WAKIL BUPATI LOMBOK BARAT

  

DR. H. ZAINI ARONY, M.Pd DR. H. MAHRIP, SE, MM

BUPATI LOMBOK BARAT WAKIL BUPATI LOMBOK BARAT

  

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

KABUPATEN LOMBOK BARAT

TAHUN ANGGARAN 2011

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salam sejahtera bagi kita semua,

Saudara-saudara warga masyarakat Kabupaten Lombok Barat yang kami hormati.

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rakhmat dan karunia-Nya, sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyampaikan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2011.

  Sesuai amanat Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah wajib untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah dan menyampaikan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) kepada masyarakat.Ketentuan tersebut dijabarkan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat. Adapun tata cara penyampaian ILPPD kepada masyarakat diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7A Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyampaian Informasi dan Tanggapan atau Saran dari Masyarakat Atas Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

  Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) ini disampaikan dengan harapan dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pemerintahan daerah pada Tahun Anggaran 2011, sesuai Prioritas Umum Pembangunan Daerah Tahun 2011. Selanjutnya melalui media ini kami sampaikan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2011 sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM

  1. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655) ;

  2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor

  32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

  3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

  4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4693);

  5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

  6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);

  7. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Lombok Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8);

  8. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah.

  9. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 7 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Daerah Nomor 7 Tahun 2011).

  B. GAMBARAN UMUM DAERAH

1. Kondisi Geografis; batas administrasi daerah, luas wilayah, topografis dan jumlah bangunan rumah serta hal lain yang dianggap perlu

  Secara geografis Kabupaten Lombok Barat terletak di antara 115 46’ sampai dengan 116

  28 Bujur Timur dan 8 12’ sampai dengan 8 55’ Lintang Selatan.

  Kabupaten Lombok Barat termasuk wilayah yang beriklim tropis dengan temperatur rata-rata 27,35 C dan suhu maksimum berkisar 31,6 C serta suhu minimum 23,1

  C, dengan tingkat curah hujan rata-rata 77,38 mm setiap bulannya.

  Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Lombok Barat meliputi :

  • Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Utara - Sebelah Selatan : Samudera Indonesia - Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Tengah Dan Lombok Timur - Sebelah Barat : Selat Lombok dan Kota Mataram

  Dengan letak geografis tersebut, Kabupaten Lombok Barat memiliki posisi yang strategis, yaitu sebagai pintu gerbang Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan Provinsi Bali dengan adanya Pelabuhan Lembar, dan merupakan daerah perlintasan Bandara Internasional Lombok di Kabupaten Lombok Tengah dengan pusat pemerintahan Provinsi NTB yang terletak di Kota Mataram. Selain itu Kabupaten Lombok Barat merupakan daerah tujuan wisata terbaik (destinasi wisata) setelah pulau Bali. Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan pusat pemerintahan Provinsi NTB, di Kabupaten Lombok Barat telah berkembang pesat perumahan dan pemukiman penduduk.

  8 Gerung 21.259

  atau sekitar 50,23% terkecil Kecamatan Kuripan dengan luas wilayah 21.56 Km

  2

  Secara administrasi Kabupaten Lombok Barat terbagi dalam 10 Kecamatan, 122 Desa dan 732 Dusun. Dimana Kecamatan Sekotong Tengah memiliki luas wilayah terbesar dengan luas wilayah sekitar 330.45 Km

  Jumlah 168.813 Sumber : BPS Kabupaten Lombok Barat Tahun 2010

  11 Lainnya 198

  10 Sekotong Tengah 15.841

  9 Lembar 12.919

  7 Labuapi 16.819

  Di Wilayah Kabupaten Lombok Barat tercatat terdapat sejumlah 168.813 unit bangunan rumah tempat tinggal dengan rincian jumlah per Kecamatan sebagaimana tertera pada Table 1.1.

  6 Kuripan 9.509

  5 Kediri 14.039

  4 Lingsar 18.934

  3 Narmada 24.972

  2 Batulayar 12.905

  1 Gunungsari 21.418

  

No Kecamatan Jumlah Bangunan Rumah Keterangan

  Tabel 1.1 Jumlah Bangunan Rumah Tempat Tinggal Menurut Kecamatan

  2 atau 2,05% dari total luas daratan di Kabupaten Lombok Barat sesuai dengan tabel 1.2 Tabel 1.2

  Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lombok Barat

  Jumlah 1.053,92 100,00 Sumber : BPS Kabupaten Lombok Barat Tahun 2010

  5 Kediri 26.460 27.774 54.204

  4 Narmada 42.797 45.100 87.897

  3 Lingsar 31.004 32.405 63.409

  2 Batulayar 22.679 22.709 45.388

  1 Gunungsari 38.925 39.708 78.633

  No Kecamatan Jumlah penduduk Jumlah Laki-laki Perempuan

  Tabel 1.3 Struktur Penduduk Kabupaten Lombok Barat Menurut Jenis Kelamin

  Jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Barat menurut jenis kelamin terdiri dari 293.528 orang laki-laki atau sekitar 48,92% dan terdiri dari 306.458 orang atau sekitar 51,08% menunjukkan bahwa penduduk di Kabupaten Lombok Barat lebih dominan penduduk berjenis kelamin perempuan dibanding dengan penduduk laki-laki, sesuai dengan tabel 1.3 sebagai berikut :

  2. Gambaran Umum Demografis

  10 Sekotong Tengah 529,38 50,23

  No Kecamatan Luas Wilayah (Km 2 ) Persentase (%)

  9 Lembar 62,66 5,95

  8 Gerung 62,30 5,91

  7 Labuapi 28,33 2,69

  6 Kuripan 21,56 2,05

  5 Kediri 21,64 2,05

  4 Lingsar 96,58 9,16

  3 Narmada 107,62 10,21

  2 Batulayar 34,11 3,24

  1 Gunungsari 89,74 8,51

  6 Kuripan 16.752 17.268 34.020

  No Kecamatan Jumlah penduduk Jumlah Laki-laki Perempuan

  7 Labuapi 29.602 31.154 60.756

  8 Gerung 35.220 39.107 74.327

  9 Lembar 21.743 22.683 44.426

  10 Sekotong Tengah 28.005 28.225 56.230

  Jumlah 293.528 306.458 599.986 Sumber : BPS Kabupaten Lombopk Barat Tahun 2010

  Menurut kelompok umur, pada tahun yang sama memperlihatkan bahwa kelompok umur terbesar adalah usia antara 15-64 tahun atau kategori usia produktif sebanyak 391.868 jiwa menunjukkan bahwa Kabupaten Lombok Barat mempunyai potensi yang besar dibidang Sumber Daya Manusia yang produktif untuk mendukung pembangunan berbagai sektor . Jumlah kelompok umur terkecil adalah usia 75+ tahun sebanyak 7.900 jiwa. Untuk lebih jelasnya data komposisi penduduk menurut umur dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut :

  Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Barat Menurut Kelompok Umur

  

Struktur usia Laki-laki Perempuan Jumlah

  75+ 3.486 4.414 7.900 70-74 3.625 4.149 7.774 65-69 4.794 5.156 9.950 60-64 7.254 7.770 15.024 55-59 8.356 8.411 16.767 50-54 12.456 12.818 25.274 45-49 14,998 15.194 30.192 40-44 18.035 18.950 36.985 35-39 22.588 24.334 46.922 30-34 23.217 26.423 49.640 25-29 26.304 31.034 57.338 20-24 24.209 29.227 53.436 15-19 30.275 30.015 60.290 10 -14 31.694 29.908 61.602

  5-9 30.605 29.073 59.678 0-4 31.632 29.582 61.214

  Total 293.528 306.458 599.986 Sumber : BPS Kabupaten Lombok Barat Tahun 2010

  Selanjutnya persentase jumlah penduduk menurut pendidikan dapat dilihat pada Table 1.5 berikut : Tabel 1.5

  Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Barat Menurut Pendidikan

  Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah

  Tidak / Belum Tamat SD 30,07 29,73 29,91 SD / MI 28,00 35,84 31,77 SLTP / MTs 18,41 17,48 17,96 SLTA / SMK / MA 18,93 13,59 16,37 DI / DII 0,85 0,46 0,67 DIII / Sarjana Muda 0,59 0,91 0,74 DIV / S1 3,15 1,99 2,59 S2 / S3 0,00 0,00 0,00

  Total 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS Lombok Barat Tahun 2010

Tabel 1.5 di atas menunjukkan bahwa persentase penduduk terbesar menyelesaikan pendidikannya pada jenjang SD/MI sebanyak 31,77% dan

  terkecil pada jenjang pendidikan DIII/Sarjana Muda sebanyak 0,74% menjadi tantangan terbesar bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dan segenap masyarakat di Kabupaten Lombok Barat untuk meningkatkan tingkat pendidikan penduduk di Kabupaten Lombok Barat.

  Persentase jumlah Penduduk menurut lapangan usaha dapat dilihat pada tabel 1.6 sebagai berikut : Tabel 1.6

  Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Barat Menurut Pekerjaan

  Bidang pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah

  Pertanian, Perkebunan, 40,91 37,92 39,79 Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan 7,44 3,69 6,03

  Bidang pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah

  Penggalian Industri Pengolahan 6,39 14,46 9,43

  • Listrik, Gas dan Air Bersih 0,16 0,10 Konstruksi 11,14 6,95 - Perdagangan, Hotel dan 14,52 31,22 20,80 Restoran Pengangkutan dan 6,57 0,90 4,44 Komunikasi Keuangan, Real estat dan 0,89 0,25 0,65 Jasa Persh. Jasa-jasa 11,98 11,57 11,82

  Lain-lain

  Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS Lombok Barat Tahun 2010

  Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja terbanyak dengan 39,79 persen disusul sektor perdagangan hotel dan restoran sebesar 20,80 persen serta jasa-jasa dengan 11,82 persen. Sektor lain yang memberikan kontribusi cukup besar adalah industri pengolahan dan konstruksi masing-masing sebesar 9,43 persen dan 6,95 persen. . Sektor yang mempunyai kontribusi terkecil adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 6,03 persen disusul oleh sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 4,44 persen, sektor Keuangan sebesar 0,65 persen dan sektor listrik,gas dan air bersih 0,10 persen.

  Selanjutnya jumlah penduduk menurut rumah tangga dapat dilihat pada Table 1.7 berikut : Tabel 1.7

  Jumlah Penduduk Menurut Rumah tangga

  Kecamatan Rumah tangga Rata-rata ART Keterangan

  Sekotong Tengah 15.841 3,55 Lembar 12.919 3,44 Gerung 21.259 3,50 Labuapi 16.819 3,61 Kediri 14.039 3,86 Kuripan 9.509 3,58 Narmada 24.972 3,52

  Kecamatan Rumah tangga Rata-rata ART Keterangan

  Lingsar 18.934 3,35 Gunungsari 21.418 3,67 Batulayar 12.905 3,52 Lainnya 198 3,52

  Total 168.813 3,55 Sumber : BPS Kabupaten Lombok Barat Tahun 2010

Tabel 1.7 di atas menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga terbanyak terdapat di Kecamatan Narmada sebanyak 24.972 atau

  14,79% dan jumlah rumah tangga paling sedikit terdapat di Kecamatan Kuripan sebanyak 9.509 (5,63%). Jika dibanding data jumlah penduduk dengan jumlah rumah tangga maka rata-rata satu rumah tangga terdiri dari 3,55 jiwa.

3. Kondisi Ekonomi

a. Potensi Unggulan Daerah

  Posisi geografis Kabupaten Lombok Barat yang terletak diantara pulau Bali dan Pulau Komodo yang merupakan daerah tujuan pariwisata di Indonesia merupakan peluang yang strategis bagi pengembangan investasi kepariwisataan, dengan ditunjang oleh prasarana dan sarana kepariwisataan yang memadai.

  Dengan prasarana dan sarana yang memadai itu pula, Kabupaten Lombok Barat sering ditunjuk untuk menyelenggarakan even-even kegiatan nasional maupun internasional yang memberikan peluang dalam pembangunan daerah dan menggerakkan roda perekonomian daerah.

  2 Selain hal tersebut diatas dengan luas wilayah 1.053,92 Km

  Kabupaten Lombok Barat memiliki potensi sumber daya alam yang sangat bervariatif untuk dikembangkan, mulai dari Pariwisata, Pertanian, Industri Kerajinan, Agro Industri, Agro Wisata, Perdagangan, Perikanan, Kehutanan, dan Pertambangan. Beberapa potensi unggulan yang potensial untuk dikembangkan di Wilayah Kabupaten Lombok Barat dapat dilihat pada Tabel 1.8 sebagai berikut : Tabel 1.8

  Jenis Klaster dan Wilayah Pengembangannya di Kabupaten Lombok Barat

  

No. Jenis Klaster Industri Klaster Wilayah

  1 Pariwisata, Industri Kerajinan, Batulayar, Gunungsari Pertanian

  2 Agroindustri, Agrowisata, Narmada, Lingsar Pariwisata, Pertanian

  3 Pusat Pemerintahan, Gerung Perdagangan, Pertanian

  4 Pariwisata, Perikanan,Pertanian Sekotong Tengah Pertambangan

  5 Perikanan, Perdagangan dan Jasa Lembar

  6 Pendidikan, Pertanian, Industri Kediri, Labuapi, Kuripan Kerajinan

  Sumber : Bappeda Kabupaten Lombok Barat

  Berdasarkan kajian ekonomi pada tahun 2010 seperti nampak pada tabel di atas, klaster usaha Pertanian menempati unggulan pertama diikuti Industri Pariwisata, Jasa-jasa, Pengangkutan dan Komunikasi dan Pertambangan.

b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB

  Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah merupakan indikator makro di dalam pembangunan untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi maupun sektoral dalam struktur prekonomian suatu negara ataupun daerah. Secara detail PDRB atas dasar harga konstan maupun atas dasar harga berlaku Lombok Barat dapat dilihat pada tabel 1.9.

  Tabel 1.9. PDRB Kabupaten Lombok Barat dan Laju Pertumbuhannya dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

  PDRB ADH PDRB ADH Laju Pertumbuhan Tahun Berlaku Konstan 2000 Konstan Berlaku (%) (jutaRp.) (Juta Rp. ) (%)

  2009 3.550.547,76 1.683.250,43 13,54 4,77 2010*) 3.939.774,50 1.769.875,81 12,71 6,78

  2011**) 4.353.844,65 1.868.534,95 10,66 5,57

  Sumber : BPS Kabupaten Lombok Barat tahun 2011 Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Proyeksi

Tabel 1.9 menunjukkan bahwa pertumbuhan PDRB atas dasar harga konsatan maupun atas dasar harga belaku Kabupaten Lombok Barat selalu

  menunjukkan pertumbuhannya yang positif sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Pertubuhan PDRB atas dasar harga berlaku berada di atas 10% bahkan jauh berada di atas rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Lombok Barat yang mencapai 1,49% pertumbuhan rtata-rata sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Indikator ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur bahwa kesejahteraan masyarakat Lombok Barat berada pada kondisi yang seimbang walaupun terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% per tahun.

a) Struktur Ekonomi

  Untuk melihat struktur perekonomian Kabupaten Lombok Barat dapat dilihat dari distribusi PDRB baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Sementara untuk melihat laju pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan. Laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pertumbuhan struktur ekonomi suatu wilayah atau suatu negara. Untuk melihat distribusi PDRB Kabupaten Lombok Barat secara detail dapat dilihat pada tabel 1.10.

  Tabel 1.10. Distribusi PDRB Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut

  Lapangan Usaha Tahun 2009 – 2011

  

No Lapangan Usaha 2009 2010*) 2011**)

  Pertanian Peternakan, 1. Kehutanan 27,41 26,16 27,59

  

No Lapangan Usaha 2009 2010*) 2011**)

  2. Pertambangan & Penggalian 3,72 4,01 4,80

  3. Industri Pengolahan 3,77 3,70 3,85

  4. Listrik Gas Dan Air Bersih 0,72 0,75 0,86

  5. Bangunan/Construction 11,08 11,54 12,99 Perdagangan, Hotel Dan 6. Restoran 21,75 22,55 26,33

  7. Pengangkutan Dan Komunikasi 11,39 11,06 11,87 Keuangan, Persewaan & Jasa 8.

  4,07 4,09 4,32 Perus

  9. Jasa-Jasa/Services 16,10 16,15 16,75

  Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat tahun 2011 Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Proyeksi

Tabel 1.10 menunjukkan bahwa sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 sektor pertanian memegang peranan yang paling besar dalam

  perekonomian Kabupaten Lombok Barat dengan distribusi yang selalu berada pada posisi di atas 26 % dan pada tahun 2011 mencapai 27,59%. Besarnya distribusi sektor pada suatu wilayah atau negara tidak cukup untuk dijadikan sebagai basis ekonomi, namun yang perlu diperhatikan juga adalah berapa besar pertumbuhan dalam kurun waktu tertentu juga merupakan faktor yang menentukan, selain itu kontribusinya terhadap pertumbuhan secara agregatif juga merupakan hal yang menentukan.

  Sektor pertanian memiliki distribusi yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari seluruh sektor yang ada, namun pertumbuhannya pada tahun 2011 hanya mencapai 2,15% dengan kontribusi sebesar 0,51% terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Berdasarkan kondisi tersebut sektor pertanian harus didorong pertumbuhannya baik secara endogen maupun secara eksogen agar menjadi basis ekonomi maupun unggulan daerah, mengingat distribusi dan perencanaan terhadap perekonomian di Kabupaten Lombok Barat yang cukup besar.

  Sektor pariwisata, perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor kedua yang memiliki distribusi terbesar dalam struktur perekonomian Lombok Barat, sektor ini memiliki distributor 21,7% pada tahun 2009 dan pada akhir tahun 2011 mencapai 26,33%. Sektor pariwisata, perdagangan, hotel dan restoran disamping memiliki distributor yang tinggi terhadap struktur perekonomian Lombok Barat juga memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu mencapai 7,12 pada tahun 2011 dan memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah secara kumulatif pada tahun 2011 yaitu mencapai 1,76 persen terhadap pertumbuhan rata-rata ekonomi daerah yaitu 5,57%.

  Sektor pariwisata, perdagangan, hotel dan restoran, disamping memegang peranan yang besar terhadap struktur perekonomian, juga merupakan sektor basis dan unggulan daerah. Selanjutnya sektor-sektor lain selain sektor pertanian, pariwisata, perdagangan, hotel dan restoran dalam struktur perekonomian Lombok Barat hampir memiliki peran yang sama, sektor-sektor tersebut sebagian memiliki pertumbuhan yang tinggi namun distribusinya masih rendah.

  Berdasarkan tabel 1.10 dapat dikatakan bahwa perubahan struktur ekonomi Lombok Barat secara agregatif dengan memperhatikan pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku tiap-tiap sektor dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 berada dalam kondisi yang stabil dan memadai.

  Untuk mengetahui sektor-sektor yang memiliki peranan dalam pertumbuhan ekonomi suatu wilayah atau negara, dapat dilihat dari distribusi PDRB atas dasar harga konstan. Secara detail distribusi PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Lombok Barat sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 1.11.

  Tabel 1.11. Distribusi PDRB Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Konstan Menurut

  Lapangan Usaha Tahun 2009 – 2011

  

No Lapangan Usaha 2009 2010*) 2011**)

  24,52 23,89 24,40 Pertanian Peternakan, 1.

  Kehutanan

  2. Pertambangan & Penggalian 4,05 4,13 4,52

  3. Industri Pengolahan 5,36 5,29 5,59

  4. Listrik Gas Dan Air Bersih 0,55 0,55 0,60

  5. Bangunan/Construction 11,77 12,21 13,21 Perdagangan, Hotel Dan 24,71 26,47 6.

  24,31 Restoran Pengangkutan Dan 10,47 10,87 7.

  Komunikasi 10,58 Keuangan, Persewaan & Jasa 4,42 4,45 4,74 8. Perus

  9. Jasa-Jasa/Services 14,44 14,30 15,18

  Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat tahun 2011 Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Proyeksi

Tabel 1.11 menunjukkan bahwa sektor pertanian serta sektor pariwisata, perdagangan, hotel dan restoran adalah merupakan dua sektor yang

  menopang pertumbuhan ekonomi Lombok Barat secara agregatif. Secara riil kedua sektor ini disamping memiliki variabel terbesar sebagai sumber pertumbuhan juga pada tahun 2011 memiliki distribusi terbesar dalam PDRB atas dasar harga konstan di Kabupaten Lombok Barat.

  Memperhatikan distributor PDRB atas dasar harga konstan pada tabel 1.11 khususnya pada sektor-sektor yang memegang peranan penting dalam struktur perekonomian Lombok Barat seperti sektor pertanian, perdagangan, hotel dan restoran yang diikuti oleh sektor jasa-jasa, serta sektor bangunan serta pengangkutan dan komunikasi yang distribusinya terus mengalami peningkatan pada tahun 2011 maka kondisi ini menunjukkan bahwa perekonomian Lombok Barat menuju kondisi yang lebih baik dan mengalami kemajuan yang signifikan.

  Selanjutnya untuk dapat mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu wilayah atau negara baik secara agregatif maupun secara sektoral dapat dilihat melalui laju pertumbuhan ekonominya yang diukur berdasarkan laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan. Secara detail laju PDRB Kabupaten Lombok Barat atas dasar harga konstan dapat dilihat pada tabel 1.12.

  Tabel 1.12. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Konstan

  Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 – 2011

  

No Lapangan Usaha 2009 2010*) 2011**)

  Pertanian Peternakan, 1.

  2,25 2,05 2,15 Kehutanan

  2. Pertambangan & Penggalian 12,12 6,91 9,52

  3. Industri Pengolahan 8,24 3,24 5,74

  4. Listrik Gas Dan Air Bersih 9,49 6,04 7,70

  5. Bangunan/Construction 7,64 8,68 8,17 Perdagangan, Hotel Dan 6. Restoran 7,81 6,43 7,12 Pengangkutan Dan 7.

  4,06 3,58 3,82 Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa 8.

  Perus 7,06 5,55 6,31

  9. Jasa-Jasa/Services 8,62 3,74 6,18

  3. Industri Pengolahan 0,43 0,17 0,30

  9. Jasa-Jasa/Services 1,22 0,54 0,88

  0,31 0,25 0,28

  0,44 0,38 0,40 8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perus

  1,87 1,56 1,76 7. Pengangkutan Dan Komunikasi

  Perdagangan, Hotel Dan Restoran

  5. Bangunan/Construction 0,89 1,02 1,00 6.

  4. Listrik Gas Dan Air Bersih 0,05 0,03 0,04

  2. Pertambangan & Penggalian 0,46 0,28 0,39

  Pertumbuhan Ekonomi 6,25 4,77 5,57 Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat tahun 2011 Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Proyeksi

  0,57 0,50 0,51

  Pertanian Peternakan, Kehutanan

  

No Lapangan Usaha 2009 2010*) 2011**)

1.

  Lapangan Usaha Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2009 – 2011

  Tabel 1.13 Kontribusi PDRB Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Konstan Menurut

  Selain itu untuk mengukur seberapa besar peran tiap-tiap sektor dalam memberikan nilai ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, maka perlu diperhatikan kontribusi tiap-tiap sektor dalam memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah secara kumulatif. Detail kontribusi sektor terhadap pertumbuhan ekonomi Lombok Barat dapat dilihat pada tabel 1.13.

  dan sektor pertanian memiliki pertumbuhan yang paling rendah. Secara agregatif pertumbuhan ekonomi Lombok Barat pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 5,57% atau meningkat sebesar 0,8 poin. Berdasarkan besarnya pertumbuhan tersebut maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Lombok Barat pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan yang lebih baik dan signifikan.

Tabel 1.12 menunjukkan bahwa, secara sektoral pertambangan dan penggalian memiliki pertumbuhan yang terbesar dari seluruh sektor yang ada

  Pertumbuhan Ekonomi 6,25 4,77 5,57 Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat tahun 2011 Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Proyeksi

Tabel 1.13. menunjukkan bahwa dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 sektor pariwisata, perdagangan, hotel dan restoran kontribusinya

  mengalami peningkatan, dan pada tahun 2011 sektor ini memberikan sumbangan terbesar dalam perbaikan struktur ekonomi Lombok Barat. Sementara itu sektor bangunan dan jasa-jasa berturut-turut menempuh urutan kedua dan ketiga. Berdasarkan tabel 1.13 secara sektoral pertumbuhan ekonomi Lombok Barat pada tahun 2011 sebagian besar ditopang oleh ketiga sektor tersebut, dan secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Lombok Barat yang mencapai 5,57% mengalami pertumbuhan yang baik dan signifikan.

  Selain itu untuk melihat perbaikan kesejahteraan masyarakat dari aspek pertumbuhan ekonomi, maka dapat dilihat dari aspek pertumbuhan PDRB perkapita atas dasar harga konstan dan harga berlaku. Secara detail PDRB perkapita atas dasar harga konstan dan berlaku Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 1.14.

d) PDRB Per Kapita

  Tabel 1.14 PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Perkapita Kabupaten Lombok Barat

  Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2009 – 2011

  Tahun No Uraian 2009 2010*) 2011**)

  1

  2

  5

  6

  7 I Atas Dasar Harga Berlaku

  1 PDRB Per Kapita (Rp.) 5.804.356 6.566.444 7.266.714 Laju Pertumbuhan Perkapita

  2

  11,79 12,71 10,66

  (%)

  Atas Dasar Harga Konstan

  II 2000

  1 PDRB Per Kapita (Rp.) 2.751.740 2.949.862 3.068.575 Laju Pertumbuhan Perkapita

  2

  4,44 6,78 4,02

  (%)

  Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat tahun 2011 Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Proyeksi

Tabel 1.14 menunjukkan bahwa PDRB perkapita atas dasar harga berlaku dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 mengalami peningkatan

  yang signifikan yaitu dengan pertumbuhan di atas 10 % pertahun dan pada tahun 2011 mencapai Rp. 7.266.714 perkapita dengan pertumbuhan sebesar 10,66%.

  Sementara itu, PDRB perkapita atas dasar harga konstan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan (pertumbuhan positif) yaitu diatas 4% pertahun dan pada tahun 2011 mencapai 3.068.575 perkapita dengan pertumbuhan sebesar 4,02%.

  Berdasarkan kondisi di atas maka dapat dikatakan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Lombok Barat berada pada kondisi yang seimbang dan memadai, karena pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan maupun atas dasar harga berlaku lebih besar dari pertumbuhan penduduk Lombok Barat .

II. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

A. Visi dan Misi

  Visi merupakan cita-cita dan citra yang ingin dicapai. Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2009-2014 dari Kepala Daerah terpilih adalah merupakan RPJMD tahap ke – 2 (dua) dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok Barat 2005 – 2025 seperti yang tertuang dalam Perda Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2008 (Seri E Nomor 10 Tahun 2008), dengan visi yaitu : “Terwujudnya Masyarakat Lombok Barat yang Maju, Mandiri

  dan Bermartabat Dengan Dilandasi Nilai-Nilai Patut Patuh Patju“.

  Visi Pembangunan Kabupaten Lombok Barat periode 2009 – 2014 tersebut, memiliki makna :

  1. Masyarakat Kabupaten Lombok Barat, yakni seluruh masyarakat Kabupaten Lombok Barat yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Barat.

  2. Kata Maju, mengandung arti mempunyai kualitas dan kemampuan untuk berprestasi dan berdayasaing, sehingga masyarakat Kabupaten Lombok Barat dapat sejajar atau bahkan lebih tinggi dari daerah lain, ditandai dengan meningkatnya kualitas hidup dan tercukupi segala kebutuhan kehidupan masyarakatnya.

  3. Kata Mandiri, mengandung arti mampu sejajar dengan daerah lain dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri sehingga mampu bersaing dengan sehat didasari keyakinan akan potensi daerah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

  4. Kata Bermartabat, mengandung arti harkat atau harga diri, yang menunjukkan eksistensi atau identitas (jati diri) masyarakat Lombok Barat yang dapat dijadikan teladan karena ketakwaanya, kemakmuran, kebersihan, ketertiban, ketaatan, keamanan, dan berkeadilan.

  5. Dilandasi Nilai – Nilai Patut Patuh Patju, mengandung arti perwujudan masyarakat Kabupaten Lombok Barat yang mempunyai nilai – nilai : (1) baik, terpuji hal yang tidak berlebih lebihan, (2) rukun, damai, toleransi, harga menghargai dan (3) rajin, giat, tak mengenal putus asa

  Misi merupakan upaya dalam rangka meraih visi atau cita-cita dan citra yang hendak dicapai. Misi pembangunan daerah Kabupaten Lombok Barat tahun 2009-2014 adalah sebagai berikut :

  

1. Mengembangkan Masyarakat Lombok Barat yang Ber-Akhlakul Karimah,

Berbudaya, Dan Demokratis

  Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam menjaga dan meningkatkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral dan beretika untukmenjadimanusia yang berkepribadian Pancasila dan berwatak luhur yang memiliki ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta sikap mental, moral dan budi pekerti yang luhur.

  Kondisi ini juga didukung oleh responsifitas terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga tercipta suasana kehidupan yang penuh toleransi, tenggang rasa dan harmonis serta demokratis.

  

2. Meningkatkan Optimalisasi Pelayanan Pendidikan Dan Kesehatan secara

Berkeadilan, Berkualitas Dan Berkesinambungan

  Misi ini merupakan upaya dalam memberikan akselerasi yang optimal terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakat Kabupaten Lombok Barat yang berpegang pada prinsip berkeadilan, berkualitas dan berkesinambungan. Sehingga dengan demikian diharapkan tercipta sumberdaya manusia Lombok Barat yang sehat, cerdas, produktif, dan kompetitif sebagai agen perubahan (agent of change) untuk masa yang akan datang.

  3. Mendorong Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Yang Berbasis Pada Sumberdaya Lokal, Pengembangan Investasi Dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat sesuai dengan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

  Misi ini merupakan upaya dalam mencapai tujuan pembangunan Kabupaten Lombok Barat dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat dan pengurangan disparitas pendapatan dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan yang berbasis pada potensi sumberdaya lokal wilayah, mempunyai daya saing dan mampu sejajar dengan daerah lain sehingga dapat meningkatkan kebanggan dan kepercayaan diri masyarakatnya.

  

4. Mempercepat Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Wilayah melalui

Keseimbangan Penataan Ruang dan Adaptabilitas Perubahan Lingkungan Hidup

  Misi ini menitikberatkan pada pemerataan pembangunan fisik dan infrastruktur strategis yang mengacu pada keseimbangan penataan ruang wilayah dan adaptabilitas pengelolaan terhadap perubahan lingkungan sehingga dapatmemberikan keseimbangan pada ekosistem secara menyeluruh.

  5. Memantapkan Penegakan Supremasi Hukum, Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Bersih, Dan Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat

  Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk terus menjaga cita – cita mulia yang memerlukan dukungan dari seluruh komponen masyarakat dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yang mengedepankan partisipasi, transparansi, responbilitas, berorientasi pada konsensus bersama, adil, efektif, efisien, akuntabel dan penegakan supremasi hukum untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat serta kehidupan masyarakat yang demokratis.

B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah

  Strategi pembangunan daerah merupakan rumusan langkah – langkah strategis dengan mengoptimalkan potensi daerah dan peluang yang ada serta mengatasi kelemahan internal dan tantangan eksternal pembangunan daerah untuk menjamin terlaksananya misi dan tercapainya visi pembangunan daerah. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa strategi menjembatani visi dengan realitas yang ada.

  Berdasarkan tujuan dan sasaran – sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dan mencermati issu – issu strategis pembangunan Kabupaten Lombok Barat 5 (lima) tahun ke depan, maka strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum pembangunan yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

  4. Mendorong keswadayaan dan kelembagaan masyarakat

  7. Pengembangan sistem dan mekanisme pendidikan yang berkualitas

  5. Pengembangan pendidikan yang berkualitas dan profesional

  8. Memasyarakatkan oleh raga dan pembangunan kepemudaan

  7. Menguatkan fungsi dan profesionalitas lembaga lokal bidang pendidikan

  6. Pengembangan peran dan fungsi kelembagaan lokal dalam pendidikan masyarakat

  6. Mengoptimalkan pelayanan pendidikan yang terjangkau, berkualitas dan adil terutama bagi masyarakat miskin

  5. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang efektif, efisiensi dan berkualitas

  4. Revitalisasi dan mobilisasi peran kelembagaan lokal, keagamaan dan kepemudaan

  5. Meningkatkan fungsi keswadayaan dalam masyarakat Kurang optimalnya pelayanan pendidikan masyarakat dan tingginya angka buta aksara

  3. Optimalisasi fungsi keswadayaan dan kelembagaan masyarakat

Tabel 1.12 Strategi, Arah Kebijakan dan Kebijakan Umum Pembangunan

  4. Menggali dan mengembangkan seni dan budaya daerah Terjadinya peningkatan gangguan sosial akibat kurangnya pemahaman demokratisasi, terkikisnya pertimbangan moral dan etika ditengah komponen masyarakat.

  3. Meningkatkan penguatan posisi, peran, dan fungsi lembaga sosial dan budaya dalam pembangunan

  3. Peningkatan kecintaan terhadap budaya dan seni daerah

  2. Mendorong komunikasi antar lembaga sosial dan budaya dalam masyarakat multikultur

  2. Mengaktualisasikan peran dan fungsi lembaga sosial dan budaya

  2. Revitalisasi peran lembaga sosial dan budaya dalam pembentukan karakter masyarakat

  1. Mendorong fungsionalitas sistem pembinaan keagamaan yang terpadu

  1. Pengembangan sistem pembinaan keagamaan yang terpadu dalam masyarakat

  1. Meningkatkan kesadaran dan kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat

  Kabupaten Lombok Barat Tahun 2009 – 2014

Isu Strategis Strategi Arah Kebijakan Kebijakan Umum

1 2 3 4 Kurang terintegrasinya keragaman agama, sosial dan budaya

  9. Meningkatkan pengembangan sistem dan mekanisme pendidikan yang berkualitas

  

Isu Strategis Strategi Arah Kebijakan Kebijakan Umum

1 2 3 4 Rendahnya derajat

  6. Meningkakan derajat

  8. Peningkatan derajat

  10. Meningkatkan kualitas kesehatan dan status gizi kesehatan masyarakat kesehatan fisik dan mental lingkungan sehat dan masyarakat masyarakat. budaya hidup sehat

  11. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang terjangkau, berkualitas dan adil terutama bagi masyarakat miskin

  7. Optimalisasi dan

  9. Peningkatan efisiensi dan

  12. Meningkatkan peran serta revitalisasi pelayanan efektifitas pelayanan KIA masyarakat dalam kesehatan ibu dan anak pendidikan kesehatan ibu 8. optimalisasi peran

  10. Peningkatan dan

  13. Meningkatkan bentuk lembaga-lembaga pembinaan peran peran serta dan kualitas tradisional dalam lembaga tradisional dalam lembaga tradisional dalam mengakselerasi tingkat pengembangan mengakselerasi tingkat status gizi dan kesehatan kesehatan masyarakat kesehatan dan status gizi masyarakat masyarakat

  Rendahnya

  9. Revitalisasi akselerasi

  11. Peningkatan aksebilitas

  14. Mendorong tumbuh

pertumbuhan ekonomi pelayanan sosial dasar masyarakat terhadap kembangnya keuangan

dan tingginya angka dan akses terhadap sumber modal, sarana mikro, UMKM dan sarana

kemiskinan serta sumberdaya ekonomi prasarana ekonomi pendukung perekonomian

pengangguran sampai tingkat pedesaan

  10. Peningkatan

  12. Pengembangan lapangan

  15. Mendorong tumbuh pemerataan kerja baru kembang ekonomi lokal pendapatan

  13. Optimalisasi dan

  16. Meningkatkan kualitas pengembangan sistem penyediaan tenaga kerja ketenagakerjaan

  17. Melakukan perbaikan regulasi ketenagakerjaan Masih rendahnya daya

  11. Menciptakan iklim

  14. Meningkatkan promosi

  18. Memberikan kemudahan

tarik daerah bagi investasi yang kondusif dan kerjasama investasi perijinan untuk investasi

investor terutama sektor

  12. Meningkatkan

  15. Meningkatkan potensi dan

  19. Meningkatkan sarana dan andalan percepatan industri sektor pariwisata prasarana pendukung pengembangan sektor pariwisata pariwisata

  20. Melakukan perbaikan pada sistem pengelolaan sektor pariwisata Masih rendahnya

  13. Revitalisasi bidang

  16. Optimalisasi percepatan

  21. Mendorong percepatan

produktivitas dan pertanian, peternakan, peningkatan produksi sistem pengelolaan sektor

produksi pertanian perkebunan, kelautan, pertanian dalam arti luas pertanian dalam arti luas dan perikanan dan peningkatan pendapatan petani serta nelayan

  Rendahnya kemampuan 14. koordinasi, integrasi,

  17. Peningkatan harmonisasi

  22. Mengembangkan pola

pelayanan infrastruktur sinkronisasi dan perencanaan program keterpaduan antar wilayah

  

Isu Strategis Strategi Arah Kebijakan Kebijakan Umum

1 2 3 4 daerah sehingga terjadinya kesenjangan pembangunan antar wilayah dan antar sektor sinergitas pembangunan antar wilayah dan antar sektor spasial pembangunan dan antar sektor

  18. Optimalisasi pengelolaan lingkungan hidup dan iptek

  34. Meningkatkan komunikasi antara lembaga penegak hukum dengan pemerintah daerah

  23. Optimalisasi koordinasi dan sinergitas penegakan hukum

  20. Peningkatan kualitas penegakan hukum

  Belum terlaksananya tata kelola pemerintahan yang baik dan rendahnya penegakan hukum

  33. Meningkatkan optimalisasi sistem, mekanisme, dan sinergitas pengelolaan penanggulangan bencana

  22. Optimalisasi penanggulangan resiko bencana

  19. Pengembangan penanggulangan resiko bencana

  32. Mendorong pengembangan dan pemanfaatan iptek

  31. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara partisipatif dan berkelanjutan

  30. Mempertahankan kelestarian sumber daya alam dan ekosistem

  21. Peningkatan kualitas daya dukung lingkungan dan pengelolaan SDA serta pengembangan iptek

  29. Meningkatkan sinergitas sistem komunikasi wilayah Rendahnya pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta terjadinya peningkatan frekwensi bencana alam

  23. Meningkatkan penguatan fungsi dan ketersediaan tata ruang

  28. Meningkatkan percepatan sinergitas sistem transportasi inter dan intra wilayah

  20. Optimasasi sistem transportasi dan komunikasi wilayah

  17. Meningkatkan sinergitas sistem transportasi dan komunikasi wilayah

  27. Meningkatkan sistem penyediaan sanitasi dasar dan air baku yang memadai

  26. Mendorong peningkatan sistem penyediaan perumahan untuk masy.

  19. Optimalisasi penyediaan perumahan dan perbaikan lingkungan pemukiman

  16. Meningkatkan Penyediaan perumahan dan pemukiman yang sehat

  25. Mendorong percepatan pemenuhan kebutuhan energi yang memadai dan berkelanjutan

  24. Mendorong pemerataan pembangunan infrastruktur pedesaan dan perkotaan serta wilayah strategis lainnya

  18. Peningkatan aksesibilitas dan penyediaan infrastruktur strategis wilayah

  15. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan wilayah yang diarahkan untuk mendukung keterpaduan dan pemerataan pengembangan wilayah

  35. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam Isu Strategis Strategi Arah Kebijakan Kebijakan Umum 1 2 3 4 pengawasan penegakan hukum

  21. Optimalisasi reformasi

  24. Deregulasi dan

  36. Peningkatan kapasitas birokrasi debirokratisasi aparatur dan penyelenggaraan kelembagaan pemerintah pemerintahan

  37. Mengembangkan dan menerapkan SOP dan SPM secara konsisten

  38. Memantapkan pengelolaan keuangan daerah

  39. Memantapkan sistem pengelolaan dan pengawasan administrasi pemerintahan

  Kurangnya partisipasi

  22. Optimalisasi peran

  25. Penguatan sistem dan

  40. Meningkatkan peran, masyarakat dalam masyarakat dalam mekanisme bentuk dan mekanisme

pembangunan dan pembangunan pembangunan partisipatif sistem pembangunan

terjadinya kesenjangan partisipatif kesetaraan gender

  23. Terjaminnya keadilan

  26. Peningkatan kualitas

  41. Mengoptimalkan peran gender dalam perempuan dan lembaga serta dan kesetaraan pembangunan dan pengarusutamaan gender gender dalam politik atau anak pembangunan

  Sumber : RPJMD Kabupaten Lombok Barat 2010-2014