DPM1 OJK – Beranda V.D.7

Perat uran Nom or V.D.7

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
NOMOR KEP- 28/PM/1999
TENTANG
POKOK-POKOK KETENTUAN PERJANJIAN
PINJAMAN SUB ORDINASI PERUSAHAAN EFEK

KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,
Menimb ang

Meng ing at

: a.

bahwa ketentuan mengani pinjaman sub ordinasi sebagai faktor pengurang
kewajiban dalam perhitungan Modal kerja Bersih Disesuaikan Perusahaan
Efek p erlu d iatur sec ara teg as ag ar d ap at memb erikan land asan hukum
yang selaras denagn perkembangan pasar modal dewasa ini dan di masa
yang akan datang;


b.

b ahwa sehub ung an d eng an hal terseb ut maka d ip and ang ep rlu untuk
meng atur meng enai Pokok-Pokok Ketentuan Perjanjian Pinjaman Sub
Ordinasi Perusahaan Efek;

: 1.

Und ang -und ang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Mod al (Lemb aran
Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608);

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyeleng g araan
Keg iatan d i Bid ang Pasar Mod al (Lemb aran Neg ara Tahun 1995 Nomor
86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617);

3.

Kep utusan Presid en Rep ub lik Ind onesia Nomor 160/M Tahun 1998;


MEMUTUSKAN :

Menetap kan

: KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL TENTANG

PERATURAN NOMOR V.D.7 TENTANG POKOK-POKOK KETENTUAN
PERJANJIAN PINJAMAN SUB ORDINASI PERUSAHAAN EFEK.

Pasal 1
Ketentuan meng enai Pokok-Pokok Ketentuan Perjanjian Pinjaman Sub Ord inasi Perusahaan Efek
d iatur d alam Peraturan Nomor V.D.7 seb ag aimana d imuat d alam Lamp iran Kep utusan ini.

IV-1

Perat uran Nom or V.D.7

Pasal 2
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di

:

Jakarta

pada tanggal

:

31 Desember 1999

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

Jusuf Anwar
NIP 060033316

IV-2

Perat uran Nom or V.D.7


LAMPIRAN
Keputusan Ketua
Bad an Peng awas Pasar Mod al
Nomor
: Kep - 28/PM/1999
Tang g al
: 31 Desemb er 1999

PERATURAN NOMOR V.D.7 :

POKOK-POKOK KETENTUAN PERJANJIAN PINJAMAN SUB
ORDINASI PERUSAHAAN EFEK

1.

Dalam rang ka p erhitung an Mod al Kerja Bersih Disesuaikan, Perusahaan Efek d ap at
meng g unakan p injaman sub ord inasi seb ag ai unsur p eng urang total kewajib an d eng an
ketentuan p erjanjian p injaman sub ord inasi sesuai d eng an p eraturan ini.


2.

Perjanjian p injaman sub ord inasi seb ag aimana d imaksud d alam ang ka 1 d i atas wajib
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a.

Pinjaman sub ord inasi d ib erikan d alam b entuk tunai atau d eng an meng ub ah p injaman
yang ada menjadi pinjaman sub ordinasi dengan ketentuan maksud dan tujuan penggunaan
p injaman d imaksud sama d eng an maksud d an tujuan p eng g unaan d ana yang b erasal
dari modal melalui penerbitan saham.

b . Pe r j a n j i a n p i n j a m a n s u b o r d i n a s i t e r s e b u t w a j i b d i b u a t s e c a r a t e r t u l i s .
c.

Jatuh temp o p emb ayaran p okok p injaman, b ung a atau komp ensasi lain d ari p injaman
sub ord inasi b aik seb ag ian atau seluruhnya d ilarang kurang d ari 1 (satu) tahun, kec uali
p ara Pihak b erd asarkan kesep akatan tertulis memp erc ep at p emb ayaran p injaman sub
ordinasi dengan ketentuan Perusahaan Efek tetap memenuhi persyaratan besarnya Modal
Kerja Bersih Disesuaikan seb ag aimana d imaksud d alam Peraturan Nomor V.D.5.


d.

Ap ab ila p emb ayaran p injaman sub ord inasi p ad a saat jatuh temp o menyeb ab kan
Perusahaan Efek tidak memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan sebagaimana
d iatur d alam Peraturan Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan d an Pelap oran Mod al Kerja
Bersih Disesuaikan, maka tanggal jatuh tempo pokok pinjaman, bunga atau kompensasi
lain pinjaman sub ordinasi secara otomatis diperpanjang sampai dengan saat Perusahaan
Efek dapat melakukan pembayaran tanpa menyebabkan pelanggaran persyaratan Modal
Kerja Bersih Disesuaikan.

e.

Perjanjian pinjaman sub ordinasi dapat memberikan pilihan penyelesaian sebagai berikut:
1)

Penyelesaian sec ara tunai;

2)

Penyelesaian melalui konversi atas p injaman sub ord inasi b aik seb ag ian maup un

seluruhnya ke d alam saham Perusahaan Efek yang b elum d itemp atkan kep ad a
p emb eri p injaman sub ord inasi, setiap saat, d eng an ketentuan seb ag ai b erikut :

3)

a)

Rencana penyelesaian melalui konversi wajib terlebih dahulu disampaikan kepada
Bapepam untuk memperoleh persetujuan dalam rangka pemenuhan atas ketentuan
Pasal 35 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal; dan

b)

Rencana penyelesaian melalui konversi wajib mendapat persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan Efek;

Penyelesaian d eng an c ara p emeg ang saham tertentu meng hib ahkan saham
Perusahaan Efek milik pemegang saham tersebut kepada Perusahaan Efek, kemudian
saham itu d ip erg unakan oleh Perusahaan Efek untuk menyelesaikan p injaman sub

ordinasi baik sebagian maupun seluruhnya atas pilihan pemberi pinjaman sub ordinasi,
dengan ketentuan sebagai berikut :

IV-3

Perat uran Nom or V.D.7

LAMPIRAN
Keputusan Ketua
Bad an Peng awas Pasar Mod al
Nomor
: Kep - 28/PM/1999
Tang g al
: 31 Desemb er 1999

a)

Rencana penyelesaian melalui konversi wajib terlebih dahulu disampaikan kepada
Bapepam untuk memperoleh persetujuan dalam rangka pemenuhan atas ketentuan
Pa s a l 3 5 a y a t ( 1 ) Pe r a t u r a n Pe m e r i n t a h N o m o r 4 5 t a h u n 1 9 9 5 t e n t a n g

Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal; dan

b)

Rencana penyelesaian wajib mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Efek.

f.

Kedudukan hak pemberi pinjaman sub ordinasi adalah lebih rendah daripada kedudukan
hak p emb eri p injaman lain. Ketentuan d alam p erjanjian p injaman sub ord inasi wajib
menyatakan b ahwa hak p emb eri p injaman sub ord inasi untuk menerima p emb ayaran
p okok p injaman, b ung a, atau komp ensasi lain wajib d ilakukan setelah semua hak
p emb eri p injaman lain untuk menerima p emb ayaran p okok p injaman, b ung a, atau
kompensasi lain yang sudah jatuh tempo lebih dahulu atau bersamaan dengan pinjaman
sub ord inasi termasuk hak kep emilikan manfaat atas rekening Efek Perusahaan Efek
tersebut telah dibayarkan.

g.


Perusahaan Efek dilarang menjaminkan aktiva perusahaan yang termasuk dalam unsur
p erhitung an Mod al Kerja Bersih Disesuaikan, Efek atau aktiva lain milik nasab ah yang
disimpan dalam kustodian perusahaan, atau aktiva perusahaan yang digunakan dalam
administrasi rekening Efek.

3.

Dalam rang ka menjalankan fung sinya, Lemb ag a Kliring d an Penjaminan wajib memb uat
formulir stand ar p erjanjian p injaman sub ord inasi yang isinya sesuai d eng an p eraturan ini
yang d ap at d ig unakan oleh Perusahaan Efek yang menjad i Ang g ota Lemb ag a Kliring d an
Penjaminan.

4.

Perusahaan Efek yang bukan anggota Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat menggunakan
formulir sebagaimana dimaksud dalam angka 3 peraturan ini.

5.

Perusahaan Efek yang tidak menggunakan formulir standar perjanjian pinjaman sub ordinasi

seb ag aimana d imaksud d alam ang ka 3 d ap at memb uat p erjanjian p injaman sub ord inasi
yang isinya sesuai d eng an p eraturan ini d an d alam hal Perusahaan Efek ad alah ang g ota
Lemb ag a Kliring d an Penjaminan, maka p erjanjian d imaksud wajib mend ap at p ersetujuan
terlebih dahulu Lembaga Kliring dan Penjaminan.

6.

Formulir standar perjanjian sub ordinasi sebagaimana dimaksud dalam angka 3 dan perjanjian
pinjaman sub ordinasi sebagaimana dimaksud dalam angka 5 peraturan ini disertai pendapat
hukum d ari 2 (d ua) konsultan hukum yang terd aftar d i Bap ep am d an wajib d isamp aikan
kepada Bapepam untuk mendapat persetujuan sebelum berlaku.
Ditetap kan d i
p ad a tang g al

:
:

Jakarta
31 Desemb er 1999

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

Jusuf Anwar
NIP 060033316

IV-4