Keterampilan\BAB VI B 2003

98

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme pada siklus I cenderung siswa kurang aktif
meningkat pada siklus II dalam proses belajar keterampilan menulis
cerpen mengalami peningkatan. Perilaku siswa mengalami perubahan dari
perilaku negatif berubah menjadi positif. Hal tersebut dapat diketahui dari
hasil nontes yang meliputi hasil observasi, pada siklus I dan siklus II.
Siswa yang pada siklus I cenderung pasif, bermalas-malasan, grogi, takut,
malu, dan mengobrol dengan temannya, pada siklus II berubah menjadi
aktif dan bersemangat terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, tidak lagi
melakukan hal-hal yang negatif seperti pada siklus I. Mereka juga terlihat
antusias dan menikmati proses pembelajaran sehingga kelas terlihat hidup
dan tugas-tugas yang diberikan dapat dikerjakan dengan baik.
2. Berdasarkan hasil angket tentang respon siswa terhadap pembelajaran
keterampilan menulis dalam menulis cerpen, pada siklus pada siklus I ratarata siswa cukup senang dan kurang, maka pada siklus II tidak ada
seorangpun yang tidak suka terhadap pendekatan konstruktivisme.

3. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian tindakan kelas ini,
maka

peneliti

menyimpulkan

bahwa

terdapat

peningkatan

pada

keterampilan menulis cerpen siswa kelas X MA Al Falah Branta Tinggi
Tlanakan Pamekasan dengan pendekatan konstruktivisme. Peningkatan
98

99


keterampilan menulis cerpen tersebut dapat diketahui dari nilai rata-rata
kelas pada tes siklus I, dan siklus II juga mengalami peningkatan. Pada tes
siklus I rata-rata yang dicapai sebesar 69,82%, sedangkan hasil pada siklus
II mengalami peningkatan sebesar 79,15% jadi mengalami peningkatan
sebesar 9,33%. Peningkatan nilai rata-rata ini membuktikan keberhasilan
pembelajaran keterampilan menulis cerpen dan dengan pendekatan
konstruktivisme memerlukan metode-metode tertentu yang menjadikan
siswa memiliki pengalaman seperti melakukan observasi, diskusi, dan
Tanya jawab. Dengan metode tersebut, maka siswa akan memiliki
pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun pengalama orang lain.
pengalaman sendiri dapat diperoleh siswa melalui observasi. Sedangkan
pengalaman dari orang lain diperoleh dari diskusi maupun tanya jawab.
Berbekal

pengalaman-pengalaman

yang

dimiliki


siswa,

guru

mengarahkan siswa untuk menyusun pengalaman-pengalaman tersebut
menjadi sebuah pengetahuan. Karena itu pula, guru yang menerapkan
pendekatan konstruktivisme harus benar-benar profesional dan mampu
serta memiliki pengetahuan yang luas agar dapat mengarahkan siswa
mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang
dimilikinya.

100

B. Saran
Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran
keterampilan menulis dan mengatasi masalah-masalah yang dialami siswa.
Setelah penelitian dilaksanakan, saran yang dapat diberikan peneliti adalah :
1. Bagi


guru

bahasa

Indonesia,

dapat

menggunakan

pendekatan

konstruktivisme dalam pembelajaran keterampilan menulis cerpen untuk
gemar menulis.
2. Bagi siswa, disarankan aktif mengikuti pembelajaran dan selalu berlatih
dalam menulis cerpen, agar dapat mennuangkan fikiran dan pengalamanpengalamannya ke dalam menulis cerpen dengan tepat dari apa yang
ditulis.
3. Bagi pembaca yang menekuni bidang bahasa dan sastra Indonesia
diharapkan dapat melakukan penelitian di bidang menulis dengan media
dan metode yang lain untuk menambah khasanah ilmu bahasa.