Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: MAKNA MEJA GANDONG ( Suatu Studi Antropologi-Budaya terhadap Adat Perkawinan di Paperu Kabupaten Maluku Tengah Propinsi Maluku ) T2 752011021 BAB V
BAB V
PENUTUP
Pada bagian ini, penulis akan mengemukakan tentang dua hal meliputi: (A).
Kesimpulan, dan (B). Saran sebagai rekomendasi yang merupakan bagian penutup
dari tesis ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada tesis ini, maka dapat dikemukakan kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan upacara adat meja gandong atau kasih makan gandong dalam
masyarakat peperu
bertujuan untuk tetap memelihara relasi kekerabatan
atau keharmonisan dalam keluarga, karena dalam upacara ini semua orang
gandong berkumpul untuk saling mengenal.
2. Meja gandong atau kasih makan gandong merupakan suatu upacara adat yang
didalamnya
untuk memperekat hubungan orang bersaudara segandong
bahkan semua hal atau persoalan
yang terjadi dalam masyarakat dapat
diselesaikan lewat makan bersama, dan juga sekaligus
mengekspresikan
kepercayaan orang paperu terhadap para leluhur
3. Upacara adat meja gandong atau kasih makan gandong adalah merupakan
sebuah tuntutan
adat yang harus dilakukakan oleh semua anak laki-laki
paperu yang sudah menikah baik
dalam negeri paperu atau yang berada di
perantauan, jika adat ini tidak dilakukan maka akan mengalami sakit penyakit,
usaha tidak lancar dll.
4. Melalui meja gandong, orang Paperu beranggapan bahwa para leluhur atau
tete nene
moyang mereka menyatu di meja tersebut. Sehingga tanggung
jawab membuat meja gandong
bukan
sekedar
tuntutan
atau
tanggungjawab anak laki-laki kepada semua basudara segandong semata,
namun lebih dari pada itu terdapat kepercayaan yang kuat bahwa para leluhur
mata
rumah mereka akan juga menyatu dengan kehidupan mereka kelak.
Sehingga akan menjaga
dan melindungi mereka dari berbagai macam
kesulitan hidup.
B. Saran
Dari kesimpulan-kesimpulan di atas dan dengan memperhatikan data yang
diperoleh selama penelitiaan, maka penulis tiba pada beberapa saran pemikiran
sebagai rekomendasi, untuk kemudian dikaji dan dilaksanakan yaitu sebagai berikut:
1. Pentingnya peran Lembaga Pendidikan dalam negeri setempat sebagai
pembentuk
pengetahuan bagi warga sekolah untuk mengembangkan
kurikulum pendidikan berbasis
konteks lokal masyarakat negeri dengan
memperhatikan sejarah dan budaya dari tempat-
tempat bersejarah sebagai
warisan leluhur yang ada di dalam negeri setempat. Sehingga lewat kurikulum
ini mampu mengaktualisasikan pengetahuan, pengenalan dan pemahaman
penduduk setempat secara baik terhadap sejarah dan budaya sendiri.
84
2. Pemerintah Daerah perlu menjaga dan melestarikan upacara adat ini sebagai
warisan sejarah
dan budaya sebagai salah satu warisan turun-temurun
yang telah menjadi bagian dari orang
paperu sebagai bentuk rasa terima
kasih. Oleh karena itu, situs ini perlu dijaga dan
dilestarikan
3. Agar Masyarakat yang ada di Negeri paperu dapat lebih memperkenalkan Tradisi
Kebudayan
Upacara Adat meja gandong (kasih makan gandong) ini Kepada
Masyarakat luar akan, agar
Masyarakat luar juga dapat mengetahui bentuk
Tradisi Kebudyan yang ada di Negeri paperu
4. Pemerintah Daerah perlu menjaga dan melestarikan budaya ini sebagai warisan
sejarah dan
budaya sebagai salah satu warisan turun-temurun yang telah
menjadi bagian dari orang
paperu bahkan masyarakat negeri lainnya secara
menyeluruh sebagai adat yang berfungsi
sebagai
wadah
terciptanya
hubungan sosial masyarakat maupun dengan lingkungannya, yang memiliki
nilai-nilai sosio-budaya positif yang patut diteladani, bagi masyarakats. Oleh
karena itu, situs ini perlu dijaga dan dilestarikan.
85
PENUTUP
Pada bagian ini, penulis akan mengemukakan tentang dua hal meliputi: (A).
Kesimpulan, dan (B). Saran sebagai rekomendasi yang merupakan bagian penutup
dari tesis ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada tesis ini, maka dapat dikemukakan kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan upacara adat meja gandong atau kasih makan gandong dalam
masyarakat peperu
bertujuan untuk tetap memelihara relasi kekerabatan
atau keharmonisan dalam keluarga, karena dalam upacara ini semua orang
gandong berkumpul untuk saling mengenal.
2. Meja gandong atau kasih makan gandong merupakan suatu upacara adat yang
didalamnya
untuk memperekat hubungan orang bersaudara segandong
bahkan semua hal atau persoalan
yang terjadi dalam masyarakat dapat
diselesaikan lewat makan bersama, dan juga sekaligus
mengekspresikan
kepercayaan orang paperu terhadap para leluhur
3. Upacara adat meja gandong atau kasih makan gandong adalah merupakan
sebuah tuntutan
adat yang harus dilakukakan oleh semua anak laki-laki
paperu yang sudah menikah baik
dalam negeri paperu atau yang berada di
perantauan, jika adat ini tidak dilakukan maka akan mengalami sakit penyakit,
usaha tidak lancar dll.
4. Melalui meja gandong, orang Paperu beranggapan bahwa para leluhur atau
tete nene
moyang mereka menyatu di meja tersebut. Sehingga tanggung
jawab membuat meja gandong
bukan
sekedar
tuntutan
atau
tanggungjawab anak laki-laki kepada semua basudara segandong semata,
namun lebih dari pada itu terdapat kepercayaan yang kuat bahwa para leluhur
mata
rumah mereka akan juga menyatu dengan kehidupan mereka kelak.
Sehingga akan menjaga
dan melindungi mereka dari berbagai macam
kesulitan hidup.
B. Saran
Dari kesimpulan-kesimpulan di atas dan dengan memperhatikan data yang
diperoleh selama penelitiaan, maka penulis tiba pada beberapa saran pemikiran
sebagai rekomendasi, untuk kemudian dikaji dan dilaksanakan yaitu sebagai berikut:
1. Pentingnya peran Lembaga Pendidikan dalam negeri setempat sebagai
pembentuk
pengetahuan bagi warga sekolah untuk mengembangkan
kurikulum pendidikan berbasis
konteks lokal masyarakat negeri dengan
memperhatikan sejarah dan budaya dari tempat-
tempat bersejarah sebagai
warisan leluhur yang ada di dalam negeri setempat. Sehingga lewat kurikulum
ini mampu mengaktualisasikan pengetahuan, pengenalan dan pemahaman
penduduk setempat secara baik terhadap sejarah dan budaya sendiri.
84
2. Pemerintah Daerah perlu menjaga dan melestarikan upacara adat ini sebagai
warisan sejarah
dan budaya sebagai salah satu warisan turun-temurun
yang telah menjadi bagian dari orang
paperu sebagai bentuk rasa terima
kasih. Oleh karena itu, situs ini perlu dijaga dan
dilestarikan
3. Agar Masyarakat yang ada di Negeri paperu dapat lebih memperkenalkan Tradisi
Kebudayan
Upacara Adat meja gandong (kasih makan gandong) ini Kepada
Masyarakat luar akan, agar
Masyarakat luar juga dapat mengetahui bentuk
Tradisi Kebudyan yang ada di Negeri paperu
4. Pemerintah Daerah perlu menjaga dan melestarikan budaya ini sebagai warisan
sejarah dan
budaya sebagai salah satu warisan turun-temurun yang telah
menjadi bagian dari orang
paperu bahkan masyarakat negeri lainnya secara
menyeluruh sebagai adat yang berfungsi
sebagai
wadah
terciptanya
hubungan sosial masyarakat maupun dengan lingkungannya, yang memiliki
nilai-nilai sosio-budaya positif yang patut diteladani, bagi masyarakats. Oleh
karena itu, situs ini perlu dijaga dan dilestarikan.
85