Diansyah Rifky Sabila

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI
SISWA KELAS X TKJ SMK TAHSINUL AKHLAQ SITUBONDO
DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TAKE AND GIVE

Diansyah Rifky Sabila
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Abstrak: Menulis merupakan salah satu aspek kemampuan
bahasa yang dipelajari si sekolah selain menyimak,berbicara, serta
membaca.Dilihat dari fungsinya, kegiatan menulis juga memiliki
beberapa manfaat seperti yang diungkapkan oleh Akhadiah,
Maidar, dan Sakura (2008: 1-3), yaitu dapat menambah wawasan
mengenai suatu topik karena penulis mencari sumber informasi
tentang topik tersebut, sarana mengembangkan daya pikir atau
nalar dengan mengumpulkan fakta, menghubungkannya,
kemudian menarik kesimpulan. Hal ini dikarenakan keterampilan
menulis bertujuan untuk melatih siswa dalam mengembangkan
suatu topik atau tema dan menyusunnya menjadi tulisan berupa
paragraf yang lebih terrinci agar mudah dimengerti oleh pembaca.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk menerapkan
teknik pembelajaran take and give. Masalah yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana peningkatan proses
belajar teks negosiasi siswa kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq
dengan teknik “Take & give” ? (2) Bagaimana peningkatan hasil
belajar teks negosiasi siswa kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq
dengan teknik “Take & give”? Tujuan penelitian ini adalah
Untuk mendeskripsikan peningkatan proses dan hasil belajar teks
negosiasi siswa kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq dengan teknik
“Take & give”.
Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan
kelas. Tempat penelitian
adalah di Smk Tahsinul Ahlaq
Situbondo, provinsi Jawa Timur. Waktu penelitian adalah satu
bulan yaitu dari bulaan april-mei. Subjek penelitian ini adalah
kelas X Tkj Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo. Prosedur Penelitian
dimulai dari (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, serta diakhiri
dengan (3) refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan engan 3
teknik yaitu (1) observasi, (2) wawancara serta, (3) tes. Teknik
analisis data dilakukan pada 2 jenis data yaitu data kuantitatif dan
data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan statistik
deskriptif. Data kualitatif dianalisis dengan proses koding.

Instrumen penelitian ini terdiri atas (1) instrumen pengumpul data,
(2) instrumen analisis data.
Hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan dari proses
dan hasil belajar menulis teks negosiasi siswa. Proses tersebut

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 81

dinilai dari aspek keaktifan serta antusiasme siswa. Pada aspek
antusiasme siswa meningkat dari 58,34% menjadi 91,17%.
keaktifan siswa dari 20,83% menjadi 83,34%. siswa juga
mengalami peningkatan pada hsil belajar. hasil belajar siswa yaitu
dari 20,83% saat prasiklus menjadi 62,50% saat siklus 1 dan
meningkat lagi menjadi 87,50%. Peningkatan hasil belajar siswa
dinilai dari pemahaman mengenai teks negosiasi.
Kata Kunci : Teks Negosiasi, Teknik Pembelajaran Take
and Give

PENDAHULUAN
Keterampilan
menulis

memerlukan ketelitian dan daya
imajinatif.
Siswa
dituntut
menemukan topik dan merangkai
kata untuk menghasilkan tulisan
yang bberkualitas. Dilihat dari
fungsinya, kegiatan menulis juga
memiliki beberapa manfaat seperti
yang diungkapkan oleh Akhadiah,
Maidar, dan Sakura (2008: 1-3),
yaitu dapat menambah wawasan
mengenai suatu topik karena penulis
mencari sumber informasi tentang
topik
tersebut,
sarana
mengembangkan daya pikir atau
nalar dengan mengumpulkan fakta,
menghubungkannya,

kemudian
menarik kesimpulan. Hal ini
dikarenakan keterampilan menulis
bertujuan untuk melatih siswa dalam
mengembangkan suatu topik atau
tema dan menyusunnya menjadi
tulisan berupa paragraf yang lebih
terrinci agar mudah dimengerti oleh
pembaca.
Dalam masa modern seperti
saat ini, semakin canggih dan
berkembang barang- barang di
pasaran, hal tersebut menuntut kita
untuk lebih cakap dan terampil
dalam jual beli. Artinya, kita perlu
menguasai metode tawar menawar
dalam jual-beli untuk mendapatkan
harga yang terbaik. Metode tawar-

menawar seperti itu disebut juga

negosiasi. Dalam negoisasi tidak
hanya
terjadi
tawar-menawar
mengenai harga, namun juga
mengenai suatu perjanjian atau
masalah
yang
belum
ada
pemecahannya.
Prijoaksono
(2008:38)
menyatakan
bahwa
Negosiasi adalah pembicaran dengan
orang lain dengan maksud untuk
mencapai
kompromi
atau

kesepakatan untuk mengatur atau
mengemukakan. Artinya, proses
pembicaraan menenai harga atau
perjanjial memiliki tujuan yang jelas
yakni kesepakatan yang tentunya
disetujui dan menguntungkan bagi
kedua belah pihak. Oleh karena itu
dalam kurikulum 2013, diberikan
materi mengenai teks negosiasi.
Tujuannya agar siswa terampil dan
terlatih dalam melakukan negosiasi
di kemudian hari sejak dini dengan
bahasa yang cakap dan santun,
terlebih
sekarang
adalah
era
globalisasi yang menuntut kita untuk
cekatan dalam bertransaksi
Dalam Kurikulum 2013,

keterampilan menulis merupakan
salah satu pelajaran dalam Bahasa
Indonesia yang harus diajarkan.
Kompetensi Dasar pembelajaran
Bahasa Indonesia yang mengacu
pada Kurikulum 2013 kelas X TKJ
adalah memahami
teks hasil

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 82

observasi,
prosedur
kompleks,
anekdot, serta negosiasi. Dari
beberapa Kompetensi Dasar tersebut,
kesulitan utama yang dihadapi siswa
adalah
dalam
meyusun

teks
negosiasi.
Hal ini sesuai dengan hasil
observasi dan wawancara dengan
guru dan siswa kelas X TKJ Smk
Tahsinul Ahlaq Situbondo pada
tanggal 06 April 2016, ditemukan
beberapa
permasalahan
dalam
keterampilan menulis teks negosiasi,
yaitu (1) kegiatan menulis di sekolah
belum mendapat perhatian cukup
dari siswa, (2) motivasi siswa
terhadap menulis masih rendah,
karena siswa beranggapan bahwa
menulis adalah kegiatan yang sulit
dibandingkan empat keterampilan
berbahasa yang lain, (3) siswa
kesulitan menemukan topik atau

tema yang akan digunakan dalam
pembelajaran menulis teks negoisasi,
(4) Teknik pembelajaran yang
digunakan kurang menarik dan
cenderung
monoton
sehingga
diperlukan Teknik pembelajaran
yang
lebih
inovatif
untuk
meningkatkan minat siswa dalam
menulis teks negosiasi,(5) siswa
kesulitan dalam merangkai kata-kata
dalam penyusunan teks negosiasi dan
(6) siswa cenderung pasif dalam
pembelajaran sehingga menyulitkan
guru untuk memberikan pemahaman
mengenai teks negosiasi.

Permasalahan
menulis
tersebut tidak lepas dari beberapa
faktor, yakni terkait dengan guru,
siswa,
media,
dan
Teknik
pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran. Untuk mengatasi
kesulitan keterampilan menulis teks
negosiasi,
salah
satu
Teknik
pembelajaran yang digunakan untuk

meningkatkan keterampilan menulis
adalah dengan menggunakan Teknik
pembelajaran Take and Give. Teknik

pembelajaran Take and Give dipilih
karena Teknik pembelajaran ini
sesuai untuk diterapkan dalam
pembelajaran menulis teks negosiasi
serta dinilai mampu memecahkan
masalah
dalam
menulis
teks
negosiasi. Selain itu, Teknik
pembelajaran ini menuntut siswa
untuk aktif dalam pembelajaran dan
mengajak siswa untuk saling berbagi
mengenai informasi yang diperoleh,
sehingga akan tercipta suasana
pembelajaran yang menarik dan tidak
membosankan.
Dengan
Teknik
pembelajaran ini, diharapkan siswa
mampu menemukan tema atau topik
teks negosiasi yang tepat dan
menarik, serta menyusunnya dengan
kata serta kalimat yang benar,
sehingga mampu menghasilkan teks
negosiasi yang berkualitas.
Menurut Huda (2015: 242),
Teknik pembelajaran Take and Give
adalah strategi pembelajaran yang
didukung oleh penyajian data yang
diawali dengan pemberian kartu
kepada siswa. Teknik pembelajaran
Take and Give dapat digunakan
sebagai salah satu alternatif Teknik
pembelajaran menulis teks negosiasi
siswa kelas X TKJ. Hal ini
dikarenakan Teknik pembelajaran
Take and Give mempunyai kelebihan
dapat melatih siswa untuk bekerja
sama,
melatih
siswa
untuk
berinteraksi secara baik dengan
teman sekelas, dan memperdalam
pengetahuan siswa melalui kartu
yang dibagikan. Oleh karena itu,
dengan
diterapkannya
Teknik
pembelajaran Take and Give
diharapkan dapat memberi pengaruh
yang signifikan bagi keterampilan

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 83

menulis teks negoisasi kelas X TKJ .
Berdasarkan latar belakang
masalah di atas, dapat diketahui
bahwa kesulitan belajar siswa kelas
X TKJ SMK Tahsinul Ahlaq
Situbondo ditandai dengan berbagai
permasalahan
dalam
proses
pembelajaran
khusunya
dalam
menulis teks negosiasi. Oleh karena
itu, maka dilakukan suatu penelitian
yang
memfokuskan
pada
peningkatan kemampuan menulis
teks negosiasi siswa kelas x TKJ
SMK tahsinul akhlaq situbondo
dengan menggunakan teknik take
and give
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
Penelitian tindakan kelas yang
difokuskan
pada
peningkatan
kemampuan menulis teks negosiasi
dengan
menerapkan
teknik
pembelajaran Take and Give.
Menurut
Arikunto
(2014
:2)
penelitian tindakan kelas merupakan
penelitian yang menunjuk pada suatu
kegiatan mencermati suatu objek
engan menggunakan cara dan aturan
metodologi
tertentu
untuk
memperoleh
informasi
yang
bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal. Penelitian tindakan
kelas ini menggun akan siklus yang
sistematis. Menurut Supardi (
2014:104) penelitian tindakan kelas
diawali
dengan
perencanaan
tindakan,
penerapan
atau
pelaksanaan tindakan, evaluasi dan
refleksi proses serta hasil tindakan.
Penelitian tindakan kelas
merupakan jenis penelitian simultan
terpadu. Penelitian ini menunjuk
pada suatu kegiatan yang dirancang
sedemikian rupa dengan tujuan
tertentu. Peran guru adalah pengamat

sekaligus
peneliti.
Pengamatan
dilakukan dengan mencatat proses
serta hasil pembelajaran tersebut
untuk dibahas dalam langkah
berikutnya yaitu refleksi. Diharapkan
dari refleksi tersebut guru dapat
menemukan masalah yang dihadapi
oleh siswa.
Tempat penelitian adalah di
Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo,
provinsi Jawa Timur. Waktu
penelitian adalah satu bulan yaitu
dari
bulan
april-mei.
Subjek
penelitian ini adalah siswa X Tkj
Smk Tahsinul Ahlaq Situbondo.
Dalam penilitian tindakan
kelas terdapat 4 prosedur yang
dilalui. 4 prosesur tersebut yaitu (1)
Perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
refleksi. Berikut penjelasan dari
masing-masing prosedur.
1)
Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti
menjelaskan bagaimana tindakan
penelitian dilakukan. Dalam tahap
menyusun rancangan ini peneliti
merencanakan kegiatan atau langkah
yang perlu diperhatikan dalam tahap
pelaksanaan. Pada tahap ini peneliti
juga menentukan fokus peristiwa
yang perlu mendapat perhatian
khusus untuk diamati, kemudian
membuat
sebuah
instrumen
pengamatan
untuk
membantu
peneliti merekam fakta yang terjadi
selama
tindakan
pelaksanaan
berlangsung.
Pemilihan langkah
pembelajaran disesuaikan dengan
teknik pembelajaran yang akan
diterapkan
peneliti
dalam
pelaksanaan agar tindakan dapat
terjadi secara wajar, realistis, serta
dapat dikelola dengan mudah oleh
peneliti.
2. Pelaksanaan

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 84

Pelaksanaan atau tindakan
merupakan
implementasi
atau
penerapan isi rancangan, yaitu
mengenai tindakan di kelas. Hal yang
perlu diperhatikan dalam tahap
pelaksanaan adalah peneliti harus
ingat dan berusaha menaati apa yang
telah dirumuskan dalam rancangan.
Hal ini dilakukan agar pelaksanaan
tidak menyimpang dari langkah yang
telah ditentukan.
Pelaksanaan yang terjadi
berdampak pada saat evaluasi dan
refleksi sehingga keterkaitan antara
pelaksanaan dan perencanaan perlu
diperhatikan secara seksama. Pada
saat pelaksanaan, guru berperan
sebagai
pengelola
sekaligus
pengamat aktivitas pembelajaran.
Kelas diciptakan sebagai komunitas
belajar dengan teknik pembelajaran
tertentu. Dalam teknik pembelajaran
ini teknik pembelajaran yang
digunakan adalah take and give.
Untuk
mengurangi
kemungkinan terjadinya kelemahan
dalam
pelaksanaan
tindakan,
persiapan dalam perencanaan perlu
dilakukan secara maksimal agar
pelaksanaan
tindakan
tidak
mengalami kesulitan.
3. Refleksi
Tahap refleksi merupakan
kegiatan untuk mengkaji secara
menyeluruh tindakan yang telah
dilakukan. Berdasarkan data yang
telah terkumpul, kemudian dilakukan
evaluasi untuk menyempurnakan
tindakan berikutnya. Refleksi dalam
Penelitian Tindakan Kelas mencakup
observasi, analisis, serta penilaian
proses dan hasil belajar siswa. Jika
terdapat masalah dari proses refleksi
maka dilakukan proses pengkajian
ulang melalui siklus berikutnya yang
meliputi kegiatan perencanaan ulang,

tindakan ulang, dan pengamatan
ulang sehingga permasalahan dapat
teratasi.
Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1)
Teknik Observasi
Teknik observasi dilakukan
untuk memantau kegiatan siswa saat
proses pembelajaran berlangsung.
Kegiatan dalam proses observasi
adalah
mencatat
dan
mendeskripsikan sikap siswa yang
berkaitan
dengan
proses
pembelajaran. Aspek sikap yang
diamati adalah keaktifan serta
antusiasme siswa. Media yang
digunakan dalam proses observasi
adalah lembar pedoman pengamatan
yang berguna untuk merekapitulasi
nilai sikap siswa selama kegiatan
pembelajaran menulis teks negosiasi
dengan teknik “take and give”
berlangsung.
2)
Teknik Wawancara
Wawancara dilakukan kepada
sebagian siswa. Hal ini bertujuan
agar peneliti mengetahui kesulitankesulitan yang dihadapi siswa. Isi
wawancara tersebut berkaitan dengan
materi teks negosiasi serta teknik
pembelajaran yang diterapkan yaitu
“take and give”.
3)
Teknik Tes
Tes yang diberikan pada
siswa sebelum dan sesudah teknik
pembelajaran take and give. Tes
diberikan
untuk
mengikur
kemampuan siswa khususnya pada
bidang akademik melalui hasil
belajar.
Data yang terdapat dalam
penelitian ini adalah data kualitatif
serta data kuantitatif. Data yang
dianalisis secara kualitatif yaitu hasil
observasi dan wawancara. Data yang

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 85

dianalisis secara kualitatif disebut
adalah hasil belajar siswa dari tes
yang telah diberikan.
Data kuantitatif
dianalisis
secara statistik deskriptif. Teknik
analisis statistik deskriptif mengolah
data yang berkaitan dengfan angka
atau persentase menjadi sebuah
deskripsi yang jelas dan menarik.
Data kualitatif dianalisis
dengan melakukan proses koding.
Menurut Supardi (2014:132) Proses
koding merupakan proses membaca
data secara menyeluruh. Kemudian
mengaitkannya dengan penelitian
hingga mengandung makna yang
mempunyai kecenderungan adanya
suatu hipotesis atau simpulan
analisis.
Instumen penelitian ini terdiri dari 2
jenis yaitu (1) instrumen pengumpul
data, (2) instrumen analisis data.
Instrumen
pengumpul
data
digunakan untuk menggambarkan
perubahan atau peningkatan yang
terjadi. Instrumen analisis data
digunakan untuk memperoleh nilai
ilmiah dari penelitian yang telah
dilakukan. Instrumen pengumpul
data berupa tes, wawancara, serta
tabel observasi. Instrumen analisis
data berupa tabel pengklasifikasian
dan kumpulan nilai tes menulis teks
negosiasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan hasil
dan pembahasan atas permasalahan
bagaimanakah proses pembelajaran
untuk peningkatan keterampilan
menulis teks negosiasi siswa kelas X
Tkj Smk Tahsinul Ahlaq dengan
teknik pembelajaran Take and Give.
Hasil penelitian tindakan kelas ini
dipaparkan berdasarkan tiga tahapan
siklus yaitu prasiklus, siklus 1 dan

siklus 2. Adapun hasilnya adalah
sebagai berikut
Berikut hasil dari tes yang
diberikan pada saaat prasiklus.
Nilai
Jumlah
Persentase
Siswa