PENGARUH CITRA KANDIDAT, KEPERCAYAAN, PROMOSI POLITIK, DAN MONEY POLITICS TERHADAP KEPUTUSAN KONSTITUEN MEMILIH BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

  

PENGARUH CITRA KANDIDAT, KEPERCAYAAN, PROMOSI

POLITIK, DAN MONEY POLITICS TERHADAP KEPUTUSAN

KONSTITUEN MEMILIH BUPATI DAN WAKIL BUPATI

KABUPATEN PASAMAN BARAT

ARTIKEL

FAUZAN BUR

  

NIM:111008821068

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER SAIN MANAJEMEN

UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG

  

2014

  

Pengaruh Citra Kandidat, Kepercayaan, Promosi Politik dan Money

Politic terhadap Kepusan Konstituen Memilih Bupati dan Wakil Bupati

  

Kabupaten Pasaman Barat

  1

  2

  3 Fauzan, Sefnedi ,Irda

  

² ³ Dosen Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta

  ema

  

Abstract

  Systematic change of the local election candidate has given many opportunities for regional head proposed by both political parties as well as of individuals, therefore it directly has created a high intensity of competition in local elections. One of the areas that experienced the high level of competition in regional head elections is West Pasaman. Among the broad factors that are able to impact constituents election namely candidate image, trust, political promotion, and money politics. The purpose of this research is to inversigate the effect of candidate image, trust, political promotion, and money politics on constituents decision of regional head election. The population of this study is all constituents which located in west Pasaman I that accounted for 59,332 constituents. The numbers of useful samples were 398 constitunets by performing quota sampling method. In order to conduct hypotheses development, this research performs multiple regression analysis by using

  

Statistical Package for Social Science (SPSS) version 19.0. The results of analysis

  found that 1) candidate image, trust, political promotion, and money politics positively and significantly affect constituents decision of regional head election. 2) Trust is found to have the stron gest effect constituents’ decision of regional head election, and then followed by candidate image, political promotion, and money politic respectively. 3) Constituents decision of regional head election is explained by candidate image, trust, political promotion, and money politics approximately 35.8%. The results of analysis provide practical implication to candidates of regional head election that in order to win election competition future, it is recommended to consider the factors of trust, candidate image, political promotion as well as money politics.

  

Keywords: Image, Trust, Political promotion, Money Politics, and Constituents

Decision.

  

PENDAHULUAN tanpa diwakili oleh DPRD. Perubahan

  Perubahan sistematika pemilihan tersebut memberi peluang banyaknya kepala daerah telah memberi bermunculan calon kepala daerah baik kesempatan kepada masyarakat untuk yang digusung oleh oleh partai politik memilih calon-calon kepala daerah maupun dari perorangan, sehingga yang dikehendakinya secara langsung secara langsung telah menciptakan intensitas persaingan yang tinggi dalam pemilihan kepala daerah. Disisi lain, tingginya tingkat persaingan tersebut membawa dampak banyaknya alternatif pilihan masyarakat terhadap calon Pilkada. Hal ini memberikan indikasi bahwa iklim perpolitikan di Indonesia sudah menuju era demokrasi dan keterbukaan.

  Salah satu daerah yang mengalami tingginya intensitas persaingan dalam pemilihan calon kepada daerah (Bupati dan Wakil Bupati) periode Tahun 2009 adalah Kabupaten Pasaman Barat. Berdasarkan data yang diterbitkan oleh KPU Kab Pasaman Barat, jumlah wajib pemilih adalah 237.795 orang, sementara jumlah yang menggunakan hak pilihnya adalah 161.546 orang. Dengan demikian tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan calon Bupati dan Wakil Bupati Periode Tahun 2009 di Kabupaten Pasaman Barat adalah 67,93%.

  Tingginya angka partisipasi masyarakat Kabupaten Pasaman Barat dalam Pilkadi Tahun 2009 merupakan fenomena semakin membaiknya iklim potik di daerah tersebut atau dengan kata lain bahwa keputusan konstituen dalam menggunakan hak pilihnya semakin baik. Menurut Firmanzah (2008) Politisi dan Partai Politik yang masyarakat pemilih adalah politisi dan partai yang dapat mengiplementasikan ilmu manajemen pemasaran khususnya yang berkaitan dengan strategi

  political marketing .

  Dalam konteks politik, para pemilih atau konstituen dianalogikan sebagai konsumen yang terlibat dalam proses keputusan pembelian suatu jasa (service). Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) keputusan pembelian konsumen adalah suatu proses tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam pembelian produk atau jasa yang terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan prilaku pasca pembelian.

  Dalam kajian literatur pemasaran, diantara faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian adalah bauran pemasaran yang terdiri dari bauran pemasaran, faktor sosial- budaya dan psikologis (Schiffman dan Kanuk, 2007). Disamping faktor-faktor tersebut, variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah brand image (Wulan, 2012; Zimri, 2013) dan customer trust (Machrani, 2013; Dharmawan, 2011).

  Penelitian empiris mengenai

  political marketing, termasuk kampanye politik masih relatif terbatas. Karya-karya ilmiah yang diterbitkan pada umumnya masih bersifat konseptual (Barnes & Egan, 2001; Lock & Haris, 1996; Hayes & McAllister, 1996).

  Penelitian pemasaran politik selama ini masih terbatas pada konsep pengukuran dan belum banyak yang melakukan pengujian sehingga secara empirik belum teruji. Oleh karena itu area riset yang baru seperti pemasaran politik, mendapat perhatian yang meningkat dan menjadi sesuatu yang “baru secara akademis” (Alvi, 2012).

  Marketing yang selama ini

  dikembangkan dalam dunia bisnis dan iklim kompetisi dirasa semakin dibutuhkan oleh dunia politik. Terlebih lagi dengan semakin meningkatnya kompetisi dan persaingan untuk memperebutkan hati dan rasionalitas pemilih (Alvi, 2012).

  Beranjak dari uraian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah menguji secara empiris pengaruh citra kandidat, kepercayaan, promosi politik dan

  money politic terhadap keputusan

  konstituen memilih Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat

  METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konstituen di daerah pemilihan (Dapil) Pasaman Barat I yaitu berjumlah sebanyak 59.332 orang. Jumlah sampel yang digunakan adalah 398 orang dengan teknik penarikan sampel menggunakan metode quota

  sampling .

  Teknik Pengumpulan Data

  Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner atau angket, sedangkan data skunder diperoleh dari KPU Kabupaten Pasaman Barat.

  Definisi dan Operasional Variabel

  Keputusan konstituen adalah Suatu proses yang dilalui oleh konstituen dalam menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Kotler dan Keller, 2011) yang diukur dengan 5 item pernyataan (Schiffman dan Kanuk, 2007). Citra kandidat merupakan gambaran psikologis yang terbentuk dalam pikiran konstituen tentang para kandidat yang dihasilkan dari berbagai sumber yang ditangkap oleh setiap panca inderanya (Kotler dan Keller, 2011) yang diukur dengan 5 item pernyataan (Ade, 2010 & Nurul, 2012).

  Kepercayaan adalah kemauan atau memberikan hak pilihnya kepada

  kandidat Pilkada yang berlandaskan

  Profil Responden

  atas keyakinan (Kartajaya, 2003) yang Konstituen yang paling banyak diukur dengan 8 item pernyataan adalah laki-laki (52,2%), usia antara (Bruce, 1997 dalam Mas’ud, 2004).

  28-38 tahun (39,2%), pendidikan Promosi politik merupakan aktivitas

  SLTA (50%), dan pekerjaan PNS komunikasi politik yang dilakukan (20,6%). oleh kandidat Pilkada melalui penggunaaan bauran promosi (Kotler

  Uji Instrumen Penelitian

  dan Keller, 2011) yang diukur dengan Uji instrument menggunakan uji 16 item pernyataan (Ridho dan validitas dan reliabilitas diaman nilai

  Muchsin (2010). Sementara money

  cut-off yang digunakan untuk uji politics adalah nilai ekonomis yang

  validitas adalah corrected item-total dikeluarkan atau dikorbankan oleh

  correlation > 0,30 (Malhotra, 1993),

  kandidat Pilkada dalam upaya sedangkan uji reliabilitas adalah memenuhi kebutuhan dan

  cronbach’s alpha dengan nilai cut-off

  keinginannya yaitu memperoleh suara lebih besar dari 0,70 (Sekaran, 2006). dari konstituen (Fitriyah, 2013) yang diukur dengan 5 item pernyataan (Fitriyah, 2013).

  Tabel 1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Jumlah Tidak Valid Keterangan

Cronbach’s item Valid Alpha

  5 - Keputusan Konstituen 5 0,955 Reliabel

  5 - Citra Kandidat 5 0,929 Reliabel

  8 - Kepercayaan 8 0,957 Reliabel Promosi Politik

  16

  2 14 0,963 Reliabel

  Money Politics

  5

  1 4 0,936

  Sumber: Data Primer yang diolah, 2014

Deskripsi Variabel capain responden (TCR) masing-

  Analisis deskriptif bertujuan untujk masing variabel penelitian yang dapat menggambarkan rata-rata dan tingkat dilihat sebagai berikut:

  Tabel 2. Rata-Rata dan TCR Variabel Variabel Rata-Rata TCR (%) Keterangan

  Keputusan Konstituen 3,85 77,0 Cukup Baik Citra Kandidat 3,86 77,2 Cukup Baik

  Promosi Politik 3,78 75,6 Cukup Baik

  Money Politics 3,68 73,6 Cukup Baik Sumber: Data Primer yang diolah, 2014

Uji Asumsi Klasik adalah uji Kolmogorov Smirnov ,

  Tujuan melakukan uji asumsi dimana kriteria uji Kolmogorov- klasik adalah untuk memenuhi Smirnov adalah: a) jika nilai signifikasi persyaratan dalam analisis regresi lebih besar dari 0,05 (α > 0,05) maka linear yang terdiri dari uji normalitas, disimpulkan bahwa residual linearitas, multikolonearitas dan terdisitribusi secara normal. b) jika heteroskedastisitas (Suliyanto, 2011). nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 (α

  Uji normalitas bertujuan untuk < 0,05) maka disimpulkan bahwa menguji apakah dalam model regresi residual terdistribusi tidak normal. residual terdistribusi secara normal. Menurut Santoso (2002) pedoman yang gunakan untuk uji normalitas

  Tabel 3. Uji Normalitas No Variabel Signifikan Keterangan

  1 Keputusan Konstituen 0,117 Residual terdistribusi normal

  2 Citra Kandidat 0,082 Residual terdistribusi normal

  3 Kepercayaan 0,103 Residual terdistribusi normal

  4 Promosi Politik 0,083 Residual terdistribusi normal

  5 Money Politics 0,091 Residual terdistribusi normal

  Sumber: Data Primer yang diolah, 2014

  Uji linearitas digunakan untuk kecil dari 0,05 (α < 0,05) maka melihat apakah fungsi persamaan disimpulkan bahwa persamaan regresi regresi yang digunakan berbentuk berbentuk linear.

  b) jika nilai liner. Uji linearitas ini dapat dilakukan signifikasi lebih besar dari 0,05 (α > dengan teknik compare means dimana 0,05) maka disimpulkan bahwa kriteria uji linearitas (Santoso, 2002) persamaan regresi tidak linear. adalah a) jika nilai signifikasi lebih

  Tabel 4. Uji Linearitas No Variabel Keputusan Konstituen (Y)

  Signifikan Keterangan

  1 Citra Kandidat 0,000 Persamaan berbentuk linear

  2 Kepercayaan 0,000 Persamaan berbentuk linear

  3 Promosi Politik 0,000 Persamaan berbentuk linear

  4 Money Politics 0,000 Persamaan berbentuk linear

  Sumber: Data Primer yang diolah, 2014

  Uji multikolinearitas digunakan untuk menentukan apakah terdapat korelasi yang tinggi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang kuat diantara variabel bebas (Ghozali, 2007). Uji multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai

  Tabel 5. Uji Heteroskedastisitas No Variabel Signifikan Keterangan

  Sumber: Data Primer yang diolah, 2014 Pengujian Hipotesis

  ) 0,835 Tidak terjadi heteroskedastisitas

  4

  4 Money Politic (X

  ) 0,793 Tidak terjadi heteroskedastisitas

  3

  3 Promosi Politik (X

  ) 0,889 Tidak terjadi heteroskedastisitas

  2

  2 Kepercayaan (X

  ) 0,873 Tidak terjadi heteroskedastisitas

  1

  1 Citra Kandidat (X

  Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji Glejser. Uji Glajser ini dilakukan dengan cara meregres variabel bebas terhadap nilai residualnya yang telah unstandardized. Bila nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 maka berarti tidak terdapat gejala heteroskedatisitas (Suliyanto, 2011).

  tolerance (TOL) dan variance inflation factor (VIF). Apabila nilai TOL lebih

  Sumber: Data Primer yang diolah, 2014

  0,435 2,298 Tidak ada multikolinearitas

  Money Politics (X 4 )

  0,388 2,578 Tidak ada multikolinearitas

  3 )

  Promosi Politik (X

  0,684 1,463 Tidak ada multikolinearitas

  2 )

  Kepercayaan (X

  0,747 1,339 Tidak ada multikolinearitas

  1 )

  Citra Kandidat (X

  Tabel 5. Uji Multikolinearitas Variabel Bebas Tolerance VIF Keterangan

  kecil dari 0,10 atau nilai VIF lebih besar dari 10, maka terdapat gejala multikolonieritas, dan sebaliknya.

  Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Tujuan menggunakan analisa regresi berganda dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh citra kandidat (X1), kepercayaan (X2), promosi politik (X3), dan money politic (X4) terhadap keputusan pemilihan (Y). Hasil analisis regresi linear berganda dapat diringkas pada Tabel 6

  • R square 0,358

  Nilai koefisien regresi variabel promosi politik (X

  ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan (Y) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat. Oleh karena itu hipotesis H1 dapat

  diterima b.

  Nilai koefisien regresi variabel kepercayaan (X

  2

  ) sebesar 0,263 dan signifikan 0,000. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat kepercayaan (X

  2 ) berpengaruh

  positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan (Y) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat. Oleh karena itu hipotesis H2 dapat diterima c.

  3 ) sebesar 0,157

  dan signifikan 0,000. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel citra kandidat (X

  dan signifikan 0,017. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel promosi politik (X

  3

  ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan (Y) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat. Oleh karena itu hipotesis H3 dapat

  diterima d.

  Nilai koefisien regresi variabel

  money politic (X

  4

  1

  1 ) sebesar 0,223

  Tabel 6. Hasil Analisis regresi Linear Berganda Konstanta dan Variabel Bebas Koefisien Regresi Signifikan Keputusan

  3

  Konstanta (a) 1,141 0,000 - Citra Kandidat (X

  1

  ) 0,223 0,000 H1 diterima

  Kepercayaan (X

  2

  ) 0,263 0,000 H2 diterima

  Promosi Politik (X

  ) 0,157 0,017 H3 diterima

  Nilai koefisien regresi variabel citra kandidat (X

  Money Politic

  (X

  4

  ) 0,108 0,045 H4 diterima

  F hitung 54,726 0,000

  Sumber: Data Primer yang diolah, 2014

  Hasil analisis rgresi linear berganda pada Tabel 6 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a.

  ) sebesar 0,108 signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel money

  politic (X 4 ) berpengaruh positif dan

  promosi politik (X

  Hasil analisis deskriptif menemukan rata-rata variabel citra kandidiat adalah 3,86 dan TCR 77,2%. Temuan ini memberikan makna bahwa citra kandidat para Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barata Periode Tahun 2009 termasuk kedalam kategori cukup baik. Sedangkan rata- rata variabel keputusan pemeilihan adalah 3,85 dan TCR 77%. Temuan ini memberikan makna bahwa keputusan konstituen dalam menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat Periode Tahun 2009 termasuk kedalam kategori cukup baik.

  PEMBAHASAN Pengaruh Citra Kandidat terhadap Keputusan Konstituen

  ) terhadap keputusan pemilihan (Y) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat Periode Tahun 2009 adalah 35,8% dan sisanya sebesar 64,2% merupakan kontribusi variabel- variabel lain yang tidak termasuk dalam ruang lingkup penelitian ini

  4

  politic (X

  3 ) dan money

  1 ), kepercayaan (X 2 ),

  signifikan terhadap keputusan pemilihan (Y) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat. Oleh karena itu hipotesis H4 dapat

  ) sebesar 0,358 yang dapat diartikan bahwa besarnya kontribusi variabel citra kandidat (X

  2

  Nilai R Square (R

  f.

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini adalah layak untuk diteliti.

  Nilai F hitung adalah sebesar 54,726 dan signifikan sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05.

  diterima e.

  Hasil penelitian menemukan bahwa variabel citra kandidiat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat Periode Tahun 2009. Temuan penelitian ini bermakna bahwa apabila semakin baik citra kandidat dimata konstituen yang dalam hal ini adalah kepemimpinan, reputasi, kredibilitas, kedekatan dengan rakyat dan kerapian kandidat maka konstituen akan semakin memilih kandidat tersebut. Sebaliknya, apabila semakin kurang baik citra kandidat dimata konstituen yang dalam hal ini adalah kepemimpinan, reputasi, kredibilitas, kandidat maka konstituen akan cendrung untuk tidak memilih kandidat tersebut. Temuan penelitian ini yaitu citra kandidat berpengaruh secara signifikan terhadp keputusan pemilihan, memperkuat hasil penelitian terdahulu (Wulan, 2012; Zimri, 2013)

  Pengaruh Kepercayaan terhadap Keputusan Konstituen

  Hasil analisis deskriptif menemukan rata-rata variabel kepercayaan adalah 3,84 dan TCR 76,8%. Temuan ini memberikan makna bahwa kepercayaan konstituen kepada para kandidat Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barata Periode Tahun 2009 termasuk kedalam kategori cukup baik atau sedang. Sedangkan rata-rata variabel keputusan pemeilihan adalah 3,85 dan TCR 77%. Temuan ini memberikan makna bahwa keputusan konstituen dalam menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat Periode Tahun 2009 termasuk kedalam kategori cukup baik.

  Hasil penelitian menemukan bahwa variabel kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan Bupati dan Wakil

  Periode Tahun 2009. Temuan penelitian ini bermakna bahwa apabila semakin tinggi kepercayaan konstituen kepada kandidat yang dalam hal ini adalah sifat dipercaya, jujur, peduli, cerdas, tulus, berkualitas, berprilaku baik, dan sopan maka konstituen akan semakin memilih kandidat tersebut. Sebaliknya, semakin rendah kepercayaan konstituen kepada kandidat yang dalam hal ini adalah sulit dipercaya, tidak jujur, kurang peduli, tidak cerdas, tidak tulus, tidak berkualitas, berprilaku kurang baik, dan kurang sopan maka konstituen cendrung tidak memilih kandidat tersebut. Temuan penelitian ini yaitu kepercayaan berpengaruh secara signifikan terhadp keputusan pemilihan, memperkuat hasil penelitian terdahulu (Machrani, 2013; Wardani & Saino, 2013).

  Pengaruh Promosi Politik terhadap Keputusan Konstituen

  Hasil analisis deskriptif menemukan rata-rata variabel promosi politik adalah 3,78 dan TCR 75,6%. Temuan ini memberikan makna bahwa kegiatan promosi politik yang dilakukan oleh para kandidat Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barata Periode Tahun 2009 termasuk Sedangkan rata-rata variabel keputusan pemeilihan adalah 3,85 dan TCR 77%. Temuan ini memberikan makna bahwa keputusan konstituen dalam menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat Periode Tahun 2009 termasuk kedalam kategori cukup baik.

  Hasil penelitian menemukan bahwa variabel promosi politik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat Periode Tahun 2009. Temuan penelitian ini bermakna bahwa apabila semakin baik aktivitas promosi politik yang dilakukan oleh para kandidat seperti periklanan, personal selling (tim sukses), sales promostion (posko- posko pemenangan), dan publikasi maka konstituen akan semakin memilih kandidat tersebut. Sebaliknya, apabila semakin kurang baik baik aktivitas promosi politik yang dilakukan oleh para kandidat seperti periklanan, personal selling (tim sukses), sales promostion (posko- posko pemenangan), dan publikasi maka konstituen cendrung tidak akan memilih kandidat tersebut. Temuan penelitian ini yaitu promosi politik berpengaruh secara signifikan terhadp hasil penelitian terdahulu (Hendri & Sumanto, 2010; Rusydi, 2005).

  Pengaruh Money Politics terhadap Keputusan Konstituen

  Hasil analisis deskriptif menemukan rata-rata variabel money

  politic adalah 3,68 dan TCR 73,6%.

  Temuan ini memberikan makna money

  politic atau nilai ekonomis yang

  dikeluarkan atau dikorbankan oleh para kandidat dalam upaya memenangkan Pilkada melalui perolehan suara dari konstituen termasuk kedalam kategori cukup baik. Sedangkan rata-rata variabel keputusan pemeilihan adalah 3,85 dan TCR 77%. Temuan ini memberikan makna bahwa keputusan konstituen dalam menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat Periode Tahun 2009 termasuk kedalam kategori cukup baik.

  Hasil penelitian menemukan bahwa variabel money politic berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat Periode Tahun 2009. Temuan penelitian ini bermakna bahwa apabila semakin tinggi nilai ekonomis yang dikeluarkan atau dikorbankan oleh para kandidat dalam upaya pendukung untuk kompanye, dana untuk membiayai pakar politik, dana pendukung untuk membangun sarana fisik, dan dana untuk membiayai tim sukses yang berkempeten maka konstituen akan semakin memilih kandidat tersebut. Sebaliknya, semakin kecil nilai ekonomis yang dikeluarkan atau dikorbankan oleh para kandidat dalam upaya memenangkan Pilkada seperti dana pendukung untuk kompanye, dana untuk membiayai pakar politik, dana pendukung untuk membangun sarana fisik, dan dana untuk membiayai tim sukses yang berkempeten maka konstituen cendrung tidak akan memilih kandidat tersebut. Temuan penelitian ini yaitu money politic berpengaruh secara signifikan terhadp keputusan pemilihan, memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh sefnedi (2013) dan Alvi (2012)

  KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Kesimpulan 1.

  Citra kandidat, kepercayaan, promosi politik, dan money politics berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat.

  2. Kepercayaan memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap keputusan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat, kemudiaan diikuti oleh variabel citra kandidat, promosi politik dan money politic

  Keterbatasan Penelitian 1.

  Penelitian ini belum menggunakan seluruh anggota populasi sebagai responden tetapi masih menggunakan sampel. Secara umum dapat dipahami bahwa hasil penelitian yang menggunakan anggota populasi sebagai responden akan lebih baik daripada menggunakan sampel.

  2. Penelitian ini dilaksanakan pada Daerah Pemilihan I di Kabupaten Pasaman Barat yaitu Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Tamau, sehingga hasil penelitian ini belum dapat berlaku sama pada Daerah Pemilihan lainnya dan termasuk pada Daerah Kabupaten lainnya.

  3. Penelitian ini memberikan batasan penelitian pada citra kandidat, kepercayaan, promosi politik, dan money politc terhadap keputusan pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati, dimana variabel-variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi terhadap keputusan Bupati tidak termasuk kedalam ruang lingkup penelitian ini.

  Saran-Saran 1.

  Marketing Politics to Voters: Late Deciders In The1992 British Election, “European Journal of Marketing, Vol. 30 No, 10/11.

  oleh Bob Sabran. Jakarta: Penerbit Erlangga. Lock, A. dan Harris, P. (1996).

  Jilid I Edisi Ke-13 . Diterjemahkan

  (2011). Manajemen Pemasaran

  Tahun. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane.

  Quality Service, Butuh Komitmen Total , Majalah Swa, Nomor 9

  Oktober 2010, 216-228 ISSN 2087-1090. Kartajaya, Herman (2003). Total

  Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisinis Vol. 1, No. 2,

  Pembelian Produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya.

  (Produck, Price, Promotion, Place, Partisipant, Process, dan Physical Evidence) Terhadap Keputusan

  A. (2010). Analisa Marketing Mix

  Hendri, Sukotjo dan Sumanto, Radix,

   Hayes, B.C,. dan McAllister, I. (1996).

  Peneliti yang akan datang sebaiknya berupaya menggunakan seluruh populasi sebagai responden penelitian dimana hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan dalam penarikan sampel.

  Fitriyah (2013). Fenomena Poltik Uang dalam Pilkada.

  Antara Pemahaman dan Realitas. Yayasan Obor-Jakarta.

  Firmanzah (2008). Marketing Politik-

  Dharmawan, Lubis (2011). Pengaruh Brand Characteristic dan Kepercayaan terhadap Niat Beli Konsumen serta Dampaknya pada Loyalitas Konsumen. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 5 No 1 .

  Market Research An International Journal Vol 4 No 1.

  Merketing and Political Campaigning: Mutulally Exclusively Mutual?. Qualitative

  Barnes, Pual R dan Egan, John (2001).

  Tahun II No 6 Juli .

  Alvi, Furwanti. A (2012). Pemasaran Politik dan keputusan Memilih Patisipan Pemilihan Kepala Daerah pada Kelompok Perkotaan dan Kelompok Pinggiran Kota. Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan.

  REFERENSI

  3. Peneliti yang akan datang hendaknya mempertimbangkan faktor penentu keputusan pembelian konsumen lainnya seperti gaya hidup, sosial, persepsi, sikap, pengetahuan dan pembelajaran.

  2. Peneliti yang akan datang dapat mereplikasi model penelitian ini dan selanjutnya mengujikan pada Daerah Pemilihan lainnya termasuk Daerah kabupaten lainnya.

  “Political marketing-vive la Wardani, Ni Made. S.A., dan Saino difference.” European Journal of

  Marketing Vol. 30 No. 10/11 (2013). Pengaruh Citra dan

  Kepercayaan terhadap Keputusan Machrani, Rinandha. B (2013). Pembelian Online pada Ndy Shop. Motivasi, Persepsi dan

  Jurnal Ilmu Manajemen Vol 1. No

  Kepercayaan Pengaruhnya 2 . terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Sepeda Motor Wulan, Suciningtyas (2012). Pengaruh Yamaha di Minahasa. Jurnal Brand Awareness, Brand Image

  EMBA Vol 1 No 3 dan Media Communication terhadap Keputusan Pembelian.

  Malhotra K. N. (1993). Marketing

  Management Analysis Journal 1 Research an Applied Orientation , (1).

  Second Edition Prentice Hall International Inc. New Jersey Zimri, Remalya Mawara (2013).

  Periklanan dan Citra Merek

  Pengaruhnya terhadap Keputusan

  Survei Mas’ud, Fuad (2004).

  Diagnosis Organisasional Konsep

  Pembelian Kendaraan Bermotor

  & Aplikasi . Badan Penerbit Yamaha. Jurnal EMBA Vol 1 No 3.

  Universitas Diponegoro Nurul, Qomariah (2012). Pengaruh

  Kualitas Pelayanan dan Citra Institusi terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelangga. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol 10, No 1.

  Rusydi, Abu Bakar. (2005). Pengaruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Industri Jamu di Banda Aceh.

  Jurnal Sistem Teknik Industri , Volume 6 Nomor 3.

  Schiffman, Leon dan Kanuk, Leslie Lazar. (2007). Perilaku Konsumen, Edisi Ketujuh, Jakarta : Indeks

  Sefnedi (2013). Analisis Service Marketing-Mix dan Pengaruhnya terhadap Keputusan Pemilihan Jasa Pendidikan Program Pascasarjana.

  Vol 1

  e-Jurnal Apresiasi Ekonomi, No.2, hal 64-76.

  Sekaran, Uma. (2006). Metodologi

  Penelitian untuk Bisnis . Buku I dan

  II. Edisi 4. Penerbit Salemba Empat

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KERINCI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 2 14

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER, PROMOSI JABATAN, KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI

0 0 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN TUNTUTAN TUGAS TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA GURU SD KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

0 0 18

PENGARUH PRODUK, PROMOSI DAN EKUITAS MEREKTERHADAPKEPUTUSANPEMILIHAN KREDIT INVESTASIDENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATOR

1 2 16

PENGARUH CUSTOMER’S VALUE DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS SISWA DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BIBA COURSE UJUNG GADING, PASAMAN BARAT ARTIKEL

0 1 19

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, SISTEM REWARD DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG ARTIKEL

0 1 9

PENGARUH KOMITMEN AGAMA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DAN KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA NASABAH TABUNGAN BANK SYARIAH MANDIRI KCP PAINAN ARTIKEL

0 1 15

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

1 1 16

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP PERILAKU KEWARGANEGARAAN ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

3 5 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUASAN PUBLIK DENGAN CUSTOMER VALUE SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 3 11