PENGARUH KINERJA RETAILING MIX TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO PALMMART BANDUNG
Portofolio Volume 12 Nomor 2 November 2015, 186 – 204
ISSN : 1829 - 7188
PENGARUH KINERJA RETAILING MIX TERHADAP KEPUASAN
KONSUMEN PADA TOKO PALMMART BANDUNG
Dara Juwita
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Winaya Mukti
email: darajuwita82@gmail.com
Abstract
This research aim to know influence perfomance of retailing mix to satisfaction of
consumer at Palmmart Store bandung.
Research method the used is descriptive research method and verificative with
independent variable (perfomance of retailing mix) and dependent variable
(statisfaction of consumer). Collecting of primary data conducted by propagating
questioner to consumer shopping at Palmmart Store Bandung through SRS (Simple
Random Sampling) data collecting technique. With amount of sample counted 86
responder people. Eximination conducted by using likert scale to know consumer
comment to perfomance of retailing mix to satisfaction of consumer at Palmmart Store
Bandung side and then transformed to interval scale use MSI and to test do there is
relation between perfomance of retailing mix to satisfaction of consumer used by simple
linear regression analysis, product moment or recognized with pearson correlation and
t test with manual calculation and usage of SPSS.From this research result, known that perfomance or retailing mix of satisfaction of
consumer at Palmmart Store Bandung good enough as a whole proven by result
assessment of correlation coefficient equal to 0,698 having strong correlation relation
to satisfaction of consumer. By simultaneous perfomance of retailing mix have an effect
to satisfaction of consumer by using ß test and pearson t test. With X and Y variable
contribution value equal to 48,8% and influenced by other factor equal to 51,2%.On the basis of that, researcher suggest to Palmmart Store Bandung side to be
improving effectivity and development of hotchpotch ritel and external factors. And also
brooding to satisfaction of consumer so that other contribution from consumer could
earn which finally can improve satisfaction of consumer and loyalities consumer.Keywords : retailing mix, satisfaction of consumer
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perusahaan eceran harus mengatur strategi dalam rangka mempertahankan pelanggan atau mendapatkan konsumen baru. Strategi tersebut adalah di bidang
retailing mix atau bauran usaha eceran, yang merupakan suatu persaingan antara
perusahaan eceran seperti memperhitungkan kenyamanan yang diberikan toko pada konsumen dalam berbelanja sangat penting, penyediaan produk yang lengkap,
Pengaruh Kinerja Retailing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Toko Palmmart Bandung
pelayanan yang baik, lokasi yang strategis, promosi yang dilakukan untuk menarik konsumen, harga yang bersaing serta organisasi dan personilnya. Selain itu bauran tersebut didukung oleh pelayanan, fasilitas fisik, proses serta pengelolaan. Bagi bisnis eceran yang tidak siap menghadapi persaingan antar bisnis eceran lainnya, kemungkinan besar akan mengalami kekalahan.
Toko Palmmart Bandung termasuk dalam kategori Toko Kenyamanan
(Convinience store) , yaitu toko relatif kecil yang berlokasi dekat pemukiman penduduk,
buka hampir sepanjang hari selama tujuh hari selama tujuh hari dalam seminggu dan memiliki lini produk yang terbatas serta memiliki lini produk yang terbatas serta memiliki siklus perputaran barang yang cepat. Toko ini menjual barang untuk dikonsumsi dan kebutuhan sehari-hari. Dalam hal ini pihak perusahaan dituntut untuk memaksimalkan kinerjanya terutama yang berhubungan dengan kinerja retailing mix. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kepuasan para konsumen.
Pemenuhan kinerja retailing mix yang dilakukan oleh perusahaan dalam memenuhi unsur kepuasan konsumen merupakan salah satu alternatif yang ditawarkan untuk menarik perhatian konsumen baik untuk konsumen lama maupun konsumen baru yang bertujuan untuk mempertahankan konsumen agar dapat terus bertahan dalam kondisi persaingan saat ini. Oleh karena itu, untuk melakukan evaluasi mengetahui konsumen, maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh kinerja retailing mix dalam memenuhi kepuasan konsumen pada toko Palmmart Bandung.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut terlihat bahwa permasalahan yang muncul ternyata demikian kompleks. Maka untuk mempertajam pembahasan lebih lanjut, pokok masalah yang dibahas dibatasi dengan menitik beratkan pada kinerja retailing mix yang diberikan, serta tingkat kepuasan konsumen, maka dapat dirumuskan permasalahan- permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja retailing mix yang dilakukan oleh toko Palmmart Bandung
2. Bagaimana kepuasan konsumen pada toko Palmmart Bandung
3. Berapa besar pengaruh retailing mix terhadap kepuasan konsumen pada toko Palmmart Bandung
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pengertian Retailing
Untuk lebih jelasnya berikut dikemukakan definisi-definisi Retailing menurut para ahli yaitu sebagai berikut Menurut Phillips Kotler (2000; 520)
“Retailing includes all the activities involved in selling goods or services directly to final consumers for personal, non business use. A retailer or retail 187 Portofolio Volume 12 Nomor 2 November 2015, 186 – 204
ISSN : 1829 - 7188 store is any business enterprise whose sales volume comes primarily from retailing”
Menurut Levy dan Weitz (2001; 194)
“Retailing is a set of business activities that adds value to the products and services, sold to consumers for their personal or family use”
Dari pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Usaha Eceran adalah suatu perusahaan yang fungsi utamanya menjual produk kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi atau rumah tangga dan mencakup kegiatan penjualan barang dan jasa kepada konsumen akhir.
2.1.2 Jenis Retailing
Berdasarkan jenisnya menurut Kotler (2003; 535), Retailers terbagi menjadi dua yaitu:
1. Pengecer Toko (Store based retailers)Bentuk retailing klasik yang penjualannya terhadap konsumen diperoleh melalui retail store atau toko.
a. Toko Khusus (Speciality Store)adalah Pengecer yang menawarkan lini produk yang sempit dengan ragam variasi yang luas untuk produk tertentu b. Toko Serba Ada (Departement Store) Tiap lini produk dioperasikan sebagai departemen yang terpisah c. Pasar Swalayan (Supermarket)Pada umumnya berukuran besar, berprinsip menekan biaya atau efisensi, volume penjualan besar, dengan metode self- service bagi konsumen.
d. Toko Kenyamanan (Convinience Store)Toko relative kecil yang berlokasi dekat pemukiman penduduk, buka hampir sepanjang hari selama tujuh hari dalam seminggu dan memiliki lini produk yang terbatas serta memiliki siklus perputaran barang yang cepat.
e. Toko Diskon (Discount Rate)Menjual dalam jumlah besar dengan harga yang sangat rendah f. Pengecer Potongan Harga (Off-Price Retailers)Terbagi atas factory outlets,
independents off-prices retailers dan ware house clubs. Pada intinya adalah
pengecer yang menjual harga yang jauh berada dibawah tingkat harga yang wajar, dengan trade off kualitas barang yang relative rendah.
g. Toko Super (Super Store)Terbagi atas combination stores dan hyper market, konsep ini mencoba untuk memberikan pelayanan atas segala kebutuhan konsumen pada satu lokasi saja. Artinya konsumen dapat memenuhi segala kebutuhannya tanpa harus mencari ke lokasi lain.
h. Toko Katalog (Catalog Showroom)Merupakan konsep penjualan exclusive menerapkan pilihan produk yang luas dan harga premium.
2. Pengecer Non Toko (Non Store-based retailer) Bentuk retailing yang penjualannya terhadap konsumen tidak melalui retail store atau toko. Trend saat ini berkaitan dengan prinsip direct marketing yang diterapkan pada perdagangan internasional via internet.
Pengaruh Kinerja Retailing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Toko Palmmart Bandung 189
2.1.3 Strategi Eceran
“Retail strategy is a statement identifying (1) The retailers target market; (2) The format the retailer plans use to satisfy the target market needs, and; (3) The bases upon which the retailer plans to build a suistainable competitive advantage”
(Levy dan Weitz, 2001; 202) Sedangkan unsur-unsur retail marketing menurut Kotler (2003; 543-546)
1. Target Market Decision , yaitu keputusan yang diambil untuk menentukan pasar sasaran yang dituju.
2. Product Assortment and service , adalah keputusan penetapan harga yang diambil oleh pengecer
3. Price Decision, adalah keputusan penetapan harga promosi bagi pengecer
4. Promotion Decision, adalah keputusan promosi bagi pengecer
5. Place Decision, adalah keputusan penempatan lokasi dan ketersediaan pengecer Dalam strategi eceran terdapat Retailing Mix (Bauran Eceran) yang menurut
Usaha eceran yang dilakukan oleh pengecer harus memiliki strategi eceran (retail strategy) agar dapat bersaing dengan pengecer lainnya dalam usahanya. Menurut Levy dan Weitz, pengertian dari strategi retailing adalah:
Gambar 1. Elemen-elemen dalam Retail Mix
Sumber: Michel Levy dan Barton A. Weitz (2001; 26) Customer
Service Store
Design Retailing
Mix Promotion
Pricing Location
Merchandis e
Levy dan Weitz (2001; 202) adalah:“Retailing mix dapat diartikan sebagai kombinasi berbagai faktor yang digunakan pengecer dalam memuaskan keinginan konsumen dan mempengaruhi keputusan pembelian mereka”. Portofolio Volume 12 Nomor 2 November 2015, 186 – 204
ISSN : 1829 - 7188
“Perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya”. Sedangkan menurut Day (dalam Tse dan Wilton: 1998) yang dikutip oleh
2.1.6 Pengertian Waralaba
4. Lost Customer Analysis (Analisis Pelanggan yang Hilang)
3. Ghost Shopping (Pembeli Bayangan)
2. Customer Satisfaction Survey (Survei Kepuasan Pelanggan) Directly Reposted Satisfaction Direved Satisfaction Problem Analysis
1. Complaint and Suggestion system (Sistem Keluhan dan Saran)
Tjiptono (2000; 146) menyatakan bahwa: ketidaksesuaian atau perbandingan antara yang diharapkan sebelumnya dengan kinerja aktual yang dirasakan oleh pemakaian”. Menurut Kotler (1999; 43) yang dikutip Fandy Tjiptono (2002; 34) mengidentifikasikan empat metode untuk mengukur kepuasan konsumen, yaitu:
Berikut ini dikemukakan beberapa pendapat ahli mengenai konsep kepuasan antaar lain: Menurut Kotler (2002; 42) kepuasan adalah:
Menurut Levy dan Weitz (2001; 26), elemen-elemen retailing mix meliputi:
2.1.5 Pengertian Kepuasan Konsumen
6. Pricing, yang merupakan kebijakan harga yang ditetapkan oleh pengecer terhadap konsumennya.
5. Merchandise assortment , yang meliputi ragam atau variasi produk yang ditawarkan oleh pengecer.
4. Location , yang merupakan tempat dimana pengecer menjalankan usahanya.
3. Advertising dan promotion, yang mencakup desain iklan dan promosi produk yang disediakan oleh perusahaan.
2. Store Design dan display, yang berkaitan dengan promosi produk.
1. Consumer Service , yang merupakan tingkat pelayanan yang diberikan oleh pengecer kepada konsumen.
Menurut Norman D. Axelrad dan Robert E. Weigand (1999; 919), organisasi waralaba yaitu “Asosiasi kontraktual antar pemberi waralaba (franchisor, yaitu produsen, pedagang besar, atau organisasi jasa) dengan penerima waralaba (franchisee, yaitu usahawan independent yang membeli hak untuk memiliki dan mengoperasikan aatu atau beberapa unit dalam sistem waralaba)”. Pengaruh Kinerja Retailing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Toko Palmmart Bandung 191
2.1.7 Karakteristik Organisasi Waralaba
Umumnya waralaba dibedakan menurut tiga karakteristik:
1. Pemberi waralaba memiliki merek dagang atau merek jasa dan melisensikannya kepada pewaralaba (franchisee) untuk memperoleh imbalan yang berupa pembayaran royalty.
2. Pewaralaba membayar untuk memperoleh hak-hak untuk menjadi bagian sistem tersebut. Iuran awal ini hanya merupakan bagian kecil dari jumlah total yang diinvestasikan pewaralaba ketika ia menandatangani kotrak waralaba. Biaya awal mencakup sewa guna usaha peralatan dan perabot, serta kadang-kadang iuran lisensi reguler.
3. Pemberi waralaba memberikan kepada pewaralabanya sistem pemasaran dan operasi untuk menjalankan bisnisnya.
2.1.8 Manfaat yang Diperoleh Waralaba Pemberi Waralaba
1. Kemampuan untuk menjangkau suatu wilayah motivasi dan kerja keras dari pegawai yang lebih
2. Menerapkan wirausahawan bukan sekedar orang bayaran
Penerima Waralaba
1. Pewaralaba memperoleh manfaat karena membeli suatu bisnis yang telah terbukti dengan merek yang terkenal dan diterima luas.
2. Pewaralaba juga merasa lebih mudah untuk meminjam uang dari lembaga keuangan.
3. Pewaralaba lebih mudah untuk menerima dukungan berkelanjutan dalam bidang- bidang mulai dari pemasaran dan periklanan sampai pemilihan tempat dan pegawai.
2.2 Kerangka Pemikiran
Retailing Mix (bauran eceran) dan kepuasan konsumen merupakan salah satu
bagian yang terpenting dan terkait satu sama lain dalam proses penjualan. Dalam hal ini adalah proses kegiatannya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan menciptakan kepuasan konsumen sehingga menciptakan pembelian ulang yang dilakukan oleh konsumen. Penjelasan dalam kerangka pemikiran terangkum dalam paradigma penelitian sebagai berikut: Portofolio Volume 12 Nomor 2 November 2015, 186 – 204
ISSN : 1829 - 7188 Kinerja retailing mix (Variabel X)
Consumer Service Kepuasan Konsumen Store design and display Promotion
(Variabel Y) Location Merchandise Assortment Pricing
Gambar 2. Paradigma Penelitian
3. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu suatu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai Deskriptifnya dalam hal ini adalah kinerja Retailing Mix yang diberikan oleh
Toko Palmmart Bandung. Metode verifikatif, yaitu melakukan pengujian untuk mencari kebenaran dari suatu hipotesis, dimana dalam penelitian ini yang akan diuji adalah
“Tingkat Kepuasan sangat ditentukan oleh kinerja Retailing Mix yang diberikan
oleh Toko Palmmart bandung”.Data yang diperoleh bersumber dari:
a. Data Primer. Data primer ini dikumpulkan dengan metode field research yaitu suatu cara pengumpulan data yang dilakukan langsung pada objeknya.
b. Data Sekunder. Data yang diperoleh tidak langsung dari sumber objek penelitian, melainkan dari data yang sudah ada sebelumnya.
Untuk pengumpulan data, penulis menggunakan dua jenis studi (Soeratno dan Lincoin Arsyad (1995; 198), yaitu
1. Studi lapangan, yaitu melakukan penelitian langsung pada Toko Palmmart Bandung sebagai objek penelitiannya adalah beberapa responden dari para pengunjung Toko Palmmart Bandung.Adapun pengambilan data dilakukan dengan cara:
a. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab kepada pihak yang bersangkutan yang berhubungan dengan objek penelitian dalam hal ini beberapa responden dari pihak Toko Palmmart Bandung.
b. Observasi, yaitu melakukan pengamatan dan peninjauan langsung kepada perusahaan (Toko Palmmart Bandung) sebagai objek penelitian.
c. Teknik Angket atau Kuesioner, yaitu cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Kuesioner ini Pengaruh Kinerja Retailing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Toko Palmmart Bandung
berupa daftar pertanyaan kepada responden yang datang (konsumen Toko palmmart bandung).
2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang telah ada seperti data dari kepustakaan, guna mendapatkan informasi dan data secara teoritis melalui buku- buku dan bahan penulisan lainnya yang berhubungan dengan penelitian guna memperoleh landasan dalam mengolah data dan menarik kesimpulan.
3.2 Teknik Pengumpulan Data Metode penarikan sampel yang digunakan adalah simple random sampling.
Populasi yang diambil dari penelitian yaitu berdasarkan wawancara kepada pihak penjual dalam hal ini Toko Palmmart Bandung, konsumen yang datang ke Toko Palmmart Bandung rata-rata sekitar 602 orang perminggu.
Sedangkan dalam menentukan jumlah sampelnya yang akan diambil dari jumlah populasi maka digunakan rumus:
N
n =
N (d)² + 1
N= jumlah populasi
d =ketepatan untuk pengambilan sampel yang dapat ditolerir (10%)
Sumber : Jallaludin rakhmat, (1999; 82) Berdasarkan rumus tersebut, jumlah sampel minimum yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
602 n =
602 (0,01)² + 1 n = 86
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka jumlah responden yang akan diteliti yaitu 86 orang responden.
3.3 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
3.3.1 Rancangan Analisis
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan kuesioner kepada responden yang mengacu pada item atau pertanyaan sikap (skala likert) yang ditujukan untuk menjaring data variabel-variabel penelitian (X,Y) dengan tingkat pengukuran ordinal.
Disamping itu, item atau pertanyaan di dalam kuesioner yang diajukan kepada responden tidak semua bersifat positif (Favourable), tetapi juga dikombinasikan dengan item atau pertanyaan yang bersifat negative (Non-favourable). Jenjang jawaban yang digunakan dalam penelitian ini adalah SS (Sangat Setuju), S (Setuju), KS (Kurang
193 Portofolio Volume 12 Nomor 2 November 2015, 186 – 204
ISSN : 1829 - 7188
Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Item atau pertanyaan umtuk mengukur nilai positif, jawaban dinilai dengan angka sebagai berikut: SS=5, S=4, KS=3, TS=2, STS=1 sumber: Djamaludin Ancok (1995; 137)
Untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas yaitu kinerja retailing mix (bauran eceran) (X) dan yang menjadi variabel tidak bebasnya adalah kepuasan konsumen (Y). Bentuk model regresinya adalah:
Y = a +b
X + ɛ
n
∑X₁ Y₁ - (∑X₁) (∑ Y₁)
n = a= y-bx n ∑X₁² - (∑X₁)²keterangan: X=Variabel bebas (Kinerja Retailing Mix), Y=Variabel tidak bebas (Kepuasan konsumen) a=konstanta retailing mix, b=konstanta kepuasan konsumen, n=banyaknya sample, ɛ=error (dinyatakan ɛ= 0) Sumber:Anton Dajan (1996; 300) moment” menggunakan rumus korelasi Pearson sebagai berikut:
n
∑ (X₁ Y₁) - (∑X₁∑ Y₁)
r =
√ [n ∑X² - (∑X)²] [n ∑Y - (∑Y)²
r =korelasi,X=skor setiap item, Y=skor setiap item, n=ukuran sample Rumus2: korelasi
item-total
3.3.2 Uji Hipotesis
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
a. Uji t untuk korelasi “product moment” atau pearson
1. Membuat hipotesis penelitian yang akan diuji sebagai berikut hubungan: Ho : ᵖ = 0 Tidak ada hubungan yang signifikan antara kinerja retailing mix terhadap kepuasan konsumen H1 : ᵖ ≠ 0 Ada hubungan linear antara kinerja retailing mix terhadap kepuasan konsumen
2. Mengambil taraf signifikansi α = 0.05 dan df = n-2
3. Penentuan thitung
n-2 t rxy = √ 1 – r xy² Pengaruh Kinerja Retailing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Toko Palmmart Bandung 195
Keterangan: rxy = koefisien korelasi pearson n = banyaknya responden
4. Penentuan criteria Ho diterima, jika t hitung ≤ t table H1 ditolak, jika t hitung ≥ t table Dengan menggunakan alat bantu ini maka seberapa besar hubungan kinerja
retailing mix terhadap kepuasan konsumen akan diuji signifikasi berdasarkan dengan rumus-rumus diatas.
b. Uji ß (Uji Beta) untuk regresi linier sederhana
1. Membuat hipotesis penelitian yang akan diuji sebagai berikut hubungan: Ho : ß = 0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kinerja retailing mix terhadap kepuasan konsumen H1 : ß ≠ 0 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja retailing mix terhadap kepuasan konsumen
2. Mengambil taraf signifikansi α = 0,05 dan df = n-2
3. Statistik uji 4.
Daerah kritis ialah: t ≥ (0,05, 58) atau t ≥ 1.671
5. SB = s² Y/X ∑x²
6. Penentuan criteria Ho diterima, jika t hitung ≤ t table H1 ditolak, jika t hitung ≥ t table Untuk mengetahui besarnya hubungan kontribusi variable X terhadap variabel Y menurut Sugiyono (2004; 151) dapat dicari melalui koefisien determinasi dengan rumus:
KD = rp² x 100% Ket : KD = Koefisien Determinasi rp = Koefisien korelasi person
Achmad Sobari dengan menjual barang untuk dikonsumsi dan kebutuhan sehari-hari yang jumlahnya sangat minim dan varians produknya sangat sedikit mengingat keterbatasan modal usahanya, pada mulanya tingkat pembelian tidak dapat memenuhi
t = b Sb
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
4.1.1 Sejarah Perusahaan Pada awalnya toko tersebut dikelola sendiri oleh pemiliknya yaitu Bapak H.
Portofolio Volume 12 Nomor 2 November 2015, 186 – 204
ISSN : 1829 - 7188
Break Event Point . Karena pada masa itu, Toko Palmmart Bandung berada pada tahap
introduction (perkenalan).Dengan adanya perubahan jaman dan perkembangan ekonomi maka dalam waktu yang relatif singkat, usaha dagang ini berkembang pesat. Toko Palmmart memperluas usahanya dengan membuka toko Palm Plus yang menjual barang-barang diluar kebutuhan Toko Palmmart. Toko Palm Plus ini tidak menggunakan format bisnis waralaba seperti Toko Palmmart yang bermitra dengan OMI (Outlet Mitra Indogrosir).
Fokus Toko Palmmart yaitu memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, menjual barang yang memiliki kualitas bbaik serta harga yang bersaing sesuai dengan moto Toko Palmmart “Dekat dan Hemat”
4.1.2 Struktur Organisasi Palmmart
Uraian tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi Toko Palmmart adalah sebagai berikut:
1. Kepala Toko/asisten Kepala Toko Menjamin kelengkapan dan keberadaan barang dagangan Checking permintaan barang Menjalankan serta memastikan prosedur administrasi dan operasional toko sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
2. Pramuniaga Menyusun barang dagangan Stock opname, sesuai dengan jadwal dan petunjuk kepala toko Memberikan pelayanan yang optimal kepada setiap pelanggan yang berada di toko
3. Kasir Membantu konsumen dalam hal kemudahan dan kecepatan dalam proses pembayaran serta mengutamakan keakuratan Memberikan informasi kegunaan barang Menjadi bagian team stock opnamedan team pengawas toko
4.2 Pelaksanaan Retailing Mix Toko Palmmart
4.2.1 Pelayanan
Pelayanan yang terbaik dapat mempengaruhi keputusan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Menggunakan sistem“self service” atau melayani sendiri, yang mempunyai arti bahwa konsumen dapat mencari apa yang dibutuhkan tanpa harus melakukan tawar-menawar karen telah diketahui langsung dari label harga yang terdapat pada barang tersebut. Walaupun pada kenyataan ada konsumen yang menanyakan sesuatu barang yang letaknya kurang diketahui, maka pihak Palmmart harus siap dan melayani konsumen sebaik-baiknya dengan tidak mengecewakan konsumen. Pengaruh Kinerja Retailing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Toko Palmmart Bandung
4.2.2 Desain dan Pemajangan Toko
Desain interior Toko Palmmart memberikan ruangan yang luas untuk bergerak terutama pada pengaturan jarak antar rak yang tepat. Tersedia 15 rak yang diperuntukkan untuk produk makanan (food) dan bukan makanan (Non food).
Dalam pemajangan toko menganut sistem First In First Out artinya produk yang pertama keluar dari gudang untuk dipajang di rak.
4.2.3 Promosi
Promosi yang dilakukan Toko Palmmart pada promosi produk, yaitu beruupa
sales promotion : potongan harga, kupon undian, advertising: pemberian brosur
(Leaflet) , pemasangan papan nama toko.Selain itu juga adanya point of promotion(POP) seperti adanya pemajangan
price tag yang selalu up to date, pamajangan POP belanja hemat, harga khusus yang
semuanya harus sesuai dengan petunjuk dari Kantor Pusat.4.2.4 Lokasi
Lokasi Toko Palmmart terletak pada Bandung Selatan, tepatnya beralamat di Jalan Mekar Sari Raya No. 8 Baleendah. Lokasi toko Palmmart jauh dari pusat kota
4.2.5 Produk
Produk yang ditawarkan berupa tangible products.produk utamanya terdiri atas dua yaitu: kategori produk food dan kategori produk non food. Food terdiri dari
Biscuits, candies and chocolate, noodles and vegetables oil, mineral water, syrop,
coffee, bread, soft drink, medicine. Sedangkan kategori Non Food yaitu: Book and
stationery, battery, baby and equipment, cosmetics, fammily use, detergent, soap.4.2.6 Harga Toko palmmart menawarkan harga yang cukup murah untuk produknya.
Beberapa produk bisa didapatkan dengan potongan harga. Pihak Palmmart menentukan harga dengan metode mark up pricing, yaitu menentukan presentase dari margin keuntungan yang ditargetkan oleh OMI (berupa harga usulan). Namun pihak Palmmart juga mempertimbangkan harga barang yang ditawarkan OMI dibandingkan dengan sejauh mana harga yang tercantum dapat memenuhi penilaian konsumen. Artinya harga tidak kurang dari batas bawah dan tidak pula melebihi batas bawah.
197 Portofolio Volume 12 Nomor 2 November 2015, 186 – 204
ISSN : 1829 - 7188
4.2.7 Kunjungan Toko
1 Pernah
19
33
51 1 - -
86 Prosentase
38
59 1 - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Tabel 5. Kecepatan Pelayanan
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
62 5 - -
Tabel 4.Keramahan Karyawan
86 Prosentase
22
72 6 - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Tabel 6. Pengetahuan Karyawan
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
28 58 - - -
86 Prosentase
33 67 - - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
33 67 - - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
73
30
85
2 Tidak Pernah
13
15 JUMLAH 86 100 Sumber: Data primer, 2013
4.3 Pendapat Responden Terhadap Pelaksanaan Retailing Mix Toko Palmmart
Bandung4.3.1 Pelayanan Tabel 2. Lamanya jam buka toko
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
54
Tabel 1. Karakteristik Respoden Berdasarkan Kunjungan Toko
No Kunjungan Toko F %1 1 -
86 Prosentase
35
63
1 1 - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Tabel 3. Kesopanan Karyawan
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
28 58 - - -
86 Prosentase Pengaruh Kinerja Retailing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Toko Palmmart Bandung 199
4.3.2 Desain Toko dan Display
Tabel 7. Kebersihan Toko
62 8 - -
4.4.3 Promosi
Tabel 11. Kejelasan papan nama
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
30
53 3 - -
86 Prosentase
35
63 3 - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Tabel 12. Pembagian leaflet
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
16
86 Prosentase
72
19
72 9 - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Tabel 13. Pemberian potongan harga
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
14
63
8 1 -
86 Prosentase
17
73
5 2 - 100 Sumber: Data Primer, 2013
21
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
Tabel 9. Kerapihan produk di rak display
27 59 - - -
86 Prosentase
31 69 - - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Tabel 8. Penerangan Toko
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
28
57 1 - -
86 Prosentase
33
66 1 - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
86 Prosentase
23
61 2 - -
86 Prosentase
27
71 2 - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Tabel 10. Kemudahan pencarian produk
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
18
62
4 2 -
9 1 - 100 Sumber: Data Primer, 2013 Portofolio Volume 12 Nomor 2 November 2015, 186 – 204
ISSN : 1829 - 7188
Tabel 14. Pembagian kupon undian
14
73 9 - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
4.4.5 Kelengkapan Barang Tabel 18. Kelengkapan produk
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
12
49
23 2 -
86 Prosentase
57
86 Prosentase
27 2 - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Tabel 19. Penyediaan produk atau merk baru
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
8
67 9 - -
86 Prosentase
9
18
63 8 - -
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
32 53 - - -
18
60 8 - -
86 Prosentase
21
70 9 - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
4.4.4 Lokasi Tabel 15. Sarana Parkir
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
86 Prosentase
15
37 62 - - - 100 Sumber: Data Primer, 2006
Tabel 16. Lalu lintas di sekitar toko
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
30 56 - - -
86 Prosentase
35 65 - - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Tabel 17. Lokasi mudah dijangkau
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
78 11 - - 100 Sumber: Data Primer, 2013 Pengaruh Kinerja Retailing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Toko Palmmart Bandung 201
Tabel 20. Keragaman produk
4.4.6 Harga
60 8 - -
22
61 3 - -
86 Prosentase
26
71 3 - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
4.5.2 Kualitas Pelayanan
Tabel 24. Pendapat responden mengenai kualitas pelayanan toko
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
18
21
86 Prosentase
4.5.1 Kualitas Produk Tabel 23. Pendapat responden mengenai kualitas produk
70 9 - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
4.5.3 Emosional
Tabel 25. Pendapat responden mengenai emosional
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
28
55 3 - -
86 Prosentase
33
64 3 - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
72 6 - - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
16
18
57
10 1 -
86 Prosentase
21
66
12 1 - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Tabel 21. Kewajaran harga secara keseluruhan
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
60
22
9 1 -
86 Prosentase
19
70
10 1 - 100 Sumber: Data Primer, 2013
Tabel 22. Kesesuaian harga produk dengan nilai barang
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
19
62 5 - -
86 Prosentase
4.5 Pendapat Responden Tentang Kepuasan Konsumen
Portofolio Volume 12 Nomor 2 November 2015, 186 – 204
ISSN : 1829 - 7188
4.5.4 Harga Tabel 26. Pendapat responden mengenai harga
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
9
63
12 -
2
86
11
73
14 2 100 - Prosentase Sumber: Data Primer, 2006
4.5.5 Biaya Tabel 27. Pendapat responden mengenai biaya
Pendapat Responden SS S KS TS STS Total Jumlah Responden
18
60 8 - 86 -
21
70 9 100 - - Prosentase Sumber: Data Primer, 2006
4.6 Prioritas Konsumen Terhadap Kepuasan Konsumen pada Toko Palmmart
Bandung Tabel 28. Prioritas Kepuasan Konsumen Kepuasan Konsumen Prioritas Kualitas Kualitas Emosional Harga Biaya Produk PelayananPrioritas_1
30
7
2
46
1 Prioritas_2
41
22
2
15
6 Prioritas_3
10
39
13
12
10 Prioritas_4
5
10
15
9
48
8
54
4 Prioritas_5 21 -
4.7 Pengujian Hipotesis
Dari hasil penelitian diperoleh koefisien korelasi antara retailing mix dengan kepuasan konsumen pada toko Palmmart sebesar 0,698 dan hubungan antara retailing
mix dengan kepuasan konsumen pada toko Palmmart masuk dalam hubungan yang kuat
atau erat. Melihat arah hubungannya yang positif mengindikasikan bahwa retailing mix yang semakin baik akan diikuti dengan konsumen pada Toko Palmmart juga semakin puas. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka persamaan regresinya sebagai berikut: Y = -0,853 + 0,243 X
Uji Signifikasi Hipotesis Ho : ß = 0 Retailing mix tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada Toko palmmart Ha : ß ≠ 0 Retailing mix tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada Toko Palmmart
Untuk menguji hipotesis diatas digunakan statistik uji-t, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Pengaruh Kinerja Retailing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Toko Palmmart Bandung 203 t hitung
a. Harga
(8,944) > t
tabel
(1,989), maka Ho diterima dan H1 ditolak. Jaid berdasarkan pada hasil pengujian dengan tingkat keyakinan 95% disimpulkan bahwa perubahan
retailing chart akan merubah kepuasan konsumen sebesar 0,243
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, sesuai dengan tujuan penelitian maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu: cukup baik berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dimana sebagian besar responden menjawab setuju terhadap pertanyaan yang berhubungan dengan kinerja retailing mix pada Toko Palmmart Bandung.
2. Urutan faktor-faktor yang digunakan oleh konsumen pada produk untuk memilih Toko Palmmart Bandung sebagai tempat berbelanja, yaitu:
b. Kualitas Produk
untuk pengujian dua arah = 1,989 Karena t
c. Kualitas Pelayanan
d. Biaya
e. Emosional
3. Kinerja retailing mix berpengaruh nyata terhadap kepuasan konsumen. Terlihat dari tingkat signifikasi yang telah diolah dimana Ho diterima dan H1 ditolak.
4. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien pearson dengan menggunakan sistem manual dan program SPSS diperoleh nilai 0,698 yanh berarti ada hubungan korelasi yang cukup erat antara kinerja retailing mix terhadap kepuasan konsumen. Serta terdapat kontribusi yang kuat dari pengaruh kinerja retailing mix terhadap kepuasan konsumen sebesar 48,8% dan kontribusi pengaruh lainnya sebesar 51,2% diluar retailing mix.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah diperoleh, penulis mencoba memberi beberapa saran bagi pelaksanaan bauran eceran yang berhubungan dengan kepuasan konsumen, yaitu:
hitung
tabel
= b
hitung
S b t hitung
= 0, 243 = 8,944 0, 272
Kriteria pengujian yang digunakan adalah: Tolak Ho jika t
hitung
> t
tabel
atau t
< -t
Dari tabel distribusi t-student untuk tingkat sigifikasi 5% (α = 0,05) dan derajat bebas 84 (86-2) diperoleh nilai t
tabel
Terima Ho jika –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Portofolio Volume 12 Nomor 2 November 2015, 186 – 204
ISSN : 1829 - 7188
1. Persaingan yang semakin ketat maka Toko Palmmart herus meningkatkan efektivitas bauran ritel yang dilakukannya. Dilakukan dengan cara meningkatkan pelayanan, selektif terhadap kualitas produk, memperhatikankerapihan display, memperbanyak kergaman serta variasi produk, harga yang terjangkau bagi konsumen.
2. Toko Palmmart Bandung harus mempertahankan dan mengembangkan elemen- elemen bauran ritelnya yang telah dijalankan selama ini telah mendapat nilai yang cukup baik dimata konsumen
3. Lokasi Toko Palmmart Bandung cukup strategis, dengan penambahan armada saluran distribusi.
DAFTAR PUSTAKA
Bermen, Band Evans, Joel R, 1995, Retail Management a Strategic Approach / International Edit ores. Prentice - Hall
Champion, Dean J. 1989. Basic statistic for source research New York : John Willey and Sons Davidson, W R and Sweeney, Di Stampel R.W.1988, Retailing Managemen. Sixth
Editions USA : John Willey and Sons Kotler, Philip. 2000. Marketing Management. The Millenium Edition, New Jersey : Prentice Hall International Inc.
Kotler, Philip dan Amstrong G. 2003. Dasar-elasar Pemasaran, terjemahan Alexander Sindoro, Jakarta : Prehallindo
Levy, Michael and Weim, B. 2001. Retailing Manajemen. International edition The Mice Craw - Hill
Nuir, Moh, Ph. D. 1999. Melode Penehtian. Jakarta ; Ghalia Indonesia Stern, L.W, El - Ansary. A.I and Coughlan A.T. 1996. Marketing Channel. Fifth
Edition USA : Prentice - Hall Shiffman, Leon. G and Leslie Lazar Kanuk. 1997, Consumer Behavior, sixth editor
New Jersey. Prentice - Hall Singar-imbun, Misri.1995 Mew& Penelitian &mei. Jakarta : Lembaga Penelitian,
Pendidikan dan penerangan ekonomi social 'Upton°, Fandy, 2002, Man ajemen Pe masaran, Edisi 2, Yogyakarta
BIODATA PENULIS:
Dara Juwita, S.E., M.M. adalah Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Winaya Mukti