LPSE Kota Cimahi RKS DKP 13 L

RENCANA ANGGARAN BIAYA
(RAB)

RENCANA ANGGARAN BIAYA
(RAB)

KEGIATAN PENYEDIAAN SARANA AIR BERSIH DAN
SANITASI DASAR TERUTAMA BAGI
MASYARAKAT MISKIN

PEKERJAAN PENGADAAN
JAMBAN KELUARGA (JAGA)

APBD TAHUN ANGGARAN 2012

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
JL. Raden Demang Hardjakusumah Blok Jati Gedung C Lantai 4
Telp (022) 6631787 Cimahi


DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS

KEGIATAN PENYEDIAAN SARANA AIR BERSIH DAN SANITASI DASAR
TERUTAMA BAGI
MASYARAKAT MISKIN

PEKERJAAN PENGADAAN
JAMBAN KELUARGA (JAGA)

APBD TAHUN ANGGARAN 2012

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
JL. Raden Demang Hardjakusumah Blok Jati Gedung C Lantai 4
Telp (022) 6631787 Cimahi

RENCANA KERJA DAN SYARAT
(RKS)


SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN PENGADAAN JAMBAN KELUARGA (JAGA)
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Pembangunan Sarana Sanitasi Jamban Keluarga (JAGA)
c. Pekerjaan Pemeliharaan

Pasal 2
PERINCIAN PEKERJAAN
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

k.
l.
m.
n.

Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Urugan Pasir
Pekerjaan Pasangan Batu Kali
Pekerjaan Pasangan Batu Bata
Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan Beton Bertulang
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Atap Bangunan
Pekerjaan Instalasi Perpipaan dan Sanitary
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Instalasi Air Buangan
Pekerjaan Instalasi Listrik
Lain-lain
Pasal 3

LOKASI

Pekerjaan yang akan diselenggarakan oleh kontraktor terletak di Kelurahan
Cipageran Kecamatan Cimahi Tengah dan Kelurahan Cibeber Kecamatan
Cimahi Selatan

Pasal 4
GAMBAR
Daftar Gambar terlampir

Pasal 5
PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pemborong

harus

melakukan

peninjauan/


pengecekan

dan

pengukuran situasi dan kondisi lapangan. Hasilnya harus dituangkan
dalam suatu berita acara serta gambar-gambar opname untuk
diserahkan kepada Direksi/ Pengawas.
b. Penelitian gambar-gambar apakah sudah sesuai dengan situasi
lapangan atau tidak. Bilamana ada yang tidak sesuai dengan gambar
rencana, pemborong harus segera memberitahukan kepada Direksi/
Pengawas untuk dapat petunjuk selanjutnya.
c. Kontraktor harus membersihkan lokasi dari segala sesuatu yang
mungkin akan mengganggu pelaksanaan sesuai dengan petunjuk atau
persetujuan Konsultan Pengawas.
d. Air kerja dan fasilitas listrik harus disediakan oleh pihak kontraktor
sesuai dengan kapasitas yang diperlukan untuk pekerjaan dan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas.
e. Pekerjaan persiapan yang harus dilengkapi adalah pagar pengaman
proyek, papan nama proyek, gudang/ los kerja sesuai kebutuhan dan
lain-lain yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek.

f. Kontraktor harus menyediakan segala peralatan yang dibutuhkan
untuk pekerjaan yang tertuang dalam kontrak ini.

Pasal 6
PEKERJAAN TANAH
a. Galian tanah dilaksanakan untuk semua pekerjaan pondasi batu kali
dan pekerjaan ground tank. Kedalaman yang direncanakan sesuai

dengan ukuran yang tertera dalam gambar dan petunjuk Pimpinan
Pelaksana.
b. Galian tanah
dilaksanakan untuk mendapatkan ketinggian tanah
dasar serta kemiringan sesuai dengan gambar kerja.
c. Semua unsur pengganggu yang terdapat dalam pengerjaan galian
seperti akar, tunas pohon, sisa kayu-kayuan dan bekas bongkaran
harus disingkirkan dari lokasi.
d. Semua galian harus cukup kuat dan tidak mudah roboh pada bagian
yang mudah longsor atau bagian yang di tunjuk oleh Pimpinan
Pelaksana, Kontraktor mengadakan tindakan pencegahan dengan
papan-papan penahan atau cara lain, apabila terjadi sesuatu akibat

kelalaian kontraktor semua resiko menjadi tanggung jawab kontraktor
sepenuhnya.
e. Sesudah galian selesai kontraktor harus memberitahukan Pimpinan
Pelaksana terlebih dahulu dan tidak diperkenankan untuk
melaksanakan pengurugan sebelum persetujuan Pimpinan Pelaksana .
f. Urugan tanah dilakukan jika ketinggian tanah dasar terlalu rendah dari
ketinggian rencana, ketinggian dari tanah urugan harus mendapat
persetujuan dari Pimpinan Pelaksana.
g. Apabila dilokasi yang akan diurug terdapat lapisan Lumpur/sampah,
maka kontraktor diwajibkan terlebih dahulu membuang lapisan
Lumpur/sampah tersebut.
h. Pengurugan hanya boleh dilakukan setelah ada persetujuan Pimpinan
Pelaksana, apabila kontraktor melaksanakan pengurugan kembali
sebelum disetujui Pimpinan Pelaksana, maka semua resiko menjadi
tanggung jawab kontraktor.
i.

Tanah urug harus bersih dari semua Lumpur, tumbuh-tumbuhan,
sampah, dan harus memenuhi syarat untuk tanah urug. Pemakaian
tanah urug yang memenuhi syarat dapat disetujui oleh Pimpinan

Pelaksana.

Pasal 7
PEKERJAAN URUGAN PASIR
a. Urugan pasir harus dilaksanakan dibawah semua pekerjaan pondasi
batu kali dan lantai kerja.

b. Pasir urug harus bersih dari akar-akaran, lumpur dan kotoran kotoran
lainnya yang mudah membusuk dan pasir ini harus tahan terhadap
asam, ukuran partikel maximum 20 mm, kemudian dipadatkan oleh
alat pemadat vibrator lapis demi lapis sampai ketebalan yang
ditetapkan. Sebelum pasir diurug pemborong harus menyerahkan
contohnya kepada Pimpinan Pelaksana.

Pasal 8
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI
a. Untuk pasangan batu kali, batu yang dipakai mempunyai sisi tajam,
keras serta bersih dari lumpur, mempunyai 3 muka pecahan dan harus
mendapat persetujuan Pimpinan Pelaksana terlebih dahulu.
b. Pada seluruh pasangan batu kali dipasang terlebih dahulu pasangan

batu kosong yaitu berupa pasangan batu kali tanpa adukan, disusun
tegak satu persatu dan diisi pasir (aanstamping).
c. Bila pada lubang galian terdapat banyak air genangan disebabkan oleh
air tanah maupun air hujan, maka seluruh pasangan dimulai, setelah
terlebih dahulu air yang ada, dipompa hingga dasar galian menjadi
kering. Pemborong diwajibkan mengulangi pekerjaan tersebut diatas
bila Pimpinan Pelaksana masih memandang belum kering, dan hal ini
menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya.
d. Jika pemasangan pondasi terpaksa dihentikan maka ujung
penghentian pondasi harus bergerigi agar pada waktu penyambungan
berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna serta selama
pemasangan harus dilindungi terhadap hujan.
e. Campuran yang dipergunakan untuk pondasi batu kali adalah 1 Pc : 4
Psr dan pada seluruh bagian dasar pondasi dipakai alas pasir urug
setebal 5 - 10 cm.
f. Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan batu kali harus
memenuhi syarat-syarat NI-8 dan mendapat persetujuan dari Pimpinan
Pelaksana Selama pengangkutan semen harus dilindungi terhadap
hujan/cuaca serta dilever dalam bungkus asli.
g. Air yang digunakan untuk pengadukan harus bersih, bebas dari zat-zat

yang merusak, mempengaruhi daya ikat semen.

h. Pasir pasang yang digunakan harus bersih, keras tidak berpori awet
artinya tidak mudah pecah atau hancur bebas dari tanah liat dan
bahan-bahan lain yang mudah membusuk dan mempengaruhi daya
ikat semen. Sebelumnya pemborong menyerahkan contoh pasir yang
akan digunakan kepada Pimpinan Pelaksana untuk mendapatkan
persetujuan.

Pasal 9
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
a. Air, Jenis semen dan pasir yang digunakan sama seperti yang
disyaratkan pada pekerjaan pasangan batu kali.
b. Adukan dilaksanakan dengan tenaga manusia atau dengan mesin,
adukan dilakukan diatas landasan yang keras dan bersih dari kotoran
tidak boleh memakai adukan yang telah mulai mengeras atau dipratali
untuk dipakai.
c. Campuran yang dipergunakan untuk pasangan batu bata adalah 1 PC
: 4 Psr.
d. Sebelum dipasang batu bata harus direndam dalam air sehingga

jenuh air. Pekerjaan dinding bata harus dipatok dan dibangun sesuai
ukuran, ketebalan dan tinggi seperti yang tercantum dalam gambar
rencana, bata dipasang dengan sisi tegak dan datar setebal 1 cm, tiap
tahap pemasangan dinding bata tidak boleh dilaksanakan lebih tinggi
dari 100 cm, semua siar dinding dikeruk sedalam 0,50 cm untuk
menjamin melekatnya plesteran pada dinding.
e. Dinding dan pasangan bata lainnya selama pemasangan harus
dilindungi terhadap hujan.

Pasal 10
PEKERJAAN PLESTERAN
a. Pekerjaan plesteran dikerjakan pada semua dinding bagian luar
maupun dalam dengan campuran 1 PC : 3 Psr setebal 1,5 cm.
b. Air, Semen dan Pasir (yang telah diayak) yang dipakai untuk pekerjaan
plesteran adalah sama yang telah disyaratkan pada pekerjaan
pasangan batu kali.

c. Semua dinding yang akan diplester harus disikat dengan sikat kaku
untuk menyingkirkan bahan-bahan yan menempel dipermukaan,
kemudian disiram air dengan sempurna.
d. Pekerjaan plesteran tidak boleh dimulai sebelum dinding pasangan
bata telah betul-betul kering.
e. Perbaikan bidang-bidang plesteran baik bidang yang baru dibongkar
atau diperbaiki lagi, maupun bidang lama yang direhabilitasi harus
dikerjakan sedemikian rupa sehingga sambungan plesteran benarbenar merupakan satu bidang rata, tidak retak dan terjadi ikatan yang
benar-benar kuat.
f. Plesteran diratakan dengan acian semen dan digosok hingga halus.

Pasal 11
PEKERJAAN BETON BERTULANG
a. Semua pekerjaan beton harus memenuhi persyaratan Peraturan Beton
Indonesia (PBI) 1971 NI 2 sebagai persyaratan minimum.
b. Air yang digunakan sama dengan yang disyaratkan pada pekerjaan
pasangan batu kali.
c. Jenis semen yang digunakan sama seperti yang disyaratkan pada
pekerjaan pasangan batu kali.
d. Agregat kasar harus keras tidak berpori, awet artinya tidak pecah atau
hancur oleh pengaruh cuaca. Tidak boleh mengandung lumpur atau
zat-zat yang merusak beton. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir
tajam dan keras, tidak mengandung lumpur dan bahan-bahan yang
mengurangi kekuatan beton.
e. Mutu beton yang digunakan adalah K.225 standard Peraturan Beton
Indonesia (PBI) 1971.
f. Pengujian beton dilakukan sesuai dengan seksi 4.7. dari Peraturan
Beton Indonesia (PBI) 1971, termasuk pengujian slump maupun
kekuatan beton jika memenuhi slump yang ditetapkan maka harus
disingkirkan keluar lapangan kerja dan semua resiko menjadi tanggung
jawab pemborong. Pengujian slump harus memenuhi syarat-syarat
yang tercantum di bawah ini :

Dinding dan plat pondasi
Plat, balok, kolom dan
dinding
Pengerasan jalan

Slump (cm)
Maksimum
Minimum
12.50
5
15
7.50
7.50

5

g. Kecuali ditetapkan lain oleh Pimpinan Pelaksana mengingat cuaca,
cara transportasi dan lain-lain.
h. Jika hasil pengujian kekuatan beton tidak memenuhi syarat maka
harus dijalankan prosedur koreksi yang tercantum pada Peraturan
Beton Indonesia (PBI) 1971.dan biaya perbaikan yang timbul
karenanya menjadi tanggung jawab pemborong.
i.

Semua beton harus diaduk dengan menggunakan mesin adukan beton
dengan kapasitas tidak kurang dari 250 ltr.

j.

Jika adukan tidak menurut campuran rencana yang ditetapkan maka
adukan tersebut harus disingkirkan segera dari lapangan kerja oleh
pemborong.

k. Pengecoran tidak diizinkan dimulai sebelum cetakan dan pembesian
dari bagian-bagian konstruksi bersangkutan selesai dilaksanakan
seluruhnya dan izin untuk pengecoran dikeluarkan oleh Pimpinan
Pelaksana.
l.

Tidak diperkenankan mengecor dalam cuaca hujan terkecuali
dilakukan
tindakan-tindakan
pencegahan/pengamanan
oleh
pemborong yang disetujui oleh Pimpinan Pelaksana.

m. Semua kotoran dan benda-benda lepas harus disingkirkan sebelum
pengecoran dilaksanakan dan juga bidang cetakan yang bersentuh
dengan beton harus dibasahi dengan air bersih segera sebelum
pengecoran.
n. Pemadatan beton dilakukan dengan mesin penggetar (Thriller) dan
ditusuk-tusuk dengan stick agar terhindar dari lubang-lubang yang
tidak terisi pada pengecoran.

o. Semua pekerjaan penulangan besi harus memenuhi persyaratan dan
syarat-syarat dalam Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971 NI-2 mutu
tulangan yang dipakai U.24.
p. Penulangan harus bersih dari minyak, kotoran cat, karat atau bahanbahan yang merusak lainnya.
q. Detail pembengkokan besi beserta toleransinya harus sesuai dengan
yang disyaratkan pada Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971.
r. Besi beton harus ditumpuk lepas dari tanah dan tidak boleh
ditempatkan pada udara terbuka terlalu lama.
s. Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter 1 mm
dan harus diikat kuat pada posisinya yang tepat, sehingga mencegah
lepas pada waktu pengecoran.
t. Cetakan beton harus memakai kayu berkualitas baik atau kayu lapis
yang tebalnya tergantung kepada kualitas dan jarak dari tumpuan
cetakan.
u. Cetakan beton harus dibuat cukup kuat sehingga tidak terjadi getaran
yang merusak maupun perubahan yang berarti, karena adukan beton
dan tekanan lainnya.
v. Sebelum pengecoran dimulai bentuk bekasting ukuran-ukuran dan
penulangan harus mendapat persetujuan Pimpinan Pelaksana.
w. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengecoran, beton harus dijaga
kelembabannya dengan digenangi air dan ditutup karung basah terusmenerus.
x. Pembongkaran cetakan beton dilaksanakan setelah beton hamper 27
hari, pembongkaran dilakukan setiap bagian pekerjaan beton harus
mendapat persetujuan dari Pimpinan Pelaksana.

PASAL 12
PEKERJAAN LANTAI
a. Lingkup Pekerjaan meliputi penyediaan bahan-bahan yang diperlukan
untuk pekerjaan lantai dan melaksanakan pekerjaan lantai bangunan
sesuai dengan yang ditentukan dalam perencanaan.

b. Tanah timbunan yang digunakan untuk pekerjaan ini harus bersih dari
humus tanah, kotoran-kotoran, akar kayu, rumput dan sampah-sampah
dan bahan organis lainnya.
c. Pasir urug yang dikerjakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan dan cara uji dalam SII 0078-75. Bebas dari kotorankotoran, sampah-sampah, akar kayu, rumput dan bahan organis
lainnya, kadar lumpur maksimum 5%.
d. Pasir cor yang di gunakan untuk pekerjaan lantai harus memenuhi
persyaratan SK SNI S-04 1989-F. Bebas dari kotoran-kotoran,
sampah-sampah akar kayu, rumput dan bahan organis lainnya, kadar
lumpur maksimum 5%.
e. Krikil yang digunakan untukpekerjaan ini harus memenuhi persyaratan
SK SNI S-04-1989-F. Bersih dari kotoran-kotoran, sampah-sampah
akar kayu, rumput dan kotoran-kotoran lainnya.
f. Semen/Portland cement (PC) yang di gunakan untuk pekerjaan lantai
ini harus memenuhi persyaratan SII 0013-81.
g. Ubin PC yang di gunakan untuk pekerjaan lantai ini harus memenuhi
persyaratan SII 0628-1989-A. ubin PC yang di gunakan jenis ubin pc
kepala basah. Tebal minimum ubin PC yaitu 40x40 setebal 2,6 cm.
h. Ubin keramik harus memenuhi persyaratan SII 0023-73.
i.

Ubin harus memenuhi persyaratan SII 0628-1989-A.

j.

Sebelum penimbunan dilaksanakan, tempat yang akan ditimbun harus
dibersihkan dari kotoran-kotoran, sampah-sampah dan kotoran lainnya
yang merusakan dan membusukan tanah timbun

k. Penimbunan dengan tanah urug dilakukan lapis demi lapis, setebal 20
cm dan dipadatkan dengan alat pemadat.
l.

Hasil akhir permukaan lantai harus datar dan waterpas, dan bersih.
Pemasangan ubin harus bersih dan rata, sisi ubin yang satu dengan
yang lainnya harus sama tinggi, siar pasangan ubin maksimum 1 mm.

m. Rabat keliling bangunan dibuat beton tumbuk 1 pc : 3 krk : 5 psr,
permukaannnya dihaluskan.

PASAL 13
PEKERJAAN ATAP BANGUNAN
a. Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan bahan atap sesuai dengan
bahan yang akan dipakai untuk bangunan yang dikerjakan seperti :
genteng keramik sebagainya.
b. Melaksanakan pekerjaan atap dan perlengkapannya seperti perabung,
bola-bola, listplank, talang atap dan lainnya
c. Pemasangan atap harus memenuhi persyaratan sidelap dan overlap
dari setiap jenis atap.
d. Hasil pemasangan atap baik vertikal maupun horizontal harus
merupakan satu garis lurus, kecuali untuk atap sirap.
e. Permukaan bidang atap seng harus dilapisi dengan papan ruiter tebal
2 cm.

PASAL 14
PEKERJAAN PENGECATAN
a. Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan bahan pengecatan seperti
plamir tembok, cat tembok, emulsi, sebagainya yang akan digunakan
untuk pengecatan serta melaksanakanpekerjaan pengecatan pada
permukaan bidang-bidang tembok dan lain sebagainya.
b. Plamir tembok harus memenuhi persyaratan dan cara uji sebagaimana
yang di syaratkan dalam SII 0105-1987-A,tentang

mutu plamir

tembok keadaan dalam kaleng, sewaktu kaleng baru di buka tidak
boleh mengandung endapan atau bahan asing lainnya. Sifat
penggunaan, plamir diulaskan pada lempeng semen asbes bebas
debu dan kontaminasi bahan kimia lainnya, setelah kering dan
terkelupas dan mudah diampelas.
c. Cat tembok emulsi yang digunakan dalam pekerjaan ini harus
memenuhi persyaratan dan cara uji sebagaimana yang disyaratkan
dalam SII 1253-85 Tentang cat tembok emulsi

waktu mongering

(suhu 280 -30o c)dapat kering keras maksimum satu jam. Keadan

kaleng, sewaktu kaleng baru d buka,cat tidak banyak mengandung
endapan, menggumpal, mengeras, mengulit, berbau busuk, adanya
pemisahan warna dan ada bahan asing lainnya, serta mudah di aduk
menjadi campuran serba sama.
d. Sifat pengulasan dan sifat lapisan kering cat siap pakai, harus mudah
diulaskan dengan kuas pada lempengan semen asbes.
e. Lapisan cat kering harus halus, rata, tidak berkerut dan tidak turun.
f. Dempul kayu yang akan digunakan untuk pekerjaan ini harus
memenuhi persyaratan dan cara uji sebagaimana yang disyaratakan
dalam SNI 0347-87-A, tentang

mutu dempul untuk kayu .konsistensi

dempul harus merupakan suatu masa yang serba sama, cukup tegar
tidak lengket dan bila di pakai harus dapat diberi lapisan lain dengan
baik.
g. Plamir kayu yang digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi
antara lain seperti:
h. Plamir harus melekat baik pada permukaan yang akan di cat.
i.

Pengeringan, jika disapukan tipis-tipis harus mengering dalam waktu 2
x 24 jam tanpa mengerut atau merekat dah harus cukup keras untuk
digosok.

j.

Cat kayu yang digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi syarat
antara lain : tidak boleh ada gelombang dan endapan kering, waktu
pengeringan( kering permukaan ) maksimum 1 jam.

k. Biarkan permukaan dinding tembok sampai kering sempurna, kurang
lebih satu bulan setelah pelesteran.
l.

Bila terjadi pengkristalan sapulah permukaan dengan kain kering,
kemudian diulangi dengan kain basah dan biarkan selam dua hari , jika
pengkristalan masih terjadi diulangi lagi seperti semula sampai tidak
terjadi lagi pengkristalan.

m. Bersihkan permukaan dinding tembok dari debu,kotoran dan berkas
percikan pelesteran, bagian-bagian dinding yang retak
rata di perbaiki

dan kurang

dengan plamir dan biarkan mengering, kemudian

ratakan dengan menggunakan amplas.
n. Cat tembok emulsi

untuk permukaan kasar diencerkan dengan air

bersih secukupnya antara 30% -50%.

o. Pengecatan dinding tembok dicat dasar atau cat yang diencerkan dari
cat yang akan dipakai.
p. Setelah mengering dilanjutkan dengan pengecatan lapisan ketiga,
sehingga hasil akhir warna cat benar-benar rata.

PASAL 15
PEKERJAAN INSTALASI PERPIPAAN DAN SANITARY
a. Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal plambing
secara keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan,
pemasangan, peralatan- peralatan bahan- bahan utama dan pembantu
serta pengujian, sehingga diperoleh instalasi yang lengkap dan baik
sesuaidengan spesifikasi, gambar dan bill of quantity.
b. Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :
1.Instalasi Sistem Air Bersih
2.Instalasi Sistem Air Limbah
3.Instalasi Sistem Pengolahan Air Limbah
c. Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi :
1.Pipa
2.Sambungan
3.Katup
4.Strainer
5.Sambungan fleksibel
6.Penggantung dan penumpu
7.Sleeve
8.Lubang pembersihan
9.Galian
10.Pengecatan
11.Pengakhiran
12.Pengujian
13.Peralatan Bantu

d. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang
terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan
dengan bagian lainnya.
e. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air
karat dan stresssebelum, selama dan sesudah pemasangan. Untuk
pipa baja dibawah tanah diberi lapisananti karat densotape dengan
ketebalan 2-3 mm. Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik,
selain disebut diatas harus jugaterlindung dari cahaya matahari.
Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas
pabrik pembuat.
f. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan,kerapihan, ketinggian yang benar minimum 250 mm dari
lantai, serta memperkecil banyaknya penyilangan.
g. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak
kurang dari 50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.
Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti
sebelum dipasang,membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam/
runcing serta

penghalang lainnya.

Pekerjaan perpipaan harus

dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan antara lain
katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai dengan
fungsi system dan yang diperlihatkan dalam gambar. Semua perpipaan
yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan
watermur atau flens. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan
sambungan-sambungan cabang pada pekerjaan perpipaan harus
mempergunakan fitting buatan pabrik. Kemiringan menurun dari
pekerjaan perpipaan air limbah harus seperti berikut :
1. Di bagian dalam toilet Garis tengah 50 mm2-100 mm2 / lebih kecil :
1 % - 2 %.
2. Di bagian dalam bangunan Garis tengah 150 mm / lebih kecil : 1 %c.
3. Di bagian luar bangunanGaris tengah 150 mm / lebih kecil : 1 %
4. Garis tengah 200 mm / lebih besar : 1 %
i.

Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun ke arah
titik buangan. Pipa pembuangan dan ven harus disediakan guna
mempermudah pengisian maupun pengurasan. Untuk pembuatan vent

pembuangan hendaknya dicari titik terendah dandibuat cekung. Katup
(valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk
pemeliharaan dan penggantian. Pegangan katup (valve handled) tidak
boleh

menukik.

pemipaan

Sambungan-sambungan

harus

dipasang

fleksibel

sedemikianrupa

dan

pada
angkur

sistem
pipa

secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada pipa
atau alat-alat yang dihubungkan oleh gaya yang bekerja ke arah
memanjang. Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil
lurus tepat ke arah pompa dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian
penyempitan. Katup-katup dan fittings padapemipaan demikian harus
ukuran jalur penuh. Pada pemasangan alat-alat pemuaian, angkurangkur

pipa

dan

pengarah-pengarah

pipa

harus

secukupnya

disediakan agar pemuaian serta perenggangan terjadi pada alat-alat
tersebut, sesuai dengan permintaan & persyaratan pabrik. Selubung
pipa harus disediakan di mana pipa-pipa menembus dinding, lantai,
balok, kolom atau langit-langit. Di mana pipa-pipa melalui dinding
tahan api, celah kosong diantara selubung dan pipa-pipa harus dipakai
dengan bahan rock-wool atau bahan tahan api yang lain, kemudian harus
ditambahkan sealant agar kedap air. Selama pemasangan, bila
terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan perpipaan
yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan
menggunakan caps atau plugs untuk mencegah masuknya bendabenda lain. Untuk setiap pipa yang menembus dinding harus
menggunakan pipa flexible untuk melindungi dari vibrasi akibat
terjadinya penurunan struktur gedung. Semua galian, harus juga
termasuk pengurugan serta pemadatan kembali sehingga kembali
seperti kondisi semula.
i.

Kedalaman pipa air minum minimum 60 cm di bawah permukaan tanah.

j.

Semua pipa diberi lapisan pasir yang telah dipadatkan setebal 15-30
cm untuk bagianatas dan bagian bawah pipa dan baru diurug dengan tanah
tanpa batu-batuan ataubenda keras yang lain.

k. Untuk pipa di dalam tanah pada tanah yang labil, harus dibuat dudukan
beton pada jarak 2 - 2,5 m dan pada belokan-belokan atau fittingfitting.Instalasi pekerjaan pipa jaringan luar diletakkan pada struktur

bangunan.

Pekerjaan

perpipaan

tidak

boleh

digunakan

untuk

pentanahan listrik
l.

Floor drain yang dipergunakan disini harus jenis Bucket Trap, Water
Prooved type dengan 50 mm Water Seal dan dilengkapi dengan U
trap.

m. Septik tank menggunakan system pengolahan dengan menggunakan
bakteri pengurai.
n. Bahan septic tank dapat terbuat dari fiber glass ataupun beton
concrete.
o. Sistem kerja septik tank yaitu air limbah yang masuk harus dapat diurai
denganmenggunakan bakteri pengurai sehingga air yang dihasilkan
dari dalam septic tank tersebut layak untuk untuk dibuang ke saluran
kota (tidak berbau)

PASAL 16
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
a. Pekerjaan instalasi listrik meliputi pengadaan dan pemasangan seluruh
instalasi penerangan dan titik api sehingga diproleh satu instalasi yang
lengkap dan baik, setelah diuji dengan seksama dan siap untuk
dipergunakan (menyala).
b. Pekerjaan pengadaan insalasi meliputi:
c. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan titik api berikut
ardenya.
d. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan (ficture)
e. Pengadaan dan pemasangan hubungan tanah.
f. Pengadaan gambar kerja, pemasangan instalasi listrik penerangan dan
stop kontak.
g. Melakukan pengetesan terhadap instalasi yang telah dipasang
h. Semua bahan yang akan dipasang harus dalam keadaan baru dan
baik serta sebelumnya harus mendapat persetujuan dari pengawas
lapangan.
i.

Bahan-bahan harus sesuai dengan kondisi dalam tropis dan memenuhi
pasal-pasal dalam PUIL, SPLN, VDE.

j.

Wiring di Plafond menggunakan kabel NYM 2 1/4 mm yang diklem
untuk PVC khusus untuk NYM.

k. Penyambungan kabel hanya boleh dalam box terminal kabel.
l.

Kabel dalam dinding harus disertai pipa Union Ø ¾

yang diklem kuat

sebelum ditutup plesteran. Sedang mulut pipa diberi tule mencegah
kelecetan isolasi kabel.
m. Penyambungan kabel diamatur lampu harus dengan kontak skrup dan
kabel harus dilebihkan sedikt panjangnya.
n. Lampu-lampu hendaknya dipasang dari type sejenis, medah dalam
penerimaan dan tahan lama.
o. Balast, fitting dan tubing dari lampu TL harus berkualitas tinggi.
p. Tube lampu TL harus cool white.
q. Pasangan sakelar dan stop kontak adalah in bouw pada inding dengan
door PVC (pada dinding tembok) setinggi 140 cm dari lantai, ukuran
sakelar 250 V, 15 A dan stop kontak 250 V, 6 A.

PASAL 17
LAIN-LAIN
a. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syaratsyarat ini tetapi didalam pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan
tersebut dapat dilaksanakan setelah ada perintah tertulis dari pimpinan
bagian proyek dan akan diperhitungkan dalan pekerjaan tambhan.
b. Apabila ada jenis pekerjan yang semula diestimasi oleh konsultan
perencana perlu dikerjakan dan sudah termuat dalam daftar rencana
anggaran biaya, tetapi menurut pertimbangan pemberi tugas yang
dapat dipertanggung jawabkan tidak perlulagi dilaksanakan,maka atas
perintah

tertulis

dari

pemberi

tugas

pekerjaan

tersebut

tidak

dilaksanakan dan akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.
c. Apabila terdapat perbedaan antara gambar,spesifikasi teknis, dan
rencana

anggaran

biaya,

maka

sebelum

pekerjaan

tersebut

dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih dahulu untuk mendapatkan
kepastian.

PASAL 18
PEKERJA
Pekerjaan Pengadaan Jamban Keluarga ini akan dilaksanakan di 15
lokasi dan pemborong harus menyediakan satu tim pekerja di tiap lokasi
yang minimal terdiri dari :
a. Pelaksana Lapangan 1 Orang
b. Mandor 1 Orang
c. Kepala Tukang 1 Orang
d. Tukang Kayu 1 Orang
e. Tukang Batu 1 Orang
f. Tukang Cat 1 Orang
g. Pekerja 1 Orang