KONSEP DASAR gardu konsep (5)

KONSEP DASAR

HIPERAKTIF

A. PENGERTIAN



Hiperaktif adalah suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak yang ditandai
dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau
impulsif.



Hiperaktif adalah suatu pola perilaku pada seseorang yang menunjukan sikap tidak mau
diam, tidak terkendali, tidak menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekendak hatinya)



Gangguan hiperaktivitas atau kurang konsentrasi adalah perilaku yang ditandai dengan
kurang konsentrasi, sifat impulsif dan hiperaktivitas.




Gangguan hiperaktivitas diistilahkan sebagai gangguan kakurangan perhatian yang
menandakan gangguan-gangguan sentral yang terdapat pada anak-anak yang sampai saat ini
dicap sebagai menderita hiperkinesis, kerusakan otak minimal atau disfungsi serebral minimal.

B. ETIOLOGI

Pandangan-pandangan serta pendapat-pendapat mengenai realitas daripada gangguan ini masih
berbeda-beda serta saling dipertentangkan satu sama lainnya, beberapa pandangan mengenai
penyebab hiperaktif adalah sebagai berikut :



Adanya kerusakan kecil di dalam neurokimia atau neurologi susunan sistem saraf pusat
dan otak sehingga rentang konsentrasi menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan




Adanya temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak, epilepsi. Dapat juga
gangguan dikepala seperti gegar otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau kepala pernah
terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan.



Sindrom tersebut di duga disebabkan oleh faktor genetic, pembuahan ataupun racun,
bahaya-bahaya yang diakibatkan terjadinya prematuritas ataupun immaturitas, maupun ruda
paksa, anoksia atau penyulit kelahiran lainnya.



Anak hiperaktif biasanya disebabkan dari sikap orang tua yang membesarkan mereka, jika
orang tua memakai teknik pengurusan yang tidak efektif, tidak konsisten atau dirumah kurang
ada disiplin yang semestinya, seringkali anak berperilaku berlebihan.

C. MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinik yang dapat dilihat pada anak hiperaktif adalah sebagai berikut :




Identifikasi awal anak hiperaktif umumnya terjadi pada anak usia taman kanak-kanak atau
sekolah dasar. Para guru mereka akan melaporkan bahwa anak tersebut tidak dapat dikendalikan,
tidak dapat duduk diam, memasuki ruangan-ruangan serta mengganggu kegiatan anak-anak
yang lain, suka ribut dan tidak mempunyai perhatian, tidak bersedia mengikuti petunjuk atau
perintah yang diberikan, seolah-olah tidak mendengar, tidak mau belajar dari kesalahankesalahan yang diperbuat dimasa lalu serta tidak memberikan tanggapan terhadap peraturan
yang ada.



Ukuran obyektif tidak memperlihatkan bahwa anak yang terkena gangguan ini
memperlihatkan aktivitas fisik yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan anak-anak control
yang normal, tetapi gerakan-gerakan yang mereka lakukan kelihatan lebih kurang bertujuan serta
mereka selalu resah dan gelisah.



Mereka mempunyai rentang perhatian yang pendek, mudah dialihkan serta bersifat
impulsif dan mereka cenderung untuk bertindak tanpa mempertimbangkan atau merenungkan

akibat tindakan mereka tersebut.



Mereka mempunyai toleransi yang rendah terhadap perasaan frustasi dan secara
emosional suasana hatinya sangat labil, beberapa menit terlihat gembira, mendadak marahmarah dan ngambek serta mudah terangsang, perhatiannya gampang teralihkan, tidak tahan
fustasi, dan kurang dapat mengontrol diri



Suasana perasaan hati mereka cenderung untuk bersifat netral atau bertentangan, mereka
kerap kali berkelompok, tetapi secara sosial mereka bersikap kaku, bersifat permusuhan dan
negatif..



Mempunyai gambaran mengenai diri mereka sendiri yang buruk serta mempunyai rasa
harga diri yang rendah dan kerap kali mengalami depresi.




Mengalami kegagalan dalam akademik dan kadang perkembangan motorik dan bahasanya
juga terlambat.seperti : ketidakmampuan belajar membaca, matematika, mengeja serta tulis
tangan. Prestasi akademik mereka dapat tertinggal 1-2 tahun dan lebih sedikit daripada yang
sesungguhnya diharapkan dari kecerdasan mereka yang diukur.



Apa yang dilakukan tidak satu pun diselesaikan, anak cepat sekali beralih dari satu
kegiatan ke kegiatan lainnya.



Gejala lainnya, adalah tidak mampu mengontrol gerakan, tidak bisa duduk tenang,
bergoyang-goyang, atau merosot hingga terjatuh dari tempat duduk dan sepertinya tidak kenal
lelah, seakan energinya digerakan oleh mesin, kalau anak lain diam karena capek sehabis
berlarian, ia paling cuma minum lalu bergerak lagi.

Sedangkan menurut Betz, Cecily, 1996 dalam buku Ilmu Keperawatan Anak, terdapat dua macam
gejala hiperaktif, yakni gejala kurang konsentrasi dan gejala hiperaktivitas impulsif, adalah sebagai

berikut :

1.

Gejala kurang konsentrasi meliputi :



Gagal memberi perhatian secara penuh pada hal-hal yang mendetail atau membuat
kesalahan sembrono dalam tugas-tugas sekolah, pekerjaan atau aktivitas lainnya.



Sering mengalami kesulitan dalam memfokuskan perhatian pada tugas atau aktivitas
bermain.



Sering tampak tidak mendengarkan bila di ajak bicara langsung.




Sering tidak mentaati instruksi dan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan rumah,tugas atau
pekerkaan ditempat kerja (bukan karena sikap menentang atau karena tidak mengerti intruksi)



Sering mengalami kesulitan dalam mengatur tugas-tugas aktivitas



Sering menghindar, tidak menyukai atau enggan terlibat dalam tugas-tugas yang
memerlukan usaha mental terus-menerus (seperti pekerjaan sekolah atau pekerjaan rumah).



Sering kehilangan barang-barang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas atau aktivitas
(misal : mainan, tugas sekolah, pensil, buku, atau alat-alat sekolah )




Sering mudah terdistraksi oleh stimulus luar.



Pelupa dalam aktivitas sehari-hari.

1.

Gejala Hiperaktivitas impulsive, meliputi :



Tangan dan kaki sering tidak bisa diam karena gelisah atau menggeliat di tempat duduk.



Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi lain atau dalam situasi lain
yang seharusnya tidak diperkenankan.





Sering berlarian atau memanjat berlebihan pada situasi yang tidak semestinya.
Sering mengalami kesulitan dalam bermain atau terlibat dalam aktivitas dalam waktu
senggang dengan tenang.



Seing tampak repot atau sering seperti diburu-buru.



Bicara sering berlebihan.



Sering menjawab pertanyaan tanpa pikir sebelum pertanyaan belum selesai,




Sering tidak sabar menunggu giliran.



Sering menginterupsi atau mengganggu orang lain (memotong percakapan atau
permainan orang lain)

D. PATOFISIOLOGI

Tidak ada bukti yang meyakinkan tentang suatu mekanisme patofisiologi ataupun ganguan
biokimiawi. Anak pria yang hiperaktif, yang berusia antara 6-9 tahun serta yang mempunyai IQ
yang sedang, yang telah memberikan tanggapan yang baik terhadap pengobatan-pengobatan
stimulan, memperlihatkan derajat perangsangan yang rendah di dalam susunan saraf pusat
mereka, sebelum pengobatan tersebut dilaksanakan, sebagaimana yang berhasil diukur dengan
mempergunakan elektroensefalografi, potensial-potensial yang dibangkitkan secara auditorik serta
sifat penghantaran kulit. Anak pria ini mempunyai skor tinggi untuk kegelisahan, mudahnya
perhatian mereka dialihkan, lingkup perhatian mereka yang buruk serta impulsivitas. Dengan 3
minggu pengobatan serta perawatan, maka angka-angka laoratorik menjadi lebih mendekati
normal serta penilaian yang diberikan oleh para guru mereka memperlihatkan tingkah laku yang

lebih baik.

F. PENATALAKSANAAN

1.

1.

Keperawatan

ü Pengobatan serta perawatan yang harus dilaksanakan pada anak yang mengalami gangguan
hiperaktif ditujukan kepada keadaan sosial lingkungan rumah dan ruangan kelas penderita serta
kepada kebutuhan-kebutuhan akademik dan psikososial anak yang bersangkutan, suatu penjelasan
yang terang mengenai keadaan anak tersebut haruslah diberikan kepada kedua orang tuanya dan
kepada anak itu sendiri.

ü Anak tersebut hendaklah mempunyai aturan yang berjalan secara teratur menurut jadwal yang
sudah ditetapkan dan mengikuti kegiatan rutinnya itu, dan sebaiknya selalu diberikan kata-kata
pujian.

ü Perangsangan yang berlebihan serta keletihan yang sangat hebat haruslah dihindarakan, anak
tersebut akan mempunyai saat-saat santai setelah bermain terutama sekali setelah ia melakukan
kegiatan fisik yang kuat dan keras

ü Periode sebelum pergi tidur haruslah merupakan masa tenang, dengan cara menghindarkan
acara-acara televisi yang merangsang, permainan-permainan yang keras dan jungkir balik.

ü Lingkungan di sekitar tempat tidur sebaiknya diatur sedemikian rupa, barang-barang yang
membahayakan dan mudah pecah dihindarkan.

ü Tehnik-tehnik perbaikan aktif yang lebih formal akan dapat membantu, dengan memberikan
hadiah kepada anak tersebut berupa bintang atau tanda sehingga mereka dapat mencapai
kemajuan dalam tingkah laku mereka.

1.

2.

Medis

Terapi farmakologi :

Farmakoterapi kerap kali diberikan kepada anak-anak yang mengalami gangguan hiperaktif.
Farmakologi yang sering digunakan adalah dekstroamfetamin, metilfenidat, magnesium pemolin
serta fenotiazin. obat tersebut mempunyai pengaruh-pengaruh sampingan yang lebih sedikit. Cara
bekerja obat tersebut mungkin sekali adalah dengan mengadakan modifikasi di dalam gangguangangguan fundamental pada rentang perhatian, konsentrasi serta impulsivitas. Oleh karena respon
yang akan mereka berikan terhadap pengobatan tidak dapat diramalkan sebelumnya, maka
biasanya diperlukan suatu masa percobaan klinik, mungkin akan dibutuhkan waktu 2-3 minggu
dengan pemberian pengobatan setiap hari untuk menentukan apakah akan terdapat pengaruh
obat itu atau tidak.