artikel tri sugiyono sunan hotel

Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan pada
Pembelajaran IPA Bervisi SETS (Science, Evironment,Technology and
Society)
Tri Sugiyono
Guru SD Negeri Sarirejo Kota Semarang Jln. Kartini No. 151 Kota Semarang
tri.sugiyono@yahoo.com/081326118450
ABSTRACT
This research is aimed to improve the learners’ character of environmental concern,
learners' learning activities, and improve learning outcomes of students in learning science with
SETS oriented. The research subject is a class VI students at the primary school of Semarang
city Sarirejo academic year 2010/2011, with the number of the students as many as 32 students
consisting of 19 boys and 13 girls. The research method used was action research class. The
study, carried out through three cycles of the first cycle, cycle II and cycle III. Each cycle
consists of four stages of planning, action, observation, and reflection. The implementation of a
vision for learning science SETS (Science, Environment, Technology and Society) linking
between science, environment, technology, and society, and get the product that can repair
damage of the environment. The result of the research shows that the character of students about
the environment care in teaching-learning process of natural science subject with the vision
SETS could increase from 48% in the pre cycle to 60% in the first cycle to 76 % in the second
cycle and to 83 % in the third cycle. Students’ activity also increased from 71 % in the first
cycle to 80 % in the second cycle to 89 % in the third cycle. The teaching-learning process of

natural science subject with the vision SETS could increase the students achievement with the
mean of score 66 in the pre- cycle, 74 in the first cycle, 81 in the second cycle and 86 in the
third cycle.
Kata kunci: Karakter peduli lingkungan, IPA Bervisi SETS.

Perkembangan zaman yang semakin pesat ditandai dengan kemajuan sains dan
teknologi. Suatu penemuan dan inovasi teknologis telah menawarkan banyak
kemudahan, kenyamanan dan kemewahan dalam kehidupan modern. Namun,
dibalik segi-segi positifnya, modernitas juga menyimpan segi-segi negatif bagi
manusia (Pancasiwi dalam Natahan Hindarto. 2010: 2). Doni Koesoema (2007:286)
menyebut dengan tegas dunia pendidikan Indonesia selama bertahun-tahun
mengalami penyakit kronis yang bahkan mengancam jiwa orang lain dan peserta
didik sendiri. Pendidikan dapat berperan kuat dalam pembentukan karakter peserta
didik.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di
Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan

Pembelajaran IPA Bervisi SETS

1

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Tujuan

pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia
yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan
tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya
dan karakter bangsa.
Pembelajaran IPA sebagai subsistem pendidikan nasional memberi kontribusi
penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Sedangkan karakter sebagai
hasil dari pendidikan membawa arti penting dalam kehidupan yang sesungguhnya
di masyarakat. Karena itu penting sekali memahami nilai karakter yang
dilaksanakan dalam pembelajaran IPA.

Pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas VI SD Negeri Sarirejo Kota Semarang
masih mengalami hambatan dalam meningkatkan karakter peserta didik.
Pendidikan karakter peserta didik peduli lingkungan belum membudaya dari
observasi pada bulan Oktober 2010 pendidikan karakter peduli lingkungan belum
membudaya dengan kriteria belum terlihat yaitu 48%. Pendidikan karakter peduli
lingkungan yang rendah saat pengamatan; menjaga lingkungan sekolah tetap bersih
peserta didik belum menjaga lingkungan sekolah tetap bersih terlihat rendahnya
sikap dan tindakan peserta didik dalam melakukan kebersihan kelas mendapat 54%.
Menjaga lingkungan agar tetap nyaman peserta didik belum melakukan kegiatan
yang dapat menjaga lingkungan tetap nyaman seperti menyapu lantai saat istirahat
dan saat ada kotaran didepan kelas sehingga mendapat 43%. Merawat lingkungan
belum dilakukan oleh para peserta didik ini terlihat saat kegiatan belajar peserta
didik belum merawat tanaman dengan benar mendapat 49%. Aspek membuang
sampah pada tempatnya yaitu di tempat sampah organik dan non organik masih
sangat rendah 57% dengan diiindikasikan peserta didik setelah makan saat istirahat
membuang bungbus makanan tanpa melihat terlebih dahulu tempat sampah organik
dan anorganik yang telah dicat warna yang berbeda dan ada sebagian peserta didik
membuang

bungkus


makanan

tidak

pada

tempatnya.

Melakukan

usaha

memperbaiki kerusakan lingkungan belum membudaya peserta didik belum
Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

2

menciptakan alat yang dapat memperbaiki lingkungan sekolah dan masyarakat serta

peserta didik belum melakukan penanaman pohon secara berkelanjuatan mendapat
35%. Kondisi tersebut menyebabkan aktivitas belajar peserta didik rendah dan
berdampak pada hasil pembelajaran rendah.
Untuk mengatasi permasalahan itu, maka peneliti memilih judul “Upaya
Meningkatkan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan Pada Pembelajaran IPA
Bervisi SETS (Science, Evironment,Technology and Society) di Kelas VI SD Negeri
Sarirejo” yang merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan karakter
peserta didik peduli lingkungan yang mengkaitkan antara sains, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat, serta mendapatkan produk yang dapat memperbaiki
kerusakan lingkungan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dirumuskan permasalahan sebagai
berikut: (1) bagaimana pembelajaran IPA Bervisi SETS dapat meningkatkan
karakter peserta didik Peduli Lingkungan? (2) bagaimana aktivitas peserta didik
pada pembelajaran IPA bervisi SETS dapat meningkatkan? (3) bagaimana hasil
belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA bervisi SETS?
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk meningkatkan karakter peserta didik
Peduli Lingkungan; (2) meningkatkan aktivitas belajar peserta didik; (3)
meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA bervisi SETS.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik agar
meningkatkan karakter bangsa terutama peduli lingkungan pada pembelajaran IPA

bervisi SETS, melatih peserta didik agar tanggap terhadap kerusakan lingkungan
dan membudayakan sikap peduli lingkungan, melatih peserta didik untuk berpikir
kritis, kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi,
meningkatkan aktivitas belajar sehingga meningkat hasil belajar peserta didik. Bagi
guru memberi informasi pembelajaran IPA bervisi SETS berkarakter bangsa agar
dapat meningkatkan karakter peserta didik peduli lingkungan. Bagi Sekolah mampu
memberikan sumbangan serta mendorong sekolah untuk selalu melakukan inovasi
dalam rangka perbaikan pembelajaran guna peningkatan karakter bangsa dalam
pembelajaran IPA.

Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

3

Pendidikan Karakter Bangsa
Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang
membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat,
dan


bernegara

serta

membantu

untuk membuat

keputusan

yang

dapat

dipertangunggjawabkan. Pendidikan karakter mengajarkan peserta didik berpikir
cerdas, mengativasi otak tengah secara alami (Khan.2010: 1).
Pendidikan karakter adalah suatu peluang bagi penyempurnaan diri manusia.
Pendidikan karakter harus dipahami sebagai sebuah usaha manusia untuk
menjadikan dirinya sebagai manusia yang berkeutamaan (Hindarto: 2010.4).
Jadi dapat disimpulkan pendidikan karakter adalah suatu usaha yang sadar dan

sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik, membiasakan berpikir dan
perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai
keluarga, masyarakat, bernegara sebagai sebuah usaha manusia untuk menjadikan
dirinya sebagai manusia yang berkeutamaan.
Atas dasar pemikiran itu, pengembangan pendidikan karakter sangat strategis
bagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa mendatang. Pengembangan
itu harus dilakukan melalui perencanaan yang baik, pendekatan yang sesuai, dan
metode belajar serta pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan sifat suatu nilai,
pendidikan karakter bangsa adalah usaha bersama sekolah, oleh karena itu harus
dilakukan secara bersama oleh semua guru dan pemimpin sekolah, melalui semua
mata pelajaran, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya sekolah.
Nilai-nilai karakter Bangsa
Pendidikan karakter bangsa mengembangkan nilai-nilai karakter pada diri
peserta didik sehingga menjadi dasar bagi mereka dalam berpikir, bersikap,
bertindak dalam mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat,
dan warganegara. Nilai-nilai karakter bangsa yang dimiliki peserta didik
menjadikan sebagai warganegara Indonesia yang memiliki kekhasan dibandingkan
dengan bangsa-bangsa lain. Nilai untuk pendidikan karakter bangsa ada 18 yaitu 1)
Religius, 2) Jujur, 3) Toleransi, 4) Disiplin, 5) Kerja Keras, 6). Kreatif, 7) Mandiri,
8) Demokratis, 9) Rasa Ingin Tahu, 10) Semangat Kebangsaan, 11) Cinta Tanah Air,

12) Menghargai Prestasi, 13) Bersahabat/ Komuniktif, 14) Cinta Damai, 15)
Gemar Membaca, 16) Peduli Lingkungan, 17) Peduli Sosial, 18) Tanggung-jawab.
Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

4

Penelitian ini hanya memfokuskan pada nilai karakter bangsa peduli lingkungan
yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi (Kemendiknas. 2010: 9-10).
Aktivitas belajar
Sardiman (2001) menyatakan bahwa ”hal yang paling mendasar dituntut dalam
proses pembelajaran adalah keaktifan peserta didik”. Keaktifan peserta didik dalam
proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan
peserta didik ataupun antar peserta didik itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan
suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing peserta didik
dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari
peserta didik akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan
yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.

Aktivitas belajar adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan

dalam

proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar. Dalam kegiatan belajar
peserta didik harus aktif. Aktif, berarti mereka yang mendominasi kegiatan
pembelajaran. Mereka secara aktif menggunakan otak baik untuk menemukan ide
pokok dari materi pembelajaran, mengaplikasikan apa yang baru dipelajari ke
dalam suatu persoalan kehidupan nyata (Zaini 2008: 16).
Berdasarkan definisi-definisi aktivitas belajar di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa aktivitas belajar adalah suatu bentuk yang dilakukan dalam proses
pembelajaran yang mengakibatkan terbentuknya pengetahuan dan keterampilan
mengarah pada peningkatan prestasi.
Pembelajaran IPA Bervisi SETS
SETS adalah cara pandang tentang sesuatu terhadap SETS (Science,
Evironment,Technology and Society ) yang menjadi satu. SETS adalah akronim
dari Science, Environment, Technology, and Society, atau salingtemas yaitu sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat, yang memiliki

keterhubungan


timbal

balik dari segala arah.

Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

5

Gambar 1 Keterhubungkaitan unsur-unsur SETS (Binadja, 2007a: 21)

Unsur sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat, dalam kehidupan manusia
pada dasarnya saling berkaitan satu sama lain. (Binadja 2007a: 120). Implikasi
pembelajaran bervisi dan berpendekatan SETS bila dilaksanakan dengan sunggusungguh tentu akan memberi keuntungan bagi berbagai pihak, para peserta didik itu
sendiri, pendidik, dan masyarakat (Binadja, 2006). Lebih jauh visi dan pendekatan
SETS itu memungkinkan penjagaan pada nilai-nilai positif pendidikan, agama,
budaya, dan karakter (Binadja, 2000; Pusat Kurikulum, 2004). Pembelarajaran IPA
bervisi SETS merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan karakter peserta
didik peduli lingkungan yang mengkaitkan antara sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat, serta mendapatkan produk yang dapat memperbaiki kerusakan
lingkungan.
Kerangka Berpikir
Berikut digambarkan skema kerangka berpikir secara sistematis pada gambar
2.
KONDISI
AWAL

TINDAKA
N

Proses pembelajaran IPA
belum bervisi SETS Belum
mengakaitkan antara sians,
lingkungan, teknologi dan
masyarkat Belum ada
media pembelajaran.
Guru belum
melakukan pembelajaran di
luar kelas.
Proses pembelajaran IPA
bervisi SETS yang
mengkaitkan antara sains,
lingkungan, teknologi dan
masyrakat

Karakter peserta didik peduli
lingkungan rendah, aktivitas
belajar dan hasil belajar peserta
didik rendah

SIKLUS 1
Pembelajaran IPA bervisi SETS
dengan pembuatan pupuk
kompos
SIKLUS 2
Pembelajaran IPA bervisi SETS
dengan alat penjernih air

SIKLUS 3 Pembelajaran IPA
bervisi SETS dengan menanam
pohon di lingkungan sekolah

KONDISI
AKHIR

Didiga dengan penerapan
pembelajaran IPA bervisi SETS
meningkatkan karakter peduli
lingkungan, aktivitas belajar dan hasil
belajar meningkat.

Gambar 2.
Skema Kerangka Berfikir
Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

6

METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2010/2011 dengan
subjek penelitian peserta didik kelas VI SD Sarirejo yang berjumlah peserta didik
sebanyak 32 anak yang terdiri dari 19 putra dan 13 putri. Variabel penelitian ini
mencakup tiga variabel yaitu; (1) karakter peserta didik peduli lingkungan, (2)
aktivitas belajar, (3) hasil belajar.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Pengkategorian penelitian ini kedalam penelitian tindakan sesuai dengan
model Kemmis dan Mc. Taggart. Setiap satu siklus atau putaran terdiri empat
tahapan yaitu perencanaan (Planning), aksi atau tindakan (acting), observasi
(observing), dan refleksi (reflecting). Sesudah satu siklus selesai
diimplementasikan, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang
dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya, atau dengan
beberapa siklus (Aqib, Z., 2006:22). Penelitian ini dengan menggunakan tiga siklus.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah; (1). Dokumenter,
teknik ini digunakan untuk memperoleh data peserta didik dalam pembelajaran IPA
sebelum diberi tindakan, (2). Observasi. Teknik ini digunakan untuk memperoleh
data karakter peserta didik peduli lingkungan dan aktivitas belajar peserta didik.
Tes digunakan untuk memperoleh data kemampuan kognitif (hasil belajar).
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Data yang telah diperoleh
secara kuantitatif kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif. Data yang
dianalisis meliputi hasil pengamatan karakter peserta didik peduli lingkungan, data
aktivitas belajar peserta didik dan tes hasil belajar peserta didik.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANYA
Penelitian ini terdiri dari 3 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan yaitu
pertemuan pertama 2 jam pelajaran (2x35 menit) dan pertemuan kedua 3 jam
pelajaran (3 x 35 menit). Diharapkan, pada pelaksanaan setiap siklus akan terjadi
perbaikan karakter peserta didik peduli lingkungan, aktivitas belajar peserta didik,
dan hasil belajar dalam proses pembelajaran IPA bervisi SETS. Kondisi awal, hasil
pengamatan pendidikan karakter peduli lingkungan belum membudaya dengan
kriteria kurang yaitu 48%.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
No.
1
2
3
4
5

Aspek karakter peduli lingkungan
Menjaga lingkungan sekolah tetap bersih
Menjaga lingkungan tetap nyaman
Merawat lingkungan
Membuang sampah pada tempatnya
Melakukan usaha memperbaiki kerusakan lingkungan
Jumlah skor
Rata-rata
Kategori

Skor
54
43
49
57
35
238
47,60
Mulai terlihat

Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

7

Berdasar data nilai sebelum perbaikan maka diketahui bahwa karakter
peserta didik peduli lingkungan dari 5 aspek karakter peduli lingkungan mendapat
47,60% dalam kategori mulai terlihat. Pembelajaran
IPA yang belum
meningkatkan karakter peserta didik peduli lingkungan dan mengkaitkan antara
sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat membuat aktivitas peserta didik
rendah. Rendahnya aktivitas belajar peserta didik tersebut peneliti memperoleh
temuan-temuan sehubungan dengan aktivitas belajar peserta didik dalam
pembelajaran yaitu; (1) peserta didik belum siap menghadapi kegiatan
pembelajaran, peserta didik merasa takut menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh guru, (2) peserta didik belum memperhatikan penjelasan guru terlihat
peserta didik masih ramai dan melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan
pemebelajaran, peserta didik belum terjalin kerjasama. Guru masih menggunakan
metode konvensional yaitu ceramah dan memberi tugas yang harus dikerjakan
belum menggunakan diskusi kelompok, sehingga peserta didik belum aktif dalam
diskusi kelompok, (3) peserta didik merasa takut mengemukan pendapatnya, (4)
pembelajaran IPA materi pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan
lingkungan belum menghasilkan suatu produk yang dapat dimanfaatkan oleh
peserta didik dan masyarakat untuk mengatasi kerusakan lingkungan.
Pembelajaran yang tidak melibatkan peserta didik menyebabkan partisipasi peserta
didik kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.Penemuan-penemuan peneliti yang
berkaitan dengan karakter peduli lingkungan dan aktivitas belajar peserta didik
dalam pembelajaran mengakibatkan hasil pembelajaran menjadi rendah belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran IPA kelas VI SD Negeri
Sarirejo yaitu 70. Data-data di atas nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam
penelitian tindakan kelas selanjutnya.
Siklus I
Perencanaan pelaksanaan, peneliti membuat lembar pengamatan karakter peduli
lingukugan, lembar pengamtan aktivitas peserta didik, lembar kerja peserta didik
bervisi SETS dan lembar evaluasi. Peneliti juga menyiapkan media pembelajaran
yang diperlukan sebagai penunjang pembelajaran, yaitu lingkungan sekolah, video
kegiatan manusia yang dapat merusak lingkungan, gambar pembuatan pupuk
kompos, alat dan bahan pembuatan pupuk kompos.
Pelaksanaan siklus I terdapat dua kali pertemuan yaitu pada hari Kamis,
tanggal 11 Nopember 2010 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran
dan pada hari selasa, tanggal 16 Nopember 2010 dengan alokasi waktu 3 x 35
menit atau tiga jam pelajaran.
Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dengan langkah-langkah; guru
datang tepat waktu datang tepat waktu untuk menanamkan sikap disiplin. Berdoa
dan memberikan apersepsi berupa tanya jawab. Menayangkan video kegiatan
manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam. Mendiskusikan tanyangan
bersama peserta didik tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi
keseimbangan alam. Membentuk kelompok, peserta didik melakukan diskusi
Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

8

kelompok dengan topik kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan alam
dengan mengkaitkan sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Menyimpulkan materi dan mengkaitkan
dengan karakter yang telah didapat oleh peserta didik selama pembelajaran seperti
peduli lingkungan, kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan jujur. Peserta didik
mengerjakan soal evaluasi, setelah selesai guru memberi tugas berupa portofolio
tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam
(ekosistem) dan usaha-usaha yang dilakukan oleh masyarakat sekitar untuk
memperbaiki keseimbangan alam/ekosistem. Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya yaitu pembuatan pupuk kompos.
Pertemuan kedua sebelum pembelajaran peserta didik ke luar kelas untuk
mengambil sampah disekitar kelas VI, berbaris dan masuk kelas. Guru
mengucapkan salam, guru mengumpulkan dan membahas tugas portofolio peserta
didik, menyampaikan tujuan pembelajaran pembuatan pupuk kompos untuk
meningkatkan kepedulian lingkungan peserta didik. Guru memberikan motivasi
kepada peserta didik, apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat mengetahui usaha untuk memperbaiki keseimbangan
alam/ekosistem dan peserta didik dapat meningkatkan karakter peduli lingkungan
dengan pembuatan pupuk kompos. Tanya jawab dengan peserta didik tentang
usaha-usaha yang dilakukan oleh masyarakat sekitar untuk memperbaiki
keseimbangan alam. Guru mengajak keluar kelas, peserta didik keluar kelas
dengan membawa kantong plastik untu memunguti sampah. Peserta didik
mengambil sampah yang ada di lingkungan sekitar sekolah dan membuang pada
tempat sampah organik dan nonorganik. Peserta didik secara berkelompok
membuat pupuk kompos dan mengamati serta mencatat hasil kegiatan yang mereka
lakukan. Peserta didik membuat kesimpulan sementara tentang pembuatan kompos
dengan campuran kotoran sapi dan dengan campuran kotoran kambing. Guru
bersama peserta didik menyimpulkan materi dan pendidikan karakter yang terdapat
dalam materi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam
(ekosistem). Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan dan pendidikan karakter yang telah didapat oleh peserta
didik dalam pembelajaran. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR)
portofolio tentang dampak kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi
keseimbangan alam (ekosistem) bagi masyarakat. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu dampak kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem) bagi masyarakat dengan
keterkaitan unsur-unsur SETS lainnya.
Kegiatan observasi terhadap obyek penelitian dilakukan secara langsung
oleh satu orang pengamat pada saat proses pembelajaran IPA bervisi SETS.
Pengamat adalah rekan sejawat dan tim kolaborasi. Kegiatan yang diamati
meliputi : (1) karakter peserta didik peduli lingkungan mendapat 60%,
(2) aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran 71%, dan (3) hasil belajar
Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

9

peserta didik mendapat rata-rata 74 dengan ketuntasan 78%. Hasil observasi dicatat
dalam lembar observasi untuk dianalisa dan dilakukan refleksi.
Kegiatan refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi antara peneliti dan
teman sejawat untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus I. Kelebihan tersebut adalah karakter peserta didik mengalami
peningkatan dari pra siklus 48% menjadi 60%, berhasil membuat pupuk kompos
yang terbuat dari sampah yang dapat terurai yang berupa daun, sisa makanan, dan
bahan-bahan lain yang mudah membusuk, aktivitas peserta didik dari 66% menjadi
71%, dan hasil belajar mendapat rata-rata kelas sebesar 74 dengan ketuntasan 78%.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I sudah cukup baik. Namun demikian,
kegiatan pembelajaran pada siklus I masih perlu perbaikan karena hasil pengamatan
karakter peduli lingkungan yang memuat 5 aspek penilai hanya mendapat hasil
rata-rata kelas 60% dalam kategori mulai terlihat terutama dalam aspek Menjaga
lingkungan tetap nyaman mendapat 53% dan merawat lingkungan mendapat 58%.
Dari temuan beberapa permasalahan pada pelaksanaan pembelajaran di siklus I,
maka peneliti dan tim kolaborasi melakukan perencanaan ulang pembelajaran di
siklus II.
Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka kemudian peneliti
mengidentifikasi permasalahan dan merumuskan pemecahan masalah. Peneliti
melakukan diskusi dengan teman sejawat (obsever) untuk memperbaiki langkahlangkah pembelajaran, meningkatkan keterampilan guru dalam menyampaikan
nilai-nilai karakter terutama peduli lingkungan. mengontrol kembali efektivitas
pembelajaran IPA bervisi SETS pengerjaan lembar kerja diskusi kelompok yang
efektif. Peneliti memeriksa dan menyiapkan rencana pembelajaran, lembar
pengamatan karakter peduli lingukugan, lembar pengamtan aktivitas peserta didik,
lembar diskusi kelompok, dan lembar evaluasi. Peneliti menyiapkan media
pembelajaran yang diperlukan sebagai penunjang pembelajaran, yaitu lingkungan
sekolah, video banjir dan pencemaran lingkungan serta dampak yang ditimbulkan,
gambar alat penjernih air dengan komposisi pasir, ijuk, arang, & krikil yang
berbeda, dan alat bahan pembuatan alat penjernih air.
Pelaksanaan siklus II terdapat dua kali pertemuan yaitu pada hari Kamis,
tanggal 18 Nopember 2010 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dan pada hari
selasa, tanggal 23 Nopember 2010 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit.
Pertemuan pertama guru datang tepat waktu datang tepat waktu untuk
menanamkan sikap disiplin. Berdoa dan memberikan apersepsi berupa tanya jawab.
Menayangkan video tentang bajir dan pencemaran lingkungan serta dampak yang
ditimbulkan. Melakukan diskusi kelas, tanya jawab dengan peserta didik. Peserta
didik melakukan diskusi kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi. Guru
bersama peserta didik menyimpulkan materi dan menuliskan pendidikan karakter
yang terdapat dalam materi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi
keseimbangan alam (ekosistem). Guru memberikan soal evaluasi kepada peserta
Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

10

didik. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) portofolio tentang
usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dari banjir. Menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu pembuatan alat penjernih
air sederhana.
Pertemuan kedua, sebelum pembelajaran peserta didik ke luar kelas untuk
mengambil sampah disekitar kelas VI, berbaris dan masuk kelas. Guru
mengucapkan salam, guru mengumpulkan dan membahas tugas portofolio peserta
didik, menyampaikan tujuan pembelajaran pembuatan alat penjernih air sederhana.
Guru menjelaskan cara pembuatan dan mengajak peserta didik ke luar kelas.
Kelompok peserta didik merancang cara alat penjernih air sederhana dengan
berbagai komposisi pasir, ijuk, arang, dan krikil sesuai dengan kreativitas serta
pengetahuan peserta didik. Peserta didik secara berkelompok membuat alat
penjernih air sederhana. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi dan
menuliskan pendidikan karakter yang terdapat dalam materi kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem). Peserta didik bersama guru
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan dan pendidikan
karakter yang telah didapat oleh peserta didik dalam pembelajaran. Peserta didik
diberikan pekerjaan rumah (PR) portofolio tentang usaha mencegah kepunahan
hewan dan tumbuhan. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yaitu mencegah kepunahan hewan dan tumbuhan dengan keterkaitan
unsur-unsur SETS.
Kegiatan observasi terhadap obyek penelitian dilakukan secara langsung
oleh satu orang pengamat pada saat proses pembelajaran IPA bervisi SETS.
Kegiatan yang diamati meliputi : (1) karakter peserta didik peduli lingkungan
mendapat 76%, (2) aktivitas belajar peserta didik 80%, dan (3) hasil belajar peserta
didik mendapat rata-rata 81 dengan ketuntasan klasikal 89%.
Kegiatan refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi antara peneliti dan
teman sejawat untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus I. Kelebihan tersebut adalah karakter peserta didik mengalami
peningkatan dari siklus I 60% menjadi 76% dalam kategori mulai berkembang,
berhasil membuat alat penjernih air untuk mengatasi kualitas air yang kotor akibat
banjir, aktivitas peserta didik dari 71% menjadi 80%, dan hasil belajar mendapat
rata-rata kelas sebesar 81 dengan ketuntasan 89%.
Kegiatan pembelajaran pada siklus II masih perlu perbaikan karena hasil
pengamatan karakter peduli lingkungan yang memuat 5 aspek penilai hanya
mendapat hasil rata-rata kelas 76% dalam kategori mulai berkembang terutama
dalam aspek menjaga lingkungan tetap nyaman mendapat 67%. Hasil belajar siklus
II terdapat 4 siswa yang belum tuntas. Dari temuan beberapa permasalahan pada
pelaksanaan pembelajaran di siklus II, maka peneliti dan teman sejawat melakukan
perencanaan ulang pembelajaran di siklus III.

Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

11

Siklus III
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, maka kemudian peneliti
mengidentifikasi permasalahan dan merumuskan pemecahan masalah. Peneliti
melakukan diskusi dengan teman sejawat (obsever) untuk meningkatkan
keterampilan guru dalam menyampaikan nilai-nilai karakter terutama peduli
lingkungan, mengontrol kembali efektivitas pembelajaran IPA bervisi SETS
pengerjaan lembar kerja diskusi kelompok yang efektif. Peneliti menyiapkan media
pembelajaran yang diperlukan sebagai penunjang pembelajaran, yaitu lingkungan
sekolah, video tentang pemanfaatan tumbuhan secara berlebihan untuk kebutuhan
manusia, gambar tumbuhan yang mulai langka di Indonesia.
Pelaksanaan siklus III terdapat dua kali pertemuan yaitu pada hari Kamis,
tanggal 23 Nopember 2010 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dan pada hari
selasa, tanggal 30 Nopember 2010 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit.
Pertemuan pertama, ketua kelas memimpin berdoa. Guru mengabsen peserta
didik apabila ada yang tidak berangkat guru mendoakan peserta didik yang belum
berangkat karena sakit, memeriksa kesiapan peserta didik. Guru melakukan
apersepsi tanya jawab dengan peserta didik. Guru menunjukkan video tentang
pemanfaatan tumbuhan secara berlebihan
untuk kebutuhan manusia.
Mendiskusikan materi bersama peserta didik tentang bagian tumbuhan yang sering
dimanfaatkan manusia yang mengarah pada ketidakseimbangan lingkungan dan
upaya pelestarian. Melakukan disklusi kelompok dan mempresentasikan hasil
diskusi. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi dan menjelaskan
pendidikan karakter yang telah di dapat peserta didik dalam pembelajaran. Evaluasi
dan pemberian tugas berupa portofolio tentang bagian tumbuhan yang sering
dimanfaatkan manusia yang mengarah pada ketidakseimbangan lingkungan dan
upaya pelestarian. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yaitu menanam pohon di lingkungan sekolah.
Pertemuan kedua, sebelum pembelajaran peserta didik ke luar kelas untuk
mengambil sampah disekitar kelas VI, berbaris dan masuk kelas. Guru
mengucapkan salam, guru mengumpulkan dan membahas tugas portofolio peserta
didik, menyampaikan tujuan pembelajaran usaha mengatasi kepunahan tumbuhan
langka yang sering dimanfaatkan manusia yang mengarah pada ketidakseimbangan
lingkungan dengan menanam pohon dan dampak positif yang akan terjadi. Tanya
jawab dengan peserta didik. Menjelaskan pembelajaran yang akan dilakukan di luar
kelas. Peserta didik keluar kelas membersihkan lingan dan merawat tanaman secara
kompetisi. Peserta didik menanam pohon dengan menggunakan pupuk kompos
yang telah dibuat oleh peserta didik dua minggu lalu. Setelah selesai cuci tangan
dan masuk ke kelas. Guru menyimpulkan materi dan menuliskan pendidikan
karakter yang terdapat dalam materi manfaat menanam pohon. Peserta didik
bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan dan
pendidikan karakter yang telah didapat oleh peserta didik dalam pembelajaran.

Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

12

Peserta didik diberikan pekerjaan rumah (PR) portofolio tentang usaha mencegah
kepunahan tumbuhan.
Kegiatan observasi terhadap obyek penelitian dilakukan secara langsung
oleh satu orang pengamat pada saat proses pembelajaran IPA bervisi SETS.
Kegiatan yang diamati meliputi : (1) karakter peserta didik peduli lingkungan
mendapat 83% dengan kategori membudaya, (2) aktivitas belajar peserta didik
88%, dan (3) hasil belajar peserta didik mendapat rata-rata 86 dengan ketuntasan
klasikal 100%.
Hasil refleksi pembelajaran pada siklus III adalah sebagai berikut:
Pembelajaran IPA bervisi SETS sebagai upaya meningkatkan karakter peserta didik
peduli lingkungan sudah menunjukkan karakter peduli lingkungan mulai
membudaya pada diri peserta didik. Hasil pengamatan karakter peduli lingkungan
yang memuat 5 aspek penilaian sudah mengalami peningkatan yang signifikan
yaitu dari data pra siklus yang mendapat 48% meningkat menjadi 83% pada siklus
III. Aktivitas belajar peserta didik siklus III meningkat apabila dibandingkan
dengan siklus I yang hanya 71%, siklus II 80%, dan pada siklus III menjadi 89%.
Hasil belajar pada siklus III telah mengalami kenaikan dari pra siklus 66 menjadi
86 pada siklus III dengan ketuntasan klasikal 100%. Secara garis besar, pelaksanaan
pembelajaran pada siklus III sudah baik dan mengalami peningkatan maka kegiatan
perbaikan pembelajaran berhenti di siklus III.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengamatan karakter peserta didik peduli lingkungan pada pra siklus 48%
dalam kategori mulai terlihat, siklus I mendapat 60% dalam kategori mulai terlihat,
siklus II 75% kategori mulai berkembang dan siklus III mendapat kriteria
membudaya yaitu 83%. Hasil pengamatan tersebut dinyatakan dengan persentase
dalam grafik 1 berikut ini.
Grafik 1. Data hasil pengamatan karakter peserta didik peduli lingkungan

Hasil pengamatan karakter peduli lingkungan yang memuat 5 aspek
penilaian sudah mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari data pra siklus
yang mendapat 60% siklus I meningkat menjadi 83% pada siklus III.

Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

13

Aktivitas belajar peserta didik
yang memuat 5 aspek penilaian
memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan tugas kelompok dengan tanggung
jawab, mengemukakan gagasan/ide pemecahan masalah, aktif terlibat dalam
menyusun laporan diskusi dan pembuatan alat, menyampaikan hasil
diskusi/percobaan secara lisan diketahui bahwa dari hasil observasi menunjukkan
bahwa aktvitas belajar pada siklus III meningkat apabila dibandingkan dengan
siklus I yang hanya 60 %, siklus II 76%, dan pada siklus III menjadi 83%. Hasil
belajar pada siklus III telah mengalami kenaikan dari pra siklus 60 menjadi 83 pada
siklus III.
Aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA bervisi SETS
meningkat, hasil pengukuran aktivitas peserta didik tersebut sebagaimana pada
grafik 2.

Hasil pengamatan terhadap aktivitas peserta didik pada pembelajaran IPA
bervisi SETS meningkat siklus I, 71%, siklus II 80%, dan siklus III 88%. Aktivitas
peserta didik merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar
mengajar (Sardiman. 1996). Aktivitas yang timbul dari peserta didik akan
mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan
mengarah pada peningkatan prestasi/hasil belajar.
Berdasarkan hasil tes pembelajaran IPA bervisi SETS rata-rata kelas VI
SDN Sarirejo mengalami peningkatan pada pra siklus 66, siklus I meningkat
menjadi 74, siklus II 81, dan siklus III menjadi 86. Ketuntasan klasikal dari pra
siklus 56% menjadi100% pada siklus III.
Grafik 3. Grafik batang hasil belajar siklus I, siklus II, dan siklus III

Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

14

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam bervisi SETS (Science, Evironment,Technology and Society)
sebagai upaya meningkatkan karakter peserta didik peduli lingkungan yang sudah
dilaksanakan peneliti di kelas VI SD Negeri Sarirejo Kota Semarang, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut: (1). Karakter peserta didik peduli lingkungan dalam
pembelajaran IPA bervisi SETS dapat meningkat, terlihat dari pra siklus karakter
peserta didik hanya memperoleh rata-rata 48% dalam kategori mulai terlihat,
setelah dilakukan perbaikan pada siklus I karakter peserta didik peduli lingkungan
memperoleh rata-rata 60% dalam kategori mulai terlihat. Perbaikan pada siklus II
karakter peserta didik peduli lingkungan meningkat 16%, sehingga memperoleh
76% dengan kategori mulai berkembang. Siklus III karakter peserta didik peduli
lingkungan memperoleh 83% dalam kategori membudaya. (2). Aktivitas peserta
didik dalam Pembelajaran IPA bervisi SETS dapat meningkat dalam pembelajaran
siklus I aktivitas peserta didik memperoleh 71% dalam kategori baik, setelah
dilakukan perbaikan pada siklus II aktivitas peserta didik meningkat 9%, sehingga
diperoleh 80% dengan kategori baik, setelah dilakukan perbaikan lagi pada siklus
III aktivitas peserta didik memperoleh peningkatan 9%, sehingga diperoleh 89%
dalam kategori sangat baik. (3). Penelitian pembelajaran IPA bervisi SETS dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik sesuai analisis data diketahui nilai rata–
rata evaluasi meningkat pada pra siklus: 66, Siklus I: 74, Siklus II: 81 menjadi 86
pada Siklus III
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang disimpulkan di atas, maka saran yang
dapat disampaikan adalah: Bagi Peserta Didik; Peserta didik harus senantiasa
meningkatkan karakter peduli lingkungan dengan cara membuang sampah pada
tempatnya, merawat kebersihan lingkungan sekolah, merawat lingkungan, dan
melakukan usaha memperbaiki keruskan lingkungan, peserta didik dapat
meningkatkan kreativitas dalam dalam membuat produk yang dapat memperbaiki
keseimbangan alam. Bagi guru; Pendidikan karakter sebaiknya di integrasikan
dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan karakter peserta didik dan membekali
kepribadian peserta didik, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bervisi SETS yang
mengkaitkan antara sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat dapat
dilaksanakan dalam pembelajaran IPA di sekolah, peneletian mengenai
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bervisi SETS sebagai upaya meningkatkan
karakter peserta didik peduli lingkungan ini diharapkan dapat dikembangkan lebih
lanjut, baik oleh guru maupun pengembang pendidikan lainya, sehingga karakter
peserta didik peduli lingkungan membudaya di sekolah. Bagi Lembaga pendidikan,
lembaga pendidikan pada umumnya dan SD Negeri Sarirejo Kota Semarang pada
khususnya diharapkan menjadikan hasil penelitian ini sebagai dasar dalam
mengambil program-program pembelajaran dalam meningkatkan karakter bangsa.

Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

15

REFERENSI
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Binadja, A. 2005a. Pedoman Praktis Pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Bervisi dan Berpendekatan SETS. (Science, Environment,
Technology, and Society). Semarang: Laboratorium SETS UNNES.
Binadja, A. 2005b. Pedoman Praktis Pengembangan Bahan Pembelajaran Bervisi
dan Berpendekatan SETS. (Science, Environment, Technology, and
Society). Semarang: Laboratorium SETS UNNES.
Binadja, A. 2005c. Pedoman Praktis Pengembangan Alat Evaluasi Pembelajaran
Bervisi dan Berpendekatan SETS. (Science, Environment, Technology,
and Society). Semarang: Laboratorium SETS UNNES.
Binadja, A. 2007a. Pemikiran dalam SETS.
UNNES.

Semarang: Laboratorium SETS

Binadja, A. 2007b. Visi SETS, Landasan Penyejahteraan Pendidik secara
Sinergetik, makalah disajikan dalam seminar lokakarya Nasional
Pendidikan, Semarang: Laboratorium SETS UNNES.
Binadja, A. 2007c. Pembelajaran Bervisi SETS untuk Sekolah Dasar dan yang
Sederajat. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Eksplorasi dan
Diseminasi Karya Dalam Meningkatkan Mutu Pendidik dan Pendidikan di
Pendidikan Dasar dan Menengah, Bervisi SETS (Science, Environment,
Technology, and Society). Semarang: Laboratorium SETS UNNES.
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
http://id.wikisource.org/wiki/Undang-Undang_Republik_
Indonesia_
Nomor_ 20_Tahun_2003. diunduh pada tanggal 15 Oktober 2010.
Hindarto, Nathan. 2010. Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Fisika Modern.
Semarang. UNNES.
Kemendiknas. 2010. Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa
pedoman sekolah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengemabangan Pusat
Kurikulum.
Khan, Yahya. 2010. Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri. Yogyakarta.
Koesoema, Doni. 2007. Pendidikan karakter strategi mendidik anak di zaman
global. Jakarta: PT. Gramedia
Sardiman. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sardiman, A. M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rajagrasindo Persada.
Sudjana, Rivai. 1989. Media Pengajaran. Jakarta: Algensindo.
Zaini, H. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yokyakarta: Pustaka Insan Madani.

Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

16

BIODATA PENULIS
Tri Sugiyono, S.Pd, mengajar di SD Negeri Sarirejo Kota Semarang.
Pendidikan D2 di UNNES pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar lulus
tahun 2005, pendidikan S1 pada jurusan yang sama di UNNES lulus tahun 2008,
sekarang baru melanjutkan pendidikan S2 di UNNES pada jurusan Pendidikan
Dasar konsentrasi IPA.
Aktif sebagai guru pemandu KKG tingkat Kecamatan Semarang Timur.
Pada tahun 2007 sebagai juara II tingkat Kota Semarang dalam pembuatan alat
peraga inovatif. Pada tahun 2010 juara III lomba pemilihan guru, kepala sekolah,
dan pengawas sekolah berprestasi dalam pembuatan PTK/PTS.

Peningkatan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan
Pembelajaran IPA Bervisi SETS

17