Small island mitigation based on mangrove ecosystem management in Bunaken National Park | Schaduw | AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT (Jurnal Ilmu dan Manajemen Perairan) 7275 14254 1 SM

Aquatic Science & Management, Vol. 1, No. 2, 133-142 (Oktober 2013)
Pascasarjana, Universitas Sam Ratulangi
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jasm/index

ISSN 2337-4403
e-ISSN 2337-5000
jasm-pn00032

Small island mitigation based on mangrove ecosystem management
in Bunaken National Park
Mitigasi pulau kecil berbasis pengelolaan ekosistem mangrove Taman Nasional Bunaken
Joshian N.W. Schaduw
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi. Jl. Kampus Unsrat Bahu,
Manado 95115, Sulawesi Utara, Indonesia
E-mail: nicolas_schaduw@yahoo.com

Abstract: Small islands are susceptible to many environmental impacts. Impacts affecting ecological processes
include climate change, sea level rise, natural disasters, abrasion, sedimentation, erosion and pollution. To
minimize vulnerability the assessing the effectiveness of mitigation measures in these coastal ecosystems is
urgently needed. This research analyzes vulnerability of a small island mangrove ecosystem and the effectiveness
of management strategy for mangrove ecosystem based mitigation. This research uses both primary and

secondary data. Primary data was gathered by sampling, field observation, and questionnaire analysis.
Vulnerability index was analyzed using multi-dimensional scaling method, and vulnerability mapping was
analyzed by using geographic information system (GIS) using the software Arcview Project 3.3. Stakeholder
analysis was used for patterns and strategic management, through a technique SMART (Simple Multi Attribute
Rating Technique) using the software Criterium Decision Plus. The results show that Bunaken Island has the
highest vulnerability level, followed by the island of Manado Tua, Nain, and the lowest level was found in
Mantehage island. The most important factor of vulnerability in the small island Bunaken National Park is the
area of mangrove ecosystem. Increased area of mangrove ecosystem will increase the effectiveness as a buffer
zone as well as increase the capacity of the ecosystem on the social, economic, and governance dimensions. A
management scheme which can accommodate a variety of problems faced by the mangrove ecosystem of small
islands is a collaborative management by the government as the leading sector, with the highest priority on the
management of the ecological dimension.
Keywords: mangrove ecosystem management; small island mitigation; Bunaken National Park
Abstrak: Pulau-pulau kecil merupakan daerah yang rentan terhadap berbagai faktor. Salah satu faktor yang
mempengaruhi adalah faktor ekologis. Faktor ekologi meliputi perubahan iklim, kenaikan permukaan air laut,
bencana alam, abrasi, sedimentasi, erosi dan polusi. Untuk meminimalkan kerentanan, efektivitas ekosistem
pesisir sangat dibutuhkan. Penelitian ini menganalisis kerentanan pulau kecil, efektivitas ekosistem mangrove,
dan strategi pengelolaan ekosistem mangrove berbasis mitigasi. Penelitian ini menggunakan data primer dan
sekunder. Data primer dikumpulkan melalui sampling, observasi lapangan, dan angket. Kerentanan dianalisis
menggunakan metode multidimensional scaling, sedangkan pemetaan kerentanan dianalisis dengan sistem

informasi geografis menggunakan perangkat lunak ArcView 3.3. Analisis Stakeholder digunakan untuk pola dan
manajemen strategi, melalui teknik SMART (Simple atribut teknik Peringkat multi) dengan menggunakan
perangkat lunak Criterium Decision Plus. Hasil penelitian menunjukkan Pulau Bunaken memiliki tingkat
kerentanan tertinggi, diikuti oleh Pulau Manado Tua, Nain, dan Pulau Mantehage terendah. Faktor utama
kerentanan di pulau kecil Taman Nasional Bunaken adalah luasan ekosistem mangrove. Peningkatan kawasan
ekosistem mangrove akan meningkatkan efektivitas ekosistem mangrove sebagai buffer zone serta meningkatkan
kapasitas ekosistem ini pada dimensi sosial, ekonomi, dan pemerintahan. Pola pengelolaan yang dapat
menampung berbagai masalah yang dihadapi oleh ekosistem mangrove pulau-pulau kecil adalah kolaboratif
manajemen dengan prioritas utam pada pengelolaan dimensi ekologi dan pemerintah sebagai leading sector.
Kata-kata kunci: manajemen ekosistem mangrove; mitigasi pulau kecil; Taman Nasional Bunaken

ekologi ini, antara lain, adalah iklim, naiknya
permukaan air laut, bencana alam, abrasi,
sedimentasi, rob, erosi, dan pencemaran. Untuk
meminimalkan hal tersebut, peran dari ekosistem
pesisir sangatlah dibutuhkan.

PENDAHULUAN
Pulau-pulau kecil (PPK) adalah suatu wilayah yang
rentan terhadap berbagai faktor. Salah satu faktor

yang berpengaruh adalah faktor ekologi. Faktor
133

Aquatic Science & Management, Vol. 1, No. 2 (Oktober 2013)

dan memproyeksikan perubahan kerentanan
pada masa mendatang.
b. Menganalisis efektivitas ekosistem mangrove
sebagai zona penyangga wilayah pesisir PPK.
c. Menganalisis pola dan strategi prioritas
pengelolaan ekosistem mangrove PPK berbasis
mitigasi sesuai dengan kebutuhan masa sekarang
dan akan datang yang mengacu pada indeks dan
peta kerentanan, proyeksi perubahan kerentanan,
efektivitas ekosistem mangrove dan stakeholder
analysis.

Ekosistem mangrove adalah ekosistem yang
memiliki fungsi ekologi untuk meminimalkan
kerentanan suatu pulau. Fungsi fisik ekosistem

mangrove, antara lain, adalah menjaga garis pantai
agar tetap stabil, melindungi pantai dan tebing
sungai dari proses erosi atau abrasi, menahan atau
menyerap tiupan angin kencang dari laut ke darat,
menahan sedimen secara periodik sampai terbentuk
lahan baru, dan sebagai kawasan penyangga proses
intrusi atau rembesan air laut ke darat.
Luas hutan mangrove pada PPK Taman
Nasional Bunaken (TNB) sebesar 977,63 ha yang
tersebar pada empat pulau yaitu Mantehage,
Bunaken, Manado Tua, dan Nain. Luas total hutan
mangrove di TNB sekitar 10% dari luas total
ekosistem mangrove di Sulawesi Utara. Komunitas
mangrove TNB termasuk yang tua di Asia
Tenggara; sebagai indikasinya, masih ditemukan
mangrove yang berukuran besar dengan diameter
di atas 1,5 m yang pada tempat lain sudah jarang
ditemukan. Akan tetapi kondisi sumber daya ini
pada beberapa tahun terakhir mengalami degradasi
yang cukup serius. Sejak beberapa generasi,

masyarakat TNB telah menganggap kayu bakau
sebagai bahan bangunan, kayu bakar, makanan dan
obat-obatan. Semua pemanfaatan ini bisa
berkelanjutan sepanjang pemanfaatannya bersifat
nonkomersial. Seiring berjalannya waktu, terjadi
perkembangan pasar komersial untuk kayu
mangrove sebagai kayu bakar dan bahan bangunan
di Manado, serta untuk patok pertanian rumput laut.
Akibatnya, terjadi tekanan pemanfaatan/penebangan
kayu mangrove di pulau-pulau yang ada di TNB.
Pada tahun 1995, 8000 m3 kayu mangrove diambil
dari TNB untuk keperluan budidaya rumput laut
(38%), dijual ke Manado (35%), kayu bakar
setempat (26%), dan sero (

Dokumen yang terkait

Editorial | Lasut | AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT (Jurnal Ilmu dan Manajemen Perairan) 1962 3593 1 SM

0 1 2

Editorial | Lasut | AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT (Jurnal Ilmu dan Manajemen Perairan) 2255 4108 1 SM

0 0 2

Community changes of coral reef fishes in Bunaken National Park, North Sulawesi, Indonesia | Setiawan | AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT (Jurnal Ilmu dan Manajemen Perairan) 7273 14250 1 SM

0 0 7

Content | JASM | AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT (Jurnal Ilmu dan Manajemen Perairan) 12386 24694 1 SM

0 0 1

Content | JASM | AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT (Jurnal Ilmu dan Manajemen Perairan) 12395 24710 1 SM

0 0 2

Coral reef condition in several dive points around Bunaken Island, North Sulawesi | Towoliu | AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT (Jurnal Ilmu dan Manajemen Perairan) 7306 14316 1 SM

0 0 5

Content | JASM | AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT (Jurnal Ilmu dan Manajemen Perairan) 12430 24774 1 SM

0 1 1

Management strategies for dive sites in Bunaken Island (North Sulawesi, Indonesia), based on stakeholder’s perceptions | Kamagi | AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT (Jurnal Ilmu dan Manajemen Perairan) 14449 28886 1 SM

0 0 5

Alternative strategy for management of ecotourism in Bunaken Island, Bunaken National Park, North Sulawesi, Indonesia | Rompas | AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT (Jurnal Ilmu dan Manajemen Perairan) 14048 28026 1 SM

0 0 3

Abundance of coral-polyp-eating gastropods Drupella cornus in Bunaken National Park, Indonesia: indicating anthropogenic impact? | Boneka | AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT (Jurnal Ilmu dan Manajemen Perairan) 1961 3591 1 SM

0 0 4