KIMIA Unsur Golongan Alkali docx

Unsur Golongan Alkali
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat basa.Kata alkali ini
menunjukkan bahwa kecenderungan sifat logam alkali adalah membentuk basa.Alkali
merupakan unsure logam yang sangat reaktif. Logam alkali adalah logam golongan IA yang
terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium(K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium
(Fr).
Unsur pada golongan IA ini memiliki sifat, yakni suatu reduktor, pembentuk basa, dan
mempunyai warna nyala yang indah, sehingga digunakan sebagai kembang api.Semua unsur
pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk
tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium
minyak.
Kelimpahan unsur Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, dan Sesium dalam bumi
beraneka ragam. Mereka ditemukan dalam bentuk senyawa, karena sifatnya yang sangat reaktif.
Pembuatan alkali dapat dilakukan dengan mengelektrolisis larutan NaCl menjadi padatan.
Logam alkali memiliki peran yang cukup banyak dalam kehidupan sehari-hari, baik
dalam bidang industri maupun untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
1. Unsur apa saja yang merupakan golongan alkali?

2. Bagaimana sifat fisik dan kimia unsur golongan alkali?
3. Bagaimana cara pembuatan unsur golongan alkali?
4. Apa kegunaan unsur golongan alkali?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sifat, cara pembuatan, dan kegunaan unsur golongan alkali.
2. Untuk memenuhi nilai ketuntasan dalam pembelajaran, dalam hal ini tugas harian.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini adalah sebagai bahan bacaan bagi pembaca untuk menambah
pengetahuan.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Unsur-unsur Golongan Alkali
Logam alkali adalah logam golongan IA yang terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na),
Kalium(K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Namun, unsur Fransium
merupakan unsur yang bersifat radioaktif.
B. Sifat-sifat Unsur Golongan Alkali
Unsur logam alkali (IA) terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan
fransium. Unsur Ini mempunyai energi ionisasi paling kecil karena mempunyai konfigurasi

elektron ns1. Oleh karena itu, unsur logam alkali mudah melepaskan elektron dan merupakan
reduktor yang paling kuat.

Beberapa sifat fisik unsur alkali adalah logam lunak, berwarna putih mengkilap,
konduktor yang baik, dan mempunyai Titik leleh yang rendah, serta ditemukan dalam bentuk
garamnya. Beberapa sifat fisik logam alkali:
Sifat fisik
Titik Didih 0 C
Titik Leleh 0 C
Energi ionisasi

Li
1,342
180.5
520.5

Na
883
97.7
495.8


K
759
63.3
418.8

Rb
688
39.33
403

Cs
671
28.4
375.7

(Kj/mol)
Jari-jari ion
Konfigurasi


0.60
2.1

0.95
2.8.1

1.33
2.8.8.1

1.48
2.8.18.8.1

1.69
2.8.18.18.8.1

elektron
Keelektronegatifan
Kerapatan (g/cm3)

1.0

0.534

0.9
0.971

0.8
0.862

0.8
1.532

0.7
1.873

Selain sifat fisik, logam alkali memiliki beberapa sifat kimia antara lain, sangat reaktif,
dapat membentuk senyawa basa kuat, dan mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah
semakin besar).
Reaksi-reaksi logam alkali sebagai berikut.

1. Reaksi dengan Halogen

Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat, membentuk halida
logam.
Reaksi: 2 M(s) + X2--> 2 MX(s)
dengan: M = logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs)
X = halogen (F, Cl, Br, I)
Reaktifitas logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya semakin berkurang,
sehingga Cs > Rb > K > Na > Li
2. Reaksi dengan Hidrogen dan Nitrogen
Logam alkali bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa
yang disebut hidrida, MH.

putih berbentuk kristal

Reaksi terjadi dengan lambat pada suhu kamar dan membutuhkan

pemanasan untuk melelehkan logam alkali.

Reaksi: 2 M(s) + H2(g)-->2 MH(s)
Tidak semua logam alkali bereaksi dengan nitrogen, hanya litium yang membentuk litium nitrit
(Li3N)

Reaksi: 6 Li(s) + N2(g) -->2 Li3N(s)
C. Keberadaan Unsur Golongan Alkali di Alam
1. Na, K terdapat dalam jumlah yang cukup banyak di air laut , kerak bumi, dan komponen dari
tumbuh-tumbuhan.
2. Li, Rb, Cs terdapat dalam jumlah yang relatif sedikit di air laut dan kerak bumi.
3. Fr jarang ditemukan karena merupakan hasil peluruhan bahan radioaktif 227Ac dengan
waktu paro 21 menit.
D. Cara Pembuatan Unsur Golongan Alkali
Reaksi pembuatan logam alkali dari senyawanya merupakan reaksi reduksi. Logamlogam alkali dapat diperoleh dari elektrolisis leburan garam-garamnya.Natrium merupakan unsur
alkali dengan daya reduksi paling rendah dengan sumber utamanya adalah halit (umumnya
dalam bentuk NaCl).
Pembuatan natrium dapat dilakukan dengan proses Downs, yaitu elektrolisis lelehan
NaCl. Air asin yang mengandung NaCl diuapkan sampai kering kemudian padatan yang
gterbentuk dihancurkan untuk kemudian dilelehkan. Sedangkan untuk mengurangi biaya
pemanasan, NaCl dicampur dengan 11/2 bagian CaCl2 untuk menurunkan suhu lebur hingga
580 °C.
Pembuatan:
Logam alkali dibuat dengan elektrolisis cairan garamnya (sebagai klorida).
Reaksi : LCl(l) �� L+ + Cl–
Katode : L+ + e– �� L

Anode : 2 Cl– �� Cl2 + 2 e–

E. Kegunaan Unsur Golongan Alkali
Beberapa kegunaan atau manfaat unsur golongan alkali antara lain:

1. NaCl

: garam dapur ( garam meja );pengawet makanan ; bahan baku pembuatan

NaOH,Na2CO3,logam Na dan gas klorin

2. Na2CO3 : soda cuci ; pelunak kesadahan air ; zat pembersih peralatan rumah tangga ;
pembuat gelas ; industri kertas ; sabun ; deterjen ; minuman botol.

3. NaHCO3 :soda kue ; campuran pada minuman dalam botol agar menghasilkan CO2 ; bahan
pemadam api ; obat-obatan ; bahan pembuat kue ; sebagai larutan penyangga.

4. NaOCl

:zat pengelantang untuk kain.


5. NaNO3

:pupuk ; bahan pembuatan senyawa nitrat yang lain.

6. Na2SO4 :garam glauber atau garam inggris ; obat pencahar ; zat pengering untuk senyawa
organik.

7. KBr

:digunakan sebagai obat penenang saraf (sedatif) ; pembuat plat fotografi

8. KIO3

:untuk campuran garam dapur

9. K2Cr2O7 :digunakan sebagai zat pengoksidasi

BAB III
PEMBAHASAN

A. Unsur-unsur Golongan Alkali

Nama “alkali” berasal dari bahasa Arab, al-qali,yang artinya “abu”,sebab para ilmuan
Muslim pada abad pertengahan mendapatkan garam-garam alkali dari abu tumbuhan laut yang
dibakar. Dalam Sistem Periodik Unsur, unsur-unsur yang terletak pada golongan IA yaitu litium
(Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs) dan fransium (Fr)
disebut logam alkali.
B. Sifat-sifat Unsur Golongan Alkali
Berdasarkan konfigurasi elektron diketahui semua unsur alkali memiliki 1 elektron yang
terletak pada kulit terluar. Persamaan ini menyebabkan unsur-unsur alkali memiliki sifat kimia
yang mirip.
1. Sifat Fisik Unsur golongan Alkali
Secara umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat, kecuali sesium yang
berbentuk cair. Padatan logam alkali sangat lunak seperti sabun atau lilin sehingga dapat diiris
menggunakan pisau. Hal ini disebabkan karena logam alkali hanya memiliki satu elektron pada
kulit terluarnya. Beberapa sifat fisik logam alkali seperti yang tertera di bawah ini.

Sifat
No. Atom
Konfigurasi

elektron
Jari-jari atom
Titik leleh
Titik didih
Massa jenis
Energi ionisasi
pertama
Energi ionisasi
kedua
Keelektronegatifan
Warna nyala

Litium
3

Natrium
11

Kalium
19

Rubidium
37

Sesium
55

[He] 2s1

[Ne] 3s1

[Ar] 4s1

[Kr] 5s1

[Xe] 6s1

1,34
181
1.336
0,54

1,54
98
881
0,97

1,96
64
766
0,87

2,16
39
694
1,53

2,35
29
679
1,88

520

496

419

403

376

7.298

4.562

3.051

2.632

2.420

1,0
Merah

0,9
Kuning

0,8
Ungu

0,8
Merah

0,7
Biru

Potensial reduksi

-3,04

-2,71

-2.92

biru
-2,92

-2,92

Kereaktifan logam alkali berkaitan dengan elektron valensinya yang berjumlah satu dan
mudah lepas. Kereaktifan itu bertambah makin besarnya jari-jari logam alkali. Jadi, dari litium
ke fransium makin reaktif. Berdasarkan tabel di atas, dalam satu golongan jari-jari atom dan
massa jenis logam alkali bertambah, sedangkan titik didi, titik leleh, energi ionisasi, dan
keelektronegatifan berkurang. Selain litium, potensial reduksi alkali dari atas ke bawah
cenderung bertambah (negatif). Litium merupakan unsur yang memiliki potensial reduksi yang
paling besar. Hal ini disebabkan volume atom litium sangat kecil sehingga terletak pada periode
kedua.
Warna nyala yang dihasilkan oleh suatu unsur disebut sprektum emisi. Spektrum emisi
yang dihasilkan berkaitan dengan model atom Neils Bohr. Ketika atom diberikan sejumlah
energi, elektron-elektron yang berada pada keadaan dasar akan tereksitasi menuju kulit yang
lebih tinggi dengan ringkat energi yang lebih tinggi. Elektron yang tereksitasi dapat kembali
keadaan dasar atau mengimisi dengan memancarkan sejumlah energi dalam bentuk radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang (λ) tertentu. Spektrum emisi terjadi ketika larutan
garamnya dibakar menggunakan nyala bunsen. Spektrum emisi yang dihasilkan setiap unsur
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

2. Sifat Kimia Unsur golongan Alkali
Logam alkali merupakan unsur logam yang sangat reaktif dibanding logam golongan
lain. Hal ini disebabkan pada kulit terluarnya hanya terdapat satu elektron dan energi ionisasi
yang lebih kecil dibanding unsur golongan lain. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah,
kereaktifan logam alkali makin bertambah seirng bertambahnya nomor atom.
Ø Reaksi dengan Air

Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air adalah gas hidrogen
dan logam hidroksida. Logam hidroksida yang dihasilkan merupakan suatu basa kuat. Makin

kuat sifat logamnya basa yang dihasilkan makin kuat pula, dengan demikian basa paling kuat
yaitu dihasilkan oleh sesium. Reaksi antara logam alkali dan air adalah sebaga berikut:
2M(s) + 2H2O(l) ―→ 2MOH(aq) + H2(g) (M = logam alkali)
Reaksi antara logam alkali dengan air merupakan reaksi yang eksotermis. Li bereaksi
dengan tenang dan sangat lambat, Natrium dan kalium bereaksi dengan keras dan cepat,
sedangkan rubidium dan sesium bereaksi dengan keras dan dapat menimbulkan ledakan.
Ø Reaksi dengan Udara

Logam alkali pada udara terbuka dapat bereaksi dengan uap air dan oksigen. Untuk
menghindari hal ini, biasanya litium, natrium dan kalium disimpan dalam minyak atau minyak
tanah untuk menghindari terjadinya kontak dengan udara.
Litium merupakan satu-satunya unsur alkali yang bereaksi dengannitrogen membentuk
Li3N. Hal ini disebabkan ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan struktur yang
dihasilkanpun sangat kompak dengan energi kisi yang besar.
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dengan oksigenyakni berupa oksida
logam. Berikut reaksi yang terjadi antara alkali dengan oksigen
4M + O2 ―→ 2L2O

(L = logam alkali)

Pada pembakaran logam alkali, oksida yang terbentuk bermacam-macam tergantung pada
jumlah oksigen yang tersedia. Bila jumlah oksigen berlebih, natrium membentuk peroksida,
sedangkan

kalium,

rubidium dan

sesium

selain

peroksida

membentuk superoksida. Persamaan reaksinya
Na(s) + O2(g) ―→ Na2O2(s)
L(s) + O2(g) ―→ LO2(s) (L = kalium, rubidium dan sesium)
Ø Reaksi dengan Hidrogen

dapat

pula

membentuk

Dengan pemanasan logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogenmembentuk senyawa
hidrida. Senyawa hidrida yaitu senyawaan logam alkali yang atom hidrogen memiliki bilangan
oksidasi -1.
2L(s) + H2(g) ―→ 2LH(s) (L = logam alkali)
Ø Reaksi dengan Halogen

Unsur-unsur halogen merupakan suaru oksidator sedangkan logam alkali merupakan
reduktor kuat. Oleh sebab itu reaksi yang terjadi antara logam alkali dengan halogen merupakan
reaksi yang kuat. Produk yang diperoleh dari reaksi ini berupa garam halida.
2L + X2 ―→ 2LX

(L = logam alkali, X = halogen)

Ø Reaksi dengan Senyawa

Logam-logam alkali dapat bereaksi dengan amoniak bila dipanaskan dan akan terbakar
dalam aliran hidrogen klorida.
2L + 2HCl ―→ LCl + H2
2L + 2NH3 ―→ LNH2 + H2 L = logam alkali
C. Keberadaan Unsur Golongan Alkali di Alam
Di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam
bentuk senyawa. Berikut ini tabel kadar unsur-unsur alkali di kerak bumi dalam satuan bpj
(bagian per sejuta).

Unsur
Li
Na
K
Rb
Cs

Kadar ( bpj)
65
28.300
25.900
310
7

Senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah senyawa natrium
dan kalium. Unsur alkali yang paling sedikit dijumpai adalah fransium, sebab unsur ini bersifat
radioaktif dengan waktu paro pendek 21 menit, sehingga mudah berubah menjadi unsur lain.

Sebagai unsur-unsur alkali yang paling banyak dijumpai di alam, tidak aneh jika unsur
natrium dan kalium ikut berperan dalam metabolisme pada makhluk hidup. Pada tubuh manusia
dan hewan, ion-ion Na+ dan K+ berperan dalam menghantarkan konduksi saraf, serta dalam
memelihara keseimbangan osmosis dan pH darah. Pada tumbuh-tumbuhan, ion K + jauh lebih
penting dari pada ion Na+, sebab ion K+merupakan zat esensial untuk pertumbuhan.
Adapun logam-logam alkali lainnya sedikit dijumpai di alam. Jumlah litium relatif lebih
banyak daripada sesium dan rubidium. Ketiga unsur ini (Li,Cs dan Rb) terdapat dalam mineral
fosfat trifilit, dan pada mineral silikat lepidolit kita temukan litium yang bercampur dengan
alumunium.
D. Cara Pembuatan Unsur Golongan Alkali
Semua logam alkali hanya dapat diisolasi dari leburan garam halidanya melalui proses
elektrolisis. Garam-garam halida mempunyai titik lebur yang sangat tinggi, oleh karena itu
umumnya ditambahkan garam halida yang lain untuk menurunkan titik lebur garam halidanya.
1. Elektrolisis Litium
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada suhu 100 oC
kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li 2SO4. Campuran yang terbentuk dilarutkan ke
dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq) ―→ Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)
Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl sehingga diperoleh garam LiCl.
Li2CO3(s) + 2HCl(aq) ―→ 2LiCl + H2O + CO2
Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium. Namun karena titik lebur LiCl
yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl dengan perbandingan volume 55% LiCl dan 45%
KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang terjadi
pada proses elektrolisis Li adalah sebagai berikut
Katoda : Li+ + e ―→ Li
Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak menuju katoda. Ketika
tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi menjadi padatan Li yang menempel pada
permukaan katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian digunakan untuk

proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak menuju anoda yang kemudian direduksi
menjadi gas Cl2.

2. Elektrolisis Natrium
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan CaCl 2 menggunakan
proses downs cell. Penambahan CaCl 2bertujuan menurunkan titih leleh NaCl dari 801ºC menjadi 580 ºC.
Proses ini dilakukan dalam sel silinder meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga.
Selama proses elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+bergerak menuju katoda kemudian mengendap dan
menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl 2 pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses
elektrolisis natrium dari lelehan NaCl:
Peleburan NaCl ―→ Na+ + Cl‾
Katoda : Na+ + e ―→ Na
Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Reaksi elektrolisis: Na+ + Cl‾―→ Na + Cl2

3. Metode Reduksi
Kalium, rubidium, dan sesium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolis karena logamlogam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang
digunakan. Oleh sebab itu untuk memperoleh Kalium, rubidium, dan sesium dilakukan melalui
metode reduksi.
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu dengan mereaksikan lelehan
garamnya dengan natrium.
Na + LCl ―→ L + NaCl

(L= kalium, rubidium dan sesium)

Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas yang keluar kemudian dipadatkan dengan
menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk padatan logam L. Karena jumlah produk berkurang maka
reaksi akan bergeser ke arah produk. Demikian seterusnya hingga semua logam L habis bereaksi.

E. Kegunaan Unsur Golongan Alkali
1. Logam alkali
Logam alkali mempunyai kegunaan sebagai berikut.
Ø Karena mudah bereaksi dengan air atau O 2 logam alkali bisa digunakan sebagai pengikat air
atau O2 pada pembuatan tabung vakum alat elektronik.

Ø Logam alkali Na bisa digunakan sebagai lampu penerangan karena mampu menem-bus
kabut.Selain itu, Na bisa juga digunakan pada pembuatan TEL (ditambahkan pada bensin).
Ø Logam alkali/ karena mempunyai titik leleh yang rendah, bisa digunakan sebagai
medium pemindahan panas pada reaktor nuklir.
2. Senyawa Alkali
Senyawa alkali mempunyai kegunaan sebagai berikut.
Ø NaCl. Senyawa alkali NaCI bisa digunakan sebagai garam dapur dan pengawet makanan.
Ø NaOH. senyawa alkali NaOH bisa digunakan pada pembuatan sabun, kertas, dan tekstil.
Ø Na2C03. Senyawa alkali Na2CO3 bisa digunakan sebaqai pembersih peralatan rumah tangga.
Ø NaHCO3. Senyawa alkali NaHC03 bisa digunakan sebagai bahan pembuat kue dan campuran
pada minuman yang menghasilkan C02.
Ø Na-Benzoat. Senyawa Na-benzoat bisa digunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.
Ø Na-Glutamat. Senyawa alkali Na-glutamat bisa digunakan pada pembuatan penyedap rasa
(vetsin).
Ø Na-Salisilat. Senyawa alkali Na-salisilat, dalam bidang farmasi, bisa digunakan sebagai obat
penurun panas.
Ø KCI. Senyawa alkali KCI, dalam bidang pertanian, bisa digunakan sebagai pupuk tanaman.
Ø KOH. Senyawa alkali KOH bisa digunakan pada pembuatan sabun mandi.
Ø KCIO3. Senyawa alkali KC1O3 bisa digunakan sebagai bahan korek api dan zat peledak.
Ø KIO3. Senyawa alkali KIO3 bisa digunakarl sebagai campuran garam dapur, yakni sebagaj
sumber iodin.

BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
A. KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Dalam
sistim periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering juga disebut dengan
”Golongan IA”, terdiri dari: lithium (Li), sodium (Na), potassium (K), rubidium (Rb), cesium

(Cs) dan francium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya dapat bereaksi dengan air
menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Logam Alkali juga memiliki sifat-sifat fisika
dan kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin, merupakan penghantar panas dan
listrik yang baik, merupakan reduktor paling kuat, mudah bereaksi dengan air, sehingga logam
harus disimpan dalam minyak tanah, dan lain-lain. Logam alkali juga memiliki kelimpahan di
alam yang berbeda-beda, misalnya natrium yang merupakan unsur terbanyak yang ada di alam.
Logam alkali ini juga dapat dibuat, baik melalui proses elektrolisis untuk logam alkali,
dan reduksi untuk senyawa alkali. Selain itu, logam alkali memiliki benyak peran dalam
kehidupan sehari-hari, baik dibidang industri maupun di laboraratorium sebagai ilmu
pengetahuan.
B. SARAN
1. Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmuilmu yang dapat diperoleh dari berbagai sumber.
2. Sebaiknya mencari ilmu lain untuk lebih memperdalam materi mengenai Kimia Unsur.
3. Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik.