S POR 1005849 chapter3
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian merupakan hal yang sangat penting, sebab dengan menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Disamping itu, penggunaan metode tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode dilihat dari efektifitasnya, efesiensinya dan relevansinya metode tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan. Sedangkan metode dikatakan efisien apabila penggunaan waktu, fasilitas, biaya dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin namun dapat mencapai hasil yang diharapkan. Metode dapat dikatakan relevan apabila waktu penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan.
Menurut Sugiyono (2013:107) berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian metode penelitian dapat dibedakan menjadi 3 metode yang diantaranya “metode penelitian eksperimen, metode penelitian survey dan metode penelitian naturalistik.”
Menurut Sugiyono (2013:13) bahwa metode penelitian eksperimen merupakan “metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
treatment (perlakuan) tertentu.” Oleh sebab itu metode penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang menjawab pertanyaan jika kita melakukan sesuatu pada kondisi yang dikontrol maka apakah yang akan terjadi?. Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak pada suatu keadaan yang di control maka kita memerlukan perlakuan (treatment) pada kondisi tersebut dan hal inilah yang dilakukan pada penelitian eksperimen.
(2)
Selain itu, menurut Danim (2002) dalam http://navelmangelep. wordpress. com/2012/02/27/metode-penelitan-eksperimen/ menjelaskan “dalam penelitian eksperimen terdapat tiga unsur penting yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian ini, yaitu kontrol, manipulasi, dan pengamatan.”
Kontrol disini adalah variabel kontrol yang akan menjadi standar dalam melihat apakah ada perubahan, maupun perbedaan yan terjadi akibat perbedaan perlakuan yang diberikan. Sedangkan manipulasi disini adalah perlakuan yang sengaja dilakukan dalam penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini, yang dimanipulasi adalah variabel independent dengan melibatkan kelompok-kelompok perlakuan yang kondisinya berbeda. Setelah peneliti menerapkan perlakuan eksperimen, ia harus mengamati untuk menentukan apakah hipotesis perubahan telah terjadi (Observasi).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian eksperimen merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek peneliti serta untuk menguji hipotesis sehingga mendapat hasil yang berguna dari persoalan yang dibahas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian eksperimen.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Dalam melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti harus menentukan terlebih dahulu populasi yang akan dijadikan sebagai sumber data untuk keperluan penelitiannya, populasi tersebut dapat berbentuk manusia, benda-benda alam, nilai nilai dokumen dan peristiwa yang dapat dijadikan objek penelitian.
Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2013:117) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
(3)
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.” Sesuai dengan pendapat diatas populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMPN 1 Cicalengka Kabupaten Bandung dengan jumlah 24 orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi. Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2013:118) sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Jadi sampel merupakan perwakilan atau bagian dari jumlah kelompok dengan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang baik, kesimpulannya dapat dikenakan kepada populasi (representatif).
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti yaitu teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2013:124) sampling
jenuh adalah “teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Hal ini dilakukan karena populasi dalam penelitian ini relatif sedikit, sehingga peneliti mengambil semua populasi untuk dijadikan sampel.
Mengenai pengambilan sampel diatas, dengan mengasumsikan bahwa sampel yang diambil sampelnya homogen atau representatif sehingga sampel dapat mewakili kondisi yang disyaratkan, artinya homogenitas sampel sangat tergantung pada lamanya siswa mengikuti ekstrakurikuler bolabasket, dalam hal ini untuk dikatakan sampel homogen sekurang-kurangnya siswa harus mengikuti ekstrakurukuler bolabasket selama 8 bulan.
Penggunaan sampel dalam penelitian ini yaitu siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMPN 1 Cicalengka Kabupaten
(4)
Bandung dengan jumlah 24 orang, yang dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Cara menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen siswa mengambil undian yang berada dalam kotak yaitu undian dengan kertas berwarna merah untuk kelompok ekperimen dan kertas berwarna biru untuk kelompok kontrol, dengan masing-masing kelompok berjumlah 12 orang sebagai kelompok eksperimen dan 12 orang sebagai kelompok kontrol.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Pola desain penelitian dalam setiap disiplin ilmu memiliki kekhasan masing-masing, namun prinsip-prinsip umumnya memiliki banyak kesamaan. Desain penelitian memberikan gambaran tentang prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian.
Metode yang akan digunakan dalam peneitian ini adalah metode
eksperimen, dimana terdapat kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat setelah diberikan treatment (perlakuan). Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi tes awal, setelah peneliti mengetahui hasil dari tes awal tesebut, pada kelompok eksperimen diberkan treatment
(perlakuan) dengan menggunakan metode role playing sedangkan pada kelompok kontrol diberikan treatment (perlakuan) metode konvensional. Setelah pemberian treatment selesai, kedua kelompok tersebut diberi tes akhir dengan tujuan untuk mengetahui apakah treatment tersebut memberikan pengaruh pada peningkatan penguasaan gerak pada permainan bolabasket. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test post-test control group design.
(5)
Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2013:113) bahwa pre-test post-test control group design yaitu “terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.” Pengaruh perlakuan adalah sebagai berikut:
Tabel. 3.1 Pengaruh Perlakuan Desain penelitian
Kelompok Pre-test Treatment Post-test
E YΌ XІ YΌ
K Y XЇ Y
Tabel. 3.2
Keterangan
E : Kelompok eksperimen K : Kelompok kontrol
YΌ : Pre-test untuk kelompok eksperimen Y : Pre-test untuk kelompok kontrol
X : Treatment (perlakuan) dengan metode role playing XЇ : Treatment (perlakuan) dengan metode konvensional YΌ : Post-test untuk kelompok eksperimen
Y : Post-test untuk kelompok kontrol
(6)
Adapun langkah-langkah yang penulis deskripsikan dengan bentuk sebagai berikut :
Bagan. 3.1 TES AKHIR
ANALISIS
PENGOLAHAN DATA
KESIMPULAN KELOMPOK EKSPERIMEN
Pembelajaran dengan metode
role playing
KELOMPOK KONTROL Pembelajaran dengan metode
konvensional
POPULASI
SAMPEL
(7)
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Suatu konsep mengenai variabel yang sama dapat saja memiliki definisi operasional yang lebih dari satu dan berbeda-beda antara penelitian yang satu dengan yang lainnya. Jadi, suatu definisi operasional haruslah memiliki sebuah keunikan. Menurut Nazir (2005) dalam http://a-research.upi.edu/operator/upload /sadp030002chapter3.pdf definisi operasional adalah “suatu definisi yang diberikan kepada variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.” Kemudian definisi operasional juga diperlukan untuk menghindari kekeliruan dalam memahami permasalahan, perlu adanya penjelasan mengenai istilah-istilah yang ada dalam variabel penelitian, antara lain :
1. Metode role playing
Metode role playing menurut Heriawan et.al (2012:131) merupakan “suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.” Pengembangan imajinasi dilakukan keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi dan penghayatan siswa dilakukan dengan memerankan sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal ini bergantung pada apa yang diperankan.
Role playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang (Jill Hadfield, 1986) dalam http://sharingkuliahku.wordpress.com /2011/11/21/pengertian-model-pembelajaran-role-playing/. Dalam role
(8)
playing murid dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas.
2. Permainan bolabasket
Permainan olahraga bolabasket adalah “permainan dengan tempo yang cepat dan dinamis bola dimaikan dengan cara dribble (membawa bola), dioper dari pemain yang satu ke pemain yang lainnya…” Sucipto
et.al (2010:23)
3. Penguasaan gerak
Penguasaan gerak adalah kemampuan untuk menguasai suatu keterampilan dari serangkaian proses yang dihubungkan dengan latihan atau pengalaman dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil. Yang dimaksud dengan penguasaan gerak dalam penelitian ini yaitu penguasaan menangkap, mengumpan (chest pass), dan menggiring bola (dribble) pada permainan bolabasket.
E. Instrumen Penelitian
Dalam mengumpulkan data dari suatu sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen dan teknik pengngumpulan data. Setiap teknik atau metode pengumpulan data menggunakan instrumen pengumpulan data yang berbeda-beda. Dalam suatu penelitian, data diperlukan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis yang sudah dirumuskan. Sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2006: 160) mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah “alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.”
(9)
Dalam konteks penelitian, instrumen diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data mengenai variabel-variabel penelitian untuk kebutuhan penelitian. Pada dasarnya, instrumen pengumpulan data terbagi dua macam, yaitu tes dan non tes. Kelompok tes, misalnya tes bakat, tes prestasi belajar, tes integrasi, sedangkan non tes, misalnya pedoman wawancara, kuisioner atau angket, pedoman observasi, daftar cocok (cheklist), skala sikap, skala penilaian, dan sebagainya.
Menurut Arikunto (2006:150) tes adalah “serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.”
Tes atau suatu alat ukur lainnya harus dapat memenuhi dua syarat utama, tes tersebut haruslah valid (sah) dan reriabel (dapat dipercaya). Suatu tes dikatakan valid, apabila tes tersebut dapat mengukur dengan apa yang hendak diukur atau benar-benar cocok untuk mengukur apa yang hendak diukur, tes dikatakan reriabel apabila konsistensi dari serangkaian pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama. Sebagaimana dijelaskan oleh nurhasan (2007:42) mengemukakan bahwa:
Reliabilitas atau keterandalan menggambarkan derajat keajegan, atau konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat ukur atau tas dikatakan reriabel jika alat ukur itu menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya.
Oleh sebab itu, validitas dan reliabilitas suatu alat ukur merupakan syarat mutlak dalam pmenentukan penggunaan alat ukur untuk pengukuran dan pengetesan dalam penelitian. Alat ukur yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tes penguasaan gerak menangkap dan mengumpan bola (operan) dan membawa bola dalam permainan bolabasket.
(10)
dua tes yaitu pre-tes dan post-tes. Pre-tes dilakuan sebelum kelas diberi perlakuan dan post-tes dilakukan setelah diberi perlakuan. Untuk hal tersebut maka akan dijelaskan bentuk tes dan pemberian skor tes penguasaan gerak dalam permainan bolabasket adalah sebagai berikut :
1. Instrumen penilaian penguasaan gerak operan (passing) a. Tabel penilaian operan (passing) bolabasket
Tahapan
gerak No Kriteria Penilaian
Skor
1 2 3 4
Persiapan
1 Posisi siap, kaki dibuka selebar bahu dengan jari terbuka selebar mungkin
2 Kedua kaki lutut ditekuk posisi badan ditahan agak rendah
3 Peganglah bola didepan dada, oleh kedua tangan dengan jari-jari tangan selebar mungkin 4 Kedua sikut dibengkokan dan
sedikit membuka
5 Pandangan kedepan arah lajunya bola
Pelaksana an
6 Doronglah bola kedepan bersamaan dengan meluruskan sikut dan lutut
7 Pindahkan titik berat badan dicondongkan kedepan
8 Setelah melepas bola telapak tangan menghadap keluar
9 Langkahkan satu kaki kedepan
Gerak lanjut
10 Memperhatikan bola ke arah sasaran
11 Bola gerak ke arah sasaran Nilai proses (jumlah skor siswa)
Skor maksimal 44
(11)
Kriteria penilaian operan (passing) bolabasket
Presentasi Rentang Skor Nilai Passing 80 – 100% 34 – 44 Baik sekali
66 – 79% 27 – 33 Baik 56 – 65% 25 – 26 Cukup 41 – 55% 18 – 24 Kuang
0 – 40% 0 – 17 Kurang sekali
Tabel. 3.4 Tes Kriteria Penilaian Operan dari Nurhasan (2013:190)
b. Tabel penilaian menangkap bola
Tahapan
gerak No Kriteria Penilaian
Skor
1 2 3 4
Persiapan
1 Berdiri seperti stance
2 Posisi badan tidak kaku (luwes) 3 Jari-jari tangan terbuka selebar
mungkin
4 Kedua lengan didepan dada 5 Posisi sikut agak bengkok
Pelaksanaan
6 Pada waktu menangkap bola kedua tangan mengikuti gerakan bola kedekat dada
7 Usahakan bola ditangkap didepan dada
8 Perhatian tertuju pada bola Gerak lanjut 10 Perhatikan kecepan bola Nilai proses (jumlah skor siswa)
Skor maksimal 36
Tabel. 3.5 Tes Menangkap Bola dari Nurhasan (2013:198-199)
(12)
Presentasi Rentang Skor Nilai Passing 80 – 100% 29 – 36 Baik sekali
66 – 79% 24 – 28 Baik
56 – 65% 20 – 23 Cukup
41 – 55% 15 – 19 Kuang
0 – 40% 0 – 14 Kurang sekali
Tabel. 3.6 Kriteria Penilaian Menangkap dari Nurhasan (2013:190)
2. Instrumen penilaian penguasaan gerak menggiring bola (dribble) dalam permainan bolabasket
Tabel penilaian menggiring bola
Tahapan
gerak No Kriteria Penilaian
Skor
1 2 3 4
Persiapan
1 Berdiri seperti melakukan stance 2 Salah satu kaki berada didepan 3 Sikap lengan kanan tegak lurus dan
lengan bawah sejajar dengan tanah atau lantai
4 Pandangan pada waktu pertama kali belajar kearah bola
5 Makin lama pandangan diubah melihat bola akan tetapi kedepan kurang lebih 3 meter
Pelaksanaan
6 Untuk dibble bola lebih kedepan serta kejarlah bola tersebut
7 Saat melakukan dibble badan direndahkan
8 Lindungilah bola tersebut dengan lengan kiri serta kaki kiri didepannya
9 Lengan kanan bergerak dan mengikuti pantulan bola
Gerak lanjut
10 Memperhatikan bola kearah pantulan
(13)
12 Gerakan lengan ke arah bola Nilai proses (jumlah skor siswa)
Skor maksimal 48
Tabel 3.7 Tes Penilaian dribble dari Nurhasan (2013:195)
Kriteria penilaian menggiring bola bolabasket
Presentasi Rentang Skor Nilai Passing 80 – 100% 38 – 48 Baik sekali
66 – 79% 32 – 37 Baik 56 – 65% 27 – 31 Cukup 41 – 55% 20 – 26 Kuang
0 – 40% 0 – 19 Kurang sekali Tabel 3.8 Kriteria Penilaian dribble dari Nurhasan (2013:195)
F. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran pendidikan jasmani dilapangan di SMPN 1 Cicalengka Kabupaten Bandung, yang dilaksanakan selama satu bulan, dan penelitian ini mengacu kepada kurikulum yang telah ada disekolah. Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan observasi dengan menggunakan observasi terstruktur menurut Sugiyono (2013:205) observasi terstruktur adalah “observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Dalam melakukan pengamatannya peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan reriabilitasnya.”
Dalam pelaksanaannya penelitian peningkatan penguasaan gerak menangkap dan mengumpan (operan) dan membawa bola pada permainan bolabasket dilaksanakan dalam satu semester dengan 16 kali pertemuan, dilakukan 3 kali dalam satu minggu. Sesuai dengan pendapat Juliantine et.al
(14)
yang baik bisa pula dilaksanakan dalam frekuensi latihan 3 hari/minggu. Sedangkan lamanya latihan paling sedikit 4-6 minggu.”
Pendapat harsono (dalam Ryan 2012:61) “sebaiknya latihan dilakukan 3 kali dalam seminggu.” Kemudian mengacu pada Bompa (dalam Iwa 2013:36) menyatakan “During this time athleties should trening 3-5 time for week depending or their of development in athietes.”
Mengenai hal tersebut, pembelajaran dilaksanakan pada hari senin, Rabu dan jum’at dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Pembelajaran yang dilaksanakan dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan, yang akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Tahap persiapan
Guru dan peneliti menyiapkan/menyusun sekrenario pembelajaran dan siswa diintruksikan untuk memahami sekenario pembelajaran tersebut sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berlangsung.
2. Tahap pelaksanaan a. Kegiatan awal
Guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa serta menjelaskan tujuan dan teknik bermain dalam pelaksanaan pembelajaran role playing, serta memberikan penjelasan tentang inti tujuan dari permainan tersebut.
b. Kegiatan inti
Dalam kegiatan ini guru membagi siswa dalam kelompok kecil, dan menunjuk siswa untuk memerankan dari sekenario yang telah dipersiapkan, masing masing siswa berada dalam kelompoknya masing-masing siswa diberi lembar kerja untuk membahas/memberi penilaian atas penampilan masing-masing kelompok. Kemudian guru dan siswa melakukan diskusi untuk membicarakan hasil kegiatan proses belajar mengajar yang sudah terlaksana, berikut penilaiai-penilaian yang telah dilakukan, masing-masing kelompok
(15)
menyampaikan kesimpilannya serta guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c. Kegiatan akhir
Guru memberikan kesimpulan secara keseluruhan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan masukan mengenai penampilan masing-masing kelompok.
G. Teknik Pengolahan Data.
Untuk mendapatkan hasil yang objektif dalam suatu tes, harus dihindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan tes tersebut. Tujuan dari prosedur tes dan pengukuran ini untuk memudahkan dalam melakukan tes, sehingga pelaksanaan dan hasilnya dapat sesuai dengan yang diharapkan.
Setelah data dari tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data dengan statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut ditempuh dengan menggunakan rumus yang dirujuk dari Sudjana (dalam Iwa 2013:38-40)
1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
X = skor rata-rata yang dicari = jumlah nilai data
= jumlah sampel
2. Menghitung simpangan baku dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(16)
n = jumlah sampel
= jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata 3. Mencari varians (S2) melalui rumus:
Keterangan:
S2 = Varians yang dicari n = Jumlah sampel
= Skor yang diperoleh ∑ = Jumlah
4. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan lilifors.
a. Menyusun hasil data pengamatan, yang dimulai dari hasil pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar
b. Untuk semua nilai pengamatan x1, x2, x3, ... x11 dijadikan angka baku z1, z2 ... zn dengan pendekatan z skor
( dan S masing-masing rata-rata dan simpangan baku)
Keterangan :
Z = skor standar yang dicari = skor yang didapat = rata-rata hitung S = simpangan baku
c. Untuk tiap baku angka tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan: jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas daerah distribusi Z(-), 0,5 + luas daerah distribusi Z(+).
(17)
d. Menentukan proposi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai z pada nomer urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.
5. Menguji homogenitas Bartlet
Uji homogenitas, dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata lain, bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini menurut Somantri dan Muhidin (2006:295), adalah:
a. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut
b. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan tabel perhitungan, dengan model tabel uji Barlett.
c. Menghitung varians gabungan.
d. Menghitung log dari varians gabungan e. Menghitung nilai Barlett.
f. Menghitung nilai x².
g. Menentukan nilai dan titik kritis. h. Membuat kesimpulan
6. Menguji hipotesis kesamaan rata-rata (µ) uji satu pihak dirujuk dari Somantri dan Muhidin (2006:298), dengan rumus :
a. Menentukan notasi
Jika, thitung = ttabel maka H0 diterima Jika, thitung > ttabel maka H1 diterima b. Menentukan t hitung
(18)
n : jumlah sampel
kor : korelasi dari pretes dan postes c. Membandingkan thitung dengan ttabel d. Mengambil kesimpulan,
H. Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Adapun prosedur analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kesamaan dua rata-rata satu pihak atau uji “t” satu arah (Somantri dan Muhidin (2006:298) yang lebih didahulukan satu pihak atau uji persyaratan analisis. Uji persyaratan analisis yang digunakan adalah uji normalitas dengan uji liliefors Sudjana (1992:249) dan uji homogenitas menggunakan uji homogenitas Barlett (Somantri dan Muhidin, 2006:295).
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta:Rineka Cipta
Heriawan, A. et.al. (2012). Metodelogi Pembelajaran: Kajian Teoritis Praktis. Banten: LP3G
Iwa. S. (2013). Model pembelajaran cooperative learning dan model pembelajaran langsung terhadap hasil pembelajaran pasing bawah dalam permainan bolavoli. Bandung: Skripsi UPI
Juliantine et.al (2007). Teori Latihan. Bandung:FPOK UPI
Nurhasan. (2013). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung:STKIP
Nurhasan dan Hasanudin (2007). Tes dan pengukuran Keolahragaan. Bandung:FPOK UPI
Ryan. (2012). Pengaruh model pembelajaran taktis terhadap keterampilan bermain bolavoli berdasarkan nilai GPAI. Bandung: Skripsi UPI
Sudjana. (1992). Metode Statistik. Bandung: FPOK UPI
Sucipto. et.al (2010). Permainan Bolabasket. Bandung: FPOK UPI
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
(20)
Danim. (2002). Metode Penelitian Eksperimen. online. tersedia dalam http:// navelmangelep.wordpress. com/2012/02/27/metode-penelitan-eksperimen/ diakses 16 April 2014
Joyce dan Weil (2000). Metode r ole pla ying. online. Tersedia dalam http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/01/strategi-bermain-peran-role-playing.html diakses 20 Maret 2014
Nazir. (2005). Metode Penelitian. onlinetersediadalam http://a-research.upi.edu /operator/upload /sadp030002chapter3.pdf diakses 7 April 2014
Somantri, A. dan Muhidin, Sambas A. (2006). Aplikasi statistika dalam penelitian. Bandung:Pustaka setia
(1)
menyampaikan kesimpilannya serta guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c. Kegiatan akhir
Guru memberikan kesimpulan secara keseluruhan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan masukan mengenai penampilan masing-masing kelompok.
G. Teknik Pengolahan Data.
Untuk mendapatkan hasil yang objektif dalam suatu tes, harus dihindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan tes tersebut. Tujuan dari prosedur tes dan pengukuran ini untuk memudahkan dalam melakukan tes, sehingga pelaksanaan dan hasilnya dapat sesuai dengan yang diharapkan.
Setelah data dari tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data dengan statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut ditempuh dengan menggunakan rumus yang dirujuk dari Sudjana (dalam Iwa 2013:38-40)
1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
X = skor rata-rata yang dicari = jumlah nilai data
= jumlah sampel
2. Menghitung simpangan baku dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
(2)
n = jumlah sampel
= jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata 3. Mencari varians (S2) melalui rumus:
Keterangan:
S2 = Varians yang dicari n = Jumlah sampel
= Skor yang diperoleh ∑ = Jumlah
4. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan lilifors.
a. Menyusun hasil data pengamatan, yang dimulai dari hasil pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar
b. Untuk semua nilai pengamatan x1, x2, x3, ... x11 dijadikan angka baku z1, z2 ... zn dengan pendekatan z skor
( dan S masing-masing rata-rata dan simpangan baku)
Keterangan :
Z = skor standar yang dicari = skor yang didapat = rata-rata hitung S = simpangan baku
c. Untuk tiap baku angka tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan: jika nilai Z negatif, maka dalam
(3)
d. Menentukan proposi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai z pada nomer urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.
5. Menguji homogenitas Bartlet
Uji homogenitas, dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata lain, bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini menurut Somantri dan Muhidin (2006:295), adalah:
a. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut
b. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan tabel perhitungan, dengan model tabel uji Barlett.
c. Menghitung varians gabungan.
d. Menghitung log dari varians gabungan e. Menghitung nilai Barlett.
f. Menghitung nilai x².
g. Menentukan nilai dan titik kritis. h. Membuat kesimpulan
6. Menguji hipotesis kesamaan rata-rata (µ) uji satu pihak dirujuk dari Somantri dan Muhidin (2006:298), dengan rumus :
a. Menentukan notasi
Jika, thitung = ttabel maka H0 diterima Jika, thitung > ttabel maka H1 diterima b. Menentukan t hitung
(4)
n : jumlah sampel
kor : korelasi dari pretes dan postes c. Membandingkan thitung dengan ttabel d. Mengambil kesimpulan,
H. Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Adapun prosedur analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kesamaan dua rata-rata satu pihak atau uji “t” satu arah (Somantri dan Muhidin (2006:298) yang lebih didahulukan satu pihak atau uji persyaratan analisis. Uji persyaratan analisis yang digunakan adalah uji normalitas dengan uji liliefors Sudjana (1992:249) dan uji homogenitas menggunakan uji homogenitas Barlett (Somantri dan Muhidin, 2006:295).
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta:Rineka Cipta
Heriawan, A. et.al. (2012). Metodelogi Pembelajaran: Kajian Teoritis Praktis. Banten: LP3G
Iwa. S. (2013). Model pembelajaran cooperative learning dan model pembelajaran langsung terhadap hasil pembelajaran pasing bawah dalam permainan bolavoli. Bandung: Skripsi UPI
Juliantine et.al (2007). Teori Latihan. Bandung:FPOK UPI
Nurhasan. (2013). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung:STKIP
Nurhasan dan Hasanudin (2007). Tes dan pengukuran Keolahragaan. Bandung:FPOK UPI
Ryan. (2012). Pengaruh model pembelajaran taktis terhadap keterampilan bermain bolavoli berdasarkan nilai GPAI. Bandung: Skripsi UPI
Sudjana. (1992). Metode Statistik. Bandung: FPOK UPI
Sucipto. et.al (2010). Permainan Bolabasket. Bandung: FPOK UPI
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
(6)
Danim. (2002). Metode Penelitian Eksperimen. online. tersedia dalam http:// navelmangelep.wordpress. com/2012/02/27/metode-penelitan-eksperimen/
diakses 16 April 2014
Joyce dan Weil (2000). Metode r ole pla ying. online. Tersedia dalam http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/01/strategi-bermain-peran-role-playing.html diakses 20 Maret 2014
Nazir. (2005). Metode Penelitian. onlinetersediadalam http://a-research.upi.edu /operator/upload /sadp030002chapter3.pdf diakses 7 April 2014
Somantri, A. dan Muhidin, Sambas A. (2006). Aplikasi statistika dalam penelitian. Bandung:Pustaka setia