S PEA 1104989 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Kualitas suatu negara dapat dilihat dari kualitas pendidikannya. Mulai
dari kalangan bawah, menengah, sampai kalangan atas, memiliki hak yang sama
untuk

memperoleh

pendidikan.

Hal

ini

didukung

pemerintah

dengan


dicanangkannya wajib belajar 9 tahun. Program ini membantu masyarakat yang
ingin menyekolahkan anaknya tetapi tidak memiliki biaya. Selain untuk
meningkatkan kualitas, pendidikan juga diperlukan dalam menghadapi kemajuan
pembangunan yang berlangsung secara cepat, menuntut SDM yang mampu
mengembangkan potensi yang dimiliki, salah satunya adalah pengetahuan. Untuk
meningkatkan pengetahuan tersebut diperlukan adanya proses pendidikan.
Dariyo (2013 : 3) mengemukakan, bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Terdapat tiga macam pendidikan yaitu pendidikan formal, informal dan
nonformal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang berlangsung disekolah,
pendidikan informal adalah pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan
keluarga, dan pendidikan nonformal adalah pendidikan yang berlangsung
ditempat kursus.
Tercantum dalam UUD 1945 pasal 31 tentang pentingnya pendidikan,

pada ayat 2 disebutkan bahwa, “setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan
dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Ditegaskan kembali pada ayat 4
bahwa, “negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang kurangnya dua
puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
Hilma Nadiya Khoiriya, 2015
PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
nasional”.
Berdasarkan pasal tersebut, dapat dilihat begitu pentingnya pendidikan
sehingga, negara menganggarkan biaya khusus untuk anggaran pendidikan
formal. Anggaran pendidikan didistribusikan kepada masing-masing sekolah
dalam bentuk bantuan buku maupun uang, untuk menunjang proses Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM). Dalam proses KBM terdapat interaksi yang terjadi
antara guru dengan siswa yaitu kegiatan menyampaikan informasi atau materi
pembelajaran, sehingga guru dituntut untuk memiliki kompetensi dalam mengajar.

Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan
maka perlu adanya evaluasi yaitu dengan melihat hasil belajar siswa dalam bentuk
nilai. Perolehan nilai siswa dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang dilakukan
oleh pihak yang menyelenggarakan pendidikan formal yaitu sekolah.
Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan pada paragraf di atas mengenai
pendidikan, maka penelitian ini berfokus kepada pendidikan formal dengan objek
SMK Negeri di Bandung yaitu, SMK Negeri 1 Bandung, SMK Negeri 3 Bandung,
dan SMK Negeri 11 Bandung. Ketiga sekolah tersebut berada pada tingkatan yang
sama yaitu sekolah negeri yang memiliki Akreditasi A untuk jurusan atau program
keahlian Akuntansi. Akuntansi memiliki prinsip tersendiri dalam proses KBM
nya. Harti (2009:7) mengungkapkan “prinsip akuntansi merupakan himpunan
prinsip, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang mengatur laporan keuangan”,
sehingga guru dituntut untuk dapat menjelaskan setiap prosedur yang ada, metode
dan teknik akuntansi secara bertahap hingga siswa dapat memahaminya. Kegiatan
belajar mengajar harus dikondisikan dengan baik, guru harus dapat memotivasi
siswa dalam belajar. Untuk mencapai hal tersebut seorang guru harus memiliki
kompetensi yang baik agar output (hasil belajar) optimal. Pada kenyataannya hasil
belajar siswa tidak seluruhnya optimal, hal ini dapat terlihat dari rata-rata nilai
ulangan harian, yang masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
untuk sebagian siswa, seperti yang terjadi pada tiga Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Negeri di Bandung yang memiliki kompetensi keahlian atau jurusan
Hilma Nadiya Khoiriya, 2015
PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Akuntansi, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Daftar Persentase Pencapaian KKM Rata-Rata Nilai Ulangan Harian Pada
Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Kelas XI SMK Negeri 1 Bandung
Kelas
K Jumlah
Jumlah
Jumlah
Persentase
Persentase
K
Siswa Siswa yang Siswa yang (%) Siswa

(%) Siswa
M
Sudah
Belum
yang Sudah yang Belum
Mencapai
Mencapai
Mencapai
Mencapai
KKM
KKM
KKM
KKM
XI-AK1
35
26
9
74,29%
25,71%
XI-AK2

36
29
7
80,56%
19,44%
75
XI-AK3
35
25
10
71,43%
28,57%
XI-AK4
34
27
7
79,41%
20,59%
Jumlah
140

107
33
Persentase (%)
76,43%
23,57%
Sumber: Daftar nilai siswa SMK Negeri 1 Bandung tahun pelajaran 2014/2015
Tabel 1.2
Daftar Persentase Pencapaian KKM Rata-Rata Nilai Ulangan Harian Pada
Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Kelas XI SMK Negeri 11 Bandung
Kelas
K Jumlah
Jumlah
Jumlah
Persentase
Persentase
K
Siswa Siswa yang Siswa yang (%) Siswa
(%) Siswa
M
Sudah

Belum
yang Sudah yang Belum
Mencapai
Mencapai
Mencapai
Mencapai
KKM
KKM
KKM
KKM
XI-AK1
33
20
13
60,61%
39,39%
XI-AK2
31
22
9

70,97%
29,03%
75
XI-AK3
33
19
14
57,58%
42,42%
XI-AK4
32
29
3
90,63%
9,37%
Jumlah
129
90
39
Persentase (%)

69,77%
30,23%
Sumber: Daftar nilai siswa SMK Negeri 11 Bandung tahun pelajaran 2014/2015
Tabel 1.3
Daftar Persentase Pencapaian KKM Rata-Rata Nilai Ulangan Harian Pada
Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Kelas XI SMK Negeri 3 Bandung
Kelas
K Jumlah
Jumlah
Jumlah
Persenntase
Persentase
K
Siswa Siswa yang Siswa yang (%) Siswa
(%) Siswa
M
Sudah
Belum
yang Sudah yang Belum
Mencapai

Mencapai
Mencapai
Mencapai
KKM
KKM
KKM
KKM
XI-AK1
37
27
10
72,97%
27,03 %
75
XI-AK2
39
30
9
76,92%
23,08 %
Hilma Nadiya Khoiriya, 2015
PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

XI-AK3
36
27
9
75,00%
25,00%
Jumlah
112
84
28
Persentase (%)
75,00%
25,00%
Sumber: Daftar nilai siswa SMK Negeri 3 Bandung tahun pelajaran 2014/2015
Berdasarkan data tabel di atas, SMK Negeri 1 Bandung memiliki empat
kelas jurusan Akuntansi. Dari tiga kali ulangan harian yang diberikan oleh guru,
ternyata masih terdapat siswa-siswi yang perolehan nilainya berada di bawah nilai
KKM, untuk kelas XI-AK1 sebesar 25,71%, XI-AK2 sebesar 19,44%, XI-AK3
sebesar 28,57%, dan XI-AK4 sebesar 20,59%. Hal ini juga terjadi di SMK Negeri
11 Bandung yang memiliki empat kelas jurusan Akuntansi, dari tiga kali ulangan
harian untuk tiga kelas yaitu, XI-AK1, XI-AK3, dan XI-AK4 masih ada siswa
yang nilainya dibawah nilai KKM, yaitu secara berurutan sebesar 39,39%,
42,42%, dan 9,37%, sedangkan kelas XI-AK2 melaksanakan dua kali ulangan
harian, dengan jumlah siswa yang belum mencapai KKM sebesar 29,03%. Selain
itu di SMK Negeri 3 Bandung terdapat tiga kelas jurusan Akuntansi dengan nilai
siswa yang berada dibawah nilai KKM, XI-AK1 sebesar 27,03%,

XI-AK2

sebesar 23,08% dan kelas XI-AK3 sebesar 25,00% (daftar nilai terlampir).
Berdasarkan wawancara dengan guru dan siswa bahwa, rata-rata penyebab
beberapa siswa memiliki hasil belajar di bawah KKM di ketiga sekolah tersebut
adalah, kurang memahaminya siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru
dan, berkurangnya jumlah jam pelajaran sehingga latihan yang diberikan kurang.
Dengan demikian, belum berhasilnya siswa dalam mencapai nilai KKM tidak
dapat dibiarkan begitu saja, karena hasil belajar merupakan salah satu indikator
yang dapat digunakan untuk mengetahui mutu dan kualitas pendidikan. Apabila
hal tersebut dibiarkan, hal ini dapat berakibat buruk bagi siswa sendiri diantaranya
siswa akan mengalami kesulitan belajar pada jenjang selanjutnya atau bahkan,
siswa tersebut tidak naik kelas. Oleh karena itu, diperlukan adanya penelitian
tentang rendahnya hasil belajar siswa yang belum mencapai nilai KKM sehingga
dapat diperoleh solusi penyelesaiannya.

B. Identifikasi Masalah Penelitian
Hilma Nadiya Khoiriya, 2015
PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

“Teori Behavioristik, dalam teori ini hal terpenting dalam proses belajar
adalah masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang
berupa respons” (Thobroni & Mustofa, 2013 : 63). Stimulus dapat berupa apa saja
yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan responsnya adalah reaksi atau
tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Untuk
mengukur proses belajar, salah satu indikatornya adalah dengan melihat hasil
belajar siswa.
Hasil belajar siswa tidak diperoleh begitu saja tetapi banyak faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Berikut ini diidentifikasikan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar menurut beberapa ahli:
-

Menurut Purwanto (2011 : 106-107) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar ada dua golongan, yaitu:
1. Faktor Luar
a. Lingkungan
1) Alam
2) Sosial
b. Instrumental
1) Kurikulum/ Bahan pelajaran
2) Guru/pengajar
3) Sarana dan fasilitas
4) Administrasi/Manajemen
2. Faktor Dalam
a. Fisiologi
1) Kondisi fisik
2) Kondisi panca indera
b. Psikologi
1) Bakat
2) Minat
3) Kecerdasan
4) Motivasi
5) Kecerdasan kognitif

-

Menurut pendapat Slameto (2010 : 54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar adalah :
1. Faktor-faktor Internal
a. Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)
b. Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,
kesiapan)

Hilma Nadiya Khoiriya, 2015
PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

c. Kelelahan
2. Faktor-faktor Eksternal
a. Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar
belakang kebudayaan)
b. Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas
rumah)
c. Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman
bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).
Berdasarkan pendapat dua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa ada dua
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri siswa, yaitu kondisi fisik dan psikologi siswa, sedangkan faktor yang berasal
dari luar diri siswa yaitu lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah.
Dari banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar, selain yang
berasal dari dalam diri siswa yaitu adanya faktor eksternal unit sekolah. Guru
merupakan unit sekolah yang berinteraksi langsung dengan siswa dalam proses
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Seperti yang diungkapkan oleh Hamalik
(2009 : 19) bahwa “Pemerintah memandang bahwa guru merupakan media yang
sangat penting artinya dalam kerangka pembinaan dan pengembangan bangsa,
mutu guru menentukan mutu generasi muda”.
Dikemukakan kembali oleh Kosasih (2012 : 11) sebagai berikut:
Terdapat dua variabel yang bermuara dalam kegiatan belajar mengajar,
yakni usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan
professional yang dimiliki guru (mengajar) dan menjadikan seseorang
bisa mencapai tujuan kurikulum (belajar).
Menurut Peters (dalam Sudjana, 2013: 22) “proses dan hasil belajar siswa
bergantung kepada

penguasaan mata pelajaran

guru dan keterampilan

mengajarnya”. Guru yang terampil dapat membuat siswa merasa nyaman dan
proses belajar mengajar dapat berjalan secara kondusif dan efektif sehingga materi
pelajaran yang disampaikan dapat diterima siswa dengan mudah.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Biggs (dalam Syah, 2011 : 180)
seorang pakar psikologi masa kini, membagi konsep mengajar kedalam tiga

Hilma Nadiya Khoiriya, 2015
PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

macam pengertian, yaitu kuantitatif, institusional, dan kualitatif. Dalam pengertian
institusional mengajar berarti “…. the efficient orchestration of teaching skills,
yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien”.
Hasibuan & Moedjiono (2012: 43) mengungkapkan:
Untuk mencapai tingkat efektivitas mengajar yang tinggi guru harus
menguasai perbuatan mengajar kompleks dan perbuatan kompleks tidak
dapat dikuasai secara langsung. Dengan menguasai terlebih dahulu
komponen-komponen keterampilan mengajar, maka akan dapat
dilaksanakannya kegiatan mengajar secara keseluruhan yang bersifat
kompleks.
Perbuatan mengajar yang kompleks adalah terdapat sejumlah komponen
yang terkandung ketika seorang guru mengajar, yaitu komponen ilmu, teknologi,
seni, wawasan dan keterampilan.
Dengan latar belakang rendahnya hasil belajar siswa dan mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil
Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan pada SMK Negeri di
Bandung”.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran keterampilan mengajar guru pada SMK Negeri di
Bandung
2. Bagaimana gambaran hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi
Keuangan
3. Bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran Akuntansi Keuangan.

D. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

Hilma Nadiya Khoiriya, 2015
PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
Akuntansi Keuangan pada SMK Negeri di Bandung
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk memperoleh gambaran mengenai kerampilan mengajar guru pada SMK
Negeri di Bandung
2. Untuk memperoleh gambaran mengenai hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran akuntansi Keuangan pada SMK Negeri di Bandung
3. Untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil
belajar siswa.

E. Kegunaan Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan teoritis
maupun kegunaan praktis, sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
a. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis
b. Sebagai bahan informasi bagi berbagai pihak baik guru, sekolah maupun
pemerintah
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi guru, setelah mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru
tehadap hasil belajar siswa, guru dapat menambah keterampilan mengajar
yang dimiliki.
b. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu rekomendasi yang
dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Hilma Nadiya Khoiriya, 2015
PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SMK NEGERI DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu