5.Konsep Dasar Perhitungan Elastisitas

KONSEP DASAR
PERHITUNGAN
ELASTISITAS
Pertemuan ke-8

Tujuan Pembelajaran Umum


Mahasiswa mampu memahami
bahwa elastisitas merupakan
konsep penting yang digunakan
untuk mengidentifikasi secara
kuantitatif respon sebuah variabel
karena perubahan variabel
lainnya.

Tujuan Pembelajaran
Khusus


Pemahaman atas konsep dasar elastisitas

beserta teknik perhitungan koefisien elastisitas



Pemahaman atas faktor-faktor yang
mempengaruhi elastisitas

1. Pengertian Dasar


Dalam suatu fungsi selalu terdapat dua
macam variabel: variabel dependen dan
variabel independen.



Elastisitas mengukur persentase perubahan
nilai variabel dependen, sebagai akibat
perubahan satu persen (1%) dalam nilai
dari variabel bebas tertentu (ceteris paribus

= dengan asumsi nilai dari variabel-variabel
bebas yang lain dianggap konstan)

2. Konsep Dasar Elastisitas
Permintaan


Elastisitas permintaan mengukur sensitivitas dari permintaan konsumen terhadap
perubahan harga produk.



QDX = f(PX, I, Pr, Pe, Ie, Pac, T, N, A, F, O)
QDX = kuantitas permintaan produk X
PX = harga produk X
I = pendapatan konsumen
Pr = harga dari barang lain yang berkaitan
Pe = ekspektasi konsumen terhadap harga X di masa depan
Ie = ekspektasi konsumen terhadap pendapatannya di masa depan
PAe = ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan X di masa depan

T = selera konsumen
N = banyaknya konsumen potensial
A = pengeluaran iklan
F = features / atribut dari produk X
O = faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan dengan permintaan terhadap produk X

2. Konsep Dasar Elastisitas
Permintaan
Variabel Endogen = faktor-faktor yang
dapat dikendalikan oleh pihak manajemen
bisnis total (perusahaan).
 Variabel Eksogen = faktor-faktor yang
berada di luar kendali perusahaan.




Elastisitas harga dari permintaan (PX) dan
elastisitas pengeluaran iklan (A) yang
dianggap paling penting oleh perusahaan.


2. Konsep Dasar Elastisitas
Permintaan


Ep = = =



Karena koefisien akan selalu negatif, maka hasil
akhirnya harus selalu dinyatakan dalam nilai
mutlak
Misal, terjadi penurunan harga sebesar 10% yang
akan menyebabkan permintaan barang X
meningkat sebanyak 30%.






Ep = = -3  nilai mutlak = 3

2. Konsep Dasar Elastisitas
Permintaan


Misalnya lagi, seorang manajer telah
mengetahui bahwa koefisien permintaan
dari produk X yang dijual adalah -2,5
dan ia ingin tahu berapa persen
peningkatan kuantitas yang diminta oleh
konsumen apabila harga diturunkan
sebesar 8%



Ep =  -2,5 =  = +20%

2. Konsep Dasar Elastisitas
Permintaan

No.

Jenis Elastisitas

Sensitivitas

Nilai Absolut dari Ep

1.

Elastis Sempurna

|%ΔQ| > 0% dan |%ΔP| = 0%

Tidak terdefinisi

2.

Elastis


|%ΔQ| > |%ΔP|

Ep > 1

3.

Elastis Unitary

|%ΔQ| = |%ΔP|

Ep = 1

4.

Inelastis

|%ΔQ| < |%ΔP|

Ep < 1


5.

Inelastis Sempurna

|%ΔQ| = 0% dan |%ΔP| > 0%

Ep = 0

3. Konsep Dasar Perhitungan
Elastisitas Permintaan
Pada dasarnya koefisien elastisitas
permintaan dapat dicari dengan 2 cara:
1) Perhitungan elastisitas titik
2) Perhitungan elastisitas interval / busur


3.1. Perhitungan elastisitas titik










Contoh 1: Fungsi permintaan untuk produk X
didefinisikan sbb  Q = 245 – 3,5P
Hitunglah koefisien elastisitas permintaan pada titik
harga US$10!
Turunan pertama  ΔQ/ΔP = -3,5
Q pada titik harga US$10 = 245 – 3,5(10) = 210
Ep = (ΔQ/ΔP)(P/Q) = (-3,5).(10/210) = -0,167
Ep = -0,167 berarti, jika harga produk naik sebesar
1% dari harga semula, maka kuantitas yang
diminta akan berkurang sekitar 0,167%
Nilai mutlaknya lebih kecil dari 1  inelastik

3.1. Perhitungan elastisitas titik
Contoh 2: Fungsi permintaan invers non-linear untuk produk

X  P = 940 – 48Q + Q2
Hitunglah koefisien elastisitas permintaan pada tingkat output
10 unit!
 P = 940 – 48(10) + (10)2 = 560
 Turunan pertama  ΔP/ΔQ = -48 + 2(10) = -28
 Invers-kan sehingga menjadi bentuk ΔQ/ΔP  Invers = 1/(-28)
= -1/28
 Ep = (ΔQ/ΔP)(P/Q) = (-1/28).(560/10) = -2
 Ep = -2 berarti, jika harga produk naik sebesar 1% dari harga
semula, maka kuantitas yang diminta akan berkurang sekitar
2%
 Nilai mutlaknya lebih besar dari 1  elastik


3.1. Perhitungan elastisitas titik


Contoh 3:
Tabel skedul untuk fungsi QDX = 217,1 – 15P
No.


Titik Kombinasi
(P,Q)

Harga
(P)

Kuantitas
(Q)

Ep

Sifat
Elastisitas

1

A

13

22,1

-8,82

Elastis

2

B

12

37,1

-4,85

Elastis

3

C

11

52,1

-3,17

Elastis

4

D

10

67,1

-2,24

Elastis

5

E

9

82,1

-1,64

Elastis

6

F

8

97,1

-1,24

Elastis

7

G

7

112,1

-0,94

Inelastis

8

H

6

127,1

-0,71

Inelastis

3.2. Perhitungan Elastisitas
Interval




Formula yang digunakan sedikit berbeda
dengan formula elastisitas pada umumnya
yang juga digunakan untuk perhitungan
elastisitas titik
Ep = (%ΔQ/%ΔP)
= (ΔQ/Rata-rata Q) / (ΔP/Rata-rata P)
= (ΔQ/ΔP).(Rata-Rata P/Rata-rata Q)

3.2. Perhitungan Elastisitas
Interval
No.

Interval
(P, Q)

Interval
Harga

Interval
Kuantitas

RataRataRata P Rata Q

Ep

Sifat
Elastisitas

1

AB

13 – 12

22,1 – 37,1

12,5

29,6

-6,33

Elastis

2

BC

12 – 11

37,1 – 52,1

11,5

44,6

-3,87

Elastis

3

CD

11 – 10

52,1 – 67,1

10,5

59,6

-2,64

Elastis

4

DE

10 – 9

67,1 – 82,1

9,5

74,6

-1,91

Elastis

5

EF

9–8

82,1 – 97,1

8,5

89,6

-1,42

Elastis

6

FG

8–7

97,1 – 112,1

7,5

104,6

-1,08

Elastis

7

GH

7–6

112,1 – 127,1

6,5

119,6

-0,82

Inelastis

4. Faktor Yang Mempengaruhi
Elastisitas Permintaan
1)

2)

3)

4)

Banyaknya produk substitusi yang tersedia di pasar,
dan pada harga yang kompetitif  makin banyak,
makin elastis
Penyesuaian periode waktu  Makin panjang periode
waktu, maka makin besar pula kesempatan untuk
produk substitusi masuk ke pasar.
Masa pakai dari produk  makin lama masa pakai
suatu produk tertentu akan memberikan kemungkinan
penundaan pembelian produk oleh konsumen
Derajat kepentingan atau kebutuhan konsumen
terhadap produk  primer (inelastis) vs sekunder
(elastis)

4. Faktor Yang Mempengaruhi
Elastisitas Permintaan
5)

6)

7)

Derajat kejenuhan pasar dari produk  makin
tinggi tingkat ‘kebosanan’ konsumen akan sebuah
produk, maka akan makin elastis
Range penggunaan dari suatu produk  semakin
luas ragam kegunaan dari sebuah produk, artinya
semakin elastis
Persentase anggaran konsumen yang
dibelanjakan untuk produk  makin mahal =
makin besar uang yang akan keluar = makin
elastis