ketikan makalah keuangan pasiat martua.d
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pemilihan Judul
Pelaksanan operasi setiap perusahaan harus sentantiasa berpedoman kepada
rencana kerja yang telah ditetapkan oleh kebijaksanaan manajemen. Baik mengenai
pengelolaan, serta pengendalian agar kelangsungannya dimasa yang akan datang
lebih terjamin.Untuk itu berbagai faktor yang menunjang pencapaian tujuan
perusahaan harus dilaksanakan dengan baik. salah satu faktor yang penting mendapat
perhatian adalah keadaan keuangan perusahaan.
Keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang merupakan alat
penting unruk memperoleh imformasi tentang posisi keuangan dari hasil-hasil usaha
yang telah dicapai. imformasi ini dapat diperoleh dengan menganalisis dan
mengevaluasi laporan keuangan.
Salah satu cara untuk mengevaluasi laporan keuagan adalah dengan
mengadakan analisis ratio keuangan yaitu dengan membandingkan antara pos-pos
yang ada dalam laporan keuangan tersebut.hasil analisis tersebut akan menjadi suatu
dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi perusahaan, disamping itu juga
kerangka kerja perencanaan dan pengendalian keuangan yang berpengaruh pada
pencapaian laba. dengan demikian dapat diketahui kemajuan dan kemunduran suatu
perusahaan serta penyebab masalah keuangannya. juga dapat menjadi pedoman bagi
pihak intern seperti pemimpin perusahaan atau manajemen maupun pihak eksternal
seperti kreditur, pemegam saham,pemerintah serta masyarakat.
1
2
A.
Perumusan Masalah
Setiap perumusan mempunyai tujuan yang harus dicapai melaui berbagai
mendapatkan pasaran sesuai dengan rencana.Namun untuk mencapai tujuan terseut
sering kali suatu perusahaan dihadapkan pada berbagai permasalahan, diantaranya
meyangkut keuangan. Permasalahan pada PT. PASIAT MARTUA Medan adalah
mengapa penurunan ratiosolvabilitas,aktivitas, dan profilitas, perusahaan dari tahun
2009 ketahun 2010.
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan-perubahan ratio
keuangan perusahaan yang meliputi ratio solvabilitas,aktivitas dan profitalibitas dari
tahun 2009 ke tahun 2010
Sedangkan kegunaannya adalah:
1.
Sebagi bahan masukan bagin perusahaan agar dapat diambil kebijaksanaan
tentang kondisi keuangannya,apakah telah sesuai dengan kebutuhan keuangan
dan pelaksanaan kegiatan perusahaan tersebut.
2.
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar ahli madya jurusan akuntansi pada
STIE Indonesia.
D.
Metode Penelitian.
Data yang dibuhtuhkan pada penelitian adalah data skunder.data skunder terdiri
dari (1) sejarah perusahaan,(2) struktur organisasi,(3)neraca dan(4) laporan laba rugi
3
perusahaan.Data tersebut diperoleh dengan cara menginventarisasikan data yang
tersedia pada PT. PASIAT MARTUA Medan.
Untuk memudahkan data skunder tersbut
juga dibutuhkan data primer
mengenai kebijakan yang diambil oleh pemimpin perusahaan dibidan keuangan.Data
ini diperoleh melalui wawaancara para pembaca dalam memahami isi paper maka
penulis menguraikan secara ringkas dari masing-masing bab,yaitu:
Bab I
:
Bab ini diuraikanalasan pemilihan judul,idetifikasi masalah,tujuan
penelitian dan metode penelitian.
Bab II
:
Bab ini menguraikan pengertian laporan keuangan,neraca (balance
sheet),laporan rugi laba dan analisa laporan keuangan.
Bab III
:
Bab
ini
menguraikan
organisasi,laporan
sejarah
keuangan
dan
singkat
perhitungan
perusahaan,struktur
ratio
keuangan
perusahaan.
Bab IV
:
Bab akhir ini menguraikan kesimpulan dan saran berdasarkan
pembahasan pada bab sebelumnya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Laporan Keuangan.
Untuk mempermudah mendapatkan gambaran mengenai perkembangan
financial suatu perusahaan,perlu diakan interprestasi atau penganalisaan terhadap data
finansial
yang
bersangkutan,yakni
data
tersebut
terdapat
didalam
laporan
secara
periodic
untuk
mengetaui
keuangannya.
Laporan
keuangan
dibuat
posisi
aktiva,kewajiban dan kepemilikan modal pada suatu saat tertentu,keuntungan atau
kerugian yang dicapai dan harus dana pada suatu perusahaan.
Menurut S.Munawir (1991:5)
‘’Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat memberikan
imformasi tentang keadan suatu perusahaan sekaligus merupakan alat komunikasi
antara data keuangan dan aktifitas perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Sedangkan menurut IAI, standar akuntansi keuangan (1992:2) Laporan
keuangan
merupakan
bagian
dari
proses
laporan
keuangan
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi nerara,laporan laba rugi,laporan
posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara materi penjelasan yang
merupan bagian internal dari laporan keuangan).
4
5
Disamping itu termasuk skedul dan imformasi tambahan yang berkaitan dengan
laporan keuangan tersebut,misalnya informasi keuangan segmen industri dan
geografis serta mengungkapkan pengaruh perubahan harga.
Adapun tujuan umum dari laporan keungan disebutkan sebagai berikut:
1.
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan
kewajiban-kewajiban perusahaan.
2.
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih
yang berasal dari kegiatan usahandalam mencari laba.
3.
Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba.
4.
Memberikan imformasi yaang diperlikan lainnya tentang perubahan harta dan
kewajiban
5.
Menggunakan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan
kewajiban.
6.
Menggungkapkan informasi relepan lainnya yang digunaka para pemakai
laporan.
Untuk memperinci dan memperjelas perkiraan yang ada di nerca dan laporan
laba rugi,maka pihak manajemen membuat daftar atau laporan keuangan. Hal ini
dikarenakan terlalu banyaknya perkiraan perusahaan tersebut dan perkiraan-perkiraan
yang ada dineraca dan laporan laba rugi merupakan perkiraan utama inilah yang akan
dijadikan dasar sebagi pembahasan keuangan.Namun demikian laporan keuangan
memiliki keterbatasan-keterbatasan yang perlu diketahui.
6
Keterbatasan-keterbatasan laporan keuangan antaran lain:
1.
Laporan keuangan bersifat histories,yaitu merukan laporan atas kejadian yang
telah lewat,karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satusatunya sumber imformasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
2.
Laporan keuangan ditujukan
dalam jumlah rupiah yang nampaknya pasti.
sebenarnya jumlah rupiah dapat sajastndart yang diperkenalkan,apa lagi nilai
dibandingjkan dengan laporan keuangan bila perusahaan itu dilikuidir,jumlah
rupiahnya akan sangat berbeda.
3.
Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan
berbagai pertimbangan.
4.
Laporan keuangan tidak memberikan gambaran yang lengkap mengenai
keadaan perusahaan-perusahaan.
B.
Neraca.
Pengertian neraca menurut pendapat niswonger,warren,reeve dan fess
(1999:18). Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada
tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun.
Sedangkan zaki baridwan (1997:18) mengemukan neraca adalah laporan yang
menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu.
keadaan uang ini ditujukan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva
dan jumlah kewajiban perusahaan yang disebut passiva.
Manfaat neraca memberikan imformasi sebagai komplemen impormasi
disajikan laporan laba rugi dan imformasi yang berguna untuk:
7
1.
Perhitungan tingkat keuntungan perusahaan (rafe of return)
2.
Evaluasi struktur modal perusahaan.
3.
Menilai likuilitas, solvabilitas keuntungan perusahaan
Pos-pos yang terdapat di dalam neraca antara lain:
Harta
harta /aktiva
Aktiva lancar
Inventasi jangka panjang
Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva/harta lainnya
Hutang dan modal sendiri
Hutang
Hutang lancar
Hutang jangka panjang
Hutang lain-lain.
Modal sendiri
.
8
Aktiva
FASB dalam concept nomor 3 Elemenst of financial of bussinis Enteterprise
menyatakan bahwa aktiva adalah manfaat dimana yanga akan datang yang ditetapkan
akan diterima oleh suatu badan usaha sebagi hasil dari transaksi-transaksi dimasa
lalu.
Aktiva lancar
Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lain atau sumber-sumber yang
ditetapkan akn realisasikan menjadi uang kas atau dijual,dikonsumsi selama siklus
usaha perusahaan yang normal atau dalam waktu satu tahun,mana yang lebih lama.
Investasi Tetap berwujud
Yaitu merukan harta kekayaan berwujud,yang bersivat relatif permanent serta
digunakan selam operasi regular lebih dari satu tahun.aktiva ini terdiri dari tanah,
bangunan, mesin, alat pengangkutan, peralatan.
Aktiva tetap tidak berwujud
Yaitu berupa hak-hak yang dimiliki perusahaan,dan merupakan hak yang
dilindungi undang-undang.dan biasanya terdiri dari hak cipta, hak sewa, hak
monopoli, merek dagang, hak paten dan goodwill.
9
Aktiva Harta lain
Adalah aktiva yang dipakai untuk melaporkan aktiva-aktiva yang tidak dapat
dimasukan dalam kelompok-kelompoklain misalnya titipan kepada penjual untuk
menjamin kontrak, bangun dalam pengerjaan, piutang-piutang jangka panjang, uang
muka pada pejabat perusahaan.
Hutang
Adalah hutang-hutang yang pelunasannya akan memerlukan penggunaan
sumber-sumber yang digolongkan dalam aktiva lancar atau dengan menimbulkan
suatu hutang baru.
Pendapatan Diterima Dimuka
Adalah penerimaan-penerimaanyang tidak merupakan pendapatan untuk
periode yang bersangkutan. Penerimaan-penerimaan semacam ini akan tetap
dilaporkan sebagai pendapatan yang diterima dimuka sampai saat dimana penerimaan
tersebut dapat diakui sebagi pendapatan.
Hutang jangka panjang
Adalah hutang-hutang yang pelunasannya tidak menggunakan sumber-sumber
yang digolongkan sebagai aktiva lancar,misalny hutang obligasi, hutang wesel jangka
panjang, dan hutang-hutang yang sifatnya sama.
10
Hutang lain-lain
Adalah
hutang-hutang
lancar,pendapatn
diterima
yang
di
tidak
muka
dapat
dilaporkan
dan
hutang
dalam
jangka
hutang
panjang.
dalam suatu badan usaha,modal sendiri adalah hak dari pemilik. Dalam
penyusunannya, bentuk neraca tergantung kepada tujuan-tujuan yang akan
dicapi.salah bentuk neraca tergantung kepada tujuan-tujuan yang akan dicapai.slah
satu bentuk neraca adalah bentuk vertical (repot from). Pada bentuk ini semua aktiva
tampak dibagian atas yang selanjutnya diikuti dengan hutng jangka pendek,hutang
jangka panjang serta modal atau dapat juga disusun yang diawali dengan perkiraanperkiran modl dan diikuti dengan hutang serta aktiva.
Table 1
Contoh Neraaca bentuk verticalper 31 Desember
Aktiva
Aktiva lancar
Rp.xxx
Aktiva tetap berwujud
Rp.xxx
Aktiva tetap tidak berwujud
Rp.xxx
Aktiva lain-lain
Rp.xxx
Total aktiva
Rp.xxx
Passiva
Hutang lancar
Rp.xxx
hutang jangka panjang
Rp.xxx
Modal
Rp.xxx
11
Total passiva
Rp.xxx
Bentuk neraca yang paling sering digunakan adalah bentuk skontro(account from)
yakni semua aktiva tercantum disebelah kiri/debet dan hutang serta modal tercantum
disebelah kanan/ kredit, seperti pada tabel 2
Tabel 2
Contoh neraca bentuk skontro per 31 Desember
Aktiva
passiveaktiva lancar
Hutang dagang
Kas
Rp.xxx
Hutang dagang
Rp.xxx
surat berharga
Rp.xxx
hutang pajak
Rp.xxx
persedian
Rp.xxx
hutang ymh dibayar
Rp.xxx
biaya dibayar dimuka
Rp.xxx
penerimaan dimuka
Rp.xxx
jumlah aktiva lancar
Rp.xxx
Jumlah hutang lancar
Rp.xxx
Aktiva tetap
Rp.xxx
Hutang jk.panjang
Rp.xxx
Tanah
Rp. xxx
Bangunan
Rp.xxx
modal sendiri
Rp.xxx
Peralatan
Rp.xxx
Perlengkapan
Rp.xxx
penyusutan
Rp.xxx
Jumlah
Rp.xxx
Jumlah aktiva tetap
Rp.xxx
Total aktiva
Total passiva
Rp.xxx
Rp.xxx
Rp.xxx
12
Bentuk neraca yang disusun dengan bentuk bebas oleh pihak manajemen
disesuaikan dengan kepentingan dan keinginan pihak manajen,akan tetapi
penyusunan ini juga harus memperhatikan pihak-pihak yang berkepientingan sehinga
neraca tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk mengambil suatu keputusan bagi
tertentu.
C.
Laporan laba rugi
Adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-
biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Laporan perhitungan laba
rugi ini penting sekali karena laporan ini menyediakan informasi investor dan kreditur
yang membantu mereka untuk memprediksi jumlah,waktu dan ketidak pastian aliran
kas dimasa yang akan datang (future cash flows)
Pos-pos laporan laba rugi menurut FASB dalam SFAC No. 3 yaitu:
1.
Revenue (pendapatan) adlah aliran masuk atau pertambahan aktiva suatu
kesatuan usaha atau penyeselesai hutang(atau kombinasi diantara keduanya)
dari penyerahan atau produksi barang,penyerahan jasa atau kegiatan lain yang
merupakan kegiatan utama kesatuan usaha tersebut.
2.
Expenses (biaya) adalah aliran keluar atau penggunaa aktiva lain atau terjadinya
hutang selama satu periode dari penyerahan atau produksi barang.
penyerahan jasa atau kegiatan utama kesatuan tersebut.
3.
Gains (Keuntungan) adalah kenaikan dalam modal atau netto dari
transaksidiluar kegiatan utama dari semua transaksi dan kejadian dan keadaan
13
yang mempengaruhui kesatuan usaha selama satu periode kecuali yang berasal
dari pendatan atau investasi oleh pemilik.
4.
Losses (kerugian) adalah penurunan modal atau aktiva netto dari transaksi
diluar kegiatan utama dari semua transaksi dan kejadian lain dan keadaan yang
mempengaruhi kesatuan usaha selama satu periode kecuali yang berasal dari
biaya atau distribusi kepada pemilik. Pada dasar bentuk laporan laba rugi ini
terdiri dari dua macam yaitu bentuk tahap tungal (single steep) dan bentuk
tahap ganda (multi step).Namun ada bentuk laporan laba-rugi yang dibuat
sesuai keinginan dan kepentingan perusahaan.Bentuk lapaoran laba-rugi
inidibuat sesuai keinginan dan ke pentingan masing-masing perusahaan.
Walapun belum ada keragaman tentang susunan laporan laba-rugi tiap-tiap
perusahaan,namun prinsip-prinsip umunya diterapkan adalah sebagai berikut:
1.
Bagian pertama menunjukkan penghasilan dari usaha pokok perusahaan
(penjualan barang dagangan atau memberikan service) diikuti denga harga
pokok barang /service yang dijual,sehingga diperoleh laba kotor.
2.
Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya opersional yang terdiri dari biaya
penjualan (selling express), biaya umum dan administrasi (operating expenses)
3.
Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil diluar usaha pokok perurusahaan (non
operating /financial income dan expenses)
4.
Bagian keempat menunjukkan laba-rugi yang insidentil (extra ordinary gain or
loss) sehingga diperoloh laba bersih sebelum pajak pendapaan.
14
Bentuk-bentuk laporan laba-rugi yang biasa digunakan adalah bentuk single
step yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok dan
semua biaya kedalam satu kelompok, sehingga untuk menghitung laba-rugi hanya
memerlukan satu langaka yaitu mengurangkan total penghasilan terhadap totol biaya.
Dan bentuk multiple step yaitu dilakukan dengan mengelompokkan secara teliti
sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum.
Secara garis besar
penyusunan laporan laba-rugi multiple step ini adalah
dengan mengurangibpenjualan bersih dengan harga pokok penjualan sehinga
diperoleh laba bruto atas penjualan barang laba bruto dikurangi dengan biaya usaha
maka diperoleh laba atau rugi usaha. Laba atau –rugi usaha tersebut kemudian
dikurangi atau ditambah dengan selisih antara penghasilan lain-lain dengan biaya
lain-lain sehinga dapat pendapatan bersih sebelum pajak,yang akhirnya akan
diperoleh pendapatan bersih setelah pajak.
Hal ini dapat dilihat sebagaimana tabel 3 dan tabel 4
Tabel 3
Contoh bentuk laporan laba-rugi single step
Per 31 Desember
.Penghasilan operasional
Rp.xxx
Penghasilan
Rp.xxx
non
opersional
penghasilan insidentil
Rp.xxx
Total penghasilan
Harga pokok penjualan
Rp.xxx
Rp.xxx
15
biaya operasional
Rp.xxx
biaya non operasional
Rp.xxx
kerugian insidentil
Rp.xxx
Total biaya
Rp.xxx
Pendapatan bersih
Rp.xxx
Tabel 4
Contoh bentuk laporan laba – rugi Mulpile step
per 31 desember
Penjualan kotor
Rp.xxx
Potongan penjualan
Rp.xxx
Retur penjualan
Rp.xxx(-)
Penjualan bersih
Rp.xxx
Harga pokok penjualan
Rp.xxx
Persedian awal
Rp.xxx
Pembelian
Rp.xxx(-)
Rp.xxx
Biaya angkut pembelian
Rp.xxx
Potongan pembelian
Rp.xxx
Return penjualan
Rp.xx
Pembelian bersih
Rp.xxx
barang tersedia penjual
Rp.xxx
Rp.xxx
16
Persedian akhir
Rp.xxx(-
Harga pokok penjualan
Rp.xxx
Laba/rugi kotor
Rp.xxx
Biaya operasional
Biaya-biaya penjualan
Rp.xxx
biaya-biaya administrasi dan umum
Rp.xxx
Jumlah biaya operasional
Laba-rugi usaha
Rp.xxx(-)
Rp.xxx
Pendapatan dan biaya lain-lain
pendapatan lain-lain
Rp.xxx
biaya lain-lain
Rp.xxx
Laba/rugi insidentil
Laba/rugi bersih sebelum pajak
Rp.xxx(-)
Rp.xxx
Pajak penghasilan
Laba /rugibsetelahbpajak
D.
Rp.xxx(-)
Rp.xxx
Analisa laporan keuangan
Dlam menganalisablaporan keuangan, penganalisaan perlu mengetahui apakah
data keuangan dan operasional telah dilaporkan secar terbuka. Proses-proses akuntasi
telah ditetapkan secara konsisten, unsur-unsur laporan keuangan telah diklarifikasikan
telah dilakukan dengan semestinya.
17
Kelemahan kelemahan yang telah diketahui dari analisa tersebut setidaknya
dapat dikurangi dimasa yang akan datang .sedangkan hasil hasilyang memuaskan
dipertahankan dan diusahakan lebih meningkat pada tahun-tahun mendatang. Analisa
laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan serta kesehatan
keuangan dengan memberikan gambaran perusahaan dari waktu ke waktu.Analisa
laporan keuangan sangat bukan saja bagi pihak intern tetapi juga pihak ekstern
perusahaan.
Metode analisa laporan keuangan yang biasa digunakan dalam laporankeuangan
adalah sebagai berikut :
1.
Analisa perbandingan
2.
Analisa trend atau presentase tendesi posisi keuangan perusahaan
3.
Analisa persentase common size
4.
Analisa sumber dan penggunaan modal kerja
5.
Analisa sumber dan penggunaan kas
6.
Analisa ratio
7.
Analisa perubahn laba kotor
8.
Analisa perubahan event point.
Metode analisa maupun yang digukan,kesemuanya itu adalah merupakan
kepermulaan dari proses analisanyang di perlukan untuk menganalisa laporan
keuangan,dan setiap metode mempunyai tujuan yang sama yaitu menyederhanakan
data sehinga dapat lebih dimengerti dan dapat digunakan sebagi dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
18
Pada umumnya metode analisa yang digunakan dalam menganalisa laporan
keuangan perusahaan-perusahaanadalah analisa ratio.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1994L:3), ‘’Analisa ratio adalah suatu metode
untuk mengtahui pos-pos tertentu dalam nerca atau laporan lab-rugi secaraindivisu
atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.’’
Ratio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical
relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain,dan dengan
menggunakan alat analisa berupa ratio ini akan dapat menjelaskan atau memberi
gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan/kondisi keuangan
suatu perusahaan terutama apabila angka ratio tersebut di bandingkan dengan angka
yang digunakan sebagai standart. Analisa ratio yang dikemukakan dalam paper ini
digolongkan sebagai berikut:
1.
Ratio likuiditas
Masalah likuiditas berhubungan dengan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi.semakin besar ratio ini
berti semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
Tingkat likuiditas suatu perusahaan diukur dengan cara sebagai berikut:
a.
Current Ratio
Yaitu merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar.
Ratio ini menunjukkan bahwa nilia kekayaan lancar (yang segera diuangkan) ada
sekian kalinya hutang jangka pendek. Current ratio200% kadang-kadang sudah
memuaskan suatu perusahaan,tetapi jumlah modal kerja dan besar nya ratio
19
tergantung pada beberapa faktor,suatu standar atau ratio yang umum tidak dapat
ditentukan untuk seluruh perusahaan.Current ratio 200%hanya mrupakan kebiasaan
(rule of thumb) dan angka digunakan sebagai titik tolak untuk mengadakan analisa
lebih lanjut. Current ratio yang baik bukanlah lah melihat dari besar nya perbedaan
antara aktiva lancar dengan hutang lancar melainkan hubungan atau pervbandingan
yang mencerminkan kemampuan mengembalikan hutang.Current ratio yang tinggi
ada kemungkinan menunjukkan kelebihan uanga kas atau aktiva lainya misalnya over
investment dalam penyediaan,atau adanya saldo piutang yang besar yang mungkin
sulit ditagih.rumus current ratio adalah sebagai berikut:
Current asset
Current ratio
=
x 100%
Current liabilitases
b.
Acid test ratio
Ratio ini sering juga disebut dengan Quik ratio yaitu perbandingan antar (aktiva
lancar –persedian) dengan hutang lancar.ratio ini merupakan ukuran kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibankewajiban dengan tidak memperhitungkan
persedian karena persedian memerlukan waktu yang relative lama untuk
direalisasikan menjadi uang kas. Secara u mum perusahaan yang ideal memeliki acid
test ratio 100%atau 1:1, jika kurang dari 100% maka diangap likuid.hal ini sering
menjadi pusat
perhatian bank atau kreditur ,karena demikian hutang-hutang
perusahaan dapat dibayar pada tepat waktunya.
20
Rumus acid test ratio adalah sebagi berikut:
Current asset – inventory
Acid test ratio
=
x100%
Current liabilitas
c.
Cash ratio
Cash ratio menyatakan perbandingan antara kas + efek dengan hutang jangka
pendek.cash ratio dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang yang segera dituangakn .rumus cash ratio adalah sebagi berikut:
cash +marketable securities
Cash ratio =
x100%
curent liabilities
d.
Working capital to assers ratio
Working capital to total ratio menunjukkan likuiditas dari total aktiva dan posisi
modal kerja bersih,atau perbandingan antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar
dengan jumlah aktiva.rumusnya adalah sebagai berikut:
current assets - ncurrent liabilities
Working capital to assets =
.
total aktiva
2.
Ratio Solvabilitas
Sovabilitas menunjukkan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan nya
pada saat perusahaan tersebut dilikuiditas, baik kewajiban jangka pendek maupun
kewajiban jangka panjang.
21
Suatu perusahaan dapat dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut
memilikinsebaliknya apabila jumlah aktiva tidak mencukupi, perusahaan tersebut
dinyatakan dalam keadaan insolvable.
Ratio yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan solvabilitas suatu
perusahaan adalah sebagi berikut:
a.
Total debet to total assets ratio
Ratio ini menunjukkan beberapa besranya aktiva yang digunakan untuk
menjaminnpengambilan hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
rumusnya adalah:
b.
Total debet to equiti ratio
Ratio ini menunjukkan seberapa jauh perusahaan dibelanjai dengan hutang
jangka pendek dan jangka panjang dari pada dengan modal sendiri.Rumusnya adalah:
Total liabilitas
Total debet to total assets ratio
x100%
=
Owner’sequity
c.
Total debet to total fixed assets ratio
Ratio ini menunjukkan besarny aktiva teetap yangb digunakan untuk menjamin
pengendalian total hutang.rumus nya adalah:
Total liabilitas
Total debet to total assets ratio
x100%
=
total fixed asset
22
d.
Long term debet to equiti ratio
Ratio ini menunjukkan besar nya bagian modal sendiri yang digunakan untuk
menjamin hutang jangka panjang.Rumusnya adalah:
Total liabilitas
Total debet to total assets ratio
x100%
=
Owner’s equity
e.
Tangible asset debtcoverage
Ratio ini menunjukkan besar nya aktiva tetap tangible yang digunakan untuk
menjamin hutang jangka panjang setiap rupiahnya.rumus adalah:
Tangible assets debet coverage = total assets – intangiblas set - currentiabilitas
Ratio ini digunakan untuk mengukurb efektif dan efesien tidaknya oerusahaan
dalam menggunakan dan mengendaliakan sumber-sumber ysng dimiliki. Ratio ini
diukur dengan membandingkan antara penjual dengan berbaigai unsur atau harta
lainnya. berikut adalah ratiodi dalam aktivitas
a.
Total aset turn over
Yaitu perbandingan antar penjual berisi dengan jumlah aktiva secacra
keseluruhan.ratio ini menunjukkan kemampuan dana yang tertanam pada keseluruhan
aktiva berputar selama satu periode tertentu atau kemampuan modal berupa aktiva
untuk menghasilkan pendapatan ,penggunaan aktiva dan modal,rumusnya adalah:
net sales
|
Total assetsturn over =
total asset
23
b.
Receivable trun over ratio
Merupakan perbandingan antara penjuan dengan rata-rata piutang.jika
perusahaan mengalami kesulitan pengumpulan uang maka piutang perusahaan
bertambah besra dan ratio ini akan bertambah redah.ratio ini bertujuan untuk
mengukurkemampuan dana yang tertanam pada piutang selamsatu periode.
Penjualan
Recevable turn over =
.
4.
x 100
Piutang
Ratio profitabilitas
Ratio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba selam periode tertentu.profitabilitas suatu perusahaan diiukur dengan
kemamopuan perusahan menggunakan aktivitasnya secaraproduktif, dengan demikian
profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang
diperoleh dalam suatu periode ini dapat disajikan sebagi berikut:
a.
Grossprifit Margin
Ratio ini menunjukkan laba bruto yang dihasilkan setiap dari rupia
penjualan.ratio ini dirumuskan sebagi berikut:
net sales - cost of good sold
Gross profit margi
=
net sales
b.
Operating Income Ratio
Ratio ini menunjukkan laba operasi sebelum pajak dihasilkan dari setiap rupia
penjualan ratio ini dihitnug dengan rumus:
24
earning before tax x100%
Operating income ratio
=
net sales
c.
Operating ratio
Ratio ini menujukkan perbandingan antara biaya operasi dan penjualan
bersi.ratio ini dirumuskan sebagi berikut
Cost O+Goodssold+Administration Abd General exprences
Opening Ratio =
x 100%
Netsales
25
BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN
A.
Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Pasiat Martua merupakan suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang
penjual triplek, pintu yang berlokasi di Jln PLTU P. Sicanang / Medan Belawan
berdiri Tahun 1985. Berperan Sebagai Supplir Dan distributor untuk barang tersebut
pasar utama perusahaan tersebut, Amerika Serikat, Arab Saudi dan perusahaan lain
untuk proyek mereka. Pembelian barang dilakukan langsung drai pabrik –pabrik
daerah kalimantan, sulawesi dan selain itu juga diimpor keluar negri seperti Amerika
Serikat, Arab Saudi. adapun daera pemasaran PT. Pasiat Martua , Sumatra Barat,
Riau, Jambi dan lain-lain
B.
Struktur Organisasi Perusahaan Dan Pembagian Tugas
Struktur organisasi merupa stau sistem atau cara yang dapat digunakan untuk
pengaturan dan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi sehingga
kegiantan tersebut terkordinasi denga biak dan konsisten sasaran atau tujuan
organisasi. Dengan adanya struktur organisasi, pegawai atau karyawan dapat
mengetahui dengan jelas ruang lingkup kewenangan nya, aktivitas –aktivitas yang
harus dilakukan, kepada siap yang harus bertanggung jawab, member perintah serta
kerja organisasi berbeda antara satu perusahaan lainnya.
25
26
PT. Pasiat Martua menganut struktur bentuk organisasi garis dan dalam bentuk
ini perusahaan telah memasukkan semua bidang atau jabatan –atau jabtan yang
diperlukan dalam perusahaan.hal ini dilakukan karena pengetauan dan cara kerja
masing-masimg bentuk penjualan ini berbeda dan memerlukan keahlihan sendiri:
1.
Manager
Menyusun rencana kerja dalam anggran tahunan perusahaan
Mengkoordinasi pelaksanaan kerja pegawai yang me
Jadi bawahan
Mengadakan hubungan kerja sama yang baik antara perusahaan dan
instansi-instansi lain.
2.
Sekretaris
Bertangung jawab atas menyurat perusahaan
Mengatur jawdwal dan rapat
Menyusun dan mengatur pertemuan tamu-tamu maneger
Membantu manager dalam menerim telepion
3.
Supervisor acconting and financialQ
Bertanggung atas keuangan dan pembukuan perusahaan
Mengatur car,system dalam kerja pengorderan barang
Menyusun laporan cash flow perusahaan
4.
Supervesor marketing
Bertangung jawab ats penjualan atas agen penjualan pemasaran dalam kota.
Mengatur jumlah,jalur pemasaran agen dalam kota
27
Mengawasi perkembangan pasar dalam kota melalui laporan daribpara
salesmen
5.
Supervisor direct selling
Bertanggung jawab atas penjualan dengan sistem direct selling di toko
6.
Supervesor luar kota
Mengatur penjualan kepada agen luar kota
mengawasi perkembangan pasar luar kota dan dalam pelaksanaannya
dibantu oleh beberapa selesmen.
7.
Salesmen
Mencapi target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
Melakukan surve pasar mengenai harga,situasi produk saingan
Menyusun laporan mengenai perkembangan pasar dalam kota kepada
supervisor marketing.
8.
Ekspedesi
Mengirim barang orderan untuk daerah dalam kota
mengatur jadwal pengiriman barang kepengangkutan untuk barang
borderan dari luar kota.
9.
Gudang
menerima dan memeriksa barang dari supploer
Menbantu dalam pengeluaran barang untuk keperluan?
menyususn laporan tentang dan kondisi fisik persedian.
10.
Mainteance
Menjaga kebersihan dan kondisi alat transportasi selalu siap bila dipakai
28
C.
Teknik Analisis Laporan Keungan Perusahaan
Tidak seperti perusahan besar lainnya yang membuat secara lengkap lima jenis
laporan keuangan, PT. Pasiat Martua hanya membuat dua jenis laporan keuangan
yaitu neraca dan laporan laba rugi. Laporan keuangan lainnya tidak dibuat seperti
laporan perubahan ekuitas,laporan arus kas karena PT. Pasiat Martua merupakan
perusahaan yang bersekala kecil.
Gambar 3.1
Sumber
: Struktur Organisasi PT. Pasiat Martua
: PT. Pasiat Martua
29
Tabel 8. Laporan neraca Tahun 2010
30
Tabel 8. Laporan neraca Tahun 2011
PT. Pasiat Martua
PER 31 DESEMBER 2011
URAIAN
AKTIVA LANCAR
Kas
Piutang usaha
Piutang karyawan
Piutang lain
Persediaan
Uang muka pembelian
Biaya di bayar dimuka
Pajak
Jumlah aktiva lancar
Aktiva tetap
Harga perolehan
Akumulasi penyusutan
Jumlah aktiva tetap
Jumlah aktiva
REALISASI
606.370.355.00
266.351.681.00
2.500.000.00
3.000.000.00
307.702.154.00
650.500.295.00
200.967.350.00
59.783.793.00
2.097.175.628.0
5.385.048.195.000
(1.250.4739.253.0)
6.697.179.570.00
6.697.179.570.00
Kewajiban dan ekuitas
Hutang bank Hutang usaha
Hutang pajak
Biaya yang masih harus
dibayar Hutang lain-lain
Jumlah hutang
632.000.000.00
154.00.656.00
37.927.600.00
50.263.080.00
21.924.000.00
Ekuitas Modal
disetor Laba ditahan
Saldo laba
Jumlah ekuitas
896.415.336.00
5.000.00000
485.514.054.00
315.250.180.00
Jumlah Kewajiban dan ekuitas
6697.79
31
Tabel 7. Laporan Laba Rugi Tahun 2011
PT. CIPTA PRIMA LAPORAN
LABA - RUGI
PERIODE 01 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2011
KETERANGAN
PENDAPATAN
Penjualan Bersih
Pokok
Laba Kotor
Biaya operasi:
B. gaji, THR dan honorarium
Bonus
Komosi
Insentive
Sewa
Penyususutan
Alat-alat kantor
Jasa konsultan
Perjalanan dinas
Transportasi
Pengangkutan
Perbaikan dan pemeliharaan
Biaya utility (air, listrik, tlpn)
Iklan dan promosi
Jumuan
Asuransi
Total biaya operasi
Laba bersih
Pendapatan diluar operasi
Bunga dan administrasi
Beban lain-lain
Laba Sebelum PPh
Pajak
Laba Bersih sesudah pajak
JUMLAH (Rp)
2.503.753.337.00 Penjualan Harga
731.531.843.00)
1.772.221.449.00
60.500.000,00
40.750.000,00
12.350.000,00
30.750.000,00
35.000.000,00
1.250.479.253,00
3.500.000,00
10.750.000,00
4.350.000,00
1.500.000,00
3.500.000,00
900.000,00
10.050.000,00
7.375.000,00
1.500.000,00
15.750.000,00
(1.489.004.253.00)
283.217.241.00
60.500.000,00
( 110.000.000,00)
(1.850.000.00)
(51.350.000.00)
231.867.241.00
(90.950.000.00)
32
D.
Analisa Laporan Keuangan
Analisa ratio yang digunakan oleh penulis dalam penulisan paper ini
adalah..
1. RATION LIKUIDTAS
a.
Rasio Lancar
:
Aktiva Lancar
Hutang Lancar x 100%
Untuk Tahun 2010
:
1.806.776 .800 r
740.351 .960 x 100%
: 2,44 %
Untuk Tahun 2011
:
2.097 .175.268
742.114 .680 x 100
: 2,82 %
b. Rasio Cepat
:
Aktiva Lancar
Hutang Lancar x 100%
: 1.90%
c.
Untuk tahun 2010
:
1.789.437 .474− persediaan
x 100%
Hutang Lancar
Total Kas Atas Aktiva
:
450.300 .500
1.806.776 .800 x 100
: 0.24 %
Untuk Tahun 2001
:
606+270.355
12.907.175 .628 x 100
: 0.28%
2.
RATIO SOVABILITAS
a.
Rasio hutang atas modal
=
total hutang
modal x 100%
33
Untuk Tahun 2010
:
879.587 .460
5.274 .176 .640 x 100
: 0.15 %
Untuk Tahun 2011
:
896.415 .336
800.764 .234 x 100
: 0,15 %
b. Rasio hutang atas aktiva
:
total hutang
total aktiva x 100
Untuk tahun 2010
:
879.587.460
6.697 .179.570 x 100%
: 0.13 %
c. Total Debt to total fixed asset :
Total Libilities
Assets ¿ x 100
Total ¿
879.587 .460
4.346 .487 .300 x 100
: 0.20%
Untuk Tahun 2001
:
879.415.336
4.600 .003 .942 x 100
: 0.19%
a. Rasio hutang atas modal
:
Total Libilities
Assets ¿ x 100
Total ¿
Untuk Tahun 2010
:
879.587 .460
5.274 .176 .640 x 100
:
0,16%
:
896.415 .336
5.800.764 .234 x 100
Untuk Tahun 2011
: 0,15%
34
2.
RATIO AKTIVITAS
a. Inventory Turn Over
Untuk Tahun 2010
HPP
= rata−rata persediaan x 100
:
615.190.474
243.750 .000 x 100
: 2,52 %
Untuk Tahun 2011
:
731.531.843
307.702.154 x 100
: 2,37 %
b. Fixed asset turn over
Untuk tahun 2010
penjualan
= aktiva tetap bersih x 100
:
1.750.436 .250
434.497 .300 x 100
: 0.40 %
Untuk Tahun 2001
:
2.503.753 .337
4.600 .003 .942 x 100
: 0.24%
c. Working Capital Turn Over
Untuk tahun 2010
penjualanbersih
= aktiva lancar+ Hutang lancar x 100
:
1.750 .436 .250
1.806.776 .800+740.335 .960 x 100
: 1.65 %
Untuk Tahun 2001
:
2.503 .753 .337
2.097 .175.628−742.114 .680 x 100
: 0.18 %
2. RATIO PROFITABILITAS
35
a. Gross Proft Margin
=
Penjualan−Harga Pokok Penjualan
x 100
Penjualan
Untuk Tahun 2010
:
1.750.936 .250−615.190.474
x 100
1.750 .936 .250
: 0.64 %
Untuk Tahun 2011
:
2.503.753 .337−731.531.843
x 100
2.503 .753 .337
: 0.70 %
b. Operating Income Ratio
:
Pearning Before Test
x 100
Net Sales
Untuk tahun 2010
:
232.663.236
1.135.745 .776 x 100
:
0.20 %
:
231.867.241
1.722.214 .492 x 100
:
0.13 %
Untuk Tahun 2001
c.
Operating Ratio
:
Coast goood sold+ Adm .∧General Expendse
x 100
Net Sales
615.190.474 +863.582.700
x 100
1.750 .936 .250
Untuk tahun 2010
: 0.84 %
Untuk tahun 2011 :
140.917 .240
2.503.753 .337 x 100
: 0.05 %
36
d.
Net Profit Margin :
Earning After Tax
x 100
Net Sales
151813 236
Untuk tahun 2010 : 1.750.436 .250 x 100
:
Untuk tahun 2011 :
0.08 %
140 917 240
2.503.753 .337 x 100
: 0.05 %
e.
Earning Power of T. Investment
:
Earning After Tax
x 100
Net Sales
232.663.236
6.153.764 .100 x 100
Untuk tahun 2000
: 0.03 %
Untuk Tahun 2001
231867.241
: 6.697 .179.570 x 100
: 0.02 %
e.
Rate of return on investment
:
Earning After Tax
x 100
Net Sales
Untuk tahun 2000
:
151.813.236
6.153.764 .100 x 100
: 0.024 %
Untuk tahun 2001
:
140.917.241
6.697 .179.570 x 100
: 0.021 %
f.
Rate of Return for the owner
:
Earning After Tax
x 100
Net Sales
Untuk tahun 2000
:
151.813.236
5.274 .170.640 x 100
37
: 0.028 %
Untuk Tahun 2001
:
140.917 .241
5.800.764 .234 x 100
: 0.024 %
Dari hasil perhitungan ke empat rasio diata dapat dilihat bahwa ketiga rasio
tersebut mengalami penurunan. Hal ini diketahui dari masing-masing perhitungan
rasio itu sendiri yaitu: pada gross profit margin mengalami kenaikan dari tahun 2010
ketahun 2011 sebesar 0.6%, hal ini disebabkan besarnya beban pokok penjualan
walupung penjualan mengalami peniunhkana sehingga laba yang di dapatkan
perusahaan menurun.
Hal ini juga terjadi pada operating income ratio yang mengalammi penurunan
sebesar 0.7% disebabkan hal yang sama dengan gross profit margin. Pada operating
ratio juga mengalami penurunan sebesar 0.9% sehinga memberikan dampak yang
besar bagi perusahaan karan semakin besar nilai operasinya maka semakin kecil
beban opersi yang dikeluarkan untuk setiap penjualan bersihnya. Pada rasio net profit
margin juga mengalami penurunan 0.3%ini terjadi karena beban pokok penjualan dan
beban usaha sehingga laba yang diperoleh menurun. Rasio earning power of total
invertment dan rasio rate of return on invertmentjuga mengalami penurunan masingmasing sebesar 0.1% dan 0.3%, hal ini disebabkan aktivitas yang di investasikan
menghasilkan laba yang menurun. Dan rasio rate of return of the oweners yang juga
mengalami penurunan 0.4%hal ini disebabkan karena kenaikan jumlaj ekuitas dari
tahun 2010 ke tahun 2011 Rasio solvabilitas juga mengalami penurunan, hal ini
diketahui dari masing-masing rasio yaitu: pada rasio hutang atas modal dan rasio
38
hutang atas aktiva mengalami penuruna sebesar 0.1% dan 0.1% halm ini disebabkan
karena biaya yang harus Dari hasil perhitungan ke empat rasio diata dapat dilihat
bahwa ketiga rasio tersebut mengalami penurunan. Hal ini diketahui dari masingmasing perhitungan rasio itu sendiri yaitu: pada gross profit margin mengalami
kenaikan dari tahun 2010 ketahun 2011 sebesar 0.6%, hal ini disebabkan besarnya
beban pokok penjualan walupung penjualan mengalami peniunhkana sehingga laba
yang di dapatkan perusahaan menurun.
Hal ini juga terjadi pada operating income ratio yang mengalammi penurunan
sebesar 0.7% disebabkan hal yang sama dengan gross profit margin. Pada operating
ratio juga mengalami penurunan sebesar 0.9% sehinga memberikan dampak yang
besar bagi perusahaan karan semakin besar nilai operasinya maka semakin kecil
beban opersi yang dikeluarkan untuk setiap penjualan bersihnya. Pada rasio net profit
margin juga mengalami penurunan 0.3%ini terjadi karena beban pokok penjualan dan
beban usaha sehingga laba yang diperoleh menurun. Rasio earning power of total
invertment dan rasio rate of return on invertmentjuga mengalami penurunan masingmasing sebesar 0.1% dan 0.3%, hal ini disebabkan aktivitas yang di investasikan
menghasilkan laba yang menurun. Dan rasio rate of return of the oweners yang juga
mengalami penurunan 0.4%hal ini disebabkan karena kenaikan jumlaj ekuitas dari
tahun 2010 ke tahun 2011.
Rasio solvabilitas juga mengalami penurunan, hal ini diketahui dari masingmasing rasio yaitu: pada rasio hutang atas modal dan rasio hutang atas aktiva
mengalami penuruna sebesar 0.1% dan 0.1% halm ini disebabkan karena biaya yang
harus dibayar mengalami kenaikan. Rasio total debit to fixed asset mengalami
39
penuruna sebesar 0.1% dan pada rasio long turn de4bit to equity juga mengalami
penuruna sebesar 0.1% hal ini terjadi karena total hutang mengalami kenaikan.
Rasio aktivitas juga mengalami beberapa penurunan pada rasio iventory turn
over mengalami penurunha sebesar 0.15% dan fixed Asset turn over mengalami
kenaikan sebesar 0.14% karena piutang usaha mengalami kenaikan. Pada Working
Capital Turn Over juga mengalami penuruna sebesar 1.47%.
40
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1.
Lukuiditas pada PT. Pasiat Maratua Medan tidak menunjukkan angka yang baik
tetapi ada peningkatan yaitu pada current ratio, acid test ratio dan cash ratio.
Sedangkan working capital to total assets rationya menunjukkan angka yang
negatif.
2.
Sovabilitas pada perusahaan mengalami penurunan yaitu pada total debt to total
assets ratio, total debt to total equity dan lonng term debt to equity ratio. Di
samping itu pada total debt to total fixed assets dari tahun 2010 ke tahun 2011.
3
Aktifitas pada perusahaan mengalami peningkatan yaitu fixed asset rum over,
sedangkan Working Capital Turn Over dan inventory Turn Over mengalami
penurunan.
4.
Perhitungan ratio - ratio profitabilitas perusahaan mengalami penurunan dari
tahun 2010 ke tahun 2011.
B.
Saran
Perusahaan harus menjaga likuiditas dari aktiva dan posisi modal kerja
bersihnya agar tidak menunjukkan angka yang negatif bagi working capital to total
assets ratio ataupun dikatakan sebagai penurunan ratio ini dari tahun 2010 ke tahun
2011.
41
41
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan Zaki, Dr., M.Sc, Akt, Intermediate Accounting, Edisi Ketujuh, BPFE,
Yogyakarta, 1997.
Djarwanto, PS., Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Edisi Pertama, BPFE,
Yogyakarta, 1987.
Harahap Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta, 1992., Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta,
1994
Munawir, S., Drs., Akt., Analisa Laporan Keuangan. Edisi Empat, Penerbit Liberty,
Yogyakarta, 1991.
Niswonger, Warren, Reeve dan Fees, Prinsip-prinsip Akuntansi, Edisi Kesembilan
Betas, Cetakan Pertama, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1999.
Riyanto Bambang, Dasar-dasar Pembelaniaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit
Gajah Mada, Yogyakarta, 1989.
Suhardjanto Djoko C.s., Akuntansi Keuangan Dasar. Edisi Kedua, Andi Offset,
Yogyakarta, 1992.
42
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Frengky Sonata Siahaan
Tempat / Tgl. Lahir
: Belawan, 13 Juni 1991
Agama
: Kristen
Alamat
: Jl. Pulau Sicanang Blok 31 Belawan
PENDIDIKAN ;
1. Tamat SD Negeri 00069 Medan
(1997 – 2003)
Berijazah
2. Tamat SMP Negeri 26 Medan
(2006 – 2009)
Berijazah
3. Tamat SMA Swasta William Booth
(2009 – 2012 )
Berijazah
43
PAPER ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT. PASIAT MARATUA
PAPER
Oleh :
NAMA
: FRENGKY SONATA SIAHAAN
N.P.M.
:
103100012
.
PROGRAM DIPLOMA-III
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
MEDAN
2013
44
PAPER ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT. PASIAT MARATUA
PAPER
Diajukan untuk melengkapi persyaratan
Memperoleh gelar Ahli Madya
Oleh :
NAMA
: FRENGKY SONATA SIAHAAN
N.P.M.
:
103100012
.
PROGRAM DIPLOMA-III
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
MEDAN
2013
45
Judul
:
Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pasiat Maratua
Nama
:
Frengky Sonata Siahaan
N. P. M
:
103100012
Program Studi
:
Akuntansi Perpajakan
Disetujui Oleh :
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
Ketua,
Drs. Parapat Gultom, MSIE., Ph.D
Dosen Pembimbing,
Drs. Marihot Manullang, Ak, MM
46
PERSETUJUAN OUTLINE
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PADA PT. PASIAT MARATUA
Nama
:
FRENGKY SONATA SIAHAAN
N.P.M
:
103100012
Jurusan
:
Akuntansi
Program
:
Diploma - III
Tahun Akademi
:
2013/2014
Alamat Rumah
:
Jl. P. Sicanang Belawan
No.Telepon/No.HP
:
0877 6803 3848 / 0852 9712 5534
Medan,
01 Oktober 2014
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
Ketua,
Drs. Parapat Gultom, MSIE, Ph.D
Dosen Pembimbing,
Drs. Marihot Manullang, Ak, MM
Catatan : Batas waktu penyelesaian pcnulisan paper satu tahun sejak tanggal outline
47
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI
..................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................v
DAFTAR TABEL ..................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Alasan Pemilihan Judul ........................................................................2
B. Perumusan Masalah ..............................................................................2
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................2
D. Metode Penelitian .................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................4
A. Pengertian Laporan Keuangan..............................................................4
B. Neraca ...................................................................................................6
C. Laporan Laba Rugi..............................................................................12
D. Analisa Laporan Keuangan.................................................................16
BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN...................................................................25
A. Sejarah Singkat Perusahaan................................................................25
B. Struktur Organisasi Perusahaan dan Pembagian Tugas......................25
C. Teknik Analisis Laporan Keuangan Perusahaan.................................28
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................41
A. Kesimpulan .........................................................................................41
B. Saran Saran .........................................................................................41
Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hidup
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pemilihan Judul
Pelaksanan operasi setiap perusahaan harus sentantiasa berpedoman kepada
rencana kerja yang telah ditetapkan oleh kebijaksanaan manajemen. Baik mengenai
pengelolaan, serta pengendalian agar kelangsungannya dimasa yang akan datang
lebih terjamin.Untuk itu berbagai faktor yang menunjang pencapaian tujuan
perusahaan harus dilaksanakan dengan baik. salah satu faktor yang penting mendapat
perhatian adalah keadaan keuangan perusahaan.
Keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang merupakan alat
penting unruk memperoleh imformasi tentang posisi keuangan dari hasil-hasil usaha
yang telah dicapai. imformasi ini dapat diperoleh dengan menganalisis dan
mengevaluasi laporan keuangan.
Salah satu cara untuk mengevaluasi laporan keuagan adalah dengan
mengadakan analisis ratio keuangan yaitu dengan membandingkan antara pos-pos
yang ada dalam laporan keuangan tersebut.hasil analisis tersebut akan menjadi suatu
dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi perusahaan, disamping itu juga
kerangka kerja perencanaan dan pengendalian keuangan yang berpengaruh pada
pencapaian laba. dengan demikian dapat diketahui kemajuan dan kemunduran suatu
perusahaan serta penyebab masalah keuangannya. juga dapat menjadi pedoman bagi
pihak intern seperti pemimpin perusahaan atau manajemen maupun pihak eksternal
seperti kreditur, pemegam saham,pemerintah serta masyarakat.
1
2
A.
Perumusan Masalah
Setiap perumusan mempunyai tujuan yang harus dicapai melaui berbagai
mendapatkan pasaran sesuai dengan rencana.Namun untuk mencapai tujuan terseut
sering kali suatu perusahaan dihadapkan pada berbagai permasalahan, diantaranya
meyangkut keuangan. Permasalahan pada PT. PASIAT MARTUA Medan adalah
mengapa penurunan ratiosolvabilitas,aktivitas, dan profilitas, perusahaan dari tahun
2009 ketahun 2010.
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan-perubahan ratio
keuangan perusahaan yang meliputi ratio solvabilitas,aktivitas dan profitalibitas dari
tahun 2009 ke tahun 2010
Sedangkan kegunaannya adalah:
1.
Sebagi bahan masukan bagin perusahaan agar dapat diambil kebijaksanaan
tentang kondisi keuangannya,apakah telah sesuai dengan kebutuhan keuangan
dan pelaksanaan kegiatan perusahaan tersebut.
2.
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar ahli madya jurusan akuntansi pada
STIE Indonesia.
D.
Metode Penelitian.
Data yang dibuhtuhkan pada penelitian adalah data skunder.data skunder terdiri
dari (1) sejarah perusahaan,(2) struktur organisasi,(3)neraca dan(4) laporan laba rugi
3
perusahaan.Data tersebut diperoleh dengan cara menginventarisasikan data yang
tersedia pada PT. PASIAT MARTUA Medan.
Untuk memudahkan data skunder tersbut
juga dibutuhkan data primer
mengenai kebijakan yang diambil oleh pemimpin perusahaan dibidan keuangan.Data
ini diperoleh melalui wawaancara para pembaca dalam memahami isi paper maka
penulis menguraikan secara ringkas dari masing-masing bab,yaitu:
Bab I
:
Bab ini diuraikanalasan pemilihan judul,idetifikasi masalah,tujuan
penelitian dan metode penelitian.
Bab II
:
Bab ini menguraikan pengertian laporan keuangan,neraca (balance
sheet),laporan rugi laba dan analisa laporan keuangan.
Bab III
:
Bab
ini
menguraikan
organisasi,laporan
sejarah
keuangan
dan
singkat
perhitungan
perusahaan,struktur
ratio
keuangan
perusahaan.
Bab IV
:
Bab akhir ini menguraikan kesimpulan dan saran berdasarkan
pembahasan pada bab sebelumnya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Laporan Keuangan.
Untuk mempermudah mendapatkan gambaran mengenai perkembangan
financial suatu perusahaan,perlu diakan interprestasi atau penganalisaan terhadap data
finansial
yang
bersangkutan,yakni
data
tersebut
terdapat
didalam
laporan
secara
periodic
untuk
mengetaui
keuangannya.
Laporan
keuangan
dibuat
posisi
aktiva,kewajiban dan kepemilikan modal pada suatu saat tertentu,keuntungan atau
kerugian yang dicapai dan harus dana pada suatu perusahaan.
Menurut S.Munawir (1991:5)
‘’Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat memberikan
imformasi tentang keadan suatu perusahaan sekaligus merupakan alat komunikasi
antara data keuangan dan aktifitas perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Sedangkan menurut IAI, standar akuntansi keuangan (1992:2) Laporan
keuangan
merupakan
bagian
dari
proses
laporan
keuangan
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi nerara,laporan laba rugi,laporan
posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara materi penjelasan yang
merupan bagian internal dari laporan keuangan).
4
5
Disamping itu termasuk skedul dan imformasi tambahan yang berkaitan dengan
laporan keuangan tersebut,misalnya informasi keuangan segmen industri dan
geografis serta mengungkapkan pengaruh perubahan harga.
Adapun tujuan umum dari laporan keungan disebutkan sebagai berikut:
1.
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan
kewajiban-kewajiban perusahaan.
2.
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih
yang berasal dari kegiatan usahandalam mencari laba.
3.
Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba.
4.
Memberikan imformasi yaang diperlikan lainnya tentang perubahan harta dan
kewajiban
5.
Menggunakan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan
kewajiban.
6.
Menggungkapkan informasi relepan lainnya yang digunaka para pemakai
laporan.
Untuk memperinci dan memperjelas perkiraan yang ada di nerca dan laporan
laba rugi,maka pihak manajemen membuat daftar atau laporan keuangan. Hal ini
dikarenakan terlalu banyaknya perkiraan perusahaan tersebut dan perkiraan-perkiraan
yang ada dineraca dan laporan laba rugi merupakan perkiraan utama inilah yang akan
dijadikan dasar sebagi pembahasan keuangan.Namun demikian laporan keuangan
memiliki keterbatasan-keterbatasan yang perlu diketahui.
6
Keterbatasan-keterbatasan laporan keuangan antaran lain:
1.
Laporan keuangan bersifat histories,yaitu merukan laporan atas kejadian yang
telah lewat,karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satusatunya sumber imformasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
2.
Laporan keuangan ditujukan
dalam jumlah rupiah yang nampaknya pasti.
sebenarnya jumlah rupiah dapat sajastndart yang diperkenalkan,apa lagi nilai
dibandingjkan dengan laporan keuangan bila perusahaan itu dilikuidir,jumlah
rupiahnya akan sangat berbeda.
3.
Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan
berbagai pertimbangan.
4.
Laporan keuangan tidak memberikan gambaran yang lengkap mengenai
keadaan perusahaan-perusahaan.
B.
Neraca.
Pengertian neraca menurut pendapat niswonger,warren,reeve dan fess
(1999:18). Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada
tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun.
Sedangkan zaki baridwan (1997:18) mengemukan neraca adalah laporan yang
menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu.
keadaan uang ini ditujukan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva
dan jumlah kewajiban perusahaan yang disebut passiva.
Manfaat neraca memberikan imformasi sebagai komplemen impormasi
disajikan laporan laba rugi dan imformasi yang berguna untuk:
7
1.
Perhitungan tingkat keuntungan perusahaan (rafe of return)
2.
Evaluasi struktur modal perusahaan.
3.
Menilai likuilitas, solvabilitas keuntungan perusahaan
Pos-pos yang terdapat di dalam neraca antara lain:
Harta
harta /aktiva
Aktiva lancar
Inventasi jangka panjang
Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva/harta lainnya
Hutang dan modal sendiri
Hutang
Hutang lancar
Hutang jangka panjang
Hutang lain-lain.
Modal sendiri
.
8
Aktiva
FASB dalam concept nomor 3 Elemenst of financial of bussinis Enteterprise
menyatakan bahwa aktiva adalah manfaat dimana yanga akan datang yang ditetapkan
akan diterima oleh suatu badan usaha sebagi hasil dari transaksi-transaksi dimasa
lalu.
Aktiva lancar
Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lain atau sumber-sumber yang
ditetapkan akn realisasikan menjadi uang kas atau dijual,dikonsumsi selama siklus
usaha perusahaan yang normal atau dalam waktu satu tahun,mana yang lebih lama.
Investasi Tetap berwujud
Yaitu merukan harta kekayaan berwujud,yang bersivat relatif permanent serta
digunakan selam operasi regular lebih dari satu tahun.aktiva ini terdiri dari tanah,
bangunan, mesin, alat pengangkutan, peralatan.
Aktiva tetap tidak berwujud
Yaitu berupa hak-hak yang dimiliki perusahaan,dan merupakan hak yang
dilindungi undang-undang.dan biasanya terdiri dari hak cipta, hak sewa, hak
monopoli, merek dagang, hak paten dan goodwill.
9
Aktiva Harta lain
Adalah aktiva yang dipakai untuk melaporkan aktiva-aktiva yang tidak dapat
dimasukan dalam kelompok-kelompoklain misalnya titipan kepada penjual untuk
menjamin kontrak, bangun dalam pengerjaan, piutang-piutang jangka panjang, uang
muka pada pejabat perusahaan.
Hutang
Adalah hutang-hutang yang pelunasannya akan memerlukan penggunaan
sumber-sumber yang digolongkan dalam aktiva lancar atau dengan menimbulkan
suatu hutang baru.
Pendapatan Diterima Dimuka
Adalah penerimaan-penerimaanyang tidak merupakan pendapatan untuk
periode yang bersangkutan. Penerimaan-penerimaan semacam ini akan tetap
dilaporkan sebagai pendapatan yang diterima dimuka sampai saat dimana penerimaan
tersebut dapat diakui sebagi pendapatan.
Hutang jangka panjang
Adalah hutang-hutang yang pelunasannya tidak menggunakan sumber-sumber
yang digolongkan sebagai aktiva lancar,misalny hutang obligasi, hutang wesel jangka
panjang, dan hutang-hutang yang sifatnya sama.
10
Hutang lain-lain
Adalah
hutang-hutang
lancar,pendapatn
diterima
yang
di
tidak
muka
dapat
dilaporkan
dan
hutang
dalam
jangka
hutang
panjang.
dalam suatu badan usaha,modal sendiri adalah hak dari pemilik. Dalam
penyusunannya, bentuk neraca tergantung kepada tujuan-tujuan yang akan
dicapi.salah bentuk neraca tergantung kepada tujuan-tujuan yang akan dicapai.slah
satu bentuk neraca adalah bentuk vertical (repot from). Pada bentuk ini semua aktiva
tampak dibagian atas yang selanjutnya diikuti dengan hutng jangka pendek,hutang
jangka panjang serta modal atau dapat juga disusun yang diawali dengan perkiraanperkiran modl dan diikuti dengan hutang serta aktiva.
Table 1
Contoh Neraaca bentuk verticalper 31 Desember
Aktiva
Aktiva lancar
Rp.xxx
Aktiva tetap berwujud
Rp.xxx
Aktiva tetap tidak berwujud
Rp.xxx
Aktiva lain-lain
Rp.xxx
Total aktiva
Rp.xxx
Passiva
Hutang lancar
Rp.xxx
hutang jangka panjang
Rp.xxx
Modal
Rp.xxx
11
Total passiva
Rp.xxx
Bentuk neraca yang paling sering digunakan adalah bentuk skontro(account from)
yakni semua aktiva tercantum disebelah kiri/debet dan hutang serta modal tercantum
disebelah kanan/ kredit, seperti pada tabel 2
Tabel 2
Contoh neraca bentuk skontro per 31 Desember
Aktiva
passiveaktiva lancar
Hutang dagang
Kas
Rp.xxx
Hutang dagang
Rp.xxx
surat berharga
Rp.xxx
hutang pajak
Rp.xxx
persedian
Rp.xxx
hutang ymh dibayar
Rp.xxx
biaya dibayar dimuka
Rp.xxx
penerimaan dimuka
Rp.xxx
jumlah aktiva lancar
Rp.xxx
Jumlah hutang lancar
Rp.xxx
Aktiva tetap
Rp.xxx
Hutang jk.panjang
Rp.xxx
Tanah
Rp. xxx
Bangunan
Rp.xxx
modal sendiri
Rp.xxx
Peralatan
Rp.xxx
Perlengkapan
Rp.xxx
penyusutan
Rp.xxx
Jumlah
Rp.xxx
Jumlah aktiva tetap
Rp.xxx
Total aktiva
Total passiva
Rp.xxx
Rp.xxx
Rp.xxx
12
Bentuk neraca yang disusun dengan bentuk bebas oleh pihak manajemen
disesuaikan dengan kepentingan dan keinginan pihak manajen,akan tetapi
penyusunan ini juga harus memperhatikan pihak-pihak yang berkepientingan sehinga
neraca tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk mengambil suatu keputusan bagi
tertentu.
C.
Laporan laba rugi
Adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-
biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Laporan perhitungan laba
rugi ini penting sekali karena laporan ini menyediakan informasi investor dan kreditur
yang membantu mereka untuk memprediksi jumlah,waktu dan ketidak pastian aliran
kas dimasa yang akan datang (future cash flows)
Pos-pos laporan laba rugi menurut FASB dalam SFAC No. 3 yaitu:
1.
Revenue (pendapatan) adlah aliran masuk atau pertambahan aktiva suatu
kesatuan usaha atau penyeselesai hutang(atau kombinasi diantara keduanya)
dari penyerahan atau produksi barang,penyerahan jasa atau kegiatan lain yang
merupakan kegiatan utama kesatuan usaha tersebut.
2.
Expenses (biaya) adalah aliran keluar atau penggunaa aktiva lain atau terjadinya
hutang selama satu periode dari penyerahan atau produksi barang.
penyerahan jasa atau kegiatan utama kesatuan tersebut.
3.
Gains (Keuntungan) adalah kenaikan dalam modal atau netto dari
transaksidiluar kegiatan utama dari semua transaksi dan kejadian dan keadaan
13
yang mempengaruhui kesatuan usaha selama satu periode kecuali yang berasal
dari pendatan atau investasi oleh pemilik.
4.
Losses (kerugian) adalah penurunan modal atau aktiva netto dari transaksi
diluar kegiatan utama dari semua transaksi dan kejadian lain dan keadaan yang
mempengaruhi kesatuan usaha selama satu periode kecuali yang berasal dari
biaya atau distribusi kepada pemilik. Pada dasar bentuk laporan laba rugi ini
terdiri dari dua macam yaitu bentuk tahap tungal (single steep) dan bentuk
tahap ganda (multi step).Namun ada bentuk laporan laba-rugi yang dibuat
sesuai keinginan dan kepentingan perusahaan.Bentuk lapaoran laba-rugi
inidibuat sesuai keinginan dan ke pentingan masing-masing perusahaan.
Walapun belum ada keragaman tentang susunan laporan laba-rugi tiap-tiap
perusahaan,namun prinsip-prinsip umunya diterapkan adalah sebagai berikut:
1.
Bagian pertama menunjukkan penghasilan dari usaha pokok perusahaan
(penjualan barang dagangan atau memberikan service) diikuti denga harga
pokok barang /service yang dijual,sehingga diperoleh laba kotor.
2.
Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya opersional yang terdiri dari biaya
penjualan (selling express), biaya umum dan administrasi (operating expenses)
3.
Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil diluar usaha pokok perurusahaan (non
operating /financial income dan expenses)
4.
Bagian keempat menunjukkan laba-rugi yang insidentil (extra ordinary gain or
loss) sehingga diperoloh laba bersih sebelum pajak pendapaan.
14
Bentuk-bentuk laporan laba-rugi yang biasa digunakan adalah bentuk single
step yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok dan
semua biaya kedalam satu kelompok, sehingga untuk menghitung laba-rugi hanya
memerlukan satu langaka yaitu mengurangkan total penghasilan terhadap totol biaya.
Dan bentuk multiple step yaitu dilakukan dengan mengelompokkan secara teliti
sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum.
Secara garis besar
penyusunan laporan laba-rugi multiple step ini adalah
dengan mengurangibpenjualan bersih dengan harga pokok penjualan sehinga
diperoleh laba bruto atas penjualan barang laba bruto dikurangi dengan biaya usaha
maka diperoleh laba atau rugi usaha. Laba atau –rugi usaha tersebut kemudian
dikurangi atau ditambah dengan selisih antara penghasilan lain-lain dengan biaya
lain-lain sehinga dapat pendapatan bersih sebelum pajak,yang akhirnya akan
diperoleh pendapatan bersih setelah pajak.
Hal ini dapat dilihat sebagaimana tabel 3 dan tabel 4
Tabel 3
Contoh bentuk laporan laba-rugi single step
Per 31 Desember
.Penghasilan operasional
Rp.xxx
Penghasilan
Rp.xxx
non
opersional
penghasilan insidentil
Rp.xxx
Total penghasilan
Harga pokok penjualan
Rp.xxx
Rp.xxx
15
biaya operasional
Rp.xxx
biaya non operasional
Rp.xxx
kerugian insidentil
Rp.xxx
Total biaya
Rp.xxx
Pendapatan bersih
Rp.xxx
Tabel 4
Contoh bentuk laporan laba – rugi Mulpile step
per 31 desember
Penjualan kotor
Rp.xxx
Potongan penjualan
Rp.xxx
Retur penjualan
Rp.xxx(-)
Penjualan bersih
Rp.xxx
Harga pokok penjualan
Rp.xxx
Persedian awal
Rp.xxx
Pembelian
Rp.xxx(-)
Rp.xxx
Biaya angkut pembelian
Rp.xxx
Potongan pembelian
Rp.xxx
Return penjualan
Rp.xx
Pembelian bersih
Rp.xxx
barang tersedia penjual
Rp.xxx
Rp.xxx
16
Persedian akhir
Rp.xxx(-
Harga pokok penjualan
Rp.xxx
Laba/rugi kotor
Rp.xxx
Biaya operasional
Biaya-biaya penjualan
Rp.xxx
biaya-biaya administrasi dan umum
Rp.xxx
Jumlah biaya operasional
Laba-rugi usaha
Rp.xxx(-)
Rp.xxx
Pendapatan dan biaya lain-lain
pendapatan lain-lain
Rp.xxx
biaya lain-lain
Rp.xxx
Laba/rugi insidentil
Laba/rugi bersih sebelum pajak
Rp.xxx(-)
Rp.xxx
Pajak penghasilan
Laba /rugibsetelahbpajak
D.
Rp.xxx(-)
Rp.xxx
Analisa laporan keuangan
Dlam menganalisablaporan keuangan, penganalisaan perlu mengetahui apakah
data keuangan dan operasional telah dilaporkan secar terbuka. Proses-proses akuntasi
telah ditetapkan secara konsisten, unsur-unsur laporan keuangan telah diklarifikasikan
telah dilakukan dengan semestinya.
17
Kelemahan kelemahan yang telah diketahui dari analisa tersebut setidaknya
dapat dikurangi dimasa yang akan datang .sedangkan hasil hasilyang memuaskan
dipertahankan dan diusahakan lebih meningkat pada tahun-tahun mendatang. Analisa
laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan serta kesehatan
keuangan dengan memberikan gambaran perusahaan dari waktu ke waktu.Analisa
laporan keuangan sangat bukan saja bagi pihak intern tetapi juga pihak ekstern
perusahaan.
Metode analisa laporan keuangan yang biasa digunakan dalam laporankeuangan
adalah sebagai berikut :
1.
Analisa perbandingan
2.
Analisa trend atau presentase tendesi posisi keuangan perusahaan
3.
Analisa persentase common size
4.
Analisa sumber dan penggunaan modal kerja
5.
Analisa sumber dan penggunaan kas
6.
Analisa ratio
7.
Analisa perubahn laba kotor
8.
Analisa perubahan event point.
Metode analisa maupun yang digukan,kesemuanya itu adalah merupakan
kepermulaan dari proses analisanyang di perlukan untuk menganalisa laporan
keuangan,dan setiap metode mempunyai tujuan yang sama yaitu menyederhanakan
data sehinga dapat lebih dimengerti dan dapat digunakan sebagi dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
18
Pada umumnya metode analisa yang digunakan dalam menganalisa laporan
keuangan perusahaan-perusahaanadalah analisa ratio.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1994L:3), ‘’Analisa ratio adalah suatu metode
untuk mengtahui pos-pos tertentu dalam nerca atau laporan lab-rugi secaraindivisu
atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.’’
Ratio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical
relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain,dan dengan
menggunakan alat analisa berupa ratio ini akan dapat menjelaskan atau memberi
gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan/kondisi keuangan
suatu perusahaan terutama apabila angka ratio tersebut di bandingkan dengan angka
yang digunakan sebagai standart. Analisa ratio yang dikemukakan dalam paper ini
digolongkan sebagai berikut:
1.
Ratio likuiditas
Masalah likuiditas berhubungan dengan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi.semakin besar ratio ini
berti semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
Tingkat likuiditas suatu perusahaan diukur dengan cara sebagai berikut:
a.
Current Ratio
Yaitu merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar.
Ratio ini menunjukkan bahwa nilia kekayaan lancar (yang segera diuangkan) ada
sekian kalinya hutang jangka pendek. Current ratio200% kadang-kadang sudah
memuaskan suatu perusahaan,tetapi jumlah modal kerja dan besar nya ratio
19
tergantung pada beberapa faktor,suatu standar atau ratio yang umum tidak dapat
ditentukan untuk seluruh perusahaan.Current ratio 200%hanya mrupakan kebiasaan
(rule of thumb) dan angka digunakan sebagai titik tolak untuk mengadakan analisa
lebih lanjut. Current ratio yang baik bukanlah lah melihat dari besar nya perbedaan
antara aktiva lancar dengan hutang lancar melainkan hubungan atau pervbandingan
yang mencerminkan kemampuan mengembalikan hutang.Current ratio yang tinggi
ada kemungkinan menunjukkan kelebihan uanga kas atau aktiva lainya misalnya over
investment dalam penyediaan,atau adanya saldo piutang yang besar yang mungkin
sulit ditagih.rumus current ratio adalah sebagai berikut:
Current asset
Current ratio
=
x 100%
Current liabilitases
b.
Acid test ratio
Ratio ini sering juga disebut dengan Quik ratio yaitu perbandingan antar (aktiva
lancar –persedian) dengan hutang lancar.ratio ini merupakan ukuran kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibankewajiban dengan tidak memperhitungkan
persedian karena persedian memerlukan waktu yang relative lama untuk
direalisasikan menjadi uang kas. Secara u mum perusahaan yang ideal memeliki acid
test ratio 100%atau 1:1, jika kurang dari 100% maka diangap likuid.hal ini sering
menjadi pusat
perhatian bank atau kreditur ,karena demikian hutang-hutang
perusahaan dapat dibayar pada tepat waktunya.
20
Rumus acid test ratio adalah sebagi berikut:
Current asset – inventory
Acid test ratio
=
x100%
Current liabilitas
c.
Cash ratio
Cash ratio menyatakan perbandingan antara kas + efek dengan hutang jangka
pendek.cash ratio dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang yang segera dituangakn .rumus cash ratio adalah sebagi berikut:
cash +marketable securities
Cash ratio =
x100%
curent liabilities
d.
Working capital to assers ratio
Working capital to total ratio menunjukkan likuiditas dari total aktiva dan posisi
modal kerja bersih,atau perbandingan antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar
dengan jumlah aktiva.rumusnya adalah sebagai berikut:
current assets - ncurrent liabilities
Working capital to assets =
.
total aktiva
2.
Ratio Solvabilitas
Sovabilitas menunjukkan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan nya
pada saat perusahaan tersebut dilikuiditas, baik kewajiban jangka pendek maupun
kewajiban jangka panjang.
21
Suatu perusahaan dapat dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut
memilikinsebaliknya apabila jumlah aktiva tidak mencukupi, perusahaan tersebut
dinyatakan dalam keadaan insolvable.
Ratio yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan solvabilitas suatu
perusahaan adalah sebagi berikut:
a.
Total debet to total assets ratio
Ratio ini menunjukkan beberapa besranya aktiva yang digunakan untuk
menjaminnpengambilan hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
rumusnya adalah:
b.
Total debet to equiti ratio
Ratio ini menunjukkan seberapa jauh perusahaan dibelanjai dengan hutang
jangka pendek dan jangka panjang dari pada dengan modal sendiri.Rumusnya adalah:
Total liabilitas
Total debet to total assets ratio
x100%
=
Owner’sequity
c.
Total debet to total fixed assets ratio
Ratio ini menunjukkan besarny aktiva teetap yangb digunakan untuk menjamin
pengendalian total hutang.rumus nya adalah:
Total liabilitas
Total debet to total assets ratio
x100%
=
total fixed asset
22
d.
Long term debet to equiti ratio
Ratio ini menunjukkan besar nya bagian modal sendiri yang digunakan untuk
menjamin hutang jangka panjang.Rumusnya adalah:
Total liabilitas
Total debet to total assets ratio
x100%
=
Owner’s equity
e.
Tangible asset debtcoverage
Ratio ini menunjukkan besar nya aktiva tetap tangible yang digunakan untuk
menjamin hutang jangka panjang setiap rupiahnya.rumus adalah:
Tangible assets debet coverage = total assets – intangiblas set - currentiabilitas
Ratio ini digunakan untuk mengukurb efektif dan efesien tidaknya oerusahaan
dalam menggunakan dan mengendaliakan sumber-sumber ysng dimiliki. Ratio ini
diukur dengan membandingkan antara penjual dengan berbaigai unsur atau harta
lainnya. berikut adalah ratiodi dalam aktivitas
a.
Total aset turn over
Yaitu perbandingan antar penjual berisi dengan jumlah aktiva secacra
keseluruhan.ratio ini menunjukkan kemampuan dana yang tertanam pada keseluruhan
aktiva berputar selama satu periode tertentu atau kemampuan modal berupa aktiva
untuk menghasilkan pendapatan ,penggunaan aktiva dan modal,rumusnya adalah:
net sales
|
Total assetsturn over =
total asset
23
b.
Receivable trun over ratio
Merupakan perbandingan antara penjuan dengan rata-rata piutang.jika
perusahaan mengalami kesulitan pengumpulan uang maka piutang perusahaan
bertambah besra dan ratio ini akan bertambah redah.ratio ini bertujuan untuk
mengukurkemampuan dana yang tertanam pada piutang selamsatu periode.
Penjualan
Recevable turn over =
.
4.
x 100
Piutang
Ratio profitabilitas
Ratio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba selam periode tertentu.profitabilitas suatu perusahaan diiukur dengan
kemamopuan perusahan menggunakan aktivitasnya secaraproduktif, dengan demikian
profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang
diperoleh dalam suatu periode ini dapat disajikan sebagi berikut:
a.
Grossprifit Margin
Ratio ini menunjukkan laba bruto yang dihasilkan setiap dari rupia
penjualan.ratio ini dirumuskan sebagi berikut:
net sales - cost of good sold
Gross profit margi
=
net sales
b.
Operating Income Ratio
Ratio ini menunjukkan laba operasi sebelum pajak dihasilkan dari setiap rupia
penjualan ratio ini dihitnug dengan rumus:
24
earning before tax x100%
Operating income ratio
=
net sales
c.
Operating ratio
Ratio ini menujukkan perbandingan antara biaya operasi dan penjualan
bersi.ratio ini dirumuskan sebagi berikut
Cost O+Goodssold+Administration Abd General exprences
Opening Ratio =
x 100%
Netsales
25
BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN
A.
Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Pasiat Martua merupakan suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang
penjual triplek, pintu yang berlokasi di Jln PLTU P. Sicanang / Medan Belawan
berdiri Tahun 1985. Berperan Sebagai Supplir Dan distributor untuk barang tersebut
pasar utama perusahaan tersebut, Amerika Serikat, Arab Saudi dan perusahaan lain
untuk proyek mereka. Pembelian barang dilakukan langsung drai pabrik –pabrik
daerah kalimantan, sulawesi dan selain itu juga diimpor keluar negri seperti Amerika
Serikat, Arab Saudi. adapun daera pemasaran PT. Pasiat Martua , Sumatra Barat,
Riau, Jambi dan lain-lain
B.
Struktur Organisasi Perusahaan Dan Pembagian Tugas
Struktur organisasi merupa stau sistem atau cara yang dapat digunakan untuk
pengaturan dan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi sehingga
kegiantan tersebut terkordinasi denga biak dan konsisten sasaran atau tujuan
organisasi. Dengan adanya struktur organisasi, pegawai atau karyawan dapat
mengetahui dengan jelas ruang lingkup kewenangan nya, aktivitas –aktivitas yang
harus dilakukan, kepada siap yang harus bertanggung jawab, member perintah serta
kerja organisasi berbeda antara satu perusahaan lainnya.
25
26
PT. Pasiat Martua menganut struktur bentuk organisasi garis dan dalam bentuk
ini perusahaan telah memasukkan semua bidang atau jabatan –atau jabtan yang
diperlukan dalam perusahaan.hal ini dilakukan karena pengetauan dan cara kerja
masing-masimg bentuk penjualan ini berbeda dan memerlukan keahlihan sendiri:
1.
Manager
Menyusun rencana kerja dalam anggran tahunan perusahaan
Mengkoordinasi pelaksanaan kerja pegawai yang me
Jadi bawahan
Mengadakan hubungan kerja sama yang baik antara perusahaan dan
instansi-instansi lain.
2.
Sekretaris
Bertangung jawab atas menyurat perusahaan
Mengatur jawdwal dan rapat
Menyusun dan mengatur pertemuan tamu-tamu maneger
Membantu manager dalam menerim telepion
3.
Supervisor acconting and financialQ
Bertanggung atas keuangan dan pembukuan perusahaan
Mengatur car,system dalam kerja pengorderan barang
Menyusun laporan cash flow perusahaan
4.
Supervesor marketing
Bertangung jawab ats penjualan atas agen penjualan pemasaran dalam kota.
Mengatur jumlah,jalur pemasaran agen dalam kota
27
Mengawasi perkembangan pasar dalam kota melalui laporan daribpara
salesmen
5.
Supervisor direct selling
Bertanggung jawab atas penjualan dengan sistem direct selling di toko
6.
Supervesor luar kota
Mengatur penjualan kepada agen luar kota
mengawasi perkembangan pasar luar kota dan dalam pelaksanaannya
dibantu oleh beberapa selesmen.
7.
Salesmen
Mencapi target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
Melakukan surve pasar mengenai harga,situasi produk saingan
Menyusun laporan mengenai perkembangan pasar dalam kota kepada
supervisor marketing.
8.
Ekspedesi
Mengirim barang orderan untuk daerah dalam kota
mengatur jadwal pengiriman barang kepengangkutan untuk barang
borderan dari luar kota.
9.
Gudang
menerima dan memeriksa barang dari supploer
Menbantu dalam pengeluaran barang untuk keperluan?
menyususn laporan tentang dan kondisi fisik persedian.
10.
Mainteance
Menjaga kebersihan dan kondisi alat transportasi selalu siap bila dipakai
28
C.
Teknik Analisis Laporan Keungan Perusahaan
Tidak seperti perusahan besar lainnya yang membuat secara lengkap lima jenis
laporan keuangan, PT. Pasiat Martua hanya membuat dua jenis laporan keuangan
yaitu neraca dan laporan laba rugi. Laporan keuangan lainnya tidak dibuat seperti
laporan perubahan ekuitas,laporan arus kas karena PT. Pasiat Martua merupakan
perusahaan yang bersekala kecil.
Gambar 3.1
Sumber
: Struktur Organisasi PT. Pasiat Martua
: PT. Pasiat Martua
29
Tabel 8. Laporan neraca Tahun 2010
30
Tabel 8. Laporan neraca Tahun 2011
PT. Pasiat Martua
PER 31 DESEMBER 2011
URAIAN
AKTIVA LANCAR
Kas
Piutang usaha
Piutang karyawan
Piutang lain
Persediaan
Uang muka pembelian
Biaya di bayar dimuka
Pajak
Jumlah aktiva lancar
Aktiva tetap
Harga perolehan
Akumulasi penyusutan
Jumlah aktiva tetap
Jumlah aktiva
REALISASI
606.370.355.00
266.351.681.00
2.500.000.00
3.000.000.00
307.702.154.00
650.500.295.00
200.967.350.00
59.783.793.00
2.097.175.628.0
5.385.048.195.000
(1.250.4739.253.0)
6.697.179.570.00
6.697.179.570.00
Kewajiban dan ekuitas
Hutang bank Hutang usaha
Hutang pajak
Biaya yang masih harus
dibayar Hutang lain-lain
Jumlah hutang
632.000.000.00
154.00.656.00
37.927.600.00
50.263.080.00
21.924.000.00
Ekuitas Modal
disetor Laba ditahan
Saldo laba
Jumlah ekuitas
896.415.336.00
5.000.00000
485.514.054.00
315.250.180.00
Jumlah Kewajiban dan ekuitas
6697.79
31
Tabel 7. Laporan Laba Rugi Tahun 2011
PT. CIPTA PRIMA LAPORAN
LABA - RUGI
PERIODE 01 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2011
KETERANGAN
PENDAPATAN
Penjualan Bersih
Pokok
Laba Kotor
Biaya operasi:
B. gaji, THR dan honorarium
Bonus
Komosi
Insentive
Sewa
Penyususutan
Alat-alat kantor
Jasa konsultan
Perjalanan dinas
Transportasi
Pengangkutan
Perbaikan dan pemeliharaan
Biaya utility (air, listrik, tlpn)
Iklan dan promosi
Jumuan
Asuransi
Total biaya operasi
Laba bersih
Pendapatan diluar operasi
Bunga dan administrasi
Beban lain-lain
Laba Sebelum PPh
Pajak
Laba Bersih sesudah pajak
JUMLAH (Rp)
2.503.753.337.00 Penjualan Harga
731.531.843.00)
1.772.221.449.00
60.500.000,00
40.750.000,00
12.350.000,00
30.750.000,00
35.000.000,00
1.250.479.253,00
3.500.000,00
10.750.000,00
4.350.000,00
1.500.000,00
3.500.000,00
900.000,00
10.050.000,00
7.375.000,00
1.500.000,00
15.750.000,00
(1.489.004.253.00)
283.217.241.00
60.500.000,00
( 110.000.000,00)
(1.850.000.00)
(51.350.000.00)
231.867.241.00
(90.950.000.00)
32
D.
Analisa Laporan Keuangan
Analisa ratio yang digunakan oleh penulis dalam penulisan paper ini
adalah..
1. RATION LIKUIDTAS
a.
Rasio Lancar
:
Aktiva Lancar
Hutang Lancar x 100%
Untuk Tahun 2010
:
1.806.776 .800 r
740.351 .960 x 100%
: 2,44 %
Untuk Tahun 2011
:
2.097 .175.268
742.114 .680 x 100
: 2,82 %
b. Rasio Cepat
:
Aktiva Lancar
Hutang Lancar x 100%
: 1.90%
c.
Untuk tahun 2010
:
1.789.437 .474− persediaan
x 100%
Hutang Lancar
Total Kas Atas Aktiva
:
450.300 .500
1.806.776 .800 x 100
: 0.24 %
Untuk Tahun 2001
:
606+270.355
12.907.175 .628 x 100
: 0.28%
2.
RATIO SOVABILITAS
a.
Rasio hutang atas modal
=
total hutang
modal x 100%
33
Untuk Tahun 2010
:
879.587 .460
5.274 .176 .640 x 100
: 0.15 %
Untuk Tahun 2011
:
896.415 .336
800.764 .234 x 100
: 0,15 %
b. Rasio hutang atas aktiva
:
total hutang
total aktiva x 100
Untuk tahun 2010
:
879.587.460
6.697 .179.570 x 100%
: 0.13 %
c. Total Debt to total fixed asset :
Total Libilities
Assets ¿ x 100
Total ¿
879.587 .460
4.346 .487 .300 x 100
: 0.20%
Untuk Tahun 2001
:
879.415.336
4.600 .003 .942 x 100
: 0.19%
a. Rasio hutang atas modal
:
Total Libilities
Assets ¿ x 100
Total ¿
Untuk Tahun 2010
:
879.587 .460
5.274 .176 .640 x 100
:
0,16%
:
896.415 .336
5.800.764 .234 x 100
Untuk Tahun 2011
: 0,15%
34
2.
RATIO AKTIVITAS
a. Inventory Turn Over
Untuk Tahun 2010
HPP
= rata−rata persediaan x 100
:
615.190.474
243.750 .000 x 100
: 2,52 %
Untuk Tahun 2011
:
731.531.843
307.702.154 x 100
: 2,37 %
b. Fixed asset turn over
Untuk tahun 2010
penjualan
= aktiva tetap bersih x 100
:
1.750.436 .250
434.497 .300 x 100
: 0.40 %
Untuk Tahun 2001
:
2.503.753 .337
4.600 .003 .942 x 100
: 0.24%
c. Working Capital Turn Over
Untuk tahun 2010
penjualanbersih
= aktiva lancar+ Hutang lancar x 100
:
1.750 .436 .250
1.806.776 .800+740.335 .960 x 100
: 1.65 %
Untuk Tahun 2001
:
2.503 .753 .337
2.097 .175.628−742.114 .680 x 100
: 0.18 %
2. RATIO PROFITABILITAS
35
a. Gross Proft Margin
=
Penjualan−Harga Pokok Penjualan
x 100
Penjualan
Untuk Tahun 2010
:
1.750.936 .250−615.190.474
x 100
1.750 .936 .250
: 0.64 %
Untuk Tahun 2011
:
2.503.753 .337−731.531.843
x 100
2.503 .753 .337
: 0.70 %
b. Operating Income Ratio
:
Pearning Before Test
x 100
Net Sales
Untuk tahun 2010
:
232.663.236
1.135.745 .776 x 100
:
0.20 %
:
231.867.241
1.722.214 .492 x 100
:
0.13 %
Untuk Tahun 2001
c.
Operating Ratio
:
Coast goood sold+ Adm .∧General Expendse
x 100
Net Sales
615.190.474 +863.582.700
x 100
1.750 .936 .250
Untuk tahun 2010
: 0.84 %
Untuk tahun 2011 :
140.917 .240
2.503.753 .337 x 100
: 0.05 %
36
d.
Net Profit Margin :
Earning After Tax
x 100
Net Sales
151813 236
Untuk tahun 2010 : 1.750.436 .250 x 100
:
Untuk tahun 2011 :
0.08 %
140 917 240
2.503.753 .337 x 100
: 0.05 %
e.
Earning Power of T. Investment
:
Earning After Tax
x 100
Net Sales
232.663.236
6.153.764 .100 x 100
Untuk tahun 2000
: 0.03 %
Untuk Tahun 2001
231867.241
: 6.697 .179.570 x 100
: 0.02 %
e.
Rate of return on investment
:
Earning After Tax
x 100
Net Sales
Untuk tahun 2000
:
151.813.236
6.153.764 .100 x 100
: 0.024 %
Untuk tahun 2001
:
140.917.241
6.697 .179.570 x 100
: 0.021 %
f.
Rate of Return for the owner
:
Earning After Tax
x 100
Net Sales
Untuk tahun 2000
:
151.813.236
5.274 .170.640 x 100
37
: 0.028 %
Untuk Tahun 2001
:
140.917 .241
5.800.764 .234 x 100
: 0.024 %
Dari hasil perhitungan ke empat rasio diata dapat dilihat bahwa ketiga rasio
tersebut mengalami penurunan. Hal ini diketahui dari masing-masing perhitungan
rasio itu sendiri yaitu: pada gross profit margin mengalami kenaikan dari tahun 2010
ketahun 2011 sebesar 0.6%, hal ini disebabkan besarnya beban pokok penjualan
walupung penjualan mengalami peniunhkana sehingga laba yang di dapatkan
perusahaan menurun.
Hal ini juga terjadi pada operating income ratio yang mengalammi penurunan
sebesar 0.7% disebabkan hal yang sama dengan gross profit margin. Pada operating
ratio juga mengalami penurunan sebesar 0.9% sehinga memberikan dampak yang
besar bagi perusahaan karan semakin besar nilai operasinya maka semakin kecil
beban opersi yang dikeluarkan untuk setiap penjualan bersihnya. Pada rasio net profit
margin juga mengalami penurunan 0.3%ini terjadi karena beban pokok penjualan dan
beban usaha sehingga laba yang diperoleh menurun. Rasio earning power of total
invertment dan rasio rate of return on invertmentjuga mengalami penurunan masingmasing sebesar 0.1% dan 0.3%, hal ini disebabkan aktivitas yang di investasikan
menghasilkan laba yang menurun. Dan rasio rate of return of the oweners yang juga
mengalami penurunan 0.4%hal ini disebabkan karena kenaikan jumlaj ekuitas dari
tahun 2010 ke tahun 2011 Rasio solvabilitas juga mengalami penurunan, hal ini
diketahui dari masing-masing rasio yaitu: pada rasio hutang atas modal dan rasio
38
hutang atas aktiva mengalami penuruna sebesar 0.1% dan 0.1% halm ini disebabkan
karena biaya yang harus Dari hasil perhitungan ke empat rasio diata dapat dilihat
bahwa ketiga rasio tersebut mengalami penurunan. Hal ini diketahui dari masingmasing perhitungan rasio itu sendiri yaitu: pada gross profit margin mengalami
kenaikan dari tahun 2010 ketahun 2011 sebesar 0.6%, hal ini disebabkan besarnya
beban pokok penjualan walupung penjualan mengalami peniunhkana sehingga laba
yang di dapatkan perusahaan menurun.
Hal ini juga terjadi pada operating income ratio yang mengalammi penurunan
sebesar 0.7% disebabkan hal yang sama dengan gross profit margin. Pada operating
ratio juga mengalami penurunan sebesar 0.9% sehinga memberikan dampak yang
besar bagi perusahaan karan semakin besar nilai operasinya maka semakin kecil
beban opersi yang dikeluarkan untuk setiap penjualan bersihnya. Pada rasio net profit
margin juga mengalami penurunan 0.3%ini terjadi karena beban pokok penjualan dan
beban usaha sehingga laba yang diperoleh menurun. Rasio earning power of total
invertment dan rasio rate of return on invertmentjuga mengalami penurunan masingmasing sebesar 0.1% dan 0.3%, hal ini disebabkan aktivitas yang di investasikan
menghasilkan laba yang menurun. Dan rasio rate of return of the oweners yang juga
mengalami penurunan 0.4%hal ini disebabkan karena kenaikan jumlaj ekuitas dari
tahun 2010 ke tahun 2011.
Rasio solvabilitas juga mengalami penurunan, hal ini diketahui dari masingmasing rasio yaitu: pada rasio hutang atas modal dan rasio hutang atas aktiva
mengalami penuruna sebesar 0.1% dan 0.1% halm ini disebabkan karena biaya yang
harus dibayar mengalami kenaikan. Rasio total debit to fixed asset mengalami
39
penuruna sebesar 0.1% dan pada rasio long turn de4bit to equity juga mengalami
penuruna sebesar 0.1% hal ini terjadi karena total hutang mengalami kenaikan.
Rasio aktivitas juga mengalami beberapa penurunan pada rasio iventory turn
over mengalami penurunha sebesar 0.15% dan fixed Asset turn over mengalami
kenaikan sebesar 0.14% karena piutang usaha mengalami kenaikan. Pada Working
Capital Turn Over juga mengalami penuruna sebesar 1.47%.
40
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1.
Lukuiditas pada PT. Pasiat Maratua Medan tidak menunjukkan angka yang baik
tetapi ada peningkatan yaitu pada current ratio, acid test ratio dan cash ratio.
Sedangkan working capital to total assets rationya menunjukkan angka yang
negatif.
2.
Sovabilitas pada perusahaan mengalami penurunan yaitu pada total debt to total
assets ratio, total debt to total equity dan lonng term debt to equity ratio. Di
samping itu pada total debt to total fixed assets dari tahun 2010 ke tahun 2011.
3
Aktifitas pada perusahaan mengalami peningkatan yaitu fixed asset rum over,
sedangkan Working Capital Turn Over dan inventory Turn Over mengalami
penurunan.
4.
Perhitungan ratio - ratio profitabilitas perusahaan mengalami penurunan dari
tahun 2010 ke tahun 2011.
B.
Saran
Perusahaan harus menjaga likuiditas dari aktiva dan posisi modal kerja
bersihnya agar tidak menunjukkan angka yang negatif bagi working capital to total
assets ratio ataupun dikatakan sebagai penurunan ratio ini dari tahun 2010 ke tahun
2011.
41
41
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan Zaki, Dr., M.Sc, Akt, Intermediate Accounting, Edisi Ketujuh, BPFE,
Yogyakarta, 1997.
Djarwanto, PS., Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Edisi Pertama, BPFE,
Yogyakarta, 1987.
Harahap Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta, 1992., Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta,
1994
Munawir, S., Drs., Akt., Analisa Laporan Keuangan. Edisi Empat, Penerbit Liberty,
Yogyakarta, 1991.
Niswonger, Warren, Reeve dan Fees, Prinsip-prinsip Akuntansi, Edisi Kesembilan
Betas, Cetakan Pertama, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1999.
Riyanto Bambang, Dasar-dasar Pembelaniaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit
Gajah Mada, Yogyakarta, 1989.
Suhardjanto Djoko C.s., Akuntansi Keuangan Dasar. Edisi Kedua, Andi Offset,
Yogyakarta, 1992.
42
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Frengky Sonata Siahaan
Tempat / Tgl. Lahir
: Belawan, 13 Juni 1991
Agama
: Kristen
Alamat
: Jl. Pulau Sicanang Blok 31 Belawan
PENDIDIKAN ;
1. Tamat SD Negeri 00069 Medan
(1997 – 2003)
Berijazah
2. Tamat SMP Negeri 26 Medan
(2006 – 2009)
Berijazah
3. Tamat SMA Swasta William Booth
(2009 – 2012 )
Berijazah
43
PAPER ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT. PASIAT MARATUA
PAPER
Oleh :
NAMA
: FRENGKY SONATA SIAHAAN
N.P.M.
:
103100012
.
PROGRAM DIPLOMA-III
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
MEDAN
2013
44
PAPER ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT. PASIAT MARATUA
PAPER
Diajukan untuk melengkapi persyaratan
Memperoleh gelar Ahli Madya
Oleh :
NAMA
: FRENGKY SONATA SIAHAAN
N.P.M.
:
103100012
.
PROGRAM DIPLOMA-III
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
MEDAN
2013
45
Judul
:
Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pasiat Maratua
Nama
:
Frengky Sonata Siahaan
N. P. M
:
103100012
Program Studi
:
Akuntansi Perpajakan
Disetujui Oleh :
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
Ketua,
Drs. Parapat Gultom, MSIE., Ph.D
Dosen Pembimbing,
Drs. Marihot Manullang, Ak, MM
46
PERSETUJUAN OUTLINE
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PADA PT. PASIAT MARATUA
Nama
:
FRENGKY SONATA SIAHAAN
N.P.M
:
103100012
Jurusan
:
Akuntansi
Program
:
Diploma - III
Tahun Akademi
:
2013/2014
Alamat Rumah
:
Jl. P. Sicanang Belawan
No.Telepon/No.HP
:
0877 6803 3848 / 0852 9712 5534
Medan,
01 Oktober 2014
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
Ketua,
Drs. Parapat Gultom, MSIE, Ph.D
Dosen Pembimbing,
Drs. Marihot Manullang, Ak, MM
Catatan : Batas waktu penyelesaian pcnulisan paper satu tahun sejak tanggal outline
47
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI
..................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................v
DAFTAR TABEL ..................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Alasan Pemilihan Judul ........................................................................2
B. Perumusan Masalah ..............................................................................2
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................2
D. Metode Penelitian .................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................4
A. Pengertian Laporan Keuangan..............................................................4
B. Neraca ...................................................................................................6
C. Laporan Laba Rugi..............................................................................12
D. Analisa Laporan Keuangan.................................................................16
BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN...................................................................25
A. Sejarah Singkat Perusahaan................................................................25
B. Struktur Organisasi Perusahaan dan Pembagian Tugas......................25
C. Teknik Analisis Laporan Keuangan Perusahaan.................................28
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................41
A. Kesimpulan .........................................................................................41
B. Saran Saran .........................................................................................41
Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hidup
iii