Analisis Aktivitas Operasi terhadap return

Analisis Aktivitas Operasi
A. Pengukuran Laba
Konsep Laba-pengulangan
Laba ekonomi mengukur perubahan bersih kekayaan pemegang saham selama satu
periode dan pada umumnya sama dengan arus kas bersih satu periode di tambah perubahan
nilai sekarang arus kas yang diharapkan terjadi di masa datang. Laba tetap merupakan suatu
estimasi dari rata – rata laba stabil yang diharapkan akan diperoleh suatu usaha sepajang
usianya dengan mempertimbangkan kondisi usahanya saat ini. Laba ekonomi mengukur
perubahan nilai pemegang saham, laba tetap merupakan proporsi langsung dari nilai
perusahaan.
Laba akuntansi tidak untuk mengukur laba ekonomi dan laba tetap. Laba akuntansi
terdirti dari 3 komponen : komponen yang tetap atau berulang, komponen sementara, dan
komponen yang tidak relevan terhadap nilai. Tugas analisis adalah mengindentifikasi ps
berulang dan tidak berulang untuk menentukan laba inti. Akuntansi mulai mengadopsi
konsep penilaian wajar.
Mengukur Laba Akuntasi
Komponen dari laba akuntansi adalah pendapatan (keuntungan) dan beban (kerugian).
Pendapatan merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau yang akan diperoleh yang berasal
dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung. Keuntungan erupakan arus kas
masuk yang diperoleh atau akan diperoleh yang berasal dari tansaksi dan peristiwa yang tidak
berhubungan dengan aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung. Pendapatan

berdasarkan kelangsungan usaha dan keuntungan tidak berulang.
Beban merupakan arus kas keluar yang terjadi, arus kas yang akan terjadi, atau lokasi arus
kas keluar masa lalu yang berasal fari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung.
Kerugian merupakan penurunan aset bersih perusahaan yang berasal dari aktivitas sampingan
atau insidentalsuatu perusahaan
Alternatif Klasifikasi dan Pengukuran Laba
Laba dapat diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi utama : operasi dan non-operasi
serta berulang dan tidak berulang.
Laporan laba rugi biasanya menyajikan tiga pengukuran laba alternatif :
·

Laba bersih, dianggap sebagai hasil ahkir pengukuran laba, meskipun pada
kenyataannya tidaklah demikian

·

Pendapatan komprehensif, mencerminkan hampir seluruh perubahan pada ekuitas
yang tidak berasal dari aktivitas pemilik. Mncerminkan keuntungan dan keruguian atas
kepemilikan yang belum direalisasi, penyesuaian translasi valuta asing dan tambahan
penyesuaian kewajiban pensiun minimum.


·

Laba dari operasi yang masih berlangsung, merupakan suatu pengukuran yang
mengeluarkan pos luar biasa, dampak kumulatif perubahan akuntansi, dan dampak
penghentian operasi.
Laba diukur karena adanya tujuan yang spesifik. Laba memaikan dua peranan penting
yag berbeda : untuk mengukur perubahan bersih ekuitasd dan memberikan estimasi atas
kemampua menghasilkan laba yang dapat dipertahankan. Pengukuran alternatif laba
akuntansi menjadi titik awal dari analisis akuntansi yang terperinci yang dibutuhkan dalam
memperkirakan laba yang yang dapat dipertahankan.
Laba operasi merupaka suatu engukuran laba perusahaan yang berasal dari aktivitas operasi
yang masih berlangsung. 3 aspek penting dalam laba operasi :


Berkaitan dengan laba yang berasal dari aktivitas operasi



Laba operasi berfokus pada laba perusahaan secara keseluruhan dan bukan hanya untuk

pemilik utang dan ekuitas.



Laba operasi hanya berkaitan dengan aktivitas usaha yang masih berlangsung
Laba non-operasi mencakup seluruh komponen laba yang tidak termasuk dalam laba

operasi. Alaisiss laba operasi untuk memisahkan keputusan investasi.
Laba komprehensif mengukur laba ekonomi yang dihirung dengan menyesuaikan laba bersih
dengan pos surplus kotor yang jika digabungkan akan menjadi pendapatan komprehensif
lainnya. Pendapatan komprehensif lainnya untuk perrusahaan terdiri atas empat komponen :
keuntungan atau kerugian kepemilikan yang berasal dari perubahan nilai wajar efek investasi
tersedia untuk dijual yang belum direalisasi, keuntungan dan kerugian tranlasi valuta asing,
perubahan status pembiayaan kewajiban pensiun yang tidak termasuk dalam laba bersih, dan
keuntungan atau kerugian kepemilikan belum direalisasi yang berasal dari bagian efektif
lindug nialai arus kas . jumlah ini dinyatakan setelah pajak. Beberapa analisis berpendapat
bahwa seluruh komponen pendapatan komprehensif lain tidak relevan karena tidak terus
terjadi. Penelitian menunjukan bahwa satu – satunya komponen pedapatan komprehensif lain
yang relevan untuk penilaian ekuitas adalah keuntungan atau kerugian kepemilikan atas efek
yang dapat di juala dan belum direalisasi, dan bahkan ini pun hanya berlaku utntuk lembaga

keuangan

B. Pos yang Tidak Berulang
Pos Luar Biasa
Untuk dapat memenuhi persyaratan luar biasa, suatu pos harus memiliki sifat yang
tidak lazim dan jarang terjadi. Persyaratan – persyaratan tersebut didefinisikan sebagai
berikut.


Sifat yang tidak lazim. Suatu peristiwa atau transaksi tidak normal dan tidak
berhubungan, atau hanya kebetulan berhubungan dengan aktivitas rutin dan umum
perusahaan.



Jarang terjadi. Suatu peristiwa atau transaksi yang sewajarnya tidak diharapkan akan
terjadi dalam jangka pendek.
Pos luar biasa dilaporkan setelah pajak. Perusahaan juga diminta untuk tidak

melaporkan keuntungan dan kerugian tertentu sebagai pos luar biasa karena pos tersebut

memiliki sifat yang tidak biasa dan diharapkan akan terjadi lagi sebagai konsekuensi dari
aktivitas usaha umum dan masih berlangsung.
Pos luar biasa bersifat tidak berulang. Oleh karena itu, seorang analis akan
mengeluarkan pos luar biasa ketika menghitung laba tetap. Meskipun pos luar biasa bersifat
sementara, pos ini menghasilkan biaya bagi perusahaan.. oleh sebab itu, seorang analis harus
memasukkan seluruh jumlah pos luar biasa ketika menghitung laba ekonomi.
Pos luar biasa sering bersifat operasional. Disertakan dalam penghitungan laba
operasi tetapi dikeluarkan saat menghitung laba tetap.
Operasi yang Dihentikan
Penghentian operasi merupakan komponen laba bersih yang signifikan. Akuntansi dan
pelaporan operasi yang dihentikan dilakukan melalui dua tahap. Pertama, laporan laba rugi
tahun berjalan dan dua tahun sebelumnya akan disajikan kembali setelah mengeluarkan
dampak operasi yang dihentikan dari pos yang menentukan laba dari operasi yang masih
berlangsung. Kedua, keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengan operasi yang
dihentikan dilaporkan secara terpisah, setelah dikurangi pajak dan dikeluarkan dari laba usaha
yang masih berlangsung. Laba usaha yang masih berlangsung disebut laba sebelum operasi
yang dihentikan jika perusahaan melaporkan operasi yang dihentikan.
Seluruh dampak operasi yang dihentikan harus dikeluarkan dari laba berjalan dan
masa lalu. Aturan ini berlaku anpa melihat apakah tujuan analisis adalah eghitung laba
ekonomi atau tetap atau menghitung laba operasi dan non-operasi. Penyesuaian bersifat

langsung untuk tahun berjalan dan dua tahun sebelumnya karena perusahaan diwajibkan

mewajibkan kembali laporan laba rugi dan melaporkan laba atau rugi operasi yang dihentikan
secara terpisah.
Perubahan Akuntansi
Stadar akutansi membedakan empat jenis perubahan akuntansi : perubahan prinsip
akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, perubahan etintas pelapor, dan koreksi kesalahan.
Peruahan prinsip akuntansi. Istilah prinsip akuntansi mengacu pada standar dan praktik
akuntansi yang digunakan serta metode penerapannnya. Menurut standar akuntansi yang
berlaku, ketika terjadi perubahan, laba periode berjalan dihitung dengan menggunakan
prinsip yang baru. Selanjutnya, dihitung dampak kumulatif perubahan prinsip ini setelah
pajak terhadap laba ditahan pada awal eriode ketika perubahan dilakukan dampak kumulatif
ini disajikan dalam laporan laba rugi setelah pos luar biasa, tetapi sebelum laba bersih
perhitungan ini merupakan penyesuaian berjalan karena laporan keuangan yang diterbitkan
sebelumnya tidak direvisi. Penerapan retrospektif merupakan laporan yang diusukan
mewajibkan dilakukannya kembali laporan periode sebelumnya setelah prinsip akuntansi yan
aru diterapkan.
Perubahan estimasi akuntansi. Estimasi

akuntansi merupakan perkiraan yang


didasarkan pada kondisi masa depan yang tidak diketahui. Karena itu, estimasi akuntansi
dapat berubah.berikut beberapa persyaratan akuntansi jika terjadi perubahan estimasi
akuntansi.
 Penerapan prospektif, perubahan di terapkan pada periode di mana perubahan terjadi, dan
bila mana memungkinkan, periode masa depan pada dan ketika suatu dampak terjadi.
 Pengungkapan pada catatan, mengungkapkan dampak perubahan terhadap laba bersih dan
laba sebelum pos luar biasa hanya untuk periode berjalan, bahkan meskipun perubahan
tersebut memengaruhi periode mendatang.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seorang analisis dalam menganalisis
perubahan akuntansi. Perubahan akuntansi bersifat kosmetik dan tidak memiliki konsekuensi
arus kas. Meskipun bersifat kosmetik, perubahan akuntansi terkadang dapat mencerminkan
realitas ekonomi secara lebih baik. Seorang analis harus waspada terhadap manajemen laba.
Seorang analis harus menilai dampak erubahan akuntansi terhadap perbandingan lintas
waktu. Terahkir dalah seorang analis mungkin ingin mengevaluasi dampak perubahan
akuntans iterhadap laba ekonomi dan laba tetap. Untuk mengestimasi laba tetap mengabaikan
dampak kumulatif sedangkan untuk mengestimasi laba ekonomi dampak kumulatif ikut
diperhitungkan.

Pos Khusus

Mengacu pada transaksi dan peristiwa yang tidak lazim atau jarang terjadi, tetapi
bukan kedua – duanya. Pos ini biasanya dilaporkan sebagai baris terpisah dalam laporan laba
rugi sebelum laba usaha yang masih berlangsung. Sering kali, pos khusus merupakan pos
tidak rutin yang memenuhi persyaratan untuk diklasifikasikan sebagai pos luar biasa. Pos
khusus biasanya merupakan pos yang bersifat paling sementara dari laba operasi yang masih
berlangsung. Dua ketegori utama pos khusus adalah beban retruktursasi dan penurunan nilai
aset jangka panjang. Perbedaan utama keduanya adalah penurunan nilai aset utamanya
merupakan npenyesuaian akuntansi akrual, sementara beban restrukturisasi sering kali
melibatkan komitmen arus kas yang cukup besar , baik yang bersamaan maupun di masa
depan.
Penurunan nilai aset jangka panjang. Mengalami penurunan niali jika nilai wajarnya
lebih rendah dibandingkan nilai tercatat. Penurunan aset merupakan produk sampingan
konservatisme – melaporkan mana yang lebih rendah antara harga perolehan atau pasar.
Penurunan nilai aset harus dibedakan antara restrukturisasi maupun pelepasan
segmen. Dalam pelepasan segmen perusahaan menjual satu atau lebih aset , atau suatu
segmen usaha, dan menghentikan operasi aset yang dilepas.
Dua prosedur untuk menentukan jumlah penurunan nilai. Penurunan nilai asetakan
diakui ketika nilai aset tercatat aset lebih rendah dari taksiran arus kas masa depan aset
tersebut yang tidak didiskonto. Lalu nilai kedua dihitung dari selisish nilai buku aset dengan
nialai wajarnya, yaitu sebesar taksiran arus kas masa depan aset yang didiskontokan jika nilai

wajar aset tidak dapat ditentukan berdasarkan nilai pasar
Beban resrukturisasi berhubungan dengan perubahan besar dalam usaha dan strategi
perusahaan. Restruktirisasi biasanya diiikuti reorganisasi besar – besaran, termasuk divestasi
unit usaha, penghentian perjainjian kontraktual, penghentian lini produk, perampingan
karyawan, perubahan manajerial dan penghapusan nialai aset yang sering kali bersamaan
dengan investasi baru dalam bentuk pabrik peralatan dan tenaga kerja.
Pos khusus sangat memotivasi adanya manajemen laba. Penting untuk menyelididki
perussahaan yang berulang kali melakukan beban satu kali guna menentukan apakah beban
ini sebenarnya merupakan hasil dari strategi manajemen laba.penting bagi seorang analis
untuk melakukan penyesuaian terhadap beban khusus terhadap laba tetap . kebanyakan beban

khusus ini dari dan beban operasi yang mencerminkan laba tetap. Pos khusus seperti
penurunan nilai persediaan dan aset ajangka panjang akan meningkatkan kemampuan neraca
untuk mencerminkan realitas usaha dengan melaporkan aset yang mendekati nialai realisasi
bersihnya. Ada dua hal yang perlu diperhatikan sebagian beban restrukturisasi sering kali
berbentuk persediaan. Memunculkan pos ini dalam neraca disesuaikan untuk tujuan analisis
apakah berdasarkan kelangsungan usaha apakah untuk menilai likuidasinya.
C. Pengakuan Pendapatan
Panduan Penakuan Pendapatan
Pendapatan secara praktis didefinisikan sebagai arus masuk atau peningkatan nialai

aset suatu perusahaan atau pengurangan kewajiban yang berasal dari aktivitas utama yang
masih berlangsung. Keuntungana adalah peningkatan aset bersih yang berasal dari transaksi
sampingan perusahaan. Akuntansi menerapkan aturan yang ketat dan konservatif sehubungan
dengan pengakuan pendapatan. Umumnya, pendapatan diakui jika telah direalisasi atau dapat
direalisasi dan telah diperoleh.
Perusahaan menyisihkan cadangan piutang ragu – ragu untuk mencerminkan ketidak
pastian kemungkinan penagihan piutang dari penjualan kredit. Suatu perusahaan membat
penilaian, yang didasarkan pada kondisi yang ada, ketika tidak dapat memastikan
kemungkinan tertagihnya piutang. Penilaian ini dapat konservatif atau dapat pula
menggunakan asumsi liberal atau optimistis.
Jika pembeli berhak menggembalikan, pendapatan diakui pada saat penjualan hanya jika
persyaratan berikut ini terpenuhi.
 Harga secara substansial telah ditetapkan atau ditentukan pada tanggal penjualan.
 Pembeli membayar penjual atau berkewajiban untuk membayar penjual.
 Kewajiban pembeli terhadap penjual tidak berubah meskipun terjadi pencurian atau
kerusakan produk.
 Pembeli memiliki substansial ekonomi yang berbeda dari penjual.
 Penjual tidak memiliki kewajiban yang signifikan atas kinerja masa depan yang terkait
dengan penjualan.
 Pengembalian dapat diestimasikan secara wajar.

Standar akuntansi mewajibkan para pemilik waralaba mengakui pendapatan komisi
waralaba dari penjualan waralaba pada saat seluruh jasa atau kondisi material tyang terkait
dengan penjualan sebagian besar telah dilaksanakan atau dipenuhi oleh pemilik waralaba.

Perjanjian pembiayaan produk merupakan perjanjian yang melibatkan perpindahan atau
akuisisi persediaan oleh sponsor yang pada hakekatnya merupakan salah satu cara untuk
membiayai persediaan. Intinya, jika satu pihak yang menanggung resiki dan imbalan
kepemilikan memindahkan persediaan kepada pembeli pada saat transaksi yang terkait setuju
membeli kembali produk tersebut pada pihak ketiga, maka itu merupakan perjanjian
pembiayaan produk dan dibukukan sesuai dengan transaksi pembiayaan, yaitu persediaan
tetap disajikan pada laporan si penjual dan penjual tidak mengakui adanya pendapatan.
Akuntansi untuk kontrak kontruksi jangka panjang mewajibkan perusahaan
menggunakan metde persantase penyelesaian jika taksiran biaya untuk menyelesaikan suatu
kontrak dan perkembangan dalam penyelesaian kontrak dapat diestimasi secara wajar.
Dalam kontrak pekerjaan jangka panjang seperti kontrak jaminan produk dan kontrak
pemeliharaan peranti lunak pendapatan sering kali di tagih dimuka. Dalam kondisi seperti ini,
pendapatan diakui secara proporsional sepanjang keseluruhan periode kontrak. Dasar
pemikiran di balik akuntansi adalah meskipun pendapatan yang dapat direalisasi , pendapatan
tudak dapat diakui sampai periode kontrak berahkir
Analisis Dampak Pengakuan
Pencatatan pendapatan merupakan peristiwa yang sangat pentingdalam penetuan laba.
Analisis kita harus melihat metode akuntansi untuk memastikan apakah mereka telah secara
tepat mencerminkan relitas ekonomi. Kecendrungan dan insentif manajer untuk mengukur
pendapatan menciptakan berbagai ketentuan tentang subjek pengakuan pendapatan oleh
badan pengaturan akuntansi.
Menyadarinya akan adanya masalah pengakan pendapatan ini, SEC menyatakan
keyakinannyabahwa ketidakpastian yang signifikan sehubungan dengan kemampuan penjual
untuk merealisasikan penerimaan non-tunai yang berasal dari transaksi, sering terjadi ketika
pembeli memiliki sedikit modal, banyak kewajiban atau jika aset pembeli sebagian besar
berasal dari penjual. Pendapatan belum boleh diakui sampai, arus kas aktivitas operasi cukup
untuk mendanai layanan utang dan persyaratan deviden atau investasi perusahaan pada
entitas pembeli dapat dengan mudah diubah dengan kas dan perusahaan tidak memiliki
kewajiban lagi menurut perjanjian utang ataupun perjanjian lainnya yang mengharuskan
melakukan tambahan investasi pada etintas pembeli.
Beban yang Ditangguhkan
Merupakan biaya yang telah terjadi dan diangguhkan karena diharapkan manfaatnya
dapat dirasakan pada periode mendatang. Makin rumit aktivitas usaha, makin besar jumlah
dan bentuk beban yang ditangguhkan.

Penelitian dan Pengembangan
Penelitian bertujuan menemukan sesuatu yang baru dan pengembangan adalah
penerjemahan dari penelitian. Akuntansi beban litbag memiliki beberapa masalah. Alasan di
balik nkesulitan dalam akuntansi litbang meliputi. Tingginya ketidak pastian manfaat ahkir
yang diperoleh dari aktivitas litbang. Sering kali dibutuhkan waktu yang cukup panjang
antara dimulainya kativitas litbang hingga keberhasilannnya dapat ditentukan. Masalah
evaluasi yang disebabkan oleh sifat tidak berwujud sebagian besar aktivitas litbang. Ciri – ciri
aktivitas litbang menimbulkan kesulitan dalam membukukannya.
Ketidakpastian manfaat yang membatasi kapitalisasi litbang. Meskipundemikian,
membebankan biaya litbang akan mengurangi kegunaan laba. Meskipun dengan adanya
masalah akuntansi, diasumsikan perusahaan yang melakukan proyek litbang dengan harapan
mendapat pengembalian yang positif cukup beralasan. Perusahaan sering kali memiliki
ekspektasi pengembalian tertentu, dan tingkat yang terealisasi atau tidaknya dapat diawasi
dan diperkirakan sesuai perkembangan dari proyek litbang. Kebijakan penanggguhan biaya
litbang memberikan manajemen dan auditor independennya, yang secara rutin berhubungan
dengan ketidakpastian dan estimasi, kesempatan untuk menyampaikan informasi yang
berguna tentang pengeluaran litbang.
Beban Peranti Lunak Komputer
Pengembangan peranti lunak komputer merupakan aktivitas khusus yang tidak sesuai
dengan pengeluaran aktivitas litbang normal. Pengembangan peranti lunak untuk tujuan
pemasaran merupakan aktivitas berjalan yang langsung mengarah pada pendapatan berjalan
atau masa depan. Praktik akuntansi yang berlaku saat ini untuk pengeluaran peranti lunak
komputer yang akan dijual, disewakan, atau dipasarkan dengan cara lain engidentifikasi satu
titik yang disebut dengan kelayakan teknology di mana biaya dikapitalisasi dan dikaitkan
dengan pendapatan di masa depan.
Pengeluaran yang terjadi setelah kelayakan teknologi hingga produk tersebut siap
dipasarkan kepada pelanggan, dikapitalisasi sebagai aset tidak berwujud. Biaya tambahan
untuk menggandakan peranti lunak dari master dan mengemasnya untuk distribusi
merupakan persediaan dan dibebankan erhadap pendapatan sebagai harga pokok penjualan.
Biaya Eksplorasi dan Pengembangan pada Industri Pertambangan
Pencairan cadangan sumber daya alam baru merupakan hal yang penting bagi
perusahaan pada bidang industri pertambangan. Sama halnya dengan aktivitas litbang,
pencarian dan pengembangan sumber daya alam memiliki sifat yang berisiko tinggi. Risiko
yang terkait dengan ketidakpastian dan dalam penentuan laba, ketidakpastian menimbulkan

masalah pengukuran dan pengakuan. Akuntansi succesessful effort untuk perusahaan minyak
dan gas bumi. Standar ini meminta biaya eksplorasi kecuali biayapengeboran sumur
eksplorasi, dikapitalisasi saat terjadi.biaya – biaya ini dibebankan kemudian jika tidak
berhasil , atau direklafisasi sebagai aset yang dapat diamortisasijika terbukti ditemukan
cadangan minyak dan gas. SEC tidak menyetujui pendekatan ini dan diganti dengan
pendekatan akuntansi pengakuan cadangan atau metode nilai sekarang.
Beragamnya metode perlakuan biaya eksplorasidan pengembangan yang berlaku
untuk industri pertambangan menghalangi kita untuk membandingkan hasil antarperusahaan.
Akuntansi pada industri ini akan terus memiliki keberagaman. Dua metode umum yang
digunakan dan variasi metode tersebut dapat memberikan hasil yang sangat jauh berbeda.
Banyak analis memilih akunansi successful effort daripada akuntansi full cost karena lebih
baik dalam mengaitkan biaya dengan pendapatan yang lebih konsisten dengan praktik
akuntansi yang berlaku saat ini.
D. Kompensasi Tambahan untuk Karyawan
Tinjauan atas Kompensasi Karyawan
Beberapa kompensasi beserta akuntansinya diuraikan sebagai berikut.
Kontrak kompensasi yang ditangguhkan. Merupakan janji membayar karyawan di masa
mendatang, beberapa dengan syarat tertentu.
Hak apresiasi saham merupakan hak atas sejumlah saham yang diberikan kepada
karyawan. Dilakukan metode penyesuaian terhadap beban kompensasi.
Opsi Saham Karyawan
Merupakan bentuk kompensasi insentif yang paling populer. Alasannnya adalah akan
meningkatkan kinerja dengan memberikan karyawan kepemilikan pada perusahaan sehingga
menyatukan insentif karyawan dan perusahaan. Dipandang karyawan sebagai sarana untuk
meraih kekayaan. Meskipun dalam bentuk kompensasi, ia tidak memiliki dampak arus kas
langsung. Memberikan tunjangan karyawan tanpa perlu mencatat biaya.
Opsi saham karyawan merupakan kesempatan kontraktual yang diberikan oleh
perusahaan kepada karyawan di mana karyawan dapat membeli saham perusahaan dalam
jumlah tertentu pada harga yang telah ditentukan pada atau setelah satu tanggal tertentu di
masa mendatang. Opsi saham karyawan terdiri atas dua kategori besar : insentif dan tanpa
kualifikasi. Opsi saham insentif, atau menguntungkan dari segi pajak, tidak dikenakan pajak
sampai saham dijual oleh karyawan. Opsi ini harus diberikan pada nilai pasar wajar dan
saham harus dimiliki selama dua tahun sejak tanggal pembelan dan satu tahun setelah tanggal

eksekusi.

Opsi saham kualifikasi tidak memiliki manfaat pajak seperti opsi saham insentif. Opsi
ini terkadang diberikan dengan mendapat diskonto dari nilai pasar yang wajar dan karyawan
dikenakan pajak pada saat eksekusidan nilai wajar saham. Dalam hal ini, perusahaan
mendapat manfaat dari pengurangan pajak yang nilainya sebesar jumlah penghasilan yang
diakui oleh karyawan.
Manfaat utama opsi saham ini adlah potensi kenaikan nilai perusahaan yang berasal
dari dampa isentif terhadap perilaku karyawan. Opsi saham ini bertujuan menyamakan
insentif karyawan dan perusahaan dengan memebrikan kesempatan kepada karyawan untuk
ikt berpartisipasi dalam penciptaan kekayaan pemegang saham. Opsi saham juga
memungkinkan meningkatkan kecendrungan risiko menejer. Yaitu memotivasi manajer untuk
mencoba proyek yang lebih beresiko karena manajer dapat memperoleh bagian dari kenaikan
potensi euntungan., sekaligus mendapatkan manfaat perlindungan terhadap penurunan seperti
yang ditawarkan opsi saham. Oleh karena itu, opsi saham ini sering kali diberikan kepada
para manajer di industri yang membutuhkan inovasi dan sedang berkembang untuk
mendorong lebih banyak pengambilan risiko. Manfaat opsi saham karyawan melalui
kenaikan.motivasi karyawanakan tercermin melalui pos secara tradisional, termasuk dalam
laba seperti enaikan pendapatan dan penurunan biaya.
Terdapat dua masalah akuntansi utama yang berhubungan dengan opsi saham. Dilusi
perlembar saham, metode saham diperoleh kembali menentukan sampai sejauh apa dilusi
berdasarkan harga eksekusi dan harga saham berlaku.beban kompensasi, mewajibkan
erusahaan mengakui biaya amortisasi pemberian opsi saham dalam laba sebagai beban
kompensasi berbasis saham. Nilai pemberian opsi saham dihitung dengan mengalikan jumlah
opsi yang diberikan dengan nialai wajar setiap opsi pada tanggal pemberian. Meskipun beban
kompensasi berbasis saham dibebankan pada laba, beban ini tidak dilaporkan sebagai baris
pos terpisah dalam laporan laba rugi.
Pemberian opsi saham akan menimbulkan manfaat dan biaya. Dampak manfaat akan
dicatat dalam laba melalui pendapatan yang lebih tinggi atau biaya lebih rendah yang timbul
dari pekerja yang termotivasi. Oleh sebab iu, mengaitkan pemberian opsi dengan manfaat ini
dianggap sebagai sesuatu yang masuk akal. Implasi analisisya adlah meskipun kemungkinan
penurunan nilai saham ekuitas saat ini harus diperhitungkan, ia dapat diabaikan dalam

perhitungan solvabilitas dan likuiditas. Dengan demikian, seorang analis kredit harus
mengeluarkan beban ompensasi berbasis saham dari laba ketika menilai profitabilitas.

Biaya Bunga
Merupakan kompensasi atas penggunaan uang. Bunga merpakan kelebihan kas yang
dibayar atau ditagih atas jumlah uang yang dipinjam atau dipinjamkan.
Perhitungan Bunga
Beban bunga perusahaan merupakan tingkat nominal yang dibayarkan untuk
pendanaan melalui utang, termasuk pada kasus obligasi, amortisasi diskon, atau premium.
Kesulitan akan timbul saat perusahaan mengeluarkan utang konversi atau utang dengan
waran. Situasi ini menimbulkan tingkat nominal yang lebih rendah dari biaya utang sejening
yang tidak memberikan fitur tambahan ini.
Kapitalisasi Bunga
Kapitalisasi bunga diwajibkan sebagai bagian dari biaya aset yang sedang dibangun
atau diproduksi untuk digunakan sendiri oleh perusahaan. Tujuan apitalisasi bunga adalah
mengukur biaya akuisisi aset secara lebih akurat dan mengamortisasi biaya akuisisi terhadap
pendapatan yang diperoleh dari aktivitas tersebut.
Menganalisis Bunga
Beberapa berpendapatan bahwa mengabaikan nilai hak konversi dan menggunakan
tingkat bunga obligasi sebagai tukuran bunga akan mengabaikan biaya bunga sesungguhnya.
Sedikit berlawan dengan pendapatan ini adalah perhitungan laba per lembar saham dilusian
menggunakan jumlah saham yang dapat diterbitkan pada kondisi terjadi konversi atas utang
yang dapat dikonversi. Efek ini memberikan beban tambahan pada tingkat bunga melalui
dilusi laba per lembar saham. Untuk menilai dampak kapitalisasi bunga terhadap laba bersih,
analisis kita harus mengetahui jumlah kapitalisasi bunga saat ini yang diebankan pada laba
pada laba melalui penyusutan dan amortisasi. Kita juga memerlukan jumlah ini untuk
enghitung fixed charge coverage ratio secara lebih akurat.
Pajak Penghasilan
Akuntansi Pajak Penghasilan
Laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan sangat jauh berbeda dari laba kena
pajak, yang merupakan laba yang digunakan untuk menghitung kewajiban pajak menurut
peraturan pajak. Perbedaan temporer, merupakan perbedaan yang bersifat sementara dan
diharapkan akan dibalik di masa depan. Perbedaan ini merupakan perbedaan waktu antara

akuntansi pajak dan GAAP. Perbedaan tetap, merupakan perbedaan yang bersifat tetap.
Perbedaan ini terjadi karena peraturan pajak GAAP memiliki perbedaan yang fundamental
dalam memperlakukan pos-pos tertentu.
Perbedaan temporer dapat menyebabkan laba kena pajak sangat jauh berbeda dari
laba sebelum pajak yang dihitung berdasarkan GAAP. Oleh sebab itu, pembebanan kewajiban
pajak aktual tahun tersebut (dihitung menggunakan laba kena pajak) terhadap laba GAAP
sebelum pajak melanggar prinsip dasar pengaitan akuntansi dan menghasilkan laba setelah
pajak yang tidak stabil, bahkan tidak berarti. Untuk menghindari masalah ini, akuntan
menggunakan alokasi antarperiode yang dikenal sebagai penyesuaian pajak tangguhan. Dasar
penyesuaian pajak tangguhan adalah untuk dapat mengaitkan beban pajak periode dengan
laba sebelum pajak yang dilaporkan menurut GAAP secara lebih baik. Dalam prosesnya,
akuntansi pajak tangguhan menciptakan pos neraca yang penting yang disebut aset pajak
tangguhan atau kewajiban pajak tangguhan.
Umumnya, kewajiban atau aset pajak tangguhan menunjukkan:
 Kewajiban pajak tangguhan: laba GAAP lebih tinggi daripada laba kena pajak di
masa lalu; pembayaran pajak di masa lalu relatif lebih rendah sehingga pembayaran
pajak di masa depan diperkirakan akan relatif lebih tinggi;
 Aset pajak tangguhan: laba GAAP lebih rendah daripada laba kena pajak di masa lalu;
pembayan pajak di masa lalu relatif lebih tinggi sehingga pembayaran pajak di masa
depan diperkirakan akan relatif lebih rendah.
Kewajiban (aset) pajak tangguhan memang memberikan informasi tentang arus kas
masa depan. Akan tetapi, kemampuan kewajiban atau aset untuk meramal arus kas masa
depan ini sangat bergantung pada perbedaan temporer yang dibalik di masa mendatang.
Akuntansi pajak tangguhan diatur oleh SFAS 109. Meskipun tujuan akuntansi pajak
tangguhan adalah mengaitkan beban pajak dengan laba GAAP sebelum pajak, akuntansi aset
pajak tangguhan mengambil pendekatan aset kewajiban. Pendekatan ini akan menaruh
perhatian pada perhitungan pos neraca, aset, dan kewajiban pajak tangguhan.
Analisis Pajak Penghasilan
Aset pajak tangguhan bukanlah aset (atau kewajiban) “sebenanrnya” dalam artian
mereka tidak memberikan manfaat masa depan atau menimbulkan kewajiban masa depan apa
pun kepada perusahaan. Oleh sebab itu, analisis mengeluarkan pos ini dari neraca ketika
melakukan analisis rasio. Aset (kewajiban) pajak tangguhan mencerminkan potensi arus kas
masa depan yang timbul dari pembalikan perbedaan temporer. Namun, pembalikan ini dapat

terjadi beberapa tahun kemudian, di mana nilai sekarang dampak arus kas akan jauh lebih
kecil dari pada yang tercatat pada neraca. Oleh karena itu, beberapa analis
merekomendasikan aset atau kewajiban ini dihitung nilai sekarangnya. Pengungkapan pajak
penghasilan berguna dalam peramalan arus kas masa depan. Kita perlu mempertimbangkan
perbedaan tetap dan temporer dalam peramalan arus kas. Analisis harus mengevaluasi alasan
mengapa tarif pajak efektif berbeda dari tarif pajak wajib dengan melihat komponen yang
menyebabkan perbedaan tersebut. Khususnya mengidentifikasi komponen tidak berulang
yang memengaruhi tarif pajak untuk sementara waktu.
Manajemen Laba dan Kualitas Laba
Penyisihan penilaian adalah sarana yang populer bagi manajemen laba. Banyak analis
membandingkan laba GAAP dan laba kena pajak untuk mengevaluasi kualitas laba. Adanya
kewajiban (aset) pajak tangguhan dalam jumlah besar menunjukkan laba GAAP di masa lalu
lebih tinggi (lebih rendah) daripada laba kena pajak. Karenanya perusahaan dengan
kewajiban (aset) pajak tangguhan yang tinggi memiliki kemungkinan akan menerapkan
praktik akuntansi yang agresif

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63