Rancangan Permen Ristekdikti Kode Etik APIP

KODE ETIK APARAT PENGAWASAN
INTERNAL
OLEH : Dr. DJASWADIN, SH. Msi
Disampaikan pada Acara Peningkatan Kapasitas Aparat Pengawasan Internal Inspektorat
Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Jakarta 25 Sampai 27 Februari 2016

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

1

KODE ETIK:
Pada
prinsipnya
kode
etik
aparat
pengawasan internal merupakan sistem
dari
prinsip-prinsip
moral

yang
diberlakukan dan yang harus dipatuhi
dalam menjalankan tugas dan fungsi.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

2

MAKSUD
Maksud ditetapkannya kode etik aparat
pengawasan internal adalah sebagai pedoman
bagi para aparat pengawasan internal untuk
memberikan
arah
profesi,
menegakkan
kebenaran, serta memelihara kepribadian dan
tingkah laku.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi


3

TUJUAN KODE ETIK:
1. mendorong
sebuah
budaya
etis
aparat
pengawasan internal;
2. memastikan bahwa seorang aparat pengawasan
internal akan bertingkah laku pada tingkat yang
lebih tinggi dibandingkan dengan PNS lainnya;
3. mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak etis,
agar
terpenuhi
prinsip-prinsip
kerja
yang
akuntabel dan terlaksananya pengendalian audit

sehingga dapat terwujud auditor yang kredibel
dengan kinerja yang optimal dalam pelaksanaan
audit.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

4

PRINSIP AUDIT
a. Integritas
Aparat pengawasan internal memiliki
kepribadian yang dilandasi oleh unsur
jujur, berani, bijaksana, dan bertanggung
jawab.
a. Kompetensi
Aparat pengawasan internal memiliki
pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan
keterampilan yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi


5

c. Obyektivitas
Menjunjung tinggi ketidak berpihakan dan
profesional dalam melaksanakan tugas.
d. Independensi
menjunjung
tinggi
independensi
dalam
melaksanakan tugas, dan tidak terpengaruh, baik
oleh tuntutan maupun oleh kepentingan pihak
manapun.
e. Kerahasiaan
Menghargai nilai dan kepemilikan informasi yang
diterimanya dan tidak mengungkapkan informasi
tersebut tanpa otorisasi yang memadai, kecuali
diharuskan oleh peraturan perundang-undangan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi


6

PERILAKU APARAT PENGAWASAN INTERNAL
Aparat pengawasan internal wajib menjaga perilaku
sebagai berikut:
a. mentaati aturan organisasi dan aturan yang
berlaku di Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi serta menjunjung tinggi tujuan
organisasi;
b. menunjukkan kesetiaan dalam segala hal yang
berkaitan dengan profesi dan organisasi dalam
melaksanakan tugas;

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

7

c. dalam melaksanakan profesi harus tertanam rasa
percaya diri yang tinggi yang berpedoman pada

prinsip-prinsip;
Integritas.
Kompetensi,
Obyektivitas, Independensi, Kerahasiaan
d. menjunjung tinggi kejujuran dan kesungguhan
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab;
e. menghindarkan diri dari kegiatan yang akan
membuat kemampuan untuk melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya secara obyektif menjadi
cacat;
f. bertanggung jawab dalam menggunakan setiap
data/informasi yang diperoleh dalam rangka
penugasan;
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

8

g. berani
dan
bertanggung

jawab
dalam
mengungkapkan seluruh fakta yang didukung bukti
yang diketahui dalam penyusunan laporan;
h. berusaha secara terus menerus untuk meningkatkan
keahlian dan efektivitas pelayanan; dan
i. menyimpan rahasia jabatan, rahasia negara, rahasia
pihak yang diperiksa, serta hanya dapat
mengemukakannya atas perintah pejabat yang
berwenang.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

9

HUBUNGAN SESAMA APARAT
PENGAWASAN INTERNAL
Sesama aparat pengawasan internal dalam
pelaksanaan tugasnya wajib:
a. menggalang kerja sama yang sehat;

b. menumbuhkan dan memelihara rasa
kebersamaan;
c. saling mengingatkan, membimbing, dan
mengoreksi perilaku.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

10

HUBUNGAN APARAT PENGAWASAN INTERNAL DENGAN
PIHAK YANG DIPERIKSA
Aparat pengawasan intern dalam melaksanakan tugas
pemeriksaan wajib:
a. menjaga penampilan sesuai dengan tugasnya;
mampu menciptakan iklim dan menjalin kerja sama
yang sehat dengan pihak yang diperiksa;
b. menghindari setiap tindakan dan perilaku yang
memberikan kesan melanggar hukum atau etika
profesi; dan
c. bersikap independen dalam pelaksanaan
pemeriksaan.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

11

MAJELIS KODE ETIK
APARAT PENGAWASAN INTERNAL
Untuk menegakkan kode etik dibentuk Majelis Kode Etik
Aparat Pengawasan Intern.
Pembentukan Majelis Kode Etik ditetapkan dengan
Keputusan Menteri.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

12

KEANGGOTAAN
Keanggotaan Majelis Kode Etik terdiri atas
unsur Inspektorat, Hukum; dan Kepegawaian dengan
komposisi ;
a. 1 (satu) orang Ketua merangkap Anggota;

b. 1 (satu) orang Sekretaris merangkap
Anggota; dan
c. 3 (tiga) orang Anggota

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

13

JABATAN DAN PANGKAT
Jabatan dan pangkat Anggota Majelis Kode Etik tidak
boleh lebih rendah dari jabatan dan pangkat Aparat
Pengawasan Internal yang diperiksa karena diduga
melanggar kode etik.
Majelis Kode Etik melakukan pemeriksaan terhadap
aparat pengawasan internal yang diduga melanggar
kode etik.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

14


TUGAS DAN WEWENANG
a. memantau
pelaksanaan
kode
etik
aparat
pengawasan internal;
b. memeriksa perkara pelanggaran kode etik aparat
pengawasan internal;
c. menetapkan ada tidaknya pelanggaran kode etik
aparat pengawasan internal;
d. memberikan sanksi moral kepada aparat pengawasan internal
yang terbukti melanggar kode etik;

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

15

e. memberikan rekomendasi kepada pejabat yang
berwenang untuk menjatuhkan sanksi administrasi
dan disiplin apabila aparat pengawasan internal
terbukti melanggar kode etik dan disiplin; dan
f. menetapkan keputusan rehabilitasi nama baik
apabila aparat pengawasan internal tidak terbukti
melanggar kode etik.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

16

a.

b.

c.
d.
e.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Majelis Kode Etik mengambil keputusan setelah
memeriksa aparat pengawasan internal yang diduga
melanggar kode etik.
Majelis Kode Etik mengambil keputusan setelah
aparat pengawasan internal yang bersangkutan
diberi kesempatan membela diri.
Keputusan Majelis Kode Etik diambil secara
musyawarah mufakat.
Dalam hal musyawarah mufakat tidak tercapai,
keputusan diambil dengan suara terbanyak.
Keputusan Majelis Kode Etik bersifat final
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

17

PENGADUAN
a. Pengaduan atas pelanggaran/penyimpangan yang
dilakukan oleh aparat pengawasan internal terhadap
kode etik disampaikan kepada Majelis Kode Etik.
b. Pengaduan harus didukung dengan alasan-alasan
dan/atau data/informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

18

LARANGAN, SANKSI DAN REHABILITASI
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, aparat
pengawasan internal dilarang:
a. menyalahgunakan kewenangannya sebagai aparat
pengawasan internal;
b. melibatkan diri dalam kegiatan yang melanggar
hukum;
c. melakukan pemeriksaan terhadap hal-hal yang tidak
sesuai dengan surat tugas;

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

19

d. menggunakan data/informasi yang sifatnya rahasia
bagi kepentingan pribadi atau golongan yang dapat
merusak nama pihak yang diperiksa maupun
Kementerian, serta hanya dapat mengemukakannya
atas perintah pejabat yang berwenang; dan
e. menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa
apapun dari siapapun juga yang patut dapat dikira
mempunyai hal yang bersangkutan atau mungkin
bersangkutan dengan tugas pemeriksaan.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

20

SANKSI MORAL
Aparat pengawasan internal yang melakukan
pelanggaran Kode Etik dikenakan sanksi moral.
Sanksi moral dibuat secara tertulis dan dinyatakan oleh
Majelis Kode Etik Aparat Pengawasan Intern berupa:
a. pernyataan secara tertutup; atau
b. pernyataan secara terbuka.
c. Dalam pemberian sanksi moral, harus disebutkan
jenis pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Aparat
Pengawasan Internal
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

21

HUKUMAN DISIPLIN PNS
Aparat pengawasan internal yang melanggar kode etik,
selain dikenakan sanksi moral, dapat dijatuhi hukuman
disiplin PNS atau tindakan administratif lainnya oleh
Pejabat yang berwenang berdasarkan rekomendasi dari
Majelis Kode Etik.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

22

REHABILITASI
Aparat pengawasan internal yang tidak terbukti
melakukan pelanggaran kode etik berdasarkan
keputusan hasil pemeriksaan Majelis Kode Etik
direhabilitasi nama baiknya.
(2) Rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Majelis Kode Etik.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

23

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

24