ProdukHukum PerumahanRakyat PP No 4 Tahun 1988

Pe r a t ur a n Pe m e r int a h N o. 4 Ta hun 1 9 8 8
Te nt a ng : Rum a h Susun
Oleh
Nom or
Tanggal
Sum ber

:
:
:
:

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A
4 TAHUN 1988 ( 4/ 1988)
26 APRI L 1988 ( JAKARTA)
LN 1988/ 7; TLN NO. 3372

Presiden Republik I ndonesia,

Menim bang :
a.


bahwa dengan Undang- undang Nom or 16 Tahun 1985 t ent ang Rum ah
Susun t elah dit et apkan ket ent uan- ket ent uan pokok m engenai rum ah
susun;

b.

bahwa unt uk m elaksanakan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam
huruf a di at as, perlu dit et apkan Perat uran Pem erint ah t ent ang Rum ah
Susun;

Mengingat :
1.

Pasal 5 ayat ( 2) Undang- Undang Dasar 1945;

2.

Undang- undang Nom or 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokokpokok Agraria ( Lem baran Negara Tahun 1960 Nom or 104, Tam bahan
Lem baran Negara Nom or 2043) ,


3.

Undang- undang Nom or I Tahun 1964 t ent ang Penet apan Perat uran
Pem erint ah Penggant i Undang- undang Nom or 6 Tahun 1962 t ent ang
Pok ok- pokok Perum ahan m enj adi Undang- undang ( Lem baran Negara
Tahun 1964 Nom or 3, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 2611) ;

4.

Undang- undang Nom or 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok- pokok
Pem erint ahan Di Daerah ( Lem baran Negara Tahun 1974 Nom or 38,
Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3037) ;

5.

Undang- undang Nom or 16 Tahun 1985 t ent ang Rum ah Susun
( Lem baran Negara Tahun 1985 Nom or 75, Tam bahan Lem baran
Negara Nom or 3318) ;


6.

Perat uran Pem erint ah Nom or 10 Tahun 1961 t ent ang Pendaft aran
Tanah ( Lem baran Negara Tahun 1961 Nom or 28, Tam bahan Lem baran
Negara Nom or 2171) ;

7.

Perat uran Pem erint ah Nom or 14 Tahun 1987 t ent ang Penyerahan
Sebagian Urusan Pem erint ahan Di Bidang Pekerj aan Um um Kepada
Daerah ( Lem baran Negara Tahun 1987 Nom or 25, Tam bahan
Lem baran Negara Nom or 3353) ;

MEMUTUSKAN:
Menet apkan :
PERATURAN PEMERI NTAH REPUBLI K I NDONESI A TENTANG RUMAH SUSUN.

BAB I
KETENTUAN UMUM


Pasal 1
Dalam Perat uran Pem erint ah ini yang dim aksud dengan:
1.
Penyelenggara pem bangunan adalah Badan Usaha Milik Negara at au
Daerah, Koperasi, dan Badan Usaha Milik Swast a yang bergerak dalam
bidang pem bangunan rum ah susun, sert a swadaya m asyarakat .
2.
Akt a pem isahan adalah t anda bukt i pem isahan rum ah susun at as
sat uan- sat uan rum ah susun, bagian bersam a, benda bersam a dan
t anah bersam a dengan pert elaan yang j elas dalam bent uk gam bar,
uraian dan bat as- bat asnya dalam arah vert ikal dan horizont al yang
m engandung nilai perbandingan proporsional.
3.
Pem erint ah Daerah adalah Pem erint ah Daerah Tingkat I I Kabupat en/
Kot am adya dan Pem erint ah Daerah Tingkat I Daerah Khusus lbukot a
Jak art a.
4.
Kesat uan sist em pem bangunan adalah pem bangunan yang
dilaksanakan pada t anah bersarna dengan penggunaan dan
pem anfaat an yang berbeda- beda baik unt uk hunian m aupun bukan

hunian secara m andiri m aupun t erpadu berdasarkan perencanaan
lingkungan at au perencanaan bangunan yang m erupakan sat u
kesat uan.
5.
Persyarat an t eknis adalah persyarat an m engenai st rukt ur bangunan,
keam anan, keselam at an, kesehat an, kenyam anan, dan lain- lain yang
berhubungan dengan rancang bangun, t erm asuk kelengkapan
prasarana dan fasilit as lingkungan, yang diat ur dengan perat uran

6.

7.

perundang- undangan sert a disesuaikan dengan kebut uhan dan
perkem bangan.
Persyarat an adm inist rat if adalah persyarat an m engenai perizinan
usaha dari perusahaan pem bangunan perum ahan, izin lokasi dan/ at au
perunt ukannya perizinan m endirikan bangunan ( I MB) , sert a izin layak
huni yang diat ur dengan perat uran perundang- undangan dan
disesuaikan dengan kebut uhan dan perkem bangan.

Nilai perbandingan proporsional adalah angka yang m enunj ukkan
perbandingan ant ara sat uan rum ah susun t erhadap hak at as bagian
bersam a, benda bersam a, dan t anah bersam a, dihit ung berdasarkan
luas at au nilai sat uan rum ah susun yang bersangkut an t erhadap
j um lah luas bangunan at au nilai rum ah susun secara keseluruhan pada
wakt u penyelenggara pem bangunan unt uk pert am a kali
m em perhit ungkan biaya pem bangunannya secara keseluruhan unt uk
m enent ukan harga j ualnya.

BAB 11
PENGATURAN DAN PEMBI NAAN RUMAH SUSUN
Bagian Pert am a
Arah Kebij aksanaan

Pasal 2
( 1)

Pengat uran dan pem binaan rum ah susun diarahkan unt uk dapat
m eningkat kan usaha pem bangunan perum ahan dan pem ukim an yang
fungsional bagi kepent ingan rakyat banyak.


( 2)

Pengat uran dan pem binaan rum ah susun sebagaim ana dim aksud
dalam ayat ( 1) dim aksudkan unt uk:
a.
m endukung konsepsi t at a ruang yang dikait kan dengan
pengem bangan pem bangunan daerah perkot aan ke arah
vert ikal dan unt uk m erem aj akan daerah- daerah kum uh;
b.
m eningkat kan opt im asi penggunaan sum ber daya t anah
perkot aan;
c.
m endorong pem bangunan pem ukim an berkepadat an t inggi.

Pasal 3
Pengat uran dan pem binaan rum ah susun berlandaskan
1.
kebij aksanaan um um ;
2.

Kebij aksanaan t eknis dan kebij aksanaan operasional yang digariskan
oleh m asing- m asing inst ansi yang berwenang.

Pasal 4
Penyusunan rencana j angka panj ang dan j angka pendek pem bangunan
rum ah susun dilaksanakan oleh Pem erint ah Daerah yang bersangkut an
berdasarkan kebij aksanaan dan pedom an Pem erint ah Pusat .

Pasal 5
Pengat uran dan pem binaan rum ah susun m eliput i ket ent uan- ket ent uan
m engenai persyarat an t eknis dan adm inist rat if pem bangunan rum ah susun,
izin layak huni, pem ilikan sat uan rum ah susun, penghunian, pengelolaan,
dan t at a cara pengawasannya.

Bagian Kedua
Wewenang dan Tanggung Jawab

Pasal 6
( 1)


Pengat uran dan pem binaan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5
yang bersifat um um dalam art i yang seluas- luasnya t erhadap
pem bangunan rum ah susun dan pengem bangannya, m enj adi
wewenang dan t anggung j awab Pem erint ah Pusat .

( 2)

Wewenang dan t anggung j awab Pem erint ah Pusat sebagaim ana
dim aksud dalam ayat ( 1) dilakukan oleh Ment eri yang dit unj uk pada
pasal yang bersangkut an dalam Perat uran Pem erint ah ini.

( 3)

Pengat uran dan pem binaan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5
yang m em punyai karakt erist ik lokal, berhubungan dengan t at a kot a
dan t at a daerah, m enj adi wewenang dan t anggung j awab Pem erint ah
Daerah. sesuai dengan asas desent ralisasi sebagaim ana dim aksud
dalam Undang- undang Nom or 5 Tahun 1974.

( 4)


Pelaksanaan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 3)
dilakukan oleh Pem erint ah Daerah yang bersangkut an berdasarkan
pedom an dari arahan Ment eri sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) .

Bagian Ket iga
Rum ah Susun unt uk Hunian dan Bukan Hunian

Pasal 7
Rum ah susun yang digunakan unt uk hunian at au bukan hunian secara
m andiri at au secara t erpadu sebagai kesat uan sist em pem bangunan, waj ib
m em enuhi ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5

BAB I I I
PERSYARATAN TEKNI S
DAN ADMI NI STRATI F PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN
Bagian Pert am a
Um um

Pasal 8

Di dalam perencanaan harus dapat dengan j elas dit ent ukan dan dipisahkan
m asing- m asing sat uan rum ah susun sert a nilai perbandingan
proporsionalnya.

Pasal 9
Rencana yang m enunj ukkan sat uan rum ah susun, harus berisi rencana t apak
besert a denah dan pot ongan yang m enunj ukkan dengan j elas bat asan secara
vert ikal dan horizont al dari sat uan rum ah susun yang dim aksud.

Pasal 10
Bat as pem ilikan bersam a harus digam barkan secara j elas dan m udah
dim engert i oleh sem ua pihak dan dit unj ukkan dengan gam bar dan uraian
t ert ulis yang t erperinci.

Bagian Kedua
Persyarat an Teknis
Paragraf 1
Ruang
Pasal 11
( 1)

Sem ua ruang yang dipergunakan unt uk kegiat an sehari- hari harus
m em punyai hubungan langsung m aupun t idak langsung dengan udara
luar dan pencahayaan langsung m aupun t idak langsung secara alam i,
dalam j um lah yang cukup, sesuai dengan persyarat an yang berlaku.

( 2)

Dalam hal hubungan langsung m aupun t idak langsung dengan udara
luar dan pencahayaan langsung m aupun t idak langsung secara alam i
sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) t idak m encukupi at au t idak
m em ungkinkan, harus diusahakan adanya pert ukaran udara dan
pencahayaan buat an yang dapat bekerj a t erus m enerus selam a
ruangan t ersebut digunakan, sesuai dengan persyarat an yang berlaku.

Paragraf 2
St rukt ur, Kom ponen, dan Bahan Bangunan
Pasal 12
Rum ah susun harus direncanakan dan dibangun dengan st rukt ur, kom ponen,
dan penggunaan bahan bangunan yang m em enuhi persyarat an konst ruksi
sesuai dengan st andar yang berlaku.

Pasal 13
St rukt ur, kom ponen, dan penggunaan bahan bangunan rum ah susun
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12, harus diperhit ungkan kuat dan t ahan
t erhadap :
a.
beban m at i;
b.
beban bergerak;
c.
gem pa, huj an, angin, banj ir;
d.
kebakaran dalam j angka wakt u yang diperhit ungkan cukup unt uk
usaha pengam anan dan penyelam at an;
e.
daya dukung t anah,
f.
kem ungkinan adanya beban t am bahan, baik dari arah vert ikal m aupun
horizont al;
g.
gangguan/ perusak lainnya, sesuai dengan ket ent uan yang berlaku.

Paragraf 3
Kelengkapan Rum ah Susun
Pasal 14
Rum ah susun harus dilengkapi dengan :
a.
j aringan air bersih yang m em enuhi persyarat an m engenai persiapan
dan perlengkapannya t erm asuk m et er air, pengat ur t ekanan air, dan
t angki air dalam bangunan;
b.
j aringan list rik yang m em enuhi persyarat an m engenai kabel dan
perlengkapannya, t erm asuk m et er list rik dan pem bat as arus, sert a
pengam anan t erhadap kem ungkinan t im bulnya hal- hal yng
m em bahayakan;
c.

d.
e.
f.
g
h.
i.
j.
k.
1.
m.
n.
o.

j aringan gas yang m em enuhi persyarat an besert a perlengkapannya
t erm asuk m et er gas, pengat ur arus, sert a pengam anan t erhadap
kem ungkinan t im bulnya hal- hal yang m em bahayakan;
saluran pem buangan air huj an yang m em enuhi persyarat an kualit as,
kuant it as, dan pem asangan;
saluran pem buangan air lim bah yang m em enuhi persyarat an kualit as,
kuant it as, pem asangan,
saluran dan/ at au t em pat pem buangan sam pah yang m em enuhi
persyarat an t erhadap kebersihan, kesehat an, dan kem udahan;
t em pat unt uk kem ungkinan pem asangan j aringan t elepon dan alat
kom unikasi lainnya;
alat t ransport asi yang berupa t angga, lift at au eskalat or sesuai dengan
t ingkat keperluan dan persyarat an yang berlaku;
pint u dan t angga darurat kebakaran;
t em pat j em uran;
alat pem adam kebakaran,
penangkal pet ir;
alat / sist em alarm
pint u kedap asap pada j arak- j arak t ert ent u;
generat or list rik disediakan unt uk rum ah susun yang m enggunakan
lift .

Pasal 15
Bagian- bagian dari kelengkapan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 14,
yang m erupakan hak bersam a harus dit em pat kan dan dilindungi unt uk
m enj am in fungsinya sebagai bagian bersam a dan m udah dikelola.

Paragraf 4
Sat uan Rum ah Susun
Pasal 16
Sat uan rum ah susun harus m em punyai ukuran st andar yang dapat
dipert anggungj awabkan, dan m em enuhi persyarat an sehubungan dengan
fungsi dan penggunaannya sert a harus disusun, diat ur, dan dikoordinasikan
unt uk dapat m ewuj udkan suat u keadaan yang dapat m enunj ang
kesej aht eraan dan kelancaran bagi penghuni dalam m enj alankan kegiat an
sehari- hari unt uk hubungan ke dalam m aupun ke luar.

Pasal 17
Sat uan rum ah susun dapat berada pada perm ukaan t anah, di at as at au di
bawah perm ukaan t anah, at au sebagian di bawah dan sebagian di at as
perm ukaan t anah, m erupakan dim ensi dan volum e ruang t ert ent u sesuai
dengan yang t elah direncanakan.

Pasal 18
Sat uan rum ah susun yang digunakan unt uk hunian, di sam ping ket ent uan
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17, set idak- t idaknya harus
dapat m em enuhi kebut uhan penghuni sehari- hari.

Pasal 19
Sat uan rum ah susun sederhana yang digunakan unt uk hunian, pem enuhan
kebut uhan para penghuni sehari- hari sebagaim ana dim aksud dalam Pasal
18, dapat disediakan pada bagian bersam a.

Paragraf 5
Bagian Bersam a dan Benda Bersam a
Pasal 20
Bagian bersam a yang berupa ruang unt uk um um , ruang t angga, lift , selasar,
harus m em punyai ukuran yang m em enuhi persyarat an dan diat ur sert a
dikoordinasikan unt uk dapat m em berikan kem udahan bagi penghuni dalam
m elakukan kegiat an sehari- hari baik dalam hubungan sesam a penghuni,
m aupun dengan pihak- pihak lain, dengan m em perhat ikan keserasian,
keseim bangan, dan ket erpaduan.

Pasal 21
Benda bersam a harus m em punyai dim ensi, lokasi, kualit as, kapasit as yang
m em enuhi persyarat an dan diat ur sert a dikoordinasikan unt uk dapat
m em berikan keserasian lingkungan guna m enj am in keam anan dan
kenikm at an para penghuni m aupun pihak- pihak lain, dengan m em perhat ikan
keselarasan, keseim bangan, dan ket erpaduan.

Pasal 22
( 1)

Rum ah susun harus dibangun di lokasi yang sesuai dengan perunt ukan
dan keserasian lingkungan dengan m em perhat ikan rencana t at a ruang
dan t at a guna t anah yang ada.

( 2)

Rum ah susun harus dibangun pada lokasi yang m em ungkinkan
berfungsinya dengan baik saluran- saluran pem buangan dalam
lingkungan ke sist em j aringan pem buangan air huj an dan j aringan air
lim bah kot a.

( 3)

Lokasi rum ah susun harus m udah dicapai angkut an yang diperlukan
baik langsung m aupun t idak langsung pada wakt u pem bangunan
m aupun penghunian sert a perkem bangan dim asa m endat ang, dengan
m em perhat ikan keam anan, ket ert iban, dan gangguan pada lokasi
sekit arnya.

( 4)

Lokasi rum ah susun harus dij angkau oleh pelayanan j aringan air
bersih dan list rik.

( 5)

Dalam hal lokasi rum ah susun belum dapat dij angkau oleh pelayanan
j aringan air bersih dan list rik, penyelenggara pem bangunan waj ib
m enyediakan secara t ersendiri sarana air bersih dan list rik sesuai
dengan t ingkat keperluannya, dan dikelola berdasarkan perat uran
perundang- undangan yang berlaku.

Paragraf 5
Bagian Bersam a dan Benda Bersam a
Pasal 20
Kepadat an bangunan dalam lingkungan harus m em perhit ungkan dapat
dicapainya opt im asi daya guna dan hasil guna t anah, sesuai dengan
fungsinya, dengan m em perhat ikan keserasian dan keselam at an lingkungan
sekit arnya, berdasarkan perat uran perundang- undangan yang berlaku.

Pasal 24
( 1)

Tat a let ak bangunan harus m enunj ang kelancaran kegiat an sehari- hari
dengan m em pert im bangkan keserasian, keseim bangan, dan
ket erpaduan.

( 2)

Tat a let ak bangunan harus m em perhat ikan penet apan bat as pem ilikan
t anah bersam a, segi- segi kesehat an, pencahayaan, pert ukaran udara,
sert a pencegahan dan pengam anan t erhadap bahaya yang
m engancam keselam at an penghuni, bangunan, dan lingkungannya
berdasarkan perat uran perundang- undangan yang berlaku.

Pasal 25
( 1)

( 2)

Lingkungan rum ah susun harus dilengkapi dengan prasarana
lingkungan yang berfungsi sebagai penghubung unt uk keperluan
kegiat an sehari- hari bagi penghuni, baik ke dalam m aupun ke luar
dengan penyediaan j alan set apak, j alan kendaraan, dan t em pat parkir.
Penyediaan prasarana lingkungan sebagaim ana dim aksud dalam ayat
( 1) , harus m em pert im bangkan kem udahan dan keserasian hubungan
dalam kegiat an sehari- hari dan pengam anan bila t erj adi hal- hal yang
m em bahayakan, sert a st rukt ur, ukuran, dan kekuat an yang cukup
sesuai dengan fungsi dan penggunaan j alan t ersebut .

Pasal 26
Lingkungan rum ah susun harus dilengkapi dengan prasarana lingkungan dan
ut ilit as um um yang sifat nya m enunj ang fungsi lainnya dalam rum ah susun
yang bersangkut an, m eliput i :
a.
j aringan dist ribusi air bersih, gas, dan list rik dengan segala
kelengkapannya t erm asuk kem ungkinan diperlukannnya t angki- t angki
air, pom pa air, t angki gas, dan gardu- gardu list rik;
b.
saluran pem buangan air huj an yang m enghubungkan pem buangan air
huj an dari rum ah susun ke sist em j aringan pem buangan air kot a;
c.
saluran pem buangan air lim bah dan/ at au t angki sept ik yang
m enghubungkan pem buangan air lim ah dari rum ah susun ke sist em
j aringan air lim bah kot a, at au penam pungan air lim bah t ersebut ke
dalam t angki sept ik dalam lingkungan;
d.
t em pat pem buangan sam pah yang fungsinya adalah sebagai t em pat
pengum pulan sam pai dari rum ah susun unt uk selanj ut nya dibuang ke
t em pat pem buangan sam pah kot a, dengan m em perhat ikan fakt orfakt or kem udahan pengangkut an, kesehat an, kebersihan, dan
keindahan;
e.
k ran- kran air unt uk pencegahan dan pengam anan t erhadap bahaya
kebakaran yang dapat m enj angkau sem ua t em pat dalam lingkungan
dengan kapasit as air yang cukup unt uk pem adam kebakaran;

f.

g.

t em pat parkir kendaraan dan/ at au penyim panan barang yang
diperhit ungkan t erhadap kebut uhan penghuni dalam m elaksanakan
kegiat an- kegiat annya sesuai dengan fungsinya;
j aringan t elepon dan alat kom unikasi lain sesuai dengan t ingkat
keperluannya.

Paragraf 8
Fasilit as Lingkungan
Pasal 27
Dalam rum ah susun dan lingkungannya harus disediakan ruangan- ruangan
dan/ at au bangunan unt uk t em pat berkum pul, m elakukan kegiat an
m asyarakat , t em pat berm ain bagi anak- anak, dan kont ak sosial lainnya,
sesuai dengan st andar yang berlaku.
Pasal 28
Dalam lingkungan rum ah susun yang sebagian at au seluruhnya digunakan
sebagai hunian unt uk j um lah sat uan hunian t ert ent u, selain penyediaan
ruang dan/ at au bangunan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 27, harus
disediakan pula ruangan dan/ at au bangunan unt uk pelayanan kebut uhan
sehari- hari sesuai dengan st andar yang berlaku.
Pasal 29
Ket ent uan- ket ent uan t eknis sebagaim ana dim aksud dalam BAB I I I Bagian
Kedua diat ur oleh Ment eri Pekerj aan Um um .

Bagian Ket iga
Persyarat an Adm inist rat if

Pasal 30
( 1)

Rum ah susun dan lingkungannya harus dibangun dan dilaksanakan
berdasarkan perizinan yang diberikan oleh Pem erint ah Daerah sesuai
dengan perunt ukannya.

( 2)

Perizinan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diaj ukan oleh
penyelenggara pem bangunan kepada Pem erint ah Daerah, dengan
m elam pirkan persyarat an- persyarat an sebagai berikut
a.
sert ifikat hak at as t anah;
b.
fat wa perunt ukan t anah;
c.
rencana t apak;

d.

e.
f
g.

gam bar rencana arsit ekt ur yang m em uat denah dan pot ongan
besert a pert elaannya yang m enunj ukkan dengan j elas bat asan
secara vert ikal dan horizont al dari sat uan rum ah susun;
gam bar rencana st rukt ur besert a perhit ungannya;
gam bar rencana yang m enunj ukkan dengan j elas bagian
bersam a, benda bersam a, dan t anah bersam a;
gam bar rencana j aringan dan inst alasi besert a
perlengkapannya.

Pasal 31
Penyelenggara pem bangunan waj ib m em int a pengesahan dari Pem erint ah
Daerah at as pert elaan yang m enunj ukkan bat as yang j elas dari m asingm asing sat uan rum ah susun, bagian bersam a, benda bersam a, dan t anah
bersam a bersert a uraian nilai perbandingan proporsionalnya, set elah
m em peroleh izin sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 30.
Pasal 32
( 1)

Perubahan rencana perunt ukan dan pem anfaat an rum ah susun harus
m endapat izin dari Pem erint ah Daerah sesuai dengan persyarat an
yang dit ent ukan dan t elah m em peroleh pengesahan at as perubahan
dim aksud besert a pert elaannya, dan uraian nilai perbandingan
proport ional sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 31.

( 2)

Perubahan rencana perunt ukan dan pem anfaat an suat u bangunan
gedung bert ingkat m enj adi rum ah susun, harus m endapat izin dari
Pem erint ah Daerah sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) .

Pasal 33
( 1)

Tat a cara perm ohonan dan pem berian perizinan sert a pengesahan
sebagaim ana dim aksud delay Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32, dan diat ur
lebih lanj ut dengan Perat uran Daerah.

( 2)

Perat uran Daerah sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) baru berlaku
set elah m endapat pengesahan dari pej abat yang berwenang.

Bagian Ket iga
Persyarat an Adm inist rat if
Pasal 30

Pasal 34
( 1)

Dalam hal t erj adi perubahan pada wakt u pelaksanaan pem bangunan
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 32, penyelenggara pem bangunan
waj ib m em int a izin dan pengesahan t erdahap perubahan yang dim int a
kepada I nst ansi yang berwenang sebagaim ana dim aksud dalam Pasal
30 ayat ( 1) .

( 2)

Dalam hal t erj adi perubahan st rukt ur bangunan dan inst alasi t erhadap
rum ah susun yang t elah dibangun, pem ilik waj ib m em int a izin dan
pengesahan m engenai perubahan t ersebut kepada inst ansi yang
berwenang.

BAB I V
I ZI N LAYAK HUNI

Pasal 35
( 1)

Penyelenggara pem bangunan rum ah susun waj ib m engaj ukan
perm ohonan izin layak huni set elah m enyelesaikan pem bangunannya
sesuai dengan perizinan yang t elah diberikan sebagaim ana dim aksud
dalam Pasal 30 dengan m enyerahkan gam bar- gam bar dan ket ent uan
t eknis yang t erperinci.

( 2)

Pem erint ah Daerah sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 30, Pasal 31
dan Pasal 34, m em berikan izin layak huni set elah diadakan
pem eriksaan t erhadap rum ah susun yang t elah selesai dibangun
berdasarkan persyarat an dan ket ent uan perizinan yang t elah
dit erbit kan.

( 3)

Penyelenggara pem bangunan waj ib m enyerahkan dokum en- dokum en
perizinan besert a gam bar- gam bar dan ket ent uan- ket ent uan t eknis
yang t erperinci sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 30, Pasal 31, dan
Pasal 34 kepada perhim punan penghuni yang t elah dibent uk besert a :
a.
t at a cara pem anfaat an/ penggunaan, pem eliharaan, perbaikan,
dan kem ungkinan- kem ungkinan dapat diadakannya perubahan
pada rum ah susun m aupun lingkungannya;
b.
uraian dan cat at an singkat yang bersifat hal- hal khusus yang
perlu diket ahui oleh para penghuni, pem ilik, pengelola, dan
pihak- pihak lain yang berkepent ingan.

Pasal 36

Dalam hal izin layak huni t idak diberikan, penyelenggara pem bangunan
rum ah susun dapat m engaj ukan keberat an kepada Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I yang akan m em berikan keput usan m engikat .

Pasal 37
( 1)

Tat a cara perizinan layak huni diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran
Daerah.

( 2)

Perat uran Daerah sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) m ulai
berlaku set elah m endapat pengesahan dari pej abat yang berwenang.

BAB V
PEMI LI KAN SATUAN RUMAH SUSUN
Bagian Pert am a
Pem isahan Hak at as Sat uan- sat uan Rum ah Susun

Pasal 38
( 1)

Hak at as t anah dari suat u lingkungan di m ana rum ah susun akan
dibangun dapat berst at us hak m ilik, hak guna bangunan, hak pakai
at as t anah negara at au hak pengelolaan.

( 2)

Dalam hal rum ah susun yang bersangkut an dibangun di at as suat u
lingkungan di m ana t anah yang dikuasai t ersebut berst at us hak
pengelolaan, penyelenggara pem bangunan waj ib m enyelesaikan
st at us hak guna bangunan di at as hak pengelolaan baik sebagian
m aupun keseluruhannya unt uk m enent ukan bat as t anah bersam a.

( 3)

Pem berian st at us hak guna bangunan sebagaim ana dim aksud dalam
ayat ( 2) dilaksanakan sebelum sat uan- sat uan rum ah susun yang
bersangkut an dij ual.

Pasal 39
( 1)

Penyelenggara pem bangunan waj ib m em isahkan rum ah susun at as
sat uan- sat uan rum ah susun m eliput i bagian bersam a, benda bersam a
dan t anah bersam a dengan pert elaan yang j elas dalam bent uk
gam bar, uraian, dan bat as- bat asnya dalam arah vert ikal dan

horizont al sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 31, dengan
penyesuaian seperlunya sesuai kenyat aan yang dilakukan dengan
pem buat an akt a pem isahan.
( 2)

Pert elaan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) yang berkait an
dengan sat uan- sat uan yang t erj adi karena pem isahan rum ah susun
m enj adi hak m ilik at as sat uan rum ah susun, m em punyai nilai
perbandingan proporsional yang sam a, kecuali dit ent ukan lain yang
dipakai sebagai dasar unt uk m engadakan pem isahan dan penerbit an
sert ifikat hak m ilik at as sat uan rum ah susun.

( 3)

Akt a pem isahan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) disahkan oleh
Pem erint ah Daerah dilam piri gam bar, uraian, dan bat as- bat as
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 30 dan Pasal 31.

( 4)

Akt a pem isahan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 3) harus
didaft arkan oleh penyelenggara pem bangunan pada Kant or Agraria
Kabupat en at au Kot am adya dengan m elam pirkan sert ifikat hak at as
t anah, izin layak huni, besert a warkah- warkah lainnya.

( 5)

Hak m ilik at as sat uan rum ah susun t erj adi sej ak didaft arkannya akt a
pem isahan dengan dibuat nya Buku Tanah unt uk set iap sat uan rum ah
susun yang bersangkut an.

( 6)

Bent uk dan t at a cara pem buat an Buku Tanah dan penerbit an sert ifikat
hak m ilik at as sat uan rum ah susun, diat ur oleh Ment eri Dalam Negeri.

Pasal 40
( 1)

I si akt a pem isahan yang t elah disahkan oleh Pem erint ah Daerah
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 39 ayat ( 3) m engikat sem ua
pihak.

( 2)

Bent uk dan t at a cara pengisian dan pendaft aran akt a pem isahan
sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diat ur oleh Ment eri Dalam
Negeri.

Bagian Kedua
Bat as Pem ilikan Sat uan Rum ah Susun
Pasal 41
( 1)

Hak m ilik at as sat uan rum ah susun m eliput i hak pem ilikan
perseorangan yang digunakan secara t erpisah, hak bersam a at as
bagian- bagian bangunan, hak bersam a at as benda, dan hak bersam a

at as t anah, sem uanya m erupakan sat u kesat uan hak yang secara
fungsional t idak t erpisahkan.
( 2)

Hak pem ilikan perseorangan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1)
m erupakan ruangan dalam bent uk geom et rik t iga dim ensi yang t idak
selalu dibat asi oleh dinding.

( 3)

Dalam hal ruangan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) dibat asi
dinding, perm ukaan bagian dalam dari dinding pem isah, perm ukaan
bagian bawah dari langit - langit st rukt ur, perm ukaan bagian at as dari
lant ai st rukt ur, m erupakan bat as pem ilikannya.

( 4)

Dalam hal ruangan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) sebagian
t idak dibat asi dinding, bat as perm ukaan dinding bagian luar yang
berhubungan langsung dengan udara luar yang dit arik secara vert ikal
m erupakan pem ilikannya.

( 5)

Dalam hal ruangan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2)
keseluruhannya t idak dibat asi dinding, garis bat as yang dit ent ukan
dan dit arik secara vert ikal yang penggunaannya sesuai dengan
perunt ukannya, m erupakan bat as pem ilikannya.

Bagian Ket iga
Peralihan, Pem bebanan, dan Pendaft aran
Hak Milik at as Sat uan Rum ah Susun
Pasal 42
( 1)

Pem indahan hak m ilik at as sat uan rum ah susun, dan pendaft aran
peralihan haknya dilakukan dengan m enyam paikan :
a.
akt a Pej abat Pem buat Akt a Tanah at au Berit a Acara Lelang;
b.
sert ifikat hak m ilik at as sat uan rum ah susun yang
bersangkut an,
c.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rum ah Tangga perhim punan
penghuni;
d.
surat - surat lainnya yang diperlukan unt uk pem indahan hak.

( 2)

Pewarisan hak m ilik at as sat uan rum ah susun, pendaft aran peralihan
haknya dilakukan dengan m enyam paikan :
a.
sert ifikat hak m ilik at as sat uan rum ah susun;
b.
surat ket erangan kem at ian pewaris;
c.
surat wasiat at au surat ket erangan waris sesuai dengan
ket ent uan hukum yang berlaku;
d.
bukt i kewarganegaraan ahli waris;
e.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rum ah Tangga perhim punan
penghuni;
f.
surat - surat lainnya yang diperlukan unt uk pewarisan.

Pasal 43
Dalam hal t erj adi pem bebanan at as rum ah susun, pendaft aran hipot ik at au
fidusia yang bersangkut an dilakukan dengan m enyam paikan :
a.
sert ifikat hak m ilik at as sat uan rum ah susun yang bersangkut an;
b.
akt a pem bebanan hipot ik at au fidusia;
c.
surat - surat lainnya yang diperlukan unt uk pem bebanan.

Pasal 44
( 1)

Set elah m enerim a berkas- berkas pendaft aran sebagaim ana dim aksud
dalam Pasal 42 dan Pasal 43, Kant or Agraria Kabupat en at au
Kot am adya m em bukukan dan m encat at peralihan hak t ersebut dalam
Buku Tanah dan pada sert ifikat hak m ilik at as sat uan rum ah susun
yang bersangkut an, unt uk kem udian diberikan sert ifikat t ersebut
kepada yang berhak.

( 2)

Dalam hal t erj adi pem bebanan hak m ilik at as sat uan rum ah susun
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 43, sert ifikat yang bersangkut an
dapat diserahkan kepada kredit ur at as perset uj uan yang berhak.

Pasal 45
Ket ent uan lebih lanj ut m engenai penggant ian gam bar sit uasi m enj adi surat
ukur, pendaft aran, peralihan, dan pem bebanan hak m ilik at as sat uan rum ah
susun diat ur oleh Ment eri Dalam Negeri.

Bagian Keem pat
Perubahan dan Penghapusan Hak Pem ilikan

Pasal 46
Pem bangunan bebarapa rum ah susun yang direncanakan pada sebidang
t anah dengan sist em pem ilikan perseorangan dan hak bersam a, dan t elah
m endapat izin sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 30 dan Pasal 31 dapat
dilaksanakan secara bert ahap, sepanj ang t idak m engubah nilai perbandingan
proporsionalnya.

Pasal 47
( 1)

Dalam hal t erj adi perubahan rencana dalam pelaksanaan
pem bangunan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 46 unt uk t ahap
berikut nya, yang m engakibat kan kenaikan nilai perbandingan
proporsionalnya, perubahan t ersebut oleh penyelenggara
pem bangunan harus diberit ahukan kepada perhim punan penghuni,
dan dalam hal t ersebut diadakan perhit ungan kem bali.

( 2)

Dalam hal perubahan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1)
m engakibat kan penurunan nilai perbandingan proporsionalnya,
perubahan t ersebut oleh penyelenggara pem bangunan harus
dim int akan perset uj uan kepada perhim punan penghuni, dan dalam hal
t ersebut diadakan perhit ungan kem bali.

( 3)

Perubahan nilai perbandingan proporsional sebagaim ana dim aksud
dalam ayat ( 1) dan ayat ( 2) harus disahkan kem bali m enurut
ket ent uan Pasal 30 dan Pasal 31 dan didaft arkan m enurut ket ent uan
Pasal 39 ayat ( 4) .

( 4)

Dalam hal perhim punan penghuni t idak m em berikan perset uj uan
sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) , penyelenggara pem bangunan
dapat m engaj ukan keberat an- keberat an kepada Pem erint ah Daerah
dan dalam j angka wakt u 30 hari Pem erint ah Daerah m em berikan
keput usan t erakhir dan m engikat ..

( 5)

Dalam hal perubahan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) dan ayat
( 3)
t idak j adi dilaksanakan, penyelenggara pem bangunan waj ib
m em perhit ungkan kem bali nilai perbandingan proporsionalnya
sebagaim ana sem ula, dan dim int akan pengesahan sert a didaft arkan
kem bali.

Pasal 48
( 1)

Dalam hal t erj adi rencana perubahan fisik rum ah susun yang
m engakibat kan perubahan nilai perbandingan proporsional harus
m endapat perset uj uan dari perhim punan penghuni.

( 2)

Perset uj uan perhim punan penghuni dipergunakan sebagai dasar di
dalam m em buat akt a perubahan pem isahan.

( 3)

Akt a perubahan pem isahan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2)
m em uat perubahan- perubahan dalam pert elaan yang m engandung
perubahan nilai perbandingan proporsional.

( 4)

Akt a perubahan pem isahan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 3)
harus didaft arkan pada Kant or Agraria Kabupat en at au Kot am adya

unt uk dij adikan dasar dalam m engadakan perubahan pada Buku
Tanah dan sert ifikat - sert ifikat hak m ilik at as sat uan rum ah susun yang
bersangkut an.

Pasal 49
( 1)

Dalam hal t erj adi perubahan at as sat uan rum ah susun yang dim iliki
oleh perseorangan secara t erpisah, perubahan t ersebut t idak boleh
m enim bulkan kerugian bagi pem ilik lainnya.

( 2)

Perubahan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) harus diberit ahukan
kepada perhim punan penghuni dan dilakukan sesuai dengan
ket ent uan- ket ent uan yang dit et apkan oleh perhim punan penghuni
sert a persyarat an t eknis pem bangunan lainnya yang berlaku.

Pasal 50
Hak m ilik at as sat uan rum ah susun hapus karena
a.
hak at as t anahnya hapus m enurut perat uran perundang- undangan
yang berlaku;
b.
t anah dan bangunannya m usnah;
c.
t erpenuhinya syarat bat al;
d.
pelepasan hak secara sukarela.
Pasal 51
Dalam hal hak m ilik at as sat uan rum ah susun hapus sebagaim ana dim aksud
dalam Pasal 50 huruf a dan huruf c, set iap pem ilik hak at as sat uan rum ah
susun berhak m em peroleh bagian at as m ilik bersam a t erhadap bagian
bersam a, benda bersam a, dan t anah bersam a sesuai dengan nilai
perbandingan proporsionalnya dengan m elihat kenyat aan yang ada.

Pasal 52
( 1)

Sebelum Hak Guna Bangunan at au Hak Pakai at as t anah Negara yang
di at asnya berdiri rum ah susun sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 38
haknya berakhir, para pem ilik m elalui perhim punan penghuni
m engaj ukan perm ohonan perpanj angan at au pem baharuan hak at as
t anah t ersebut sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang
berlaku.

( 2)

Penerbit an perpanj angan at au pem baharuan hak at as t anah
sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diat ur oleh Ment eri Dalam
Negeri.

Bagian Kelim a
Kem udahan Pem bangunan dan Pem ilikan
Pasal 53
( 1)

Kepada golongan m asyarakat yang berpenghasilan rendah yang
berkehendak unt uk m em iliki sat uan rum ah susun sederhana dapat
diberikan kem udahan baik langsung m aupun t idak langsung.

( 2)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diat ur
lebih lanj ut oleh Ment eri yang bert anggung j awab di bidang
pem bangunan perum ahan dan Ment eri lain yang t erkait sert a
Pem erint ah Daerah yang bersangkut an sesuai dengan bidang t ugasnya
m asing- m asing.

BAB VI
PENGHUNI AN DAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN
Bagian Pert am a
Penghunian Rum ah Susun
Pasal 54
( 1)

Para penghuni dalam suat u lingkungan rum ah susun baik unt uk hunian
m aupun bukan hunian waj ib m em bent uk perhim punan penghuni unt uk
m engat ur dan m engurus kepent ingan bersam a yang bersangkut an
sebagai pem ilikan, penghunian, dan pengelolaannya.

( 2)

Pem bent ukan perhim punan penghuni dilakukan dengan pem buat an
akt a yang disahkan oleh Bupat i at au Walikot am adya Kepala Daerah
Tingkat I I , dan unt uk Daerah Khusus lbukot a Jakart a oleh Gubernur
Kepala Daerah Tingkat 1.

( 3)

Perhim punan penghuni dapat m ewakili para penghuni dalam
m elakukan perbuat an hukum baik ke dalam m aupun ke luar
Pengadilan.

Pasal 55
( 1)

Yang m enj adi anggot a perhim punan penghuni adalah subyek hukum
yang m em iliki, at au m em akai, at au m enyewa, at au m enyewa beli at au
yang m em anfaat kan sat uan rum ah susun bersangkut an yang
berkedudukan sebagai penghuni, dengan m em perhat ikan ket ent uan
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 58.

( 2)

Dalam hal perhim punan penghuni m em ut uskan sesuat u yang
m enyangkut pem ilikan dan pengelolaan rum ah susun, set iap pem ilik
hak at as sat uan rum ah susun m em punyai suara yang sam a dengan
nilai perbandingan proporsional.

( 3)

Dalam hal perhim punan penghuni m em ut uskan sesuat u yang
m enyangkut kepent ingan penghunian rum ah susun, set iap pem ilik hak
at as sat uan rum ah susun diwakili oleh sat u suara.

Pasal 56
Perhim punan penghuni m em punyai fungsi sebagai berikut :
a.
m em bina t ercipt anya kehidupan lingkungan yang sehat , t ert ib, dan
am an;
b.
m engat ur dan m em bina kepent ingan penghuni;
c.
m engelola rum ah susun dan lingkungannya.

Pasal 57
( 1)

Pengurus perhim punan penghuni, keanggot aannya dipilih berdasarkan
asas kekeluargaan oleh dan dari anggot a perhim punan penghuni
m elalui rapat um um perhim punan penghuni yang khusus diadakan
unt uk keperluan t ersebut .

( 2)

Pengurus perhim punan penghuni sekurang- kurangnya t erdiri dari
seorang Ket ua, seorang Sekret aris, seorang Bendahara, dan seorang
Pangawas Pengelolaan.

( 3)

Dalam hal diperlukan, pengurus dapat m em bent uk Unit Pengawasan
Pengelolaan.

( 4)

Penyelenggara pem bangunan waj ib bert indak sebagai pengurus
perhim punan sem ent ara sebelum t erbent uknya perhim punan
penghuni, dan m em bant u penyiapan t erbent uknya perhim punan
penghuni yang sebenarnya dalam wakt u yang secepat nya.

Pasal 58
( 1)

Dalam hal pem ilik m enyerahkan penggunaan sat uan rum ah susun baik
sebagian m aupun seluruhnya pada pihak lain berdasarkan suat u
hubungan hukum t ert ent u, harus dit uangkan dalam akt a yang secara
t egas m encant um kan beralihnya sebagian at au seluruh hak dan
kewaj iban penghuni besert a kewaj iban lainnya.

( 2)

Akt a sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) harus didaft arkan pada
perhim punan penghuni.

Pasal 59
Perhim punan penghuni m em punyai t ugas pokok :
a.
m engesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rum ah Tangga yang
disusun oleh pengurus dalam rapat um um perhim punan penghuni
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 55 ayat ( 2) ;
b.
m em bina para penghuni ke arah kesadaran hidup bersam a yang
serasi, selaras, dan seim bang dalam rum ah susun dan lingkungannya;
c.
m engawasi pelaksanaan ket ent uan- ket ent uan yang t ercant um dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rum ah Tangga;
d.
m enyelenggarakan t ugas t ugas adm inist rat if penghunian;
e.
m enunj uk at au m em bent uk dan m engawasi badan pengelola dalam
pengelolaan rum ah susun dan lingkungannya;
f.
m enyelenggarakan pem bukuan dan adm inist rat if keuangan secara
t erpisah sebagai kekayaan perhim punan penghuni;
g.
rnenet apkan sanksi t erhadap pelanggaran yang t elah dit et apkan
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rum ah Tangga.

Pasal 60
Tat a Tert ib penghunian rum ah susun disusun berdasarkan:
a.
Undang- undang Rum ah Susun besert a perat uran pelaksanaannya;
b.
perat uran perundang- undangan lain yang t erkait ;
c.
kepent ingan pengelolaan rum ah susun sesuai dengan ket ent uanket ent uan t eknis sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 29;
d.
kepent ingan penghuni sehubungan dengan j am inan hak, kebut uhankebut uhan khusus, keam anan, dan kebebasan sesuai dengan
perat uran perundang- undangan yang berlaku;

Pasal 61
( 1)

Set iap penghuni berhak :
a.
m em anfaat kan rum ah susun dan lingkungannya t erm asuk
bagian bersam a, benda bersam a, dan t anah bersam a secara
am an dan t ert ib;
b.
m endapat kan perlindungan sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rum ah Tangga;
c.
m em ilih dan dipilih m enj adi Anggot a Pengurus Perhim punan
Penghuni;

( 2)

Set iap penghuni berkewaj iban
a.
m em at uhi dan m elaksanakan perat uran t at a t ert ib dalam rum ah
susun dan lingkungannya sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rum ah Tangga;
b.
m em bayar iuran pengelolaan dan prem i asuransi kebakaran;
c.
m em elihara rum ah susun dan lingkungannya t erm asuk bagian
bersam a, benda bersam a, dan t anah bersam a.

( 3)

Set iap penghuni dilarang :
a.
m elakukan perbuat an yang m em bahayakan keam anan,
ket ert iban, dan keselam at an t erhadap penghuni lain, bangunan
dan lingkungannya;
b.
m engubah bent uk dan/ at au m enam bah bangunan di luar sat uan
rum ah susun yang dim iliki t anpa m endapat perset uj uan
perhim punan penghuni

Bagian Kedua
Pengelolaan Rum ah Susun
Pasal 62
Pengelolaan rum ah susun m eliput i kegiat an- kegiat an operasional yang
berupa pem eliharaan, perbaikan, dan pem bangunan prasarana lingkungan,
sert a fasilit as sosial, bagian bersam a, benda bersam a, dan t anah bersam a.

Pasal 63
Pengelolaan t erhadap sat uan rum ah susun dilakukan oleh penghuni at au
pem ilik, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rum ah Tangga yang
dit et apkan oleh Perhim punan Penghuni.
Pasal 64
Pengelolaan t erhadap rum ah susun dan lingkungannya dapat dilaksanakan
oleh suat u badan pengelola yang dit unj uk at au dibent uk oleh perhim punan
penghuni.

Pasal 65
Badan pengelola yang dibent uk sendiri oleh perhim punan penghuni harus
dilengkapi dengan unit organisasi, personil, dan peralat an yang m am pu
unt uk m engelola rum ah susun.
Pasal 66

Badan pengelola yang dit unj uk oleh perhim punan penghuni harus
m em punyai st at us badan hukum dan profesional.
Pasal 67
Penyelenggara pem bangunan yang m em bangun rum ah susun waj ib
m engelola rum ah susun yang bersangkut an dalam j angka wakt u sekurangkurangnya t iga bulan dan paling lam a sat u t ahun sej ak t erbent uknya
perhim punan penghuni at as biaya penyelenggara pem bangunan.

Pasal 68
Badan pengelola m em punyai t ugas :
a.
m elaksanakan pem eriksaan, pem eliharaan, kebersihan dan perbaikan
rum ah susun dan lingkungannya pada bagian bersam a, benda
bersam a, dan t anah bersam a;
b.
m engawasi ket ert iban dan keam anan penghuni sert a penggunaan
bagian bersam a, benda bersam a, dan t anah bersam a sesuai dengan
perunt ukannya;
c.
secara berkala m em berikan laporan kepada perhim punan penghuni
disert ai perm asalahan dan usulan pem ecahannya.

Pasal 69
Pem biayaan pengelolaan bagian bersam a, benda bersam a, dan t anah
bersam a dibebankan kepada penghuni at au pem ilik secara proporsional
m elalui perhim punan penghuni,
Pasal 70
Perhim punan Penghuni harus m engasuransikan rum ah susun t erhadap
kebakaran.

Bagian Ket iga
Anggaran Dasar dan Anggaran Rum ah Tangga
Pasal 71
Anggaran Dasar dan Anggaran Rum ah Tangga perhim punan penghuni
disusun oleh pengurus yang pert am a kali dipilih, dan disahkan oleh rapat
um um perhim punan penghuni.

Pasal 72
Anggaran Dasar dan Anggaran Rum ah Tangga m em uat susunan organisasi,
fungsi, t ugas pokok, hak dan kewaj iban anggot a serta t at a t ert ib
penghunian, sebagaim ana dim aksud dalam BAB VI Perat uran Pem erint ah ini,
dan berdasarkan pada ket ent uan- ket ent uan yang dit et apkan oleh Pem erint ah
Daerah, dengan m em perhat ikan pet unj uk dan pedom an yang dikeluarkan
oleh Ment eri Dalam Negeri.

BAB VI I
TATA CARA PENGAWASAN
Pasal 73
Tat a cara pengawasan pelaksanaan pengat uran dan pem binaan dalam
pem bangunan dan pengem bangan rum ah susun t erhadap persyarat an
t eknis, diat ur oleh Ment eri Pekerj aan Um um ,
Pasal 74
Tat a cara pengawasan pelaksanaan pengat uran dan pem binaan dalam
pem bangunan dan pengem bangan rum ah susun t erhadap :
a.
persyarat an adm inist rat if yang berkait an dengan perizinan
pem bangunan, layak huni, pem buat an akt a pem isahan, penerbit an
sert ifikat perizinan hak m ilik at as sat uan rum ah susun, pem bebanan
hipot ik dan fidusia, sert a segala kegiat an yang berkait an dengan
pendaft aran t anah;
b.
penghunian dan pengelolaan rum ah susun;
diat ur oleh Ment eri Dalam Negeri.

Pasal 75
Tat a cara pengawasan pelaksanaan t erhadap pem berian kem udahan di
bidang perkredit an dan perpaj akan diat ur oleh Ment eri Keuangan.
Pasal 76
( 1)

Pelaksanaan pengawasan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 73 dan
Pasal 74 dilaksanakan oleh Pem erint ah Daerah berdasarkan pet unj uk
dan pedom an yang dikeluarkan oleh Ment eri yang bersangkut an.

( 2)

Pem erint ah Daerah diberi wewenang unt uk m elakukan t indakan
penert iban t erhadap pelaksanaan Perat uran Pem erint ah ini sesuai
dengan perat uran perundang- undangan yang berlaku.

BAB VI I I
KETENTUAN PI DANA
Pasal 77
( 1)

Barang siapa m elanggar ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam
Pasal 30, Pasal 31, Pasal 34, Pasal 35 ayat ( 1) dan ayat ( 3) , Pasal 38
ayat ( 2) , Pasal 39 ayat ( 1) , Pasal 61 ayat ( 2) dan ayat ( 3) , dan Pasal
67, diancam dengan pidana kurungan selam a- lam anya 1 ( sat u) t ahun
dan/ at au denda set inggi- t ingginya Rp 1.000.000,- ( sat u j ut a rupiah) .

( 2)

Perbuat an pidana sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) adalah
pelanggaran.

BAB I X
KETENTUAN LAI N
Pasal 78
Rum ah susun yang sudah dibangun sebelum berlakunya Perat uran
Pem erint ah ini, m asing- m asing diat ur oleh Pem erint ah Daerah sesuai dengan
keadaan rum ah susun yang bersangkut an dengan berpedom an pada
ket ent uan dalam Perat uran Pem erint ah ini.

Pasal 79
Bangunan gedung bert ingkat yang bukan rum ah susun sebagaim ana
dim aksud dalam Undang- undang Nom or 16 Tahun 1985 m aupun bangunan
gedung t idak bert ingkat yang dibangun dalam suat u lingkungan yang
m engandung sist em pem iilikan perseorangan dan hak bersam a, diat ur
sebagai berikut :
a.
persyarat an t eknis oleh Ment eri Pekerj aan Um um ;
b.
persyarat an adm inist rat if dan pem bebanan oleh Ment eri Dalam Negeri;
c.
persyarat an perpaj akan oleh Ment eri Keuangan;
berpedom an pada ket ent uan dalam Perat uran Pem erint ah ini dengan
penyesuaian seperlunya.

BAB X
KETENTUAN PERALI HAN
Pasal 80
Dengan berlakunya Perat uran Pem erint ah ini, perat uran perundangundangan yang t elah ada yang berkait an dengan rum ah susun dan t idak

bert ent angan dengan ket ent uan dalam Perat uran Pem erint ah ini, dinyat akan
t et ap berlaku sam pai diubah at au diat ur kem bali berdasarkan Perat uran
Pem erint ah ini.

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 81
Perat uran Pem erint ah ini m ulai berlaku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang m enget ahuinya, m em erint ahkan pengundangan Perat uran
Pem erint ah ini dengan penem pat annya dalam Lem baran Negara Republik
I ndonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 26 April 1988
PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A

SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 26 April 1988
MENTERI / SEKRETARI S NEGARA
REPUBLI K I NDONESI A

MOERDI ONO

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERI NTAH REPUBLI K I NDONESI A
NOMOR 4 TAHUN 1988 TENTANG RUMAH SUSUN

I . UMUM
1.

Perat uran Pem erint ah ini m erupakan perat uran pelaksanaan dari
Undang- undang Nom or 16 Tahun 1985 t ent ang Rum ah Susun, yang
m em berikan at uran penerapan dalam rangka m em ecahkan sem ua
perm asalahan hukum yang m engandung "sist em pem ilikan
perseorangan dan hak bersam a ( condom inium ) " , baik t erhadap rum ah
susun sebagai t em pat hunian at au bukan hunian, baik yang t elah
dibangun at au diubah perunt ukannya m aupun sebagai landasan bagi
pem bangunan baru.
Undang- undang t ersebut m engandung sist em pem bangunan dan
sist em pem ilikan, yang dilengkapi dengan sist em pem bebanan, sist em
penghunian dan pengelolaan, sebagai landasan unt uk dapat
m ewuj udkan bent uk pem ukim an fungsional dengan kepadat an t inggi,
yang lengkap, serasi, selaras dan seim bang, dengan pem anfaat an
t anah secara opt im al yang m engut am akan asas kebersam aan.

2.

Perat uran Pem erint ah ini m engat ur secara keseluruhan apa yang
diperint ahkan oleh Undang- undang Nom or 16 Tahun 1985 t ersebut ,
dim aksudkan agar dapat m ewuj udkan suat u kebulat an at uran Yang
t idak t erpencar- pencar dalam berbagai Perat uran Pem erint ah, karena
m at eri yang m elandasi pengat uran ini berupa rangkaian kegiat an
dalam sat u kesat uan sist em Yang t idak dapat dipisahkan. Di sam ping
it u t ugas dan fungsi pem erint ahan yang diat ur dalam Undang- undang
t ersebut sebenarnya m erupakan bagian dari bidang perum ahan dan
pem ukim an dalam art i luas, karena it u pelaksanaan penerapannya
t unduk j uga pada at uran- at uran um um Yang t elah ada, baik yang
berkait an dengan pem bangunan m aupun pem ilikannya.

3.

Pada dasarnya pengat uran dan pem binaan rum ah susun Yang
berkait an dengan t ugas dan fungsi pem erint ahan, m enj adi wewenang
dan t anggung j awab Pem erint ah Pusat dan Pem erint ah Daerah.
Karena it ulah t ugas pem erint ahan t ersebut Yang t idak dit angani oleh
Pem erint ah Pusat dalam hal ini Ment eri Yang bersangkut an,
dilaksanakan oleh Pem erint ah Daerah. Pem erint ah Daerah dalam
m elaksanakan wewenang dan t anggung j awabnya berpedom an pada
perat uran Yang dikeluarkan oleh Ment eri.yang bersangkut an, unt uk
disesuaikan dengan kondisi daerah set em pat .

4.

Pengat uran at as bagian bangunan Yang m asing- m asing dapat dim iliki
dan digunakan secara t erpisah Yang m engandung hak at as bagian
bersam a, benda bersam a, dan t anah bersam a, Yang m em berikan
landasan bagi sist em pem bangunan m ewaj ibkan kepada

penyelenggara pem bangunan ( "developer") , unt uk m elakukan
pem isahan rum ah susun at as sat uan- sat uan rum ah susun dengan
pem buat an akt a pem isahan dan disahkan oleh I nst ansi yang
berwenang.
At as dasar pem isahan yang dilakukan dengan akt a dengan
m elam pirkan gam bar, uraian dan pert elaan Yang disahkan oleh
inst ansi yang berwenang dan didaft arkan sebagaim ana disyarat kan,
m em berikan kedudukan sebagai benda t ak bergerak Yang dapat
m enj adi obyek pem ilikan ( "real propert y") .
Sedangkan dalam segi lain, Yang m em berikan landasan bagi sist em
pem ilikan, dit unj ukkan bahwa hak m ilik at as sat uan rum ah susun,
dalam kedudukannya sebagai hak kebendaan, m eliput i hak m ilik at as
sat uan Yang bersifat perseorangan dan t erpisah, t erm asuk j uga hak
at as bagian bersam a, benda bersam a, dan t anah bersam a yang
kesem uanya m erupakan sat u kesat uan yang t idak t erpisahkan dengan
sat uan yang bersangkut an.
Selanj ut nya sesuai dengan kedudukan at au st at us hukum
pem ilikannya, dalam Perat uran Pem erint ah ini diat ur lebih lanj ut
m engenai sist em peralihan dan pem bebanan sert a pendaft arannya,
perubahan, dan penghapusannya.
5.

Perat uran Pem erint ah ini m em berikan pengat uran bahwa sat uan
rum ah susun dapat berada j uga di bawah perm ukaan t anah sebagai
kesat uan rum ah susun yang berdiri di at as perm ukaan t anah, bahkan
t idak m enut up kem ungkinan adanya rum ah susun yang seluruhnya
berada di bawah perm ukaan t anah.
Pada dasarnya sist em rum ah susun yang diat ur dalam Undang- undang
Nom or 16 Tahun 1985 t ersebut , m em ang m erupakan kem aj uan besar
dalam perkem bangan hukum pem bangunan, sebab dapat m em enuhi
kepent ingan m asyarakat dengan m em berikan kepast ian hak at as
sat uan- sat uan dari bangunan- bangunan gedung bert ingkat .

6.

Unt uk m enj am in keselam at an, keam anan, ket ent eram an sert a
ket ert iban para penghuni dan pihak lainnya, m aka sebelum rum ah
susun t ersebut dipergunakan, harus m em enuhi persyarat an berupa
I zin Layak Huni yang dikeluarkan oleh Pem erint ah Daerah. Di sam ping
it u ket ent uan Pasal 1609 Kit ab Undang- undang Hukum Perdat a
I ndonesia berlaku j uga unt uk upaya pengam anan pem bangunan
rum ah susun ini.

7.

Perhim punan penghuni dalam rum ah susun ini am at pent ing, karena
it u kedudukan sebagai badan hukum , dan berkewaj iban unt uk
m engurus kepent ingan bersam a para pem ilik dan penghuni, yang
bersangkut an dengan pem ilikan, pengelolaan, dan penghuniannya.
Tanpa Anggaran Dasar dan Anggaran Rum ah Tangga sert a pengat uran
yang baik, dengan pelaksanaan yang efekt if dan konsekuen dari
sist em penghuniannya, pem bangunan rum ah susun akan m erupakan

kegagalan dalam m encipt akan t em pat pem ukim an dengan kepadat an
t inggi.
At as dasar pert im bangan t ersebut , m aka sist em penghuniannya diat ur
secara t erperinci, sedangkan pem bent ukan perhim punan penghuni
w aj ib dilakukan dengan akt a, dan baru sah berkedudukan sebagai
badan hukum set elah disahkan oleh Bupat i at au Walikot a Madya at au
di Daerah Khusus I bukot a Jakart a oleh