MAKALAH ILMU KEALAMAN DASAR GUNUNG

MAKALAH ILMU KEALAMAN DASAR
“GUNUNG”

Di Susun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Citra Waras Diana (F31130312)
Yuanisa Aulya Abdi (F31130694)
Jihad Akbar Piranti Putri (F31130861)
Mar’atus Sholiha (F31130544)
Ria Suci Pratiwi (F31130725)
Fiki Firdian Ningtias (F31130695)
Riska Rahmawati Hadi Putri (F31130359)

Asyitul Umama (F31130501)
Mona Dwi Nikita (F31130454)
BAHASA,KOMUNIKASI DAN PARIWISATA(BAHASA INGGRIS)
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JEMBER
2013
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas segala kehendak-Nya makalah ini dapat
tersusun.
Manusia selalu memiliki rasa ingin tahu terhadap sesuatu, begitu pun terhadap Alam
Semesta ini termasuk gunung yang ada di bumi ini. Dalam makalah ini kami mencoba
menjelaskan tentang Alam termasuk isinya salah satunya gunung yang didalamnya juga
membahas tentang uraian tentang gunung.
Semoga makalah ini mampu menambahkan pengetahuan, khususnya bagi kami
sebagai penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin ya robbal alamin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Hormat Kami,

Penyusun

BAB I
GUNUNG
1.1 DEFINISI GUNUNG


Definisi gunung

Gunung merupakan bentuk muka bumi yang menonjol dari rupa bumi di sekitar.
Gunung biasanya lebih tinggi dan curam dibandingkan bukit. Gunung dan
pegunungan terbentuk karena pergerakan kerak bumi yang menjulang naik. Jika
kedua kerak bumi menjulang naik, pegunungan dihasilkan, sebaliknya jika salah satu
kerak bumi terlipat bawah kerak yang lain, gunung berapi terbentuk.
Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya.
Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada
kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari adat lokal.
1.2 JENIS-JENIS GUNUNG

Pada garis besar gunung terbagi menjadi 2, yaitu gunung berapi/aktif dan tidak aktif.


Gunung aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja yang kawahnya selalu
mengeluarkan asap, gempa, dan letusan. Misalnya Gunung Stromboli . Gunung berapi
terbentuk oleh lapisan material yang keluar dari perut bumi. Gunung berapi yang
masih hidup atau aktif gejala yang tampak adalah timbulnya ledakan atau letusan.
Kegiatan gunung berapi diawasi oleh Jawatan Geologi. Jawatan ini memiliki alat
pencatat gempa bumi yang disebut seismograf. Beberapa bentuk gunung api, yaitu :
gunung api kerucut (strato), gunung api Landai (Maar) dan gunung api Perisai
(tameng). Bentuk ini dipengaruhi oleh letak dapur magma dan sifat magma yang
keluar dari perut bumi.



Gunung tidak berapi
Gunung tidak berapi merupa-kan gunung yang sudah tidak aktif lagi. Gunung tidak
berapi sangat kecil kemungkinan untuk meletus. Gunung tidak berapi sering juga
disebut gunung mati. Contoh gunung tidak berapi adalah Gunung Muria (Jawa
Tengah), Gunung Tambora (NTB), dan Gunung Melawan (Kalimantan Tengah).

 Bagian bagian gunung:
Gunung terdiri dari tiga bagian. Yaitu puncak, lereng dan kaki gunung.
 Lereng yaitu suatu medan atau daerah yang permukaan tanahnya atau
letaknya miring. Berdasarkan derajat kemiringannya lereng dibedakan menjadi
empat macam yaitu, lereng landai,curam,terjal,tegak.
 Puncak
 Kaki gunung

Berdasar bentuknya dibagi menjadi :
1. Gunung berapi perisai (Gunung berapi lava) : seperti perisai, terjadi karena lelehan yang
keluar dan membentuk lereng yang sangat landai. Contoh: Gunung Mauna Loa (Hawaii).

2. Gunung berapi strato, Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusan dan lelehan (etusi)
secara bergantian. Jenis ini banyak terdapat di Indonesia. Contoh: Gunung Merapi di
Indonesia.
3. Gunung berapi maar : Gunung berapi yang meletus sekali dan segala aktivitas vulkanisme
terhenti,yang tinggal hanya kawahnya saja. Bentuknya seperti danau kecil (danau kawah).
Terjadi karena letusan (eksplosif). Contoh: Gunung Lamongan (Jawa Timur), Pegunungan
Eifel (Perancis), dan dataran tinggi di Perancis Tengah.



Menurut aktivitasnya, gunung api dibagi menjadi tiga kelompok:

a. Gunung aktif, gunung ini masih bekerja, kawahnya selalu mengeluarkan asap, gempa,
dan letusan. Contoh: Gunung Stromboli
b.
Gunung mati. Gunung yang sudah tidak meletus lagi. Contoh: Gunung Patuha dan
Gunung Sumbing
c. Gunung istirahat. Gunung api yang sewaktu-waktu meletus kemudian istirahat kembali.
Contoh: Gunung Ciremai dan Gunung Kelud.

BAB II
FUNGSI DAN PERANAN GUNUNG

Keutamaan gunung berapi merupakan pasak raksasa dari bumi yang akar dari gunung
berapi tersebut 10 – 15 kali lipat dari ketinggianya. Gunung juga berfungsi sebagai pasak
untuk meminimalkan guncangan litosfer ketika bergerak.
Walaupun banyak korban nyawa dan materi namun meletusnya gunung berapi juga
membawa segi positif bagi sebagian orang bahkan untuk seluruh bumi. Bencana geologis
lainnya, seperti gempa bumi dan tsunami. merupakan proses Planet Bumi mencari

keseimbangan baru untuk mempertahankan tekanan dan temperaturnya. Tujuan penting
proses ini adalah untuk melindungi miliaran manusia dari kepunahan, sampai waktu yang
telah ditentukan oleh-Nya.


fungsi – fungsi yang lain dari gunung berapi adalah sebagai berikut :
o Bertindak sebagai stabilizer.
o Merawat lapisan atmosfernya dalam jangka panjang.
o Bertindak sebagai jangkar atau rem gerakan lempeng bumi.
o Penyubur makhluk tanah. Bertindak sebagai tandon air di Planet Bumi.
o membentuk rona baru di Planet Bumi,
o Mendinginkan (langit) atmosfer bumi dari kenaikan temperatur atmosfer bumi
akibat peningkatan suhu matahari.



Manfaat gunung :

- gunung dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi,
- material letusan gunung api dalam waktu lama dapat menyuburkan tanah, pasirnya dapat

untuk bahan bangunan,
- gunung sebagai pengatur iklim dan penyimpan air, serta
- keluarnya magma menyebabkan terangkatnya barang tambang ke muka bumi.



KEGUNAAN GUNUNG

Gunung berguna untuk mengukur iklim dan mengatur aliran air di sekitarnya. Selain itu
pergunungan juga berguna untuk berbagai jenis tumbuhan dan binatang. Dan yang tidak
kalah pentingnya adalah menjadi sumber mineral. Pegunungan juga mempengaruhi aktivitas
manusia dan pola transportasi, komunikasi dan pemukiman. Pegunungan juga mempengaruhi
aliran udara dan curah hujan.Suhu udara menjadi turun dengan semakin bertambahnya
ketinggian. Udara dingin tidak dapat menahan kelembaban udara sebanyak udara hangat.
Ketika udara hangat bertiup ke atas gunung menjadi dingin dan menguap menjadi embun dan
menjadi titik-titik air. Air ini turun mengikuti arah angin menjadi hujan atau kristal salju. kirakira seperti itulah siklus perputaran air di daerah pergunungan. Pada saat udara melewati
puncak gunung, udara menjadi kehilangan kelembabannya. Dan akibatnya sisi gunung yang
berlawanan dengan arah angin menjadi lebih kering dibandingkan sisi yang menghadap arah
angin. Daerah kering yang berlawanan dengan arah angin ini di sebut bayangan hujan.
Banyak sekali padang pasir di dunia ini berada di wilayah bayangan hujan. Banyaknya curah

hujan yang turun di sekitar lereng gunung memenuhi kebutuhan air di seluruh daerah gunung.
Aliran sungai dari gunung yang curam dan deras dapat di manfaatkan untuk pembangkit
listrik tenaga air.
Gunung juga memiliki berbagai macam ketinggian daerah sehingga memungkinkan
terjadinya variasi tumbuhan yang tumbuh disana. Beberapa jenis mahkluk hidup hanya dapat
bertahan di udara yang dingin di puncak-puncak gunung. pegunungan biasanya juga
merupakan sumber penghasil mineral. Gunung terbentuk dari proses geologi seperti letusan
gunung dan gempa bumi. Proses ini bisa membawa mineral-mineral yang berharga ke atas
mendekati permukaan tanah sehingga dapat dilakukan penambangan.Di berbagai belahan
bumi gunung dapat menjadi penghambat bagi terjalinnya hungungan transportasi,
pemukiman, dan komunikasi. Dengan terisolasinya masyarakat oleh gunung menciptakan
beraneka ragam kebudayaan. Di pegunungan alpen swis yang berbukit-bukit, telah
memunculkan ratusan dialek dan empat macam bahasa. Masyarakat pegunungan tengger
hingga
kini
tetap
mewarisi
berbagai
tradisi
sejak

jaman
Majapahit.
Gunung juga dapat menjadi tempat tujuan wisata yang penuh tantangan. Berbagai kegiatan
seperti berkemah, mendaki gunung, panjat tebing, pengamatan satwa dan penelitian fauna,
atau sekedar mencari hawa segar pegunungan dan menyaksikan pemandangan yang indah.

BAB III
PENTINGNYA GUNUNG
Pentingnya Gunung karena ikut menentukan iklim dan aliran air disekitarnya. Dan
gunung juga penting bagi kehidupan berbagai jenis tumbuhan dan binatang tertentu. Selain
sebagai sumber mineral. Gunung mempengaruhi segala aktifitas manusia, pola transportasi,
komunikasi dan pemukiman. Dan berikut ini hal - hal atas pentingnya Gunung :


IKLIM
Pegunungan sangat mempengaruhi aliran udara dan curah hujan. Suhu udara menjadi
turun dengan semakin bertambahnya ketinggian. Udara dingin tidak dapat menahan
kelembaban udara sebanyak udara hangat. Ketika udara hangat bertiup ke atas gunung
menjadi dingin dan menguap menjadi embun dan menjadi titik - titik air. Air ini turun
mengikuti arah angin menjadi hujan atau kristal salju.

Pada saat udara melewati puncak gunung, menjadi kehilangan kelembabannya. Dan
akibatnya sisi gunung yang berlawanan dengan arah angin menjadi lebih kering
dibandingkan sisi yang menghadap arah angin. Daerah kering yang berlawanan
dengan arah angin ini di sebut bayangan hujan. Banyak sekali padang pasir di dunia
ini berada di wilayah bayangan hujan.



ALIRAN AIR
Gunung sangat berpengaruh bagi terpenuhinya kebutuhan air untuk daerah yang
sangat luas. Hal ini dikarenakan banyaknya curah hujan yang turun di lereng - lereng
gunung, kebanyakan hulu sungai berasal dari gunung. Beberapa gunung bersalju
berfungsi sebagai penampungan air, yang meleleh pada musim panas, dan mengairi
sungai selama musim panas. Aliran sungai dari gunung yang curam dan deras dapat di
manfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air. Sungai Bengawan Solo yang
mengalir hingga sebelah utara kota Surabaya, airnya berasal dari lereng Gunung
Merapi dan Gunung Lawu.




TANAMAN DAN BINATANG
Gunung memiliki keaneka ragaman untuk berbagai ketinggian yang berbeda, yang
menjadi tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan binatang tertentu. Beberapa jenis
mahkluk hidup hanya dapat bertahan di udara yang dingin di puncak - puncak
gunung.



MINERAL

Kebanyakan sumber mineral berasal dari daerah pegunungan. Gunung terbentuk dari
proses geologi seperti letusan gunung dan gempa bumi. Proses ini bisa membawa
mineral - mineral yang berharga ke atas mendekati permukaan tanah sehingga dapat
dilakukan penambangan.



AKTIVITAS MANUSIA
Di berbagai belahan bumi gunung dapat menjadi penghambat bagi terjalinnya
hungungan transportasi, pemukiman, dan komunikasi. Dengan terisolasinya
masyarakat oleh gunung menciptakan beraneka ragam kebudayaan. Di pegunungan
alpen Swiss yang berbukit - bukit, telah memunculkan ratusan dialek dan empat
macam bahasa. Masyarakat pegunungan Tengger hingga kini tetap mewarisi berbagai
tradisi sejak jaman Majapahit.
Gunung juga dapat menjadi tempat tujuan wisata yang penuh tantangan. Berbagai
kegiatan seperti berkemah, mendaki gunung, panjat tebing, pengamatan satwa dan
penelitian fauna, atau sekedar mencari hawa segar pegunungan dan menyaksikan
pemandangan yang indah.

BAB IV
Jika Tidak Ada Gunung

Gunung adalah komponen yang penting bagi kehidupan, maka akan sangat beresiko jika
tidak ada gunung di bumi. Karena gunung berperan strategis dan vital gunung dan ekosistem
hutan diatasnya, selain menjadi pusat konsentrasi keragaman hayati serta memiliki budaya
dan tradisi masyarakatnya yang khas, sesungguhnya yang terutama adalah keberadaannya
sebagai sumber air bersih dalam tata air secara keseluruhan. Sebagian dampak yang
ditimbulkan bersifat negative. Contohnya :
1. Musnahnya rantai makanan.
2. Hilangnya sumber mata air yang bersih.
3. Ketidak seimbangan ekosistem
Bahkan jika gunung tidak ada di bumi ini maka kehidupan kemungkinan besar tidak akan
berlangsung.

BAB VI
Bagaimana Cara Menjaga Gunung

Dewasa ini, sebenarnya banyak gunung yang sudah rusak dan perlu diperbaiki. Sebenarnya
banyak cara untuk menjaga gunung sebelum gunung tersebut mengalami kerusasakan.
Berikut adalah contoh bagaimana menjaga gunung sebagai menara air.



Menjaga Gunung Sebagai Menara Air (Water Tower)

Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol diatas wilayah sekitarnya. Sebuah
gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit. Beberapa literatur mendefinisikan
gunung dengan puncak lebih dari ketinggian tertentu; misalnya, Encyclopedia Britanica
mensyaratkan ketinggian 2000 kaki (610 m) agar suatu daerah bisa didefinisikan sebagai
gunung. Sebuah gunung biasanya terbentuk dari gerakan tektonik lempeng, gerakan orogenik
atau gerakan epeirogenik. Pegunungan merupakan kumpulan atau barisan gunung-gunung.
Peran strategis dan vital gunung dan ekosistem hutan diatasnya, selain menjadi pusat
konsentrasi keragaman hayati serta memiliki budaya dan tradisi masyarakatnya yang khas,
sesungguhnya yang terutama adalah keberadaannya sebagai sumber air bersih dalam tata air
secara keseluruhan. Keberadaan gunung dan ekosistem hutan diatasnya, dalam siklus
hidrologi dapat diibaratkan sebagai menara air (water tower) untuk menampung input hujan,
kemudian menyimpan dan mengalirkan ke daerah di bagian bawah secara terus menerus.
Gunung sebagai kawasan perangkap awan menjadikan kawasan tersebut berfungsi sebagai
menara air. Semua sungai-sungai utama di dunia memiliki hulu di dataran tinggi, misalkan
Sungai Rhine, Rhone, Danube dan Po di Pegunungan Alpen, Sungai Indus dan GanggaBrahmaputra di Pegunungan Himalaya dan Sungai Mississippi yang mengalir dari
Pegunungan Rocky dan Appalachian. Lebih dari setengah umat manusia di bumi bergantung
pada air tawar yang terakumulasi di daerah pegunungan.

Ilustrasi Gunung Sebagai Menara Air
(Sumber: Daniel Viviroli – The Role of Mountains as ‘Water Towers’ for Humankind: Global
Overview and Regional Examples, 2009)
Karakteristik hidrologis tertentu dari daerah pegunungan dimanifestasikan oleh
adanya disproporsional debit yang besar, dibandingkan dengan dataran rendah di sekitarnya.
Daerah pegunungan di daerah beriklim lembab memberikan kontribusi 20-50% terhadap
debit total, sementara di daerah semi-kering dan gersang, kontribusi pegunungan untuk debit
total mencapai 50 – 90%, sedangkan di daerah ekstrem lebih dari 90% (misalnya Nil,
Colorado, Orange, Syr Daria, Amu Daria, Rio Negro dll). Selain itu, keluarnya debit air dari
daerah pegunungan sangat handal dan menyebabkan penurunan yang signifikan dari
koefisien variasi debit total. Temuan ini diukur dan digunakan untuk menguraikan penilaian
secara keseluruhan tentang pentingnya hidrologis daerah pegunungan. Semakin kering
dataran rendah, semakin besar pentingnya daerah pegunungan yang lebih lembab.
Pada tahun 1997 saat dilaksanakannya Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),
fungsi gunung-gunung sebagai menara air memperoleh perhatian khusus dari lembagalembaga PBB, sampai ditetapkannya Tahun 2002 sebagai Tahun Internasional Pegunungan
dan Tahun 2003 sebagai Tahun Internasional Air Tawar. Agenda penyelamatan ekosistem
gunung merupakan penjabaran Agenda 21 pada Chapter 13 yang dibahas pada tahun 1992
saat the United Nations Conference in Environment and Development (UNCED – Earth
Summit) di Rio de Janeiro yang dihadiri oleh Direktur Utama Perum Jasa Tirta saat itu yaitu
Ir. Roedjito DM, Dipl. HE. Bahasan dokumen tersebut adalah mengenai Managing Fragile
Ecosystem: Sustainable Mountain Development, dengan fokus pada perlindungan ekosistem
pegunungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pegunungan.
Sejak dideklarasikan sebagai ekosistem prioritas oleh PBB, karena perannya yang sangat vital
dalam menyokong kehidupan bagi sebagian besar jumlah manusia, justru perhatian kita di
Indonesia sampai saat ini terhadap ekosistem pegunungan masih belum memadai. Program
yang fokus dengan pendekatan yang komprehensif belum banyak dilakukan, padahal
ancaman serta tekanan terhadap peran dan fungsi ekosistem pegunungan sebagai menara air
akan semakin berat di masa-masa yang akan datang. Terlebih lagi apabila dampak dari
perubahan iklim menjadi semakin parah.
Kelestarian wilayah pegunungan dan ekosistemnya termasuk kompleksitas, kekhasan,
kerentanan dan hubungan ekologis lainnya termasuk dengan penduduknya membutuhkan
pendekatan pengelolaan yang efektif dan tepat sasaran sesuai dengan situasi dan kondisi lokal
yang ada. Perlu terus ditumbuhkan kesadaran berbagi tanggung jawab antara daerah hulu dan
hilir, pelibatan masyarakat secara aktif, peningkatan tata kelola dan manajemen kolaboratif
serta penguatan solidaritas kebersamaan semua pihak. Secara sosial ekonomi akan banyak

manfaat yang didapatkan oleh banyak pihak dari fungsi gunung sebagai menara air, termasuk
akibat negatifnya bila pengelolaannya tidak dilakukan secara benar.

(Wilayah Gunung Kelud yang terletak di tengah-tengah Daerah Aliran Sungai Brantas
dengan curah hujan yang tinggi menjadi mata air beberapa anak sungai utama Kali Brantas
seperti Kali Putih, Kali Jari, Kali Serinjing, Kali Badak dan Kali Lekso)

BAB VII
PENUTUP


Kesimpulan

Gunung merupakan bentuk muka bumi yang menonjol dari rupa bumi di sekitar. Gunung
biasanya lebih tinggi dan curam dibandingkan bukit. Pada garis besarnya jenis jenis gunung
terbagi menjadi 2, yaitu gunung berapi/aktif dan tidak aktif. Dan gunung terdiri dari tiga
bagian. Yaitu puncak, lereng dan kaki gunung. Dan berdasarkan bentuknya gunung di bagi
menjadi gunung api strato, perisai dan maar. Selain itu juga gunung mempunyai manfaat
diantaranya gunung sebagai pengatur iklim dan penyimpan air, serta keluarnya magma
menyebabkan terangkatnya barang tambang ke muka bumi.



Saran

Sebaiknya kita sebagai manusia harus menjaga dan merawat gunung. Karena gunung
merupakan ekosistem yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup.

BAB VIII
Daftar Pustaka





Menjaga Kelestarian Fungsi Gunung Sebagai Menara Air (Water Tower) |
Perum Jasa Tirta I
http://www.google.com/definisigunung
http://www.blogspot.ilmuan.com/fungsi_gunung
http://www.wordpress.alam.com/manfaatgunung

Gunung memiliki manfaat bermacam-macam, antara lain:
- gunung dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi,
- material letusan gunung api dalam waktu lama dapat menyuburkan tanah,
pasirnya dapat untuk bahan bangunan,
- gunung sebagai pengatur iklim dan penyimpan air, serta
- keluarnya magma menyebabkan terangkatnya barang tambang ke muka bumi.

Gunung yang tampak kokoh perkasa juga memiliki peran lain dalam menjaga keseimbangan
di bumi, terutama dalam penyebaran panas. Perbedaan suhu antara khatulistiwa dan wilayah
kutub bumi adalah sekitar 100oC. Jika perbedaan suhu tersebut terjadi di permukaan bumi
yang rata, maka ini akan memunculkan aliran udara berupa badai angin sangat kencang
berkecepatan hingga 1000 km (621 mil) per jam yang akan menghancurkan bumi. Namun,
permukaan bumi yang tidak rata mampu menahan aliran angin kencang yang dimunculkan
oleh perbedaan suhu ini. Jajaran pegunungan bermula dengan gunung Himalaya di Cina,
yang berlanjut dengan gunung Taurus di selatan Turki, dan kemudian naik ke atas hingga
jajaran pegunungan Alpina di Eropa. Jajaran pegunungan Atlantik dan Samudera Pasifik juga
memiliki fungsi yang sama.
Sebagaimana seluk-beluk dan bagian bumi yang lain, apa yang ada pada gunung merupakan
bagian dari kekuatan, kehebatan dan kesempurnaan ciptaan Allah. Allah telah menciptakan
bumi beserta seluruh seluk-beluknya dengan sempurna sebagai tempat hidup kita.

Setelah mengetahui sejumlah hal yang mengagumkan ini, manusia sepatutnya sadar dan
mengakui bahwa hal terpenting dalam hidupnya adalah kewajiban untuk mengabdi kepada
Allah, dan beramal untuk tujuan yang satu ini. Sebab, manusia senantiasa bergantung pada
nikmat Allah yang tak terhingga, sedangkan Allah, Dia Mahakaya dan tidak memerlukan
sesuatu pun. Inilah kebenaran terpenting yang hendaknya didapatkan dan dipahami oleh
manusia di balik dahsyatnya kekuatan alam, sebagaimana yang ada pada gunung.