04 Filosofi Pend Kejuruan

Filosofi Pendidikan Vokasi
kokom@uny_ac.id



Filosofi eksistensialisme berpandangan
bahwa pendidikan kejuruan harus
mengembangkan eksistensi peserta didik
seoptimal mungkin melalui fasilitas yang
dilaksanakan melalui proses pendidikan
yang bermartabat, kreatif, inovatif,
menumbuhkan bakat, minat dan
kemampuan peserta didik, dan bukan
merampasnya.



Filosofi esensialisme berpandangan bahwa
pendidikan kejuruan harus mengaitkan
dirinya dengan sistem-sistem yang lain
seperti ekonomi, politik, ketenagakerjaan,

politik, religi dan moral.



Esensialisme juga menekankan bahwa
pendidikan harus relevan dengan
kebutuhan, baik kebutuhan individu,
keluarga maupun kebutuhan berbagai
sektor dan sub sektornya, baik lokal,
nasional maupun internasional



Aliran idealis yang mengambil pemikiran
Plato, mengusulkan adanya persamaan
kesempatan mengikuti pendidikan tanpa
memandang jenis kelamin. Pemikiran Plato
dijadikan dasar dalam mengembangkan
tujuan pendidikan kejuruan yaitu menyiapkan
siswa menjadi manusia Indonesia seutuhnya

yang mampu meningkatkan kualitas hidup,
mampu mengembangkan dirinya, dan
memiliki keahlian dan keberanian membuka
peluang meningkatkan penghasilan.



aliran empirisme tentang tabula rasa dan
sensation reflection dapat dikembangkan
lewat kolaborasi antara sekolah dengan
dunia kerja. Sekolah kejuruan akan efektif
hanya jika siswanya diperkenalkan dengan
situasi nyata untuk berfikir, berperasaan,
berperilaku seperti halnya pekerja di
industri, dimana peserta didik dapat
bekerja setelah lulus.

prinsip pengembangan
pendidikan kejuruan yaitu:
(1) Beberapa pandangan yang sama dari

philosopher, menunjukkan supaya anak
didik belajar produktif;
 (2) Pendidikan kejuruan harus
dikembangkan oleh orang-orang yang
paham dan simpatik terhadap pendidikan
kejuruan, dan penyelenggaraannya
membutuhkan fasilitas yang penuh dan
guru-guru yang terdidik;






(3) Pendidikan kejuruan merupakan program
terminal, khususnya bagi orang-orang yang tidak
mampu, namun sesuai dengan perkembangannya
dimungkinkan lulusan sekolah kejuruan dapat
melanjutkan sebagai para pemikir pendidikan
kejuruan;

(4) Pembelajaran ditekankan pada trial and error,
konsep learning by doing dan berorientasi life
skill, sehingga pelaksanaan pendidikan kejuruan
mempunyai proporsi praktik yang lebih banyak.
Prinsip demokratis dan terbuka dalam pendidikan;



(3) Pendidikan kejuruan merupakan program
terminal, khususnya bagi orang-orang yang tidak
mampu, namun sesuai dengan
perkembangannya dimungkinkan lulusan sekolah
kejuruan dapat melanjutkan sebagai para
pemikir pendidikan kejuruan; (4) Pembelajaran
ditekankan pada trial and error, konsep learning
by doing dan berorientasi life skill, sehingga
pelaksanaan pendidikan kejuruan mempunyai
proporsi praktik yang lebih banyak. Prinsip
demokratis dan terbuka dalam pendidikan;


(8) Pengetahuan-pengetahuan bisa didapat
melalui aplikasi ide-ide yang sudah ada
dengan merunut hubungan ide-ide
tersebut. Peserta didik harus mengalami
sendiri proses belajarnya, berdasarkan
pengalaman nyata; dan
 (9) Sekolah kejuruan harus
mengembangkan potensi lokal menjadi
keunggulan komparatif.