T PLS 0809644 Chapter5

131

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengelolaan
Pelatihan Teknis dalam meningkatkan kinerja Pamong Belajar di BPKB
Provinsi Gorontalo dengan spesifikasi mengetahui: 1) proses identifikasi
kebutuhan dan pelatihan teknis bagi Pamong Belajar; 2) perencanaan dari
pelatihan teknis bagi Pamong Belajar tersebut; 3) pengoranisasian dari
pelatikan teknis Pamong Belajar; 4) proses pelaksanaan dari pelatihan bagi
Pamong Belajar; 5) evaluasi penilaian pembelajaran dari pelatihan teknis
bagi Pamong Belajar; 6) hasil belajar yang dicapai dari pelatihan teknis bagi
Pamong Belajar.
Dalam proses identifikasi kebutuhan dari pelatihan teknis bagi
Pamong Belajar di antaranya mengetahui : a) fungsi dan peran pelatihan
teknis Pamong Belajar pendidikan; b) sasaran pelatihan teknis Pamong
Belajar pendidikan; c) level identifikasi kebutuhan pendidikan; d)
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan; e) menyusun anggaran pelatihan dan
program pengembangan individu; f) menyusun laporan perencanaan

pelatihan dan pengembangan.

131

132

Proses

identifikasi

kebutuhan dari Pelatihan Teknis

dalam

meningkatkan kinerja Pamong Belajar di BPKB adalah melalui penyusunan
perencanaan pelatihan tahunan disusun berdasarkan kebutuhan organisasi
yang termasuk di dalamnya merancang program pelatihan satu minggu yang
sasarannya Pamong Belajar dengan tujuan setelah mengikutinya peserta
mengetahui menyusun program Pamong Belajar, administrasi berdasarkan
identifikasi kebutuhan. Hal ini yang diungkapkan oleh peserta pelatihan.

Perencanaan pengelolaan pelatihan teknis Pamong Belajar di BPKB
Provinsi Gorontalo dan bekerjasama dengan beberapa instansi yang
memiliki kepentingan dengan pelatihan tersebut, di antaranya adalah SKB
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Gorontalo. Perencanaan pengelolaan
meliputi banyak hal, di antaranya adalah perencanaan teknis, analisis
kebutuhan, pendekatan, materi, sarana dan prasarana, tujuan, Pamong
Belajar, keikutsertaan pamong dalam menganalisis kebutuhan, kesepakatan
untuk prioritas, identifikasi kebutuhan, masyarakat, kesesuaian dengan
tujuan dan materi, mampu mengakomodir kebutuhan pamong, masyarakat
dan

lembaga,

pengelolaan,

pengorganisasian

administrasi,

analisis


kebutuhan, kegiatan, penentuan tujuan bersama, desain program, metode
program, penentuan tempat dan waktu pelaksanaan pelatihan.
Pengorganisasian pengelolaan pelatihan teknis bagi pamong belajar
di BPKB Provinsi Gorontalo merupakan upaya menjadikan Pamong Belajar

133

sebagai sumber daya manusia yang sesuai dengan fitrahnya. Upaya tersebut,
bukan hanya sekedar dipandang dalam arti pengajaran (proses belajarmengajar), akan tetapi suatu proses dimana manusia dapat belajar sesuai
dengan

kebutuhan,

keinginan

dan

harapannya.


Dengan

demikian,

pengelolaan pengelolaan pelatihan teknis bagi pamong belajar di BPKB
Provinsi Gorontalo merupakan upaya bagaimana menciptakan situasi
masyarakat dan bangsa dapat belajar.
Pengorganisasian pengelolaan Pelatihan Teknis bagi Pamong Belajar
antara lain adalah: 1) kepanitiaan, untuk proses pembentukan kepanitiaan,
pengelola pelatihan disusun berdasarkan SDM yang dipilih dalam Pelatihan
Teknis; 2) proses penentuan kriteria narasumber Pelatihan Teknis Pamong
Belajar di BPKB Provinsi Gorontalo diungkapkan pengelola dipilih
berdasarkan

klasifikasi

akademis,

keahlian


lapangan;

3)

proses

pengorganisasian administrasi dan pelaporan pelatihan menurut pengelola
berupa penyusunan kegiatan harian, keuangan, evaluasi harian, dan laporan
kegiatan.
Proses pelaksanaan Pelatihan Teknis bagi Pamong Belajar
menunjukkan beberapa kegiatan yang bertujuan dan sudah berupa sistem,
kekhasan sistem tersebut menunjukkan bahwa satu sistem merupakan proses
yang sangat berbeda dari proses lainnya. Dalam beberapa dari hal mungkin
memiliki kesamaan dengan kegiatan yang lain, bahkan mengadopsi dan atau

134

mengadaptasi teori dan prinsip dari ilmu-ilmu lain, misalnya dari dunia
bisnis, sosiologi, dan psikologi, tetapi secara hakiki tetap berbeda dari
sistem pengelolaan dan ilmu-ilmu lain tersebut.

Pelaksanaan Pelatihan Teknis di BPKB Provinsi Gorontalo
diungkapkan oleh peserta dan pengelola pelatihan, terlaksana dengan baik
karena ditunjang sarana prasarana yang tersedia dan lingkungan yang aman
dan bersih.
Evaluasi terhadap hasil yang mencakup evaluasi sejauh mana materi
yang diberikan dikuasai atau diserap oleh peserta Diklat untuk cara
melakukan evaluasi diungkapkan oleh pengelola Pelatihan Teknis Pamong
Belajar di BPKB Provinsi Gorontalo dapat secara formal dalam arti dengan
mengedarkan kuesioner yang harus diisi oleh peserta pelatihan, tetapi dapat
juga dilakukan secara informal, yakni melalui diskusi antara peserta dengan
penyelenggara. Evaluasinya terdiri dari evaluasi administrasi personal,
lembaga, dan pretest – posttest.
Hasil belajar yang dicapai dari Pelatihan Teknis bagi Pamong
Belajar, yakni cara Pamong Belajar menyadari perannya sebagai
pembimbing, motivator, komunikator, dan innovator, melalui evaluasi
terhadap proses organisasi penyelenggara pelatihan. Peserta pelatihan
mengungkapkan kompetensi professional Pamong Belajar dapat dicapai dari
Pelatihan Teknis Pamong Belajar di Provinsi Gorontalo seperti menyusun

135


administrasi, melaksanakan kegiatan, menyusun dan menguasai materi serta
merencanakan program.

B. Rekomendasi
1. Penelitian tersebut dirasakan masih belum optimal, karena
keterbatasan kemampuan penulis, maka direkomendasikan adanya
penelitian lebih lanjut yang sebaiknya dilakukan melalui studi dan
diskusi yang lebih luas dengan bahan pustaka maupun temuan
penelitian lainnya yang relevan, karena penelitian ini masih bersifat
studi deskriptif kualitatif sederhana, maka masih perlu adanya
penelitian tindak lanjut mengenai pelatihan teknis bagi Pamong
Belajar ini, terutama dengan pendekatan kuantitatif, yang dapat
menyajikan

data

secara

lebih


spesifik

dan

lebih

jelas

menggambarkan keadaaannya.
2. Rekomendasi juga ditujukan bagi pejabat pada Dinas Pendidikan
yang

menangani

peningkatan

mutu

kependidikan pendidikan nonformal


pendidik
serta

dan

tenaga

akademisi

tingkat

provinsi, maupun kabupaten/kota untuk lebih memahami strategi,
cara dan pendekatan untuk lebih memaksimalkan kemampuan
pamong belajar yang ada di BPKB Provinsi Gorontalo.

136

3. Rekomendasi utama dari penelitian ini ditujukan kepada pengelola
pelatihan teknis bagi Pamong Belajar, khususnya yang ada pada

lembaga BPKB Provinsi Gorontalo sebagai pelaksana pelatihan,
agar pengembangan pelaksanaan kegiatan yang nanti akan disusun
kembali menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat. Secara khusus
ditujukan kepada para peserta pelatihan teknis, yaitu Pamong Belajar
yang memiliki tanggung jawab moral dan profesi secara langsung
untuk pengembangan pendidikan nonformal.