BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH tDR, TPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, ROA DAN NIM TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK MERGER - Perbanas Institutional Repository

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan dalam bidang perekonomian suatu negara (khususnya dibidang pembiayaan perekonomian). sebab bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Fungsi bank adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana serta pelayan jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

  Dalam upaya menciptakan sistem dan struktur perbankan yang sehat dan kuat, pemerintah dan bank Indonesia telah mengeluarkan peraturan perbankan dan ketentuan yang salah satu diantaranya adalah yang mengatur tentang permodalan Bank. Modal Bank sekurang-kurangnya memiliki tiga fungsi utama yaitu fungsi operasional, fungsi perlindungan, fungsi pengamanan dan pengaturan. Untuk mengetahui kinerja manajemen bank dalam mengelola permodalan dapat dilihat melalui rasio keuangan yakni Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR merupakan rasio perbandingan antara modal (modal inti dan modal pelengkap) dengan aktiva tertimbang menurut resiko. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.

  Berdasarkan dengan ketentuan Bank Indonesia, bahwa bank-bank yang beroprasi di Indonesia disyaratkan memenuhi rasio kecukupan modal (CAR) minimum sebesar 8 % (delapan persen). Oleh karena itu, semua bank yang beroprasi di Indonesia harus berupaya untuk dapat memenuhi ketentuan tersebut.

  Subyek penletian ini hanya mengkhususkan pada bank merger. Bank Merger adalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu dari bank yang ikut merger dan membubarkan bank-bank lainnya tanpa melikuidasi terlebih dulu. Penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh saham bank lainnya yang ikut bergabung menjadi satu dengan bank yang dipilih untuk dijadikan bank yang akan dipertahankan. Biasanya bank hasil merger memakai salah satu nama yang dipilih secara bersama. Terdapat beberapa alasan suatu bank untuk melakukan Merger yaitu tentang menurunnya masalah tingkat kesehatan bank, masalah permodalan, masalah manajemen, masalah teknologi dan administrasi. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melakukan penelitian yang terkait dengan salah satu alasan merger yaitu masalah permodalan pada bank.

  Besarnya CAR yang dimiliki oleh bank seharusnya selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun, namun tidak demikian halnya yang terjadi pada bank Merger. Posisi CAR pada Bank Merger selama empat tahun terakhir adalah

Tabel 1.1 POSISI CAR PADA BANK MERGER

  

PERIODE PER AKHIR DESEMBER TW I 2008 – TW II 2011

(Dalam Persentase)

Tren Tren Tren Rata-

  No Bank 2008 2009 2008- 2010 2009- *2011 2010- Rata 2009 2010 2011

  1 ANZ Panin BANK

  16.25 14.09 -2.16 10.96 -3.12 15.61 4.65 -0.21 Bank Artha Graha

  2

  13.65 Internasional

  14.98 13.69 -1.29 13.39 -0.31 0.26 -0.44 Bank Century /

  3

  9.93 Mutiara -14.27 5.57 19.84 11.16 5.59 -1.23

  8.07

  4 Bank CIMB Niaga

  15.78 13.85 -1.94 13.24 -0.61 13.66 0.42 -0.71

  5 Bank Danamon

  16.39 19.44 3.05 13.25 -6.19 12.20 -1.05 -1.40

  6 Bank Mandiri

  17.37 17.30 -0.07 13.36 -3.94 16.65 3.29 -0.24

  7 Bank OCBC NISP

  17.29 18.00 0.71 16.04 -1.96 15.46 -0.58 -0.61

  8 Bank Permata

  11.03 12.16 1.14 14.13 1.96 13.19 -0.94

  0.72 Bank Rabobank

  9

  11.45 Indonesia

  11.61 13.59 1.98 11.68 -1.92 -0.23 -0.06

  10 Bank UOB Indonesia

  24.86 23.49 -1.36 22.27 -1.22 19.27 -3.00 -1.86 Bank Windu Kentjana

  11 Internasional

  18.02 16.88 -1.14 17.12

  0.24 14.02 -3.10 -1.33

  12 Bank Wori 51.89 87.16 35.27 54.13 -33.03 50.36 -3.78 -0.51

  Rata2

  16.77 21.27 4.50 17.56 -3.71 17.12 -0.44

  0.12 Sumber : Laporan Keuangan Publikasi Bank Indonesia, data diolah

  • Triwulan II (Juni) tahun 2011

  Berdasarkan tabel 1.1 dapat di ketahui bahwa rata-rata trend CAR pada Bank Merger selama periode triwulan I tahun 2008 sampai dengan triwulan

  II tahun 2011 mengalami peningkatan. Namun jika dilihat berdasarkan rata-rata tren masing-masing bank, ternyata dari 12 Bank Merger terdapat 10 bank Merger yang mengalami penurunan yaitu ANZ Panin Bank, Bank Artha Graha Internasional, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Rabobank Indonesia, Bank UOB Buana, Bank Windu Kentjana Internasional dan Bank Wori. Kenyataan ini menunjukkan bahwa masih terdapat masalah pada CAR bank merger, sehingga perlu dicari tahu tentang faktor-faktor yang menjadi penyebab murunnya CAR pada bank merger. CAR sebuah bank dapat dipengaruhi oleh kinerja bank yang meliputi kinerja aspek Likuiditas, Kualitas Aktiva, Sensitivitas, Efisiensi dan Profitabilitas.

  Likuiditas merupakan kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban

  jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain, Bank dapat membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan (Kasmir 2010 : 286). Untuk mengukur likuiditas bank dapat menggunakan rasio keuangan antara lain Loan to Deposit

  

Ratio (LDR) dan Investing Policy Ratio (IPR). Pengaruh LDR terhadap CAR

  adalah positif. Apabila LDR meningkat, maka hal ini disebabkan oleh peningkatan pada total kredit yang diberikan lebih besar daripada peningkatan total dana pihak ketiga (DPK). Akibatnya, pendapatan bank meningkat lebih besar dari peningkatan biaya bunga, sehingga laba meningkat, modal meningkat dan akhirnya CAR juga meningkat. Pengaruh IPR terhadap CAR adalah positif. Apabila IPR meningkat, maka hal ini disebabkan oleh peningkatan penjualan surat-surat berharga lebih besar daripada peningkatan total dana pihak ketiga (DPK). Akibatnya, pendapatan bank meningkat lebih besar dari peningkatan biaya bunga, sehingga laba meningkat, modal meningkat dan akhirnya CAR juga meningkat. Dengan demikian hubungan anatara aspek likuiditas terhadap CAR adalah positif.

  Kualitas Aktiva merupakan kemampuan bank untuk beradaptasi pada

  pasar terhadap suku bunga atau pasar. Aktiva produktif atau earning asset adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya (Lukman Dendawijaya bank antara lain Aktiva Produktif Bermasalah (APB) dan Non Performing Loan (NPL). Pengaruh APB terhadap CAR adalah negatif. Apabila APB meningkat, maka hal ini disebabkan oleh peningkatan aktiva produktif bermasalah lebih besar daripada peningkatan total aktiva produktif. Akibatnya, biaya pencadangan untuk aktiva produktif bermasalah meningkat lebih besar dari peningkatan pendapatan, sehingga laba menurun, modal menurun dan akhirnya CAR juga menurun. Pengaruh NPL terhadap CAR adalah negatif. Apabila NPL meningkat, maka hal ini disebabkan oleh peningkatan kredit bermasalah lebih besar daripada peningkatan total kredit. Akibatnya, biaya pencadangan meningkat lebih besar dari peningkatan pendapatan bunga kredit, sehingga laba menurun, modal menurun dan akhirnya CAR juga menurun. Dengan demikian hubungan antara rasio kualitas aktiva produktif terhadap CAR adalah negatif.

  Sensitivitas bank dapat digunakan untuk mengukur resiko bank dalam

  pembayaran kembali terhadap nasabah berdasarkan suku bunga. Penilaian sensitivitas terhadap risiko pasar merupakan penilaian terhadap kemampuan modal bank untuk mengcover akibat yang ditimbulkan oleh perubahan risiko pasar dan kecukupan manajemen risiko pasar (Veithzal Rivai 2007:725 ). Rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengkur sensitivitas bank antara lain

  

Interest Rate Ratio (IRR) dan Posisi Devisa Netto (PDN). Pengaruh rasio IRR

  bisa positif dan negatif. Yang pertama tentang pengaruh IRR terhadap CAR yaitu, apabila IRR meningkat berarti peningkatan IRSA (Interest Rate Sensitive Asset) lebih besar dari peningkatan IRSL (Interest Rate Sensitive Liabilities), kemudian jika Pada saat tingkat suku bunga naik. Maka peningkatan pendapatan bunga lebih dan akhirnya CAR juga meningkat. Dengan demikian hubungan IRR terhadap CAR adalah positif. Jika Pada saat tingkat suku bunga turun. Maka peningkatan pendapatan bunga lebih kecil dari peningkatan biaya bunga, sehingga laba menurun, modal menurun dan akhirnya CAR juga menurun. Dengan demikian hubungan IRR terhadap CAR adalah negatif. Yang kedua yaitu, apabila IRR menurun berarti penurunan IRSA lebih besar dari penurunan IRSL, kemudian jika pada saat tingkat suku bunga naik. Maka penurunan pendapatan bunga lebih besar dari penurunan biaya bunga, sehingga laba menurun, modal menurun dan akhirnya CAR juga menurun. Dengan demikian hubungan IRR terhadap CAR adalah negatif. Pada saat tingkat suku bunga turun. Maka penurunan pendapatan bunga lebih kecil dari penurunan biaya bunga, sehingga laba meningkat, modal meningkat dan akhirnya CAR juga meningkat. Dengan demikian hubungan IRR terhadap CAR adalah positif.

  Pengaruh PDN terhadap CAR juga terdapat dua kemungkinan yaitu bisa positif dan negatif. Kemungkinan yang pertama yaitu, pada saat PDN meningkat berarti peningkatan aktiva valas lebih besar dari peningkatan pasiva valas, kemudian jika Pada saat nilai tukar valas naik. Maka peningkatan pendapatan lebih besar dari peningkatan biaya, sehingga laba meningkat, modal bank meningkat dan akhirnya CAR juga meningkat. Dengan demikian hubungan PDN terhadap CAR adalah positif. Dan pada saat nilai tukar valas turun. Maka peningkatan pendapatan lebih kecil dari peningkatan biaya, sehingga laba menurun, modal bank menurun dan akhirnya CAR juga menurun. Dengan demikian hubungannya negatif. Kemungkinan yang kedua yaitu, pada saat PDN kemudian jika pada saat nilai tukar valas naik. Maka penurunan pendapatan lebih besar dari penurunan biaya, sehingga laba menurun, modal bank menurun dan akhirnya CAR juga menurun. Dengan demikian hubungan PDN terhadap CAR adalah negatif. Dan pada saat nilai tukar valas turun, maka penurunan pendapatan lebih kecil dari penurunan biaya, sehingga laba meningkat, modal bank meningkat dan akhirnya CAR juga meningkat. Dengan demikian hubungan PDN terhadap CAR adalah positif. Dengan demikian hubungan antara rasio sensitivitas terhadap CAR bisa positif atau negatif.

  Efisiensi digunakan untuk mengukur kinerja manajemen suatu bank

  apakah telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan hasil guna (Martono 2008:86). Rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi bank antara lain Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Fee Based Income Ratio (FBIR). Pengaruh BOPO terhadap CAR adalah negatif. Apabila BOPO meningkat, maka hal ini disebabkan oleh peningkatan biaya operasional lebih besar daripada peningkatan pendapatan operasional. Akibatnya, biaya meningkat lebih besar dari peningkatan pendapatan operasional, sehingga laba menurun, modal menurun dan akhirnya CAR juga menurun. Pengaruh FBIR terhadap CAR adalah positif. Apabila FBIR meningkat, maka hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan operasional diluar pendapatan bunga lebih besar daripada peningkatan pendapatan operasional.

  Akibatnya, laba akan meningkat jika biaya operasional tidak mengalami peningkatan, sehingga modal meningkat dan akhirnya CAR juga meningkat.

  Dengan demikian hubungan antara FBIR terhadap CAR adalah positif. Dengan

  Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam menghasilkan

  keuntungan baik yang berasal dari kegiatan operasioanl maupun dari kegiatan non operasional (Lukman Dendawijaya 2009:118). Bila bank berhasil mengumpulkan cadangan dengan memperbesar modal, maka Bank akan memperoleh kesempatan meminjamkan dana atau melakukan pemberian kredit yang lebih besar atau luas karena tingkat kepercayaan atau kredibilitas tinggi. Rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas bank antara lain Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM). Pengaruh ROA terhadap CAR adalah Positif. Apabila ROA meningkat, maka hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan atau penurunan biaya yang diperoleh bank dari hasil pengelolaan aktiva bank yang disebabkan adanya peningkatan asset. Dengan meningkatnya pendapatan maka laba juga akan meningkat dan menyebabkan modal bertambah sehingga perolehan CAR juga akan meningkat. Pengaruh NIM terhadap CAR adalah positif. Apabila NIM meningkat, maka hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih lebih besar daripada total aktiva produktif. Hal ini akan berakibat pada meningkatnya bunga sehingga pendapatan bank meningkat dan laba yang di peroleh bank juga akan meningkat. Meningkatnya laba bank membuat modal bertambah dan CAR meningkat. Dengan demikian hubungan antara rasio profitabilitas terhadap CAR adalah positif.

1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan ada beberapa permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu :

1. Apakah LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, ROA dan NIM

  secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap CAR pada Bank Merger ? 2. Apakah LDR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap CAR pada Bank Merger ?

  3. Apakah IPR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap CAR pada Bank Merger ?

  4. Apakah APB secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap CAR pada Bank Merger ?

  5. Apakah NPL secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap CAR pada Bank Merger ?

  6. Apakah IRR secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap CAR pada Bank Merger ? 7. Apakah PDN secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

  CAR pada Bank Merger ? 8. Apakah BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap CAR pada Bank Merger ?

  9. Apakah FBIR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap CAR pada Bank Merger ?

  10. Apakah ROA secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap CAR pada Bank Merger ?

  11. Apakah NIM secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap CAR pada Bank Merger ?

  12. Manakah dari LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, ROA dan

1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, ROA dan NIM secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) sehingga dapat mengetahui tingkat kesehatan pada Bank Merger : 1.

  Mengetahui signifikansi pengaruh dari LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, ROA dan NIM secara bersama-sama terhadap CAR pada Bank Merger.

  2. Mengetahui signifikansi pengaruh positif LDR secara parsial terhadap CAR pada Bank Merger.

  3. Mengetahui signifikansi pengaruh positif IPR secara parsial terhadap CAR pada Bank Merger.

  4. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif APB secara parsial terhadap CAR pada Bank Merger.

  5. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif NPL secara parsial terhadap CAR pada Bank Merger.

  6. Mengetahui signifikansi pengaruh IRR secara parsial terhadap CAR pada Bank Merger.

  7. Mengetahui signifikansi pengaruh PDN secara parsial terhadap CAR pada Bank Merger.

  8. Mengetahui signifikansi pengaruh negatif BOPO secara parsial terhadap CAR pada Bank Merger.

  9. Mengetahui signifikansi pengaruh positif FBIR secara parsial terhadap CAR

  10. Mengetahui signifikansi pengaruh positif ROA secara parsial terhadap CAR pada Bank Merger.

  11. Mengetahui signifikansi pengaruh positif NIM secara parsial terhadap CAR pada Bank Merger.

  12. Mengetahui dari variabel LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, ROA dan NIM yang berdominan dan memiliki pengaruh paling besar terhadap CAR pada Bank Merger.

1.4 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini dilakukan diharapkan akan memberikan hasil yang bermanfaat bagi semua pihak yang ada kaitannya dengan penelitian ini, antara lain yaitu : 1.

   Bagi Bank

  Diharapkan hasil dari penetian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau evaluasi bagi bank yang sedang mengahadapi masalah dengan kesehatan bank atau permodalannya, sehingga bank dapat memilih strategi yang cocok dalam mengatasinya. Dan bagi bank yang tidak mempunyai masalah dalam permodalannya, penilitian ini dapat digunakan sebagai acuan atau strategi dalam meningkatkan permodalannya.

2. Bagi Penulis

  Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang perbankan terutama yang berkaitan dengan suatu bank, serta untuk mengetahui sejauh mana teori yang telah diterima dapat diterapkan dalam penelitian ini, khususnya rasio-rasio yang memiliki pengaruh terhadap CAR pada Bank Merger.

3. Bagi STIE Perbanas

  Dapat diajukan sebagai penambahan referensi kepustakaan yang sudah ada selama ini, dan sebagai bahan referensi bagi semua mahasiswa yang akan mengambil judul yang sama untuk bahan peneletian.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

  Garis besar dalam pembahasan pada penyajian skripsi ini telah dibagi menjadi lima bab yang mendukung isi dari bab-bab secara keseluruhan yang telah disusun secara sistematis dengan uraian sebagai berikut :

  BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan

  masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang akan

  dijadikan rujukan dalam penelitian, kemudian berisi tentang landasan teori, kerangka pemikiran, dan yang terakhir yaitu hipotesis penelitian.

  BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang rancangan penelitian, batasan

  penelitian, identifikasi variabel, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, teknik analisis data yang digunakan.

  

BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran subjek penelitian,

  analisis yang digunakan serta pembahasan dari analisis data yang telah dilakukan.

BAB V : PENUTUP Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari penelitian yang

  telah dilakukan, keterbatasan dari penelitian, serta saran-saran yang diberikan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, DAN PR TERHADAP ROA PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA - Perbanas Institutional Repository

0 0 11

PENGARUH LDR, IPR, NPL, APB, IRR, BOPO, ROA DAN NIM TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - PENGARUH LDR, IPR, NPL, APB, IRR, BOPO, ROA DAN NIM TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 11

PENGARUH LDR, IPR, NPL, APB, IRR, BOPO, ROA DAN NIM TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 26

PENGARUH LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, NIM DAN ROA TERHADAP CAR PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - PENGARUH LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, NIM DAN ROA TERHADAP CAR PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, NIM DAN ROA TERHADAP CAR PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 28

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan - PENGARUH LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, NIM DAN ROA TERHADAP CAR PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

PENGARUH LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, ROA DAN NIM TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK MERGER

0 0 24

PENGARUH tDR, TPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, ROA DAN NIM TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PADA BANK MERGER - Perbanas Institutional Repository

0 0 12