Per-039 PB 2013_Perubahan Kedua PER-78 PB 2006 Penatausahaan Penerimaan Negara

-PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 39 /PB/2013
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PEFATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERBENDAHARAAN NOMOR PER-78/PB/2006
TENTANG PENATAUSAHAAN
PENERIMAAN NEGARA MELALUI MODUL PENERIMAAN NEGARA
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
Menimbang

: a. bahwa dalam rangka memberikan kemudahan pembayaran
kepada
Wajib
Pajak/Wajib
Bayar/Wajib
Setor
dan
perkembangan
sarana pembayaran diperbankan/pos
perlu
memberikan

kemudahan
dalam melakukan
penyetoran
dimaksud melalui fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM);
b. bahwa
dalam
rangka
penatausahaan
dan pelaporan
pembayaran
setoran penerimaan
negara melalui fasilitas
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) diperlukan
pengaturan
kembali tentang tata cara penyetoran dan penatausahaan
penerimaan negara dimaksud;
c. bahwa berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana dimaksud
pada huruf a, dan huruf b perlu menetapkan

Peraturan
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan
tentang
Perubahan
Kedua Atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor 78/PB/2006
Tentang Penatausahaan
Penerimaan
Negara Melalui Modul Penerimaan Negara;

Mengingat

1. Peraturan Pemerintah nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau
Diperoleh Wajib Pajak yang Memili.ki Peredaran
Bruto
Tertentu;
2. Peraturan

Menteri Keuangan
Nomor 99/PMK06/2006
ten tang Modul Penerimaan Negara;
3. Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 107/PMK011/2013
tentang Tata Cara Penghitungan, Penyetoran dan Pelaporan
Pajak Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh
Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Bruto Tertentu;
4. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PER78/PB/2006
ten tang Penatausahaan
Penerimaan
Negara
Melalui Modul Penerimaan
Negara sebagaimana
telah
diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PER-25/PB/2012;
MEMUTUSKAN:


Menetapkan

: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERBENDAHARAAN
TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR
JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-7.8/PB/2006
TENTANG PENATAUSAHAANPENERIMAAN NEGARA MELALUI
MODUL PENERIMAAN NEGARA.

Perbendaharaan
Namar
PER-78/PB/2006
Tentang
Penatausahaan Penerimaan Negara Melalui Madul Penerimaan
Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Oirektur
Jenderal Perbendaharaan
Namar PER-25/PB/2012
diubah
sebagai beriku t:
1. Ketentuan Pasal 4 ayat (3) ditambah 1 (satu) huruf yaitu huruf

c, sehingga Pasal 4 berbunyi sebagai berikut:
Pasal4
(1) Wajib
Pajak/Wajib
Bayar/Wajib
Setar/Bendahara
Penerimaan dapat melakukan pembayaran setiap saat
melalui Bank/Pas yang terhubung dengan MPN.
(2) Pembayaran yang dilakukan aleh Wajib Pajak/Wajib
Bayar/Wajib Setar/Bendahara Penerimaan diakui sebagai
pelunasan kewajiban sesuai dengan tanggal pembayaran.
(3) Tata cara penyetaran penerimaan negara aleh Wajib
Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setar/Bendahara
Penerimaan
diatur sebagai berikut:
a. Pembayaran melalui laket/ teller Bank/ Pas
1. Mengisi farmulir bukti setaran dengan data yang
lengkap, benar, dan jelas dalam rangkap 4 (empat);
2. Menyerahkan farmulir bukti setaran kepada petugas
Bank/Pas dengan menyertakan uang setaran sebesar

nilai yang tersebut dalam farmulir yang bersangkutan;
3. Menerima kembali farmulir bukti setaran lembar ke-1
dan lembar ke-3, yang telah diberi NTPNdan NTB/NTP
serta dibubuhi tanda tangan/paraf, nama pejabat
Bank/Pas, cap Bank/Pas, tanggal, dan waktu/jam setar
sebagai bukti setar;
4. Menyampaikan bukti seta ran kepada unit terkait.
b. Pembayaran melalui electronic banking (e-banking)
1. Melakukan
pendaftaran
pada
sistem
registrasi
pembayaran via internet di www.djpbn.depkeu.ga.id;
2. Mengisi data setaran dengan lengkap dan benar untuk
mendapatkan Namar Register Pembayaran (NRP):Masa
berlaku NRP sampai dengan jangka waktu yang
ditetapkan;
3. Untuk
tagihan yang ditetapkan

aleh instansi
pemerintah, pendaftaran dilakukan aleh instansi terkait
dan NRP tercantum pada surat tagihan dimaksud;
4. Melakukan pembayaran dengan menggunakan NRP;
5. Menerima NTPN sebagai bukti pengesahan setelah
pembayaran dilakukan;
6. Mencetak BPN melalui sistem registrasi pembayaran
atau di Bank dengan menunjukan NTPN/NTB;
7. Menyampaikan BPN kepada unit terkait ..
c. Pembayaran melalui_Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
1. Melakukan penginputan data setaran pada menu
pembayaran penerimaan negara melalui mesin ATM;
-2-

/ I'
::;C:::;UcllUC:llgWl

lll!-'UL UCln WClJIU ::;eLur;

3. Menerima BPN dalam bentuk struk ATM yang telah

mendapat NTBdan NTPN;
4. Dalam hal diperlukan wajib setor dapat meminta Bank
untuk melakukan pencetakan ulang BPN atas transaksi
yang dilakukan meialui ATM;
5. Menyampaikan BPN kepada unit terkait.
2. Ketentuan pada Pasal 6 ditambah 1 (satu) ayat yaitu ayat (3),
sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 6
(1) Tata cara penatausahaan
penerimaan setoran melalui
loketjteller BankjPos diatur sebagai berikut:
a. Menerima surat setoran penerimaan negara dalam
rangkap 4 (empat) dan meneliti kelengkapan pengisian
dokumen dan uang yang disetorkan;
b. Mengkredit setoran ke rekening Persepsi, Devisa
Persepsi, PBB, atau BPHTB sesuai jenis setoran yang
diterima;
c. Melakukan pengesahan dengan menerbitkan BPN setelah
mendapatkan NTPN dalam rangkap 4 (empat), dengan
peruntukan lembar ke-1 dan ke-3 untuk penyetor,

lembar ke-2 untuk KPPN, dan lembar ke-4 untuk
Bankj Pos;
d. Surat setoran yang sudah disahkan dan ditanda tangani
petugas BankjPos, lembar ke-1 dan ke-3 disampaikan
kepada penyetor, lembar ke-2 untuk KPPN, dan lembar
ke-4 untuk BankjPos;
.
e, Menerbitkan BPN atas setoran yang diterima melalui
CabangjCabang
Pembantu BankjPos yang on-line
setelah mendapatkan NTPNdari MPN.
(2) Tata cara Penatausahaan penerimaan setoran melalui ebanking diatur sebagai berikut:
a. Mengkredit setoran ke Rekening Kas Negara yang
diterima melalui fasilitas e-banking yang dilakukan' oleh
Wajib PajakjWajib
BayarjWajib
SetorjBendahara
Penerimaan berdasarkan NRP yang dihasilkan dari
Sistem Registrasi Pembayaran;
b. Menginformasikan NTPNdan NTBkepada pihak penyetor

melalui media e-banking;
c. Mencetak BPN sesuai dengan kebutuhan.
(3) Tata cara Penatausahaan
penerimaan setoran melalui
Anjungan Tunai Mandiri (ATM)diatur sebagai berikut:
a. Meminta konfirmasi kebenaran informasi setoran atas
data yang diinput oleh wajib setor;
b. Mengkredit setoran ke Rekening Kas Negara pada
Cabang Bank Persepsi yang ditunjuk;
c. Melakukan pencetakan BPN yang telah mendapat NTB
dan NTPNdalam bentuk struk ATM;
d. Menyediakan fasilitas cetak ulang BPN.
-3-

/
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku
pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta,
pada tf.l.pggal.....>.....

7 Nove.ber
2013
Plt'i[),IB.EKTU~ JE,NDERAL PERBENDAHARAAN,
4 ,,~•• , ",.

~ \-, "j ,~_':

:. ,: '. -' ..

()~