Penjelasan Tentang Surat Setoran Pajak (SSP) SSBP SSPB | PortalKPPN SSPB

DEPARTEMEN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL
PERBENDAHARAAN
KPPN
0

0

1

BANDA ACEH

1)

SURAT SETORAN
PENGEMBALIAN BELANJA
(SSPB)
Nomor : ..................................... 2)

Lembar – 1
Untuk

WAJIB SETOR/BENDAHARA
PENERIMA

Tanggal : ..................................... 3)

KE REKENING KAS NEGARA NOMOR: ......................................................................................................... 4)
A

1. NPWP Bendahara

:

5)

2. Nama Bendahara

:

6)


3. Alamat

:

7)

1. Kementerian/Lembaga

:

8)

2. Unit Organisasi Eselon I

:

9)

3. Satuan Kerja


:

10)

4. Fungsi/Sub Fungsi/Program

:

11)

5. Kegiatan/Sub Kegiatan

:

12)

6. Lokasi

:


13)

C

Akun dan Uraian Penerimaan

:

14)

D

Jumlah Setoran

:

15)

Dengan Huruf


:

16)

B

PERHATIAN:
Bacalah dahulu petunjuk pengisian
formulir SSPB pada halaman
belakang lembar ini

Untuk Keperluan:
17)

.................................... 18), ......................................... 19)

Diterima oleh:
BANK PERSEPSI/KANTOR POS DAN GIRO
Tanggal .................................................................... 22)


..................................................................................... 20)

Tanda Tangan ......................................................... 23)

NIP .............................................................................. 21)

Nama Terang .......................................................... 24)

PETUNJUK PENGISIAN SSPB
Nomor
Catatan

1
2
3
4
5
6
7
8

9
10
11
12
13

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Uraian Isian
:


-

Diisi dengan huruf Kapital atau diketik
Satu formulir SSPB hanya berlaku untuk setoran satu Akun
Penerimaan.

Diisi Nomor Kode KPPN, contoh: KPPN Banda Aceh maka diisi 001.
Diisi dengan Nomor pembuatan SSPB dengan pola penomoran: Nomor
urut/Kode Satker/Bulan/Tahun (9999/999999/99/9999).
Diisi dengan tanggal pembuatan/pengisian SSPB.
Nomor Rekening Kas Negara diisi oleh bank/kantor pos persepsi penerima
setoran.
Diisi NPWP bendahara.
Diisi nama bendahara (nama jabatan, contoh: Bendahara Pengeluaran KPPN
Banda Aceh).
Diisi alamat bendahara (alamat kantor bendahara yang bersangkutan).
Diisi kode bagian anggaran kementerian/lembaga beserta uraiannya, contoh:
kode 015 uraiannya Departemen Keuangan.
Diisi kode unit eselon I beserta uraiannya, contoh: kode 08 uraiannya Ditjen

Perbendaharaan.
Diisi kode satker beserta uraiannya.
Diisi kode fungsi, sub fungsi dan program dari belanja yang disetorkan kembali.
Diisi kode kegiatan dan sub kegiatan dari belanja yang disetorkan kembali.
Diisi kode lokasi kedudukan wajib setor/bendahara beserta uraiannya, contoh:
kode 0651 uraiannya Kota Banda Aceh, 0601 uraiannya Kab. Aceh Besar,
0602 uraiannya Kab. Pidie, 0618 uraiannya Kab. Pidie Jaya, 0652 uraiannya
Kota Sabang.
Diisi kode akun setoran dan uraiannya.
Diisi jumlah uang yang disetor.
Diisi uraian jumlah uang yang disetor dengan huruf.
Diisi uraian penjelasan dari setoran yang dilakukan (penjelasan dari angka 14).
Diisi tempat pembuatan/pengisian SSPB.
Diisi tanggal pembuatan/pengisian SSPB.
Diisi nama bendahara (bukan nama jabatan).
Diisi NIP bendahara.
Diisi tanggal penyetoran. (Diisi oleh bank/kantor pos persepsi penerima setoran).
Diisi tanda tangan petugas penerima penyetoran dan stempel kantor penerima
setoran. (Diisi oleh bank/kantor pos persepsi penerima setoran).
Diisi nama petugas penerima setoran. (Diisi oleh bank/kantor pos persepsi

penerima setoran).