor setelah
mendapat persetujuan senat Universitas.
(3) Beban studi seorang mahasiswa setiap semester sebanyak-banyaknya 24 SKS.
(4) SKS yang diambil oleh mahasiswa dalam 1(satu) semester ditentukan oleh Indeks Prestasi
Semester (IPS) mahasiswa yang bersangkutan pada semester sebelumnya.
(5) Antara semester genap dan semester ganjil dapat diselenggarakan kulliah antara semester
(semester antara).
(6) Mekanisme dan tata cara pelaksanaan semester antara ditetapkan dengan Peraturan
Rektor.
(7) Besarnya biaya semester antara ditetapkan dengan surat keputusan Rektor.
(8) Mahasiswa yang hanya menyisakan penyelesaian ujian skripsi, tetap dikenakan SPP 100%
(seratus persen).
BAB V
PENERIMAAN MAHASISWA
Pasal 9
(1)
(2)

Penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan oleh sebuah Panitia yang ditetapkan dengan
Keputusan Rektor.
Ketentuan mengenai persyaratan, tata cara, dan mekanisme penerimaan mahasiswa baru
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Rektor.
Pasal 10

Penerimaan mahasiswa yang berkewarganegaraan asing dilakukan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
Pasal 11
Mahasiswa pindahan antarjurusan/program studi atau antarfakultas dalam lingkungan Universitas
Khairun harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
5

a. Mengajukan permohonan secara tertulis dengan menyampaikan alasan pindah kepada Dekan

b.
c.

d.
e.

f.
g.

h.
i.
j.

Fakultas asal, tembusan kepada Dekan Fakultas tujuan dan Rektor, dengan melampirkan
salinan ijazah terakhir dan transkrip studi yang telah dilegalisasi.
Minimal memiliki IPK 2,00
Terdaftar pada semester yang sedang berjalan.
Tidak sedang cuti akademik.
Tidak mempunyai tunggakan keuangan dan kewajiban lainnya.
Mendapat persetujuan dari Dekan Fakultas asal dan tujuan.
Lama studi di Jurusan/Program Studi yang ditinggalkan diperhitungkan pada Jurusan/Program
Studi dituju serta dikenakan penyesuaian kurikulum.
Mahasiswa hanya diperbolehkan pindah 1 (satu) kali selama masa studi.
Seorang mahasiswa dapat mengajukan permohonan pindah selama masa registrasi.
Permohonan pindah hanya dapat dilakukan setelah melewati semester dua.
Pasal 12

Mahasiswa Universitas Khairun yang pindah ke perguruan tinggi lain, harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Mengajukan permohonan secara tertulis dengan menyampaikan alasan pindah kepada Rektor.
b. Memenuhi syarat sebagaimana diatur pada Pasal 11 huruf c, huruf, e, huruf i dan huruf j.
Pasal 13
Mahasiswa Perguruan Tinggi lain yang pindah ke Universitas Khairun dapat diterima apabila
memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada Rektor dengan alasan yang dapat diterima.
b. Melampirkan fotokopi ijasah terakhir dan transkip studi yang telah dilegalisasi dengan IPK
sekurang-kurangnya 2,50
c. Surat keterangan pindah dari Pimpinan Perguruan Tinggi asal.
d. Surat keterangan sehat dari Dokter yang berwenang.
e. Mahasiswa yang dinyatakan diterima permohonan pindah dengan ketentuan:
1. Lama studi di Perguruan Tinggi lain yang ditinggalkan tidak diperhitungkan pada
Universitas Khairun serta dikenakan penyesuaian kurikulum.
2. Bidang Ilmu di Perguruan Tinggi yang ditinggalkan tidak harus sama dengan Bidang Ilmu di
Universitas Khairun asalkan berasal dari kelompok ilmu yang dipersyaratkan oleh Program
Studi tujuan.
3. Akreditasi program studi PT asal setara atau lebih tinggi dari program studi tujuan.
Pasal 14
Proses perpindahan mahasiswa dilakukan pada masa registrasi berlangsung.
Pasal 15
(1)
(2)
(3)

Kewenangan untuk mengabulkan atau menolak permohonan pindah antar program studi
dalam satu fakultas berada pada Dekan.
Kewenangan untuk mengabulkan atau menolak permohonan pindah antara fakultas berada
pada Rektor.
Kewenangan untuk mengabulkan atau menolak permohonan pindah dari dan ke perguruan
tinggi lain berada pada Rektor.
Pasal 16

(1)

Konversi nilai dan penentuan jenjang semester mahasiswa pindahan ditetapkan oleh Dekan
dan disahkan oleh Rektor.

6

(2)
(3)
(4)

Keputusan Dekan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diambil berdasarkan rekomendasi
Tim Konversi Fakultas.
Tim Konversi Fakultas dibentuk oleh Dekan yang diketuai oleh Pembantu Dekan Bidang
Akademik.
Mekanisme dan tata cara konversi nilai ditetapkan dengan surat keputusan Dekan.

BAB VI
REGISTRASI MAHASISWA DAN
CUTI AKADEMIK
Pasal 17
Registrasi mahasiswa meliputi registrasi administrasi dan registrasi akademik.
Pasal 18
(1)
(2)
(3)

Registrasi administrasi merupakan kegiatan pendaftaran mahasiswa untuk memperoleh
status terdaftar sebagai mahasiswa UNKHAIR.
Registrasi administrasi dilakukan oleh Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan,
Perencanaan dan Sistem Informasi (BAAKPSI).
Setiap mahasiswa wajib melaksanakan registrasi administrasi sesuai ketentuan yang
berlaku.
Pasal 19

(1)
(2)
(3)
(4)

(5)

(6)
(7)

Registrasi akademik adalah pelayanan kepada mahasiswa untuk memperoleh hak dan izin
mengikuti perkuliahan.
Registrasi akademik hanya dapat dilaksanakan apabila mahasiswa bersangkutan telah
melaksanakan registrasi administrasi.
Registrasi akademik dilaksanakan pada Fakultas masing-masing di bawah koordinasi
Pembantu Dekan I dan dilaporkan kepada BAAKPSI.
Registrasi akademik meliputi kegiatan :
a. Pendaftaran mata kuliah
b. Pengisian dan pengesahan KRS
Seorang mahasiswa dapat didaftar sebagai peserta suatu mata kuliah apabila:
a. Telah memenuhi persyaratan bagi mata kuliah tersebut.
b. Telah mendapat persetujuan dari Penasehat Akademik.
Mahasiswa yang belum melaksanakan registrasi akademik tidak diperkenankan mengikuti
proses perkuliahan.
Mata kuliah berprasyarat hanya dapat diambil oleh mahasiswa yang telah lulus matakuliah
prasyarat.
Pasal 20

Waktu pelaksanaan registrasi administrasi maupun registrasi akademik ditentukan berdasarkan
kalender akademik.
Pasal 21
(1)
(2)

Mahasiswa berhak atas fasilitas cuti akademik
Cuti akademik hanya dapat diperoleh mahasiswa apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang sedang berlangsung.
b. Mengajukan permohonan kepada Dekan disertai dengan alasan yang dapat diterima.
c. Cuti Akademik diajukan paling lambat 2 (dua) minggu dari awal perkuliahan.

7

d. Apabila ketentuan pada huruf a, b dan c tidak dipenuhi, maka mahasiswa yang
bersangkutan dinyatakan tidak aktif.
Pasal 22
Kewenangan untuk menolak atau mengabulkan permohonan cuti ditetapkan oleh Dekan atas
usulan Jurusan/Program Studi.
Pasal 23
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Fasilitas cuti akademik berlaku untuk satu semester.
Cuti akademik dapat diberikan selama 2 (dua) semester berturut-turut.
Cuti akademik diberikan 4 (empat) semester selama studi.
Mahasiswa yang mengambil cuti akademik dikenakan pembayaran SPP sebesar 25% (dua
puluh lima persen) per semester.
Apabila selesai masa cuti akademik mahasiswa yang bersangkutan tidak melakukan
registrasi maka mahasiswa tersebut dinyatakan tidak aktif
Mahasiswa yang tidak aktif selama 3 semester berturut-turut dinyatakan berhenti dari
Universitas Khairun.
Waktu selama mahasiswa menjalani cuti akademik tidak diperhitungkan masa studi.

BAB VII
PENYELENGGARAAN PERKULIAHAN
Pasal 24
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

(6)

Perkuliahan dilaksanakan oleh Jurusan/Program Studi pada masing-masing Fakultas di
bawah koordinasi Pembantu Dekan I.
Perkuliahan dilaksanakan berdasarkan kalender akademik yang berlaku satu tahun.
Kalender Akademik disusun oleh Pembantu Dekan I dan Pembantu Rektor I dan disahkan
oleh Rektor.
Penyusunan jadwal kuliah dilaksanakan oleh Ketua Jurusan/Program Studi bersama
Pembantu Dekan I di bawah koordinasi Pembantu Rektor I.
Pelaksanaan perkuliahan dipantau oleh Ketua Jurusan/Program Studi di bawah koordinasi
Pembantu Dekan I, dilaporkan perkembangan dan hasilnya kepada Dekan, selanjutnya
diteruskan kepada Rektor melalui Pembantu Rektor I.
Setiap Dosen dalam melaksanakan perkuliahan diwajibkan menyusun silabus mata kuliah
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/Satuan Acara Pembelajaran yang disampaikan
kepada Ketua Jurusan/Program Studi dan melaporkan kepada Dekan melalui Pembantu
Dekan I, seminggu sebelum perkuliahan dimulai.
Pasal 25

(1)
(2)

(3)

Setiap mahasiswa berhak mempunyai Penasehat Akademik.
Setiap Dosen Biasa wajib menjadi Penasehat Akademik dari sejumlah mahasiswa yang
diusulkan oleh Ketua Jurusan/Program Studi, selanjutnya ditetapkan melalui Keputusan
Dekan.
Penasehat Akademik berkewajiban memberikan bimbingan akademik selama masa studi
mahasiswa.
Pasal 26

Penasihat Akademik adalah dosen yang bertugas dan bertanggung jawab untuk :
a. memberikan penjelasan kepada mahasiswa tentang sistem pendidikan dan administrasi
akademik universitas dan fakultas.

8

b. memberikan bimbingan khusus kepada mahasiswa dalam menentukan rencana studi
menyeluruh pada awal studi, mengisi KRS pada awal semester, serta mengesahkannya
c. memberikan penjelasan dan nasehat kepada mahasiswa tentang cara-cara belajar yang baik,
memanfaatkan waktu dan fasilitas belajar secara maksimal, sehingga dapat menyelesaikan
studi tepat waktu.
d. menyediakan waktu yang cukup untuk berkonsultasi dengan mahasiswa paling kurang tiga kali
dalam satu semester, yaitu pada awal semester, sebelum ujian tengah semester, dan sebelum
ujian akhir semester.
e. mengevaluasi belajar mahasiswa yang diasuh dan melaporkannya secara teratur setiap akhir
semester kepada ketua jurusan / bagian untuk diteruskan kepada dekan.
f. memberikan nasehat kepada mahasiswa yang prestasinya menurun, meneliti sebab-sebabya
dan membantu mencarikan jalan keluar, agar prestasi mahasiswa tersebut dapat meningkat
pada semester berikutnya.
Pasal 27
(1) Penasihat akademik diangkat dan diberhentikan oleh dekan atas usul ketua jurusan/ program
studi/ bagian.
(2) Dosen sebagai penasehat akademik dapat mengasuh mahasiswa maksimum 20 orang
pertahun akademik atau disesuaikan dengan kondisi fakultas.
Pasal 28
(1) Penasihat akademik dapat diganti, apabila :
a. sakit, atau berhalangan tetap.
b. sedang melaksanakan tugas belajar.
c. mengundurkan diri dengan alasan yang dapat diterima.
d. tidak melaksanakan tugas dengan baik sebagai Penasehat Akademis.
(2) Penggantian penasehat akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan
keputusan dekan atas usul ketua jurusan/ program studi/bagian.
Pasal 29
(1) Perencanaan studi adalah penyusunan rencana studi oleh mahasiswa dengan bimbingan PA
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(2) Rencana studi mahasiwa tiap semester disusun dalam kegiatan registrasi akademik pada
setiap awal semester dan dicantumkan pada Kartu Rencana Studi (KRS).
(3) Bagi mahasiswa yang melakukan kegiatan akademik sebagai partisipan diatur oleh
Jurusan/Program Studi.
Pasal 30
(1)
(2)

Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan Indeks Prestasi yang dihitung melalui
konversi nilai huruf ke bilangan dengan dua angka di belakang koma.
Indeks Prestasi Semester (IPS) dihitung dari nilai ujian dan bobot kredit kuliah yang diikuti
dalam suatu semester dengan rumus sebagai berikut :
n

∑ NiKi
i=1

IPS =
n

∑ Ki
i=1

Di mana
IPS
= Indeks Prestasi Semester.
Ni
= Nilai Akhir matakuliah ke-i.
Ki
= Bobot sks matakuliah ke-i.
n
= jumlah matakuliah yang diprogramkan dalam satu semester.
9

(3)

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dihitung dengan menggunakan Rumus sebagai berikut :
n

∑ NiKi
i=1

IPK =
n

∑ Ki
i=1

Di mana
IPK
= Indeks Prestasi Kumulatif.
Ni
= Nilai Akhir seluruh matakuliah ke-i yang telah diambil.
Ki
= Bobot sks matakuliah ke-i.
N
= jumlah seluruh matakuliah yang telah diambil dan sesuai dengan persyaratan
Program Studi yang bersangkutan.

Pasal 31
(1)
(2)

(3)

Beban studi semester merupakan merupakan jumlah SKS yang diambil mahasiswa dalam
satu semester.
Beban studi mahasiswa pada semester berikutnya ditetapkan berdasarkan indeks prestasi
semester (IPS) yang dicapai pada semester sebelumnya, kecuali untuk semester I dan
Semster II (Tahap Persiapan), beban studi ditetapkan dengan sistem paket.
Penetapan Satuan Kredit Semester diatur sesuai tabel berikut:
Tabel 1. Indeks Prestasi dan Jumlah SKS yang direncanakan
Indeks Prestasi
3,50 - 4,00
3,00 – 3,49
2,00 - 2,99
1,00 - 1,99
0,00 - 0,99

Jumlah SKS
23 -24
20 - 22
15 - 19
10 - 14
6–9
Pasal 32

(1)
(2)
(3)

Pembatalan atau penggantian matakuliah yang telah dicantumkan dalam KRS mahasiswa
hanya dapat diterima jika alasannya tepat.
Setiap perubahan rencana studi sebagaimana tersebut pada ayat (1) harus dengan
persetujuan Penasehat Akademik dan disahkan oleh Ketua Jurusan/Program Studi.
Waktu pembatalan matakuliah dan pergantian matakuliah hanya dapat dilakukan paling
lambat 2 (dua) minggu pada awal semester.
Pasal 33

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Setiap
Dosen
wajib
menyampaikan
Silabus
dan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran/Satuan Acara Pembelajaran kepada mahasiswa pada awal perkuliahan.
Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan perkuliahan sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh
persen) dari kehadiran dosen.
Apabila mahasiswa tidak memenuhi ketentuan ayat (2) pasal ini tidak diikutsertakan dalam
ujian akhir semester.
Dosen wajib melaksanakan perkuliahan sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen)
dari jadwal tatap muka dalam 1 (satu) semester.
Apabila dosen tidak memenuhi ketentuan sebagaimana pada ayat (4), maka matakuliah
yang diampu tidak dapat diujikan.
10

Pasal 34
(1)

(2)

(3)

(4)

Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya di kampus wajib :
a. berpenampilan rapi (tidak mengenakan kaos oblong dan/atau sandal)
b. menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan,
Bagi mahasiswa yang melanggar ketentuan sebagaimana pada ayat 1 diberikan sanksi
berupa teguran, tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik pada saat itu, dan atau
pembatalan sementara haknya untuk tidak mengikuti kegiatan akademik untuk waktu
tertentu.
Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya di kampus dilarang:
a. membuat kegaduhan, keributan, dan pengrusakan, yang menggangu ketentraman di
kampus.
b. melakukan kegiatan tercela (mabuk-mabukan, melakukan perbuatan asusila).
Bagi mahasiswa yang melakukan tindakan sebagaimana pada ayat 3 diberikan sanksi
berupa teguran, diberhentikan sementara pada semester tertentu dan/atau dikeluarkan
(putus studi) sebagai mahasiswa Universitas Khairun.
Pasal 35

(1)
(2)

Pengawasan pelaksanaan kewajiban dan larangan dilakukan secara berjenjang dari
dosen/staf adminstrasi sampai dengan Pimpinan Universitas.
Pemberian Sangksi pemberhentian sementara pada semester tertentu dan/atau dikeluarkan
(putus studi) sebagai mahasiswa di tetapkan oleh Dekan dan disahkan oleh Rektor.

BAB VIII
EVALUASI STUDI MAHASISWA
Pasal 36
(1)
(2)
(3)

(4)

(5)

(6)

Penilaian adalah bagian integral dari proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk
mengukur taraf penguasaan/kemampuan mahasiswa terhadap matakuliah yang diikutinya.
Penilaian diusahakan mengungkapkan aspek-aspek di dalam matakuliah yang
bersangkutan, baik yang bersifat kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Untuk melaksanakan penilaian dapat dipergunakan bermacam-macam cara pengumpulan
informasi yang berbentuk ujian tulis dan lisan yang dilakukan lebih dari satu kesempatan
yang penafsirannya dapat dilaksanakan dengan menggunakan sistem Penilaian Acuan
Patokan (PAP) dan/atau Penilaian Acuan Norma (PAN).
PAP dilakukan berdasarkan standar jawaban benar secara objektif dengan tidak menambah
atau menurunkan skor/nilai mahasiswa, sedangkan PAN dilakukan dengan cara penilaian
atas jawaban yang diperoleh pada hasil ujian dengan penambahan nilai yang didasarkan
pada unsur akademik dan non akademik terhadap seluruh mahasiwa kecuali bagi yang
melakukan pelanggaran akademik berat.
Komponen penilaian dapat berupa :
a. Kehadiran mahasiswa mengikuti kuliah
b. Nilai Tugas yang diberikan
c. Nilai Ujian Tengah Semester
d. Nilai Ujian Akhir Semester
Dengan bobot komponen a lebih kecil komponen b lebih kecil komponen c lebih kecil
komponen d yang akan diatur dengan keputusan Dekan.

11

Pasal 37
(1)

(2)

Ujian susulan adalah kegiatan ujian yang dilaksanakan setelah ujian akhir semester berakhir
yang diberikan kepada mahasiswa tertentu, berdasarkan alasan-alasan yang sah tidak dapat
mengikuti ujian akhir semester.
Ujian susulan hanya dapat diberikan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah ujian
semester atas persetujuan Pembantu Dekan I.
Pasal 38

(1)

Nilai mahasiswa yang tersebut pada Pasal 36 ayat (4) dinyatakan dengan sederetan aksara
dan konversi ke dalam angka kualitas dengan berpedoman pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Nilai dan Sistem Penilaian

(2)
(3)
(4)
(5)

(6)

A
AB

Nilai
Numerik
4,0
3,5

Istimewa
Baik Sekali

66-70

B

3,0

Baik

61-65

BC

2,5

Cukup Baik

56-60

C

2,0

Cukup

41-55

D

1,0

Kurang

0-40

E

0

Kurang Sekali

Nilai Angka

Nilai Huruf

81-100
71-80

Kategori

Nilai Tunda (T) diberikan kepada mahasiswa yang belum melengkapi tugas akademik dari
dosen yang bersangkutan.
Nilai T sudah harus diperbaiki oleh mahasiwa yang bersangkutan dalam batas waktu 14
(empat belas) hari setelah ujian semester berakhir.
Jika batas waktu 14 (empat belas) hari seperti yang tersebut pada ayat (2) pasal ini tidak
dipenuhi, maka nilai T akan diubah menjadi E oleh Ketua Jurusan/Program Studi.
Mahasiswa yang mendapat nilai BC, C dan D dapat memperbaikinya dengan jalan
mengikuti kuliah ulang pada semester dimana matakuliah tersebut ditawarkan atau
mengikuti semester antara untuk memenuhi persyaratan Indeks Prestasi yang lebih tinggi.
Dalam hal mengulang matakuliah nilai yang dipakai adalah nilai terbaik.
Pasal 39

(1)

(2)

Jenis ujian meliputi :
a. Ujian matakuliah.
b. Ujian Skripsi/Tugas Akhir.
Ujian dilaksanakan dalam bentuk lisan, tertulis, dan perbuatan/praktek.
Pasal 40

(1)
(2)
(3)

Ujian matakuliah adalah jenis ujian yang menilai hasil belajar mahasiswa.
Ujian matakuliah paling sedikit dilaksanakan 2 (dua) kali yaitu ujian tengah semester dan
ujian akhir semester.
Ujian akhir semester yang merupakan ujian
keseluruhan materi matakuliah yang
bersangkutan, diatur oleh Jurusan/Program Studi dengan berpedoman pada kalender
akademik.
Pasal 41

Evaluasi keberhasilan belajar perlu dilakukan terhadap mahasiswa untuk proses pengendalian
mutu dan alat ukur prestasi belajar.
12

Pasal 42
Evaluasi sebagaimana yang tersebut pada Pasal 47 dilakukan melalui dua tahap, yaitu :
(1) Tahap persiapan (semester I dan II) dan tahap Sarjana (semester III sampai dengan VIII)
untuk program Sarjana (S1).
(2) Tahap persiapan (semester I dan II) dan tahap Diploma (semester III sampai dengan VI)
untuk program Diploma III.
Pasal 43
Evaluasi pada akhir program dimaksudkan untuk mengetahui kebulatan belajar mahasiswa sesuai
dengan kurikulum pada Program Studi masing-masing.
Pasal 44
(1)
(2)
(3)
(4)

Evaluasi keberhasilan belajar mahasiswa program Sarjana (S1) dilakukan di semester 2
(dua), 4 (empat) dan 14 (empat belas).
Mahasiswa program Sarjana (S1), pada akhir semester 2 (dua) belum berhasil mencapai
IPK ≥ 2,00 diberikan teguran secara tertulis oleh pimpinan fakultas.
Mahasiswa program Sarjana (S1) pada akhir semester 4 (empat) belum berhasil mencapai
IPK ≥ 2,00 tidak dapat melanjutkan studi.
Mahasiswa program Sarjana (S1) yang belum menyelesaikan studi pada semester 14
dinyatakan tidak dapat melanjutkan studi.
Pasal 45

(1)

(2)
(3)

(4)

Seorang mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan studinya pada jenjang Strata Satu jika
memenuhi syarat :
a. Telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan
sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS sesuai kebulatan studi kurikulum
masing-masing Program Studi untuk masa studi tidak lebih dari 14 (empat belas)
semester.
b. Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif sekurang-kurangnya 2,50 tanpa nilai D untuk
matakuliah dalam kelompok Kompetensi Utama.
c. Mahasiswa dapat memiliki nilai D sebanyak-banyaknya 2 (dua) dari jumlah matakuliah
yang bukan Kompetensi Utama.
d. Telah menyelesaikan persyaratan administrasi lainnya.
Evaluasi keberhasilan belajar mahasiswa program Diploma III (D III) dilakukan di semester 2
(dua), 4 (empat) dan 10 (sepuluh).
Mahasiswa program Diploma III (D III), diperkenankan melanjutkan studi bila :
a. Mahasiswa program Diploma III (D III), pada akhir semester 2 (dua) belum berhasil
mencapai IPK ≥ 2,00 diberikan teguran secara tertulis oleh pimpinan fakultas.
b. Mahasiswa program Diploma III (DIII) pada akhir semester 4 (empat) belum berhasil
mencapai IPK ≥ 2,00 tidak dapat melanjutkan studi.
c. Mahasiswa program Diploma III (DIII) yang belum menyelesaikan studi pada semester 10
dinyatakan tidak dapat melanjutkan studi.
Seorang mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan studinya pada Progran Diploma III (D
III) jika memenuhi syarat :
a. Telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 110 (seratus sepuluh) SKS dan sebanyakbanyaknya 120 (seratus dua puluh) SKS sesuai kebulatan studi pada kurikulum masingmasing Program Studi untuk masa studi tidak lebih dari 10 (sepuluh) semester.
b. Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif sekurang-kurangnya 2,50 tanpa nilai D untuk
matakuliah dalam kelompok Kompetensi Utama.
c. Mahasiswa dapat memiliki nilai D sebanyak-banyaknya 2 (dua) dari jumlah matakuliah
yang bukan Kompetensi Utama.
d. Telah menyelesaikan persyaratan administrasi lainnya.

13

Pasal 46
(1)
(2)

Yudisium kelulusan mahasiswa dapat dilakukan setelah mahasiswa tersebut memenuhi
persyaratan seperti tercantum pada Pasal 45 peraturan ini.
Yudisium yang dimaksud pada Ayat (1) pasal ini ditetapkan dengan berpedoman pada Tabel
3 berikut ini :
Tabel 3. Yudisium dan Indeks Prestasi Kumulatif

No
1
2
3
(3)

(4)

Yudisium
Lulusan dengan predikat Pujian
Lulusan dengan predikat
Sangat memuaskan
Lulusan dengan predikat
Memuaskan

Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK)
3,50 – 4,00
3,00 – 3,49
2,50 – 2,99

Yudisium lulusan dengan predikat Pujian harus memenuhi syarat menyelesaikan studi
sebanyak-banyaknya 8 (delapan) semester untuk masa studi Program Sarjana (S1), dan 6
(enam) semester untuk Program Diploma III (D III) dan tanpa nilai C.
Yudisium lulusan dengan predikat Sangat Memuaskan harus memenuhi syarat
menyelesaikan studi sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) semester untuk Program Sarjana
(S1) dan 8 (delapan) semester untuk Program Diploma III (D III).
Pasal 47

(1)
(2)
(3)

Wisuda adalah upacara pengukuhan lulusan Universitas Khairun.
Setiap mahasiswa yang telah diyudisium kelulusannya wajib mengikuti wisuda.
Syarat, tata cara, mekanisme, dan teknis pelaksanaan wisuda diatur dalam buku panduan
wisuda yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor.
Pasal 48

(1)
(2)

(3)
(4)

Gelar akademik adalah gelar yang diberikan kepada lulusan sarjana Universitas Khairun.
Sesuai ketentuan yang berlaku, gelar akademik tersebut pada Ayat (1) pasal ini disingkat
sebagai berikut :
a. Sarjana lulusan Fakultas Hukum diberi gelar Sarjana Hukum dan disingkat S.H.
b. Sarjana lulusan Fakultas Ekonomi diberi gelar Sarjana Ekonomi dan disingkat S.E.
c. Sarjana lulusan FKIP diberi gelar Sarjana Pendidikan dan disingkat S.Pd.
d. Sarjana lulusan Fakultas Pertanian diberi gelar Sarjana Pertanian dan disingkat S.P.
e. Sarjana Lulusan Fakultas Pertanian Program Studi Teknologi Pertanian diberi gelar
Sarjana Teknologi Pertanian disingkat S.TP.
f. Sarjana lulusan Fakultas Pertanian Program Studi Peternakan diberi gelar Sarjana
Peternakan dan disingkat S.Pt.
g. Sarjana lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan diberi gelar Sarjana Perikanan
dan disingkat S.Pi.
h. Sarjana lulusan Fakultas Teknik diberi gelar Sarjana Teknik dan disingkat S.T.
i. Sarjana lulusan Fakultas Sastra dan Budaya diberi gelar Sarjana Sastra dan disingkat
S.S.
Sebutan profesional diberikan kepada lulusan Program Diploma III dengan sebutan
profesional Ahli Madya dan disingkat A.Md.
Gelar akademik dan sebutan profesional sebagaimana tersebut pada ayat (3) diletakkan di
belakang nama pemilik gelar dan sebutan.

14

BAB IX
PROGRAM PENGALAMAN LAPANG,
KERJA PRAKTEK DAN PRAKTEK KERJA LAPANG DAN MAGANG
Pasal 49
(1)

(2)
(3)

(4)

(1)
(2)

Program Pengalaman Lapang (PPL) adalah kegiatan kurikulum dari program akademik dan
program professional, yang memberikan pengalaman mengajar kepada calon guru dengan
memahami seluk beluk tugasnya.
Tujuan PPL adalah memberikan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan mengajar
bagi mahasiswa calon guru.
Praktek Kerja Lapang (PKL), Kerja Praktek (KP), dan Magang merupakan kuliah kerja di
lapangan atau instansi terkait yang mengintegrasikan kajian teori ke dalam praktek dan
merupakan bagian dari kurikulum Fakultas masing-masing.
Tujuan PKL, KP dan Magang adalah meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk
menerapkan teori ke dalam praktek dan mampu menganalisis serta memecahkan masalah
berdasarkan teori.
Pasal 50
Status PPL merupakan bagian integral dari keseluruhan kurikulum Program Studi pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Status PKL, KP, dan Magang merupakan bagian integral dari keseluruhan kurikulum
Program Studi.
Pasal 51

Persyaratan dan teknis pelaksanaan PPL, PKL, KP dan Magang diatur lebih lanjut dalam buku
panduan yang ditetapkan oleh Dekan.
BAB X
KULIAH BERKARYA DAN BERMASYARAKAT
Pasal 52
(1)

(2)

(3)

KUBERMAS adalah kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan dengan menempatkan
mahasiswa dari suatu tingkat studi tertentu dalam kesatuan antardisiplin ilmu pengetahuan di
daerah tertentu dalam kurun waktu tertentu.
Tujuan KUBERMAS adalah :
a. Untuk menghasilkan calon Sarjana sebagai penerus pembangunan dalam memahami
kompleksitas permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat dalam
pembangunan.
b. Belajar memecahkan permasalahan di masyarakat secara pragmatis dan interdisiplin.
c. Untuk lebih mendekatkan Universitas kepada masyarakat dan lebih menyesuaikan
pendidikan tinggi dengan tuntutan pembangunan.
Jangka waktu pelaksanaan KUBERMAS adalah 2 (dua) bulan.
Pasal 53

(1)

(2)

Mahasiswa dapat mengikuti program KUBERMAS apabila telah memenuhi syarat :
a. Telah lulus minimal 90 % dari kebulatan studi.
b. Direkomendasikan oleh Pimpinan Fakultas.
c. Memprogramkan matakuliah KUBERMAS tidak bersamaan dengan matakuliah lainnya,
kecuali Skripsi/Tugas Akhir dan PPL/PKL/KP/Magang.
d. Melunasi SPP semester berjalan.
e. Melunasi pembayaran biaya KUBERMAS.
Tata cara, mekanisme, dan Teknis pelaksanaan KUBERMAS diatur dengan Keputusan
Rektor atas usulan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
15

BAB XI
SKRIPSI / TUGAS AKHIR
Pasal 54
(1) Skripsi/Tugas Akhir dimaksudkan sebagai pembulatan studi mahasiswa pada semua Fakultas
dalam lingkungan Universitas Khairun untuk mencapai gelar Sarjana atau sebutan
Profesional.
(2) Kedudukan Skripsi/Tugas Akhir sama dengan matakuliah lainnya.
(3) Skripsi terdiri dari Seminar Usul Penelitian, Seminar Hasil Penelitian dan Ujian Skripsi.
(4) Tugas Akhir terdiri dari Seminar Proposal Tugas Akhir dan Ujian Tugas Akhir.
Pasal 55
Mahasiswa dapat memprogramkan matakuliah Skripsi/Tugas Akhir, apabila telah memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. telah lulus matakuliah prasyarat.
b. telah lulus matakuliah sekurang-kurangnya 90% (sembilan puluh lima persen) dari kebulatan
studi.
Pasal 56
(1)
(2)
(3)
(4)

Penulisan Skripsi/Tugas Akhir mahasiswa dibimbing oleh minimal 2 orang dosen
pembimbing.
Seorang dosen dapat menjadi Pembimbing I apabila memiliki kualifikasi kepangkatan
akademik serendah-rendahnya Lektor dan bergelar Magister (S2).
Seorang dosen dapat menjadi Pembimbing II apabila memiliki kualifikasi kepangkatan
akademik serendah-rendahnya Asisten Ahli dan bergelar Magister (S2).
Pembagian tugas Pembimbing I dan II diatur dalam pedoman penulisan skripsi/Tugas Akhir.
Pasal 57

(1)
(2)
(3)

(1)

(2)

Dosen diwajibkan menyediakan waktu untuk konsultasi bagi mahasiswa bimbingan,
sekurang-kurangnya 2(dua) hari setiap minggu.
Penentuan hari konsultasi dosen diumumkan di jurusan/ program studi/bagian dan atau di
tempat yang ditentukan.
Jangka waktu pemeriksaan terhadap masing-masing konsep rencana
penelitian,
penyusunan tugas akhir dan tugas lainnya, tidak lebih dari satu bulan untuk setiap kali
pemeriksaan.
Pasal 58
Penggantian pembimbing skripsi dapat dilakukan apabila pembimbing :
a. Sakit, atau berhalangan tetap (meninggal dunia);
b. Mendapat tugas belajar;
c. Mengundurkan diri dengan alasan yang dapat diterima;
d. Mahasiswa mengganti judul/materi skripsi dan atau tugas akhir;
e. Pembimbing lalai melaksanakan tugas bimbingan.
Penggantian pembimbing skripsi ditetapkan dengan keputusan Dekan atas usul atas ketua
Jurusan/program studi/bagian.
Pasal 59

(1)

Mahasiswa dapat diikutsertakan dalam Seminar Usul Penelitian/Seminar Proposal Tugas
Akhir bila telah menghadiri sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) kali Seminar Usul
Penelitian/Seminar Proposal Tugas Akhir mahasiswa lainnya di Jurusan/Program Studi yang
dibuktikan dengan kartu kehadiran Seminar Usul Penelitian/Seminar Proposal Tugas Akhir.
16

(2)

(3)

Mahasiswa dapat diikutsertakan dalam Seminar Hasil Penelitian bila telah menghadiri
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) kali Seminar Hasil Penelitian mahasiswa lainnya yang
dibuktikan dengan kartu kehadiran Seminar Hasil Penelitian.
Proses dan tata cara pelaksanaan Seminar Usul Penelitian/ Seminar Proposal Tugas Akhir
dan Seminar Hasil Penelitian diatur dengan Keputusan Dekan.
Pasal 60

(1) Ujian skripsi merupakan ujian komprehensif untuk menilai penguasaan akademik tentang isi
skripsi yang ditulis mahasiswa, kemampaun penguasaan bidang ilmu dan kemampuan
dalam hal mempertahankan pandangan serta pendapat dari sanggahan anggota tim penguji.
(2) Ujian Skripsi/Tugas Akhir diselenggarakan melalui sistem majelis.
(3) Pelaksanaan Skripsi/Tugas Akhir dilaksanakan setiap saat setelah mahasiswa dinyatakan
telah memenuhi syarat.
(4) Jadwal pelaksanaan Ujian Skripsi/Tugas Akhir ditetapkan Dekan dengan memperhatikan
usulan Program Studi/Jurusan.
Pasal 61
(1)
(2)

(3)

Mahasiswa dapat diikutsertakan dalam ujian Skripsi/Tugas Akhir, jika telah melalui
pembimbingan dan disetujui oleh Dosen Pembimbing.
Selama dalam masa bimbingan Skripsi/Tugas Akhir, mahasiswa wajib berkonsultasi dengan
Dosen Pembimbingnya sekurang-kurangnya 5 (lima) kali yang tercatat dalam Kartu
Bimbingan Skripsi/Tugas Akhir.
Apabila pembimbingan Skripsi/Tugas Akhir tidak memenuhi ketentuan sebagaimana pada
ayat (1) dan (2), tidak dapat diikutsertakan dalam ujian Skripsi/Tugas Akhir.
Pasal 62

(1)
(2)
(3)

(4)

Ujian Skripsi/Tugas Akhir dilaksanakan oleh suatu Tim Penguji Skripsi/Tugas Akhir yang
ditetapkan dengan Keputusan Dekan atas usulan Program Studi/Jurusan/Bagian.
Penetapan Tim Penguji dengan mempertimbangkan kompetensi bidang ilmu dan beban
kerja Dosen.
Tim Penguji Skripsi/Tugas Akhir sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
a. Berpangkat serendah-rendahnya Asisten Ahli
b. Memiliki kualifikasi akademik minimal Magister (S2).
Apabila syarat yang ditentukan pada ayat (3) tidak dipenuhi, maka Ketua Jurusan/Program
Studi/bagian dapat mengusulkan Dosen Penguji dari Jurusan atau Program Studi lain,
fakultas, atau dari PTN/instansi lain dengan memperhatikan relevansi bidang ilmunya,
setelah dikonsultasikan dengan Dekan.
Pasal 63

Ujian Skripsi/Tugas Akhir dilaksanakan oleh suatu Tim dengan komposisi personalianya sebagai
berikut :
(1) Tim Pembimbing terdiri dari Pembimbing I dan Pembimbing II.
(2) Tim Penguji berjumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang yang memenuhi persyaratan
sebagaimana diatur dalam Pasal 62 ayat (3)
Pasal 64
Teknis pelaksanaan ujian diatur dalam Pedoman Skripsi/Tugas Akhir yang ditetapkan oleh Dekan
dan disampaikan kepada Rektor.

17

BAB XII
IJAZAH DAN TRANSKRIP NILAI
Pasal 65
(1)
(2)
(3)

(4)
(5)
(6)

Ijazah adalah surat tanda kelulusan mahasiswa pada suatu program studi tertentu yang
dikeluarkan Universitas Khairun berdasarkan peraturan yang berlaku.
Transkrip studi adalah daftar nilai prestasi akademik mahasiswa yang disiapkan oleh
fakultas/program studi dan diteruskan ke BAAKAPSI Universitas Khairun.
Transkrip nilai dapat diberikan kepada mahasiswa setelah yang bersangkutan
menyelesaikan studi di Universitas Khairun atau masih dalam masa studinya atas
permintaan yang bersangkutan, maupun atas permintaan resmi instansi terkait.
Transkrip nilai diterbitkan dalam bahasa Indonesia
Fakultas/program studi wajib menyimpan buku induk nilai/transkrip nilai mahasiswa lulusan
paling kurang selam 10 tahun.
Fakultas wajib menyiapkan Buku induk fakultas/program studi yang berisi data mahasiswa
dan nilai yang diperoleh selama studi berdasarkan kartu hasil studi (KHS) mahasiswa setiap
semester.

Pasal 66
Pengesahan ijazah dan transkrip nilai diatur sebagai berikut :
a. Ijazah Sarjana dan Diploma ditandatangani oleh Dekan dan Rektor.
b. Transkrip Nilai ditandatangani oleh Dekan dan Pembantu Rektor I.
c. Salinan/fotokopi ijazah dan transkrip nilai ditandasahkan oleh Rektor atau Dekan atau
Pembantu Dekan I.
d. Ijazah dan Sertifikat Akta Mengajar diproses oleh BAAKPSI.
e. Transkrip nilai diproses oleh Fakultas berdasarkan Traskrip nilai sementara dari
jurusan/program studi/bagian.
BAB XIII
PROGRAM PROFESI GURU
Pasal 67
(1)

(2)

Tujuan program PPG adalah untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi
dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran; menindaklanjuti hasil
penilaian dengan melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik; mampu
melakukan penelitian dan mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.
Ketentuan tentang Kurikulum, Syarat, dan mekanisme penyelenggaraan PPG ditetapkan
dengan Keputusan Rektor yang didasarkan pada ketentua yang berlaku.
BAB XIV
BEBAN TUGAS DOSEN
Pasal 68

(1)

(2)

Tugas Pokok seorang dosen Universitas Unkhair
adalah melaksanakan tridharma
perguruan tinggi yaitu pendidikan pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada
masyarakat.
Tugas Utama seorang dosen di Universitas Khiarun adalah melakukan pendidikan dan
pengajaran dilingkungan Universitas Khairun yang dapat dilakukan dalam bentuk
memberikan kuliah, praktikum,pengembangan materi kuliah dan melakukan evaluasi
terhadap perkuliahannya, baik dilakukan pada fakultasnya maupun di fakultas lain dalam
Universitas Khairun.

18

(3)

Selain tugas utama tersebut, dosen juga mempunyai tugas sebagai penasehat akademik
terhadap mahasiswa, dan melakukan pembimbingan dalam penulisan skripsi/tugas akhir
mahasiswa.
Pasal 69

(1) Beban tugas dosen atau ekivalensi waktu mengajar didasarkan pada peraturan perundangundangan.

(2) Dosen dalam melaksakan Tri Dharma perguruan tinggi wajib menyampaikan laporan
pelaksanaa kepada Rektor melalui Dekan.
(3) Beban tugas mengajar setiap dosen harus ada pada setiap semester.

BAB XV
KETENTUAN SANKSI
Pasal 70

(1)

Sanksi akademik merupakan sanksi yang dijatuhkan kepada dosen dan atau mahasiswa
yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan akademik Universitas Khairun.
(2). Pemberian sanksi terhadap pelanggaran keputusan ini tidak mengurangi hukuman/sanksi
yang diatur dalam PP 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri dan
ketentuan-ketentuan lainnya.
(3). Pelanggaran terhadap keputusan ini dapat diberikan hukuman berupa sanksi administratif
maupun sanksi akademik.
Bagian Pertama
Saksi Terhadap Dosen
Pasal 71

(1)
(2)

(3)

(7)

Sanksi akademik diberikan terhadap dosen berbentuk :
a. teguran lisan
b. teguran tertulis
Teguran lisan diberikan dalam hal apabila dalam satu semester melakukan salah satu atau
lebih pelanggaran berikut :
a. Dosen memberikan kuliah kurang dari 80 % dari jumlah minimum yang ditetapkan untuk
suatu mata kuliah yang diasuhnya, atau
b. Dosen yang belum memulai perkuliahan sampai dengan minggu ke tiga, sesuai dengan
jadwal perkuliahan yang telah ditetapkan oleh Fakultas/program studi.
c. Dosen tidak melaksanakan tugas pembimbingan (PA) terhadap mahasiswa sesuai
dengan peraturan yang berlaku
d. Dosen tidak melaksanakan tugas bimbingan tugas akhir mahasiswa yang telah
ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
e. Dosen terlambat menyerahkan Nilai Lengkap Akhir sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan
f. Dosen tidak mengisi jurnal perkuliahan pada setiap tatap muka.
g. Dosen yang kurang dan atau tidak melaksanakan tugas-tugas akademik sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Teguran tertulis pertama diberikan dalam hal:
a. Dosen melakukan salah satu atau lebih pelanggaran seperti diuraikan pada ayat (2)
b. Dosen mendapat hasil evaluasi proses belajar mengajar yang sangat kurang untuk
matakuliah yang diasuhnya pada akhir semester.
Teguran tertulis kedua diberikan dalam hal dosen tidak mengindahkan teguran tertulis
pertama.

19

(8)

Penjatuhan sanksi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ayat 3 dan ayat 4
diberikan oleh Dekan atas usulan ketua jurusan/ program studi/ bagian.
Pasal 72

(1) Bentuk sanksi akademik dapat berupa :
a. tidak dibenarkan mengajar minimal selama 1 (satu) semester.
b. tidak diberikan tugas membim

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN BEBAS TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA KESUSILAAN DENGAN KORBAN ANAK (Putusan Nomor 24/Pid.Sus/A/2012/PN.Pso)

7 78 16

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100