Kriteria Memilih Desain Studi
RANCANGAN
PENELITIAN
Murwati, SKM, M.Epid Kriteria Memilih Desain
Studi
1. Masalah penelitian dan
1. Masalah penelitian dan hipotesis hipotesis
2. Waktu yg tersedia
2. Waktu yg tersedia
3. Sumber daya yg tersedia
3. Sumber daya yg tersedia
4. Penyakit umum atau langka
4. Penyakit umum atau langka
5. Jenis variabel hasil penelitian
5. Jenis variabel hasil penelitian
6. Kualitas data yg akan diperoleh
6. Kualitas data yg akan diperoleh
dari berbagai sumber dari berbagai sumber
Penelitian analitik
1. Cross sectional
2. Case – control
3. Cohort
1. Kross-seksional/ Cross sectional
Ide penting : Pelajari status paparan , penyakit or karakteristik kesht lain
secara serentak pd tingkat
individu dr populasi pd satu saat. Setiap subyek diobserv hanya1X
Pengukuran IDV & DV pada satu saat
Efek Efek (+) A FR( (+) A FR( Efek (-) Efek (-) +) +) B B Efek Efek FR (+) C FR (+) C Efek (-) Efek (-) (-) (-) D D
Tabel 2X2 hsl p’amatan kroseksional
Ya TidakYa A B Tidak C D Efe k FR RP : A(A+B) : C
- Manfaat penelitian : Mengukur
prevalensi (amat sangat jarang mengukur insidensi) penyakit &
2 faktor yg berhubungan.
- Cari hubungan antr penyakit &
2 faktor yg berhubungan.
- Mencari/menguji hipotesis
- Mengulang penelitian (pd sampel
berbeda) utk mengukur perubahan & mengevaluasi intervensi
Jenis studi cross sectional
DiskriptifAnalitik Langkah 2 studi
krosseksional
- Merumuskan pertanyaan
- Merumuskan pertanyaan
penelitian dan hipotesis penelitian dan hipotesis
- Mengidentifkasi variabel
- Mengidentifkasi variabel
penelitian penelitian
- Menetapkan subyek penelitian
- Menetapkan subyek penelitian
- Melaksanakan pengukuran
- Melaksanakan pengukuran
- Melakukan analisis
- Melakukan analisis
TERPAPAR A B TIDAK
C D
Analisa data
- Uji hipotesis
- Analisis Risiko Relativ : perbandingan antara prevalens pykt pd klp resiko dgn prevalens efek pd klp tanpa resiko..hit : RASIO PREVALEN
- Rumus RP = A/(A+B) : C/(C+D)
SAKIT SEHAT
INTERPRETASI HASIL
- Bila nilai RP = 1 : var yg diduga
- Bila nilai RP = 1 : var yg diduga
tdk ada pengaruh ( bukan FR)
- RP > 1 : variabel yg diduga sbg
- RP > 1 : variabel yg diduga sbg
FR
- RP < 1 : faktor protektif
- RP < 1 : faktor protektif
(pencegah)
tdk ada pengaruh ( bukan FR)
FR
(pencegah)
Uji Hipotesis yg tepat
- Menentukan variabel yg
- Menentukan variabel yg
dihubungkan dihubungkan
- Menentukan jenis hipotesis
- Menentukan jenis hipotesis
- Menentukan skala pengukuran
- Menentukan skala pengukuran
- Menentukan pasangan/tdk
- Menentukan pasangan/tdk
berpasangan berpasangan
- Menentukan jumlah kelompok
- Menentukan jumlah kelompok
/jenis tabel (BXK) atau (PXK) /jenis tabel (BXK) atau (PXK)
Tentukan jenis hipotesis
- Hipotesis komparatif : utk mencari hubungan antar variabel dengan parameter bukan nilai koefsien korelatif
- Hipotesis korelatif : utk nmencari hub asosiasi dengan parameter koefsien korelasi (r)
Pasangan dan Kelompok
- Dua klpk tdk berpasangan
- Dua klpk tdk berpasangan
- Mengukur tekanan darah subyek
- Mengukur tekanan darah subyek
penelitian pada kelompok daerah rural penelitian pada kelompok daerah rural dan urban dan urban
- Data : 2 klpk
- Data : 2 klpk
- Pasangan : tdk pasangan krn indv beda
- Pasangan : tdk pasangan krn indv beda
- Dua kelompok berpasangan
- Dua kelompok berpasangan
- Ada sklpk mhs yg diukur Bbnya sbyk 2
- Ada sklpk mhs yg diukur Bbnya sbyk 2
X , pd bln januari dan Februari X , pd bln januari dan Februari
- Data : 2 Klpk - Data : 2 Klpk
- Pasangan : berpasangan krn dr indv yg
- Pasangan : berpasangan krn dr indv yg
Skala Pengukuran variabel Skala pengukuran
Kategori kualitatif Numerik /non kategorik/kuantitatif Nominal
Interval Contoh : jenis kelamin Contoh : suhu badan
- - Laki – laki -
Perempuan Ordinal Rasio Contoh : tingkat pendidikan Contoh :
- - - Pendidikan rendah Berat badan -
- - Pendidikan menengah Tinggi badan - - Pendidikan tinggi Kadar gula darah -
- - Rendah -
- B XK :
- B = Baris : variabel
- K = Kolom : variabel dependen/terikat
- Jika baris ada 3 dan kolom ada 3 maka : 3X3
- P = pengulangan
- K = Kategori • Jika pengulangan 2 dan kategori 2 :
- Mudah dan murah , cepat diperoleh ,
- Mudah dan murah , cepat diperoleh ,
• Tdk perlu followup dan tdk terancam DO
- Efsien utk diskripsikan distribusi pykt
• Tdk perlu followup dan tdk terancam DO
- Efsien utk diskripsikan distribusi pykt
- Dpt formulasikan hipotesis kausal yg
- Dpt formulasikan hipotesis kausal yg
- Tdk paksa subyek alami FR yg rugikan
- Tdk paksa subyek alami FR yg rugikan
- Tdk adanya sekuensi waktu yg
- Penggunaan data prevalensi
- Penggunaan data prevalensi
- Dibutuhkan subyek yg cukup
- Dibutuhkan subyek yg cukup
- Tdk gambarkan perjalanan pykt
- Tdk gambarkan perjalanan pykt
- Tdk adanya sekuensi waktu yg
- Pertanyaan penelitian : Apakah ada hubungan antara kebiasaan memakai obat nyamuk semprot terhadap batuk kronik berulang (BKB) pada anak balita?
- Hipotesis penelitian : kebiasaan obat nyamuk semprot berhubungan dengan peningkatan kejadian BKB
- Pertanyaan penelitian : Apakah ada hubungan antara kebiasaan memakai obat nyamuk semprot terhadap batuk kronik berulang (BKB) pada anak balita?
- Hipotesis penelitian : kebiasaan obat nyamuk semprot berhubungan dengan peningkatan kejadian BKB
- FR yg diteliti : penggunaan obat
- FR yg diteliti : penggunaan obat nyamuk semprot nyamuk semprot
- Efek : BKB pada anak balita
- Efek : BKB pada anak balita
- FR yg tdk diteliti : riwayat asma dlm
- FR yg tdk diteliti : riwayat asma dlm keluarga, tingkat sosial ekonomi, keluarga, tingkat sosial ekonomi, jumlah anak dll jumlah anak dll
- Buat DO
- Buat DO
- Alat ukur dan hasil pengukuran
- Alat ukur dan hasil pengukuran
- Penetapan subyek penelitian
- Penetapan subyek penelitian
- Pop terjangkau : balita pengunjung poliklinik yang tdk mempunyai riwayat asma, tgkt sosek ttt, jumlah anak dlm kel ttt.
- Sampel : dipilih sejumlah balita sesuai perkiraan besar sampel dgn tehnik ttt ( misal didapat 250 balita)
- Pop terjangkau : balita pengunjung poliklinik yang tdk mempunyai riwayat asma, tgkt sosek ttt, jumlah anak dlm kel ttt.
- Sampel : dipilih sejumlah balita sesuai perkiraan besar sampel dgn tehnik ttt ( misal didapat 250 balita)
- Pengukuran
- Pengukuran
- Ide penting : melihat
• Manfaat penelitian : Mencari
- Studi kasus-kontrol lebih efsien drpd kohort krn butuh sampel lebih sedikit.
- Sifat utama : seleksi subyek
- Pd studi kasus-kontrol yg terancang
- Riwayat paparan sebelumnya baik utk
- Menetapkan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai
- Mendiskripsikan variabel penelitian
- Menentukan pop terjangkau dan sampel (kasus,kontrol) dan cara pemilihan sampel
- Melakukan pengukuran variabel efek dan FR<
- Menentukan pop terjangkau dan sampel (kasus,kontrol) dan cara pemilihan sampel
- Melakukan pengukuran variabel efek dan FR
- Menetapkan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai
- Mendiskripsikan variabel penelitian
- Lebih mudah dicapai • Penetapan populasi > baik
- Lebih kooperatif • Kasus-kontrol pasti dari populasi yang sama
- Latar belakang seimbang • Riwayat pemaparan kontrol lebih merefeksikan person tanpa penyakit yang dipelajari
- Lebih mudah mendapat informasi pemaparan : (medical record, biologic spesimen)
- OR= Estimated Odds Rasio (dari penelitian sebelumnya)
- Po = Exposure rate Grup Kontrol • α (Alfa) = Derajat kemaknaan yang diambil
- β (Beta); 1-β = Power of study
- Dari angka yang didapat selanjutnya lihat tabel
- OR diatas 1: faktor risiko
- OR dibawah 1: faktor protektif
- OR 1: tidak ada pengaruh
- CI: menyeberang angka 1, misal (0,7-25): berarti tidak bermakna
• CI: tidak menyeberang angka 1 misal 0,5 (CI:0,1-
08) signifcant protektif, 3 (CI: 1,5-5) signifcant faktor risiko• Faktor risiko dinilai cukup besar bilamana diatas 3
• Makin sempit nilai CI: makin besar power of study
(biasanya sampel besar)- Masalah : apakah abortus berhub
- Masalah : apakah abortus berhub dgn risiko kejadian plasenta previa dgn risiko kejadian plasenta previa pd kehamilan berikutnya ? pd kehamilan berikutnya ?
- Hipotesis : terdpt asosiasi antara
- Hipotesis : terdpt asosiasi antara abortus dgn kejadian plasenta previa abortus dgn kejadian plasenta previa pada kehamilan berikutnya. pada kehamilan berikutnya.
- Desain lit : kasus kontrol ( hospital
- Desain lit : kasus kontrol ( hospital based) based)
- Kasus : wanita yg melahirkan di RS dr 1 jan 2000 – 31 Des 2005 scr SC krn PP tot yg dibuktikan dgn USG dan gjl klinis PAP
- Kontrol : wanita yg melahirkan di RS ttt dlm kurun waktu yg sama tanpa PP dan diseleksi scr acak
- FR yg akan dilit : Riwayat adanya abortus sblmnya
- Pengumpulan data : wawancara dan isi kuis dr 68 kss dan 68 kontrol
- Ide penting
• Manfaat studi : Mempelajari
riwayat alamiah penyakit.- Studi kohort biasanya PROSPEKTIF,
- Contoh, studi kohort prospektif asfksi
- Kadangkala, studi kohort adlh
- Sebuah studi kohort retrospektif pelajari
- Keuntungan rancangan kohort
- – Kesimpulan lebih cepat krn E-D telah terjadi.
- – Biaya lebih murah 2 nya cara utk pelajari
- – Sering hanya satu
- Kelemahan rancangan kohort
- – Harus mengandalkan catatan medik
- Tabel 8-2.
Kadar kolesterol Klasifkasi kadar kolesterol
Normal
Tabel BXK atau PXK
Independen/bebas
Tingkat Total Tingkat Pendidi ka Rendah Sedang Tinggi Rendah a b c A+b+ c Sedang d e f D+e+f Tabel PXK
2X2
Pengetahuan sesudah penyuluhan Pengeta Baik Buruk huan
Baik a B A+b sebelum Buruk c d C+d penyulu han Tabel Uji hipotesis Bivariat Masala h skala pengu kuran
Jenis Hipotesis Komparatif Korelatif Berpasangan Tdk berpasangan
Numerik 2 Klpk > 2 Klpk 2 Klpk > 2 Klpk Pearson*
Uji t tdk berpasang anOne way anova Uji t berpasang an
Repeate d ANOVA Kategorik
/ordinal Mann Whitney Kruskal wallis Wilcoxon Friedma n Spearma n Somers’d Gamma Kategorik
Chi-square McNemar,cocran, Koefsien
Kekuatan
byk var
dihub distribusi sejum karakteristik (umur,seks, ras,status ekonomi dll)
akan diuji dlm studi analitik lainnya
keshatn dan tdk hilangkan kesempatan teraphi
byk var
dihub distribusi sejum karakteristik (umur,seks, ras,status ekonomi dll)
akan diuji dlm studi analitik lainnya
keshatn dan tdk hilangkan kesempatan teraphi
Kelemahan
jelas antara paparan dan efek (dilema ayam dan telur)
jelas antara paparan dan efek (dilema ayam dan telur)
(bukan insiden, maka akan terjadi bias prevalens )
(bukan insiden, maka akan terjadi bias prevalens )
besar
besar
Contoh
Identifkasi variabel
FR : pertanyaan …apakah dirumah subyek
biasa menggunakan obat nuamuk semprot?
Efek : dengan kriteria tertentu utk tetapkan BKB
FR : pertanyaan …apakah dirumah subyek
biasa menggunakan obat nuamuk semprot?
Efek : dengan kriteria tertentu utk tetapkan BKB
Analisis hasil dgn tabel 2 X 2
BKB Ya Tidak Jumlah Obat Ya30 70 100 nyamu Tidak 15 135 150 k Prevalen BKB yg terpapar : 30/100 : 0,3
Prevalen BKB yg tdk terpapar : 15/150 :
0,1 RP : 0,3/0,1 = 32. Kasus-Kontrol
perbedaan & persamaan antr seri kelompok kasus dan kontrol.
hubungan. Cari/buktikan
hipotesis. Menilai kekuatan
hubungan (odds ratio)
PENDAHULUAN
berdasarkan status penyakit. Peneliti pilih kasus diantara orang yg derita penyakit yg diamati & kontrol dr yg tak derita penyakit tsb.
baik, kasus dipilih dr populasi yg didefnisikan dg jelas, y.i. dr populasi sumber, kontrol dipilih dr populasi sama yg hasilkan kasus.
KONSEP KUNCI
1. Studi kasus-kontrol : studi observasional
dimana subyek disampling berdasarkan ada tidaknya penyakit & kemudian ditentukan status paparan sebelumnya.
2. Studi kasus-kontrol scr statistik efsien &
cost-efective utk pelajari penyakit yg
jarang, & multi faktor risiko dapat dipelajari dlm studi kasus-kontrol.3. Orang dg penyakit yg baru didiagnosis
dinamakan kasus insidens, sedangkan
kasus yg telah ada sebelumnya dinamakan sbg kasus prevalens.4. Idealnya, kontrol harus punya prevalensi paparan yg sama pd populasi thd orang yang tidak sakit.
5. Studi population-based : dimana kasus dan kontrol disampling dr populasi yg ditetapkan, misalnya daerah metropolitan.
6. Sampel hospital-based pd kasus & kontrol lebih nyaman digunakan & tidak
mahal untuk dikumpulkan datanya, tp
2 mungkin alami bias oleh faktor yg pengaruhi masuknya ke rumah sakit bagi kasus & kontrol.8. Confounding terjadi ketika efek paparan yg diamati yg terlihat dihubungkan seluruhnya / sebagian terhadap beberapa faktor lain.
9. Studi kasus-kontrol dgn penyetaraan (MATCHED) adalah sampling kontrol paralel dg pemilihan karakteristik kasus utk mengurangi kemungkinan 2 adanya confounding oleh ciri yg disetarakan.
10. Odds ratio adalah ukuran hubungan antara paparan dengan penyakit yg dapat dihitung dlm studi kasus-kontrol.
Langkah -2 penelitian kasus
kontrol
FR, efek
FR, efek
KEUNGGULAN
1. Efsien mempelajari kasus yang
jarang2. Lebih feasibel untuk dilakukan karena:
a. Sampel lebih kecil
b. Biaya lebih murah
c. Dapat menilai beberapa faktor
risiko sekaligusd. Hasil yang dicapai lebih cepat
KELEMAHAN
1. Kurang mempunyai nilai bila pemaparan jarang
2. Informasi recall kurang baik (bias)
3. Kesulitan menetapkan kontrol
(RS)4. Tidak langsung manilai Risk.
5. Peka terhadap bias
KEKUATAN RELATIF POPULATION BASED DAN
HOSPITAL BASED STUDI KASUS-KONTROL
BIAS
Kesalahan sistematik dari penelitian yang akan
mendistorsikan hasil penelitian dan membatasi
validitas dari kesimpulan
1. BIAS SELEKSI
a. Admission rate bias (Berkson)
b. Partisipasi (rendah/ menolak)
c. Kesalahan sampling
d. Pilihan sarana diagnostik
2. BIAS INFORMASI
a. Intra-inter observer
b. Instrumentasi
c. Recall
d. Exposure suspicious
3. CONFOUNDING VARIABEL TDK TERKONTROL
BESAR SAMPEL
ODDS RATIO (RASIO ODD)
ODDS OF CASE EXPOSURE = ODDS OF CONTROL EXPOSURE = A/B : C/D = AD/BC ODDS RATIO= EXPOSURE ODDS RATIO= CROSS PRODUCT RATIO
BILA SAMPEL KASUS DAN KONTROL DARI POPULASI YANG
95% Confdence Interval (CI)
UNMATCHED CASE-CONTROL STUDY
95% CI= (OR) exp ± 1.96 V 1/A+1/B+1/C+1/D
CONTOH UNMATCHED CASE-CONTROL STUDY Exposed Unexposed Total Cases
22
36
58 Control
7
86
93 Total 29 122 151 ODDS RATIO= (22X86) : (36X7) = 7.5 95% CI = 7.5 exp (±0.94) Lower bound = 2.9 Upper bound = 19.1
MATCHING CASE-CONTROL STUDY
CONTROL Exposed Unexposed Total Exposed W
X W+X CASES
Unexposed Y Z Y+Z W+Y X+Z N Total
W= Both case & control exposed, X= Case exposed but control
unexposed Y= Case unexposed but control exposed, Z= both case & control unexposed W&Z: CONORDANT PAIR, X&Y: DISCORDANT PAIR ODDS RATIO = X/YCONTOH MATCHED CASE-CONTROL
ANALYSIS
CONTROLExposed Unexposed Total Exposed 132 57 189
CASES Unexposed
5
6
11 137 63 200
Total ODDS RATIO=57: 5 = 11.4 95% CI= 11.4 Exp±0.91 Lower Bound 4,6, Upper bound 28.3
INTERPRETASI OR & CI
UJI STATISTIK
1. Kasus-kontrol tidak berpasangan
a) Chi-square test
b) Fisher exact test
c) Test for linear trends (tabel 2x3 atau lebih) d) Regresi logistik
2. Kasus kontrol berpasangan
McNemar Matched Pair Chi-Square
Contoh kasus
Hasil analisis 2X2
Abortu s + - Tot PP +12
56
68 -
9
59
68 Tot 21 115 126 OR = (12 X 59 ) / (56 X 9) = 1,4 CI = 0,5 – 3,6
Krn CI melewati angka 1 maka abortus
3. Kohort. : Follow-up
populasi, hubungkan
2 informasi pola faktor risiko dgn status
kesehatan pd baseline,
thd outcome yg diamati
Mengukur insidensi penyakit. Hubungkan outcome penyakit dg penyebab penyakit yg mungkin, yi mencari hubungan. Membuat/menguji hipotesis.
Konsep Kunci
1. Studi dimana peneliti scr pasif
mengamati kejadian tanpa tentukan
penempatan paparan yg akan diamati = studi observasional.2. Studi kohort : studi observasional dimana peneliti tentukan status paparan subyek & kemudian mengikuti mereka sampai terjadi outcome.
3. Studi kohort prospektif adalah studi dimana paparan dan outcome selanjutnya pd setiap subyek
ditentukan setelah mulai penelitian.
4. Studi kohort retrospektif : studi
dimana digunakan informasi historis
5. Risk ratio / risiko relatif : ukuran hubungan antara paparan & penyakit yg didefnisikan sbg risiko diantara yg terpapar dibagi dgn risiko diantara yg tidak terpapar.
6. Risk ratio > 1 tunjukkan paparan menambah risiko penyakit, sdgkan risk ratio < 1 tunjukkan paparan mengurangi risiko penyakit.
7. Attributable risk percentage adlh
ukuran proporsi risiko total diantara
org yg terpapar dihubungkan dgn paparannya.ANALITIK PROSPEKTIF EKSPERIMENTAL PENYAKIT/
RANCANGAN DESKRIPTIF/ RETROSPEKTIF / OBSERVASIONAL/ MULAI DG KEL PEMBAND TAK ADA SPESIFIK ADA/ PENYEBAB Kasus Serial Deksriptif Retrospektif Observasional Penyakit Tak ada
Kross- Deskriptif Retrospektif Observasional Keduanya Biasa
seksional tak ada simultan tp Kasus- Analitik Retrospektif Observasional Penyakit Ada bisa Kohort Analitik Prospektif & Observasional Biasanya Ada Kontrol Trial/ Analitik Prospektif Eksperimental Biasanya Ada Retrospektif penyebab Eksperimen penyakit, tp kadang1. KROSS-SEKSIONAL
2. STUDI KASUS KONTROL
OR =
3. STUDI KOHORT
WAKTU PENGUKURAN
dimana paparan thd faktor risiko dan outcome kesehatan selanjutnya diamati setelah dimulainya studi (Figure 8-3).
bayi dan retardasi mental selanjutnya
dapat dimulai th 2000. Derajat asfksi
bayi dapat ditentukan pd saat lahir sampai 2001, dan perkembangan retardasi mental dapat dinilai antara 2001-2006, atau lebih lama lagi = StudiRETROSPEKTIF (historikal) dimana digunakan informasi paparan thdp faktor risiko & status penyakit sebelumnya. (Figure 8-4).
asfksi bayi & kecacatan neurologik yg dirancang 2001 melibatkan reviu catatan medik bayi baru lahir pd RS tertentu th 1989 utk tentukan derajat asfksia, diikuti reviu raport sekolah selama periode 1999- 2000 utk tentukan fungsi derajat
intelektualitas. Ingat bahwa paparan thd
faktor risiko & berkembangnya outcome
retrospektif :
efek paparan yg tidak lama dialami, mis pd
pengobatan medik yg tidak dilanjutkan.
retrospektif :
subyek, biasanya kurang lengkap & teliti dibanding prospektif.
JENIS, MANFAAT & RANCANGAN JENIS MANFAAT RANCANGAN STUDI UTAMA YG MUNGKIN
Hitung pnykt Temukan jumlah case-load; Serial kasus, lebih
& deskripsi defnisikan karakteristik D; disukai mrpkn
tmsk rate buat hipotesis bdsrk faktor bag dr catatan insiden umum (kesamaan pd kasus); klinik / populasi hipotesis dg lihat apkh terjd hubungan yg diprediksiJENIS MANFAAT RANCANGAN STUDI UTAMA YG MUNGKIN Rate insiden (a) Temukan rate D; nilai (a) Populasi serial 2 penyakit / variasi mnrt waktu, kasus dg kasus kematian, hub tempat & karakteristik yg berhub dg dg faktor2 risiko kasus; buat hipotesis populasi biasa
(b) s.d.a. + studi riwayat ditetapkan dg
alamiah D; cari hub antr sensus /regstr f. risiko dan penyakit lain(b) Studi kohort
dgpopulasi yg
ditetapkan
o/ paparanJENIS MANFAAT RANCANGAN STUDI UTAMA YG MUNGKIN
Perbandingan Eksplorasi kesamaan & (a) Serial kasus pop, internasional perbedaan rate penykt , dihub dg sensus
temukan kepentingan pop/register
ln relatif dr faktor lingkungan (b) Studi kross- sek& genetik dr penyakit , sional multi- buat/uji hipotesis senter (c ) Studi kohort
JENIS MANFAAT RANCANGAN
STUDI UTAMA YG
MUNGKIN Prevalensi Hitung bebas penyakit & (a) Studi kross- seksional penyakit / f. risiko; cari hub antara (b) Penyakit / org dlm 2faktor penyakit dan f. risiko; risiko dihub dg
risiko cari atau uji hipotesis sensus pop /register populasi Perbandingan Buat/uji hipotesis dgn Kasus-kontrol org dg penykt bandingkan kesamaan & dg kel kontrol perbedaan antara
JENIS MANFAAT
RANCANGANSTUDI UTAMA
YG MUNGKIN Twin Bandingkan kesamaan & perbedaan Register kembar studies antr orang dg lingk genetik sama utk monosigot & 2 mendalami kontribusi relatif faktor dizigot yg dipljr genetik & lingkungan pd penyakit dg studi kohort (sering kohortJENIS MANFAAT RANCANGAN STUDI UTAMA YG MUNGKIN Studi Efek mendatang dr perubahan Analisis seri kasus migran lingkungan, utk menilai kepen- populasi dg negara 2 tingan relatif dr faktor generik kelahiran / indikator
& lingkungan. Mengukur beban lain (kel etnis, ras, penyakit pd populasi migran kebangsaan dll), & studi kross- seksional atau kohort pd
migran di negara
pindahannya, kdng
dibandingkan dg nonmigran di ngr asal.