Artikel Najamuddin LPMP Jateng hotel sunan 2010 final

PENERAPAN TEKNIK MODALITAS VIA KIN
UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR
BIOLOGI MATERI KONSEP DASAR DAN PRINSIP-PRINSIP
HEREDITAS
Oleh :
Najamuddin
SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Jl. Raya Solo-Andong, Km.30 Telp 081393358919
E-mail: najamudinbima@yahoo.com
HP 08122643749

ABSTRACT
The purpose of this research is to enhance creativity and learning outcomes Biological Materials Basic Concepts
and Principles of heredity for students of Class XII IPA 1 Senior high school state of 1 Andong Semester 1 of
2009/2010. This research was conducted through two cycles. The action of the first cycle carried the
implementation of modalitas Via Kin technique individually and on the second cycle carried the implementation
modalitas via kin technique in group. The method used was the description method. To Analyze the the data, the
writer used a comparative description to compare the score of pre-cycle, cycle I and cycle II.
The results showed that the creativity of individual learning in pre-cycle increased significantly from 68.3% to
76.9% in the first cycle and increased to 89.8% in cycle II. Besides that, creativity of learning in group increased
from 74.33% to 78.50% in the first cycle and increased to 88.29% in cycle II. While the students’ achievement
also improved significantly from pre-cyclee 65% (26 people) thoroughly and the average of score 74.5 or 77.5%

of students (31 students) could pass and 79.8 in the first cycle increased to 92.5% (37 people) thoroughly and
average 90.5 on the second cycle. It means, the hypothesis that the writer proposed in the study of this classroom
action research stated that a technique of modalitas Via Kin can enhance the creativity and learning outcomes for
the Biological Materials Basic Concepts and Principles of heredity for students of class XII IPA 1 Senior high
school state of 1 Andong Semester 1 of 2009/2010 was accepted.
Keywords: Kreativitas, Hasil Belajar, Hereditas, Modalitas Via Kin

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar Biologi Materi
Konsep Dasar dan Prinsip-Prinsip Hereditas bagi siswa Kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Andong
Semester 1 Tahun 2009/2010. Penelitian ini dilaksanakan melalui dua siklus yaitu, pada siklus I,
tindakan yang dilakukan adalah penerapan Teknik Modalitas Via Kin secara individu dan pada
siklus II tindakan yang dilakukan adalah penerapan secara kelompok modalitas. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskripsi. Analisis data yang digunakan adalah deskripsi
komparatif yaitu membandingkan nilai pratindakan, dengan nilai siklus I dan nilai siklus II.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas belajar individu meningkat secara signifikan dari
pratindakan 68,3% menjadi 76,9% pada siklus I dan meningkat menjadi 89,8% pada siklus II serta
kreativitas belajar kelompok dari pratindakan 74,33% menjadi 78,50% pada siklus I dan
meningkat menjadi 88,29% pada siklus II. Sedangkan hasil belajar juga meningkat secara


Najamuddin, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk meningkatkan proses dan hasil belajar

2

signifikan dari pratindakan 65% (26 orang) tuntas dan nilai rata-rata kelas 74,5 selanjutnya menjadi
77,5% (31 orang) tuntas dan rata-rata kelas 79,8 pada siklus I dan meningkat menjadi 92,5% (37
orang) tuntas dan rata-rata 90,5 pada siklus II. Dengan demikian, hipotesis tindakan yang penulis
ajukan adalah Teknik Modalitas Via Kin dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar Biologi
Materi Konsep Dasar dan Prinsip-Prinsip Hereditas bagi siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1
Andong Semester 1 Tahun 2009/2010, terbukti; artinya kreativitas dan hasil belajar siswa Materi
Konsep Dasar dan Prinsip-Prinsip Hereditas dapat ditingkatkan melalui penerapan Teknik
Modalitas Via Kin.
Keywords: Creativity, Learning Outcomes, heredity, Modalities Via Kin

Dalam pembelajaran biologi, siswa sering dihadapkan pada materi-materi yang bersifat
abstrak dan verbal. Selain itu guru hanya menggunakan metode atau teknik tertentu saja,
padahal setiap materi dan setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda, untuk itu
dibutuhkan metode atau teknik yang berbeda pula. Dampak dari kondisi tersebut
menyebabkan siswa tidak dapat memahami materi secara utuh, sehingga siswa cepat merasa
bosan, kurang kreatif, menampakkan sikap kurang bergairah, kurang bersemangat dan kurang

siap menerima pelajaran, hal ini menyebabkan interaksi antara guru dan siswa jarang terjadi
bahkan cenderung pasif. Berdasarkan catatan dan hasil analisis nilai pada tahap pratindakan
bahwa proses dan hasil belajar dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok,
menunjukkan bahwa siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Andong Semester 1 pada saat
mengikuti pembelajaran materi Penyimpangan Semu, tingkat kreativitas individunya sedang
yaitu rata-rata hanya 68,3%, sedangkan tingkat kreativitas kelompoknya juga

termasuk

sedang yaitu rata-rata74,33%. Data hasil kreativitas belajar tersebut berpengaruh pada hasil
belajar, terbukti dari hasil ulangan harian sebelum tindakan dilaksanakan siswa yang sudah
mencapai KKM hanya 26 siswa atau hanya 65% sedangkan yang belum mencapai batas
ketuntasan sebanyak 14 siswa atau 35%.
Berdasarkan fakta di atas, jika dibiarkan siswa kurang memahami atau bahkan tidak
dapat mengerti suatu materi atau kompetensi dasar dari materi yang dipelajari. Untuk itu, guru
sebagai salah satu pilar pendidikan yang paling strategis dalam peningkatan mutu pendidikan
dan proses serta hasil belajar pada khususnya dituntut untuk melakukan introspeksi dan
perubahan-perubahan dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya. Diantaranya, guru
perlu mencoba menerapkan metode atau teknik yang sesuai dengan tuntutan materi dan
karakteristik individual siswa, seperti penerapan teknik Modalitas Via Kin, karena dengan

metode atau teknik yang tepat akan dapat meningkatkan proses dan pencapaian hasil belajar
Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar

3

sesuai dengan yang diharapkan. Setiap siswa memiliki karakteristik khusus antara lain dari
gaya belajar. Gaya belajar adalah modal belajar yang dimiliki siswa, sehingga siswa dapat
belajar dengan cara melihat (visual), dengan cara mendengar (auditorial) dan dengan cara
bergerak, bekerja, dan menyentuh (kinestetik).
Berdasarkan kenyataan inilah, penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah
dengan judul: ”PENERAPAN TEKNIK MODALITAS VIA KIN UNTUK MENINGKATKAN
KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI
PRINSIP-PRINSIP HEREDITAS

KONSEP DASAR DAN

BAGI SISWA KELAS XII IPA 1 SMA NEGERI 1

ANDONG BOYOLALI SEMESTER 1 TAHUN 2009/2010”.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut; (1)
Apakah penerapan Teknik Modalitas Via Kin dapat meningkatkan kreativitas belajar Biologi
Materi Konsep Dasar dan Prinsip-Prinsip Hereditas bagi siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1
Andong Semester 1 Tahun 2009/2010? (2) Apakah penerapan Teknik Modalitas Via Kin dapat
meningkatkan hasil belajar Biologi Materi Konsep Dasar dan Prinsip-Prinsip Hereditas bagi
siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Andong Semester 1 Tahun 2009/2010?
Dari uraian pada rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan Penelitian Tindakan Kelas
dengan Teknik Modalitas Via Kin ini adalah;(a) untuk meningkatkan kreativitas belajar
Biologi Materi Konsep Dasar dan Prinsip- Prinsip Hereditas bagi siswa kelas XII IPA1 SMA
Negeri 1 Andong Semester 1 Tahun 2009/2010, (b) untuk meningkatkan hasil belajar Biologi
Materi Konsep Dasar dan Prinsip- Prinsip Hereditas bagi siswa kelas XII IPA1 SMA Negeri 1
Andong Semester 1 Tahun 2009/2010,
Penelitian Tindakan Kelas dengan Teknik

Modalitas Via Kin

ini diharapkan

bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar Biologi pada siswa SMA dan
untuk menemukan cara pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kreativitas dan hasil

belajar Biologi Materi Konsep Dasar dan Prinsip-Prinsip Hereditas.
Hakikat Belajar
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat
interaksi individu dengan lingkungan. Jadi perubahan perilaku adalah hasil belajar. Artinya,
seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan
sebelumnya (Sumiati, 2008 : 4). Perubahan-perubahan perilaku tersebut merupakan hasil
Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar

4

belajar yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Zainal Aqib, 2007 : 58).
Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimyati dalam
Suyati (2004 : 27), bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk
dirinya sendiri, guru sekedar membimbing dan mengarahkan.
Hakikat Kreativitas
Utami Munandar dalam Asrori (2008 : 62) mendefinisikan kreativitas adalah
kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir serta
kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan. Lebih lanjut Utami Munandar menekankan
bahwa kreativitas sebagai keseluruhan kepribadian merupakan hasil interaksi dengan

lingkungannya.

Lingkungan yang merupakan tempat individu berinteraksi itu dapat

mendukung berkembangnya kreativitas, tetapi ada juga yang menghambat berkembangnya
kreativitas individu. Kreativitas yang ada pada individu itu digunakan untuk menghadapi
berbagai permasalahan yang ada ketika berinteraksi dengan lingkungannya dan mencari
berbagai alternatif pemecahannya sehingga dapat tercapai penyesuaian diri secara kuat. Piers
dalam Asrori (2008 : 72) mengemukakan bahwa karakteristik kreativitas adalah;(a) Memiliki
dorongan yang tinggi; (b) Memiliki keterlibatan yang tinggi; (c) Memiliki rasa ingin tahu yang
besar; (d) Memiliki ketekunan yang tinggi; (e) Cenderung tidak puas terhadap kemapanan; (f)
Penuh percaya diri; (g) Senang humor; (h) Memiliki intuisi yang tinggi; (i) Cenderung tertarik
kepada hal-hal yang kompleks; ( j) Toleran terhadap ambiguitas, dan( k) Bersifat sensitif.
Hasil Belajar Biologi
Hasil Belajar menurut Nana Sudjana (2000 : 7), merupakan suatu kompetensi atau
kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan oleh guru di suatu sekolah dan kelas tertentu. Menurut Nana
Sudjana yang dikutip oleh Rochmad Wahab (2009 : 24) membagi lima kategori hasil belajar
yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, kognitif, sikap, dan motorik.
Hasil belajar adalah angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil menuntaskan

konsep-konsep mata pelajaran sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Hasil belajar dapat juga diartikan sebagai
perubahan tingkah laku yang tetap sebagai hasil proses pembelajaran. Prinsip yang mendasari
penilaian hasil belajar yaitu untuk memberi harapan bagi siswa dan guru untuk dapat
Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar

5

meningkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas dalam arti siswa menjadi pembelajar yang
efektif dan guru menjadi motivator yang baik. Dalam kaitan dengan itu, guru dan pembelajar
dapat menjadikan informasi hasil penilaian sebagai dasar dalam menentukan langkah-langkah
pemecahan masalah, sehingga mereka dapat memperbaiki dan meningkatkan belajarnya
(Rasyid, 2008 : 67).
Penerapan Teknik Modalitas Via Kin dalam Pembelajaran Biologi
Proses interaktif belajar mengajar (pembelajaran) melibatkan guru, siswa, dan materi.
Ketiga unsur ini terlibat secara langsung agar tujuan

pembelajaran tercapai. Menurut


Suprayekti dalam Dewantoro (2006 : 20) proses pembelajaran tidak lepas dari keaktifan siswa
belajar. Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku akibat interaksi individu
dengan lingkungan yang terjadi tidak dengan sendirinya tetapi direncanakan. Untuk
memudahkan interaksi belajar mengajar maka dibutuhkan teknik, seperti teknik Modalitas Via
Kin. Teknik Modalitas Via Kin terdiri dari 3 macam yaitu; (a) Kebutuhan Cara Belajar
Visual, kebutuhan utama cara belajar visual adalah kemampuan menyerap informasi melalui
mata (penglihatan). Siswa sangat membutuhkan kesempatan membaca, mengamati langsung,
menonton, atau menyaksikan apa yang sedang dipelajari. Kemampuan guru membuat peta,
konsep, grafik, gambar, dan memvisualkan pengajaran akan sangat membantu siswa untuk
cepat menangkap maksud pengajaran yang disampaikan guru, (b) Kebutuhan Cara Belajar
Auditorial, kebutuhan utama cara belajar auditorial adalah kemampuan menyerap informasi
melalui telinga (pendengaran). Daya ingat mereka tergantung pada apa yang didengar. Mereka
sangat membutuhkan suara, baik saat membaca, menonton, maupun saat melihat apapun yang
sedang mereka pelajari. Kemampuan guru untuk mengajar dengan teknik kelompok kerja, dan
penggunaan sesi komunikasi dua arah akan membantu mereka untuk lebih cerdas memahami
pelajaran dan (c) Kebutuhan Cara Belajar

Kinestetik, kebutuhan utama cara belajar

kinestetik adalah kemampuan menyerap informasi melalui rasa (pelibatan emosi). Daya ingat

siswa tergantung pada apa yang mereka rasa (tingkat keterlibatan emosi). Mereka sangat
membutuhkan emosi, baik saat membaca, melihat, maupun mendengarkan. Kemampuan
guru untuk mengajar dengan teknik pelibatan emosi dan praktik secara langsung akan
membantu mereka untuk lebih cepat memahami.
Penerapan Teknik Modalitas Via Kin Secara Individu
Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar

6

Tindakan pertama yang dilakukan adalah

menerapkan Teknik Modalitas Via Kin

dalam proses pembelajaran secara individual. Kelebihan Teknik Modalitas Via Kin karena
merupakan suatu teknik yang memperhatikan perbedaan individual dalam proses
pembelajaran. Siswa di dalam interaksi belajar mengajar adalah subyek yang akan mencapai
tujuan pembelajaran dalam bentuk hasil belajar. Setiap siswa memiliki karakteristik khusus
antara lain dari gaya belajar.
Guru diharapkan mampu mengajar sesuai dengan gaya belajar siswa dengan

memahami kebutuhan belajar masing-masing siswa (Amir Tengku Ramly 2006 : 55).
Penerapan Teknik Modalitas Via Kin Secara Kelompok Modalitas
Tindakan kedua yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

penerapkan Teknik

Modalitas Via Kin dalam proses pembelajaran secara kelompok modalitas. Kelebihan Teknik
Modalitas Via Kin adalah pembelajaran lebih bersifat konstruktivistis oleh karena itu nuansa
konstruktivisme dalam pembelajaran dengan Teknik Modalitas Via Kin relatif kuat.
Pembelajaran Teknik Modalitas Via Kin berupaya memadukan, menyinergikan dan
mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan sebagai
konteks pembelajaran.
Secara sederhana Penerapan Teknik Modalitas Via Kin dapat digambarkan dalam
bentuk kerangka berpikir seperti gambar berikut ini.

Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar

7

Kondisi Awal

Guru Belum
menggunakan Teknik

Modalitas Via Kin

Siswa
Kreativitas dan hasil
belajar rendah
Siklus I
Pembelajaran secara
Individu

Tindakan

Kondisi Akhir

Menerapkan
Teknik
Modalitas
Via Kin

Siklus II
Pembelajaran secara
Kelompok modalitas

Diduga melalui Teknik Modalitas Via
Kin dapat Meningkatan Kreativitas dan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Biologi tentang Konsep Dasar dan
Prinsip-Prinsip Hereditas bagi Siswa
Kelas XII IPA1 SMA Negeri 1 Andong
Semester 1 Tahun 2009/2010

METODE
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa
Tengah, selama enam bulan yaitu mulai bulan September 2009 sampai bulan Februari 2010.
Subjek Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah siswa kelas
XII IPA 1 sebanyak 40 siswa yang terdiri dari 30 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki di
SMA Negeri 1 Andong Boyolali Semester 1 Tahun 2009/2010.
Sebagai Action Research, maka penelitian tindakan kelas ini, peneliti fokuskan pada
tiga komponen utama, yaitu kreativitas belajar siswa, hasil belajar siswa dan penerapan Teknik
Modalitas Via Kin.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam yaitu,
data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil belajar
siswa sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh
teman sejawat dan peneliti.

Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar

8

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan tes dan nontes dan alat
pengumpulan data atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen data
kondisi awal, siklus I dan siklus II proses dan hasil pembelajaran.
Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan
data yang diperoleh dari hasil observasi langsung selama proses pembelajaran dan hasil tes
setelah proses belajar berakhir.
Data pengamatan dan nilai perolehan siswa dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif dan kualitatif dengan membandingkan antar siklus termasuk pratindakan.
Penelitian ini dinyatakan berhasil bila pembelajaran Biologi dengan menggunakan
Teknik Modalitas Via Kin dapat meningkatkan jumlah siswa yang menguasai dan memahami
konsep-konsep Biologi lebih baik. Target peningkatan yang hendak dicapai sebagaimana
ditunjukkan oleh indikator berikut ini, yaitu ; (a) Sekurang-kurangnya nilai ulangan harian
Materi Dasar dan Prinsip-Prinsip Hereditas 85% siswa kelas XII IPA 1 telah mendapat nilai ≥
70 (KKM Biologi kelas XII SMA Negeri Andong adalah 70), (b) Persentase rata-rata seluruh
aspek pengamatan kreativitas individu adalah 80% atau memiliki kreativitas individu dengan
kriteria tinggi, (c) Persentase rata-rata seluruh aspek pengamatan kreativitas kelompok
minimal 80% atau memiliki kreativitas kelompok dengan kriteria tinggi dan (d) nilai rata-rata
tugas individu dan nilai rata-rata kelompok minimal 80 atau memiliki kriteria tinggi, dan
peningkatan aktivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru minimal 85% atau
dengan kriteria sangat baik.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)
yang terdiri atas dua siklus. Langkah-langkah dalam tiap siklus terdiri dari Perencanaan
(Planning), Tindakan (Acting), Pengamatan (Observing) dan Refleksi (Reflecting).

HASIL PENELITIAN
Berdasarkan catatan hasil pengamatan dan analisis nilai yang dilakukan pada
pratindakan menunjukkan bahwa siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Andong pada saat
mengikuti pembelajaran materi Penyimpangan Semu, tingkat kreativitas individunya hanya
Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar

9

rata-rata 68,3% atau kriteria sedang, sedangkan tingkat kreativitas kelompoknya hanya ratarata 74,33% atau kriteria sedang. Data nilai tugas individu mencapai rata-rata 78,8, nilai tugas
kelompok mencapai rata-rata 79,8 sedangkan aktivitas guru sudah sangat baik yaitu 95,6%,
hanya guru kurang dapat memahami karakteristik siswa sehingga belum mampu memotivasi
siswa untuk lebih menyenangi pembelajaran Penyimpangan Semu. Rendahnya kreativitas
belajar siswa di atas berpengaruh pada hasil belajar siswa, terbukti data hasil ulangan harian
sebelum tindakan dilaksanakan yang mencapai KKM hanya 26 siswa atau 65% sedang yang
belum mencapai batas ketuntasan sebanyak 14 siswa atau 35%.
Pada Siklus I tahapan yang dilakukan adalah; perencanaan tindakan meliputi; (a)
Menentukan gaya belajar individu, mencermati dan mengembangkan silabus Kompetensi
Dasar Prinsip Hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat;(b) Menyiapkan papan informasi
biologi terkini; (c) Menentukan pokok bahasan atau materi pembelajaran; (d) Membuat
Rencana atau skenario Pelaksanaan Pembelajaran dengan penerapan Teknik Modalitas Via
Kin secara individu yang meliputi kegiatan awal, inti, dan penutup;(e) Membuat peta konsep
tentang materi Hereditas Pada Manusia;(f) Menyiapkan sumber belajar seperti buku, gambar,
bahan presentasi, Laptop, LCD. Tahapan pelaksanaan tindakan meliputi; (a) Guru bersama
siswa mempersiapkan Laptop dan LCD di depan kelas;(b) Siswa menempatkan diri sesuai
dengan kelompoknya masing-masing, kemudian ketua menyiapkan dan doa bersama di dalam
ruang kelas;( c) Guru mengadakan presensi;( d) Guru menyampaikan prasyarat pengetahuan
dan siswa menjawab;(e) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan siswa mendengarkan; (f)
Guru menyampaikan motivasi seseuai dengan modalitas gaya belajar siswa dan siswa
mendengarkan; (g) Guru memberikan pertanyaan apersepsi dan siswa menjawab;(h) Guru dan
Siswa melaksanakan Pembelajaran dengan penerapan Teknik Modalitas Via Kin secara
individu pada Kompetensi Dasar Prinsip Hereditas dalam Mekanisme Pewarisan Sifat
(Hereditas pada Manusia).

Tahapan selanjutnya adalah pengamatan, pada tahap ini

dilaksanakan secara intensif dan berkelanjutan. Data yang dikumpulkan meliputi data hasil
pengamatan kreativitas belajar individu dan kelompok, data tugas individu dan kelompok, data
aktivitas guru dan data hasil belajar. Data kreativitas individu menunjukkan bahwa hasilnya
masih sedang yaitu rata-rata 76,9% dan data kreativitas kelompok masih sedang yaitu rata-rata
78,5 %. Sedangkan data nilai tugas individu sudah mencapai rata-rata 80,1 sedangkan nilai
Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar

10

tugas kelompok mencapai rata-rata 83,3. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru
menunjukkan bahwa persiapan dan pelaksanaan pembelajaran sudah sangat baik yaitu 100%,
hanya guru perlu sesekali melakukan monitoring keliling sehingga siswa merasa lebih
diperhatikan dan perlu memotivasi siswa untuk lebih menyenangi pembelajaran Hereditas
pada Manusia. Penghitungan hasil belajar menunjukkan bahwa siswa kelas XII IPA 1 SMA
Negeri 1 Andong Semester 1 pada siklus I yang sudah mencapai KKM 31 siswa atau 77,5%
sedang yang belum mencapai batas ketuntasan sebanyak 9 siswa atau 22,5%. Selanjutnya pada
tahap refleksi dilakukan evaluasi hasil pengamatan proses pembelajaran, menilai tugas
individu dan kelompok, menganalisis hasil ulangan harian. Berdasarkan hasil observasi
kreativitas individu yang dilakukan oleh peneliti dan kolaborator menunjukkan
peningkatan dari pratidakan 68,3%

adanya

menjadi 76,9% pada siklus I dan hasil observasi

kreativitas kelompok juga menunjukkan adanya peningkatan dari pratindakan 74,33%
menjadi 78,50% pada siklus I. Sedangkan hasil evaluasi ulangan harian menunjukkan adanya
peningkatan dari pratindakan dengan nilai rata-rata kelas 74,5 dan jumlah yang sudah tuntas
26 siswa atau 65%, pada siklus I nilai rata-rata kelas mencapai 79,8, jumlah yang sudah tuntas
sebanyak 31 siswa atau 77,5%, tetapi kenaikan tersebut belum mencapai standar indikator
kinerja yang telah ditentukan. Melihat hasil tersebut, maka diperlukan tindakan pada siklus II
untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan pada siklus II diawali dari tahap perencanaan tindakan yang
meliputi;( a) Menentukan kelompok belajar modalitas;(b) Mencermati dan mengembangkan
silabus Kompetensi Dasar Prinsip Hereditas dalam Mekanisme Pewarisan Sifat;(c)
Menyiapkan papan informasi Biologi terkini materi pembelajaran; (d) Membuat rencana atau
skenario pelaksanaan pembelajaran

dengan penerapan Teknik Modalitas Via Kin secara

kelompok modalitas yang meliputi kegiatan awal, inti dan penutup; (e) Membuat peta konsep
tentang materi peristiwa mutasi;(f) Menyiapkan sumber belajar seperti buku, bahan presentasi,
Laptop, LCD, g) Menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan gaya belajar siswa.
Pada tahap pelaksanaan tindakan, kegiatan yang dilakukan meliputi; (a) Guru
bersama siswa mempersiapkan menempatkan diri sesuai dengan kelompoknya masingmasing, kemudian ketua menyiapkan dan doa bersama di dalam ruang kelas;(b) Guru
mengadakan presensi; (c) Guru menyampaikan prasyarat pengetahuan dan siswa menjawab;
Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar

11

(d) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan siswa mendengarkan; (e) Guru menyampaikan
motivasi seseuai dengan modalitas gaya belajar siswa dan siswa mendengarkan; (f) Guru
memberikan pertanyaan apersepsi dan siswa menjawab;(g) Guru dan siswa melaksanakan
pembelajaran dengan penerapan Teknik Modalitas Via Kin secara kelompok modalitas pada
materi Peristiwa Mutasi dan Implikasinya dalam Salingtemas; (h) Sambil menjelaskan guru
mengadakan pengamatan kreativitas siswa dengan menggunakan lembar observasi individu
dan kelompok modalitas;( i) Observer mengadakan pengamatan terhadap kreativitas siswa dan
aktivitas guru sejak awal sampai akhir pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
lembar observasi; (j) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau guru
bertanya kepada siswa; (k) Guru menjawab pertanyaan siswa dan atau siswa menjawab
pertanyaan

guru dan siswa; (l) Guru memberikan beberapa pertanyaan atau LKS untuk

didiskusikan dalam kelompok masing-masing;(m) Memberikan penjelasan cara penggunaan
LKS;(n) Masing – masing

kelompok mengerjakan Lembar Kerja Siswa dalam diskusi

kelompok modalitas;(o) Guru mengadakan monitoring dan pengamatan kreativitas siswa sejak
awal sampai akhir pelaksanaan diskusi kelompok dengan menggunakan lembar observasi
kelompok;(p) Observer mengadakan monitoring dan pengamatan terhadap kreativitas siswa
sejak awal sampai akhir pelaksanaan diskusi kelompok dengan menggunakan lembar
observasi kelompok; (q) Guru menunjuk beberapa kelompok modalitas siswa untuk
mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya;(r) Guru memberikan kesempatan kepada

masing-masing kelompok siswa untuk menyampaikan pertanyaan, menyanggah atau
menjawab pertanyaan dari kelompok lain atau dari kelompok yang menyampaikan presentasi
selama diskusi kelompok berlangsung;(s) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok
yang menyampaikan presentasi untuk menjawab pertanyaan atau sanggahan dari kelompok
lain; (t) Guru memonitoring dan mengevaluasi jalannya diskusi kelompok modalitas serta
memberi apresiasi atas jawaban dan tanggapan-tanggapan;(u) Kelompok diskusi yang
melaksanakan diskusi dengan baik mendapatkan penghargaan;(v) Guru bersama siswa
membuat kesimpulan materi pembelajaran dan hasil diskusi serta siswa mencatatnya;(w)
Guru memberikan tugas individu, tugas kelompok dan LKS untuk dikerjakan di rumah, x)
Guru membagikan naskah soal ulangan harian dan siswa mengerjakan soal ulangan harian
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi Peristiwa Mutasi;(y) Guru
Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar

12

mengoreksi tugas individu, kelompok, LKS, ulangan harian dan melakukan analisis hasil
ulangan harian dan tindak lanjutnya;(z) Mendokumentasikan hasil pengamatan, tugas, LKS
dan ulangan harian.
Pengamatan dilaksanakan secara intensif dan berkelanjutan. Data yang dikumpulkan
meliputi data hasil pengamatan kreativitas belajar individu dan kelompok, data tugas individu
dan kelompok, data aktivitas guru dan data hasil belajar. Data kreativitas individu menunjukan
bahwa hasilnya sudah tinggi yaitu rata-rata 89,8% dan data kreativitas kelompok juga sudah
memenuhi kriteria tinggi yaitu rata-rata 88,29%. Sedangkan data nilai tugas individu sudah
mencapai rata-rata 86,9, sedangkan nilai tugas kelompok mencapai rata-rata 90,3. Hasil
pengamatan terhadap aktivitas guru

menunjukkan bahwa persiapan dan pelaksanaan

pembelajaran sudah sangat baik yaitu 100 %, hanya guru perlu memotivasi siswa untuk lebih
menyenangi pembelajaran Mutasi. Penghitungan hasil belajar menunjukkan bahwa siswa
kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Andong Semester 1 pada siklus II yang sudah mencapai KKM
37 siswa atau 92,5%, sedangkan yang belum mencapai batas ketuntasan sebanyak 3 siswa atau
7,5%.
Pada tahap refleksi hal-hal yang dilakukan antara lain; (a) Melakukan evaluasi hasil
pengamatan proses pembelajaran; (b) Menilai tugas individu dan kelompok;(c) Menganalisa
hasil ulangan harian. Berdasarkan hasil observasi kreativitas individu yang dilakukan oleh
peneliti dan guru mitra menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I yaitu 76,9% meningkat
menjadi 89,8% pada siklus II. Sedangkan hasil observasi kreativitas kelompok juga
menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I 78,5% meningkat menjadi 88,29% pada siklus
II. Hasil evaluasi ulangan harian juga menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I rata-rata
kelas mencapai 77,4 dengan jumlah yang sudah tuntas sebanyak

31 siswa atau 79,8%

sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 90,5 dengan jumlah yang
sudah tuntas sebanyak 37 siswa atau 92,5%. Melihat hasil tersebut di atas maka tidak
diperlukan tindakan berikutnya karena indikator kinerja yang telah ditentukan sudah tercapai.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Hasil kreativitas belajar biologi pada pratindakan dan yang dilaksanakan pada siklus I
dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Rekapitulasi Kreativitas Individu Pratindakan, Siklus I dan Siklus II
REFLEKSI KONDISI
Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali,
Penerapan
Teknik Modalitas
PRA
SIKLUS
SIKLUS Via Kin untuk
meningkatkan
proses dan hasil belajar
KREATIVITAS
AWAL KE KONDISI
JUMLAH
TINDAKAN
I
II
AKHIR

Individu
Kelompok

40 orang
8/10 kel

68,3 %
74,33%

76,9%
78,5%

89,8%
88,29%

Terjadi peningkatan
Terjadi peningkatan

13

Berdasarkan tabel di atas, kreativitas individu mengalami peningkatan dari pratindakan 68,3%
menjadi 76,9% pada siklus I dan meningkat menjadi 89,8% pada siklus II serta melampaui
target indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 80%. Sedangkan kreativitas kelompok
mengalami peningkatan dari pratindakan 74,33% menjadi 78,5% pada siklus I dan meningkat
menjadi 88,29% pada siklus II, berarti melampaui target indikator kinerja yang telah
ditetapkan yaitu 80%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut

Grafik 1. Rekapitulasi Kreativitas Individu dan Kelompok Pra tindakan, Sklus I dan
Siklus II
Nilai tugas individu dan kelompok pada pra tindakan dan yang dilaksanakan pada
siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dari pratindakan rata-rata 78,8 meningkat
menjadi 80,1 pada siklus I dan meningkat menjadi 88,29 pada siklus II, berarti melampaui
target indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu rata-rata 80. Sedangkan nilai tugas
kelompok mengalami peningkatan dari pratindakan rata-rata 79,0

pada siklus I meningkat

menjadi rata-rata 83,3 dan meningkat menjadi 90,3 pada siklus II, berarti melampaui target
indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu rata-rata 80.
Aktivitas guru pada pratindakan dan yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II
mengalami peningkatan dari pra tindakan 95,7%, pada siklus I menjadi 100% dan menjadi

Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar

14

100% pada siklus II, berarti melampaui target indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu
rata-rata 80%.
Hasil ulangan harian pada pratindakan, siklus I dan sikl II dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Pratindakan, Siklus I dan Siklus II
ASPEK NILAI

KONDISI
AWAL

REFLEKSI KONDISI
SIKLUS I

SIKLUS II

AWAL KE KONDISI
AKHIR

Nilai Tertinggi

93,3

100

100

Terjadi

Nilai Terendah

60

66,7

66,7

peningkatan

Nilai Rata-rata

74,5

79,8

90,5

26

31

37

65 %

77,5%

92,5%

14

9

3

35%

22,5%

7,5%

Nilai ≥ 70
Nilai < 70

Jumlah siswa
40
40
40
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata ulangan harian siswa mengalami
peningkatan dari pratindakan rata-rata 74,5, menjadi 79,8

pada siklus I dan meningkat

menjadi 90,5 pada siklus II. Untuk jumlah siswa yang telah tuntas juga mengalami
peningkatan dari 65% pada pratindakan menjadi 77,5% pada siklus I dan meningkat menjadi
92,5% pada siklus II, berarti sudah melampaui target indikator kinerja yang telah ditetapkan
yaitu 85% siswa telah tuntas.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut

Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar

15

Grafik 2. Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Pra tindakan, Siklus I dan Siklus II
Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian pada pembelajaran siklus I dan siklus II dapat
disimpulkan bahwa Teknik Modalitas Via Kin dapat meningkatkan kreativitas dan hasil
belajar Biologi Materi Konsep Dasar dan Prinsip-Prinsip Hereditas bagi siswa kelas XII IPA 1
SMA Negeri 1 Andong Semester 1 Tahun 2009/2010.
Implikasi
Hasil penelitian ini dapat berimplikasi pada beberapa hal, yaitu; (a) Teknik Modalitas
Via Kin dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar secara signifikan; (b) Merupakan
sarana untuk menumbuhkembangkan kreativitas siswa, karena siswa dapat belajar sesuai
dengan modalitasnya, dan (c) Bagi seorang pendidik Teknik Modalitas Via Kin dapat menjadi
alternatif di dalam mengatasi permasalahan pembelajaran. Hal ini mengingat tugas seorang
guru diharapkan mampu menemukan metode pembelajaran yang tepat agar indikator
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Saran
Seorang guru hendaknya mampu memilih dan menerapkan metode atau teknik
pembelajaran yang paling tepat sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran dan
modalitas siswanya.
DAFTAR PUSTAKA
Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar

16

Aqib, Zaenal dan Elham Rohmanto, 2007. Membangun Profesionalisme Guru dan
Pengawas Sekolah. Bandung: CV. Yrama Widya
Asrori, Mohammad.2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima
Darsono. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press
Dewantoro, Ibnu Hajar, 2006. Jurnal Pendidikan. Penggunaan Dakon Elektron dalam
Meningkatkan Keefektifan Proses Pembelajaran IPA Kelas I Kecantikan Kulit pada
Semester Genap Tahun Pelajaran 2004/2005 SMK Negeri 1 kota Tegal, Semarang:
LPMP Jawa Tengah
Purwanto, Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan: Bandung: Remaja Rosdakarya
Ramly, Amir Tengku dan Trisyulianti, 2006. Memompa Teknik Pengajaran Menjadi Guru
Kaya. Bogor: Kawan Pustaka
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algasindo
Sugiyanto, 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru
Rayon 13
Sumiati dan Asra, 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima
Suprayekti, 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Wahab, Rochmat, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan Nasional,
Universitas Negeri Yogyakarta
Biodata Penulis
Najamuddin, S.Pd., lahir di Bima, 12 Desember 1968. Mengajar mata pelajaran Biologi di
SMA Negeri 1 Andong Kabupaten Boyolali sejak 1 Januari 1995 sampai sekarang. Menjadi
pengurus MGMP mata Pelajaran Biologi dan Forum Ilmiah Guru Kabupaten Boyolali

Najamuddin, SMA Negeri 1 Andong Boyolali, Penerapan Teknik Modalitas Via Kin untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar