MAKALAH MATEMATIKA IAD (1)

MAKALAH MATEMATIKA & ILMU ALAMIAH DASAR

Dosen Pengampu : Srava Chrisdes Antoro, S.Pd

Kelompok III:

Dindiasuvi Auliannisa 11517756 Fitri Ameliza

12517404 Lala Mega Joeang

13517268 Nadya Sarah Wibowo

14517395 Shella Azzahra

15517642 Tedi Maulana

15517913 Virlita Aprilia Puteri

16517126

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

2017/2018

BAB 1 EVOLUSI

1.1 Teori Evolusi pada Mahluk Hidup

Evolusi berasal dari kata evolve yang artinya gulungan atau lapisan. Dalam bahasa inggris evolution artinya perkembangan bertahap. Pemahaman terhadap evolusi secara singkat yaitu suatu unit yang berubah dalam jangka waktu tertentu. Unit tersebut terdiri dari individu yang mengadakan perkawinan dan yang keturunan merupakan unit yang reproduktif disebut populasi mendel. Ciri-cirinya ialah komposisi genetiknya berubah ubah sepanjang masa yang bisa saja meliputi jutaan tahun.

Perubahan komposisi genetic yang mengakibatkan perubahan fenotip disebut Evolusi. Atua dengan kata lain, evolusi adalah perubahan-perubahan dalam frekuensi gen suatu populasi dalam jangka waktu tertentu. Berikut adalah beberapa teori mengenai evolusi menurut para ahli :

a. Anaximander Mengenai asal mula kehidupan, Anaximander menjelaskan evolusi

makhluk hidup yang berasal dari lautan yaitu ikan. Pemikiran ini didasarkan pada bahwa tidak mungkin seorang manusia adalah makhluk pertama yang hidup karena manusia memerlukan pengasuhan pada awal kelahirannya. Oleh karena itu Anaximander mempercayai bahwa makhluk hidup pertama adalah ikan yang kemudian naik ke daratan. Dan kemudian mengalami proses yang pada akhirnya berevolusi menjadi manusia.

Disini Anaximander menjelaskan bahwa bumi awalnya berupa lautan, oleh karena itu makhluk yang hidup disana adalah ikan. Karena panas matahari, sebagian dari bumi mengering dan menjadi daratan. Makhluk hidup ini kemudian berpindah ke daratan dan lambat laun mengalami perubahan hingga menjadi sosok manusia yang sempurna. Tentu saja bagi kita pemikiran ini terasa amat ganjil, namun yang patut Disini Anaximander menjelaskan bahwa bumi awalnya berupa lautan, oleh karena itu makhluk yang hidup disana adalah ikan. Karena panas matahari, sebagian dari bumi mengering dan menjadi daratan. Makhluk hidup ini kemudian berpindah ke daratan dan lambat laun mengalami perubahan hingga menjadi sosok manusia yang sempurna. Tentu saja bagi kita pemikiran ini terasa amat ganjil, namun yang patut

Dan pengamatannya terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia membuatnya menarik kesimpulan bahwa bukan manusia yang menjadi makhluk pertama atau asal dari kehidupan ini, karena ketergantungan manusia terhadap manusia lainnya. Anaximander menyimpulkan bentuk manusia pada mulanya adalah “part-fish” dan “part- human” yang disebut juga mermen dan mermaid yang berwujud seperti manusia setengah ikan.

b. Empedocles Empedocles Adalah filsuf Yunani yang menyatakan bahwa

kehidupan muncul dari Lumpur dan tumbuhan yang terkena sinar matahari kemudian berubah menjadi hewan. Menurut Empedocles, makhluk- makhluk pertama memiliki bentuk seperti monster. Bentuk makhluk- makhluk ini berubah dan makhluk-makhluk yang memiliki bentuk paling baik yang mampu bertahan hidup. Kemudian makhluk-makhluk tersebut berkembang menjadi beraneka ragam. Pemikiran Empedocles ini adalah bentuk dari seleksi alam yang merupakan mekanisme penting dalam evolusi.

c. Aristoteles Aritoteles merupakan seorang filosof pencetus teori evolusi dan

berasal dari Yunani. Teori evolusi yang dikemukakannya dikenal dengan teori abiogenesis. Teori tersebut menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali di bumi ialah benda mati atau tak hidup yang terjadi secara spontan, misal ikan dan katak yang berasal dari lumpur, cacing yang berasal dari tanah, dan belatung yang berasal dari daging yang membusuk.

Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan paham abiogenesis. Orang-orang yang ragu terhadap kebenaran paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan.

d. Epicurus Epicurus sependapat dengan Aristoteles bahwa organisme berubah

dan berkembang makin kompleks dan makin maju. Namun bukan karena faktor entelecy yang mempengaruhinya, melainkan karena faktor "natural law" atau lebih dikenal dengan hukum alam.

e. Jean Baptise Lamarck Ide Lamarck tentang evolusi dimasukkan dalam buku berjudul

“Philosophic zoologique”. Dalam buku tersebut, Lamarck berpendapat :

1. Alam sekitar/lingkungan memiliki pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang diwariskan.

2. Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya.

3. Organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan jika tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang.

Contohnya, Lamarck berpendapat bahwa dahulu jerapah berleher pendek. Jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi), leher jerapah akan berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang sudah beradaptasi menjadi leher panjang akan mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak bisa beradaptasi baik dengan lingkungan, maka akan mengalami kemunduran.

f. Charles Robert Darwin Dalam menyusun gagasannya terkait teori evolusi, Darwin

mengaitkan hasil penelitiannya dengan pendapat Thomas Robert Malthus mengaitkan hasil penelitiannya dengan pendapat Thomas Robert Malthus

kenaikan penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan. Sehingga makhluk hidup harus terus berjuang untuk dapat terus bertahan, sedangkan sifat yang tidak mendukung akan hilang. Hal ini, berarti makhluk hidup yang mampu beradaptasi akan dapat bertahan hidup dan lulus seleksi alam.

Berikut ini ide-ide Darwin berdasarkan hasil observasinya yang mengacu pada gagasan kedua tokoh tersebut :

1) Tidak ada individu yang sama. Antara satu individu dengan

individu lain memiliki perbedaan meskipun dalam satu

2) Keturunan yang sama dan perbedaan tersebut bersifat menurun.

3) Setiap populasi akan cerderung bertambah banyak, karena adanya kemampuan bereproduksi.

4) Populasi tidak akan terus bertambah, ada faktor pembatas yang mengontrol kenaikan populasi yakni makanan dan predasi.

5) Jumlah individu baru yang lahir lebih banyak dibanding individu yang dapat bertahan hidup.

6) Persaingan antar individu muncul dalam mendapatkan makanan dalam upaya bertahan hidup.

7) Adanya seleksi alam mengakibatkan individu harus dapat berdaptasi dengan lingkungannya. Individu yang lolos seleksi alam akan dapat terus bertahan hidup dan mewariskan sifat-sifatnya pada keturunannya.

Dalam bukunya yang berjudul “The Origin of Species by Means of Natural Selection ”, Darwin membantah teori evolusi Lamarck yang mengemukakan faktor yang mempengaruhi perkembangan makhluk hidup menuju ke arah yang lebih komplek adalah lingkungan dan akan Dalam bukunya yang berjudul “The Origin of Species by Means of Natural Selection ”, Darwin membantah teori evolusi Lamarck yang mengemukakan faktor yang mempengaruhi perkembangan makhluk hidup menuju ke arah yang lebih komplek adalah lingkungan dan akan

1) Spesies-spesies yang hidup sekarang berasal dari nenek moyangnya yang hidup dari masa lalu dan tetap memiliki perbedaan meski dari keturunan yang sama.

2) Perkembangan spesies dipengaruhi oleh seleksi alam dan variasi antar populasi.

Contoh yang dikemukakan Darwin masih serupa dengan fenomena jerapah Lamarck. Sudut pandang Darwin menjelaskan bahwa pada awalnya jerapah tidaklah berleher pendek, melainkan jerapah memiliki varian leher pendek dan panjang. Kedua varian populasi jerapah harus berkompetisi untuk mendapatkan makanan yakni dedaunan yang letaknya tinggi. Jerapah yang pendek kalah dalam berkompetisi sehingga tidak lolos seleksi alam yang pada akhirnya punah. Sehingga, yang bertahap hidup dan lolos seleksi alam adalah jerapah leher panjang.

Teori evolusi Darwin pada prinsipnya menjelaskan bahwa perubahan pada semua makhluk hidup akan terus terjadi secara berangsung-angsur sesuai dengan perkembangannya dari generasi ke generasi yang mengarah pada terbentuknya spesies baru, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan mati dan punah.

g. August Weismann Weismann mendukung kuat teori evolusi oleh seleksi alam, seperti

yang dikemukakan oleh Charles Darwin dan Alfred Wallace. Namun, Weismann merasa perlu untuk tidak setuju pada bagian di mana teori Darwin telah menerima pandangan Lamarck pewarisan karakter yang diperoleh. Weismann sangat tidak setuju dengan konsep ini. Dia menunjukkan ketidakmungkinan mengusulkan sebuah mekanisme di mana perubahan-perubahan dalam organ dan jaringan eksternal binatang, yang disebabkan oleh lingkungan, akan disampaikan ke generasi berikutnya.

Weisman berpendapat bahwa evolusi menyangkut masalah bagaimana pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Dengan kata lain evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.

Sifat leher panjang atu pendek pada jerapah dikendalikan oleh gen. Gen untuk sifat leher panjang bersifat dominan, jerapah yang berleher pendek adalah turunan yang bersifat homozigot resesif, karena jerapah yang berleher pendek tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya maka akan punah. Berarti yang tersingkir adalah sifat-sifat resesif. Karena jerapah yang berleher pendek adalah homozigot resesif dan selalu tersingkir atau punah.

h. Hugo de Vries Menurut Hugo, evolusi itu berlangsung karena munculnya suatu

seri perubahan dalam plasma benih (perubahan-perubahan) genetik yang di sebut mutasi. Perubahan-perubahan itu mungkin sangat besar atau sangat kecil, tetapi perubahan-perubahan itu tidak ekuivalen (setara dengan variasi individual). Sejak tahun 1875 para ahli botani mempelajari proses- proses dalam plasma sel benih dan hubungannya dengan reproduksi. Dari hasil penelitian diperoleh asal-usul dari variasi yang diwariskan dan sitogenik atau proses-proses genetik yang semuanya penting dalam pengertian proses evolusi. Pokok-pokok mutasi itu dapat digolongkan sebagai berikut :

1) Kromosom-kromosom dalam inti sel mengandung gen-gen ultramikroskopis dan tersusun linier. Gen-gen itu bertanggung jawab tentang perkembangan karakteristik dalam tiap individu.

2) Meosis memisahkan anggota pasangan kromosom yang homolog dan membagi dua jumlah total untuk tiap gamet.

3) Fertilisasi persatuan secara random 2 gamet, berasal dari kelamin yang berbeda, menyatukan kromosom-kromosom yang terpisah 3) Fertilisasi persatuan secara random 2 gamet, berasal dari kelamin yang berbeda, menyatukan kromosom-kromosom yang terpisah

4) Ini merupakan perubahan dalam plasma sel benih atau ada mutasi dalam gen-gen dan ada penataan kembali kromosom. Kedua proses itu menghasilkan perubahan pemilihan karakteristik yang diteruskan pada generasi berikutnya.

1.2 Perubahan pada Mahluk Hidup

Bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan menghilang.

Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju daripada moyangnya. Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh adaptasi dan seleksi alam.

a. Adaptasi Adaptasi merupakan penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya.

Adaptasi digolongkan menjadi beberapa jenis, seperti :

1) Adaptasi Morfologi Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh, struktur

tubuh, atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Adaptasi ini dengan mudah dapat diamati karena perubahan yang tubuh, atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Adaptasi ini dengan mudah dapat diamati karena perubahan yang

▪ Bentuk mulut serangga yang berbeda-beda sesuai dengan

fungsinya. ▪ Bentuk kaki burung sesuai dengan lingkungan tempat

hidupnya dan makanannya.

Gambar 1.1 Contoh Adaptasi Morfologi

(Sumber : intanayuda8.wordpress.com)

2) Adaptasi Fisiologi Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh

organisme terhadap lingkungannya. Adaptasi fisiologi tidak mudah diamati karena menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umumnya terletak di bagian dalam tubuh. Contoh adaptasi fisiologi yaitu :

▪ Onta memiliki punuk untuk menyimpan cadangan air. ▪ Manusia mengeluarkan keringat sebagai pengatur suhu

tubuh dan membuang zat sisa.

Gambar 1.2 Contoh Adaptasi Fisiologi

(Sumber : intanayuda8.wordpress.com)

3) Adaptasi Tingkah Laku Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap

lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh adaptasi tingkah laku yaitu :

▪ Bunglon akan melakukan mimikri, mengubah warna tubuhnya sesuai lingkungan bila dalam keadaan bahaya. ▪ Cicak memutuskan ekornya sebagai pertahanan dirinya.

Gambar 1.3 Contoh Adaptasi Tingkah Laku

(Sumber : intanayuda8.wordpress.com)

b. Seleksi Alam Seleksi alam adalah proses di alam. Misalnya perubahan lingkungan,

persaingan antarorganisme, dan proses makan atau dimakan. Organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup.

Sebaliknya, organisme yang tidak berhasil lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena seleksi alam adalah dinosaurus.

Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.

Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal dengan use and disuse. Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang.

Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang. Sedangkan menurut Darwin, jerapah berleher pendek punah karena tidak bisa mengambil daun-daun yang ada di pepohonan untuk mendapatkan makanan dan yang bertahan hanya jerapah berleher panjang yang bisa mengambil daun-daun yang ada di pepohonan untuk mendapatkan makanan.

BAB 2 KIMIA

2.1 Pengertian, Sifat dan Klasifikasi Materi

Ilmu Kimia adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, sifat dan perubahan dari suatu zat. Istilah Kimia berasal dari bahasa Arab: ءايميك, transliterasi: kimiya yakni perubahan benda/zat atau dari bahasa Yunani: ÷ç لكهى, transliterasi: khemeia yakni ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Ilmu Kimia cukup erat kaitannya dengan permasalahan-permasalahan sifat suatu unsur dan atom, bagaiaman pembentukan suatu senyawa, bagaimana atom berikatan satu sama lain, apa kegunaan dari suatu material, serta bagaimana reaksi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia.

a. Sifat Kimia Sifat Kimia adalah perubahan yang dialami suatu benda yang

membentuk zat baru. Ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis baru. Contoh sifat kimia antara lain mudah terbakar, mudah busuk, mudah meledak , beracun, dan berkarat (korosif). Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat kimia :

▪ Mudah terbakar Bensin termasuk zat yang mudah terbakar. Sehingga, di stasiun pengisian bahan bakar terdapat larangan “DILARANG MEROKOK“. Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan yang mudah terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman.

▪ Mudah busuk Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman,

dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk

▪ Berkarat Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat. Logam, seperti : besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat.

▪ Mudah meledak Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah meledak, seperti : magnesium, uranium dan natrium.

▪ Racun Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut digunakan manusia untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus.

b. Perubahan Kimia Perubahan Kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat

jenis baru. Misalnya pada saat membakar kertas. Setelah kertas tersebut habis terbakar akan terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar.

Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak reaksi kimia yang terjadi secara alamiah atau yang dibuat manusia. Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu:

▪ Terbentuk zat jenis baru ▪ Zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula, ▪ Diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.

Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi. Seperti halnya perubahan fisika, perubahan kimia juga dapat kita amati di alam dan lingkungan sekitar kita. Berdasarkan faktor penyebabnya perubahan kimia dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu :

1) Proses pembakaran, contohnya kayu yang dibakar, bom meledak dan lilin yang dibakar.

2) Proses peragian, contohnya perubahan susu menjadi keju, singkong menjadi tape dan kedelai menjadi tempe.

3) Proses kerusakan, contohnya pelapukan kayu, pembusukan sampah dan perkaratan besi.

Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia adalah adanya perubahan warna, perubahan bau, pembentukan gas, timbulnya cahaya, pembentukan endapan baru, dan perubahan pH.

c. Klasifikasi Materi Klasifikasi Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan

menempati sebuah ruang. Materi berdasarkan wujudnya dapat dikelompokkan menjadi zat padat, cair, dan gas.

Gambar 2.1 Klasifikasi Materi

(Sumber : https://unitedscience.wordpress.com)

Klasifikasi Materi dibagi menjadi dua yaitu :

1) Zat tunggal Zat tunggal biasa disebut juga dengan zat murni atau zat saja,

merupakan materi yang seluruh bagiannya mempunyai sifat – sifat dan komposisi (susunan) yang sama. Zat tunggal dapat merupakan unsur dan senyawa.

Contohnya air, perak, etanol, garam dapur (natrium klorida), dan karbondioksida. Zat yang satu berbeda susunannya dengan zat yang lainnya dapat diidentifikasi dari penampilannya, baunya, rasanya, dan sifat-sifatnya yang lain. Saat ini telah di kenal lebih dari 13 juta zat, dan jumlahnya terus bertambah dengan cepat.

a) Unsur Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi

menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa. Zat murni memiliki sifat yang membedakan dengan zat lainnya. Misal, unsur hidrogen hanya tersusun dari atom-atom hidrogen saja. Unsur oksigen hanya tersusun dari atom-atom oksigen saja.

Sifat oksigen dan hidrogen tidak tampak pada zat yang dibentuk dari keduanya, misal air (H2O). Di alam terdapat

92 jenis unsur alami, sedangkan selebihnya adalah unsur buatan. Jumlah keseluruhan unsur di alam kira-kira 106 jenis unsur.

b) Senyawa Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang

terbentuk melalui reaksi kimia. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Misal, dua terbentuk melalui reaksi kimia. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Misal, dua

Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar, sedangkan oksigen adalah gas yang terdapat di udara yang sangat diperlukan tubuh kita untuk pembakaran.

2) Zat Campuran Unsur dan senyawa keduanya merupakan zat tunggal atau zat

murni. Zat tunggal atau zat murni merupakan suatu zat yang mempunyai sifat yang karakteristik. Jika dua atau lebih zat tunggal dicampur dalam satu tempat dengan tanpa adanya reaksi kimia, dalam arti sifat karakteristik dari masing-masing zat tunggal masih kelihatan, maka terjadilah suatu campuran.

Sehingga campuran merupakan gabungan dari dua atau lebih zat tunggal tanpa terjadinya reaksi kimia. Misal, air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, larutan garam, larutan gula, dll.

2.2 Pengenalan Unsur dan Sistem pada Periodik Unsur

Sistem periodik unsur adalah susunan unsur-unsur berdasarkan urutan nomor atom dan kemiripan sifat unsur- unsur tersebut. Disebut “periodik”, sebagaimana terdapat pola kemiripan sifat unsur dalam susunan tersebut. Sistem periodik unsur (tabel periodik) modern yang saat ini digunakan didasarkan pada tabel yang dipublikasikan oleh Dmitri Mendeleev pada tahun 1869.

Format tabel periodik:

1) Masing-masing unsur terdapat dalam satu kotak yang berisi nomor atom, lambang unsur, dan nomor massa. Kotak-kotak tersebut berurut dari kiri ke kanan berdasarkan kenaikan nomor atom.

2) Kotak-kotak tersebut tersusun membentuk barisan horizontal (periode) dan barisan vertikal (golongan). Setiap periode diberi nomor dari 1 hingga 7.

Setiap golongan diberi nomor dari 1 hingga 8 dengan huruf A atau B. Pada sistem IUPAC baru, setiap golongan diberi nomor dari 1 hingga 18 tanpa huruf A atau B. Unsur-unsur dalam satu golongan yang sama pada tabel periodik akan memiliki kemiripan sifat.

3) Unsur-unsur golongan 1A−8A (golongan 1−2, 13−18) merupakan unsur golongan utama. Unsur- unsur golongan 1B−8B (golongan 3−12) merupakan unsur logam transisi. Dua deret unsur di bagian bawah, yakni lanthanida dan aktinida, disebut unsur logam transisi dalam.

Gambar 2.2 Sistem Periodik Unsur Modern

(Sumber: Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter

and Change (5th edition). New York: McGraw Hill)

2.3 Pengertian dan Macam-macam Bentuk Energi

Energi adalah kemampuan suatu benda atau seseorang untuk melakukan usaha atau gerak. Makhluk hidup dan makhluk tak hidup semuanya memiliki energi. Misalnya manusia, traktor, truk, mesin diesel, dan sebagainya. Matahari, arus air, dan hewan, juga mempunyai energi. Dalam ilmu pengetahuan alam, semua benda yang bergerak karena adanya gaya dikatakan melakukan kerja. Manusia bekerja memindahkan barang memerlukan gaya. Hal ini terjadi karena manusia memiliki energi.

a. Macam-macam Bentuk Energi Dalam pembahasan mengenai energi, terdapat suatu hukum yang bernama

hukum kekekalan energi. Hukum tersebut berarti energi tidak dapat hilang atau musnah, namun dapat berubah bentuk. Berikut ialah macam-macam bentuk energi:

1) Energi Kimia Energi kimia ialah energi yang paling dibutuhkan oleh makhluk hidup

disebabkan pada bentuk kimiawi, energi dapat disimpan lebih lama. Energi kimia biasanya tersimpan dalam bahan-bahan makanan. Energi kimia pun tersimpan dalam bahan bakar yang biasanya sering kita gunakan misalnya bensin dan juga minyak tanah. Energi ini muncul sebab terjadinya proses pemecahan ikatan kimia dalam susunannya sehingga menghasilkan energi.

2) Energi Panas Energi panas merupakan rupa energi yang bisa berubah jadi kalor.

Energi panas dapat muncul dikarenakan terjadinya perubahan bentuk energi misalnya pada reaksi energi kimiawi pada matahari yang mengakibatkan munculnya api dan panas yang berpindah secara radiasi.

3) Energi Bunyi Energi ini ialah salah satu bentuk perubahan energi. Bunyi dapat

dihasilkan oleh tabrakan, tumbukan, dan masih banyak peristiwa lainnya asalkan ada penghantar seperti udara maupun benda lainnya. Satuan bunyi ialah desibell.

4) Energi Listrik Energi listrik ialah energi yang saat ini paling banyak digunakan dan

juga dianggap sangat penting oleh penduduk dunia. Energi ini muncul disebabkan adanya perbedaan muatan antara dua buah titik penghantar. Energi listrik dihasilkan oleh berbagai pembangkit tenaga listrik.

Energi ini dapat diperoleh dari perubahan berbagai sumber energi seperti air, panas, angin, cahaya, serta bahan bakar fosil (kimiawi). Energi itu dikonversikan menjadi bentuk energi listrik melalui perputaran turbin yang merupakan dinamo yang dapat menghasilkan sebuah medan listrik.

5) Energi Gerak Energi ini ialah salah satu bentuk energi dasar. Energi gerak sesuai

namanya timbul pada benda atau zat yang bergerak. Saat suatu benda ataupun zat bergerak, gerakan yang ada ialah energi. Hal ini searah dengan perubahan energi air untuk memutar baling-baling turbin untuk menghasilkan listrik.

6) Energi Nuklir Energi nuklir ialah energi yang berada dalam setiap materi ataupun zat

yang tentunya tersusun atas atom-atom serta material penyusun atom misalnya elektron, neutron dan juga proton. Energi nuklir ini bisa diperoleh melalui proses yang lebih rumit hanya dapat diambil dari yang tentunya tersusun atas atom-atom serta material penyusun atom misalnya elektron, neutron dan juga proton. Energi nuklir ini bisa diperoleh melalui proses yang lebih rumit hanya dapat diambil dari

BAB 3 FISIKA

3.1 Sifat Fisika

Sifat fisika merupakan sifat materi yang dapat dilihat secara langsung dengan indra. Sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru. Sifat fisika diantaranya adalah : wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan dan kekentalan.

a. Wujud Zat Berdasarkan wujudnya, zat terbagi menjadi 3 yaitu :

1) Zat Padat Zat padat mempunyai sifat bentuk dan volumenya tetap. Bentuk yang tetap dikarenakan partikel-partikel pada zat padat saling berdekatan (rapat), tersusun teratur dan mempunyai gaya tarik antar partikel yang sangat kuat. volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat padat dapat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja.

Gambar 3.1 Zat Padat

(Sumber : http://iffahufairohpsikolog.blogspot.co.id)

2) Zat Cair Zat cair mempunyai sifat bentuk yang berubah-ubah dan volumenya tetap. Bentuknya yang berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat cair berdekatan tetapi renggang, tersusun 2) Zat Cair Zat cair mempunyai sifat bentuk yang berubah-ubah dan volumenya tetap. Bentuknya yang berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat cair berdekatan tetapi renggang, tersusun

Gambar 3.2 Zat Cair

(Sumber : http://iffahufairohpsikolog.blogspot.co.id)

3) Zat Gas Zat gas mempunyai sifat bentuk dan volume yang berubah-ubah. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur, dan gaya tarik antar partikel sangat lemah. Volumenya berubah-ubah karena partikel pada zat gas dapat bergerak bebas meninggalkan kelompoknya.

Gambar 3.3 Zat Gas

(Sumber : http://iffahufairohpsikolog.blogspot.co.id)

b. Kekeruhan (Turbidity) Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya

partikel suspensi yang halus. Jika sinar cahaya dilewatkan pada cairan partikel suspensi yang halus. Jika sinar cahaya dilewatkan pada cairan

c. Kekentalan (Viskositas) Kekentalan adalah ukuran ketahanan zat cair untuk mengalir. Untuk

mengetahui kekuatan mengalir (flow rate) zat cair, digunakan alat viskometer. Flow rate digunakan untuk menghitung indeks viskositas. Viskositas cairan terjadi karena gesekan molekul-molekul.

Viskositas juga sangat dipengaruhi oleh struktur molekul cairan. Jika struktur molekulnya kecil dan sederhana maka molekul tersebut dapat bergerak cepat, contohnya air. Dan sebaliknya, jika molekulnya besar dan saling bertautan, maka zat tersebut akan bergerak sangat lambat, contohnya oli. Molekul-molekul cairan yang bergerak cepat, dikatakan memiliki viskositas/kekentalan rendah, sedangkan apabila molekul cairan bergerak lambat, maka dikatakan memiliki viskositas/kekentalan yang tinggi.

d. Titik Didih Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda

dengan menguap, Mendidih terjadi pada suhu tertentu yaitu pada titik didih, sedangkan menguap terjadi pada suhu berapa saja di bawah titik didih. Contohnya, pada saat kita menjemur pakaian, maka airnya menguap bukan mendidih, sedangkan apabila kita memanaskan air di kompor hanya pada titik suhu tertentu air tersebut dapat mendidih. titik didih berbagai zat berbeda, bergantung pada struktur dan sifat bahan.

e. Titik Leleh Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.

Misalnya garam dapur jika dipanaskan akan meleleh menjadi cairan.

Perubahan ini dipengaruhi oleh struktur kristal pada zat tersebut. Zat cair dan zat gas juga memiliki titik leleh, tetapi perubahannya tidak dapat diamati pada suhu kamar.

f. Kelarutan Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari dua komponen,

yaitu pelarut dan terlarut. Pelarut merupakan zat yang melarutkan, dan biasanya jumlahnya lebih banyak, sedangkan zat terlarut adalah zat yang dilarutkan, biasanya dengan jumlah yang lebih sedikit. Kelarutan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya sebagai berikut :

▪ Suhu Pada saat kita melarutkan kopi dan gula, akan lebih cepat larut dalam air panas dibandingkan dengan air dingin. Mengapa demikian? Kenaikan suhu menyebabkan energi kinetik partikel zat bertambah sehingga partikel pada suhu yang tinggi akan bergerak lebih cepat dibandingkan dengan suhu yang rendah. Kondisi ini menyebabkan terjadinya tumbukan antara partikel zat pelarut dengan partikel zat terlarut.

▪ Volume Pelarut Pada saat kita melarutkan 2 sendok gula kedalam 100 mL air, dan

2 sendok gula kedalam 500 mL air, maka gula tersebut akan lebih cepat larut dalam 500 mL air, mengapa demikian?. Semakin besar volume pelarut, maka jumlah partikel pelarut akan semakin banyak. kondisi ini memungkinkan lebih banyak terjadinya tumbukan antara zat pelarut dengan zat terlarut, sehingga zat padat pada umumnya akan lebih cepat larut.

▪ Ukuran Zat Terlarut Apabila kita melarutkan 2 sendok gula pasir kedalam 100 mL air,

dan 1 sendok gula batu kedalam 100 mL air, mengapa yang lebih cepat larut adalah 2 sendok gula pasir?. Hal ini karena gula pasir dan 1 sendok gula batu kedalam 100 mL air, mengapa yang lebih cepat larut adalah 2 sendok gula pasir?. Hal ini karena gula pasir

▪ Jenis zat terlarut ▪ Jenis Pelarut

3.2 Cabang-cabang Fisika

Cabang-Cabang ilmu fisika sangat banyak, antara lain yaitu :

a. Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak. Mekanika klasik terbagi atas dua bagian, yaitu Kinematika dan Dinamika. ▪ Kinematika membahas bagaimana suatu objek dapat bergerak tanpa menyelidiki sebab-sebab apa yang menyebabkan suatu objek dapat bergerak.

▪ Dinamika mempelajari bagaimana suatu objek dapat bergerak dengan menyelidiki penyebabnya.

b. Mekanika Kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom.

c. Mekanika Fluida adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang fluida (dapat berupa cairan dan gas)

d. Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam satu alat seperti komputer, peralatan elektronik, semikonduktor, dan lain-lain.

e. Teknik Elektro atau Teknik Listrik adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

f. Elektrostatis adalah ilmu yang mempelajari tentang listrik statis.

g. Elektrodinamis adalah ilmu yang mempelajari tentang listrik dinamis.

h. Bioelektromagnetik adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang fenomena listrik, magnetik, dan elektromagnetik yang muncul pada jaringan makhluk hidup.

i. Termodinamika adalah kajian tentang energi atau panas yang berpindah. j. Fisika Inti adalah ilmu fisika yang mengkaji atom/bagian-bagian atom. k. Fisika Gelombang adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang

gelombang. l. Fisika Optik (Geometri) adalah ilmu fisika yang mempelajari tentang cahaya. m. Kosmografi/Astronomi adalah ilmu yang mempelajari tentang berbintangan dan benda-benda angkasa n. Fisika Kedokteran (Fisika Medis) membahas bagaimana penggunaan ilmu fisika dalam bidang kedokteran (medis), diantaranya :

▪ Biomekanika meliputi gaya dan hukum fluida dalam tubuh ▪ Bioakuistik (bunyi dan efeknya pada sel hidup/ manusia) ▪ Biooptik (mata dan penggunaan alat optik) ▪ Biolistrik (sistem listrik pada sel hidup terutama pada jantung

manusia) o. Fisika Radiasi adalah ilmu fisika yang mempelajari setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.

p. Fisika lingkungan adalah ilmu yang mempelajari kaitan fenomena fisika dengan lingkungan. beberapa di antaranya antara lain : ▪ Fisika tanah dalam/Bumi ▪ Fisika tanah permukaan ▪ Fisika udara ▪ Hidrologi ▪ Fisika gempa (seismografi fisik) ▪ Fisika laut (oseanografi fisik) ▪ Meteorologi ▪ Fisika awan ▪ Fisika Atmosfer

q. Geofisika adalah perpaduan antara ilmu fisika, geografi, kimia, dan matematika. Dari segi Fisika yang dipelajari adalah :

▪ Ilmu gempa atau Seismologi yang mempelajari tentang gempa ▪ Magnet bumi ▪ Gravitasi termasuk pasang surut dan anomali gravitasi bumi ▪ Geo-Elektro (aspek listrik bumi), dll

Selain yang diuraikan di atas, seiring perkembangan zaman, ilmu fisika telah menjadi bagian dari segi kehidupan misalnya :

▪ Ekonomifisika yang merupakan aplikasi fisika dalam bidang ekonomi ▪ Fisika Komputasi adalah solusi persamaan-persamaan Fisika-Matematik

dengan menggunakan, dan lain-lain yang mengakibatkan Fisika itu selalu ada dalam berbagai aspek.

3.3 Hubungan Fisika dengan Ilmu Pengetahuan Lain

Fisika merupakan ilmu yang sangat fundamental diantara semua Ilmu Pengetahuan Alam. Misalnya saja pada Kimia, susunan molekul dan cara-cara praktis dalam mengubah molekul tertentu menjadi yang lain menggunakan metode penerapan hukum-hukum Fisika. Biologi juga harus bersandar ketat pada ilmu fisika dan kimia untuk menerangkan proses-proses yang berlangsung pada makhluk hidup.

Tujuan mempelajari Ilmu Fisika adalah agar kita dapat mengetahui bagian-bagian dasar dari benda dan mengerti interaksi antara benda-benda, serta mampu menjelaskan mengenai fenomena-fenomena alam yang terjadi. Walaupun fisika terbagi atas beberapa bidang, hukum fisika berlaku universal. Tinjauan suatu fenomena dari bidang fisika tertentu akan memperoleh hasil yang sama apabila di tinjau dari bidang fisika lain.

Selain itu, konsep-konsep dasar fisika tidak saja mendukung perkembangan fisika itu sendiri, tetapi juga mendukung perkembangan ilmu lain dan teknologi. Ilmu fisika menunjang riset murni maupun terapan. Ahli-ahli geologi dalam risetnya menggunakan metode-metode gravimetri, akustik, listrik Selain itu, konsep-konsep dasar fisika tidak saja mendukung perkembangan fisika itu sendiri, tetapi juga mendukung perkembangan ilmu lain dan teknologi. Ilmu fisika menunjang riset murni maupun terapan. Ahli-ahli geologi dalam risetnya menggunakan metode-metode gravimetri, akustik, listrik

3.4 Pengukuran

Dalam Ilmu Fisika pengukuran dapat dilakukan pada sesuatu yang terdifinisi dengan jelas. Misalnya : pengukuran panjang, massa, temperatur, dll. Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Pengukuran Langsung Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran. Contoh : pengukuran lebar meja

b. Pengukuran Tidak Langsung Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan hasilnya. Contoh : pengukuran benda-benda kuno

3.3 Besaran dan Dimensi

Dimensi besaran fisis diwakili dengan simbol, misalnya M, L, T yang mewakili massa, panjang (mungkin dari istilah bahasa Inggris: length), dan waktu (mungkin dari istilah bahasa Inggris: time). Sebagaimana terdapat satuan turunan yang diturunkan dari satuan dasar, terdapat dimensi dasar primer besaran fisis dan dimensi sekunder besaran yang diturunkan dari dimensi dasar primer.

Misalnya, dimensi besaran kecepatan adalah jarak/waktu (L/T) dan dimensi gaya adalah massa × jarak/waktu² atau ML/T2.

Satuan dan dimensi suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan besaran fisis didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar tertentu (contohnya, besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci, mil, atau mikrometer), namun dimensi besaran panjang hanya satu, yaitu L.

Dua satuan yang berbeda dapat dikonversikan satu sama lain (contohnya:

1 m = 39,37 in; angka 39,37 ini disebut sebagai faktor konversi), sementara tidak ada faktor konversi antarlambang dimensi.

Berikut adalah tabel yang menunjukkan dimensi dan satuan tujuh besaran dasar dalam sistem SI :

Besaran dasar

Dimensi

Satuan SI

Arus Listrik

Intensitas Cahaya

I Cd

Tabel 3.1 Dimensi dan Satuan Dasar dalam Sistem SI

(Sumber : http://iffahufairohpsikolog.blogspot.co.id)

a. Satuan Pengukuran selalu dibuat relatif terhadap satuan tertentu. Sistem satuan yang dipakai sekarang adalah sistem Internasional yang disingkat dengan SI (dari bahasa perancis, Le Systeme International D’Unites ) dan sistem Inggris. Dalam SI terdapat 2 sistim satuan yaitu : Sistem MKS (meter-kilo- sekon) dan Sistem CGS (centi-gram-sekon).

Sistim

Waktu MKS

Tabel 3.2 Sistem MKS dan CGS

(Sumber : http://iffahufairohpsikolog.blogspot.co.id) (Sumber : http://iffahufairohpsikolog.blogspot.co.id)

1) Dalam mekanika ada tiga besaran pokok yaitu : massa, panjang dan waktu.

2) Dalam Thermodinamika kita mengenal dua besaran pokok yaitu : suhu dan jumlah zat.

3) Dalam listrik dan cahaya ada dua besaran pokok yaitu : kuat arus dan intensitas cahaya.

4) Dan ada dua besaran pokok yang tak berdimensi yaitu sudut ruang dan sudut bidang.

Pada mulanya besaran-besaran pokok tidak mempunyai standart yang jelas. Untuk menghindari ini maka sejak tahun 1889 diadakan pertemuan rutin yang membahas berat dan pengukuran.

Pada pertemuan yang diadakan dalam periode 1954-1971 ditetapkan tujuh besaran pokok beserta satuannya. Sistem satuan yang digunakan adalah sistem satuan SI.

c. Dimensi Dimensi menyatakan sifat fisis dari suatu besaran. Dengan kata lain dimensi merupakan simbul dari besaran pokok, seperti terlihat dalam tabel. Dimensi dapat dipakai untuk mengecek rumus – rumus fisika. Rumus fisika yang benar harus mempunyai dimensi yang sama pada kedua ruas.

Didalam suatu pengukuran ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu mendapatkan angka yang terlalu kecil atau angka yang terlalu besar jika dipakai satuan diatas.

Untuk menyederhanakan permasalahan tersebut maka dalam pertemuan pada tahun 1960-1975 komite international di atas menetapkan awalan pada satuan-satuan tersebut.

d. Besaran Turunan Besaran turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Jadi besaran turunan terdiri dari lebih dari satu besaran pokok.

Dalam fisika terdapat banyak sekali besaran turunan. Bebarapa contoh dari besaran turunan dibawah ini : Gaya, Kecepatan, Percepatan, Usaha, Daya, Volume, Massa jenis, dll.

e. Pengukuran Berdasarkan Metrik dan SI

Tabel 3.3 Pengukuran berdasarkan Metrik

(Sumber : http://iffahufairohpsikolog.blogspot.co.id)

Tabel 3.4 Pengukuran berdasarkan SI

(Sumber : http://iffahufairohpsikolog.blogspot.co.id)

Setiap kali kita menyebutkan nilai suatu besaran pasti terdiri dari Awalan Metrik SI dan diikuti Satuan dasar SI.

Sebagai contohnya untuk besaran Massa adalah gram (g) yang akan diawali dengan awalan metrik tersebut bila dikonversikan.

BAB 4 EKOLOGI DAN DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

4.1 IPTEK dan Perkembangannya

Menurut Adolf Portman, secara biologis manusia dipandang sebagai premature, karena manusia tidak memiliki daya penyesuaian terhadap lingkungan secara alami. Pada dasarnya, teknologi adalah ilmu terapan, sebaliknya tekonologi juga mendorong penciptaan ilmu pengetahuan yang lebih maju lagi.

Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.

Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

Bagi masyarakat sekarang, IPTEK sudah merupakan suatu religion. Pengembangan IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja IPTEK sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. IPTEK diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.

Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif.

Gambar 4.1 Perkembangan Teknologi

(Sumber : http://jsastia2.blogspot.co.id)

Adapun beberapa dampak positif dan negatif yang terjadi atas perkembangan iptek antara lain :

a. Dampak positif yang bisa kita terima dari perkembangan IPTEK :

1) Memberikan berbagai kemudahan Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam

beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan peternakan, yang dulunya memerah susu sapi dengan menggunakan tangan atau secara manual, kini sudah menggunakan peralatan mesin. Sehingga aktifitas pemerahan susu sapi dapat lebih beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan peternakan, yang dulunya memerah susu sapi dengan menggunakan tangan atau secara manual, kini sudah menggunakan peralatan mesin. Sehingga aktifitas pemerahan susu sapi dapat lebih

2) Mempermudah meluasnya berbagai informasi Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana

tanpa informasi kita akan serba ketinggalan. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus bisa mengikuti perkembangannya. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat, hal ini di karenakan kegiatan tersebut masih di lakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan sepucuk surat.

Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kita pun tidak perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita dengan peralatan modern saat ini seperti dengan media sosial yang ada ataupun dengan smartphone yang memanjakan kita dengan berbagai layanan yang ada.

3) Bertambahnya pengetahuan dan wawasan Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih,

dimana hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan IPTEK, peralatan elektronik seperti komputer, internet, dan handphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang- orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat menggunakannya. Inilah salah satu pengaruh positif perkembangan IPTEK terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.

b. Dampak negatif yang akan kita terima jika kita tidak bisa mengimbangi perkembangan IPTEK :

1) Mempengaruhi pola berpikir Dengan adanya teknologi informasi yang sangat berkembang pesat

saat ini seperti adanya media sosial yang banyak menjamur di Indonesia, tentu perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap pola berpikir anak, namun berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan orang tua. Apalagi masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang mudah penasaran serta suka dengan hal baru, terutama dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik dan peralatan telekomunikasi. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di sajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik, untuk itu kita harus pandai - pandai memilih apa yang akan kita baca dan apa yang akan kita lihat dimedia informasi yang ada.

2) Hilangnya budaya tradisional Dengan banyak bermunculannya toko-toko modern seperti

indomaret, alfamart, dan yang lainnya, berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan, dan apartemen mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang dulunya lebih di kenal sebagai toko tetangga kini berubah menjadi mini market. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah mengarah kepada pergaulan bebas, dan anak-anak cenderung memilih bermain dengan smartphone merika ketimbang bermain bersama rekan sepantaran mereka.

3) Banyak menimbulkan berbagai kerusakan Indonesia di kenal sebagai Negara berkembang dengan kekayaan

sumber daya alamnya yang sangat beranekaragam, namun dengan sumber daya alamnya yang sangat beranekaragam, namun dengan

Mulai berdiri berbagai kegiatan industri, perhotelan, mal, dan gedung-gedung bertingkat serta perumahan berdiri di mana-mana. Akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, hutan gundul, dan juga kebakaran hutan. Sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi udara, serta yang terakhir adalah adanya bencana kabut asap yang menimpa warga pekan baru dikarenakan kebakaran hutan. Inilah dampak kemajuan IPTEK yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak cucu kita nanti jika kita tidak bisa berperan untuk ikut didalam lingkarannya.

c. Tingkatan Teknologi Berdasarkan Penerapannya

1) Teknologi Tinggi (Hi-Tech) Suatu jenis teknologi mutakhir yamg dikembangkan dari hasil

penerapan ilmu pengetahuan terbaru. Contoh : komputer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi, dan lainnya. Ciri-ciri teknologi ini adalah padat modal, didukung fasilitas riset dan pengembangan, biaya perawatan tinggi, ketrampilan operatornya tinggi, dan masyarakat penggunanya ilmiah.